• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Masa Kerja

a. Pengertian Masa Kerja

Menurut Siagian (2001) menyatakan bahwa masa kerja merupakan keseluruhan pelajaran yang diperoleh oleh seseorang dari peristiwa-peristiwa yang dilalui dalam perjalanan hidupnya. Masa kerja adalah jangka waktu atau lamanya seseorang bekerja pada instansi, kantor, dan sebagainya.

Masa kerja seseorang dapat diakaitkan dengan pengalaman yang didapatkan di tempat kerja. Semakin lama seseorang bekerja semakin banyak pengalaman dan semakin tinggi pengetahuan dan keterampilannya (Simanjuntak, 1985).

Menurut Tulus (1992) masa kerja merupakan kurun waktu atau lamanya tenaga kerja bekerja di suatu tempat. Masa kerja dapat memberikan pengaruh positif pada kinerja apabila dengan semakin lamanya masa kerja personal semakin berpengalaman dalam melaksanakan tugasnya. Sebaliknya dapat memberikan pengaruh negatif apabila dengan semakin lama masa kerja akan timbul perasaan

5

(2)

commit to user

terbiasa dengan keadaan dan menyepelekan pekerjaan serta akan menimbulkan kebosanan.

b. Klasifikasi Masa Kerja

Tulus (1992) juga menyebutkan secara garis besar masa kerja dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu :

1) Masa kerja baru adalah < 6 tahun.

2) Masa kerja sedang adalah 6 - 10 tahun.

3) Masa kerja lama adalah > 10 tahun.

2. Produktivitas Kerja

a. Pengertian Produktivitas Kerja

Menurut Sinungan (2003) mendefinisikan produktivitas sebagai perbandingan antara total pengeluaran pada waktu tertentu dibagi total masukan selama periode tertentu.

Menurut Budiono (2003) produktivitas mempunyai beberapa pengertian. Pertama, menurut pengertian fisiologis, produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini.

Produktivitas secara umum diartikan sebagai hubungan antara keluaran (barang-barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, uang). Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu

(3)

commit to user

perbandingan antara hasil keluaran dengan masukan. Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam ke- satuan fisik, bentuk, dan nilai (Sutrisno, 2010)

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa penilaian produktivitas selain dapat dihitung antara perbandingan output dan input, juga dapat dinilai dengan melihat proses atau kegiatan pelaksanaan kegiatan manajemen.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja

1) Menurut Departemen Kesehatan (2003), agar tenaga kerja terjamin keadaan, kesehatan, dan produktivitas kerja yang setinggi-tingginya maka perlu keseimbangan dari faktor-faktor berikut :

a) Beban kerja

Beban kerja adalah suatu beban fisik maupun non fisik yang ditanggung oleh pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan.

Keseimbangan antara beban kerja dengan kemampuan individu agar tidak terjadi gangguan atau permasalahan dalam pekerjaannya (Departemen Kesehatan, 2003).

b) Kapasitas kerja

Kapasitas kerja adalah kemampuan seseorang pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya pada suatu tempat dalam waktu tertentu. Kapasitas kerja mencangkup jenis kelamin, usia,

(4)

commit to user

keterampilan, pendidikan, masa kerja, dan status gizi (Suma’mur, 2014).

(1) Jenis kelamin

Laki-laki dan wanita berbeda dalam hal kemampuan fisiknya, kekuatan ototnya. Ternyata siklus biologi wanita tidak mempengaruhi kemampuan fisiknya (Suma’mur, 2014).

(2)Usia

Kebanyakan kinerja fisik mencapai puncaknya mulai usia 15 tahun, kemudian akan menurun dengan bertambahnya usia. Departemen Kesehatan RI (2003) menyebutkan bahwa usia produktif adalah antara 15 - 54 tahun. Dengan bertambahnya umur maka kemampuan fisik atau mental akan menurun secara perlahan-lahan. Pada usia lanjut jaringan otot akan mengerut dan digantikan oleh jaringan ikat. Pengerutan otot menyebabkan daya elastisitas otot berkurang. Proses menjadi tua disertai kurangnya kemampuan kerja oleh karena perubahan-perubahan pada alat tubuh, sistem kardiovaskuler, hormonal. Untuk wanita kekuatan otot yang optimal pada usia 20 - 39 tahun.

(3)Keterampilan

Faktor keterampilan baik keterampilan teknik maupun manajerial sangat menentukan tingkat produktivitas kerja.

(5)

commit to user

Dengan demikian setiap individu selalu dituntut untuk terampil dalam penguasaan pengetahuan dan teknologi (Sedarmayanti, 2009).

(4)Pendidikan

Latar belakang pendidikan dan latihan dari tenaga kerja akan mempengaruhi produktivitas, karenanya perlu diadakan peningkatan pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja (Sidik, 1999).

Tenaga kerja yang berkualitas tinggi ditandai oleh perilaku produktif. Hanya dengan perilaku nyata di lingkungan kerja, seorang insinyur atau manajer dapat menciptakan sesuatu dan mengubah sesuatu menjadi lebih produktif. Perilaku ini pada gilirannya, merupakan hasil dari bekerjanya suatu gabungan yang rumit tetapi jelas wujudnya dari karakteristik pribadi dan pengoorganisasian seseorang, seperti sikap makarya, pengetahuan dan keterampilan, dan kesempatan atau peluang (Sidik, 1999).

Upaya pendidikan kearah produktivitas harus selalu menekankan orang sebagai subyek melalui penggunaan progam pendidikan dan latihan secara sistematis dapat meningkatkan pengertian dan kesadaran produktivitas

(6)

commit to user

karyawan serta kebutuhan untuk meningkatkannya (Sidik, 1999).

(5)Masa kerja

Masa kerja mempunyai kaitan dengan kepuasan kerja.

Tenaga kerja mempunyai kepuasan kerja yang terus meningkat sampai lama kerja 5 tahun dan kemudian mulai terjadi penurunan sampai lama kerja 8 tahun tetapi kemudian setelah tahun kedelapan kepuasan kerja secara perlahan-lahan akan meningkat lagi (Suma’mur, 2014).

(6)Status gizi

Status gizi merupakan salah satu penentu kapasitas kerja dan ketahanan tubuh. Dengan dipenuhinya kebutuhan gizi dan berbadan sehat, maka akan kuat dalam bekerja, apalagi bila mempunyai semangat yang tinggi maka akan dapat meningkatkan produktivitas kerja (Sedarmayanti, 2009).

c) Beban tambahan akibat lingkungan kerja

Suatu pekerjaan biasanya dilakukan dalam suatu lingkungan atau situasi kerja yang berakibat beban tambahan pada jasmani dan rohani tenaga kerja. Menurut Suma’mur (2014) terdapat 5 faktor penyebab beban tambahan kerja :

(1) Faktor lingkungan fisik.

(2) Faktor kimia.

(7)

commit to user (3) Faktor biologis.

(4) Faktor fisiologis dan ergonomis.

(5) Faktor mental dan psikologis.

2) Menurut Sinungan (2003) beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja sebagai berikut :

a) Kebutuhan manusia yang meliputi : kuantitas, tingkat keahlian, latar belakang kebudayaan dan pendidikan, kemampuan, sikap, minat, struktur pekerjaan, keahlian, dan umur (kadang-kadang jenis kelamin) dari angkatan kerja.

b) Modal yang terdiri dari modal tetap (mesin, gudang, alat-alat, teknologi, bahan baku).

c) Metode atau proses baik tata ruang tugas, penanganan bahan baku penolong dan mesin, perencanaan dan pengawasan produksi, pemeliharaan melalui pencegahan, teknologi yang memakai cara alternatif.

d) Produksi yang meliputi : kuantitas, kualitas, ruangan produksi, struktur campuran, dan spesial produk.

e) Lingkungan organisasi (internal) berupa : organisasi dan perencanaan, sistem manajemen, kondisi kerja (fisik), iklim kerja (sosial), tujuan perusahaan dan hubungannya dengan tujuan lingkungan, sistem insentif, kebijaksanaan personalia, gaya kepemimpinan, dan ukuran perusahaan (ekonomi skala).

(8)

commit to user c. Pengukuran produktivitas

Menurut Sinungan (2003) produktivitas secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam :

1) Produktivitas total

Produktivitas total adalah perbandingan antara total keluaran (output) dengan total masukan (input) per satuan waktu. Dalam perhitungan produktivitas total, semua faktor masukan (tenaga kerja, kapital, bahan, dan energi) terhadap total keluaran harus diperhitungkan.

2) Produktivitas parsial

Produktivitas parsial adalah perbandingan dari keluaran dengan satu jenis masukan atau input per satuan waktu, seperti upah tenaga kerja, kapital, bahan, energi, dan beban kerja.

Pengukuran produktivitas tenaga kerja menurut sistem pemasukan fisik perorangan atau per jam kerja orang diterima secara luas, namun dari sudut pendangan atau pengawasan harian, pengukuran-pengukuran tersebut pada umumnya tidak memuaskan, dikarenakan adanya variasi dalam jumlah yang diperlukan untuk satu unit produk yang berbeda. Oleh karena itu digunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja (jam, hari, atau tahun). Pengukuran diubah ke dalam unit-unit pekerja yang biasanya diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satu jam oleh pekerja yang

(9)

commit to user

terpercaya yang bekerja menurut pelaksanaan standar. Karena hasil maupun masukan dapat dinyatakan dalam waktu, produktivitas tenaga kerja dapat dinyatakan sebagai suatu indeks yang sangat sederhana (Sinungan, 2003) :

Produktivitas (P) dapat diformulasikan sebagai peningkatan produktivitas berlainan dengan peningkatan produksi. Produksi adalah hasil akhir dari suatu proses. Peningkatan produksi belum tentu disertai peningkatan produktivitas. Produksi dapat saja meningkat tetapi peningkatan produksi ini diikuti pula oleh kenaikan atau biaya yang lebih besar.

Dimana : P = Produktivitas O = Keluaran (output) I = Masukan (input)

Produktivitas disebut meningkat apabila P ≥ 1 (Budiono, 2003).

(10)

commit to user

3. Hubungan Masa Kerja dengan Produktivitas Kerja

Salah satu faktor yang menentukan dalam peningkatan produktivitas karyawan adalah pengalaman kerja karyawan tersebut dalam menjalankan tugas yang diberikan. Untuk pengalaman kerja yang luas, dibutuhkan masa kerja yang lebih lama. Pengertian masa kerja secara umum adalah tingkat pengalaman kerja seseorang yang dihitung dari lama ia bekerja pada suatu bidang tertentu. Pelaksanaan tugas yang diberikan dari perusahaan, hal yang paling menentukan adalah seberapa lama karyawan bekerja di perusahaan tersebut. Hal inilah yang disebut dengan masa kerja (Simanjuntak, 1985).

Semakin lama masa kerja karyawan pada sebuah perusahaan, maka semakin banyak pula pengalaman yang ia dapatkan. Dengan pengalaman kerja yang banyak, maka tingkat produktivitas yang dihasilkanpun juga akan semakin tinggi (Simanjuntak, 1985).

(11)

commit to user B. Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis

Ada hubungan masa kerja dengan produktivitas kerja pada pekerja proses menjahit di Star Konveksi Karanganyar.

Masa Kerja

Pengalaman Kerja

Keterampilan

Produktivitas Kerja Faktor yang

mempengaruhi : 1. Umur

2. Jenis kelamin 3. Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh masing-masing pegawai yang dalam pelaksanaan tugas

Bagian yang berwujud ( tangible part ) dapat dihitung karena menggunakan pengalaman historis dan terkaan secara ilmiah.Bagian yang tidak dapat dihitung adalah

Biaya yang dihitung dalam suatu analisis harga satuan pekerjaan, yang terdiri atas biaya langsung (tenaga kerja, bahan, dan alat), dan biaya tidak langsung (biaya umum

Pengertian pekerja harian lepas menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor PER-06/MEN/1985 Tahun 1985 Pasal 1 huruf a adalah pekerja yang bekerja pada

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas kerja merupakan keberhasilan dari pelaksanaan tugas atau kerja yang dilakukan oleh karyawan dalam

Dari beberapa pengertian yang telah dipaparkan oleh ahli di bidang sumber daya manusia tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja pada dasarnya berkaitan

“(1) Punya keterampilan tinggi dalam satu bidang, serta kemahiran dalam mempergunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa penetapan harga merupakan pemilihan yang dilakukan perusahaan terhadap tingkat harga umum yang berlaku untuk