• Tidak ada hasil yang ditemukan

dengan tahap perumusan rancangan Renstra dan tahap penyajian rancangan Renstra SKPD; dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "dengan tahap perumusan rancangan Renstra dan tahap penyajian rancangan Renstra SKPD; dan"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

1 1.1 Latar Belakang

encana strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun berfungsi sebagai pedoman penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja (Renja) SKPD serta digunakan sebagai instrumen evaluasi keberhasilan dan kegagalan kinerja SKPD dalam kurun 5 (lima) sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Penyusunan Renstra Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung dilakukan secara simultan bersamaan waktu dengan proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung tahun 2013-2018. Penyusunan dilaksanakan melalui tahapan persiapan, penyusunan rancangan, penyusunan rancangan akhir dan penetapan Renstra SKPD.

Secara garis besar kegiatan yang dilaksanakan pada setiap tahapan tersebut dilaksanakan melalui:

a. Tahapan persiapan penyusunan Renstra dilakukan kegiatan-kegiatan antara lain: pembentukan tim penyusun Renstra, orientasi mengenai Renstra, Penyusunan agenda kerja Tim Renstra serta pengumpulan data dan informasi.

b. Tahapan penyusunan rancangan dan rancangan akhir Renstra dilakukan dengan tahap perumusan rancangan Renstra dan tahap penyajian rancangan Renstra SKPD; dan

c. Tahapan penetapan Renstra SKPD

Pelaksanaan kegiatan penyusunan Renstra dievaluasi dan dikendalikan untuk memenuhi kesesuaian terhadap kebijakan penyusunan Renstra oleh Camat Bandung Wetan selaku kepala SKPD, serta dibuat simpulan pengendalian dan evaluasi kebijakan Renstra oleh Bappeda Kota Bandung.

(2)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

2 Sebagai bagian dokumen perencanaan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintah daerah maka Renstra Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung 2013 - 2018 memiliki keterkaitan dengan RPJMD Kota Bandung tahun 2013-2018 dan Renja SKPD, ilustrasi keterhubungan Renstra SKPD dengan RPJMD dan Renja SKPD dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1

Renstra disusun untuk mendukung pencapaian RPJMD yang diimplementasikan melalui pelaksanaan program pembangunan daerah yang berisi program - program prioritas terpilih untuk mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah.

Perencanaan Stratejik

Perencanaan Operasional

RPJMD RENSTRA

- Visi dan Misi - Tujuan dan sasaran - Strategi dan Arah Kebijakan - Visi dan Misi

- Tujuan dan sasaran - Strategi dan Arah Kebijakan - Program Pembangunan

Daerah

- Program Pembangunan Daerah

- Program Prioritas - Program Prioritas

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan - Program Prioritas - Program Prioritas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan - Program Prioritas - Program Prioritas

(3)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

3 1.2. Landasan Hukum

Memuat tentang undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD, landasan hukum tersebut yaitu:

1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang pembentukan daerah-daerah Kota Besar dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa tengah dan daerah Istimewa Yogyakarta;

2) Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ;

4) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

5) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

6) Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN);

7) Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

8) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara pemerintah pusat dan daerah;

9) Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

10) Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

11) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;

(4)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

4 12) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

13) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional ;

14) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota ;

15) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

16) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan Rencana pembangunan Daerah;

17) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan; 18) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah;

19) Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 10 Tahun 1989 tentang batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung;

20) Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2000 tentang pengembangan dan Penataan Kawasan Inti Pusat Kota;

21) Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandung;

22) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Dan Susunan Organisasi Kecamatan Dan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung;

23) Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah

(5)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

5 24) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun 2005-2025;

25) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2010-2030.

26) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018;

27) Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Kecamatan dan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Renstra Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang visi, misi, tujuan dan berbagai kebijakan, program dan kegiatan serta indikator kinerja Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung.

Sedangkan tujuan penyusunan Renstra Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung tahun 2013 – 2018 adalah :

1. Menjamin keselarasan antara visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan pemerintah Kota Bandung dengan Pemerintah Kecamatan Bandung Wetan , sehingga akan bermanfaat bagi proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pertanggung jawaban bagi Pemerintah Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung.

2. Sebagai landasan operasional secara resmi bagi seluruh Kelurahan di lingkungan Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang akan diusulkan untuk dibiayai dari APBD Kota Bandung, sehingga menjadi terarah pada pencapaian hasil sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

(6)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

6 3. Memudahkan seluruh jajaran aparatur di lingkungan Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur.

4. memudahkan seluruh jajaran pada masing-masing Kelurahan di Lingkungan Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung untuk memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahun.

1.4. Kedudukan dan Peranan Rensta Dalam Perencanaan Daerah. Perencanaan Strategis Kecamatan Bandung Wetan merupakan suatu proses yang berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu ) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul.

Sebagaimana amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, khususnya pasal 19 ayat (3) menyatakan, bahwa Kepala daerah dan wakil Kepala Daerah terpilih harus membuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) 3 (tiga) bulan setelah pelantikan yang selanjutnya digunakan sebagai Pedoman Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah maupun laporan Penyelenggaraan Pemerintahan ke Presiden. Rencana Strategis Kecamatan Bandung Wetan bersama rencana strategis SKPD lainnya merupakan bagian yang utuh dari rencana Strategis Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung. Rencana Strategis Kecamatan Bandung Wetan mengandung visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan, sehingga Rencana Strategis ini berperan sebagai pedoman dalam menyelenggarakan pemerintahan umum demi tercapainya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kecamatan Bandung Wetan.

(7)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

7 1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan Rencana Stratejik (Renstra) Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung disusun mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan susunannya adalah, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan membahas secara ringkas mengenai pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD, dan keterkaitan renstra dengan RKT dan Renja.

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA BANDUNG

Gambaran Pelayanan Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung memuat penjelasan tentang tugas, fungsi dan struktur organisasi, sumber daya, kinerja pelayanan serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan SKPD. BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA BANDUNG

Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi memuat penjelasan mengenai identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA

BANDUNG

(8)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

8 memuat penjelasan mengenai Visi dan Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD, Strategi dan Kebijakan dalam mencapai misi yang telah ditetapkan

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, INDIKASI KEGIATAN DAN DANA INDIKATIF

Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif, membahas mengenai penjelasan tentang program-program dan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai target sesuai indikator yang telah ditetapkan selama lima tahun secara bertahap serta jumlah dana yang dibutuhkan

BAB VI INDIKATOR KINERJA KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA BANDUNG YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator Kinerja Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD,memuat mengenai indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapain tujuan dan sasaran RPJMD

BAB VII

(9)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

9 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung

Wetan Kota Bandung

2.1.1. Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung erdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kelurahan dan Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, susunan Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung terdiri atas :

a. Camat;

b. Sekretaris Kecamatan; c. Seksi Pemerintahan;

d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban; e. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan;

f. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup; g. Seksi Pelayanan;

h. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; i. Sub Bagian Program dan Keuangan; j. Kelompok Jabatan Fungsional.

(10)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

10 Gambar 2.1

Bagan Struktur Organisasi Kecamatan

Sumber : Perda Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007

2.1.2. Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kelurahan dan Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung Kedudukan Kecamatan merupakan wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah yang dipimpin oleh Camat, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan kewajibannya, Kecamatan Bandung Wetan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a) mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

b) mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

c) mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan; CAMAT SEKRETARIAT SEKSI PENDIDIKAN DAN KEMASYARAKATAN SEKSI EKONOMI, PEMBANGUNAN & LINGKUNGAN HIDUP SEKSI

KETEMTRAMAN & KETERTIBAN SEKSI

PEMERINTAHAN

SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN PROGRAM & KEUANGAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI PELAYANAN KELURAHAN KELURAHAN

(11)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

11 d) mengkoordinasikan pemerliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan

umum;

e) mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan di tingkat Kecamatan;

f) membina penyelenggaraan pemerintahan Kelurahan; g) melaksanakan pelayanan ketatausahaan Kecamatan.

h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas dan fungsinya.

Sedangkan uraian tugas masing-masing unit organisasi pada Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Kecamatan Dan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, sebagai berikut :

1) Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok, Camat mempunyai fungsi :

a. mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat;

b. mengkoordinasikan ketenteraman dan ketertiban umum;

c. mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang- undangan;

d.mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

e. membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.

2) Sekretaris Kecamatan; mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang kesekretariatan. Untuk melaksanakan tugas pokok Sekretariat mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan penyusunan rencana program kegiatan kecamatan; b. pelaksanaan pelayanan administrasi kesekretariatan kecamatan

(12)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

12 c. pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana, program,

evaluasi danpelaporan kegiatan Kecamatan dan Kelurahan; d. pengkoordinasian penyelenggaraan tugas Seksi;

e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan Kecamatan dengan Instansi terkait dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kecamatan;

f. pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan dan pengendalian administrative kegiatan kesekretariatan dan kecamatan; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

3) Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pemerintahan, untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi : a. penyusunan data dan materi bahan lingkup pemerintahan;

b. pembinaan Rukun Warga dan Rukun Tentangga; c. pelayanan administrasi pertanahan;

d. pembinaan administrasi pemerintahan Kelurahan;

e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pemerintahan dengan Instansi terkait; dan

f. pelaporan pelaksanaan lingkup pemerintahan.

4) Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ketentraman dan ketertiban, untuk melaksanakan tugas Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi :

a. penyusunan data dan bahan materi lingkup ketentraman dan ketertiban;

b. pembinaan ketentraman dan ketertiban; c. pembinaan potensi perlindungan masyarakat;

(13)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

13 d. pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan

bencana;

e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ketentraman dan ketertiban dengan Instansi terkait; dan

f. pelaporan pelaksanaan lingkup ketentraman da ketertiban.

5) Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pendidikan dan kemasyarakatan, untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai fungsi :

a. penyusunan data dan bahan materi lingkup pendidikan dan kemasyarakatan;

b. inventarisasi dan fasilitasi masalah sosial kemasyarakatan; c. inventarisasi potensi bidang pendidikan formal dan informal;

d. pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan di tingkat Kecamatan dan Kelurahan;

e. fasilitasi pembinaan bidang keagamaan, ketahanan keluarga, partisipasi dan pemberdayaan perempuan serta generasi muda; f. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang pendidikan dan

kemasyarakatan dengan Instansi terkait; dan

g. pelaporan pelaksanaan lingkup bidang pendidikan dan kemasyarakatan’

6) Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup, untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :

a. penyusunan data dan bahan materi lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup;

b. fasilitasi pembinaan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah. c. inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan pembangunan;

(14)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

14 d. fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik fasilitas umum

dan fasilitas sosial;

e. fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup;

f. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi dan ketahanan pangan, pembangunan, serta lingkungan hidup dengan Instansi terkait; dan

g. pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup.

7) Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Camat dibidang pelayanan, untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Pelayanan mempunyai fungsi:

a. penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan; b. pelayanan data dan informasi Kecamatan;

c. pelayanan administrasi kependudukan; d. pelayanan administrasi umum lainnya;

e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan Instansi Terkait;

f. pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan.

8) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang umum dan kepegawaian, untuk melaksanakan tugas pokok Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

a. Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi umum dan kepegawaian;

b. Pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan Kecamatan, penyelenggaraan kerumahtanggaan Kecamatan, pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas, serta pelaksanaan administrasi kepegawaian; dan

(15)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

15 9) Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang keuangan dan program, untuk melaksanakan tugas pokok Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan dan program kerja Kecamatan;

b. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan keuangan Kecamatan;

c. pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan kecamatan, koordinasi penyusunan rencana dan program serta koordinasi pengendalian program serta penyusunan laporan akuntabilitas kinerja kecamatan; dan

d. pengkoordinasian pelaporan lingkup kegiatan pengelolaan administrasi keuangan dan program kerja Kecamatan.

10) Lurah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah yang dilimpahkan Walikota kepada Lurah, dalam melaksanakan tugas pokok Lurah mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan kegiatan pemerintahan Kelurahan;

b. pemberdayaan masyarakat, perekonomian dan kesejahteraan rakyat;

c. pelayanan masyarakat;

d. penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

e. pemeliharaan prasarana, fasilitas pelayanan umum dan lingkungan hidup; dan

(16)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

16 11) Sekretaris Lurah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

tugas Lurah di bidang kesekretariatan, untuk melaksanakan tugas pokok Sekretaris Lurah mempunyai fungsi:

a. penyusunan data dan bahan materi lingkup kesekretariatan Kelurahan;

b. penyusunan rencana program dan kegiatan Kelurahan; c. pengelolaan perlengkapan, keuangan dan kepegawaian; d. pengkoordinasian kegiatan seksi di Kelurahan;

e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan Kelurahan dengan Instansi Terkait;

f. pelaporan pelaksanaan lingkup kesekretariatan dan Kelurahan.

12) Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Lurah di bidang pemerintahan, untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi :

a. penyusunan data dan bahan materi lingkup pemerintahan;

b. fasilitasi penyelenggaraan pemilihan pengurus Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW);

c. pengkoordinasian dan fasilitasi kegiatan ketentraman dan ketertiban;

d. pembinaan ketentraman dan ketertiban; e. pembinaan potensi perlindungan masyarakat;

f. pengkoordinasian dan fasilitasi kegiatan pemerintahan dengan Instansi Terkait; dan

g. pelaporan pelaksanaan lingkup pemerintahan.

13) Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Lurah di bidang ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup, untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :

(17)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

17 a. penyusunan data dan materi bahan lingkup ekonomi,

pembangunan dan lingkungan hidup;

b. fasilitasi pembinaan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah; c. inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan pembangunan;

d. fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik fasilitas umum dan fasilitas sosial;

e. fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup;

f. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup dengan Instansi terkait; dan

g. Pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup.

14) Seksi Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Lurah di bidang kemasyarakatan, untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Kemasyarakatan mempunyai fungsi: a. penyusunan data dan bahan materi lingkup kemasyarakatan;

b. inventarisasi potensi bidang kemasyarakatan c. inventarisasi dan Fasilitasi bidang pendidikan;

d. pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan di tingkat Kelurahan;

e. fasilitasi pembinaan bidang keagamaan, ketahanan keluarga, partisipasi dan pemberdayaan perempuan serta generasi muda; f. pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan

penanggulangan bencana;

g. inventarisasi dan fasilitasi ketahanan pangan;

h. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang kemasyarakatan dengan Instansi terkait; dan

(18)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

18 15) Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

tugas Lurah di bidang pelayanan, untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Pelayanan mempunyai fungsi:

a. penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan; b. pelayanan data dan informasi Kelurahan;

c. pelayanan administrasi kependudukan; d. pelayanan administrasi umum lainnya;

e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan Instansi Terkait;

f. Pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan.

16) Kelompok Jabatan Fungsional pada masing-masing Kecamatan dan Kelurahan terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

Setiap Kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat oleh Walikota atas usul Camat untuk Kecamatan dan Lurah untuk Kelurahan.

Jenis, jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Walikota berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

2.2 Sumber Daya Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung 2.2.1. Sumber Daya Manusia

Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung memiliki pegawai sebanyak 39 orang.

Rincian pegawai berdasarkan Eselon Jabatan dan Unit Kerja di lingkungan Kecamatan Bandung Wetan, sebagaimana tabel di bawah ini:

(19)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

19 Tabel 2.1

Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Eselon Jabatan

NO ESELONERING L P JUMLAH 1 Eselon III.a 1 - 1 2 Eselon III.b - 1 1 3 Eselon IV.a 5 3 8 4 Eselon IV.b 8 8 16 Tabel 2.2

Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkan

NO PENDIDIKAN JUMLAH 1 SD 1 Orang 2 SLTP 1 Orang 3 SLTA 15 Orang 4 DIII/DIV 4 Orang 5 SI 14 Orang 6 S2 4 Orang

JUMLAH TOTAL 39 Orang

Dari seluruh jumlah pegawai Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung, sebanyak 39 orang memiliki pendidikan S2 sebanyak 4 orang ( 1,56%), yang memiliki pendidikan S1 sebanyak 14 orang ( 5,46%), yang memiliki pendidikan D3, sebanyak 4 orang (1,56%), yang memiliki pendidikan SLTA sebanyak 15 orang (5,85.%), yang memiliki pendidikan SLTP sebanyak 1 orang (0,39%) dan pegawai yang memiliki pendidikan SD sebanyak 1 orang ( 0,39%).

(20)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

20 2.2.2. Sarana Dan Prasarana Kerja

Tersedianya sarana dan prasarana kerja akan menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung. Secara umum sarana dan prasarana sebagaimana terurai dalam lampiran.

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

Tingkat capaian kinerja Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung berdasarkan sasaran/target Renstra Tahun 2009-2013 menurut indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya disajikan pada tabel berikut :

(21)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

21 Tabel 2.3

Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

NO

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD

***)

Target SPM Target IKK Target Indikato

r Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun

ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1

Meningkatnya jenjang pendidikan aparat, melalui program izin belajar dan tugas belajar.

5 Orang 25 Orang

5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 40% 40% 40%

2

Meningkatnya wawasan dan pengetahuan aparat melalui program diklatpim

5 Orang 33 Orang

1 1 1 1 1 3 300%

3

Meningkatnya pemahaman aparatur mengenai Standar Operating Procedure (SOP) yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan kecamatan. 3 SOP 1 1 1 1 1 100% 100% 4 Tersampaikan dan terserapnya informasi dari tingkat atas melalui kegiatan briefing rutin

48 Kali 48 Kali

48 48 48 48 48 48 48 48 100% 100% 100%

5

Penerapan Teknologi Informasi (IT) pelaksanaan pelayanan publik kepada masyarakat

1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100%

8 Adanya Pembinaan PAUD 36 Kali 36 36 36 40 40 36 36 36 100% 100% 100%

9 Menurunnya angka balita

kurang gizi

<1% <1% <1% <1% <1% <1% <1%

0.75% 0.5% 0.47%

10

Menurunnya angka

penerbitan Surat Keterangan Miskin (SKM) dan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)

(22)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

22

NO

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD

***)

Target SPM Target IKK Target Indikato

r Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun

ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 11 Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu Posyandu 12 Bertambahnya jumlah Koperasi Bertambah Koperasi 1 1 1 1 1 2 100%

13 Bertambahnya jumlah pohon

yang ditanam bertambah pohon 14 Bertambahnya jumlah Sumur resapan Bertambah sumur res 15 Bertamabahnya pembuatan lubang Biopori Bertambah Biopori 15 Meningkatnya kualitas Sungai Cikapundung 2 Kali 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100%

16 Adanya peningkatan jalan Lokasi

Jalan 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 17 Adanya peningkatan drainase Lokasi Drainase 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 18 Terpilahnya dan Berkurangnya Volume Sampah di Wilayah

kecamatan Bandung Wetan

Pengelolaan sampah 1 1 1 1 1 1 100% 100% 19 Terlaksananya Program PNPM bidang Lingkungan Hidup 2 Kegiatan 1 1 1 1 100% 100% 20 Tingkat kehadiran masyarakat, tokoh masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan bertambah Meningkat 10 % dari tahun sebelumnya 10% 10% 10% 10% 10% 11% 13% 14% 110% 130% 140% 21

Ter realisasinya Program Raskin

RTSPM

RTSPM RTSPM RTSPM RTSPM

RTSPM

(23)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

23

NO

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD

***)

Target SPM Target IKK Target Indikato

r Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun

ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 22 Meningkatnya Registrasi Domisili Perusahaan bertambah 20 % dari tahun sebelumnya 20% 20% 20% 20% 20% 21% 24% 22% 105% 120% 110% 23 Meningkatnya angka swadaya murni untuk Pembangunan di Wilayah Kecamatan Bandung Wetan

300% dari stimulus yang diberikan oleh Pemerintah 300% 300% 300% 300% 300% 450% 500% 550% 150% 166% 183% 24 Adanya keterlibatan masyarakat dan pihak swasta dalam menangani masalah sosial di Wilayah Kecamatan Bandung Wetan

30 organisasi dan perusahaan yang terlibat 10 10 10 10 10 13 15 20 130% 150% 200%

(24)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

24 2.4 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan

Untuk melaksanakan kegiatan rutin maupun strategis di lingkungan Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung, sumber daya keuangan merupakan salah satu faktor yang menentukan di samping juga sumber daya manusia dan sarana prasarana. Pada tahun 2013 anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung sebagaimana tabel berikut :

Tabel 2.4

Rekapitulasi Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

Tahun 2013

Uraian Anggaran

Belanja

- Belanja Tidak Langsung 3.202.613.726,18

- Belanja Langsung 4.991.382.344,00

Bertambah/ (Berkurang) 8.193.996.070,18

Realisasi keuangan Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung pada tahun anggaran 2013 untuk belanja sebesar Rp. 8.193.996.070,18 yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp. 3.202.613.726,18 (39%) dan belanja langsung sebesar Rp. 4.991.382.344,00 (61%).

Untuk periode pelayanan Tahun 2009 - 2013 kegiatan rutin maupun strategis di lingkungan Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung, anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung sebagaimana tabel berikut :

(25)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

25 Tabel 2.5

Rekapitulasi Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

Tahun 2009-2013 N0 Tahun Anggaran Jumlah Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Persentase (%) 1 2009 3.529.918.201 3.477.674.746 98,52% 2 2010 3.221.697.705 3.082.244.488 95,67% 3 2011 3.869.349.384 3.551.972.820 91,80% 4 2012 6.139.596.005 5.980.316.481 99,59% 5 2013 8.193.996.070,18 7.959.444.600,00 97,14% Total Anggaran Tahun 2009 - 2013 24.954.557.365,18 24.051.653.153 96.38%

Realisasi keuangan Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung selama periode tahun anggaran 2009 sampai dengan tahun 2013 untuk belanja sebesar Rp. 24.051.653.153 yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp. 12.793.159.792,58 ( 53% ) dan belanja langsung sebesar Rp. 11.258.493.360.42( 47 %).

Secara lengkap anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung selama tahun 2009 - 2013

(26)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

26 Tabel 2.6

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

Tahun 2009-2013

Uraian

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan

Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 = (6-2)/5 18 = (11-7)/5 BELANJA 3.529.918.201,00 3.221.697.705,20 3.869.349.384 6.139.596.005 ,20 8.193.996.070, 18 3.477.674.746 3.082.244.488 3.551.972.820 5.980.316.481 7.959.444.600 ,00 98,52 % 95,67 % 91,80 % 99,59% 97,14 % 8.193.996.0 70 7.959.444.5 99 BELANJA TIDAK LANGSUN G 1.982.553.451, 00 2.226.853.205 ,20 2.469.555.384 2.911.584.026 ,20 3.202.613.726, 18 1.965.136.366 ,00 2.190.719.273, 00 2.405.151.365,00 2.760.962.713, 00 3.035.689.478 ,00 99,12 % 98,38 % 97,39 % 94,83 % 94,79% 3.202.613.7 25 3.035.689.4 77 BELANJA LANGSUN G 1.547.364.750, 00 994.844.500,0 0 1.399.794.000 3.228.011.979 4.991.382.344, 00 1.512.538.380 ,00 891.525.215,00 1.146.821.455,00 3.219.353.768, 00 4.932.755.122 ,00 97,75 % 89,61 % 81,93 % 99,73 % 98,83 % 4.991.382.3 44 4.932.755.1 22

(27)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

27 2.5 TANTANGAN DAN PELUANG KECAMATAN BANDUNG WETAN

Secara umum terdapat permasalahan di Kecamatan Bandung Wetan adalah masalah pelayanan publik, masalah internal organisasi / Unit Kerja dan masalah perwilayahan yang perlu mendapat perhatian pemerintah dan semua pihak, secara rinci permasalahan tersebut sebagai berikut :

1. Pelayanan Publik :

a. Masih adanya sebagian masyarakat yang belum mampu memperoleh pelayanan kesehatan secara layak.

b. Masih adanya sebagian masyarakat yang masuk dalam kategori keluarga miskin.

c. Masih tingginya angka pengangguran karena masih rendahnya tingkat keterampilan.

d. Belum optimalnya jalinan kemitraan antara antara usaha kecil, menengah dan dan koperasi dengan usaha besar.

e. Masih rendahnya partisipasi dan kesadaran pentingnya K-3.

2. Internal Organisasi / Unit Kerja :

a. Belum optimalnya pelaksanaan pelimpahan kewenangan Walikota kepada Camat.

b. Belum memadainya sarana dan prasarana kantor. c. Terbatasnya SDM Aparatur Kecamatan.

3. Perwilayahan :

a. Menurunnya kualitas dan kuantitas sumber lingkungan hidup yang diakibatkan oleh kegiatan rumah tangga dan kegiatan usaha.

b. Kurang tertatanya sarana jalan, saluran dan air kotor. c. Kurang tertatanya sarana pemukiman

(28)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

28 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

erdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung yang berkaitan dengan Tugas Umum Pemerintahan dapat diidentifikasi 3 (tiga) klasifikasi permasalahan pelayanan Kecamatan Bandung Wetan yaitu permasalahan pada tataran kebijakan, Program Kegiatan dan teknis operasional.

Pada tataran kebijakan Pemerintah Kecamatan Bandung Wetan dapat dilihat kondisi pelayanan Pemerintah Kecamatan Bandung Wetan sebagai berikut:

1. Kualitas pelayanan Publik pada Kecamatan Bandung Wetan, nilai IKM Kecamatan Tahun 2013 = 80.89

2. Capaian kinerja penyelenggaraan tugas umum pemerintahan.

3. Nilai Akuntabilitas Kinerja Kecamatan Bandung Wetan tahun 2012 sebesar 64,15%

(29)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

29 Pada tingkat implementasi program dan kegiatan pada Bagian / Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kecamatan Bandung Wetan dapat diidentifikasi kondisi pelayanan Pemerintah Kecamatan Bandung Wetan, sebagai berikut:

1. Kelurahan yang telah melaksanakan tertib adminsitrasi Kelurahan sebesar 100 %

2. Ketepatan waktu pelayanan sesuai dengan maklumat pelayanan sebesar 98 %

3. Realisasi program dan kegiatan pembangunan fisik dan non fisik hasil musrenbang Kecamatan 40 %

4. Belum Optimalnya Tingkat Partisipasi lembaga kemasyarakatan tingkat Kecamatan

5. swadaya murni masyarakat

6. Belum optimalnya Perencanaan Strategis tingkat SKPD 7. Belum optimalnya penerapan SMM ISO 9001:2008 8. Tingkat koordinasi aparatur kewilayahan masih rendah 9. Rendahnya kapasitas aparatur kewilayahan

10. Tingkat koordinasi antar dengan lembaga kemasyarakatan dalam penanganan kebencanaan masih rendah

11. Masing kurangnya pemahaman aparatur terhadap PBJ (metode swakelola)

Permasalahan teknis operasional yang dapat diidentifikasi dari pelayanan Kecamatan Bandung Wetan, sebagai berikut

1. Kurangnya SDM Kecamatan dan Kelurahan;

2. Kurang optimalnya pelaporan Kecamatan dan Kelurahan Program dan kegiatan kepada Pemerintah Kota Bandung

3. Kurang optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dalam membantu kelancaran pelaksana tugas dan pelayanan

(30)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

30 Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan Kecamatan Bandung Wetan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memiliki tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah adalah faktor internal dan eksternal Kecamatan Bandung Wetan, masalah internal yang mempengaruhi Pemerintah Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung antara lain :

1. Jumlah dan kapasitas aparat belum seluruhnya memenuhi tuntutan tugas dan belum sesuai dengan beban kerja.

2. Masih lemahnya pemahaman Tupoksi para aparat pemerintah mengakibatkan tidak maksimalnya hasil koordinasi.

3. Pola pembinaan aparat yang belum terorientasikan pada peningkatan kinerja.

4. Mekanisme dan pola kerja pada setiap unit kerja belum tertata dalam suatu sistem yang terpadu, efektif dan efesien.

Sedangkan masalah eksternal yang mempengaruhi kinerja Pemerintah Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung adalah :

1. Adanya multi interpretasi terhadap pelimpahan kewenangan kepada Camat dan Lurah yang dapat menimbulkan kesenjangan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

2. Rendahnya kapasitas dan peran lembaga kemasyarakatan (partisipasi publik) dalam pembangunan

3. Rendahnya kapasitas dan peran Pihak swasta/akademisi dalam pembangunan

Berdasarkan data dan informasi tersebut di atas secara umum isu-isu strategis yang dihadapi oleh Pemerintah Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung dalam kurun waktu 2013-2018, adalah sebagai berikut :

(31)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

31 1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Pelayanan Publik)

Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah peningkatan pelayanan publik, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang bersih dari KKN.

2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur Daerah

Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima (services excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman terhadap manajemen standar pelayanan minimal public services and public

complaint. Sumber daya aparatur merupakan aset strategis dalam

kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali paradigma aparatur sebagai pelayan masyarakat. Selain hal itu sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang

(32)

sungguh-Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

32 sungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Bandung Wetan dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penyelenggara negara (public service reform) dalam rangka mewujudkan good governance

3. Penataan Organisasi dan Manajemen Publik

Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik. Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh unsur pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman.

Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai stakeholder, LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai sebagai shareholder.

Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya, melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system, perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi.

(33)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

33 4. Pengelolaan Keuangan dan Barang

Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal utama dalam penyelenggaraan pemerintah Kecamatan, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih diarahkan kepada entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja (Performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget).

Sistem manajemen keuangan daerah (financial management system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya good

governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang sama pentingnya

adalah menata perencaaan penganggaran dan Pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal pemerintah atau pemeriksaan internal. Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar pengelolasan anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas publik (public

accountability).

Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu: perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan aset daerah harus diketahui dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislatif. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah : (1) Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah dan sistem pelaporan; (2) Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang daerah.

(34)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

34 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah

Visi Kota Bandung tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 – 2018 yaitu :

Penjabaran Visi di atas adalah sebagai berikut :

Bandung adalah meliputi wilayah dan seluruh isinya. Artinya Kota Bandung dan semua warganya yang berada dalam suatu kawasan dengan batas-batas tertentu yang berkembang sejak tahun 1811 hingga sekarang.

Unggul adalah menjadi yang terbaik dan terdepan serta contoh bagi daerah lain dalam upaya terobosan perubahan bagi kenyaman dan kesejahteraan warga Kota Bandung.

Nyaman adalah terciptanya suatu kondisidi mana kualitas lingkungan terpelihara dengan baik, serta dapat memberikan kesegaran dan kesejukan bagi penghuninya. Kota yang nyaman adalah suatu kondisi dimana berbagai kebutuhan dasar manusia seperti tanah, air, dan udara terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk ditinggali serta ruang-ruang kota dan infrastruktur pendukungnya responsif terhadap berbagai aktifitas dan perilaku penghuninya.

Sejahtera yaitu mengarahkan semua pembangunan kota pada pemenuhan kebutuhan lahir dan batin warganya, agar manusia dapat memfungsikan diri sebagai hamba dan wakil Tuhan di bumi. Kesejahteraan yang ingin dilahirkan di Kota Bandung merupakan kesejahteraan yang berbasis pada ketahanan keluarga dan Iingkungan sebagai dasar pengokohan sosial masyarakat.Masyarakat sejahtera tentunya tidak hanya dalam konteks lahiriah dan materi saja, melainkan

“TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG

UNGGUL, NYAMAN, DAN SEJAHTERA”

(35)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

35 juga sejahtera jiwa dan batiniah.Kesejahteraan dalam artinya yang sejati adalah keseimbangan hidup yang merupakan buah dari kemampuan seseorang untuk memenuhi tuntutan-tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya, meliputi ruhani, akal, dan jasad. Kesatuan elemen ini diharapkan mampu saling berinteraksi dalam melahirkan masa depan yang cerah, adil dan makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan batiniah adalah sebuah manifestasi akan sebuah sejahtera yang paripurna. Kesejahteraan yang seperti inilah yang akan membentuk kepecayaan diri yang tinggi pada masyarakat Kota Bandung untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik, hingga menjaditeladan bagi kota lainnya.

Misi Kota Bandung Tahun 2013-2018 merupakan penjabaran dari Misi Tahap III dalam RPJPD Kota Bandung 2005-2025 dan integrasi dari sasaran yang akan dicapai pada Misi Tahap III tersebut. Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan Iangkah-langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi.

Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan misi ini adalah:

Manusia yang berdaya saing, ekonomi kokoh, tata kelola pemerintah yang baik, infrastruktur berkelanjutan, serta kokohnya interaksi sosial, budaya dan kemasyarakatan Kota Bandung.

Kelima hal ini merupakan bidang garapan besar yang akan menjadi sebuah panduan dalam bagaimana memandang pembangunan di Kota Bandung. Adapun Misi tersebut terdiri dari:

1. Menata Kota Bandung melalui penataan ruang, pembangunan infrastruktur, dan fasilitas publik yang berkelanjutan (sustainable) dan nyaman.

2. Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani.

3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing. 4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan.

Hal penting yang tercantum dalam RPJMD Kota Bandung 2013-2018 adalah janji-janji politik selama masa kampanye dari Walikota dan

(36)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

36 Wakil Walikota terpilih yang akan dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, yaitu sebagai berikut

Tabel 3.1

Janji Walikota dan Wakil Walikota Terpilih

No. Aspek Indikator

1 BANDUNG SEHAT 1. Asuransi Kesehatan 2. Ambulance gratis

3. Santunan Kematian Rp. 2 juta/jiwa 4. Puskesmas gratis dan pelayanan 24 jam

2 BANDUNG RESIK 1. Bebas Sampah dalam 2 Tahun 2. Bebas Banjir dalam 3 Tahun

3. Jalan Mulus dan Caang dalam 3 Tahun 4. Bebas Macet dalam 4 Tahun

3 BANDUNG NYAMAN 1. Sarana olahraga/taman bermain di setiap RW

2. Penyediaan sarana air bersih

3. Perbaikan 10.000 rumah tidak layak huni

4. Bantuan 100 juta/RW/tahun 5. Bantuan 100 juta

PKK/kelurahan/tahun

6. Bantuan 100 juta/karang taruna kelurahan/tahun 4 BANDUNG SEJAHTERA 1. Menciptakan 100.000 wirausahawan 2. Menciptakan 250.000 lapangan pekerjaan baru

3. Bantuan 100.000 beasiswa untuk siswa SD, SMP, SMU dan mahasiswa per tahun

4. Bantuan keuangan untuk guru honorer, guru madrasah, dan tempat ibadah 5. Subsidi Harga sembako dan gas 3 kg

(37)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

37 Gambar 3.1

Janji Walikota dan Wakil Walikota Terpilih

Sumber : Bappeda Kota Bandung 2013

Hal tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah Kecamatan Bandung Wetan bersama stakeholder untuk turut mewujudkannya, berdasarkan tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kecamatan Bandung Wetan untuk mengawal janji-janji politik Walikota Bandung dan Wakil Walikota Bandung terpilih, secara terkoordinasi bersama dengan Stakeholder di lingkungan Kecamatan Bandung Wetan dan Kota Bandung pada umumnya.

2013

2015

2016

2017

2018

 Asuransi Kesehatan  Ambulance gratis

 Santunan Kematian Rp. 2 juta/jiwa  Puskesmas gratis dan pelayanan 24 jam

 Sarana olahraga/taman bermain di setiap RW

 Penyediaan sarana air bersih  Perbaikan 10.000 rumah tidak layak

huni

 Bantuan 100 juta/RW/tahun

 Bantuan 100 juta PKK/kelurahan/tahun  Bantuan 100 juta/karang taruna

kelurahan/tahun

 Menciptakan 100.000 wirausahawan

 Menciptakan 250.000 lapangan pekerjaan baru

 Bantuan 100.000 beasiswa untuk siswa SD, SMP, SMU dan mahasiswa per tahun  Bantuan keuangan untuk guru honorer, guru

madrasah, dan tempat ibadah

 Subsidi Harga sembako dan gas 3 kg

Bandung Sehat Bandung Nyaman Bandung Sejahtera Bandung Resik Bebas Sampah : 2 thn Bebas Banjir : 3 thn

Jalan Mulus & Caang : 3 thn

(38)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

38 Demikian pula adanya Instruksi Walikota Bandung Nomor 002 Tahun 2013 tanggal 20 September 2013 tentang Rencana Aksi Menuju Bandung Juara telah mencanangkan 24 Kelompok Kerja meliputi 335 (tiga ratus tiga puluh lima) Program / Kegiatan untuk mewujudkan Bandung Juara atau unggul di bandingkan dengan Pemerintah Kota / Kabupaten lainnya di Indonesia, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung, adapun rincian Rencana Aksi Menuju Bandung Juara yang digagas oleh Walikota Bandung secara lengkap sebagaimana terlampir, adapun rekapitulasi jumlah kegiatan rencana aksi Bandung Juara adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Rencana Aksi Menuju Bandung Juara

No. KELOMPOK KERJA

JUMLAH KEGIATAN / RENCANA AKSI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

KELOMPOK KERJA KEMACETAN BANDUNG KELOMPOK KERJA PEDAGANG KAKI LIMA KELOMPOK KERJA SAMPAH BANDUNG KELOMPOK KERJA BANDUNG HIJAU

KELOMPOK KERJA BANDUNG AMAN (MASALAH SOSIAL)

KELOMPOK KERJA BANJIR BANDUNG

KELOMPOK KERJA KOTA KREATIF BANDUNG KELOMPOK KERJA BANDUNG KOTA BUDAYA KELOMPOK KERJA BANDUNG SMART CITY KELOMPOK KERJA KOLABORASI BANDUNG KELOMPOK KERJA KAMPUNG JUARA

KELOMPOK KERJA REVITALISASI BANDUNG KELOMPOK KERJA REFORMASI PENDIDIKAN KELOMPOK KERJA PARIWISATA BANDUNG

KELOMPOK KERJA REFORMASI PASAR BANDUNG KELOMPOK KERJA TAMAN TEMATIK

KELOMPOK KERJA BANDUNG KOTA MUSIK/FILM KELOMPOK KERJA BANDUNG KOTA DESAIN

KELOMPOK KERJA INDEX KEBAHAGIAAN (INDEX OF HAPINNES) BANDUNG

KELOMPOK KERJA PUBLIC RELATION BANDUNG KELOMPOK KERJA REFORMASI DEKRANASDA BANDUNG

KELOMPOK KERJA REFORMASI PKK BANDUNG KELOMPOK KERJA KESEHATAN

KELOMPOK KERJA BANDUNG TO WTP

24 11 18 30 11 7 16 15 13 22 21 15 14 14 6 21 12 15 7 5 8 9 6 15 Jumlah 335

(39)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

39 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Dalam Negeri

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Rencana Strategis Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2013 bahwa Visi Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2010-2013 adalah ”Terwujudnya sistem politik yang demokratis, Pemerintahan yang Desentralistik, pembangunan daerah yang berkelanjutan, serta keberdayaan masyarakat yang partisipatif, dengan didukung sumber daya aparatur yang profesional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Sedangkan Misi Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2013 yaitu Menetapkan Kebijaksanaan Nasional dan Memfasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan dalam upaya :

a. Memperkuat Keutuhan NKRI, serta memantapkan sistem politik dalam negeri yang demokratis;

b. Memantapkan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum; c. Memantapkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan

yang desentralistik;

d. Mengembangkan keserasian hubungan pusat-daerah, antar daerah dan antar kawasan, serta kemandirian daerah dalam pengelolaan pembangunan secara berkelanjutan;

e. Memperkuat otonomi desa dan meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya; serta

f. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Tujuan penataan ruang kota yaitu mewujudkan tata ruang yang aman, nyaman, produktif, efektif, efisien, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan, berbasis perdagangan, jasa dan industri kreatif yang bertaraf nasional. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis meliputi kajian fungsi, kedudukan, kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang.

(40)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

40 RTRWK berfungsi sebagai :

a. penyelaras kebijakan penataan ruang Nasional, Provinsi dan Kota; serta

b. acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang kota.

Kedudukan RTRWK yaitu sebagai pedoman bagi :

a. penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), rencana rinci tata ruang kota, dan rencana sektoral lainnya; b. pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kota;

c. perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antar sektor, antar daerah, dan antar pemangku kepentingan;

d. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan e. penataan ruang kawasan strategis kota.

Kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang sebagaimana dimaksud terdiri atas:

a. kebijakan dan strategi struktur ruang; c. kebijakan dan strategi pola ruang; dan

d. kebijakan dan strategi kawasan strategis kota. Kebijakan struktur ruang kota terdiri atas:

a. perwujudan pusat-pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota perdagangan dan jasa yang didukung industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Nasional; b. pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan sarana dan

prasarana transportasi berbasis transportasi publik yang terpadu dan terkendali; dan

c. peningkatan kualitas, kuantitas, keefektifan dan efisiensi pelayanan prasarana kota yang terpadu dengan sistem regional.

(41)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

41 Strategi untuk perwujudan pusat-pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota perdagangan dan jasa yang didukung industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Nasional meliputi:

a. mengembangkan 2 (dua) PPK untuk wilayah Bandung Barat dan wilayah Bandung Timur

b. membagi kota menjadi 8 (delapan) SWK, masing-masing dilayani oleh 1 (satu) SPK;

c. mengembangkan pusat-pusat pelayanan lingkungan secara merata; d. menyediakan fasilitas yang memadai pada tiap pusat pelayanan sesuai

skala pelayanannya; dan

e. menyerasikan sebaran fungsi kegiatan pusat-pusat pelayanan dengan fungsi dan kapasitas jaringan jalan.

Strategi untuk pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana transportasi berbasis transportasi publik yang terpadu dan terkendali meliputi:

a. membuka peluang investasi dan kemitraan bagi sektor privat dan masyarakat dalam menyediakan prasarana dan sarana transportasi; b. mengawasi fungsi dan hirarki jalan;

c. meningkatkan kapasitas jaringan jalan melalui pembangunan dan pelebaran jalan, manajemen dan rekayasa lalu lintas serta menghilangkan gangguan sisi jalan;

d. memprioritaskan pengembangkan sistem angkutan umum massal yang terpadu;

e. menyediakan fasilitas parkir yang memadai dan terpadu dengan pusat-pusat kegiatan;

f. mengembangkan sistem terminal dalam kota serta membangun terminal di batas kota dengan menetapkan lokasi yang dikoordinasikan dengan Pemerintah Daerah yang berbatasan; dan g. mengoptimalkan pengendalian dan penyelenggaraan sistem

(42)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

42 Kebijakan pola ruang kota terdiri atas:

a. perwujudan keseimbangan proporsi kawasan lindung; b. optimalisasi pembangunan wilayah terbangun.

Strategi untuk perwujudan keseimbangan proporsi kawasan lindung meliputi:

a. menjaga keseimbangan proporsi kawasan lindung khususnya di Kawasan Bandung Utara;

b. mempertahankan dan menjaga hutan lindung sebagai kawasan hutan kota;

c. mempertahankan dan merevitalisasi kawasan-kawasan resapan air atau kawasan yang berfungsi hidrologis untuk menjamin ketersediaan sumber daya air dan kesuburan tanah serta melindungi kawasan dari bahaya longsor dan erosi;

d. mengembangkan kawasan jalur hijau pengaman prasarana dalam bentuk jalur hijau sempadan sungai, jalur tegangan tinggi, dan jalur rel kereta api;

e. mempertahankan fungsi dan menata RTH yang ada dan tidak memberi izin alih fungsi ke fungsi lain didalam mencapai penyediaan ruang terbuka hijau;

f. melestarikan dan melindungi kawasan dan bangunan cagar budaya yang telah ditetapkan, terhadap perubahan dan kerusakan struktur, bentuk, dan wujud arsitektural;

g. meminimalkan dampak resiko pada kawasan rawan bencana.

Penyusunan rencana pembangunan harus disesuaikan dengan perencanan tata ruang sebagai wadah dimana perencanan tersebut akan diimplementasikan, sehingga lokasi dimana kegiatan akan dijalankan dapat diarahkan. Dalam kebijakan Kebijakan struktur ruang kota untuk mewujudkan pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota perdagangan dan jasa yang didukung industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan, perencanaan yang berkaitan dengan pengembangan Bandung sebagai kota jasa menjadi perhatian penting.

(43)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

43 Hal ini sejalan dengan perencanaan di tingkat Provinsi Jawa Barat berdasarkan Kesepakatan Bersama antara Gubernur dengan Bupati/Walikota di Provinsi Jawa Barat Nomor: 912/05/Bapp/2010, bahwa dalam Pendekatan Tematik Kewilayahan Kota Bandung bersama Kota Cimahi, Kab. Bandung Barat dan Kota Tasikmalaya termasuk dalam kota dengan tema pengembangan jasa perdagangan dan industri kreatif.

3. 5. Penentuan Isu-Isu Strategis Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Pemerintah Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung dituntut lebih responsif, kreatif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-perubahan baik ditingkat lokal, regional dan nasional. Perencanaan pembangunan hendaknya selalu memperhatikan isu-isu dan permasalahan yang mungkin dihadapi kedepan oleh masyarakat sehingga arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat sasaran. Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang matang dan konferensif sehingga arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.

Memperhatikan isu– isu dan permasalahan pembangunan yang dihadapi diharapkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan menuju

good governance and clean government sehingga akan berdampak pada

kualitas pembangunan daerah. Berkaitan dengan isu-isu dan masalah pembangunan yang akan dihadapi Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung pada tahun 2013 - 2018 tidak bisa dilepaskan dengan permasalahan dan isu pembangunan Kota Bandung. Secara umum, isu dan permasalahan yang dihadapi antara lain :

1) Tuntutan masyarakat untuk memberikan pelayanan yang prima. 2) Adanya tuntutan akuntabilitas tata pengelolaan pemerintahan.

3) Perkembangan Iptek yang pesat tidak dibarengi dengan semangat SDM untuk meningkatkan kemampuannya.

4) Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan TUPOKSI untuk mewujudkan komitmen.

(44)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

44 5) Meningkatkan komitmen aparatur dalam menyelenggarakan

Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.

Isu-isu strategis tersebut memerlukan penanganan secara komprehensif melalui pendekatan spasial sebagaimana ditetapkan dalam RTRW Kota Bandung yang mencakup arahan pemanfaatan ruang, indikasi program pemanfaatan ruang dan indikasi sumber pendanaan program pemanfaatan ruang. Implikasinya terhadap pelayanan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung, sebagai berikut :

1) Membangun sistem pelayanan prima yang murah, aman, cepat, efisien, dan transparan.

2) Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan TUPOKSI untuk mewujudkan akuntabilitas.

3) Meningkatkan komitmen aparatur dalam penyelenggaraan Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.

4) Menyusun kebijakan yang efektif untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat

5) Menerapkan kebijakan pola kerja, pola pembinaan aparat yang sesuai dengan potensi dan kondisi sebagai bahan masukan kepada Pemerintah Kota Bandung dalam menetapkan kebijakan strategis dengan memperhatikan kepentingan masyarakat.

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi yang menjadi perhatian karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.

(45)

Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

45 9 Isu strategis Pembangunan adalah sebagai berikut :

1. Isu Lingkungan Hidup - Pencemaran lingkungan - Banjir cileuncang

- Penimbunan sampah - Penyediaan RTH 2. Isu Infrastruktur

- Kemacetan lalu lintas

- Ketersediaan transposrtasi umum - Buruknya drainage lingkungan - Kualitas jalan

3. Isu Pendidikan dan Kebudayaan

4. Isu Kesehatan – Belum optimalnya layanan kesehatan bagi penduduk miskin

5. Isu Sosial, kemiskinan dan pengangguran

6. Isu Pemberdayaan masyarakat dan Ketahanan Keluarga 7. Isu Iklim Usaha dan ekonomi kreatif

8. Isu Perkembangan teknologi dan informasi 9. Isu Reformasi Birokrasi

Isu Strategis tersebut secara fungsional saling berhubungan satu dengan lainnya, sehingga upaya penanganan satu isu strategis dapat mendukung atau berdampak positif bagi upaya penanganan isu strategis lainnya.

Berdasarkan hasil analisis terhadap isu strategis Pemerintah Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung dapat diidentifikasi beberapa hal sebagai berikut:

Gambar

Tabel 4.1  MISI DAN TUJUAN

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan

Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan

bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan yang telah

Berlakunya Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Semarang dan ditindaklanjuti dengan Peraturan Walikota

bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan yang

Berdasarkan Peraturan Daerah nomor : 13 tahun 2009 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan

bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan yang telah

Wilayah Kota Bandung menurut Perda Kota Bandung nomor 06 tahun 2007 tentang Pemekaran dan pembentukan wilayah kerja kecamatan dan kelurahan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung