PERUBAHAN
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
TAHUN 2011 – 2015
DINAS KOPERASI, UKM,
PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN BANDUNG
Komplek Pemda Kabupaten Bandung
Jl. Raya Soreang Km. 17 Telp. (022) 5894558
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pembangunan merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan daerah dengan memperlihatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi suara memperluaskan perkembangan global, sedangkan kuantitas pembangunan memiliki kebutuhan sumber daya, sehingga pencapaian hasil pembangunan selalu lebih mudah dibandingkan dengan kompleksitas permasalahan yang telah diselesaikan.
Demikian pula proses pembangunan ekonomi di Kabupaten Bandung adalah merupakan bagian dari pembangunan Propinsi Jawa Barat dan pembangunan nasional yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan kesinambungan pembangunan, memberikan daya dukung tercapainya kondisi masyarakat yang lebih baik, dimana pada hakekatnya merupakan upaya peningkatan kualitas manusia dengan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar manusia yang semuanya bermuara pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana dalam prioritas daerah pembangunan pra ekonomi daerah melalui pengembangan ekonomi dan pembangunan kawasan pedesaan.
Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan diharapkan mampu membangun struktur perekonomian yang lebih baik terutama dalam mengatasi masalah ekonomi yang ada di Kabupaten Bandung maupun pengaruh era globalisasi. Hal ini tergambar dalam misi Kabupaten Bandung yang ke-6 yaitu Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan yang Berdaya Saing, dalam salah satu tujuannya yaitu terwujudnya peningkatan kontribusi ekonomi kerakyatan terhadap perekonomian daerah dengan sasaran antara lain :
1) Meningkatnya pelaku KUMKM yang berbasis potensi lokal dan mampu bersaing 2) Meningkatnya kualitas tenaga kerja yang berdaya saing
3) Meningkatnya nilai tambah petani
4) Meningkatkan potensi-potensi unggulan daerah
Dalam mendukung terwujudnya misi unggulan tersebut, perlu disusun Rencana Strategis (Renstra) pembangunan koperasi, UKM, perindustrian dan perdagangan Tahun 2011 – 2015 sebagai perencanaan pembangunan yang memuat visi, misi, arah kebijakan, sasaran, program dan kegiatan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan.
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 2
I.2 Landasan Hukum
Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Tahun 2011 – 2015, berlandaskan :
1. Landasan Idiil : Pancasila
2. Landasan Konstitusional : Undang-Undang Dasar 1945
Disamping itu mengacu pula pada Undang-Undang, Peraturan Pemerintah maupun Peraturan Daerah yang berlaku, antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Penyelesaian Keuangan Negara;
4. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN);
5. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern;
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Darah;
10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130-67 Tahun 2002 tentang Pengakuan Kewenangan Kabupaten dan Kota Beserta Catatan Verifikasi Kabupaten Kota; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Pasar Desa;
12. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern;
13. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 3
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pengembangan Daerah;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004 tentang Transparansi dan Partisipasi Dalam Penyelenggaraan Pemerintah di Kabupaten Bandung;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2005 tentang Tatacara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah.
I.3 Maksud Dan Tujuan 1) Maksud
Rencana strategis Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2011 – 2015 disusun untuk mendukung tercapainya visi dan misi Kabupaten Bandung dalam rangka melaksanakan pemerintahan yang baik, dimana penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik tidak semata-mata didasarkan pada pemerintah, tetapi harus melibatkan partisipasi seluruh elemen masyarakat, dengan karakter efektif, efisien, transparan, partisipatif, akuntabel berdasarkan kerangka hukum, adil dan responsif.
2) Tujuan
Renstra Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2011 – 2015 adalah untuk memberikan arahan teknis dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik, dan pembangunan koperasi, UKM, perindustrian dan perdagangan di Kabupaten Bandung, sehingga akan didapat kejelasan, tujuan, sasaran, kebijakan program dan kegiatan dalam rangka menunjang keberhasilan pembangunan di Kabupaten Bandung yang diarahkan pada peningkatan pendapatan masyarakat, sehingga dapat mendorong tumbuhnya daya beli yang akan mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 4
I.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Rencana Strategis SKPD adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan D. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi B. Sumber Daya SKPD
C. Kinerja Pelayanan SKPD
D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
A. Identifikasi Permasalahan
B. Telaahan Visi, Misi dan Program C. Penentuan Isu Strategis
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Visi dan Misi SKPD
B. Tujuan Sasaran Jangka Menengah SKPD C. Strategi dan Kebijakan SKPD
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD BAB VII PENUTUP
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 5
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
II.1 Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi
Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung yang merupakan Dinas teknis serta bertanggung jawab dalam hal pembinaan dan pengembangan terhadap koperasi, UKM, perindustrian dan perdagangan di Kabupaten Bandung, mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang koperasi, UKM, perindustrian dan perdagangan yang meliputi pelayanan dan pengembangan usaha koperasi, pembinaan kelembagaan koperasi, pengembangan usaha mikro kecil dan menengah, pengembangan hasil industri pertanian dan kehutanan dan industri logam, mesin dan kimia, industri aneka, sarana dan pengembangan perdagangan, perdagangan dalam dan luar negeri serta melaksanakan ketatausahaan Dinas .
Sesuai dengan Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung, maka tugas pokok dan fungsi unsur-unsur Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan adalah sebagai berikut:
1) Kepala Dinas
Mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah serta bidang perindustrian dan bidang perdagangan. Fungsi Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan adalah :
a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya. d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 6
2) Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian, penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengolahan keuangan.
Dalam melaksanakan tugas pokok, sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan kesekretariatan.
b. Penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan penyelenggaraan terpadu.
c. Penetapan rumusan kebijakan pelayanan administratif Dinas.
d. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan kerumahtanggaan.
e. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat.
f. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian. g. Penetapan rumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan.
h. Penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Dinas.
i. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas Dinas.
j. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan penyampaian bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Dinas. k. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan. l. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan. m. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
n. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ke tiga di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan.
Sekretaris membawahkan:
a. Sub Bagian Penyusunan Program. b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. c. Sub Bagian Keuangan.
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 7
3) Bidang Pengembangan Usaha Koperasi
Bidang Pengembangan Usaha Koperasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pelayanan pengembangan usaha koperasi yang meliputi pengembangan koperasi produsen, konsumen dan jasa, pengembangan permodalan koperasi serta pengawasan dan penilaian USP koperasi.Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Pengembangan Usaha Koperasi mempunyai fungsi:
a. Penetapan dan penyusunan rencana program kerja pelayanan pengembangan usaha koperasi.
b. Penetapan kebijakan pemberdayaan dan pengembangan usaha koperasi. c. Penetapan penciptaan usaha simpan pinjam yang sehat sesuai dengan
kebijakan pemerintah.
d. Penetapan bimbingan dan penyuluhan koperasi dalam pembuatan laporan tahunan KSP dan USP.
e. Penetapan pembinaan KSP dan USP.
f. Penetapan fasilitasi pelaksanaan pembubaran dan penyelesaian akibat pembubaran KSP dan USP.
g. Penetapan pemberian sanksi administratif kepada KSP dan USP yang tidak melaksanakan kewajibannya.
h. Penetapan pengembangan iklim serta kondisi yang mendorong pertumbuhan dan pemasyarakatan koperasi.
i. Penetapan pemberian bimbingan dan kemudahan koperasi. j. Penetapan dan perlindungan kepada koperasi.
k. Penetapan fasilitasi pembinaan dan pengawasan KSP dan USP koperasi. l. Penetapan pengawasan monitoring dan evaluasi upaya pemberdayaan
koperasi.
m. Penetapan fasilitasi penjaminan permodalan dan pembiayaan bagi koperasi yang meliputi kredit perbankan / bukan bank, modal Ventura pinjaman BUMN, hibah dan jenis pembiayaan lain.
n. Pelaporan pelaksanaan tugas pelayanan pengembangan usaha koperasi. o. Evaluasi pelaksanaan tugas pelayanan pengembangan usaha koperasi. p. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 8
q. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pelayanan pengembangan usaha koperasi.
Bidang Pengembangan Usaha Koperasi membawahkan :
a. Seksi Pengembangan Koperasi Produsen Konsumen dan Jasa. b. Seksi Fasilitasi dan Pengembangan Permodalan Koperasi. c. Seksi Pengawasan dan Penilaian USP Koperasi.
4) Bidang Kelembagaan Koperasi
Bidang Kelembagaan Koperasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas pokok di bidang pelayanan kelembagaan koperasi yang meliputi pendaftaran koperasi, pengembangan organisasi dan tatalaksana koperasi serta pengembangan sumber daya manusia koperasi.
Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Bidang Kelembagaan mempunyai fungsi:
a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pelayanan kelembagaan koperasi.
b. Penetapan pelaksanaan kebijakan pembentukan, penggabungan dan peleburan serta pembubaran koperasi.
c. Penetapan pengesahan pembentukan, penggabungan dan peleburan serta pembubaran koperasi dalam wilayah kabupaten.
d. Penetapan fasilitasi pelaksanaan pengesahaan dan pengumuman akta pengesahan koperasi.
e. Penetapan fasilitasi pelaksanaan pengesahan perubahan PAD yang menyangkut penggabungan, pembagian dan perubahan bidang usaha koperasi.
f. Penetapan fasilitasi pelaksanaan pembubaran koperasi sesuai dengan pedoman pemerintah.
g. Penetapan pengawasan monitoring dan evaluasi upaya pemberdayaan koperasi.
h. Pelaporan pelaksanaan tugas pelayanan kelembagaan koperasi. i. Evaluasi pelaksanaan tugas pelayanan kelembagaan koperasi.
j. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 9
k. Pelaksanaan koordinasi / kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga dan pihak ketiga di bidang pelayanan kelembagaan koperasi.
Bidang Kelembagaan Koperasi membawahkan: a. Seksi Pendaftaran Koperasi.
b. Seksi Pengembangan Organisasi dan Tatalaksana Koperasi. c. Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia.
5) Bidang Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Bidang Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah yang meliputi pengembangan kemitraan dan pengembangan kewirausahaan.
Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai fungsi :
a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah.
b. Penetapan kebijakan pemberdayaan UKM dalam penumbuhan iklim usaha bagi usaha kecil yang meliputi pendanaan / penyediaan sumber dana, tata cara dan syarat pemenuhan kebutuhan dana, persaingan prasarana, informasi kemitraan, perijinan dan perlindungan.
c. Penetapan pembinaan dan pengembangan usaha kecil yang meliputi produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan teknologi
d. Penetapan fasilitasi akses penjaminan dalam penyedian pembiayaan bagi UKM yang meliputi kredit perbankan, penjaminan lembaga bukan bank, modal ventura, pinjaman dari dana penyisihan sebagian laba BUMN, hibah dan jenis pembiayaan lain.
e. Penetapan pengawasan, monitoring dan evaluasi upaya pemberdayaan UKM.
f. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah.
g. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah.
h. Pelaksanaan tugas, kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 10
i. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah.
Bidang Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah membawahkan: a. Seksi Pengembangan Kemitraan.
b. Seksi Pengembangan Kewirausahaan.
6) Bidang Industri Agro, Logam, Mesin dan Kimia
Bidang Industri, Logam, Mesin dan Kimia dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan industri agro, logam, mesin dan kimia yang meliputi logam mesin dan elektronik, industri agro serta kimia dan bahan bangunan.
Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Industri Agro, Logam, Mesin dan Kimia mempunyai fungsi:
a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan industri agro, logam, mesin dan kimia.
b. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan industri agro, logam mesin dan kimia.
c. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pengelolaan industri agro, logam, mesin dan kimia.
d. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan industri agro, logam, mesin dan kimia.
e. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan industri agro, logam, mesin dan kimia.
f. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan industri agro, logam, mesin dan kimia.
g. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan industri agro, logam mesin dan kimia.
h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
i. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan industri agro, logam, mesin dan kimia.
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 11
Bidang Industri Agro, Logam, Mesin dan Kimia membawahkan: a. Seksi Logam Mesin dan Elektronik.
b. Seksi Industri Agro.
c. Seksi Kimia dan Bahan Bangunan. 7) Bidang Industri Aneka
Bidang Industri Aneka dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas -tugas di bidang pengelolaan industri aneka yang meliputi tekstil dan produk tekstil, kulit dan produk kulit serta kerajinan dan aneka.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Industri Aneka mempunyai fungsi: a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan industri
aneka.
b. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan industri aneka.
c. Pengkoordinasian perencanaan kerja di bidang pengelolaan industri aneka.
d. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan industri aneka.
e. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan industri aneka.
f. Pelaporan pelaksanan tugas pengelolaan industri. g. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan industri.
h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
i. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan industri.
Bidang Industri Aneka membawahkan: a. Seksi Tekstil dan Produk Tekstil b. Seksi Kulit dan Produk Kulit c. Seksi Kerajinan dan Aneka
8) Bidang Sarana dan Pengembangan Perdagangan
Bidang Sarana dan Pengembangan Perdagangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan sarana dan pengembangan perdagangan yang meliputi sarana perdagangan kerja sama dan pengembangan perdagangan serta pembinaan usaha pedagangan.
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 12
Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Sarana Pengembangan Perdagangan mempunyai fungsi :
a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan sarana dan pengembangan perdagangan.
b. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di sarana dan pengembangan perdagangan.
c. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang sarana dan pengembangan pasar.
d. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang sarana pengembangan perdagangan.
e. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang sarana pengembangan perdagangan.
f. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan sarana pengembangan perdagangan.
g. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan di bidang pengelolaan sarana pengembangan perdagangan.
h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
i. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga di bidang sarana dan pengembangan perdagangan. Bidang Sarana Pengembangan Perdagangan membawahkan :
a. Seksi Sarana Perdagangan.
b. Seksi Kerjasama dan Pengembangan Perdagangan. c. Seksi Bina Usaha Perdagangan.
9) Bidang Perdagangan Dalam dan Luar Negeri
Bidang Perdagangan Dalam dan Luar Negeri dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan perdagangan dalam dan luar negeri yang meliputi distribusi dan informasi, perlindungan konsumen dan metrologi legal serta perdagangan luar negeri.
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 13
Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Perdagangan Dalam dan Luar Negeri mempunyai fungsi :
a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja perdagangan dalam dan luar negeri.
b. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar negeri.
c. Pengkoordinasian perencanaan teknis dan pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar negeri.
d. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar negeri.
e. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar negeri.
f. Pelaporan pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar negeri.
g. Evaluasi pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar negeri.
h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
i. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang perdagangan dalam dan luar negeri.
Bidang Perdagangan Dalam dan Luar Negeri membawahkan : a. Seksi Distribusi dan Informasi.
b. Seksi Perlindungan Konsumen dan Metrologi Legal. c. Seksi Perdagangan Luar Negeri.
10) UPTD Pasar
Kepala UPTD Pasar mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagai fungsi dinas di bidang pengelolaan dan pengembangan pasar.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala UPTD Pasar mempunyai fungsi :
a. Perencanaan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan dan pengembangan pasar.
b. Perencanaan operasional kegiatan pengelolaan dan pengembangan pasar.
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 14
c. Penyusunan mekanisme organisasi dan tatalaksana pengelolaan dan pengembangan pasar.
d. Pengelolaan anggaran pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan pasar.
e. Pengembangan kemitraan pengelolaan dan pengembangan pasar. f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
h. Pelaksanaan koordinasi pengelolaan dan pengembangan pasar dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas.
UPTD Pasar membawahkan Sub. Bagian Tata Usaha yang mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaan UPTD Pasar di bidang pengelolaan dan pengembangan pasar.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sub. Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi yaitu :
a. Penyusunan rencana operasional ketatausahaan pengelolaan dan pengembangan pasar.
b. Pelaksanaan pengelolaan urusan umum, kepegawaian, keuangan sarana dan prasarana UPTD Pasar.
c. Penyiapan bahan fasilitasi dan dukungan administrasi pengelolaan dan pengembangan pasar.
d. Pemberian dan penyusunan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian pengelolaan dan pengembangan pasar
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung mempunyai peran aktif dalam pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung melalui gerakan dan pemberdayaan koperasi, UKM, perindustrian dan perdagangan. Sehubungan dengan hal tersebut, sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung, struktur organisasi Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung sebagai berikut :
Untuk lebih jelasnya, Struktur Organisasi Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung dapat dilihat pada gambar berikut :
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 17
II. Sumberdaya SKPD
Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung didukung oleh aparat / personil dengan jumlah pegawai pada tahun 2013 sebanyak 531 orang dengan rincian 94 orang wanita dan 393 orang pria. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Uraian Jumlah Ket.
(1) (2) (3) (4)
Status Pegawai
1. Pegawai Negeri Sipil 360
2. Calon PNS 11
3. Kontrak Kerja 58
Wanita Pria
1. Pegawai Negeri Sipil 105 313
2. Kontrak Kerja 6 52 Tingkat Pendidikan PNS CPNS 1. Strata 3 (S3 2. Strata 2 (S2) 1 16 3. Strata 1 (S1) 63 1 4. Sarjana Muda 5 5. SLTA 187 10 6. SLTP 40 7. SD 67 Kepangkatan 1. IV / c 1 2. IV / b 5 3. IV / a 7 4. III / d 16 5. III / c 15 6. III / b 37 7. III / a 23
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 18
Uraian Jumlah Ket.
(1) (2) (3) (4) 8. II / d 4 9. II / c 8 10. II / b 138 11. II / a 19 12. I / d 29 13. I / c 2 14. I / b 15. I / a 57 9 Jabatan Struktural / Eselon
1. Eselon II / b 1 2. Eselon III / a 1 3. Eselon III / b 7 4. Eselon IV / a 32 5. Eselon IV / b 7 6. Staf 370 11 7. TKK 58
III. Kinerja Pelayanan SKPD
Kinerja pelayanan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan selama tiga tahun terakhir yaitu tahun 2010 sampai tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian kinerja berdasarkan indikator yang telah ditetapkan tersaji pada tabel berikut : Sampai dengan tahun 2012, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung telah melaksanakan pelayanan sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Tahun 2010 2011 2012 1. Urusan Koperasi dan UMKM a. Meningkatnya Jumlah Pelaku UMKM 6.375 7.218 7.894 b. Meingkatnya Penyerapan Tenaga Kerja UMKM 28.957 57.120 61.088
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 19 No Indikator Kinerja Tahun 2010 2011 2012 c. Meningkatnya Jumlah Omzet UMKM 3.021.886.684.000 3.070.548.688.000 3.084.145.158.000 d. Meningkatnya UMKM yang memiliki Sertifikasi Halal dan PIRT
55 Sertifikasi 75 sertifikasi 60 Sertifikasi
e. Jumlah Koperasi 747 782 1.593 f. Jumlah Koperasi Aktif 1.489 1524 871 2. Urusan Perdagangan a. Terwujudnya pasar tradisional yang berkondisi baik
8 pasar 2 Pasar 3 pasar
b.
Meningkatnya ekspor komoditas non migas ($) 462.771.009,20 511.338.087.31 833.686.178,32 c. Meningkatnya fasilitas advokasi perlindungan konsumen 0 10 Putusan 20 putusan d. Jumlah lokasi PKL
yang sudah ditata 0 2 Pasar 2 Pasar
3. Urusan
Perindustrian a.
Jumlah unit usaha industri kecil dan menengah
4,118 IKM 4,239 IKM 4,450 IKM
b.
Jumlah omzet unit usaha industri kecil dan menengah
2.176.213.790.000 2.213.199.234.000 2.279.595.221.020
c. Jumlah potensi
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 20
IV. Tantangan Dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi pembangunan Kabupaten Bandung selama 5 (lima) tahun kedepan, terinventarisasi beberapa tantangan dan peluang dalam pengembangan pelayanan sebagaimana tercantum dalam tabel berikut :
Tantangan Peluang
1. Meningkatnya jumlah penduduk 1. Angkatan kerja meningkat 2. Rendahnya daya beli 2. Tenaga kerja cukup tersedia 3. Meningkatnya jumlah pengangguran 3. Meningkatnya masyarakat sebagai
pelaku ekonomi produktif 4. Komersialisasi fasilitas dan asset
pasar terhadap non pedagang
4. Meningkatnya animo masyarakat dalam mendirikan koperasi 5. Membangun sinergitas yang efisien
mulai dari pemasok, pedagang dan pembeli
5. Dukungan pemerintah semakin tinggi dengan adanya prioritas kebijakan ekonomi nasional 6. Peningkatan kualitas hubungan status
hukum / kepemilikan (pengelola / Pemda / pedagang)
6. Tersedianya tenaga ahli dari perguruan tinggi, Litbang Balai besar maupun IKATSI
7. Perwujudan dan pencitraan identitas pasar tradisional sesuai dengan ciri khas / keunikan masing-masing pasar
7. Bahan baku dan penunjang mudah tersedia didapat
8. Indonesia merupakan pasar yang besar
9. Melimpahnya sumber daya alam 10. Dengan adanya
perjanjian-perjanjian antara Negara yang baru, barang ekspor kita akan kompetitif di pasar internasional
11. Adanya kebijakan baik dari
Pemerintah Pusat maupun Provinsi dan Daerah yang mendukung adanya sistem keterbukaan dan kemudahan dalam proses pengadaan barang / jasa
12. Makin terjangkaunya ruang gerak pengawasan barang beredar dan jasa yang dilakukan oleh pihak LPKSM di wilayah Kabupaten Bandung
13. Makin tumbuhnya kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya
perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggungjawab
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 21
Tantangan Peluang
14. Makin meningkatnya pengetahuan pelaku usaha mengenai peraturan pemerintah tentang peredaran barang dan jasa
15. Terbukanya kewenangan untuk melaksanakan urusan / kegiatan di bidang kemetrologian
16. Memiliki potensi unggulan yang mejadi trademark suatu produk yang berkualitas
17. Meningkatnya kerjasama antara pelaku usaha dengan lembaga keuangan maupun lembaga terkait untuk memproses Hak Paten 18. Adanya lembaga-lembaga
keuangan
19. Adanya kepedulian terhadap pengrajin untuk menjadi mitra binaan dari perusahaan besar 20. Adanya pusat perbelanjaan / pasar
modern / mall untuk sarana promosi 21. Kesempatan mengikuti event
pameran
22. Tersebarnya distributor / agen / grosir
23. Adanya kegiatan pasar lelang komoditi agro
24. Dukungan pemerintah semakin tinggi melalui APBN, Program GEMPITA
25. Di Kabupaten Bandung, terdapat 12 pasar tradisional dan 34 pasar desa, warung serta toko-toko
26. Koperasi sebagai ekonomi kerakyatan yang harus terus menerus dibina agar koperasi menjadi tangguh dan sejajar dengan badan usaha lainnya
27. Koperasi salah satu cara utuk mencegah ekonomi liberal yang mengutamakan modal besar
RENSTRA DISKOPERINDAG 22
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
III.1 Identifikasi Permasalahan
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung telah melakukan identifikasi permasalahan, diantaranya yaitu :
1. Kondisi infrastruktur, sarana dan prasarana kurang memadai 2. Sumberdaya manusia IKM yang masih rendah
3. Tingkat kesadaran, budaya, jiwa kewirausahaan yang masih konvensional 4. Lemahnya penegakkan hukum
5. Daya saing pasar tradisional yang semakin melemah dengan maraknya pasar modern
6. Terbatasnya anggaran untuk kegiatan promosi
7. Koperasi masih terkendala permodalan dan jaringan pemasaran produk 8. Masih sulit untuk memperoleh akses ke perbankan
9. Belum stabilnya mutu produk
III.2 Telaahan Visi
Renstra SKPD Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan disusun dengan mengacu pada Visi dan Misi Kabupaten Bandung dijabarkan dalam RPJPD 2005 – 2025 (20 tahun), selain itu, mengacu pula pada usulan-usulan dari tingkat kecamatan (MPKT), serta KUA (Kebijakan Umum Anggaran) Kabupaten Bandung. Dengan demikian Renstra SKPD Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan harus menggambarkan dan memperhatikan kepentingan masyarakat Kabupaten Bandung melalui MPKT, KUA, RPJMD dan RPJPD. Selain memperhatikan RJPMD / Renstrada Provinsi Jawa Barat dan RPJMD Kabupaten Bandung, juga memperhatikan dokumen perencanaan lainnya seperti RUTR Kabupaten Bandung, lingkungan hidup dan sumber daya yang terdapat di Kabupaten Bandung.
Berdasarkan RJPMD Kabupaten Bandung Tahun 2011 – 2015, Visi Kabupaten Bandung yaitu ”Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing Melalui Tatakelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan”.
RENSTRA DISKOPERINDAG 23
Dalam rangka menjabarkan visi tersebut ditetapkan 7 (tujuh) misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan keamanan dan keterbitan wilayah 2. Meningkatkan profesionalisme birokrasi
3. Memulihkan keseimbangan lingkungan dan menerapkan pembangunan berkelanjutan
4. Meningkatkan kualitas SDM (pendidikan dan kesehatan) yang berlandaskan iman dan taqwa serta melestarikan budaya sunda
5. Memantapkan pembangunan perdesaan.
6. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah.
7. Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing.
Berdasarkan visi dan misi pembangunan Kabupaten Bandung dengan memperhatikan permasalahan, potensi dan peluang yang dimiliki Kabupaten Bandung, dengan tetap memandang semua bidang pembangunan dalam kedudukan yang penting, juga disinergikan dengan prioritas pembangunan nasional dan pembangunan Jawa Barat, ditetapkan prioritas pembangunan sebagai berikut :
1. Reformasi birokrasi
2. Pengembangan wajib belajar 12 tahun dan pendidikan vokasional 3. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas kesehatan
4. Pengurangan kemiskinan daerah dan penyandang masalah sosial 5. Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar wilayah
6. Peningkatan kemudahan bagi pelaku koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM)
7. Pengembangan produk unggulan
8. Rehabilitasi kerusakan lingkungan, penataan ruang dan penanganan bencana 9. Pemantapan pembangunan daerah dan wilayah perdesaan
10. Pemantapan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat, serta ketahanan pangan
RENSTRA DISKOPERINDAG 24
III.3 Penentuan Isu-Isu Strategis
Dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity,
Threat), disusunlah isu-isu strategis sebagai berikut :
Internal Eksternal
Kekuatan (Strength) Peluang (Opportunity)
1. LPE masih cukup tinggi
2. Industri pengolahan masih dominan 3. Banyaknya kegiatan ekonomi (UMKM)
berbasis sumberdaya lokal
4. Prosedur untuk melaksanakan ekonomi kerakyatan cukup sederhana
5. Adanya konsep pengembangan OVOP 6. Sumber daya alam yang melimpah
sebagai bahan baku
7. Kebijakan pengembangan kawasan agropolitan
1. Sumber daya alam masih banyak tersedia
2. Meningkatnya arus investasi pada beberapa sektor unggulan 3. Adanya pola kemitraan antar
industri kecil mengengah dengan industri besar
4. Pasar yang masih terbuka luas 5. Minat swasta dalam berinvestasi
di bidang agropolitan cukup tinggi
Kelemahan (Weakness) Ancaman (Threat)
1. Adanya disparasi pembangunan antar daerah
2. PDRB belum merata untuk seluruh sektor
3. Lemahnya SDM untuk meningkatkan produktivitas
4. Aksesibilitas terhadap modal dan pasar masih rendah
5. Kurangnya data potensi dan kondisi ekonomi pedesaan
6. Aksesibilitas dan informasi terhadap pasar masih rendah
7. Kurangnya akses masyarakat terhadap permodalan
1. Alih fungsi pertanian ke non pertanian
2. Perilaku masyarakat yang semakin permisif
3. Masih dominannya industri besar dalam perekonomian daerah
4. Produk sejenis dari wilayah lain 5. Ketatnya standar terhadap
produk hasil pertanian
Adapun isu-isu strategis yang dapat diidentifikasi adalah :
1. Rendahnya keterampilan para pengurus / pengelola dalam pengelolaan koperasi 2. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang perkoperasian
3. Kurangnya ketersediaan skema pembiayaan di bidang industri kecil
4. Rendahnya transformasi, informasi dari hulu ke hilir atau dari hilir ke hulu sehingga masih sering terjadi distorsi harga yang berdampak terhadap perekonomian di tingkat pusat dan daerah
5. Rendahnya nilai tambah, daya saing dan produktivitas SDM industri kecil 6. Masih lemahnya daya saing industri kecil
7. Adanya perjanjian FTA dan FTA yang baru diantaranya : ASEAN-India FTA, AJCEP dan AANZ FTA yang harus segera direalisasikan dimana Indonesia sebagai salah satu pihak penandatangan penerbitan SKA
8. Penerbitasn Certificate of Origin (CO) SKA merupakan pelimpahan pemerintah pusat ke daerah.
RENSTRA DISKOPERINDAG 25
9. Di wilayah Bandung Raya ada 3 (tiga) penerbit SKA yaitu Prov. Jawa Barat, Kota Bandung dan Kabupaten Bandung
10. Pemberlakuan ACFTA (Asia China Free Trade Agreement) baik langsung maupun tidak mempengaruhi kebedaraan maupun daya saing para pelaku usaha di Kabupaten Bandung, sehingga perlu adanya terobosan untuk mempermudah akses pemasaran para pengrajin dalam mempromosikan produknya sehingga produk-produk Kab. Bandung dapat bersaing dan dikenal masyarakat luas
11. Akibat adanya pengaruh ekstrim cuaca mempengaruhi terhadap kebutuhan pokok masyarakat khususnya di pasar-pasar tradisional sehingga berpengaruh pula terhadap fluktuasi harga
12. Sebagai kepedulian dan keberpihakan pemerintah terhadap para pengrajin Kabupaten Bandung perlu mensosialisasikan program peningkatan penggunaan produk Indonesia melalui slogan “Aku Cinta Produk Indonesia”
13. Terwujudnya pasar yang representative, sehat, bersih, aman dan nyaman 14. Memberdayakan para pelaku usaha (supplier, pedagang dan pembeli) 15. Meningkanya perlindungan terhadap Pasar Tradisional
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 26
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
IV.1 Visi Dan Misi SKPD Visi
Berdasarkan potensi, permasalahan dan peluang yang dimiliki Kabupaten Bandung dengan memperhatikan visi dan misi daerah, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung mempunyai visi sebagai berikut : “Terwujudnya pelaku usaha yang maju, mandiri dan berdaya saing berbasis ekonomi kerakyatan”.
Makna dari visi tersebut:
a. Pelaku usaha yang menjadi binaan Diskoperindag di sektor Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan.
b. Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, adalah :
1. Maju, dimaksudkan agar para pelaku usaha mampu meningkatkan kapasitasnya dalam mengembangkan kelembagaan dan usahanya.
2. Mandiri, dimaksudkan agar pelaku usaha mempunyai sikap dan mampu mempertanggungjawabkan segala hal yang telah menjadi keputusan, mampu mengoptimalkan potensi diri dan mengurangi ketergantungan.
3. Berdaya saing, dimaksudkan agar pelaku usaha mampu meningkatkan nilai tawar produk barang/jasa yang didukung dengan konsistensi atas kualitas barang dan pelayanan jasa.
Misi
Untuk mewujudkan visi di atas, maka dirumuskan 6 (enam) misi sebagai berikut :
1. Memantapkan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM. 2. Meningkatkan usaha industri yang maju dan mandir.
3. Meningkatkan usaha perdagangan yang berdaya saing yang berdaya saing berbasis sumberdaya lokal.
4. Membangun iklim usaha yang kondusif berwawasan lingkungan.
5. Mengembangkan pasar tradisional sebagai pusat perbelanjaan yang representatif. 6. Meningkatkan kelancaran arus distribusi barang dan jasa serta perlindungan
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 27
Makna dari misi tersebut adalah :
1. Memantapkan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.
Bahwa kondisi Koperasi dan UMKM sebagai pelaku ekonomi kerakyatan menjadi prioritas dan mendapat perhatian yang besar serta keseriusan dalam pemberdayaannya melalui peningkatan kualitas kelembagaan, SDM, akses terhadap peluang usaha dan akses permodalan serta pemasaran, penguasaan informasi dan teknoogi sehingga mampu menjadi pelaku ekonomi yang dapat berperan dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah.
2. Meningkatkan Peran Sektor Perindustrian dan Perdagangan Dalam / Luar Negeri. Bahwa sektor Perindustrian dan Perdagangan perlu terus didorong peranannya dalam menumbuhkan perekonomian daerah, melalui kemudahan perijinan, berinvestasi, penyediaan lokasi usaha dan infrastruktur penunjang serta didorong untuk mampu memanfaatkan peluang ekspor berbagai komoditi.
3. Mengembangan Potensi Ekonomi Daerah yang Berdaya Saing Berbasis Sumberdaya Lokal.
Dalam pengembangan potensi ekonomi daerah perlu memanfaatkan sumberdaya lokal (SDM dan SDA) yang sebesar-besarnya serta diikuti upaya-upaya yang mendorong peningkatan daya saing kualitas produk barang/jasa.
4. Membangun Iklim Usaha yang Berwawasan Lingkungan.
Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan perekonomian perlu didukung dengan iklim usaha yang mendorong minat para pelaku usaha untuk berinventasi, dengan disertai upaya menumbuhkan pemahaman dan kesadaran pelaku usaha untuk menjaga keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
5. Mengembangkan pasar tradisional sebagai pusat perbelanjaan yang representatif. Kondisi pasar tradisional perlu terus dikembangkan agar menjadi pusat perbelanjaan yang representatif (bersih, sehat dan nyaman) melalui peningkatan sarana / prasarana dan infrastruktur yang memadai sehingga mampu tetap bertahan yang disertai pengendalian pemberian ijin pembangunan pasar swalayan (mall, super/toko/mini market).
6. Meningkatkan kelancaran arus distribusi barang dan jasa serta perlindungan konsumen.
Dalam upaya menjaga stabilitas harga maka ketersediaan barang dan jasa perlu didukung dengan kelancaran arus distribusi disertai upaya-upaya pemberian perlindungan terhadap konsumen.
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 28
IV.2 Tujuan
Arah pembangunan koperasi, UMKM, perindustrian dan perdagangan yang merupakan bagian integral dari pembangunan provinsi dan nasional adalah membentuk koperasi, UMKM, perindustrian dan perdagangan menjadi kelompok usaha yang kuat dan mandiri dengan tingkat fleksibilitas, kewirausahaan dan daya saing global yang tinggi serta menjadi pengusaha yang inovatif serta dilandas i nilai moral, etos dan disiplin kerja.
Dengan memperhatikan faktor-faktor kunci keberhasilan sebagai suatu penentu sukses tidaknya pembangunan KUMKM, perindustrian dan perdagangan di Kabupaten Bandung, yang merupakan penjabaran dari misi adalah:
1. Meningkatkan kualitas kelembagaan, organisasi dan manajemen koperasi, agar koperasi mampu tumbuh dan berkembang secara sehat sesuai dengan jati dirinya dan menjadi wadah kepentingan bersama bagi anggotanya untuk memperoleh efisiensi insentif sehingga menjadi semakin baik.
2. Peningkatan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif Koperasi dan UMKM, dalam upaya penigkatan potensi perekonomian daerah dan serta perluasan kesempatan kerja guna mendukung pengurangan jumlah pengangguran.
3. Meningkatkan daya saing produk industri kecil dan menengah, dalam upaya penigkatan potensi perekonomian daerah dengan upaya yang mendorong peningkatan daya saing kualitas produk barang/jasa.
4. Meningkatkan dan Pengawasan Perlindungan Konsumen. Upaya perlindungan konsumen bertujuan meningkatkan kesadaran konsumen akan hak dan kewajibannya, menumbuhkan kesadaran pelaku usaha akan pentingnya perlindungan konsumen, meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa serta menciptakan perlindungan konsumen.
5. Meningkatkan Akses Pasar Domestik, Nasional dan Internasional. Sasaran yang ingin dicapai dalam peningkatan akses pasar domestik, nasional dan internasional.
6. Meningkatkan kapasitas pemasaran melalui pembangunan pusat distribusi dan ketersediaan sarana dan prasarana perdagangan bagi kegiatan ekonomi daerah. 7. Meningkatkan Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah, untuk meningkatkan
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 29
IV.3 Sasaran
1. Peningkatan Jumlah Koperasi yang berbadan hukum. 2. Peningkatan Jumlah Koperasi Aktif.
3. Penigkatan pelaku UMKM yang berbasis potensi lokal dan mampu barsaing. 4. Peningkatan kontribusi penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM.
5. Peningkatan jumlah omzet UMKM.
6. Peningkatan jumlah sertifikasi Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sertifikasi Halal bagi para pelaku UMKM.
7. Meningkatkan tingkat fasilitas advokasi perlindungan konsumen. 8. Peningkatan nilai eksport non migas.
9. Peningkatan sarana perdagangan
10. Penataan lokasi tempat berjualana bagi PKL
11. Peningkatan pertumbuhan Industri Kecil Menengah. 12. Peningkatan Omzet Usaha Industri Kecil Menengah. 13. Meningkatnya potensi-potensi unggulan daerah.
IV.4 Strategi
Strategi yang akan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tujuan yaitu : 1. Meningkatkan kemampuan kelembagaan KUMKM yang kompeten melalui
pembinaan dan pelatihan yang dilakukan secara berkelanjutan. 2. Meningkatkan kemampuan pengelolaan dan permodalan KUMKM . 3. Mengembangkan industri produktif berbasis sumberdaya lokal.
4. Meningkatkan keterampilan kewirausahaan bagi para pelaku KUMKM. 5. Mewujudkan iklim investasi yang mendukung pengembangan potensi lokal. 6. Mengembangkan model kemitraan usaha hulu hingga hilir .
7. Meningkatkan aksesibilitas pemasaran produk-produk unggulan daerah. 8. Meningkatkan posisi tawar dan daya saing produk unggulan daerah. 9. Penataan pedagang kaki lima dan asongan.
10. Penerapan konsep ekonomi perdesaan melalui One Village One Product (OVOP). 11. Pembangunan dan pengembangan kawasan agropolitan.
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 30
IV.5 Kebijakan
Dalam mencapai tujuan pembangunan Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan yang telah tersusun dalam sasaran strategi, perlu dijabarkan dalam bentuk kebijakan sebagai berikut yaitu :
1. Peningkatkan keberpihakan Pemerintah Daerah kepada pelaku KUMKM melalui pengembangan pembangunan ekonomi yang berbasis ekonomi kerakyatan, menumbuhkan kemitraan dengan usaha besar untuk menciptakan jaringan usaha yang kuat, tahan terhadap globalisasi dan liberalisasi ekonomi serta mampu memacu peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja.
2. Meningkatkan nilai tambah ekonomi yang berkelanjutan dengan membangun sektor-sektor unggulan dan meningkatkan peranan sektor-sektor non unggulan dengan memperhatikan dampaknya pada kehidupan sosial dan lingkungan hidup serta sebesar-besarnya bermanfaat dalam penciptaan lapangan kerja.
3. Peningkatan fasilitasi akses permodalan kepada pelaku usaha industri kecil menengah, pedagang golongan ekonomi lemah, Koperasi dan UMKM.
4. Penetapan regulasi yang mendorong berkembangnya pasar-pasar tradisional dan pengembangan usaha UMKM sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 31
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
V.1 Program Dan Kegiatan Lokalitas Kewenangan SKPD
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung menetapkan program-program yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun kedepan. Perencanaan program dan kegiatan dilakukan dengan berpedoman pada program pembangunan daerah dalam RPJMD 2011-2015 menurut urusan pemerintahan sebagai berikut :
A. Urusan Wajib Koperasi Dan UKM
1. Program Peningkatan Iklim Usaha Mikro Kecil Menengah yang Kondusif a. Fasilitasi pengembangan usaha kecil menengah
b. Monitoring dan evaluasi
2. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Unggulan Kompetitif Usaha Mikro Kecil Menengah
a. Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi UMKM b. Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan
c. Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi / KUD
3. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
a. Penyelenggaraan pembinaan industri rumah tangga, industri kecil dan industri menengah.
b. Monitoring dan evaluasi
4. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
a. Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan koperasi
b. Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoperasian
c. Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi d. Peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi e. Penyebaran model-model pola pengembangan koperasi
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 32
B. Urusan Pilihan Perdagangan
1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
a. Koordinasi peningkatan hubungan kerja dengan lembaga perlindungan konsumen
b. Fasilitasi penyelesaian permasalahan-permasalahan pengaduan konsumen
c. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa
d. Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah 2. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
a. Pengembangan informasi peluang pasar perdagangan luar negeri b. Sosialisasi kebijakan penyederhanaan dokumen ekspor
3. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
a. Penyempurnaan perangkat peraturan, kebijakan, dan pelaksanaan operasional
b. Fasilitasi kemudahan perijinan pengembangan usaha c. Pengembangan distribusi dan promosi barang / produk d. Pengembangan pasar dan distribusi barang / produk e. Pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan f. Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan g. Sosialisasi Peningkatan penggunaan produk dalam negeri 4. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
a. Kegiatan penyuluhan peningkatan disiplin Pedagang Kaki Lima dan Asongan.
b. Kegiatan penataan tempat berusaha bagi Pedagang Kaki Lima dan Asongan.
C. Urusan Pilihan Perindustrian
1. Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi a. Pengembangan sistem inovasi teknologi industri b. Penguatan kemampuan industri berbasis teknologi c. Pengembangan industri kreatif berbasis fashion 2. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
a. Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 33
3. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri a. Pembinaan kemampuan teknologi industri
b. Pengembangan dan pelayanan teknologi industri 4. Program Penataan Struktur Industri
a. Penyediaan sarana maupun prasarana klaster industri 5. Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 38
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD
Indikator kinerja SKPD memberikan gambaran pelaksanaan program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan sampai dengan tahun 2010 dan akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun kedepan oleh Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
PERUBAHAN RENSTRA DISKOPERINDAG 41
BAB VII
PENUTUP
Rencana strategis Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung 2011 – 2015 merupakan suatu acuan dan program dasar pemberdayaan KUMKM, perindustrian dan perdagangan yang mempunyai fleksibilitas dalam pelaksanaannya sehingga pengembangannya akan disesuaikan dengan dinamika perkembangan kebutuhan KUMKM, perindustrian dan perdagangan di Kabupaten Bandung.
Untuk mendukung rencana tersebut di atas, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan telah menetapkan tujuan, sasaran, kebijakan dan program prioritas yang disesuaikan dengan tugas dan fungsi Dinas, standar pelayanan minimal dan merupakan penjabaran visi dan misi pengembangan koperasi, UMKM, perindustrian dan perdagangan maupun visi dan misi Kepala Daerah terpilih.
Dengan tersusunnya rencana strategis ini, diharapkan kegiatan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana sehingga tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan dapat tercapai.
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr wb.
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan sekalian alam
yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita sekalian, shalawat dan
salam senantiasa tercurah untuk junjunan kita, Nabiyullah Rosululloh Muhammad SAW, beserta kerabat, sahabat serta kita sekalian pengikut sampai akhir zaman. Alhamdulillah,
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung dapat menyelesaikan penyusunan Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2011 – 2015.
Renstra Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Tahun 2011 – 2015 merupakan rangkaian perencanaan program dalam pembangunan Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan di Kabupaten Bandung dalam jangka
menengah, baik anggaran pembangunan maupun rutin serta sumber-sumber lainnya.
Penyusunan Perubahan Renstra juga mengacu kepada prioritas Pembangunan Daerah, Rencana Stategis dan Program Pembangunan dalam daerah Kabupaten Bandung
Tahun 2011 – 2015 dan Peraturan Perundangan serta Kebijakan Nasional, Provinsi, yang berkaitan dengan pembangunan Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan.
Sangatlah disadari bahwa penyajian Perubahan Rencana Strategis ini masih belum sempurna, serta masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan yang ada
pada kami. Namun demikian, diharapkan Perubahan Rencana Strategis ini dapat
memberikan gambaran yang jelas dan dapat dipergunakan sesuai dengan harapan. Wassalamu’alaikum wr wb.
Soreang, Februasi 2014 KEPALA DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN BANDUNG
Dra. Hj. POPI HOPIPAH, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19600722 199109 2 001
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
I.1. Latar Belakang 1
I.2. Landasan Hukum 2
I.3. Maksud dan Tujuan 3
I.4. Sistematika Penulisan 4
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 5
II.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 5
II.2. Sumber Daya SKPD 17
II.3.Kinerja Pelayanan SKPD 18
II.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan 20
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 22
III.1. Identifikasi Permasalahan 22
III.2. Telaahan Visi, Misi dan Program 22
III.3. Penentuan Isu Strategis 24
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 26
IV.1. Visi dan Misi SKPD 26
IV.2. Tujuan 28
IV.3. Sasaran 29
IV.4. Strategi 29
IV.5. Kebijakan 30
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN 31
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD 38
BAB VII PENUTUP 41
Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan yang Berdaya Saing
(12)
K Rp K Rp
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisali Anggaran Realisasi Target Realisali Anggaran Realisasi Target Anggaran Target Anggaran
1 1 1 Jumlah koperasi 1.524 1.613 1.621 1.562 1.697 1.593 1.613 1.613 1.633 1.653 Diskoperindag 1 1 2 Jumlah koperasi
aktif 790 888 813 839 832 871 871 888 906 940 Diskoperindag 2 1 1 Jumlah pelaku
UMKM 6.375 8.432 6.982 7.218 7.545 7.894 8.109 8.432 8.672 9.236 Diskoperindag
2 1 2 Jumlah tenaga
kerja UMKM 28.957 34.043 57.120 57.120 60.120 61.088 34.043 34.043 35.962 37.480 Diskoperindag
2 1 3 Jumlah omzet
UMKM 3.021.886.684.000 3.145.828.061.160 3.075.548.668.000 3.070.548.688.000 3.090.548.668.000 3.084.145.158.000 3.145.828.061.160 3.145.828.061.160 3.208.744.622.383 3.272.919.514.831 Diskoperindag 2 1 1 Jumlah pelaku
UMKM 6.375 8.432 6.982 7.218 7.545 7.894 8.109 8.432 1.377.600.550 1.250.617.400 8.672 1,060,000,000 9.236 1,360,000,000 Diskoperindag 2 1 2 Jumlah tenaga
kerja UMKM 28.957 34.043 57.120 57.120 60.120 61.088 34.043 34.043 35.962 37.480 Diskoperindag
3 1 1 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Jumlah Sertifikasi Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dan Sertifikasi Halal
55 Sertifikasi 269 Sertifikat 655.169.450 75 sertifikasi 75 sertifikasi 195.106.000 194.706.000 55 Sertifikasi 55 Sertifikasi 144.617.500 143.067.500 100 Sertifikasi 134 Sertifikasi 315.445.950 315.445.950 100 Sertifikasi 220,000,000 100 Sertifikasi 370,000,000 Diskoperindag
4 1 1 Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan Tingkat fasilitas advokasi perlindungan konsumen
0 672.140.250 0 0 195.000.000 183.360.000 10 Putusan 10 Putusan 290.645.000 289.986.770 35 putusan 35 putusan 186.495.250 40 putusan 615,000,000 40 putusan 480,000,000 Diskoperindag 4 2 1 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Nilai eksport barang dan jasa
($) 456,850,399,57 821,019,618,92 961.145.500 678.528.611 511,338,087,31 150.350.000 148.515.000 746.381.472 833.686.178,32 543.450.000 483.244.400 821.019.619 821,019,618,92 267.345.500 263.895.500 903,121,580,82 135,000,000 993,433,738,90 695,650,417 Diskoperindag 5 1 1 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Jumlah Pasar tradisional yang sudah ditata
8 pasar 7 Pasar 34.089.652.775 2 Pasar 2 Pasar 4458337500 4.277.976.250 3 pasar 3 pasar 20.258.553.500 9.513.857.400 2 pasar 2 pasar 9.372.761.775 9.185.024.250 2 pasar 4,245,000,000 2 pasar 1,430,000,000 Diskoperindag
5 1 2
Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan
Jumlah lokasi PKL
yang sudah ditata 0 4 Pasar 361.200.000 0 0 0 0 2 Pasar 2 Pasar 225.000.000 218.641.500 2 Pasar 2 Pasar 136.200.000 130.715.545 2 Pasar 320,000,000 2 pasar 60,000,000 Diskoperindag 6 1 1
Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
Jumlah omzet unit usaha industry
kecil dan menengah
2.176.213.790.000 1.707.370.000 2.219.738.065.800 2.205.675.089.000 215.500.000 213.150.000 2.249.788.590.780 2.213.199.234.000 787.400.000 775.790.000 2.279.595.211.020 2.213.756.984.000 704.470.000 698.470.000 2.347.983.067.351 1,437,000,000 1,100,000,000 1,100,000,000 Diskoperindag
Renstra SKPD : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung
(1) NO
Periode Pelaksanaan: Tahun Pelaksanaan 2011 - 2013
(11)
2013 2015
(5)
(6) Program/Kegiatan Indikator Kinerja
(9)
Tabel 6.1
Evaluasi Terhadap Hasil Renstra SKPD Lingkup Kabupaten/kota
(3) (4)
(7) (8)
K Rp K Rp
Data Capaian Pada Awal Tahun Perencanaan
Target Renstra SKPD kabupaten/kotaTahun
ke-K Rp
2012 Target Capaian evaluasi pelaksanaan s/d tahun
2013 (kumulatif) K Rp 2011 (10) 2014 1.053.087.000 1.006.999.750 309.685.000 169.200.000 150.000.000 275.000.000 225,000,000 604,000,000 200,000,000 538,000,000 Unit Penang-gung Jawab 3.458.109.050 926.719.000 298.773.500 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 286.220.000 275.960.000 321.325.000 319.174.000 902.707.750 1.027.421.500 268.076.000 158.865.000 148.140.000 594.200.000
Indikator dan target Kinerja SKPD Kabupaten/Kota yang mengacu pada Sasaran RPJMD Kabupaten : Bandung Sasaran
Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang
(12)
K Rp K Rp
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisali Anggaran Realisasi Target Realisali Anggaran Realisasi Target Anggaran Target Anggaran (1) NO (11) 2013 2015 (5) (6) Program/Kegiatan Indikator Kinerja
(9) (3) (4)
(7) (8)
K Rp K Rp
Data Capaian Pada Awal Tahun Perencanaan
Target Renstra SKPD kabupaten/kotaTahun
ke-K Rp
2012 Target Capaian evaluasi pelaksanaan s/d tahun
2013 (kumulatif) K Rp 2011 (10) 2014 Unit Penang-gung Jawab 6 1 1 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
Jumlah omzet unit usaha industry kecil dan menengah 2.176.213.790.000 2.191.147.500 2.219.738.065.800 2.205.675.089.000 485.542.500 485.542.500 2.249.788.590.780 2.213.199.234.000 1.065.000.000 1.063.375.000 2.279.595.211.020 2.213.756.984.000 640.605.000 628.105.000 2.347.983.067.351 1,035,000,000 2.418.422.559.371 265,000,000 Diskoperindag 6 1 2 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Jumlah unit usaha industry kecil dan menengah
4,118 IKM 4,450 IKM 2.125.302.000 4.250 IKM 4,210 IKM 627.725.000 620.055.000 4.350 IKM 4,239 IKM 610.917.000 609.917.000 4.450 IKM 4,450 IKM 886.660.000 851.799.000 4,500 IKM 632,000,000 4,550 IKM 622,500,000 Diskoperindag 7 1 1 Program Penataan Struktur Industri
Jumlah unit usaha industry kecil dan menengah
4.118 IKM 4.450 IKM 170.988.000 4.250 IKM 4.210 IKM 75.638.000 75.638.000 4.350 IKM 4.239 IKM 0 0 4.450 IKM 4.450 IKM 95.350.000 74.060.000 0 0 4.550 IKM 55,000,000 Diskoperindag 7 1 2 Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial Jumlah potensi produk unggulan IKM
98 IKM 142 IKM 237.650.000 22 IKM 22 IKM 50.000.000 36.500.000 40 IKM 40 IKM 112.650.000 112.335.000 80 IKM 80 IKM 75.000.000 67.550.000 0 0 88 IKM 237.650.000 Diskoperindag
Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN BANDUNG
Dra. H.j POPI HOPIPAH , M.Si Pembina Uatama Muda NIP. 19600722 199109 2 001
Usulan tindak lanjut pada Renstra SKPD kabupaten/kota berikutnya: Faktor pendorong pencapaian kinerja:
Faktor penghambat: