• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR OLEH: DINDA LESTARI Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program DiplomaIII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR OLEH: DINDA LESTARI Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program DiplomaIII"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PENGELOLAAN TATA RUANG KANTOR DALAM MEMPERLANCAR ARUS KERJA PEGAWAI PADA BIRO UMUM DAN KEPEGAWAIAN

DI DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SUMATERA UTARA

OLEH:

DINDA LESTARI 182103032

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program DiplomaIII

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERAUTARA MEDAN

2021

(2)
(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI DIII KESEKRETARIATAN

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang berjudul “Pengelolaan Tata Ruang Kantor dalam Memperlancar Arus Kerja Pegawai pada Biro Umum dan Kepegawaian di Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Medan.

Bagian atau data yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan / atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/ atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisanilmiah.

Apabilakemudianharipernyataaninitidakbenar,sayabersediamenerima sanksi sesuai dengan peraturan yangberlaku.

Medan, 1 Juni2021

Dinda Lestari

NIM. 182103032

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan pengetahuan, pengalaman, kekuatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

“Pengelolaan Tata Ruang Kantor dalam Memperlancar Arus Kerja Pegawai pada Biro Umum dan Kepegawaian di Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara“.

Tugas Akhir ini merupakan syarat wajib bagi setiap mahasiswa agar dapat menyelesaikan Program Studi Diploma III Kesekretariatan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Fadli, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si , selaku Ketua Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan saran-saran serta petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

3. Ibu Inneke Qamariah, S.E, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Tetty Juliaty, SE,. M.Si selaku Dosen Penguji.

5. Seluruh Dosen Pengajar dan Pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(5)

6. Bapak Fauzi Hardiansyah, ST, M.Ak dan Bapak Rustam Efendi Harahap serta seluruh staf dan pegawai pada Bagian Biro Umum dan Kepegawaian Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara.

7. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis, yaitu Ayahanda tercinta Sukarman dan Ibunda tercinta Dahliani Siregar serta kakak dan abang, Santi Lestari S.E, Lisa Lestari S.P, Tiara Lestari S.E, Fadlan Nasution S.E, Nurdin, dan Eri Cahyadi yang telah memberikan segalanya kepada penulis, dari doa, kasih sayang, perhatian, pengorbanan serta dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

8. Kepada teman – teman penulis yang selalu ada yaitu Indri Aulia, Makhraini P, Nadya Dame Novita Sari, Tiara Alifya, Miranda Annisah, Shafira Gina Siahaan dan Ester Girsang.

Atas bantuan dan dorongan tersebut, penulis hanya bisa berdoa semoga amal baik yang telah diberikan kiranya dibalas oleh Allah SWT, dan penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, 1 Juni2021 Penulis

Dinda Lestari 182103032

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Jadwal Kegiatan ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 6

2.1 Sejarah Singkat ... 6

2.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 9

2.3 Struktur Organisasi... 10

2.4 Job Description ... 12

2.5 Jaringan Usaha Kegiatan ... 30

2.6 Kinerja Usaha Terkini ... 31

2.7 Rencana Kegiatan ... 32

BAB III PEMBAHASAN ... 34

3.1 Tata Ruang Kantor ... 34

3.1.1 Pengertian Tata Ruang Kantor... 34

3.1.2 Tujuan dan Manfaat Tata Ruang Kantor ... 34

3.1.3 Perencanaan dan Teknik Penyusunan TataRuang ... 35

3.1.4 Asas-Asas Tata Ruang Kantor ... 38

3.1.5 Macam-Macam Tata Ruang Kantor ... 39

3.1.6 Lingkungan Fisik Kantor... 42

3.1.7Arus Kerja ... 45

3.2 Metode Penelitian ... 45

3.2.1 Jenis Data ... 45

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.2.3 Hasil Penelitian ... 47

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

4.1 Kesimpulan ... 53

4.2 Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 56

(7)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Jadwal Kegiatan ... 5 3.1 Daftar warna dan efeknya... 43

(8)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Logo Pemerintah Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara ... 7

2.2 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara ... 11

3.1 Bentuk Ruang Kantor Terpisah atau Berkamar ... 40

3.2 Bentuk Ruang Kantor Tertutup ... 41

3.3 Ruangan Kantor Biro Umum dan Kepegawaian ... 48

3.4 Ruang Kepala Biro Umum dan Kepegawaian ... 48

3.5 Ruang HRD/Pengawasan ... 49

3.6 Ruang Pemeriksaan dan Pembinaan ... 49

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1. Surat Research/Survey ... 57 2. Transkrip Hasil Wawancara ... 58 3. Dokumentasi Penelitian ... 61

(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kantor merupakan wadah atau suatu tempat untuk sekelompok orang yang melakukan kegiatan tata usaha, yang didalamnya terdapat pegawai, perabot kantor dan alat-alat kantor. Semakin mudahnya teknologi komunikasi, mendorong trend bekerja di luar kantor atau bahkan sama sekali tak perlu memiliki kantor. Konsep kantor yang dimana pelaku bisnis dapat melakukan tugas profesionalnya tanpa memiliki kantor fisik namun tetap memiliki layanan layaknya sebuah kantor yang kita kenal. Setiap pekerjaan yang dilakukan pegawai harus sesuai dengan prosedur dan aturan perusahaan. Pekerjaan seorang pegawai tidak dapat dikerjakan begitu saja tanpa adanya dukungan dalam memenuhi kebutuhan pegawai.

Pengelolaan tata ruang kantor sangat diperlukan bagi perusahaan/instansi agar memberikan kemudahan sirkulasi pekerjaan untuk para pegawai sehingga mereka dapat bekerja dengan optimal dan juga adanya efisiensi terhadap waktu apabila tata ruang kantor dapat di tata dengan baik. Dalam sebuah kantor untuk melakukan pekerjaan yang baik dan efektif adalah faktor utama dalam sebuah perusahan untuk mencapai suatu tujuan perusahaan. Faktor penting tersebut terletak dalam sebuah tata cara penyusunantempat kerja dan alat perlengkapan kantor yang menunjang. Maka dari itu pengelolaan tata ruang yang baik dan benar akan memberikan dampak positif terhadap arus kerja para pegawai agar dapat memberikan hasil kerja yang baik dan memuaskan.

(11)

2

Tata ruang kantor atau layout adalah salah satu penunjang sistem kerja yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan. Menurut Sedarmayanti (2017: 148- 150), tata ruang kantor antara lain meliputi lingkungan dan kondisi fisik tata ruang perkantoran. Yang termasuk lingkungan fisik didalam tata ruang perkantoran antara lain adalah penerangan/cahaya, tata warna, ventilasi atau pengaturan udara, dekorasi, suara bising, musik dan keamanan. Menurut Doni dan Agus (2013: 26), menyatakan bahwa tata ruang kantor menjelaskan bagaimana penggunaan ruang secara efektif serta mampu memberikan kepuasan kepada pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan, maupun memberikan kesan mendalam bagi pegawai.

Jadi, pengelolaan tata ruang kantor adalah pengaturan segala fisik yang ada dalam ruangan kantor, yang disusun secara sistematis baik dari peletakan alat-alat kantor, penyusunan kerja, pemanfaatan setiap sudut ruang yang harus ditata sesuai ketentuan rencana tata ruang kantor untuk memudahkan segala aktivitas dan pencapaian tujuan perusahaan.

Pengelolaan tata ruang kantor sangat berpengaruh terhadap arus kerja pegawai. Menurut Rahmawati (2014: 64), arus kerja mengacu pada pergerakan informasi dan tugas secara horizontal/vertikal, yang tentunya sangat diperlukan dalam perencanaan layout. Arus kerja yang efisien akan menempatkan pegawai dan peralatan dengan pola garis lurus informasi, sehingga akan mengeliminasi backtracking maupun crisscrossing pekerjaan.

Tugas pokok Biro Umum dan Kepegawaian di Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara adalah melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data kepegawaian. Untuk kelancaran aktivitas kerja tersebut maka harus didukung

(12)

3

sarana dan prasarana kantor yang menunjang. Sarana dan prasarana tersebut dapat berupa ruang kantor, mesin-mesin kantor, perlengkapan alat tulis kantor dan penunjang kelancaran pekerjaan kantor lainnya. Sarana pendukung yang bervariasi tersebut tentunya harus disusun sedemikian rupa agar keberadaannya yang bertujuan untuk memperlancar arus pekerjaan kantor. Oleh sebab itu pengelolaan tata ruang kantor merupakan hal yang penting dari sebuah manajemen perkantoran untuk mengatur ruangan yang efisien sehingga dapat memperlancar arus kerja bagi para pegawai Biro Umum dan Kepegawaian di Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara.

Meskipun tata ruang kantor berperan penting dalam suatu perusahaan, tetapi masih banyak perusahaan yang belum melakukan pengelolaan tata ruang kantor dengan baik. Dalam melaksanakannya masih banyak penggunaan tata ruang kantor yang belum menerapkannya secara efektif dan efisien, padahal penggunaan tata ruang kantor secara efektif akan mampu memberikan kepuasan kepada pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan, serta pengaturan dan pengelolaan tata ruang yang dilakukan secara efisien akan menjamin kelancaran arus kerja pegawai. Permasalahan di Ruangan Biro Umum dan Kepegawaian ini dapat dilihat dari penataannya yang kurang tertata rapi dikarenakan saat perlengkapan dan peralatan alat kantor yang masuk sebelum didistribusikan kemasing-masing bidang tertentu. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk mengambil judul

“Pengelolaan Tata Ruang Kantor dalam Memperlancar Arus Kerja Pegawai pada Biro Umum dan Kepegawaian di Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara”.

(13)

4

1.2 Rumusan Masalah

Masalah pokok yang dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah

“Bagaimana pengelolaan tata ruang kantor dalam memperlancar arus kerja pegawai pada Biro Umum dan Kepegawaian di Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pengelolaan tata ruang kantor dalam memperlancar arus kerja pegawai pada Biro Umum dan Kepegawaian di Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis

a) Penulis dapat mengetahui pengelolaan tata ruang kantor yang terdapat pada perusahaan tersebut.

b) Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis selama penelitian.

2. Bagi instansi

a) Bahan perbandingan antara tata ruang kantor menurut para ahli dengan kondisi tata ruang kantor yang sesungguhnya pada Biro Umum dan Kepegawaian di Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara.

b) Bahan masukan untuk memperlancar arus kerja pegawai Biro Umum dan Kepegawaian di Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara.

(14)

5

3. Bagi peneliti yang akan datang

a) Bahan referensi bagi mahasiswa yang menyelesaikan Tugas Akhir yang berkaitan dengan Tata Ruang Kantor.

1.5 Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilakukan oleh Penulis di Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara Jl. Imam Bonjol No. 61, Medan. Penelitian berlangsung mulai tanggal 15 Juni 2021 s/d 18 Juni 2021. Untuk lebih jelasnya jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 dibawah ini :

Table 1.1 Jadwal Kegiatan

No. Kegiatan Mei Juni

I II III IV I II III IV 1. Persiapan

2. Pengumpulan Data 3. Penulisan

Sumber: Penulis (2021)

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulis dari penulisan Tugas Akhir ini adalah : BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, jadwal kegiatan dan sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

Bab ini membahas sejarah ringkas, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini dan kegiatan pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara.

(15)

5

BAB III :PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang Tata Ruang, Tujuan dan Manfaat, Perencanaan dan Teknik Penyusunan, Asas-Asas, Macam-Macam, Lingkungan Fisik, Arus Kerja dan Pengelolaan Tata Ruang Kantor.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini menguraikan kesimpulan dan saran mengenai pengelolaan tata ruang kantor dalam memperlancar arus kerja pegawai pada Biro Umum dan Kepegawaian di Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara.

(16)

BAB II

PROFIDINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SUMATERA UTARA 2.1 Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

Departemen Perhubungan telah ada sejak periode awal kemerdekaan Indonesia yang dibentuk berdasarkan periode Kabinet – Kabinet Republik Indonesia. Rencana Strategis Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara disusun berawal dari pemikiran strategis tentang nilai – nilai luhur yang dianut/dimiliki oleh seluruh pimpinan dan staf Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara yang merupakan karakteristik inti dari tugas pokok yang diemban oleh Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara.Berdasarkan keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 060.225. K Tahun 2002 tentang Tugas dan Tata Kerja Dinas Perhubungan serta Organisasi Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Perhubungan Sumatera Utara menyatakan bahwa Kepala Dinas Perhubungan bertugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas otonom, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan di bidang perhubungan.

Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara berada di Jalan Imam Bonjol No. 61 Kecamatan Medan Polonia Sumatera Utara. Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara didirikan agar dapat mengetahui masalah perhubungan di Sumatera Utara, baik masalah fasilitas perhubungan maupun keamanan perhubungan di Sumatera Utara. Mengenai hal tersebut, Pemerintah mendirikan Dinas Perhubungan di tiap Provinsi, termasuk Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara.Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara mencakup pada perhubungan darat, laut, udara, dan sarana dan prasarana.

(17)

7

Sumber: Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara (2021)

Gambar 2.1

Logo Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

Logo Perhubungan adalah suatu bentuk simbolis yang menggambarkan keluarga besar Perhubungan. Logo terdiri dari bentuk lingkaran mempunyai unsur-unsur roda bergigi, jangkar, burung Garuda, dan bulatan bumi.

Arti dari unsur Logo adalah :

1. Roda bergigi berarti matra Perhubungan Darat 2. Jangkar berarti matra Perhubungan Laut

3. Burung Garuda berarti matra Perhubungan Udara

4. Bulatan bumi berarti lingkup pelayanan jasa Perhubungan

5. Warna logo terdiri dari warna biru langit (cerulean blue) berarti kedamaian dan kuning berarti keagungan.

Unsur lambang tersebut terdiri dari :

1. Sayap tujuh helai disebelah kiri dan tujuh helai di sebelah kanan 2. Jangkar yang menyatu dengan sayap dan ekor

3. Bola dunia warna biru dengan garis-garis warna emas yang menyatu dengan roda gigi sebanyak 12 buah warna emas dan 12 buah warna biru

4. Ekor warna emas lima helai

(18)

8

5. Padi 45 butir dan kapas 17 buah seluruhnya berwarna emas yang tangkainya diikat dengan pita warna emas berbentuk angka delapan

6. Seloka “Wahana Manghayu Warga Pertiwi” diletakkan di dalam jangkar warna biru

7. Pita warna emas dan biru diletakkan dibawah lingkaran warna emas dengan tulisan Departemen Perhubungan Republik Indonesia.

Arti unsur-unsur pada lambang ialah :

1. Burung merupakan simbolis sarana tercepat untuk mencapai sasaran dan jangkauan perhubungan juga melambangkan Perhubungan Udara

2. Jangkar merupakan sarana kokoh dan kuat menggambarkan misi perhubungan dapat menjangkau Kepulauan Nusantara maupun seluruh dunia dengan tabah dan tenang sekaligus melambangkan Perhubungan Laut

3. Bola dunia menggambarkan tugas dan fungsi Perhubungan melayani jasa Perhubungan ke seluruh penjuru dunia

4. Padi dan kapas berarti sandang dan pangan yang merupakan cita-cita Bangsa Indonesia yaitu masyarakat adil dan makmur

5. Roda bergigi 24 terdiri dari 12 warna emas dan 12 warna biru perlambang aparatur perhubungan menjalankan tugas selama 24 jam terus menerus sekaligus melambangkan Perhubungan Darat

6. Lingkaran luar warna emas perlambang keseluruhan aparatur Departemen berfungsi dalam kesatuan sistem Perhubungan Nasional

7. Pita pengikat padi dan kapas melambangkan keadilan dan kemakmuran dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

(19)

9

Makna unsur-unsur pada lambang ialah :

1. Tujuh helai sayap kiri dan kanan bermaknakan Sapta Prasetya KORPRI 2. 24 jam gigi roda bermaknakan aparatur perhubungan menjalankan tugasnya

selama 24 jam terus menerus melayani masyarakat

3. Lima helai ekor bernamakan 5 Citra manusia Perhubungan yaitu :

a) Citra untuk mampu memelihara ketertiban dan kebersihan di segala bidang

b) Mampu membudayakan tepat waktu dalam pemberian jasa Perhubungan c) Mampu memberikan kenyamanan dan keamanan kepada masyarakat

pengguna jasa Perhubungan

d) Mampu bertindak gesit tidak berlaku lamban

e) Peka terhadap keluhan masyarakat namun tetap memancarkan kepribadian yang ramah

4. 45 butir padi 17 buah kapas yang diikat oleh simpul pita berbentuk angka bermakna tanggal, bulan dan tahun proklamasi RI yaitu 17-8-1945

5. Warna lambang terdiri dari warna biru tua yang melambangkan suasana kedamaian yang terwujud dengan pelayanan jasa angkutan yang dilayani dengan tertib, teratur, cepat, tepat, aman dan nyaman dan warna kuning emas melambangkan kejayaan dan keagungan alam semesta.

2.2 Visi dan Misi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara Visi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

AdapunVisi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara yaitu sistem transportasi yang terintegrasi, berkualitas, ramah lingkungan dan berkelanjutan

(20)

10

serta mampu melayani kebutuhan masyarakat serta mampu berdaya saing dan memberikan nilai tambah dalam upaya menciptakan masyarakat Sumatera Utara yang beriman, maju, mandiri, mapan dan berkeadilan di dalam kebhinekaan yang didukung tata pemerintahan yang baik

Misi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

Berikut ini misi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara, yaitu :

1. Mewujudkan sistem transportasi yang handal guna mendukung pembangunan dan pengembangan wilayah dengan berwawasan nusantara.

2. Mengembangkan sistem jaringan transportasi yang representatif.

3. Meningkatkan pelayanan jasa perhubungan.

4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perhubungan.

5. Meningkatkan kualitas SDM insan perhubungan.

6. Mengintegrasikan dan memadukan sistem teknologi.

7. Manajemen dan operasi untuk menghasilkan efisiensi dan efektifitas transportasi.

8. Meningkatkan manajemen transportasi guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

2.3 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Adapun struktur organisasi dari Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada gambar berikut ini:

(21)

11

Sumber: Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara (2021)

Gambar 2.2

Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

SEKSI PERKERATAAPIAN

SEKSI PEMANDUAN

MODA DAN TEKNOLOGI PERHUBUNGAN

SEKSI LINGKUNGAN PERHUBUNGAN SUB BAGIAN

UMUM &

KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN KEUANGAN

SUB BAGIAN PROGRAM

SEKSI KEPELABUHAN

SEKSI BADAN USAHA & JASA

SEKSI ANGKUTAN

RAKYAT/

SUNGAI/ DANAU DAN PENYEBRANGAN

UPT

SEKSI MANAJEMEN LALU LINTAS

SEKSI REKAYASA LALU LINTAS

JALAN

SEKSI KESELAMATAN

LALU LINTAS JALAN ANGKUTAN

JALANAN BIDANG

LALU LINTAS

JALAN

BIDANG ANGKUTAN

BIDANG PERKERETAAPIAN&

PENGEMBANGAN

SEKRETARIAT

BIDANG PELAYARAN KEPALA DINAS

SEKSI ANGKUTAN

ORANG DALAM TRAYEK

SEKSI TERMINAL

SEKSI ANGKUTAN

ORANG TIDAK DALAM TRAYEK &

BARANG

(22)

12

2.4 Job Description

Job Description adalah pernyataan faktual dan terorganisasi perihal

kewajiban dan tanggung jawab pekerjaan tertentu. Adapun uraian tugas masing – masing jabatan pada struktur organisasi diatas adalah sebagai berikut :

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan kepemimpinan, pembinaan, mensinkronisasikan, mengendalikan tugas dan fungsi Dinas

2. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan dinas, sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah 3. Menyelenggarakan penetapan pengkajian dan menetapkan pemberian

dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan Pemerintah Daerah 4. Menyelenggarakan pengkajian dan menetapkan pemberian dukungan tugas

atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah dibidang perhubungan

5. Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan program lalu lintas dan angkutan jalan, pelayaran, perkeretaapian dan pengembangan serta usaha di bidang pelayanan perhubungan

6. Menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi mengenai perhubungan sebagai bahan penetapan kebijakan umum pemerintah daerah

7. Menyelenggarakan koordinasi dengan dinas/lembaga perhubungan lintas Kabupaten/Kota

(23)

13

8. Menyelenggarakan pengkooordinasian dan membina Unit Pelaksana Teknis Dinas

9. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain.

b. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas di Bidang Urusan Umum dan Kepegawaian, Keuangan dan Program, Akuntabilitas dan Informasi Publik. Sekretariat juga memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan pembinaan bimbingan dan arahan pegawai pada lingkup Sekretariat

2. Penyelenggaraan arahan dan bimbingan kepada pejabat Struktural pada lingkup Sekretariat

3. Penyelenggaraan instruksi pelaksanaan tugas lingkup Sekretariat 4. Penyelenggaraan penyusunan program kegiatan lingkup Sekretariat

5. Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan Administrasi Perencanaan, Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta Pelayanan Umum

6. Penyelenggaraan pemberian masukan kepada Kepala Dinas, sesuai bidang tugas dan fungsinya

7. Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan.

c. Kasubag Umum dan Kepegawaian

Kasubag Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas :

(24)

14

1. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai lingkup Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

2. Melaksanakan pengumpulan bahan/data dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi secretariat.

3. Melaksanakan penyusunan perencanaan program kerja Sekretariat dan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

4. Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data kepegawaian.

5. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan serta tugas/ijin belajar, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan/struktural, fungsional dan teknis.

6. Melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai dan jabatan di lingkungan Dinas.

7. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan kepada unit di lingkungan Dinas

8. Melaksanakan penyusunan pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, sesuai standar yang ditetapkan.

d. Kasubag Keuangan

Kepala Sub Bagian Keuangan memiliki tugas :

1. Melaksanakan pembinaan, arahan dan bimbingan kepada pegawai lingkup Sub Bagian Keuangan

2. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran dinas

(25)

15

3. Melaksanakan pengumpulan bahan/data dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat serta Bagian Keuangan

4. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja Sekretariat serta Bagian Keuangan

5. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan dinas 6. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah 7. Melaksanakan penyusunan laporan, evaluasi dan monitor kegiatan Sub

Bagian Keuangan

8. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris, sesuai dengan tugasnya

e. Kasubag Program, Akuntabilitas dan Informasi Publik

Kepala Sub Bagian Program, Akuntabilitas dan Informasi Publik mempunyai tugas :

1. Melaksanakan pengumpulan bahan/data dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat

2. Melaksanakan penyusunan perencanaan program kerja Sekretariat dan Sub Bagian Program, Akuntabilitas dan Informasi Publik

3. Melaksanakan penyusunan evaluasi dan monitoring kegiatan Dinas 4. Melaksanakan penyusunan peraturan dinas

5. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan/program kerja Sekretariat dan Sub Bagian Program, Akuntabilitas dan Informasi Publik 6. Melaksanakan penyusunan Laporan Kinerja (LK) Dinas

(26)

16

7. Melaksanakan penyusunan pemutakhiran dan website

8. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan system informasi public Dinas 9. Melaksanakan penyusunan pengelolaan dan data Dinas

10.Melaksanakan penyusunan bahan telaah staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

11.Melaksanakan penyusunan pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, sesuai standar yang ditetapkan.

f. Kabid Lalu Lintas Jalan

Kabid Lalu Lintas Jalan memiliki tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas jalan. Kabid Lalu Lintas Jalan juga memiliki fungsi :

1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas, dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan

2. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas, dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan

3. Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas dan angkutan jalan

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

g. Kasi Manajemen Lalu Lintas Jalan

Kasi Manajemen Lalu Lintas Jalan mempunyai tugas :

1. Melaksanakan pembinaan, arahan dan bimbingan kepada pegawai di lingkungan Seksi Manajemen Lalu Lintas Jalan

(27)

17

2. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk menyusun standar pelaksanaan tugas-tugas dinas di Seksi Manajemen Lalu Lintas Jalan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan

3. Melaksanakan pemberian masukan terkait rencana, pelaksanaan dan evaluasi manajemen lalu lintas jalan

4. Melaksanakan pemberian masukan kepada Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan, sesuai bidang tugasnya

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan, sesuai ketentuan peraturan perundangan dan standar yang ditetapkan.

h. Kasi Rekayasa Lalu Lintas Jalan

Kasi Rekayasa Lalu Lintas Jalan memiliki tugas :

1. Melaksanakan pembinaan, arahan dan bimbingan kepada pegawai di lingkungan Seksi Rekayasa Lalu Lintas Jalan

2. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan perlengkapan jalan di jalan provinsi

3. Melaksanakan pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan di jalan provinsi, berkoordinasi dan bekerjasama dengan bidang terkait dan Unit Pelaksana Teknis Dinas, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing- masing

4. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan di jalan provinsi

(28)

18

5. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan di Seksi Rekayasa Lalu Lintas Jalan, sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan dan standar yang ditetapkan

6. Melaksanakan penetapan kebijakan provinsi mengenai rekayasa lalu lintas jalan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan

7. Melaksanakan dukungan kelancaran perjalanan rombongan pejabat dan/tamu negara, melalui rekayasa lalu lintas dan pendampingan selama dalam perjalanan

8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undanganan dan standar yang ditetapkan.

i. Kasi Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Kasi Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan memiliki tugas:

1. Melaksanakan pembinaan, arahan dan bimbingan kepada pegawai di lingkungan Seksi Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

2. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang audit dan inspeksi keselamatan sarana dan prasarana, fasilitas dan manajemen keselamatan di jalan provinsi

3. Melaksanakan penyiapan fasilitas manajemen dan penanganan keselamatan di jalan provinsi

(29)

19

4. Melaksanakan pemberian fasilitas, bimbingan, sosialisasi dan kemitraan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan kepada pelajar,masyarakat dan pengusaha angkutan umum

5. Melaksanakan pemberian masukan terkait rencana, pelaksanaan dan evaluasi manajemen keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan.

j. Kabid Angkutan Jalan

1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang angkutan orang dan barang, dan terminal

2. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang angkutan orang dan barang, dan terminal

3. Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang angkutan orang dan barang, dan terminal

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

k. Kasi Angkutan Orang Dalam Trayek

Kasi Angkutan Orang Dalam Trayek memiliki tugas :

1. Melaksanakan pembinaan, arahan dan bimbingan kepada pegawai di lingkungan Seksi Angkutan Orang Dalam Trayek

2. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan Angkutan Orang Dalam Trayek di Provinsi Sumatera Utara

(30)

20

3. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan Angkutan Orang Dalam Trayek di Provinsi Sumatera Utara

4. Melaksanakan penerbitan kartu pengawasan angkutan Antar Kota Dalam Provinsi yang melebihi 2 (dua) wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis

5. Melaksanakan penyiapan bahan koordinasi penyelenggaraan Angkutan Orang Dalam Trayek dengan instansi terkait

6. Melaksanakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Angkutan Jalan, sesuai prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

l. Kasi Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek dan Angkutan Barang Kasi Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek dan Angkutan Barang memiliki tugas :

1. Melaksanakan pembinaan, arahan dan bimbingan kepada pegawai di lingkungan Seksi Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek dan Angkutan Barang

2. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek dan Angkutan Barang di Provinsi Sumatera Utara 3. Melaksanakan pemberian rekomendasi teknis perizinan Angkutan Orang

Tidak Dalam Trayek dalam wilayah Provinsi

4. Melaksanakan pemberian Kartu Pengawasan terhadap Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek dalam wilayah Provinsi, yang melebihi 2 (dua) wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis

(31)

21

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Angkutan Jalan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan

6. Melaksanakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Angkutan Jalan, sesuai prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan

7. Melaksanakan pemberian masukan terkait rencana, pelaksanaan dan evaluasi Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek.

m. Kasi Terminal

Kasi Terminal memiliki tugas :

1. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Angkutan Jalan, sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan dan standar yang ditetapkan

2. Melaksanakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya kepada Kepada Bidang Angkutan Jalan, sesuai prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan

3. Melaksanakan pembinaan, arahan dan bimbingan kepada pegawai di lingkungan Seksi Terminal

4. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan Pengoperasian Terminal Tipe B di Provinsi Sumatera Utara, meliputi rencana induk terminal, buku kerja rancang bangun, analisis dampak lalu lintas dan izin lingkungan serta pembangunannya

(32)

22

5. Melaksanakan penetapan kebijakan Provinsi mengenai Pengelolaan Terminal Tipe B, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan

n. Kabid Pelayaran

Kabid Pelayaran memiliki tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pelayaran. Kabid Pelayaran juga memiliki fungsi :

1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kepelabuhan, badan usaha dan jasa terkait angkutan pelayaran, angkutan pelayaran rakyat, dan angkutan sungai, danau dan penyeberangan

2. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kepelabuhan, badan usaha dan jasa terkait angkutan pelayaran, angkutan pelayaran rakyat, dan angkutan sungai, danau dan penyeberangan

3. Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang kepelabuhan, badan usaha dan jasa terkait angkutan pelayaran, angkutan pelayaran rakyat, dan angkutan sungai, danau dan penyeberangan

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

o. Kasi Pelabuhan

Kasi Pelabuhan memiliki tugas :

1. Melaksanakan pembinaan, arahan dan bimbingan kepada pegawai di lingkungan Seksi Kepelabuhan

(33)

23

2. Melaksanakan penyiapan bahan pemberian pertimbangan teknis penetapan lokasi, rencana induk, Daerah Lingkungan Kerja (DLKr)/Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp), pembangunan dan pengoperasian pelabuhan utama, pengumpul, pengumpan, Terminal Khusus dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS)

3. Melaksanakan penyiapan bahan pertimbangan teknis pemberian izin penetapan lokasi, rencana induk, Daerah Lingkungan Kerja (DLKr)/Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp), pembangunan dan pengoperasian pelabuhan pengumpan regional

4. Melaksanakan penyiapan bahan pengumpulan, pengolahan dan analisis data kepelabuhan

5. Melaksanakan penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan

6. Melaksanakan inventarisasi pelabuhan regional

7. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan operasional di Pelabuhan Regional

8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan

9. Melaksanakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Pelayaran, sesuai prosedur dan ketentuan peraturan perundang- undangan.

(34)

24

p. Kasi Badan Usaha dan Jasa Terkait Angkutan Pelayaran

Kasi Badan Usaha dan Jasa Terkait Angkutan Pelayaran memiliki tugas : 1. Melaksanakan pembinaan, arahan dan bimbingan kepada pegawai di

lingkungan Seksi Badan Usaha dan Jasa Angkutan Pelayaran

2. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap izin usaha perusahaan angkutan laut Tally, bongkar muat barang dari dan ke kapal, usaha jasa pengurusan transportasi (freight forwarder), Depo Peti Kemas, Usaha penyewaan peralatan angkutan laut/peralatan penunjang angkutan laut 3. Mengumpulkan bahan/data/laporan kegiatan perusahaan angkutan laut

Tally, bongkar muat barang dari dan ke kapal, usaha jasa pengurusan transportasi (freight forwarder), Depo Peti Kemas, Usaha penyewaan peralatan angkutan laut/peralatan penunjang angkutan laut

4. Melaksanakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Pelayaran, sesuai prosedur dan ketentuan peraturan perundang- undangan.

q. Kasi Angkutan Pelayaran Rakyat, dan Angkutan Sungai, Danau, Penyebrangan

Kasi Angkutan Pelayaran Rakyat, dan Angkutan Sungai, Danau, Penyebrangan memiliki tugas :

1. Melaksanakan pembinaan, arahan dan bimbingan kepada pegawai di lingkungan Seksi Angkutan Pelayaran Rakyat dan Angkutan Sungai dan Penyeberangan

(35)

25

2. Melaksanakan pemberian rekomendasi teknis izin usaha pelayaran rakyat bagi perusahaan yang berdomisili dan beroperasi pada lintas pelabuhan antar kabupaten/kota dalam wilayah Provinsi

3. Melaksanakan pelaporan penempatan kapal dalam trayek tetap dan teratur (liner) dan pengoperasian kapal secara tidak tetap dn tidak teratur (tramper) bagi perusahaan pelayaran rakyat yang berdomisili dan beroperasi pada lintas pelabuhan antar kabupaten/kota dalam wilayah Provinsi, pelabuhan antar provinsi dan pelabuhan internasional (lintas batas)

4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan

5. Melaksanakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Pelayaran, sesuai prosedur dan ketentuan peraturan perundang- undangan.

r. Kabid Perkeretaapian dan pengembangan

Kabid perkeretaapian dan Pengembangan memiliki tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang perkeretaapian dan pengembangan transportasi. Kabid Perkeretaapian dan Pengembangan juga memiliki fungsi :

1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang perkeretaapian, lingkungan perhubungan, permaduan moda, dan teknologi perhubungan

(36)

26

2. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perkeretaapian, lingkungan perhubungan, permaduan moda, dan teknologi perhubungan 3. Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang perkeretaapian,

lingkungan perhubungan, pemaduan moda, dan teknologi perhubungan 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepada Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

s. Kasi Perkeretaapian

Kasi Perkeretaapian memiliki tugas :

1. Melaksanakan pembinaan, arahan dan bimbingan kepada pegawai di lingkungan Seksi Perkeretaapian

2. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta evaluasi dan pelaporan di bidang rekomendasi teknis penerbitan izin usaha, izin pembangunan dan izin operasi prasarana perkeretaapian umum yang jaringan jalurnya melintas batas daerah kabupaten/kota

3. Melaksanakan penetapan jaringan jalur kereta api yang jaringannya melebihi 1 (satu) daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi 4. Melaksanakan program sosialisasi dan penyuluhan keselamatan

perkeretaapian

5. Melaksanakan tugas lain, yang diberikan Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan sesuai dengan tugasnya

6. Melaksanakan penyusunan pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, sesuai standar yang ditetapkan.

(37)

27

t. Kasi Lingkungan Perhubungan

Kasi Lingkungan Perhubungan memiliki tugas :

1. Melaksanakan pembinaan, arahan dan bimbingan kepada pegawai di lingkungan Seksi Lingkungan Perhubungan

2. Melaksanakan fasilitas dan sinkronisasi penyusunan rencana induk jaringan lalu lintas dan angkutan jalan kabupaten/kota

3. Melaksanakan monitoring, evaluasi, fasilitas dan sinkronisasi penyusunan Tataran Transportasi Lokal (Tatralok) Kabupaten/Kota

4. Melaksanakan tugas lain, yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya

5. Melaksanakan penyusunan pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, sesuai standar yang ditetapkan.

u. Kasi Pemaduan Moda dan Teknologi Perhubungan

Kasi Pemaduan Moda dan Teknologi Perhubungan memiliki tugas:

1. Melaksanakan penelitian dan pengkajian penerapan sistem integrasi antar moda di wilayah Provinsi Sumatera Utara

2. Melaksanakan tugas lain, yang diberikan Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan sesuai dengan tugasnya

3. Melaksanakan penyusunan pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, sesuai standar yang ditetapkan

4. Melaksanakan fasilitas angkutan perintis dalam provinsi, fasilitasi perizinan angkutan perkotaan dan pedesaan yang melampaui batas 1 (satu) daerah provinsi

(38)

28

5. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta evaluasi dan pelaporan di bidang rencana umum jaringan trayek, perizinan dan tarif angkutan perkotaan yang melampaui batas 1 (satu) daerah kabupaten/kota dan pedesaan yang melampaui 1 (satu) daerah kabupaten dalam 1 (satu) daerah provinsi

6. Melaksanakan pembinaan, arahan dan bimbingan kepada pegawai di lingkungan Seksi Pemaduan Moda dan Teknologi Perhubungan.

v. Kepala UPT Pengelolaan Sarana dan Prasarana Mempunyai tugas seperti berikut :

1. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada Pejabat Struktural dan pegawai di Unit Pelaksana Teknis

2. Menyelenggarakan koordinasi penyelenggaraan kebijakan provinsi mengenai pengelolaan sarana dan prasarana operasional, sarana angkutan jalan, sungai dan penyeberangan, perkeretaapian dan pelabuhan pengumpan regional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku

3. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai tugas dan fungsinya

4. Menyelenggarakan pengelolaan sarana dan prasarana, operasional sarana angkutan jalan, sungai dan penyeberangan, perlintasan sebidang kereta api, pelabuhan pengumpan regional, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(39)

29

w. Sub Bagian Tata Usaha

Mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai dalam lingkup Sub Bagian Tata Usaha

2. Melaksanakan administrasi/penatausahaan surat, keuangan dan administrasi pegawai, sesuai dengan ketentuan yang berlaku

3. Melaksanakan pengkoordinasian pelaksanaan laporan pada Unit Pelaksana Teknis

4. Melaksanakan penyusunan pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, sesuai standar yang ditetapkan.

x. Seksi Operasional Prasarana dan Sarana Perhubungan Mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2. Melaksanakan penyusunan pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, sesuai standar yang ditetapkan

3. Melaksanakan pengelolaan prasarana integrasi antar moda, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

4. Melaksanakan operasional terminal tipe B yang berada pada wilayah kerja, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai dalam lingkup Seksi Operasional Prasarana dan Sarana Perhubungan.

(40)

30

y. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Melaksanakan inventarisasi usulan kebutuhan dan pemasangan fasilitas perlengkapan jalan dalam rangka manajemen dan rekayasa lalu lintas 2. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh Kepala Unit Pelaksana

Teknis, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

3. Melaksanakan penyusunan pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, sesuai standar yang ditetapkan

4. Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan peningkatan keselamatan sektor perhubungan, melalui antara lain : sosialisasi regulasi keselamatan perhubungan, bimbingan dan pelatihan teknis kepada unsur pemerintah, swasta, mahasiswa dan pelajar serta masyarakat

5. Melaksanakan penyusunan rencana kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Prasarana dan Sarana Perhubungan yang menjadi kewenangan Provinsi dan bersifat lintas Kabupaten/Kota di wilayah kerja.

2.5 Jaringan Usaha Kegiatan

Berdasarkan keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 060.225. K Tahun 2002 tentang Tugas dan Tata Kerja Dinas Perhubungan serta Organisasi Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Perhubungan Sumatera Utara menyatakan bahwa Kepala Dinas Perhubungan bertugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas otonom, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan di

(41)

31

bidang perhubungan.Adapun jaringan usaha kegiatan Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara yaitu :

a. Jaringan trayek untuk angkutan orang

Jaringan trayek adalah kumpulan dari trayek – trayek yang menjadi satu kesatuan jaringan pelayanan angkutan orang baik diperkotaan, antar kota dalam provinsi.

b. Jaringan lintas untuk angkutan barang

Angkutan barang yang memuat 9 bahan pokok yang bertujuan untuk disalurkan kepada masyarakat, serta menjaga ketersediaan sandang dan pangan bagi masyarakat.

2.6 Kinerja Usaha Terkini

Menciptakan konektivitas antar daerah, kabupaten dan kota melalui membuka akses mobilitas antar daerah. Contoh jaringan induk terpadu. Adapun angkutan antar daerah, kabupaten dan kota dibawah naungan Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara, yaitu :

1. PT. Rajawali Transport 2. PT. Bus Kota Pinang Baru 3. PT. Barumun

4. PT. Chandra 5. KUPJ Koperasi 6. Moria Unedo Jaya 7. PT. Rapi

8. Bintang Utara 1968

(42)

32

9. Perum Damri 10. Madina Transport

11. Satu Nusa Lintas Persada 12. Sampri

13. Sipirok Nauli

14. Medan Jaya Simalem 15. Batang Pane Baru 16. Intra

17. Sejahtera Trans Indo 18. Prima Jaya Sona 19. Sanggul Mas Nauli 20. P M H

21. Dairi Raya Himpak 22. CV. Sinabung Jaya Raya 23. PT. Murni Express 24. PT. Almasar Indonesia 25. Putra Pelangi Perkasa 26. Harapan Indah

27. PO. Kurnia Grup 28. Atlas

2.7 Rencana Kegiatan

Strategi dalam perencanaan ruang kantor Biro Umum dan Kepegawaian di Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara mencakup pada penempatan posisi

(43)

33

tata letak fasilitas kantor, tetapi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan pengusulan ke alokasi anggaran, jika memang dapat ditampung di alokasi anggaran baru dapat dilakukan ke master plan dalam persiapan perencanaan renovasi ruangan. Jadi pihak kantor Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara tidak dapat merubah dan merencanakan sebelum ada persetujuan dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara.

Strategi dalam perencanaan tata ruang kantor Biro Umum dan Kepegawaian di Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara yaitu dengan memperhatikan tata letak yang sesuai dengan kebutuhan yaitu ruang tamu memiliki ruang tersendiri sehingga ketika ada tamu mereka tidak bergabung dan para pegawai yang ada di ruang kantor tersebut juga tidak terganggu dan perabot kantor seperti lemari di ruangan pemeriksaan dan pembinaan juga diatur tempat dan posisinya agar ruang terlihat luas dan menyisihkan sedikit sisi ruang kantor yang bisa dipergunakan untuk shalat atau yang lainnya.

(44)

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tata Ruang Kantor

3.1.1 Pengertian Tata Ruang Kantor

Menurut Doni dan Agus (2013:9) menyatakan bahwa tata ruang kantor menjelaskan bagaimana penggunaan ruang secara efektif serta mampu memberikan kepuasan kepada pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan, maupun memberikan kesan mendalam bagi pegawai. Sedarmayanti (2017:502) menyatakan bahwa fungsi tata ruang kantor tidak hanya menempatkan perlengkapan dan peralatan pada suatu kantor, tetapi tata ruang kantor harus dapat digunakan untuk mengatur dan memudahkan pergerakan alur kerja pegawai dari satu ruangan ke ruangan lain.

Jadi dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tata ruang kantor adalah penentuan dan penyusunan perabot dan alat-alat kantor pada tempat yang tersedia dengan letak dan pengaturan alur kerja yang tepat sehingga dapat memberikan kenyamanan dan kelancaran bagi para pegawai di kantor.

3.1.2 Tujuan dan Manfaat Tata Ruang Kantor

Maryati (2014:151) secara rinci tujuan dari tata ruang kantor antara lain : 1. Memperlancar pekerjaan kantor sehingga menjadi lebih efektif

2. Menggunakan seluruh ruangan yang ada dengan optimal 3. Menciptakan kondisi kerja yang baik

4. Memudahkan pengawasan terhadap pekerjaan kantor

5. Membangun kesan yang baik bagi pelanggan (meningkatkan estetika)

(45)

35

6. Memberikan fleksibilitas yang tinggi

7. Menjaga keseimbangan antara alat dan karyawan

Tata ruang kantor yang efektif akan memberikan manfaat diantaranya bisa mendapatkan tempat kerja yang nyaman, meningkatkan produktivitas pegawai, mengantisipasi pengembangan organisasi, dapat meningkatkan kedisiplinan para pegawai dan juga alur kerja menjadi lebih jelas.

3.1.3 Perencanaan dan Teknik Penyusunan Tata Ruang Kantor a. Perencanaan Tata Ruang Kantor

Perencanaan tata ruang kantor sangat penting direncanakan dengan sebaik mungkin, kantor akan rapi serta nyaman jika ditata sesuai dengan ketentuan yang ada agar lebih terarah ketika hendak menentukan tataletak perabot kantor serta pemanfaatan ruang yang mampu menunjang meningkatnya kinerja personalia yang berada di dalam ruang kantor.

Menurut Zulkarnain dan Wildan (2015:153), dalam perencanaan ruang kantor efisiensi pemanfaatan ruang dan luas lantai tempat kerja tidak bisa dipisahkan dari letak susunan ruang atau unit kerja lainnya dari sebuah kantor.

Perencanaan tata ruang kantor yang matang diperlukan untuk memperoleh susunan ruang kantor yang baik. Perencanaan tata ruang kantor yang harus diperhatikan yaitu bentuk organisasi sistem dan prosedur kerja, penempatan peralatan dan perabot kantor, serta jumlah personalia. Harus diperhatikan pula luas lantai yang diperlukan oleh sebuah meja kerja, yaitu memberikan keleluasan cukup untuk perlengkapan tambahan yang diperlukan oleh pegawai seperti komputer, printer, rak arsip, keranjang sampah dan perabot lain.

(46)

36

b. Teknik Penyusunan

Teknik penyusunan tata ruang kantor merupakan hal penting untuk dilakukan, agar ruang kantor lebih tertata rapi untuk memberikan kenyaman sehingga dapat memperlancar arus kerja bagi para pegawai maupun tenaga kerja lain yang bersangkutan dalam suatu ruang kantor.

Dalam penataan ruang kantor harus selalu memperhatikan teknik maupun langkah-langkahnya, agar segala kegiatan yang dilakukan di ruang kantor tidak terhambat, sehingga para personalia yang berada dilingkungan tersebut nyaman dan mampu memberikan efek positif pada peningkatan kerjanya.Menurut Gie dalam Sayuti (2013:100) ada beberapa aspek teknis seperti :

1. Meja-meja kerja disusun menurut garis lurus menghadap ke jurusan yang sama atau disesuaikan dengan posisi yang mengikuti arus dan aktivitas kerja yang ada

2. Pada tata ruang yang terbuka susunan meja-meja itu dapat terdiri atas beberapa baris atau beberapa kelompok kerja, dan pastikan secara ideal luas ruang kerja untuk satu orang karyawan lebih kurang 3,7 m

3. Diantara baris-baris meja itu disediakan lorong untuk keperluan lalu lintas para pegawai

4. Jarak antara sesuatu meja dengan meja yang dimuka atau yang di belakangnya sebesar 80 cm

5. Pejabat pimpinan bagian yang bersangkutan ditempatkan dibelakang para pegawainya atau di bagian depan untuk memudahkan pimpinan menerima tamu dan mengawasi para pegawai yang menjadi tanggung jawabnya

(47)

37

6. Pada tata ruang terbuka pegawai dikelompokkan di bawah pengawasan seorang pejabat mereka ditempatkan di dekat masing-masing pejabat yang bertanggung jawab atas kelompok itu

7. Pegawai-pegawai yang mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lembut, misalnya mencatat angka-angka kecil secara cermat atau melukis gambar-gambar yang halus, diberi tempat yang terbanyak memperoleh penerangan cahaya

8. Pegawai-pegawai yang bertugas mengenai urusan-urusan yang mengandung risiko urusan besar ditempatkan di pojok yang tidak sering dilalui lalu lintas orang-orang

9. Pegawai-pegawai yang sering membuat hubungan kerja dengan bagian- bagian lainnya atau dengan public, ditempatkan di dekat pintu

10. Lemari dan alat-alat kantor yang menimbulkan suara rebut, misalnya mesin stensil atau printer ditaruh didekat jendela

11. Meja yang memuat alat-alat yang banyak memberikan getaran, misalnya saja mesin hitung, tidak boleh menempel tembok atau tiang, hal ini untuk mencegah getaran mengganggu seluruh ruangan

12. Lemari yang berat atau peti besi dapat diletakkan menempel tembok atau tiang

13. Bagi pejabat pimpinan yang sering-sering harus menerima tamu penting dan membicarakan urusan-urusan yang bersifat rahasia. Dapatkah dibuatkan kamar tamu sendiri

(48)

38

14. Apabila seorang kepala atau tenaga ahli karena sifat pekerjaannya benar- benar membutuhkan ruang tersendiri, dapat dibuatkan kantor pribadi berukuran 2,5 × 3,6 = 9 m persegi.

3.1.4 Asas-Asas Tata Ruang Kantor

Menurut Richard Muther, ada 4 asas tata ruang pada suatu kantor, keempat asas itu semestinya harus saling melengkapi agar terciptanya suasana ruang kantor yang rapi dan teratur. Keempat asas tersebut adalah sebagai berikut :

1. Asas Jarak Terpendek

Perubahan tata ruang kantor pada asas ini maksudnya adalah menata letak- letak meja dengan jarak antar meja tidak terlalu lebar sehingga pergerakan antar karyawan dapat lebih cepat. Jarak antara meja/unit yang jauh akan mengakibatkan perlu beberapa langkah untuk mencapai ke meja lain, bandingkan dengan jarak meja yang tidak terlalu lebar. Menurut asas ini, suatu pekerjaan harus senantiasa bergerak maju dari permulaan dikerjakan sampai selesai.

2. Asas Rangkaian Kerja

Asas penempatan para pegawai dan peralatan menurut urutan pekerjaan menjadikan pekerjaan lebih cepat dan tidak membuat berantakan pegawai lainnya, karena pengaturan mejanya sudah runtut/teratur. Contohnya, penataan letak meja- meja dengan jarak antar meja tidak terlalu lebar sehingga pergerakan antar pegawai dapat lebih cepat. Jarak antar meja yang jauh membutuhkan beberapa langkah untuk mencapai ke meja lain. Hal tersebut akan membuat waktu lebih efisien.

(49)

39

3. Asas Penggunaan Segenap Ruangan

Maksudnya adalah tidak ada ruangan atau luas ruang yang tidak dimanfaatkan. Jika ada ruangan yang kosong maka dapat diletakkan tanaman, hiasan, aquarium dan lain sebagainya sehingga membuat ruangan semakin nyaman dan asri. Jadi, semua ruang yang dimanfaatkan penggunaannya. Ruang kosong yang tidak digunakan berakibat pada pemborosan dan ketidakefisienan.

4. Asas Perubahan Susunan Tempat Kerja

Asas ini memungkinkan apabila di kantor ada perkembangan baik pada pekerjaan maupun pegawai tata ruang kantor dapat diubah dengan mudah dan cepat. Perubahan tata letak kantor ini dilakukan untuk membuat suasana baru dalam sebuah kantor. Asas ini pun hanya memperhatikan besar kecil dan berat ringan dari perabotan ruang kerja yang dipakai.

Dengan berpedoman pada asas-asas tersebut, diharapkan dapat terwujud tata ruang kantor yang mampu mendorong suatu pekerjaan berjalan secara efektif dan efisien. Jika efisiensi dalam pekerjaan dapat terwujud, maka pencapaian tujuan perusahaan/organisasi pun dapat tercapai dengan baik.

3.1.5 Macam-Macam Tata Ruang Kantor

Muchtar dan Qamariah (2017:24), pengaturan tata ruang kantor yang baik akan mengakibatkan pelaksanaan pekerjaan kantor dapat teratur secara tertib dan lancar, komunikasi kerja pegawai juga akan semakin lancar sehingga koordinasi dan pengawasan semakin mudah serta akhirnya dapat mencapai efisiensi kerja.

Ada dua macam tata ruang kantor yang sering ditemukan, yaitu :

(50)

40

1. Tata ruang kantor terpisah atau berkamar (Cubicle Type Offices)

Sumber: Restirohaeti (2019)

Gambar 3.1

Bentuk ruangan kantor terpisah atau berkamar

Susunan ruangan yang terbagi-bagi dalam beberapa satuan yang dibagi-bagi karena keadaan gedung yang terdiri atas ruangan-ruangan disebut dengan ruang kantor terpisah atau berkamar. Tata ruang kantor terpisah atau berkamar (Cubicle Type Offices) adalah ruangan untuk bekerja yang dipisahkan atau terbagi dalam

kamar-kamar kerja.

Keuntungan tata ruang kantor ini adalah : a) Konservasi kerja lebih terjamin

b) Pekerjaan yang bersifat rahasia dapat lebih terjamin dan terlindungi c) Menambah kewibawaan pimpinan

Sedangkan kerugian tata ruang kantor ini adalah :

a) Komunikasi langsung antarpegawai tidak lancar sehingga kesempatan untuk mengadakan komunikasi menjadi berkurang

b) Biaya lebih besar untuk pemeliharaan ruangan, pengaturan penerangan dan biaya peralatan lainnya

(51)

41

2. Tata ruang kantor terbuka (Open Place Offices)

Sumber: Restirohaeti (2019) Gambar 3.2

Bentuk ruangan kantor terbuka

Sedangkan ruangan kerja yang dipisah-pisahkan tetapi semua aktivitasnya dilaksanakan pada satu ruangan besar terbuka dimana beberapa saling bekerja sama sehingga bisa berinteraksi disebut dengan tata ruang kantor yang terbuka.

Tata ruang kantor yang terbuka (Open Place Offices) memiliki keuntungan : a) Pengawasan bisa dipantau dalam satu ruangan (pengawasan lebih efektif

terhadap semua staff yang ada)

b) Lebih memudahkan hubungan antarstaf c) Penghematan dalam luas lantai

d) Penempatan dan penggunaan mesin-mesin perkantoran bisa lebih efisien karena dapat dipergunakan bersama-sama

e) Penghematan dalam penerangan karena lebih memudahkan tersebarnya cahaya dan perubahan udara.

Kerugian yang ditimbulkan dari tata ruang kantor terbuka, adalah :

(52)

42

a) Suasana yang gaduh dan terkesan ramai sehingga mengganggu konsentrasi dalam bekerja

b) Pegawai sulit melakukan pekerjaan dengan penuh konsentrasi c) Batas kedudukan antara pimpinan dan bawahan tidak tampakjelas d) Pekerjaan yang bersifat rahasia sulit dilakukan.

3.1.6 Lingkungan Fisik Kantor

Setiap kantor pastinya mempunyai persyaratan lingkungan fisik yang harus diperhatikan dan diatur sebaik-baiknya oleh setiap manajer perkantoran yang modern. Kondisi fisik dalam tata ruang kantor sangatlah berperan penting dalam pengelolaan tata ruang kantor. Apabila semua unsur itu diperhatikan maka akan terciptanya lingkungan kantor yang nyaman.Berikut ini 4 faktor yang termasuk dalam lingkungan fisik kantor diantaranya sebagai berikut :

1. Cahaya

Muchtar dan Qamariah (2017: 25), tata ruang kantor yang baik seharusnya memiliki pengaturan pencahayaan yang cukup berasal dari cahaya yang abadi dan permanen seperti matahari dan cahaya buatan seperti lampu-lampu. Cahaya yang kurang jelas mengakibatkan penglihatan kurang jelas sehingga pekerjaan akan lambat, banyak kesalahan terjadi dan menyebabkan kurang efisien dalam melaksanakan pekerjaan sehingga tujuan organisasi tidak dapat dicapai secara efektif.

Rahmawati (2014: 72), ada empat jenis pencahayaan yang digunakan di kantor, yaitu :

(53)

43

a. Ambient lighting, pencahayaan keseluruhan ruangan dan biasanya dipasang pada langit-langit ruang kantor.

b. Task lighting, menerangi area kerja seorang pegawai. Misalnya meja kerja.

c. Accent lighting, memberikan cahaya pada area yang dituju. Dirancang pada sebuah lorong kantor.

d. Natural lighting, berasal dari jendela, pintu kaca, serta cahaya langit/sinar matahari.

2. Warna

Warna mempunyai pengaruh penting terhadap penerangan kantor sehingga dapat memperlancar arus kerja pegawai. Khususnya warna akan mempengaruhi keadaan jiwa mereka. Dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruangan dan alat-alat lainnya, kegembiraan dan ketenangan bekerja para pegawai akan terpelihara.

Table 3.1

Daftar Warna dan Efeknya

Warna Efek jarak Efek suhu Efek jiwa

Biru Jauh Dingin Menenangkan

Hijau Jauh Netral, dingin Sangat menenangkan Orange Sangat dekat Sangat panas Semangat

Coklat Sangat dekat Netral Tenang, semangat Abu-abu Sangat dekat Dingin Melesukan

Kuning Dekat Sangat panas Semangat

Merah Dekat Panas Sangat mengusik

Sumber : Rahmawati (2014: 73)

Jadi, dalam pemilihan warna bukan saja disesuaikan dengan dekorasi, tapi juga perlu diperhatikan berdasarkan budaya orang-orang yang bekerja dan kecenderungan emosi dari pegawai yang menempati ruang kerja tersebut.

Misalnya, bila rata-rata pegawai mempunyai temperamen tinggi, janganlah

(54)

44

ruangan tersebut menggunakan warna kontras seperti merah, tetapi yang tepat adalah biru, abu-abu atau kombinasi beberapa warna lainnya.

Dan pemilihan warna yang tepat untuk suatu kantor juga tergantung berdasarkan sifat pekerjaan kantor yang bersangkutan. Misalnya, ruang pimpinan atau ruang manajerial, pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi yang tinggi sehingga perlu warna ruangan yang menimbulkan efek menenangkan. Untuk ruangan karyawan operasional atau pekerjaan yang bersifat monoton, warna yang sesuai adalah warna –warna yang cerah, yang menimbulkan semangat.

3. Udara

Faktor lingkungan kantor lainnya yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis pegawai adalah kondisi udara di dalam kantor. Beberapa faktor kualitas udara yang perlu diperhatikan adalah temperatur, kelembapan, ventilasi serta kebersihan udara.Udara di Indonesia terlampau panas dan lembab, sehingga orang tidak dapat memancarkan panas dari tubuhnya dengan sebaik-baiknya.

Udara yang panas dapat membuat cepat lelah dan kurang bersemangat. Dengan adanya AC(Air Conditioner) dapat mengatur keadaan udara dengan mengawasi suhu, peredaran, kelembaban dan kebersihan. Efisiensi pegawai kantor menunjukkan keuntungan rata-rata 20% setelah diberi AC (Air Conditioner).

Dengan terpenuhinya kualitas dan kuantitas udara yang baik maka akan memberikan keuntungan yang banyak bagi kantor, antara lain : meningkatkan mutu kerja kantor, meningkatkan produktivitas kerja, menjaga kesehatan pegawai, meningkatkan semangat kerja, dan menimbulkan kesan yang menyenangkan bagi para tamu.

(55)

45

4. Suara

Menurut Rahmawati (2014: 75), tingkat kebisingan pada kantor merupakan faktor lingkungan yang harus dipertimbangkan untuk mengelola tingkat produktivitas pegawai yang diinginkan.Beberapa hal yang harus diperhatikan pada suara di sebuah perkantoran adalah konstruksi yang sesuai, penggunaan material peredam suara, alat peredam suara dan masking.

Misalnya pada keyboard komputer dan mesin tik di bawahnya diberi alas karet busa tipis, dengan demikian suara-suara dari mesin-mesin yang gaduh tidakmengganggu suasana ruangan kerja yang aman/hening.

3.1.7 Arus kerja

Menurut Rahmawati (2014: 64) arus kerja mengacu pada pergerakan informasi dan tugas secara horizontal/vertikal, yang tentunya sangat diperlukan dalam perencanaan layout.

Arus kerja yang efisien akan menempatkan pegawai dan peralatan dengan pola garis lurus informasi dan aliran pekerjaan harus diusahakan bergerak menuju kedepan sehingga akan mengurangi terjadinya penyimpangan – penyimpangan (crisscrossing) dan arus yang bolak-balik(backtracking).

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Jenis Data

1. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari sumber penelitian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Data Sekunder

Gambar

Table 1.1  Jadwal Kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Siahainenia (2000), yang menyatakan bahwa kepiting yang diberi perlakuan ablasi mempunyai laju pertumbuhan dan tingkat kematangan gonad yang

Kepala KPKNL menerima permohonan penetapan penggunaan BMN yang dioperasikan oleh pihak lain dari pengguna barang dan mendisposisikan surat permohonan tersebut

tal 2017 dapat dilihat pada warta halaman 11.. Bagi jemaat yang ingin memberikan persembahan Natal dapat mengambil amplop persembahan Natal yang tersedia di pintu masuk

a) Klasifikasi jenis penghasil limbah dapat disesuaikan dengan kategori jenis usaha dan/atau kegiatan yang terdapat dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup yang

[r]

Berdasarkan berbagai data yang telah diperoleh dari tindakan yang dilaksanakan dalam siklus I dan siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui metode

Specific fuel consumption yang diperoleh dari data hasil penerbangan perdana ( flight test ) pesawat N219 menunjukkan bahwa konsumsi bahan bakar pada pesawat semakin menurun