• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEDIASI SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DI PENGADILAN AGAMA MEDAN TESIS ERPI DESRINA HASIBUAN /HK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MEDIASI SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DI PENGADILAN AGAMA MEDAN TESIS ERPI DESRINA HASIBUAN /HK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MEDIASI SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DI PENGADILAN AGAMA MEDAN

TESIS

Oleh :

ERPI DESRINA HASIBUAN 107005137/HK

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2012

(2)

MEDIASI SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DI PENGADILAN AGAMA MEDAN

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum Pada Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh :

ERPI DESRINA HASIBUAN 107005137/HK

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2012

(3)

Judul Tesis : MEDIASI SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DI PENGADILAN AGAMA MEDAN

N a m a : ERPI DESRINA HASIBUAN

N I M : 107005137

Program Studi : Magister Ilmu Hukum

Menyetujui, Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Runtung, SH., M.Hum Ketua

)

(Prof. Dr. Budiman Ginting, SH., M.Hum) (Dr. T. Keizerina Devi, SH, CN, M.Hum Anggota Anggota

)

Ketua Program Studi Dekan

(Prof. Dr. Suhaidi, SH., MH) (Prof. Dr. Runtung, SH. M.Hum)

(4)

Telah diuji pada Tanggal : 26 Juli 2013

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum

Anggota : 1. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum 2. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum 3. Dr. Dedi Harianto, SH, M.Hum

4. Dr. Idha Aprilyana, SH, M.Hum

(5)

ABSTRAK

Penumpukan perkara di Mahkamah Agung solusi mengatasinya dengan pemberdayaan pasal 130 HIR/ 154 Rbg dan intensifitas Perma No. 2 Tahun 2003 dan telah diperbaharui dengan Perma No. 1 Tahun 2008 tentang prosedur mediasi di pengadilan yang mewajibkan proses mediasi sebelum pemeriksaan perkara.

Permasalahan yang terjadi adalah bagaimana pelaksanaan mediasi sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa di Pengadilan Agama Medan serta apa yang menjadi penyebab keberhasilan dan kegagalan mediasi di Pengadilan Agama Medan.

Pemecahan masalah tersebut dilakukan penelitian secara yuridis, sosiologis untuk menganalisis pelaksanaan mediasi sebagai alternatif penyelesaian sengketa di Pengadilan Agama Medan, persentase keberhasilan mediasi, faktor-faktor penyebab efektifitasnya di Pengadilan Agama Medan dengan melakukan penelitian terhadap hakim/mediator, advokat dan pencari keadilan. Pada pembahasan masalah dalam melakukan analisis dipergunakan teori islah.

Pelaksanaan mediasi di Pengadilan agama Medan, dibagi dalam 4 (empat)

tahapan, yaitu : 1). Tahap pendaftaran Perkara, 2). Tahap penetapan Mediator, 3). Tahap pelaksanaan Mediasi dan 4). Tahap akhir Mediasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan mediasi di Pengadilan Agama Medan adalah asfek Mediator, aspek Perkara, aspek para pihak dan aspek Sarana sedangkan faktor yang menjadi penyebab kegagalan mediasi di Pengadilan agama Medan yaitu: (1) faktor substansi hukum (2 Struktur hukum, dan (3) Cultural hukum (masyarakat/budaya),

Mengatasi ketidakpastian pelaksanaan mediasi diperlukan pembaharuan terhadap peraturan Mahkamah Agung perlu memaksimalkan fungsi lembaga Mediasi profesional di luar pengadilan dengan membuat aturan setiap perselisihan/sengketa hendaknya diselesaikan terlebih dahulu pada lembaga Mediasi profesional di luar pengadilan sebelum akhirnya dibawa penyelesaiannya ke pengadilan dan diharapkan Peradilan Agama dapat dijadikan sebagai peradilan keluarga, sehingga Pengadilan Agama memerlukan bentuk mediasi yang ideal yang dituangkan dalam bentuk undang-undang yang dapat dijadikan landasan hukum bagi pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama, khususnya Pengadilan Agama Medan, yaitu mendudukkan mediasi atau specifically mediasi keluarga secara proporsional dalam konteks penyelesaian sengketa keluarga di Indonesia dengan demikian diharapkan dapat meminimalisir perkara yang menyangkut keluarga.

Kata Kunci: Mediasi, Alternatif Penyelesaian Sengketa, Pengadilan Agama

(6)

ABSTRACT

Stacking cases in the Supreme Court can be solved by empowering Article 130 HIR/154 Rbg and intensifying the Regulation of Supreme Court No.2/2003 which has been amended by the Regulation of Supreme Court No.1/2008 on the Procedure of Court Mediation which requires mediation process before the case investigation (proceedings). The problems discussed in this study was how mediation as the alternative to dispute settlement in Medan Religious Court was implemented and what caused the success and failure of mediation in Medan Religious Court. A sociological juridical study was conducted to solve the problem by analyzing the implementation of mediation as the alternative to dispute settlement in Medan Religious Court, the percentage of successful mediation, and the factors causing the effectiveness of mediation in Medan Religious Court by conducting a research on judges/mediators, advocates and litigants. The theory of reconciliation was used to discuss the problem in the analysis.

The implementation of mediation in Medan Religious Court is divided inbto 4 (four) phases: 1) case registration, 2) mediator establishment, 3) implementation of mediation, and 4) final stage of mediation.

The factors influencing the success of mediation in Medan Religious Court were the aspects of mediator, case, parties involved, and facility, while the factors that caused failure of mediation in Medan Religious Court were the factors of legal substance, legal structure, and legal culture (community/culture).

To solve the uncertain mediation implementation, the regulations of Supreme Court need to be reformed, the function of professional mediation institution out side of the court needs to be maximalized by making the rule saying that any dispute should be first settled through the professional mediation institution out side of the court before the case is brough to court of law, and Religious Court can be functioned as family justice that Religious Court needs an ideal form of mediation set forth in the form of lawthat can be used as the legal base for the implementation of mediation in Religious Court, especially Medan Religious Court, to position the mediation or specifically family mediation proportionally in the context of family dispute settlement in Indonesia, and so it is expected to be able to minimize the cases related to family issues.

Keywords; Mediation, Alternative, Dispute Settlement, Religious Court

(7)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah Penulis panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih terdapat kekurangan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun serta terdapat penelitian-penelitian lain yang lebih baik dan relevan dengan tesis ini pada masa yang akan datang.

Penulis juga menyadari bahwa tesis ini dapat diselesaikan karena dukungan dan bantuan berbagai pihak, untuk itu Penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada : 1. Prof.Dr. Runtung Sitepu, SH.M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum USU juga

selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Penguji.

2. Prof. Dr. Suhaidi, SH, MS, sebagai Ketua Program studi Magister Ilmu Hukum.

3. Prof. Dr.Budiman Ginting,S.H., M.Hum. , selaku Anggota Komisi Pembimbing dan Penguji.

4. Ibu Dr. T.Kazerina Devi, SH.CN. M.Hum. sebagai Komisi Pembimbing dengan penuh perhatian memberikan dorongan, bimbingan dan saran kepada penulis.

5. Ibu Dr. Idha Aprilia, SH., M.Hum., selaku Anggota Komisi Penguji.

6. Para Dosen yang telah memberikan ilmu dan pengarahan kepada Penulis selama menuntut ilmu pengetahuan di Program Studi Magister Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

(8)

7. Seluruh pegawai Program Studi Magister Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara atas segala pelayanan dan dorongan kepada Penulis.

8. Ketua dan wakil ketua Pengadilan Agama Medan, Mediator Pengadilan Agama Medan serta Hakim Pengadilan dan Panitera Pengadilan Agama Medan.

9. Kedua Orang Tua tercinta yang mendidik dengan penuh rasa kasih sayang, menanamkan budi pekerti yang luhur serta iman kepada Allah SWT, Semoga amal dan ibadahnya diterima disisiNya.

10. Kepada Suamiku tercinta, anak-anakku Inspirasiku yang membuatku ingin terus maju dan maju, Adi Perdana Lubis, Nida’ul Haq Lubis, Riedha Rizkiyah Lubis dan Seila El-Saadah Lubis, Saudara-saudaraku, Kakak dan Adik yang penulis sayangi, atas kesabaran dan pengertiannya serta memberikan do’a dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan Tesis ini.

11. Kepada Rekan-rekan di Program Magister Ilmu Hukum, dan rekan-rekan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis berharap semoga Tesis ini dapat memberi manfaat dan menyampaikan permintaan yang tulus jika seandainya dalam penulisan ini, penulisan Tesis ini terdapat kekurangan dan kekeliruan di sana-sini, penulis juga menerima kritik dan saran yang bertujuan serta bersifat membangun untuk menyempurnakan penulisan Tesis ini.

Penulis

Erpi Desrina Hasibuan

(9)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Erpi Desrina Hasibuan

Tempat/Tgl. Lahir : Tapanuli Selatan, 3 Oktober 1968 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

PENDIDIKAN

SD : Hutanopan Tahun 1975 – 1981

SLTP : Hutanopan Tahun 1981 – 1984

SLTA : Padang Sidimpuan Tahun 1984 – 1987

S1 IAIN : Medan Tahun 1993

S2 Ilmu Hukum : USU Medan Tahun 2010 – 2012

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ... vii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 11

C. Tujuan Penelitian ... 11

D. Manfaat Penelitian ... 12

E. Keaslian Penelitian... 13

F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 13

1. Kerangka Teori ... 14

2. Konsepsi ... 18

G. Metode Penelitian ... 19

1. Jenis dan Sifat Penelitian ... 19

2. Sumber Data Penelitian ... 21

3. Teknik Pengumpulan Data ... 22

4. Analisis Data ... 23

5. Teknik Penarikan Kesimpulan ... 24

(11)

BAB II : PELAKSANAAN MEDIASI DALAM PENYELESAIAN SENGKETA DI PENGADILAN AGAMA MEDAN

A. Pengertian Mediasi ... 25

B. Berbagai Bentuk Mediasi dalam Masyarakat Indonesia ... 30

C. Pelembagaan Mediasi ... 36

D. Keahlian yang harus dimiliki Mediator ... 64

E. Tahapan-tahapan Mediasi ... 67

1. Tahap Pra Mediasi ... 67

2. Tahap-tahap Proses Mediasi ... 68

3. Tahap Akhir Hasil Mediasi ... 76

F. Pelaksanaan Mediasi di Pengadilan Agama Medan ... 76

1. Tahap Pendaftaran Perkara ... 76

2. Tahap Penetapan Mediator ... 81

3. Tahap Pelaksanaan Mediasi ... 83

4. Tahap Akhir Pelaksanaan Mediasi ... 87

BAB III : KEBERHASILAN MEDIASI DAN PENYEBAB KEGAGALAN MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA MEDAN A. Faktor-faktor yang Menyebabkan Keberhasilan Mediasi .... 92

B. Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan Mediasi ... 96

1. Faktor Substansi Hukum ... 96

2. Faktor Aparatur Hukum ... 97

3. Faktor Budaya Hukum ... 101

(12)

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan ... 103 B. Saran ... 105 DAFTAR PUSTAKA ... 11

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu dalam pelaksanaan akhlak anak banyak hal yang dilakukan oleh orang tua agar pembinaan akhlak anak lebih baik, melihat realita dilapangan bahwa masih adanya

Pada hasil pengukuran panjang luka sayat pada setiap kelompok mencit yang dilakukan setiap hari pada waktu yang sama, didapatkan bahwa kelompok yang dipajan dengan ozon

Berdasarkan keuntungan yang diperoleh dengan media komunikasi online, dan fitur-fitur penting yang dimiliki oleh edmodo, maka penulis tertarik untuk meneliti persepsi seorang

Tidak seperti pada saluran dua kawat yang memungkinkan mode gelombang TEM, maka pada wave guide yang sering disebut saluran transmisi kawat tunggal tidak

ceria di Masjid Nidaaul Khoirot Tambak Dalam Sawah Besar Kecamatan Gayamsari Semarang”, kajiannya dilatar belakangi dari keresahan Takmir Masjid Nidaaul Khoirot sedikitnya

Budaya Malu adalah merupakan Budaya yang perlu dipupuk dalam ber-sosial di dalam masyarakat, terutama adalah Malu untuk melakukan perbuatan yang tidak baik dan

Persamaannya pada obyek yang di teliti yaitu tari Selendang Pemalang sedangkan perbedaanya yaitu: (1) penelitian yang dilakukan oleh Tri Widyaningrum mengenai struktur dan

a. Faktor horisontal: dipengaruhi oleh letak lintang geografis, jenis tanah, tingkat kelembaban dan curah hujannya. Di daerah iklim tropis flora dan fauna tersebar dalam jumlah