• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) wajib menyusun dokumen perencanaan lima tahunan yaitu Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas fungsinya secara lebih spesifik dan terukur serta dilengkapi dengan sasaran yang hendak dicapai.

Adapun ketentuan mengenai tata cara penyusunan Rencana Strategis SKPD telah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang merupakan pedoman pelaksanaan yang wajib diacu oleh seluruh SKPD dalam menyusun renstra. Dalam ketentuan lainnya yaitu Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah disebutkan bahwa perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global serta tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bab I

Pendahuluan

(2)

BAB I Pendahuluan

Renstra Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung Tahun 2013-2018 merupakan dokumen rencana resmi daerah yang dipersyaratkan bagi pembangunan daerah dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sesuai masa kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih dan merupakan suatu proses rumusan secara sistematis yang berkelanjutan dari serangkaian kegiatan, berupa rencana mendasar selama kurun waktu 5 (lima) tahun menggambarkan visi, misi, tujuan dan sasaran dengan mengenali lingkungan, melakukan berbagai analisis antisipatif dan mengorganisir secara sistematis untuk dapat meningkatkan akuntabilitas dan kinerja dengan berorientasi pada pencapaian hasil.

Rencana strategis SKPD berfungsi sebagai pedoman atau kerangka berpijak BKD Kota Bandung dalam penyelenggaraan organisasi dengan dasar kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman eksternal. Kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman eksternal organisasi disusun dengan melibatkan stakeholder pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung dengan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung Tahun 2013-2018. Selanjutnya Renstra ini merupakan dasar penyusunan laporan akuntabilitas kinerja untuk diketahui keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan program kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan di masa depan. Untuk itu penyusunan Renstra BKD sekurang-kurangnya memperhatikan/

mengacu pada perspektif keuangan, perspektif pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, perspektif pemberdayaan organisasi dan perspektif harapan pelanggan pengguna layanan BKD.

Proses penyusunan Renstra BKD diawali dengan tahapan persiapan penyusunan Renstra BKD yang meliputi penyusunan rancangan keputusan kepala daerah tentang pembentukan tim penyusun Renstra BKD, orientasi mengenai Renstra BKD,

(3)

BAB I Pendahuluan

penyusunan agenda kerja tim penyusun Renstra BKD dan penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah. Kemudian dilanjutkan dengan penyusunan rancangan Renstra BKD, penyusunan rancangan akhir Renstra BKD dan penetapan Renstra BKD.

Gambar 1.1

Bagan Alir Penyusunan Renstra SKPD Kabupaten/Kota1

Adapun penyusunan Rencana Strategis BKD Tahun 2013- 2018 ini berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung Tahun 2013-2018. Keselarasan Renstra BKD Kota Bandung dengan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 terkait dalam MISI-2 MENGHADIRKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF, BERSIH, DAN MELAYANI, pada

1 Bagan Alir Penyusunan Renstra SKPD Kabupaten/Kota juga dapat dilihat pada Lampiran IV Permendagri Nomor 54 Tahun 2010.

(4)

BAB I Pendahuluan

tujuan 2, yakni terlaksananya reformasi birokrasi, yang salah satu sasarannya adalah meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi. Selanjutnya rencana kinerja kegiatan akan ditetapkan kemudian dalam dokumen tersendiri melalui perencanaan kinerja tahunan yang menjabarkan kegiatan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan dalam rencana strategis. Penyusunan rencana kinerja tahunan dilakukan setiap tahun seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran. Renja BKD disusun dengan berpedoman kepada RKPD Kota Bandung dan Renstra BKD.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung menyusun pedoman pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan lima tahunan dalam bentuk rencana strategis (Renstra) Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2013-2018.

1.2 Landasan Hukum

Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan Rencana Strategis BKD Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 adalah :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

(5)

BAB I Pendahuluan

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

8. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014;

(6)

BAB I Pendahuluan

16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018;

17. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2006 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

18. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandung;

19. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Daerah

20. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2009;

21. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025;

22. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018;

23. Peraturan Walikota Bandung Nomor 474 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi pada Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan Renstra BKD Tahun 2013- 2018 yaitu sebagai landasan operasional BKD dalam mewujudkan aparatur yang profesional, amanah dan sejahtera melalui penyelenggaraan program dan kegiatan yang berorientasi hasil yang

(7)

BAB I Pendahuluan

mampu dicapai dalam kurun waktu 2013-2018 dengan memperhitungkan potensi, peluang, kendala yang ada serta mempertimbangkan isu-isu strategis yang berkembang.

1.4. Sistematika Penulisan

Rencana strategis Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra BKD, fungsi Renstra BKD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra BKD, keterkaitan Renstra BKD dengan RPJMD, Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Kabupaten/Kota dan dengan Renja BKD

1.2 Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas fungsi, kewenangan BKD serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan penganggaran BKD

1.3 Maksud dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan penyusunan Renstra BKD Tahun 2013-2018

(8)

BAB I Pendahuluan

1.4 Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra BKD serta susunan garis besar isi dokumen

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BANDUNG

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BKD

Menjelaskan tentang dasar hukum pembentukan BKD, struktur organisasi BKD serta uraian tugas pokok dan fungsi sampai dengan eselon IV di lingkungan BKD Kota Bandung

2.2 Sumber Daya BKD

Menjelaskan tentang sumber daya yang dimiliki BKD dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, aset/modal dan unit usaha yang masih operasional

2.3 Kinerja Pelayanan BKD

Menjelaskan tingkat capaian kinerja BKD berdasarkan sasaran/target Renstra BKD periode sebelumnya, menurut indikator kinerja pelayanan BKD dan/atau indikator lainnya

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BKD

Menjelaskan hasil analisis terhadap Renstra K/L yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan BKD pada lima

(9)

BAB I Pendahuluan

tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.

BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BKD

Menjelaskan permasalahan-permasalahan pelayanan BKD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Menjelaskan tugas dan fungsi BKD yang terkait dengan visi, misi serta program kepala daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan BKD dijelaskan faktor- faktor penghambat dan pendorong pelayanan BKD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut

3.3 Telaahan Renstra K/L

Bagian ini mengemukakan faktor-faktor penghambat maupun pendorong dari pelayanan BKD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan BKD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra Kota

(10)

BAB I Pendahuluan

3.4 Penentuan Isu-Isu Strategis

Bagian ini mereview kembali faktor-faktor dari pelayanan BKD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan BKD dan selanjutnya menjelaskan metode penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut.

BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi BKD

Berisi rumusan pernyataan visi dan misi BKD

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BKD

Berisi rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah BKD

4.3 Strategi dan Kebijakan BKD

Berisi rumusan pernyataan strategi dan kebijakan BKD dalam lima tahun mendatang

BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Bab ini menjelaskan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung.

BAB VI : INDIKATOR KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BANDUNG YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Bab ini menjelaskan indikator kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung yang secara

(11)

BAB I Pendahuluan

langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kota Bandung.

BAB VII : PENUTUP

(12)

BAB I Pendahuluan

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2009, sedangkan rincian tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Walikota Bandung Nomor 474 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi pada Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung.

Kedudukan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung, untuk selanjutnya disingkat BKD Kota Bandung, merupakan lembaga teknis daerah sebagai unsur penunjang pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang kepala dan bertanggung jawab kepada Walikota Bandung melalui Sekretaris Daerah Kota Bandung.

2.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi BKD

Tugas Pokok BKD Kota Bandung adalah melaksanakan sebagian urusan pemerintahan lingkup manajemen kepegawaian.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, BKD Kota Bandung mempunyai fungsi sebagai berikut :

Bab II

Gambaran Pelayanan SKPD

(13)

BAB I Pendahuluan

a. Perumusan kebijakan teknis lingkup perencanaan, kesejahteraan pegawai, pengembangan karier pegawai, mutasi pegawai serta pendidikan dan pelatihan;

b. Pembinaan dan pelaksanaan lingkup perencanaan, kesejahteraan pegawai, pengembangan karier pegawai, mutasi pegawai serta pendidikan dan pelatihan;

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;

d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan Badan.

Selanjutnya, tugas pokok pada BKD Kota Bandung diuraikan ke dalam masing-masing sub unit kerja, yaitu:

1). Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala BKD lingkup kesekretariatan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan;

b. Pelaksanaan kesekretariatan badan yang meliputi administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan program;

c. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan badan;

d. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang;

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan kesekretariatan.

Sekretariat, membawahkan :

a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas sekretariat lingkup umum dan kepegawaian. Untuk melaksanakan tugas

(14)

BAB I Pendahuluan

pokok dimaksud, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

1) Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi umum dan kepegawaian;

2) Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan dinas, penyelenggaraan kerumahtanggaan dinas, pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas;

3) Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana mutasi, cuti, disiplin, pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai; dan

4) Pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum dan kepegawaian.

b) Sub Bagian Keuangan dan Program

Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas sekretariat lingkup keuangan dan program. Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai fungsi :

1) Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan dan program kerja badan;

2) Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengelolaan dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan keuangan badan;

3) Pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan badan, penyusunan rencana dan program badan serta penyusunan laporan pelaksanaan program; dan

(15)

BAB I Pendahuluan

4) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan lingkup kegiatan pengelolaan administrasi keuangan dan program kerja badan.

2). Bidang Perencanaan dan Kesejahteraan Pegawai

Bidang Perencanaan dan Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan Kepegawaian Daerah lingkup perencanaan dan kesejahteraan pegawai.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang Perencanaan dan Kesejahteraan Pegawai mempunyai fungsi :

a. Perencanaan dan penyusunan program lingkup perencanaan kepegawaian dan informasi data serta kesejahteraan pegawai;

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup perencanaan kepegawaian dan informasi data serta kesejahteraan pegawai;

c. Pelaksanaan lingkup perencanaan kepegawaian dan informasi data serta kesejahteraan pegawai; dan

d. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup perencanaan kepegawaian dan informasi data serta kesejahteraan pegawai.

Bidang Perencanaan dan Kesejahteraan Pegawai, membawahkan :

a). Sub Bidang Perencanaan Kepegawaian dan Informasi Data

Sub Bidang Perencanaan Kepegawaian dan Informasi Data mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Perencanaan dan Kesejahteraan Pegawai lingkup Perencanaan Kepegawaian dan Informasi Data. Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud Sub Bidang

(16)

BAB I Pendahuluan

Perencanaan Kepegawaian dan Informasi Data mempunyai fungsi :

1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup perencanaan kepegawaian dan informasi data;

2) Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup perencanaan kepegawaian dan informasi data;

3) Pelaksanaan lingkup perencanaan kepegawaian dan informasi data yang meliputi pendataan pegawai, pemetaan kuantitas dan kualitas pegawai pada setiap satuan organisasi perangkat daerah, perencanaan kebutuhan pegawai dan rencana pendistribusian pegawai, pengumpulan dan penyimpanan data dan arsip pegawai, pengelolaan dan pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG), serta penyelenggaraan penyajian dan layanan data informasi kepegawaian; dan

4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup perencanaan kepegawaian dan informasi data.

b). Sub Bidang Kesejahteraan Pegawai

Sub Bidang Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang Perencanaan dan Kesejahteraan Pegawai lingkup Kesejahteraan Pegawai.

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud Sub Bidang Kesejahteraan Pegawai mempunyai fungsi :

1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup kesejahteraan pegawai;

2) Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup kesejahteraan pegawai;

3) Pelaksanaan lingkup kesejahteraan pegawai yang meliputi pendataan, pengkajian, pengusulan dan penyiapan penetapan gaji, tunjangan dan kesejahteraan

(17)

BAB I Pendahuluan

pegawai, penyiapan penetapan pegawai, pemberian tanda jasa/penghargaan, pemprosesan peringatan dan hukuman disiplin pegawai, pembekalan dan pembinaan mental pegawai; dan

4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup kesejahteraan pegawai.

3). Bidang Pengembangan Karier Pegawai

Bidang Pengembangan Karier Pegawai mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan Kepegawaian Daerah lingkup Pengembangan Karier Pegawai.

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Bidang Pengembangan Karier Pegawai mempunyai fungsi :

a. Perencanaan dan penyusunan program lingkup analisa pengembangan karier serta analisa kompetensi dan penempatan;

b. Penyusunan petunjuk teknis analisa pengembangan karier serta analisa kompetensi dan penempatan;

c. Pelaksanaan lingkup analisa pengembangan karier serta analisa kompetensi dan penempatan; dan

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup analisa pengembangan karier serta analisa kompetensi dan penempatan.

Bidang Pengembangan Karier Pegawai membawahkan : a). Sub Bidang Analisa Pengembangan Karier

Sub Bidang Analisa Pengembangan Karier mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pengembangan Karier Pegawai lingkup analisa pengembangan karier. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sub Bidang Analisa Pengembangan Karier mempunyai fungsi :

(18)

BAB I Pendahuluan

1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup analisa pengembangan karier;

2) Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup analisa pengembangan karier;

3) Pelaksanaan lingkup analisa pengembangan karier yang meliputi pendataan dan penyusunan riwayat pegawai/track record pegawai, penyusunan rencana dan pengkajian pengembangan karier pegawai dan profesionalisme pegawai, penyelenggaraan peningkatan dan pembinaan karier pegawai, penyusunan rencana mutasi, rotasi pegawai, keikutsertaan dan kebutuhan diklat pegawai dalam rangka pengembangan karier dan profesionalisme pegawai; dan

4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup analisa pengembangan karier.

b). Sub Bidang Analisa Kompetensi dan Penempatan

Sub Bidang Analisa Kompetensi dan Penempatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengembangan Karier Pegawai lingkup analisa kompetensi dan penempatan. Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Sub Bidang Analisa Kompetensi dan Penempatan mempunyai fungsi :

1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup analisa kompetensi dan penempatan;

2) Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup analisa kompetensi dan penempatan;

3) Pelaksanaan lingkup analisa kompetensi dan penempatan yang meliputi penyusunan bahan kebijakan penempatan dalam jabatan, penyusunan bahan petunjuk teknis, penyusunan kriteria penempatan dalam jabatan berdasarkan syarat jabatan dan kualifikasi

(19)

BAB I Pendahuluan

jabatan, pelaksanaan analisa kompetensi pegawai, pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan serta fasilitasi pengadministrasian penempatan pegawai dalam jabatan;

4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup analisa kompetensi dan penempatan.

4). Bidang Mutasi Kepegawaian

Bidang Mutasi Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan Kepegawaian Daerah lingkup Mutasi Pegawai.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang Mutasi Kepegawaian mempunyai fungsi :

a. Perencanaan dan penyusunan program lingkup mutasi pegawai fungsional serta mutasi kepegawaian struktural dan non struktural;

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup mutasi pegawai fungsional serta mutasi pegawai struktural dan non struktural;

c. Pelaksanaan lingkup mutasi pegawai fungsional serta mutasi pegawai struktural dan non struktural; dan

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup mutasi pegawai fungsional serta mutasi pegawai struktural dan non struktural.

Bidang Mutasi Kepegawaian, membawahkan : a). Sub Bidang Mutasi Kepegawaian Fungsional

Sub Bidang Mutasi Kepegawaian Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok Bidang Mutasi Kepegawaian lingkup mutasi pegawai fungsional.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Mutasi Pegawai Fungsional mempunyai fungsi :

(20)

BAB I Pendahuluan

1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup mutasi pegawai fungsional;

2) Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup mutasi pegawai fungsional;

3) Pelaksanaan lingkup mutasi pegawai fungsional yang meliputi pelayanan administrasi kepegawaian dalam pengangkatan pegawai dalam jabatan fungsional, mutasi kepangkatan, kenaikan gaji berkala, pemindahan, pemberhentian dan pensiunan pejabat fungsional serta fasilitasi penilaian angka kredit; dan

4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup mutasi pegawai fungsional.

b). Sub Bidang Mutasi Pegawai Struktural dan Non Struktural

Sub Bidang Mutasi Pegawai Struktural dan Non Struktural mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Mutasi Kepegawaian lingkup mutasi kepegawaian struktural dan non struktural. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Mutasi Pegawai Struktural dan Non Struktural mempunyai fungsi :

1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup mutasi pegawai struktural dan non struktural;

2) Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup mutasi pegawai struktural dan non struktural;

3) Pelaksanaan lingkup mutasi pegawai struktural dan non struktural yang meliputi pelayanan administrasi kepegawaian dalam pengangkatan pegawai dalam jabatan struktural dan non struktural, mutasi kepangkatan, kenaikan gaji berkala, pemindahan, pemberhentian dan pensiunan pegawai struktural dan non struktural; dan

(21)

BAB I Pendahuluan

4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup mutasi pegawai struktural dan non struktural.

6). Bidang Pendidikan dan Pelatihan

Bidang Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan Kepegawaian Daerah lingkup pendidikan dan pelatihan.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang Pendidikan dan Pelatihan mempunyai fungsi :

a. Perencanaan dan penyusunan program lingkup perencanaan, pendidikan dan pelatihan serta pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup perencanaan pendidikan dan pelatihan serta pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;

c. Pelaksanaan lingkup perencanaan pendidikan dan pelatihan serta pelaksanaan pendidikan dan pelatihan; dan

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup perencanaan, pendidikan dan pelatihan serta pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.

Bidang Pendidikan dan Pelatihan, membawahkan :

a). Sub Bidang Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan

Sub Bidang Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pendidikan dan Pelatihan lingkup perencanaan pendidikan dan pelatihan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Perencanaaan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai fungsi :

1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup perencanaan pendidikan dan pelatihan;

(22)

BAB I Pendahuluan

2) Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup perencanaan pendidikan dan pelatihan;

3) Pelaksanaan lingkup perencanaan pendidikan dan pelatihan yang meliputi analisa kebutuhan diklat, penyusunan rencana teknis pengembangan sistem diklat, kurikulum, silabi, modul dan metode pembelajaran diklat serta penyusunan rencana jadual diklat, calon peserta diklat, dan penyediaan widyaiswara;

dan

4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup perencanaan pendidikan dan pelatihan.

b). Sub Bidang Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan

Sub Bidang Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pendidikan dan Pelatihan lingkup pelaksanaan pendidikan dan pelatihan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai fungsi:

1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;

2) Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;

3) Pelaksanaan lingkup pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang meliputi penyediaan kebutuhan prasarana dan sarana pelaksanaan diklat, pengendalian dan pengelolaan pelaksanaan diklat, serta penyiapan surat tamat pendidikan dan pelatihan; dan

4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.

(23)

BAB I Pendahuluan

2.1.2 Struktur Organisasi BKD

Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung dan Peraturan Walikota Bandung Nomor 474 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi pada Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung, sebagai berikut :

1) Kepala Badan

Merupakan pimpinan SKPD dengan eselon II/b 2) Sekretariat

Merupakan pimpinan sekretariat SKPD dengan eselon III/a, yang membawahi para Kepala Sub Bagian dengan eselon IV/a, terdiri dari:

a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b) Sub Bagian Keuangan dan Program.

3) Bidang Perencanaan dan Kesejahteraan Pegawai

Merupakan pimpinan Bidang Perencanaan dan Kesejahteraan Pegawai dengan eselon III/b yang membawahi para Kepala Sub Bidang dengan eselon IV/a, terdiri dari:

a) Sub Bidang Perencanaan Kepegawaian dan Informasi Data;

b) Sub Bidang Kesejahteraan Pegawai;

4) Bidang Pengembangan Karier Pegawai

Merupakan pimpinan Bidang Pengembangan Karier Pegawai dengan eselon III/b, yang membawahi para Kepala Sub Bidang eselon IV/a, terdiri dari:

a) Sub Bidang Analisa Pengembangan Karier;

b) Sub Bidang Analisa Kompetensi dan Penempatan;

5) Bidang Mutasi Kepegawaian

Merupakan pimpinan Bidang Mutasi Kepegawaian dengan eselon III/b, yang membawahi para Kepala Sub Bidang dengan eselon IV/a, terdiri dari:

(24)

BAB I Pendahuluan

KEPALA BADAN

Kepala Bidang Perencanaan &

Kesejahteraan Pegawai

Kepala Bidang Pengembangan Karier

Pegawai

Kepala Bidang Mutasi Kepegawaian

Kepala Bidang Pendidikan &

Pelatihan SEKRETARIS

a) Sub Bidang Mutasi Kepegawaian Fungsional;

b) Sub Bidang Mutasi Pegawai Struktural dan Non Struktural;

6) Bidang Pendidikan dan Pelatihan

Merupakan pimpinan Bidang Pendidikan dan Pelatihan dengan eselon III/b, yang membawahi para Kepala Sub Bidang dengan eselon IV/a, terdiri dari:

a) Sub Bidang Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan;

b) Sub Bidang Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan.

Adapun Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung berdasarkan Perda No. 12 tahun 2007 sebagaimana telah diubah dengan Perda No. 12 Tahun 2009 disajikan sebagai berikut :

Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

Kepala Sub Bagian Umum &

Kepegawaian

Kepala Sub Bagian Keuangan & Program Jabatan

Fungsional Widyaiswara

Kepala Sub Bidang Analisa

Pengembangan Karier

Kepala Sub Bidang Analisa

Kompetensi &

Penempatan Kepala Sub Bidang

Perencanaan Kepegawaian &

Informasi Data

Kepala Sub Bidang Kesejahteraan Pegawai

Kepala Sub Bidang Mutasi Pegawai Fungsional

Kepala Sub Bidang Mutasi Pegawai Struktural & Non Struktural

Kepala Sub Bidang Perencanaan Diklat

Kepala Sub Bidang Pelaksanaan Diklat

(25)

BAB I Pendahuluan

2.2. Sumber Daya SKPD

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, sampai dengan akhir tahun 2013 Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung didukung oleh 96 (sembilan puluh enam) PNSD, dengan komposisi yang berbeda, yang dituangkan dalam beberapa tabel berikut:

Tabel 2.1

Tabel Jumlah PNS BKD Kota Bandung Tahun 2013 Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah

(orang) %

1 Laki-laki 54 56

2 Wanita 42 44

JUMLAH 96 100

Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung yang menduduki jabatan berdasarkan esselonnya dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2

Tabel Data Jumlah PNS BKD Kota Bandung Tahun 2013 Berdasarkan Esselon

No Tingkat Esselon Jumlah

1 II.b 1

2 III.a 1

3 III.b 4

4 IV.a 10

JUMLAH 16

(26)

BAB I Pendahuluan

Berdasarkan komposisi golongannya, pegawai BKD Kota Bandung didominasi oleh golongan III yaitu sebanyak 59% atau 58 orang pegawai, sisanya merupakan golongan IV (12 orang) dan golongan II (26 orang). Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.3.

Tabel 2.3.

Tabel Data Jumlah PNS BKD Kota Bandung Tahun 2013 Berdasarkan Golongan

NO GOL./RUANG JUMLAH TOTAL

1. I/c 0 0

2. II/a 5

3. II/b 15 26

4. II/c 1

5. II/d 5

6. III/a 9

7. III/b 37 58

8. III/c 5

9. III/d 7

10. IV/a 6

12

11. IV/b 3

12. IV/c 3

JUMLAH 96 96

Berdasarkan tingkat dan kualifikasi pendidikannya, sumber daya manusia yang dimiliki oleh Badan Kepegawaian Daerah sebagaimana dituangkan pada tabel 2.4.

(27)

BAB I Pendahuluan

Tabel 2.4.

Tabel PNS BKD Kota Bandung Tahun 2013 Berdasarkan Tingkat dan Kualifikasi Pendidikan

NO NAMA

PENDIDIKAN

TINGKAT PENDIDIKAN

D2 D3 D4 S1 S2 S

3 SD SLTA SLTP JML

1. Administrasi Bisnis 1 1

2. Administrasi Negara

4 4

3. Administrasi Pendidikan

1 1 2

4. Akuntansi 1 1 2

5. Akuntansi+PPAK 1 1

6. Ekonomi 3 3

7. Ekonomi Akuntansi 1 1

8. Ekonomi Manajemen

1 1

9. Ekonomi Pembangunan

1 1

10. Hukum 4 3 7

11. Ilmu Administrasi 3 3

12. Ilmu Komputer 3 3

13. Ilmu Komunikasi 1 1

14. Ilmu Pemerintahan 1 6 4 11

15. Ilmu Sosial dan Politik

1 1

16. Kebijakan Publik 2 2

17. Keuangan dan Perbankan

1 1

18. Komputer 1 1

19. Magister Agama 1 1

20. Manajemen 2 4 6

21. Manajemen Pemasaran

1 1

22. Pendidikan Akuntansi

1 1

23. Pendidikan Teknik Elektro

1 1

24. Profesi Psikologi 1 1

25. Psikologi 1 1

26. Statistik 1 1

27. Studi

Pembangunan

1 1

28. Teknik Informatika 1 1

29. SD 1 1

30. SLTP 1 1

31. SLTA 33 33

TOTAL 1 3 1 34 21 1 1 33 1 96

(28)

BAB I Pendahuluan

Berdasarkan aset/modal yang dikelolanya, hingga akhir tahun 2013, Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung mengelola aset/modal sebesar Rp.11.773.953.025,- yang terdiri dari aset lancar sebesar Rp.115.944.725,- dan aset tetap sebesar Rp.11.648.053.300,- serta aset lainnya sebesar Rp 9.955.000,-.

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 di dalam Pasal 11 ayat (4) menyatakan bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal (SPM), dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh pemerintah.

Untuk urusan kepegawaian sebagaimana telah ditentukan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandung, sampai saat ini belum ada indikator urusan kepegawaian yang ditetapkan dalam bentuk SPM yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Oleh sebab itu, BKD Kota Bandung dalam menentukan kinerjanya didasarkan pada tupoksi yang telah ditetapkan dalam Peraturan Walikota Bandung Nomor 474 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi pada Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung.

Dalam mengimplementasikan perencanaan strategis Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2009-2013 guna mencapai sasaran yang tertuang dalam Visi dan Misi Walikota-Wakil Walikota Bandung Tahun 2009-2013, maka sasaran prioritas bidang kepegawaian adalah meningkatnya kuantitas dan kualitas aparatur yang berkualifikasi sesuai kebutuhan organisasi dalam rangka pemenuhan jumlah pegawai dan pengisian jabatan terkait dengan

(29)

BAB I Pendahuluan

penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

Untuk melaksanakan sasaran prioritas tersebut, maka sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Daerah, ada beberapa kebijakan dalam urusan kepegawaian, yaitu kebijakan peningkatan pelayanan publik yang berbasis Good Governance dan Clean Goverment, kebijakan memperkuat akuntabilitas dan audit kinerja pemerintah daerah guna terselenggaranya sistem reward and punishment yang mendorong akselerasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.

Selama periode 2009-2013, BKD Kota Bandung telah menyelenggarakan beberapa program kegiatan guna menunjang pencapaian visi misi BKD. Capaian kinerja pelayanan BKD berdasarkan realisasi capaian indikator sasaran selama kurun waktu 2009-2013 dapat dilihat selengkapnya pada Tabel 2.5 dimana pada indikator rasio jumlah aparat dengan jumlah penduduk dan pola insentif dan penggajian berdasarkan kinerja, target telah tercapai, sedangkan pada indikator tingkat pemenuhan jabatan fungsional, target belum tercapai. Hal ini disebabkan karena berkurangnya PNS fungsional tertentu karena pensiun, proses pensiun, pindah dan meninggal dunia serta formasi masih menjadi kewenangan pemerintah pusat.

Selanjutnya pada Tabel 2.6 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung dapat dilihat bahwa pada tahun 2009, rasio antara realisasi dan anggaran dapat dikatakan kurang baik sedangkan pada tahun-tahun selanjutnya dapat dikatakan baik. Secara umum, efektifitas anggaran terhadap capaian misi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung tahun 2009- 2013 dapat disimpulkan bahwa anggaran yang digunakan cukup efektif terhadap capaian kinerja misi organisasi.

(30)

BAB I Pendahuluan

(31)

BAB I Pendahuluan

(32)

BAB I Pendahuluan

(33)

BAB I Pendahuluan

(34)

BAB I Pendahuluan

(35)

BAB I Pendahuluan

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BKD

Beberapa hal yang menjadi tantangan dan peluang BKD dalam menjalankan fungsinya sebagai pengelola kepegawaian diantaranya:

TANTANGAN

1. Belum sepenuhnya diterapkan pengembangan sistem karier berdasarkan kinerja;

2. Belum terlaksananya sistem remunerasi pegawai berbasis kinerja dan disertai penerapan sistem rewards and punishment yang lebih tegas;

3. Pelaksanaan kesejahteraan PNSD berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku belum terlaksana secara optimal karena bergantung pada kemampuan keuangan daerah;

4. Proses seleksi, penerimaan dan penempatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) belum sepenuhnya berdasarkan pada analisis kebutuhan dan kompetensi yang diperlukan;

(36)

BAB I Pendahuluan

5. Pengembangan kualitas CPNS yang berasal dari tenaga honorer yang kompetensinya kurang sesuai dengan kebutuhan organisasi 6. Hingga saat ini Bidang Diklat belum terakreditasi, disebabkan karena belum memiliki fasilitas gedung diklat sehingga setiap melaksanakan kediklatan harus berkoordinasi dan melakukan kerjasama dengan lembaga diklat yang sudah terakreditasi;

7. Pengaplikasian sistem ISO untuk seluruh pelayanan administrasi kepegawaian yang ada di BKD.

PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN BKD

1. Penerapan pengembangan sistem karier berdasarkan kinerja;

2. Peningkatan koordinasi dan konsultasi dengan pemerintah pusat;

3. Penerapan sistem remunerasi pegawai berbasis kinerja dan disertai penerapan sistem rewards and punishment yang lebih tegas;

4. Intensifikasi artinya telaahan internal dalam penentuan porsi tunjangan kepada pegawai dan cara ekstensifikasi artinya peningkatan Pendapatan Anggaran Daerah (PAD);

5. Penerimaan dan penempatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) berdasarkan pada analisis kebutuhan dan kompetensi yang diperlukan;

6. Perkembangan IPTEK yang pesat, dukungan ilmuwan dan peran serta masyarakat yang dapat lebih mempercepat peningkatan kinerja BKD pada era globalisasi;

7. Berupaya memenuhi standar pengakreditasian, dalam hal ini adalah kepemilikan gedung diklat.

(37)

BAB I Pendahuluan

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

Bila dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan rencana kerja 5 (lima) tahun, masih terdapat beberapa permasalahan yang menjadi perhatian dan akan segera dicari solusinya, yaitu :

1. Moratorium penerimaan CPNS dari jalur umum, namun usulan SKPD menyatakan kekurangan pegawai

2. Hasil Analisis Jabatan belum optimal seperti uraian tugas jabatan dan SOP

3. Analisis Beban Kerja belum optimal

4. Belum optimalnya pengembangan karir pegawai sesuai dengan kompetensi jabatan

5. Penanganan masalah disiplin pada SKPD belum optimal 6. Penempatan alumni diklat belum optimal

7. Belum terlaksananya sistem remunerasi pegawai 8. Kesenjangan penghasilan (Disyanjak dan BPPT)

9. Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan

10. Terbatasnya anggaran pengembangan pegawai (diklat, tugas belajar dan assessment)

11. Database kepegawaian belum akurat

12. Penyelesaian DP3 (penilaian kinerja) di SKPD terlambat, sehingga berpengaruh terhadap pelayanan administrasi kepegawaian

Bab III

Isu-Isu Strategis

Berdasarkan Tugas dan Fungsi

(38)

BAB I Pendahuluan

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.

Visi Kota Bandung Tahun 2013-2018 yang telah ditetapkan oleh Walikota dan Wakil Walikota Bandung terpilih periode tahun 2013- 2018 adalah Terwujudnya Kota Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera. Dengan 5 (lima) misi untuk mendukung pencapaian visi tersebut, yaitu :

1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tata ruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.

Dengan tujuan :

a. Mewujudkan penataan ruang kota yang terpadu dan berkelanjutan

b. Menyediakan infrastruktur, permukiman dan sanitasi perkotaan yang nyaman, umur pakai panjang dan merata secara efektif dengan konsep Maju, Hijau dan Manusiawi c. Mewujudkan sistem transportasi yang aman, nyaman,

efisien, memadai, handal dan ramah

d. Mewujudkan Pengelolaan Lingkungan Hidup berkelanjutan dan Penanggulangan bencana yang handal 2. Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih dan

melayani.

Dengan tujuan :

a. Meningkatnya Kinerja Perencanaan Pembangunan b. Terlaksananya Reformasi Birokrasi

c. Meningkatkan Kesadaran masyarakat dan aparat terhadap hukum dan HAM

3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas, dan berdaya saing

Dengan tujuan :

(39)

BAB I Pendahuluan

a. Mewujudkan Pendidikan yang merata, unggul, terjangkau dan terbuka.

b. Peningkatan taraf kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.

c. Peningkatan kualitas Hidup Masyarakat

d. Meningkatkan pelestarian seni budaya peran pemuda prestasi olah raga

e. Mewujudkan Toleransi dan Pembinaan Umat Beragama 4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan.

Dengan tujuan :

a. Membangun perekonomian kota yang kokoh b. Membangun perekonomian kota yang maju

c. Membangun perekonomian kota yang berkeadilan

Misi yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BKD sebagai pengelola aparatur pemerintah Kota Bandung adalam misi ke-2 yaitu

“Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih, dan melayani”.

3.3. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Provinsi/Kota

3.3.1.Telaahan Renstra BKD dengan Renstra Badan Kepegawaian Negara

Dalam perencanaan jangka menengah, BKN berkomitmen untuk membangun sistem manajemen PNS yang dituangkan dalam visi BKN 2010-2014, yaitu : “Pegawai Negeri Sipil yang Profesional, Netral dan Sejahtera memiliki makna tersendiri. Istilah “profesional dimaksudkan untuk menunjukkan kriteria pegawai yang memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan persyaratan suatu jabatan, bekerja dengan dedikasi yang tinggi, berorientasi pada prestasi kerja.

Netral, istilah “netral” dimaksudkan bahwa PNS bersikap netral terhadap seluruh kekuatan politik atau kekuatan tertentu lainnya

(40)

BAB I Pendahuluan

sehingga dalam melaksanakan tugas umum pemerintahan dan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat dilakukan secara adil dan merata, tidak membedakan suku, ras dan agama.

Sejahtera, yang dimaksud dengan “sejahtera” adalah untuk menunjukkan bahwa penghasilan PNS dapat memenuhi tingkat hidup layak bagi diri dan keluarganya. Kesejahteraan PNS diwujudkan dengan memperhitungkan beban kerja dan prestasi kerja/produktivitas marjinal serta didukung dengan sistem penghargaan yang adil dan rasional sehingga mampu menumbuhkan motivasi peningkatan kinerja dan terciptanya PNS yang bersih dari KKN.

Rencana Strategis yang dilakukan oleh BKN adalah

“Mengembangkan seluruh komponen sistem manajemen kepegawaian guna mendukung terwujudnya profesionalisme, netralitas dan kesejahteraan PNS”.

Visi dari Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung adalah Terselenggaranya manajemen kepegawaian yang TERBAIK (Tertib, Benar, Akuntabel, Integritas dan Kreatif) dalam rangka mewujudkan SDM aparatur yang profesional dan sejahtera. Beberapa unsur yang terkandung dalam visi tersebut selaras dengan visi BKN yaitu mewujudkan SDM aparatur yang profesional dan sejahtera.

3.3.2.Telaahan Renstra BKD dengan Renstra Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Dalam perencanaan jangka menengah, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi memiliki komitmen yang dituangkan dalam Visi 2010-2014 yaitu

“Terwujudnya Aparatur Negara yang Profesional, Efektif, Efisien dan Akuntabel dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi menuju Kepemerintahan yang baik.

(41)

BAB I Pendahuluan

Adapun aparatur negara yang Profesional, Efektif, Efisien dan Akuntabel bermakna bahwa sosok aparatur negara baik secara individu, institusional maupun sistem, mempunyai kompetensi, kemampuan dan keterampilan untuk melaksanakan tugas dan fungsi secara terampil, baik dan benar serta efektif dan efisien serta dilandasi dengan nilai-nilai etika, integritas, moral dan akuntabilitas untuk mewujudkan kinerja, hasil karya terbaik dan bermanfaat dalam pencapaian reformasi birokrasi. Sedangkan Good Governance mencerminkan cita-cita penyelenggaraan negara yang profesional, transparan, akuntabel, memiliki kredibilitas dan bebas KKN.

Dari hasil telaahan Visi Kemenpan dan Reformasi Birokrasi tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa Visi BKD Kota Bandung telah sejalan dengan visi institusi pusat tersebut.

3.3.2.Telaahan Renstra BKD dengan Renstra Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat

Dalam perencanaan jangka menengah, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat memiliki komitmen yang dituangkan dalam Visi 2013-2018 yaitu “Terwujudnya Manajemen Kepegawaian yang Bermutu, Akuntabel, Inovatif Dan Kreatif (BAIK).”

Dari hasil telaahan Visi BKD Provinsi tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa Visi BKD Kota Bandung telah sejalan dengan visi BKD Provinsi Jawa Barat.

3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis

Dari hasil identifikasi permasalahan sebelumnya, inventarisasi dan menetapkan skala prioritas permasalahan-permasalahan kepegawaian di lingkungan Pemerintah Kota Bandung dapat dirumuskan menjadi isu-isu strategis yang berkaitan erat dengan tugas pokok dan fungsi BKD serta berpengaruh dalam

(42)

BAB I Pendahuluan

pengembangan kinerja pelayanan BKD Kota Bandung di masa yang akan datang, diantaranya :

1. Adanya PNS yang terlibat masalah hukum

2. Masih ada praktek gratifikasi dan birokratisasi dalam pelayanan publik

3. Tingkat ketidakhadiran masih relatif tinggi dan tingkat pemenuhan jam kerja masih rendah

4. Penempatan pegawai belum sesuai dengan kompetensi 5. Anggapan pemerintah pusat kelebihan jumlah pegawai 6. Kinerja pengelola keuangan belum optimal

7. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

8. Kapasitas aparat kewilayahan (kuantitas dan kualitas)

(43)

BAB I Pendahuluan

4.1 Visi dan Misi BKD

Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung sebagai salah satu instansi dari Pemerintah Kota, dalam menetapkan visinya tentu harus mengacu kepada visi Kota Bandung dengan tetap memperhatikan tugas pokok dan fungsinya. Visi Kota Bandung Tahun 2013-2018 yaitu “Terwujudnya Kota Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera”.

Memperhatikan visi tersebut serta dengan memperhatikan perubahan paradigma dan peranan manajemen kepegawaian pada masa yang akan datang, maka Visi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2013-2018 adalah :

“Terselenggaranya manajemen kepegawaian TERBAIK (Tertib, Benar, Akuntabel, Integritas dan Kreatif) untuk mewujudkan SDM aparatur yang profesional, amanah dan sejahtera”.

Adapun maknanya adalah sebagai berikut :

Tertib : Melaksanakan tugas pelayanan dan atau penyelesaian administrasi kepegawaian sesuai dengan prosedur serta memperhatikan kerapihan hasil kerja

Benar : Senantiasa bersikap teliti dan cermat untuk menjamin kesesuaian hasil pekerjaan sesuai dengan norma dan standar yang telah ditetapkan

Bab IV

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran,

Strategi dan Kebijakan

(44)

BAB I Pendahuluan

Akuntabel : Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya manusia aparatur dalam rangka pencapaian tujuan dan melaporkan pekerjaan secara periodik

Integritas : Menjaga konsistensi dan keteguhan dalam berfikir, berkata, berperilaku dan bertindak

Kreatif : Memenuhi daya cipta atau memiliki kemampuan menciptakan sesuatu yang bermanfaat atau meningkatkan manfaat

Profesional

Amanah

:

:

Memiliki wawasan yang luas, kreatif, inovatif, dan dapat memandang ke masa depan, memiliki kompetensi di bidangnya, memiliki daya saing secara jujur dan sportif serta menjunjung tinggi etika profesi Jujur dan terpercaya dalam melaksanakan tugas yang diembannya, memperlihatkan sikap, perilaku dan keteladanan serta menjadi komitmen untuk seluruh pegawai

Sejahtera : Memiliki rasa aman, nyaman dan tentram baik secara lahir/materi maupun batin/jiwa

Guna mendukung pencapaian visi tersebut di atas ditetapkan misi yaitu:

(1) Peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur

(2) Peningkatan pelayanan administrasi kepegawaian yang transparan dan akuntabel.

(3) Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan, aset dan kinerja yang optimal

(45)

BAB I Pendahuluan

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BKD

Hubungan antara Misi, Tujuan dan Sasaran BKD sebagai berikut :

Misi Pertama : Peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur

Dari misi tersebut dapat dirumuskan tujuan dan sasaran yang meliputi :

Tujuan :

Tersedianya Aparatur Sipil Negara yang memenuhi standar kompetensi

Sasaran:

1. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia aparatur Dengan indikator :

 Prosentase PNS yang telah memenuhi target SKP

2. Penempatan dalam jabatan sesuai dengan standar kompetensi Dengan indikator :

 Prosentase jabatan yang diisi oleh PNS yang telah memenuhi kompetensi

3. Meningkatnya disiplin dan kesejahteraan PNS Dengan indikator :

 Prosentase penanganan terhadap pelanggaran disiplin PNS

Misi Kedua : Peningkatan pelayanan administrasi kepegawaian yang transparan dan akuntabel

Dari misi tersebut dapat dirumuskan tujuan dan sasaran yang meliputi :

Tujuan :

Meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian Sasaran:

1. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kepegawaian

(46)

BAB I Pendahuluan

Dengan indikator :

 Tingkat kepuasan pelayanan administrasi kepegawaian (aspek syarat dan prosedur)

2. Terwujudnya akurasi data kepegawaian Dengan indikator :

Prosentase SKPD yang sudah online data kepegawaian

 Tingkat akurasi data kepegawaian

Misi Ketiga : Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan, aset dan kinerja SKPD yang optimal

Dari misi tersebut dapat dirumuskan tujuan dan sasaran yang meliputi :

Tujuan :

Tersedianya laporan keuangan dan aset yang handal serta kinerja yang optimal

Sasaran:

1. Terwujudnya Pelaksanaan kinerja yang optimal Dengan indikator :

 Nilai Evaluasi AKIP

2. Peningkatan kualitas laporan keuangan dan asset Dengan indikator :

 Persentase Temuan Pengelolaan Anggaran SKPD oleh BPK/inspektorat yang ditindaklanjuti

Dengan indikator :

 Persentase Tertib Administrasi Barang/Aset Daerah SKPD

(47)

BAB I Pendahuluan

4.3 Strategi dan Kebijakan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran BKD, ditetapkan strategi dan kebijakan yang akan dilaksanakan sampai dengan tahun 2018

Misi-1 : Peningkatan kualitas sumber daya aparatur Strategi :

1. Konsistensi penerapan Reward & Punishment 2. Pengembangan Assessment Centre & e-Learning 3. Peningkatan kuantitas dan kualitas diklat

4. Koordinasi dengan Bagian ORPAD untuk mengoptimalkan penyusunan ANJAB

Kebijakan :

Konsistensi penerapan standar kompetensi dalam penempatan pegawai

Misi-2 : Peningkatan pelayanan administrasi kepegawaian yang transparan dan akuntabel

Strategi :

1. Pemanfaatan IT dan pelayanan administrasi pegawai 3. Perubahan mindset petugas pelayanan

4. Peningkatan sarana dan prasarana

5. Penguatan koordinasi dengan instansi terkait dalam pelayanan administrasi (Sekretariat Negara, Kementerian PAN & RB, BKN dan BKD Provinsi Jawa Barat)

(48)

BAB I Pendahuluan

Kebijakan :

Konsistensi pelaksanaan SOP administrasi kepegawaian

Misi-3 : Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan, aset dan kinerja SKPD yang optimal

Strategi :

1. Sinkronisasi pengelolaan keuangan dan aset dengan SIMDA Keuangan dan SIMDA Barang

2. Sinergitas pelaporan kinerja dengan peraturan perundang- undangan

Kebijakan :

Konsistensi pengelolaan keuangan, aset dan kinerja SKPD sesuai dengan peraturan perundang-undangan

(49)

BAB I Pendahuluan

Dalam mewujudkan pencapaian visi dan misi BKD, perlu dilakukan kebijakan operasional dalam bentuk program dan kegiatan yang dapat memberikan arah dan kesatuan konsep manajemen kepegawaian dalam periode 2013-2018.

Adapun rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Bab V

Rencana Program dan Kegiatan,

Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran

dan Pendanaan Indikatif

(50)

BAB I Pendahuluan

Sebagaimana diuraikan pada bab-bab sebelumnya bahwa renstra BKD Kota Bandung tahun 2013-2018 merupakan salah satu pendukung RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018, karena BKD merupakan salah satu SKPD yang mengelola aparatur sehingga ada keterkaitan dengan Misi-2 yakni Menghadirkan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Bersih dan Melayani.

Keterkaitan misi terdapat pada : - Tujuan :

Terwujudnya reformasi birokrasi - Sasaran :

Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi - Indikator kinerja :

Persentase jabatan yang diisi sesuai dengan kompetensi

Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD serta Visi dan Misi BKD Kota Bandung, BKD telah menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU) yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai oleh BKD Kota Bandung dalam lima tahun (2013-2018) mendatang dengan mengoptimalkan semua sumberdaya yang ada, seperti tertuang dalam tabel 6.1 tentang Indikator Kinerja BKD Kota Bandung yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD.

Bab VI

Indikator Kinerja BKD yang Mengacu

pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

(51)

BAB I Pendahuluan

Sejalan dengan visi BKD 2013-2018 yaitu : “Terselenggaranya manajemen kepegawaian TERBAIK (Tertib, Benar, Akuntabel, Integritas dan Kreatif) dalam rangka mewujudkan SDM aparatur yang profesional dan sejahtera” serta misi :

(1) Peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur

(2) Peningkatan pelayanan administrasi kepegawaian yang transparan dan akuntabel.

(3) Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan, aset dan kinerja SKPD yang optimal

BKD telah menetapkan isu-isu strategis yang diangkat dari hasil evaluasi kinerja pelayanan BKD selama periode Renstra sebelumnya yang kemudian menjadi prioritas dalam pengembangan kinerja pelayanan BKD di masa yang akan datang.

Namun demikian, kesuksesan dari pelaksanaan program dan kegiatan untuk mewujudkan visi dan misi tersebut tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, baik itu pemerintah pusat, daerah serta SKPD-SKPD lain di lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang turut andil besar dalam memberikan saran dan masukan demi perbaikan kinerja. Keberhasilan pencapaian Renstra ini akan dilakukan secara bertahap melalui upaya yang sungguh-sungguh dengan prinsip kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas untuk mewujudkan peningkatan kinerja BKD di saat ini dan di masa yang akan datang menuju Bandung Juara.

Bab VII

Penutup

(52)

BAB I Pendahuluan

Gambar

Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi   Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung
Tabel Jumlah PNS BKD Kota Bandung Tahun 2013  Berdasarkan Jenis Kelamin

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kelurahan dan Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung

Berdasarkan Peraturan Daerah Pemerintah Kota Bandung Nomor 12 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung, nama

1. Beragama Islam, berkewarganegaraan WNI. Kecuali tenaga administrasi, memiliki kualifikasi akademik minimal D-3 yang dinyatakan dengan ijazah sesuai dengan

bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 2 huruf k dan Pasal 14 Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Oganisasi Dinas Daerah Kota

Bila kita memperhatikan surat Thaha 123- 126 dan Al-Baqarah 38, maka orang-orang yang selalu khawatir, ragu, gelisah dan selalu mengeluh hidupnya adalah orang

Strategi ini diwujudkan dalam satu kegiatan yaitu: pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi pada 12 gugus pulau di Maluku yang terdiri atas tiga sub kegiatan yaitu : 1

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2007 Tentang Pembentukan dan susunan Organisasi Kelurahan dan Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung kedudukan kecamatan

Berdasarkan Peraturan Daerah nomor : 13 tahun 2009 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan