• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Miskin Kota melalui Konsep Pengembangan Ekonomi Lokal di Kecamatan Semampir, Surabaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Miskin Kota melalui Konsep Pengembangan Ekonomi Lokal di Kecamatan Semampir, Surabaya"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Strategi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Miskin Kota melalui Konsep Pengembangan Ekonomi Lokal di

Kecamatan Semampir, Surabaya

Sidang Tugas Akhir PWK – ITS | 12 Juli 2013

Dosen Pembimbing : Dian Rahmawati, ST, MT

Oleh:

Riza Normanda 3609100003

(2)

BAB 1 - PENDAHULUAN

(3)

Latar Belakang

• Tingkat kemiskinan di kecamatan ini merupakan yang tertinggi di kota Surabaya. Data dari kecamatan Semampir menyebutkan bahwa ada

15.675 kepala keluarga (KK) yang terkategorikan sebagai keluarga miskin, dengan penyumbang terbesar dari kelurahan Wonokusumo (4.702 KK) dan Ujung (5.486 KK).

• Kecamatan Semampir memiliki peranan penting terutama dari sektor

perekonomian, laju pertumbuhan pertahunnya selama tahun 2004 sampai tahun 2008 rata-rata diatas 6% yaitu berupa perindustrian dan sentra

UKM

• Tingginya tingkat perekonomian yang terjadi di Kawasan Kecamatan Semampir membuat daya tarik tersendiri sehingga menimbulkan penduduk di luar kawasan ini mendatangi kecamatan Semampir

• Dalam bidang kependudukan kawasan Kecamatan Semampir mengalami peningkatan partumbuhan penduduk sebesar 2,28 persen per

tahunnya(dinas kependudukan dan catatan sipil, Tahun 2009)

(4)

Lanjutan

• Kawasan Kecamatan Semampir memiliki tingkat pra sejahtera yang cukup tinggi yaitu 50 %

• Dari hasil survey primer, memperlihatkan bahwa banyak penduduk pendatang di setiap kelurahan.

• Penelitian ini difokuskan pada masyarakat miskin

kota yang cukup tinggi di kecamatan Semampir

kota Surabaya

(5)

Rumusan Masalah

• Kawasan Kecamatan Semampir merupakan salah satu kawasan yang memiliki PDRB tinggi baik di Jatim maupun di kota Surabaya serta memiliki potensi lokal berupa sentra UKM serta industri

• Kawasan ini memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi hal ini dilihat dari jumlah keluarga pra sejahtera serta jumlah banyaknya

pendatang yang menetap dan mengadu nasib di kawasan Kecamatan Semampir

• Faktor apa yang berpengaruh terhadap tingginya kemiskinan kota di Kecamatan Semampir ?

Tujuan

• mendapatkan strategi yang tepat atau

optimal guna meningkatkan perekonomian masyarakat miskin kota di Kecamatan

Semampir

(6)

Sasaran

• Menganalisis faktor-faktor penyebab kemiskinan di kecamatan Semampir

• Menentukan strategi peningkatan perekonomian masyarakat miskin kota melalui konsep PEL di

Kecamatan Semampir

(7)

Ruang Lingkup

• Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah Kecamatan Semampir. Pemilihan lokasi ini dikarenakan wilayah ini memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi sehingga menimbulkan kawasan ini menjadi penyumbang terbesar angka kemiskinan di Surabaya.

Adapun luas wilayah administrasi sebesar ± 876 Ha.

Adapun batas Kecamatan Semampir adalah :

Sebelah Utara : Selat Madura

Sebelah Selatan : Kecamatan Simokerto

Sebelah Timur : Kecamatan Kenjeran

Sebelah Barat : Kecamatan Pabean Cantikan

(8)
(9)

Peta kawasan kemiskinan

Gambar 1.2 Peta Kawasan

Kemiskinan

(10)

Kerangka Berpikir

Kawasan Kecamatan Semampir yang merupakan kawasan Tanjung Perak mempunyai peranan penting dalam hal perekonomian baik di wilayah Surabaya maupun Jawa

Timur

Kawasan Kecamatan Semampir yang merupakan kawasan Tanjung Perak mempunyai tingkat ekonomi yang cukup tinggi sehingga menimbulkan

daya tarik tersendiri

Tingginya perekonomian di kawasan Semampir memicu banyaknya penduduk pendatang yang datang di kawasan ini

Faktor apa yang berpengaruh terhadap tingginya kemiskinan kota di Kecamatan Semampir ?

Mendapatkan strategi yang tepat atau optimal guna meningkatkan perekonomian masyarakat miskin kota di Kecamatan Semampir

Menganalisis faktor-faktor penyebab

kemiskinan di kawasan kumuh di Kecamatan Semampir

Menentukan strategi peningkatan perekonomian masyarakat miskin kota di kecamatan Semampir berbasis PEL

Strategi Peningkatan Perekonomian masyarakat miskin kota melalui konsep Pengembangan Ekonomi Lokal ( PEL ) di Kecamatan Semampir

Latar Belakang

RumusanMasalah

Tujuan

Sasaran

Output Di tengah keberadaan kegiatan perekonomian yang tinggi, masih terdapat tingkat kemiskinan yang

tinggi, sehingga diperlukan strategi untuk meningkatkan perekonomian dalam pengentasan kemiskinan

PertanyaanPenelitian Tingginya penduduk pendatang tidak

diselingi dengan kemampuan dan ketrampilan yang memadai sehingga

menimbulkan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi dan menimbulkan

kekumuhan di kawasan ini

(11)

BAB 2 – TINJAUAN PUSTAKA

(12)

• Teori Kemiskinan Kota

No Sumber teori Tinjauan Pustaka Indikator

1. Adisasmita (2005)

Pembangunan ekonomi kota dapat memperbaiki kapasitas tenaga kerja serta dapat menyerap tenaga kerja.

Pembangunan ekonomi dapat memperbaiki kapasitas dam penyerapan tenaga kerja.

2. Todaro ( 1998 ) Keberhasilan pembagian ekonomi dapat dinilai dari pendayahgunaan tenaga kerja, pengurangan tingkat kemiskinan, serta kebijaksanaan untuk distribusi pendapatan

Keberhasilan ekonomi dapat dinilai dari Pengurangan tingkat kemiskinan, pendayahgunaan tenaga kerja serta peningkatan pendapatan

3. Boediono (1985) Pertumbuhan ekonomi harus lebih tinggi daripada presentase pertambahan jumlah penduduk

Pertumbuhan ekonomi harus lebih tinggi daripada pertumbuhan penduduk

4. Boediono (1999) Pertumbuhan ekonomi kota berkembang, maka kemiskinan dan jumlah pengangguran akan menurun.

Ekonomi berkembang, maka kemiskinan akan berkurang

(13)

LanjutanTeori Kemiskinan Kota

(14)

LanjutanTeori Kemiskinan Kota

(15)

Teori Ekonomi Lokal

Tabel 2.2 Ringkasan Teori Ekonomi Lokal ( PEL )

No Sumber teori Tinjauan Pustaka Indikator

1. Bappenas Sumber daya local mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat

meningkatkan kesejahteraan

PEL diharapkan untuk menciptakan lapangan pekerjaan serta pertumbuhan ekonomi

PEL hanya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lokal

1.Meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi 2.Berorientasi pada pemerataan

-Proses harus partisipatif

-Lokasi PEL pada wilayah tertentu

-Menciptakan lapangan pekerjaan yang layak - kegiatan ekonomi

- pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan 2. Munir & Fitanto, 2005 Pengembangan Ekonomi Lokal adalah suatu konsep

yang menekankan perlunya menciptakan lapangan kerja bagi penduduk lokal dengan memanfaatkan sumberdaya (alam, manusia, modal) setempat 3. (Blakely, 1989) Pengembangan Ekonomi Lokal, adanya hubungan

dengan dunia luar dianggap sebagai suatu kenyataan yang ada dan dimanfaatkan untuk kepentingan local 4 World Bank PEL sebagai proses yang dilakukan secara bersama

oleh pemerintah, usahawan, dan organisasi non pemerintah untuk menciptakan lapangan pekerjaan tingkat local

5 International Labour Organization (ILO)

PEL adalah proses partisipatif yang mendorong kemitraan antara dunia usaha dan pemerintah dan masyarakat pada wilayah tertentu, yang memungkinkan kerjasama dalam perancangan dan pelaksanaan strategi pembangunan secara umum, dengan menggunakan sumber daya local

6 A.H.J. Helming PEL adalah suatu proses dimana kemitraan yang mapan antara pemerintah daerah, kelompok berbasis masyarakat, dan dunia usaha mengelola sumber daya yang ada untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan merangsang (pertumbuhan) ekonomi

(16)

Variabel Penelitian

Aspek Indikator Variabel Definisi Operasional

Kemiskinan kota

Pengembangan Ekonomi Lokal

Kependudukan Kepadatan Penduduk Jumlah penduduk per luas wilayah Jumlah Anggota Keluarga Jumlah rata-rata anggota keluarga

pada tiap-tiap KK

Jumlah KK setiap rumah Jumlah KK dalam satu satuan per rumah

Laju Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk yang datang Kondisi Sosial Ekonomi Tingkat Pendapatan Pendapatan masyarakat yang

diperoleh dari mata pencaharian utama

Tingkat Pekerjaan Jenis mata pencaharian penduduk Lapangan pekerjaan

Sosial Budaya Kebiasaan penduduk yang hanya mengandalkan nasib dalam mencari pekerjaan tanpa memiliki ketrampilan Pengangguran

Kondisi Sarana fisik dasar Sarana Pendidikan Tingkat pelayanan sarana pendidikan Tingkat pendidikan

Kualitas SDM

Sarana Ekonomi Sarana penunjang perekonomian Pembangunan Ekonomi Potensi Lokal Banyaknya UKM di kawasan studi

dapat dijadikan sebagai sarana potensi yang dapat mengentaskan kemiskinan serta penyerapan tenaga kerja

Kondisi Pembangunan Pembangunan Ekonomi Ketidakmerataan Pembangunan Ekonomi dapat menyebabkan meningkatnya kemiskinan

(17)

Penelitian Sebelumnya ANALISIS

KEMISKINAN TERHADAP MASYARAKAT

PERKOTAAN berstudi Kasus Tanjung Priok,

Jakarta Utara (Purwanti,2009)

Tanjung Priok memiliki tingkat perekonomian yang tinggi terlihat dari kesibukan kegiatan kepelabuhannya dan sektor-sektor penunjang lainnya.

Akan tetapi, dengan adanya tingkat perekonomian yang tinggi akan menimbulkan berbagai permasalahan salah satunya adalah permasalahan kemiskinan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan meluasnya dan meningkatnya kemiskinan mayarakat di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Tanjung Priok telah memiliki sentra UKM yang terpusat yaitu berupa sentra ukm pembuatan Kerajinan dan keramik antik Sebagai faktor internal, tingkat pendidikan serta tersedianya sarana pendidikan merupakan hal penting dalam mengatasi kemiskinan seperti jenjang pendidikan yang pernah dicapai lalu tingkat keahlian adalah jenis keahlian yang dimiliki oleh masyarakat baik melalui pendidikan formal berupa lembaga-lembaga pelatihan atau kursus yang tersertifikasi.

(18)

BAB 3 – METODOLOGI PENELITIAN

(19)

VARIABEL PENELITIAN dan DEFINISI OPERASIONAL

(20)

VARIABEL PENELITIAN dan DEFINISI OPERASIONAL

(21)

Teknik Analisis Data

1. Menganalisis faktor-faktor penyebab kemiskinan di kecamatan Semampir Surabaya

sasaran pertama dalam penelitian ini digunakan analisis non statistic, yaitu menggunakan Teknik Delphi. Teknik Delphi adalah suatu proses iteratif yang dirancang untuk mencapai konsensus di antara sekelompok ahli pada topik tertentu. Tujuan penggunaan dalam penggunaan teknik analisis Delphi pada sasaran pertama adalah bertujuan untuk mengambil keputusan dengan menggunakan kuisioner yang telah disebar pada semua stakeholder demi mendapatkan sebuah keputusan atau consensus oleh para stakeholders yang telah terpilih

(22)

2. Menentukan strategi peningkatan perekonomian masyarakat miskin kota melalui konsep PEL di Kecamatan Semampir

Teknik Analisis Data

Untuk strategi peningkatan perekonomian masyarakat miskin kota melalui konsep PEL di Kecamatan Semampir digunakan analisa triangulasi. Analisa triangulasi pada dasarnya menggunakan tiga sumber data yang nantinya akan dijadikan sebagai pertimbangan dalam penentuan strategi peningkatan perekonomian masyarakat miskin kota melalui konsep PEL di Kecamatan Semampir

Dalam hal ini menggunakan 3 sumber, yaitu :

•berdasarkan fakta empiri dari hasil analisa sasaran 1,

•berdasarkan referensi/studi litelatur, dan

•penelitian sebelumnya

sehingga dari ketiga sumber tersebut diharapkan akan menimbulkan strategi peningkatan perekonomian masyarakat miskin kota di Kecamatan Semampir.

(23)

Tahapan Penelitian

Rumusan Masalah

•Kawasan Kecamatan Semampir yang merupakan kawasan Tanjung Perak mempunyai peranan penting dalam hal perekonomian baik di wilayah Surabaya maupun Jawa Timur

•Tingginya penduduk pendatang tidak diselingi dengan kemampuan dan ketrampilan yang memadai sehingga menimbulkan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi dan menimbulkan kekumuhan di kawasan ini

•Di tengah keberadaan kegiatan perekonomian yang tinggi, masih terdapat tingkat kemiskinan yang tinggi, sehingga diperlukan strategi untuk meningkatkan perekonomian dalam pengentasan kemiskinan

Tinjauan

Pustaka Pengembangan Ekonomi Lokal

Pengumpulan

Data Survey Primer Survey Sekunder

Alat

Analisis Analisis Delphi Menganalisis faktor-faktor penyebab kemiskinan di kecamatan Semampir

Analisis triangulasi

Menentukan strategi peningkatan perekonomian masyarakat miskin kota melalui Konsep PEL di kecamatan Semampir

Hasil

Strategi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Miskin Kota Melalui Konsep Pengembangan Ekonomi Lokal ( PEL ) di Kecamatan Semampir

Kemiskinan Kota

(24)

BAB 4 – HASIL DAN PEMBAHASAN

(25)

Gambaran Umum Wilayah

• Fokus pembahasan dari penelitian ini berada pada kawasan miskin yang memiliki potensi lokal yang cukup tinggi yang bertempat di Kecamatan Semampir Tanjung Perak Surabaya wilayah administrasi sebesar ± 876 Ha. Adapun batas Wilayah Kecamatan Semampir adalah :

– Sebelah Utara : Selat Madura

– Sebelah selatan : Kecamatan Simokerto – Sebelah timur : Kecamatan Kenjeran

– Sebelah barat : Kecamatan Pabean Cantikan

• Kecamatan Semampir, yaitu meliputi : - Kelurahan/Desa Ampel

- Kelurahan/Desa Sidotopo - Kelurahan/Desa Pegirian

- Kelurahan/Desa Wonokusumo - Kelurahan/Desa Ujung

(26)

Jumlah dan pertumbuhan penduduk

Kecamatan Kelurahan Jumlah penduduk Pertumbuhan

rata2 (%)

2000 2002 2004 2006 2009

Semampir Ampel 13003 12074 17155 22234 23999 7,94 Pegirian 25443 25199 27589 30590 31351 2,49 Sidotopo 28387 27760 29997 32983 33066 2,00 Ujung 34414 33777 35963 36452 36674 0,61 Wonokusu

mo

53208 53570 53044 54815 66057 2,09

tingkat pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dengan rata-rata pertumbuhan penduduknya 1,91 %

2007 2008 2009 2010 2011

1636 2251 3002 3642 375

(27)

Asal kependudukan

Sebagian besar dan hampir keseluruhan penduduk yang

bertempat tinggal di kecamatan semampir merupakan

para penduduk yang berasal dari madura

(28)

Tingkat Pendidikan

(29)

Kondisi Perekonomian

laju pertumbuhan pertahunnya selama tahun 2004 sampai tahun 2008 rata-rata diatas 6% sehingga kawasan ini memiliki tingkat perekonomian yang cukup tinggi

Sarana niaga

Sarana kegiatan perekonomian atau perniagaan di kecamatan Semampir masih bersifat melayani kebutuhan masyarakat di lingkungannya saja.

(30)

Potensi lokal

Kecamatan Semampir hanya memiliki potensi lokal berupa sentra UKM binaan yang terpusat di wilayah ini yang sebagai potensi lokal yang kreatif

ukm berupa pembuatan manik-manik

(31)

Karakteristik Sosial-Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Semampir Tanjung Perak

• Kawasan Kecamatan Semampir memiliki tingkat pra sejahtera yang cukup tinggi yaitu 50 %

• Banyaknya penduduk pendatang yang tidak memiliki ketrampilan dan pekerjaan yang menuju ke kawasan studi.

• Keluarga Sejahtera I (KS I)

keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya, seperti kebutuhan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal, dan

transportasi.

• Keluarga Sejahtera II (KS II)

keluarga-keluarga yang disamping telah dapat memenuhi

kebutuhan sosial-psikologisnya, tetapi belum dapat memenuhi

kebutuhan pengembangannya seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi.

(32)

Struktur Penduduk menurut Mata Pencaharian

No Kecamatan Kelurahan Mata Pencaharian

Juml ah Belum

Bekerja

PNS Kary.Sw asta

Pedagan g

Wirasw asta

Tni/Polri Guru/Do sen

Buru h

Dokt er

Rum ah Tang ga

Sopir Pensiu nan

Pelaj ar

Jiwa

1 Semampir Ampel 5953 155 4841 0 2154 23 160 0 35 4786 0 57 3732 2189

6

2 Pegirian 10300 375 5195 3 3181 201 159 1 14 6278 0 338 4756 3080

1

3 Sidotopo 11563 316 7877 3 2133 143 169 0 30 6653 0 185 3940 3301

2

4 Ujung 14046 379 3879 34 4181 982 97 313 8 7186 0 492 3466 3506

3

5 Wonokusu

mo

23206 670 11068 44 6772 614 325 88 37 1283

5

0 453 8057 6416 9

6 Jumlah 66096 1895 32860 84 18419 1963 910 402 124 3773

8

0 1525 2395 1

1859 67

(33)

Data Pendapatan Masyarakat Setempat

Pekerjaan Prosentase Prosentase pendapatan Belum

bekerja

40 % 0 – Rp 250.000

Wiraswasta 18% Rp 250.000- Rp 1.250.000 Karyawan

Swasta

20% Rp 1.250.000- Rp 1.700.000

TNI 5% > Rp 1.700.000

Guru/Dosen 3% > Rp 1.700.000

Prosentase Pekerjaan dan Pendapatan

Kelompok pendapatan Jumlah Responden

0 - Rp.250000 7

Rp 250000- Rp 500000 7 Rp 500000- Rp 750000 27 Rp 750000- Rp

1250000

30 Rp 1250000- Rp

1700000

7

> Rp 1700000 22

Rata2 Rp 1.149.000

Minimal Rp 500.000

Maksimal Rp 3.000.000

Pendapatan Masyarakat Semampir

survey yang dilakukan oleh kecamatan

Semampir, karakteristik ekonomi masyarakat di wilayah semampir memiliki tingkat

pendapatan antara 750.000-1.250.000 yaitu sebesar 30 prosen. Untuk pendapatan dibawah UMR kota surabaya dengan nilai 1.700.000, jumlahnya cukup banyak. Sedangkan rata2 pendapatan penduduk di wilayah ini adalah 1.149.00 per bulannya sehingga dapat

disimpulkan bahwa tingkat pendapatan di kecamatan semampir memiliki tingkat pendapatan dibawah UMR.

(34)

Pengeluaran Masyarakat Semampir

Kelompok pengeluaran Jumlah Responden

0 - Rp.250000 7

Rp 250000- Rp 500000 7

Rp 500000- Rp 750000 27

Rp 750000- Rp 1250000 7 Rp 1250000- Rp 1700000 30

> Rp 1700000 22

Rata2 Rp.1.474.000

Minimal Rp.800.000

Maksimal Rp.3.365.000

Data pengeluaran dilihat dari jumlah pengluaran untuk kebutuhan mendasar sehari-hari seperti kebutuhan sandang dan pangan memiliki beraneka ragam pengeluaran. Kenbanyakan sebesar 30%

memiliki pengeluaran sebesar 1.250.000- 1.750.000. Dibandingkan dengan data pendapatan yang ada, sebagian besar memiliki tingkat pengeluaran yang lebih besar daripada tingkat pendapatan yang diperoleh

(35)

Analisa Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan

• Untuk mendapatkan faktor yang berpengaruh dalam

penyebab kemiskinan, dilakukan analisis Delphi yakni

merupakan suatu proses memperoleh consensus dari

sekumpulan tenaga ahli (expert). Dalam Metode ini,

serangkaian kuesioner disebarkan kepada responden,

kemudian didapat opini mengenai faktor penyebab

kemiskinan di Kecamatan Semampir. Pembahasan opini

dapat dilakukan dalam beberapa putaran sampai tercapai

suatu konsensus diantara para ahli sehingga dapat

menentukan variabel mana yang berpengaruh terhadap

kemiskinan.

(36)

Identifikasi Responden

No Faktor Variabel

1 Kependuduan Kepadatan Penduduk

Jumlah Anggota Keluarga Jumlah KK setiap rumah

2 Kondisi Sosial Ekonomi

Laju Pertumbuhan Penduduk Tingkat Pendapatan

Tingkat Pekerjaan Sosial Budaya

3 Kondisi Pembangunan Pembangunan Ekonomi

4 Kondisi Sarana Fisik

Sarana Pendidikan Sarana Ekonomi Sarana Potensi Lokal

5 Komitmen Pemerintah Indikasi keinginan Pemerintah Kota/Kabupaten

Upaya Penanganan Pemerintah Kota/Kabupaten

No Responden Posisi

1 Bappeko Subbid Kesejahteraan Rakyat

2 Dinas sosial Kasi kesejahteraan rakyat dan swadaya masyarakat

3 Dinas Bapemas Sub pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan ekonomi

4 Kelurahan dan Kecamatan

Sub kelembagaan dan perekonomian

5 Tokoh

Masyarakat

Ketua RT/RW

6 Akademisi Dosen sosiologi perkotaan bidang penanganan kemiskinan Unair

7 Lembaga Pimpinan kelompok swadaya Masyarakat

(37)

Tingkat Kepentingan Stakeholders

Kelompok Stakeholders Kepentingan (interest) stakeholders terhadap penanganan kemiskinan

Pengaruh stakeholders terhadap penanganan kemiskinan

Dampak program terhadap kepentingan (Interst)

(+) (0) (-)

Kepentingan (importance) stakeholders terhadap kesuksesan program (1-5)

Pengaruh stakeholders terhadap program (1-5)

1 2 3 4 5 6

1.Bappeko Sebagai perencana,pengkoordinasiian,monit oring dan evaluasi serta penyusun rencana program pengentasan kemiskinan

1. Pelaksana program pembangunan perkotaan termasuk dalam penyelenggaraan penanganan kemiskinan dengan indikasi penyedia dana dan mekanisme kelembagaan pembangunan 2. sebagai fasilitator yakni sebagai pendamping (rencana kegiatan )

(+) 5 5

2. Dinas Sosial Penyelenggara koordinasi dengan pihak terkait dalam pembangunan kesejahteraan sosial dan penyelenggara kerjasama kemitraan dengan pihak terkait dalam pembangunan kesejahteraan sosial dalam pengentasan kemiskinan

Berperan dalam peningkatan sumber daya manusia, sosial masyarakat dan kemampuan baik berupa kelembagaan maupun perorangan dalam penanganan kesejahteraan sosial

(+) 3 2

3. Dinas Bapemas Sebagai fasilitator pemberian dukungan atas penyenggaraan pemerintah kota di bidang pemberdayaan masyarakat

Berperan dalam peningkatan sumber daya manusia serta peningkatan ketrampilan dengan menyelenggarakan dalam bentuk pelatihan-

pelatihan

(+) 5 5

4. Pemerintah Kecamatan/kelurahan

Kontribusi dalam hal memberikan data-data kependudukan dan gambaran kondisi masyarakat

Membantu dalam pendekatan kegiatan/program yang akan dilakukan pemerintah kepada masyarakat di sekitar Kelurahan sebagai dinas pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat

(+) 5 5

5.

Masyarakat

Memahami kondisi wilayah sebagai masyarakat yang tinggal di dalamnya

Memberikan informasi terkait dengan kondisi wilayah penelitian & dapat memberikan masukan kepada pemerintah terkait kemiskinan

(+) 3 5

6.Akademisi Mengetahui secara teoritis terkait konsep kemiskinan dan strategi pengentasan kemiskinan.

Memberikan masukan terhadap pemerintah dalam faktor yang menyebabkan kemiskinan serta strategi pengendaliannya.

(+) 5 3

7. KSM ( komunitas Swadaya

Masyarakat )

Menyembatani akses setiap aspek yang dibutuhkan antara masyarakat dan pihak swasta maupun pemerintah

Partisipasi sebagai fasilitator bagi masyarakat dalam upaya penanganan kemiskinan

(+/-) 4 3

(Importance) Stakeholders Stakeholders (+) Berdampak Positif

1. Kecil / Tidak penting 1. Kecil / tidak ada pengaruh (0) Tidak berdampak

2. Agak penting 2. Agak berpengaruh (-) Berdampak negatif

3. Peting 3. Berpengaruh

4. Sangat Penting 4. Sangat berpengaruh

5. Program yang sangat Tergantung padanya 5. Sangat berpengaruh sekali

(38)

Hasil Delphi Tahap I Eksplorasi Faktor Penyebab Kemiskinan di Kecamatan Semampir

No Faktor Variabel R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7

1 Kependudukan Kepadatan Penduduk S S S S S S S

Jumlah Anggota Keluarga S S S S S S S

Jumlah KK setiap rumah S S S S S S S

2 Kondisi Sosial Ekonomi

Laju Pertumbuhan Penduduk

S S S S S S S

Tingkat Pendapatan S S S S S S S

Tingkat Pekerjaan S S S S S S S

Sosial Budaya S S S S S S S

3 Kondisi Pembangunan Pembangunan Ekonomi S S S S S S S

4 Kondisi Sarana Fisik

Sarana Pendidikan S S S S TS S S

Sarana Ekonomi S S S S S S S

Sarana Potensi Lokal S S S S S S S

5 Komitmen Pemerintah Indikasi keinginan Pemerintah Kota/Kabupaten

S S S S TS S TS

Upaya Penanganan Pemerintah Kota/Kabupaten

S S S S TS S TS

(39)

Hasil Proses Analisis Delphi Tahap Akhir

No Faktor Variabel R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7

1 Kondisi Sarana Fisik Sarana Pendidikan S S S S S S S

2 Komitmen Pemerintah Indikasi keinginan Pemerintah Kota/Kabupaten

S S S S S S S

Upaya Penanganan Pemerintah Kota/Kabupaten

S S S S S S S

Dari hasil kuesioner tahap 2, didapatkan kesepakatan antar responden terhadap faktor penyebab kemiskinan di kecamatan Semampir. Seluruh responden menyatakan bahwa faktor penyebab kemiskinan di Kecamatan Semampir ini perlu strategi peningkatan perekonomian masyarakat miskin kota agar masalah kemiskinan dapat diatasi. Dalam hal ini semua faktor telah menjadi Faktor-faktor penyebab terjadinya kemiskinan di perkotaan.

(40)

Strategi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Miskin Kota melalui Konsep Pengembangan Ekonomi Lokal di Kecamatan Semampir, Tanjung Perak

Surabaya

Metode triangulasi, Dimana Triangulasi ini menggabungkan 3 faktor yaitu sasaran 1, studi litelatur, serta berdasarkan dengan penelitian sebelumnya. Proses tersebut yaitu dengan cara mengalaborasikan antara faktor penyebab yang berpengaruh sebagai penyebab kemiskinan Kecamatan Semampir sebagai upaya peningkatan perekonomian dalam penanganan pengentasan kemiskinan yang akan menggunakan analisis triangulasi di atas.

(41)

Tabel triangulasi

Tabel 4.9 Strategi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Miskin Kota melalui Konsep Pengembangan Ekonomi Lokal di Kecamatan Semampir Surabaya

Faktor Penyebab

Penyebab masyarakat miskin kota di

kecamatan Semampir

Studi Litelatur Penelitian Sebelumnya

Hasil Triangulasi

Kependudukan ( variabel : kepadatan penduduk dan Laju

pertumbuhan penduduk )

Salah satu penyebab kemiskinan di

Kecamatan Semampir dipengaruhi oleh laju pertumbuhan

penduduk yang tinggi sehingga

menimbulkan

kepadatan penduduk yang tinggi

dikarenakan tingginya penduduk pendatang.

Hal ini terjadi di kelurahan ujung dan Wonokusumo yang memiliki tingkat

penduduk pendatang yang tinggi.

Berdasarkan hasil referensi konsep PEL bahwa setiap kawasan yang memiliki sektor potensi lokal akan

menimbulkan daya tarik tersendiri bagi masayarakat di luar kawasan itu, sehingga tingginya jumlah

penduduk akan meningkatkan kemiskinan di kawasan ini.

Adanya sektor potensi

unggulan yang dimiliki sebuah kawasan akan membuat daya tarik tersendiri untuk menarik penduduk yang ingin

bertampat tinggal guna memperbaiki pendapatan.

Berdasarkan hasil studi di lokasi lain

sebagaimana di Tanjung Priok Jakarta Utara, untuk

mengurangi laju pertumbuhan penduduk dapat dilakukan

pengetatan penduduk yang masuk di

kawasan tersebut.

Melakukan pengetatan

penduduk berupa membatasi

penduduk yang yang masuk seperti pembatasan

penduduk

pendatang yang tidak memiliki pekerjaan dilarang masuk di wilayah ini terutama pada

kawasan kelurahan Ujung dan

Wonokusumo Kecamatan Semampir

(42)

Faktor Penyebab

Penyebab masyarakat miskin kota di

kecamatan Semampir

Studi Litelatur Penelitian Sebelumnya

Hasil Triangulasi

Sosial Ekonomi ( variabel : tingkat pendapatan dan tingkat pekerjaan )

Berdasarkan hasil kajian masyarakat miskin kota di

kawasan Kecamatan Semampir disebabkan oleh berbagai variabel yaitu tingkat

pendapatan yang rendah, tingkat pekerjaan yaitu

berupa pengangguran yang tinggi Hal ini diperoleh dari kelurahan

Wonokusumo, ampel dan Ujung yang

memiliki tingkat pendapatan yang rendah, serta tingkat pengangguran yang tinggi dikarenakan banyaknya penduduk yang memiliki tingkat SDM yang rendah.

Berdasarkan hasil kajian teori

konsep PEL, bahwa dengan adanya sektor potensi lokal diharapkan mampu

memperbaiki perekonomian, dengan adanya kegiatan sentra UKM yang terdapat di

sebuah kawasan yang merupakan sektor potensi unggulan dapat meningkatkan tingkat

pendapatan.

Berdasarkan dari hasil kajian teori , untuk

meningkatkan tingkat

pendapatan masyarakat diperlukan peningkatan ketrampilan penduduk serta adanya pelatihan- pelatihan dari pemerintah

Berdasarkan

pengamatan yang dilakukan oleh Program

Penanggulangan Kemiskinan

Perkotaan ( P2KP) yang berstudi kasus di Tanjung Priok, bahwa adanya potensi lokal akan membuat penduduk luar mendatangi wilayah tersebut tanpa memiliki ketrampilan sehingga upaya pemberantasan kemiskinan

dilakukan dengan proses

pemberdayaan di bidang sosial dan ekonomi.

1. Memberikan pekerjaan yang mandiri melalui pemberian pembekalan produksi kreatif terutama pada kelurahan Wonokusumo, ampel dan Ujung

2. Memberikan program

pemberdayaan ekonomi yaitu berupa

pelatihan

berupa produksi kreatif di

kelurahan Ujung dan

Wonokusumo 3. Perbaikan

sumber daya manusia dengan memberikan pendidikan dasar yaitu berupa

memberikan pendidikan hingga jenjang SMA terutama pada Kelurahan Ujung dan

Wonokusumo

(43)

Faktor Penyebab

Penyebab

masyarakat miskin kota di kecamatan Semampir

Studi Litelatur Penelitian Sebelumnya

Hasil Triangulasi

Sarana Fisik Dasar ( variabel : sarana pendidikan dan sarana ekonomi)

Salah satu penyebab dari Masyarakat miskin kota di kecamatan Semampir yang meliputi kelurhan ampel, sidotopo, pegirian,

wonokusomo dan ujung memiliki tingkat pendidikan yang bermayoritas lulusan SD sehingga akan memengaruhi dalam kualitas SDM yang ada di

Kelurahan Ujung dan Wonokusumo sehingga akan mempengaruhi dalam memperoleh pekerjaan. Selain itu sarana

pendidikan yang ada di kecamatan semampir tidak dapat menampung seluruh kelurahan.

Selain itu sarana ekonomi seperti sarana penunjang perekonomian sangat diperlukan mengingat kondisi sarana

perekonomian di setiap kelurahan sangatlah minim seperti koperasi dll.

Berdasarkan kajian teori, bahwa Konsep PEL dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dalam mengolah / memberikan

pelatihan tentang Potensi Lokal sangat diperlukan sehingga

kesadaran masyarakat

sangat diperlukan untuk

peningkatan kualitas sumber daya manusia

Berdasarkan survey Kantor Penelitian dan Pengembangan (LITBANG) yang berstudi kasus di Tanjung Priok , Jakarta Utara

bahwa kualitas SDM merupakan sektor yang

penting dalam pengentasan kemiskinan karena dengan adanya

peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) berupa pendidikan serta ketrampilan mereka akan membuka lapangan

pekerjaan sendiri.

Maka, SDM itu sangat

bermanfaat untuk keberlanjutannya seperti

peningkatan perekonomian mereka dalam mendapatkan pekerjaan yang layak.

1. Mendirikan sarana pendidikan dengan sasaran untuk mayarakat miskin terutama pada Kelurahan Ujung 2. Mendirikan sarana

penunjang ekonomi yaitu berupa pendirian koperasi simpan pinjam yang tidak memakai bunga terutama pada Kelurahan Ujung yang merupakan minim sarana perekonomian 3. Memberikan

pelatihan yang dikhususkan bagi masyarakat miskin kota guna

meningkatkan perekonomian serta lapangan pekerjaan sendiri terutama yang memiliki tingkat pengangguran yang tinggi seperti di Kelurahan Ujung dan Wonokusumo 4. Memberikan

bantuan modal untuk penggunaan teknologi juga pelatihan dan pendampingan tentang tata cara penggunaan.

(44)

Faktor Penyebab

Penyebab masyarakat miskin kota di

kecamatan Semampir

Studi Litelatur Penelitian Sebelumnya

Hasil Triangulasi

Pembangunan ( variabel : pembangunan ekonomi )

Pembangunan ekonomi yang tidak merata yang terjadi di Kelurahan Ujung dan

Wonokusumo membuat daya tarik sendiri buat masyarakat luar

Kecamatan Semampir seperti pembangunan sarana potensi lokal berupa ukm yang difokuskan di daerah yang kemiskinan yang tinggi di kelurahan

wonokusumo dan Ujung akan membuat sebuah permasalahan yaitu akan menarik perhatian masyarakat pendatang menuju lokasi ini

dikarenakan

pembangunan yang hanya difokuskan di tempat ini sehingga akan menimbulkan tingkat kemiskinan di kelurahan ini walaupun di luar kelurahan

wonokusomo dan Ujung memiliki kemiskinan juga akan tetapi tidak setinggi di kelurahan ini.

Di dalam kajian teori Konsep PEL dan Kemiskinan Kota,pembangunan sarana

perekonomian sangat diperlukan dalam pengentasan kemiskinan, akan tetapi

pembangunan yang tidak merata akan menyebabkan kawasan tersebut akan menambah masalah

dikarenakan keterpusatan sarana ekonomi sehingga akan menimbulkan penduduk pendatang ke kawasan ini karena pembangunan yang terpusat.

Berdasarkan hasil studi kasus lain di Tanjung Priok, upaya pemerataan dan percepatan pembangunan merupakan sarana yang ampuh dalam program

pengentasan

kemiskinan melalui sinergisitas antara program dari pemerintah pusat dan juga program pemerintah daerah.

Jadi upaya pengentasan kemiskinan tidak hanya cukup dengan bantuan perlindungan sosial tapi juga harus diimbangi dengan

pemerataan pembangunan ekonomi.

Pembangunan sarana ekonomi yang merata

seperti pemerataan pembangunan sentra kegiatan produksi kreatif ( UKM ) yang tidak terpusat di

kelurahan

Wonokusumo dan Ujung saja akan tetapi

pembangunannya harus merata ke seluruh kelurahan agar tidak menarik para pendatang menuju kawasan ini.

(45)

Faktor Penyebab Penyebab

masyarakat miskin kota di kecamatan Semampir

Studi Litelatur Penelitian Sebelumnya

Hasil Triangulasi

Indikasi

pemerintah dan strategi

penanganan oleh pemerintah

( variabel : Upaya Penanganan

Pemerintah

Kota/Kabupaten )

Salah satu yang menjadi penyebab kemiskinan di Kecamatan Semampir terutama pada kelurahan

Wonokusumo dan Ujung yang

merupakan sentra UKM terpusat di wilayah ini adalah kurangnya upaya pemerintah kota dalam masalah pendanaan atau memberikan modal

Menurut Supriyadi (2007) Pemerintah dengan fungsinya sebagai regulator harus dapat melakukan

tindakan-tindakan dalam pencarian pendanaan untuk perbaikan

kesejahteraan masyarakat demi pengentasan kemiskinan seperti membentuk

jaringan kerja kemitraan antara pelaku ekonomi.

Program

Pemberdayaan Kemiskinan di perkotaan salah satu yang dibangun adalah Goodwill dari pemerintah dalam usaha pengentasan

kemiskinan dengan mendorong

kerjasama dengan perusahaan

melalui program Coorporate Security Responsibility (CSR).

Peningkatan peran pemerintah untuk melakukan

kerjasama dengan pihak swasta untuk perbaikan

kesejahteraan masyarakat miskin di kawasan yang memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi berupa pemberian modal dan pembangunan sarana

perekonomian berupa koperasi, dan bank

khususnya di Kelurahan Semampir dan Ujung

(46)

Kesimpulan

Untuk menentukan Strategi peningkatan perekonomian masyarakat miskin kota di Kecamatan Semampir, diantaranya adalah :

Perlu ada tindakan pemerintah dalam pengetatan penduduk yang masuk ke kawasan ini dikarenakan penduduk yang datang adalah bermayoritas dari luar kawasan ini seperti pendataan penduduk yang tidak memiliki pekerjaan tidak diperbolehkan untuk memasuki kawasan ini

Dalam kondisi Sosial Ekonomi, adapun strategi peningkatan perekonomian yaitu memberikan pelatihan peningkatan ketrampilan berupa produksi kreatif sehingga diharapkan dengan adanya pelatihan maka masalah kemiskinan dapat diatasi

Untuk memperbaiki kondisi SDM di kecamatan Semampir perlu adanya peran pemerintah untuk meningkatkan kualitasnya sehingga perlu strategi khusus dalam menghadapi kualitas SDM yang bermutu yaitu memberikan sarana pendidikan gratis dan biaya operasionalnya

Pembangunan sarana ekonomi yang merata, dengan adanya pembangunan yang merata dan tidak terpusat maka pengentasan kemiskinan dan peningkatan perekonomian masyarakat dapat terpenuhi.

Pemerintah kota harus berupaya menggandeng perusahaan untuk bekerja sama dalam pengentasan kemiskinan melalui program CSR yang dimiliki perusahaan- perusahaan tersebut.

(47)

SARAN

Saran

Perlu adanya pemerataan pembangunan guna mengentas kemiskinan,

dikarenakan jika terpusat maka masyarakat akan memilih lokasi tersebut untuk mengadu nasib demi meningkatkan perekonomian mereka

Adanya kemudahan masyarakat dalam mengakses sarana fisik dasar berupa koperasi simpan pinjam seperti dalam peminjaman modal

Perlunya perbaikan SDM di kecamatan Semampir terutama pada kelurahan Ujung dan Wonokusumo dengan memberikan pendikan dasar yaitu berupa menberikan pendidikan gratis bagi masyarakat miskin kota hingga jenjang SMA serta perbaikan kualitas SDM dengan cara memberikan pelatihan – pelatihan produksi kreatif di Kecamatan Semampir sehingga diharapkan dengan adanya perbaikan tersebut diharapkan kualitas SDM di Kecamatan Semampir akan semakin baik

Perlunya peran pemerintah dalam merangkul perusahan-perusahaan swasta untuk memberikan modal dalam pengentasan kemiskinan

(48)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun sama-sama terdapat perubahan pada kedua kelompok tersebut, oleh karena hasil p dari uji F > 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara

Berdasarkan produk, yang sering dibeli oleh NW yaitu produk bahan pokok seperi bahan makanan keperluan dapur, produk minuman, susu, teh, kopi, sirop, pakaian tidak membeli

Sistim Monitoring dan Audit energi menggunakan arduino dan kontrol esp sebagai komunikasi jarak jauh, dengan menggunkan komunikasi RS 485 dan foeld Router yang di

Tubuh buah delapan isolat jamur tiram yang dipelajari memiliki warna putih, coklat, atau merah jambu, dengan atau tanpa tangkai, dengan bentuk tudung berupa lingkaran penuh

dimana CVI = nilai (skor) Indeks Kerentanan Pantai, a,b,c,d,e dan f adalah bobot variabel yang berturut-turut; geomorfologi, perubahan garis pantai, kemiringan

“Lagi, jika terdapat seseorang yang mempersembahkan jutaan dunia yang penuh dengan 7 benda-benda berharga untuk memuliakan para Buddha, Bodhisatva- Bodhisatva agung,

Alam yang indah merupakan salah satu atraksi ekowisata yang ada di Desa Aik Berik. Kondisi alam yang terdiri dari Hutan Lindung, perkerbunan, persawahan, ait terjun, dan

Dalam hadits: “ apabila seseorang dari kamu ingin berpergian, hendaklah ia berpamitan dengan saudara-saudaranya, karena allah swt memberi berkah pada doa mereka