• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 015/02/63/Th XIX, 16 Februari 2015 1 Nomor : 015/02/63/Th. XIX, 16 Februari 2015

Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014

 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan tiga kali dalam sepuluh tahun. Berdasarkan hasil Podes 2014, pada bulan April 2014 tercatat 2.008 wilayah administrasi setingkat desa yang terdiri dari 1.864 desa dan 144 kelurahan. Podes juga mencatat sebanyak 152 kecamatan.

 Indeks Kesulitan Geografis (IKG) merupakan indeks komposit tertimbang dengan skala 0- 100 yang dihitung untuk setiap wilayah pemerintahan setingkat desa. Semakin besar indeks menunjukkan tingkat kesulitan geografis yang semakin tinggi. IKG bervariasi antar wilayah dengan rentang antara 16,75 sampai 85,77.

 Jumlah wilayah administrasi menurut keberadaaan infrastruktur:

Terdapat 139 desa/kelurahan (6,92 persen) tidak ada SD/MI.

Terdapat 11 kecamatan (7,24 persen) yang tidak ada SMU/SMK/MA Seluruh kecamatan sudah memiliki SMP/MTs

Seluruh kecamatan sudah tersedia Puskesmas/Puskesmas Pembantu (Pustu).

Sebanyak 6 desa/kelurahan (0,30 persen) tidak ada keluarga pengguna listrik.

Sebanyak 374 desa/kelurahan (18,63 persen) belum mempunyai penerangan di jalan utama.

Sebanyak 19 kecamatan (12,50 persen) tidak mempunyai pasar dengan bangunan

Sebanyak 1.984 desa/kelurahan menggunakan sarana transportasi darat, dimana 146

desa/kelurahan (7,36 persen) di antaranya memiliki kondisi jalan yang tidak dapat

dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau lebih sepanjang tahun.

(2)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 015/02/63/Th XIX, 16 Februari 2015 2 1. Wilayah Administrasi Pemerintahan

Pendataan Podes dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Podes 2014 dilaksanakan pada bulan April 2014 secara sensus terhadap seluruh wilayah administrasi pemerintahan terendah setingkat desa, yaitu desa, kelurahan, nagari, dan Unit Permukiman Transmigrasi (UPT). Wilayah setingkat desa yang didata harus memenuhi tiga syarat, yaitu: 1). mempunyai wilayah dengan batas yang jelas, 2). mempunyai penduduk yang menetap di wilayah tersebut, dan 3). mempunyai pemerintahan.

Menurut Podes 2014, tercatat sebanyak 2.008 wilayah administrasi setingkat desa yang terdiri dari 1.864 desa dan 144 kelurahan.. Selain itu, juga tercatat sebanyak 152 kecamatan dan 11 kabupaten dan 2 kota.

2. Indeks Kesulitan Geografis Desa

Menurut Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari APBN, salah satu komponen yang digunakan dalam pengalokasian dana desa adalah IKG desa. BPS telah menyusun IKG untuk seluruh wilayah pemerintahan setingkat desa (desa, nagari, dan UPT). IKG merupakan indeks komposit yang mempunyai skala dari nol sampai seratus dan disusun oleh tiga komponen, yaitu : 1).ketersediaan pelayanan dasar, 2).kondisi infrastruktur, dan 3).aksesibilitas/

transportasi. Semakin tinggi indeks menunjukkan tingkat kesulitan geografis yang semakin tinggi.

Tabel 2.1. menyajikan IKG desa di setiap kabupaten/kota. IKG terendah sebesar 16,75 terdapat di Kabupaten Banjar, Kecamatan Mataraman, Desa Bawahan Selan dan IKG tertinggi sebesar 85,77 yang terdapat di kabupaten Hulu Sungai Tengah kecamatan Batang Alai Timur, Desa Juhu. Dari nilai tengah IKG tertinggi tercatat di Kabupaten Kotabaru. Ini berarti tingkat kesulitan geografis sebagian besar desa desa di Kabupaten Kotabaru relatif paling tinggi dibandingkan dengan desa desa di kabupaten lainnya di Kalimantan Selatan.

119 126

149 151 152

2003 2006 2008 2011 2014

Kecamatan Desa/Kelurahan

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 015/02/63/Th XIX, 16 Februari 2015 3 Tabel 2.1. IKG Desa Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Selatan, 2014

Kabupaten/Kota Indeks Kesulitan Geografis (IKG)

Minimum Nilai Tengah Maksimum

Tanah Laut 23,26 38,93 60,74

Kotabaru 19,19 47,67 77,89

Banjar 16,75 38,01 77,33

Barito Kuala 21,97 40,23 62,18

Tapin 22,21 41,65 72,21

Hulu Sungai Selatan 17,43 36,50 74,54

Hulu Sungai Tengah 23,92 40,14 85,77

Hulu Sungai Utara 22,74 43,58 65,76

Tabalong 17,51 42,69 74,00

Tanah Bumbu 17,01 45,25 80,77

Balangan 18,72 42,68 69,86

Banjarmasin - - -

Banjarbaru - - -

Kalimantan Selatan 16,75 40,98 85,77

3. Keberadaan Infrastruktur 3.1. Pendidikan

Hasil Podes 2014 menunjukkan bahwa hampir semua desa/kelurahan sudah terjangkau oleh sarana

pendidikan setingkat SD/MI. Hanya 139 desa/kelurahan (6,92 persen) yang tidak ada SD/MI. Sarana

pendidikan menengah pertama setingkat SMP/MTs tersedia di seluruh kecamatan. Sarana pendidikan

menengah atas telah tersedia di sebagian besar wilayah kecamatan di Kalimantan Selatan. Dari 152 kecamatan

yang tercatat dalam Podes 2014, terdapat 11 kecamatan yang tidak ada SMU/SMK/MA. Secara lengkap,

persentase wilayah menurut keberadaan sarana pendidikan disajikan dalam gambar berikut.

(4)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 015/02/63/Th XIX, 16 Februari 2015 4

Persentase Desa Menurut Keberadaan SD/MI

Persentase Kecamatan Menurut Keberadaan SMP/MTs

Persentase Kecamatan Menurut Keberadaan SMA/SMK/MA

Gambar 3.1. Persentase Wilayah Menurut Keberadaan Sekolah, 2014 3.2. Kesehatan

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat dalam memperoleh pelayanan kesehatan sesuai UUD 1945. Untuk itu, ketersediaan sarana kesehatan dasar di setiap wilayah menjadi sangat penting. Podes 2014 menunjukkan bahwa seluruh kecamatan di Kalimantan Selatan mempunyai puskesmas/pustu. Ada sebanyak 736 desa/kelurahan (36,65 persen) yang tidak mempunyai Poskesdes/Polindes. Kota Banjarmasin merupakan daerah yang seluruh kelurahannya mempunyai Poskesdes/Polindes. Sebaran desa yang tidak mempunyai Poskesdes/Polindes dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.2.

Jumlah Desa/Kelurahan yang Tidak Ada Poskesdes/Polindes Menurut Kabupaten/Kota, 2014

6,92

93,08 100

7,24

92,76

Ada Tidak Ada

T a la

T a n b u

K o ta b a ru B a n ja r

T a b a lo n g

T a p in H S T

B a to la H S S

B a la n g a n H S U

B a n ja r b a ru B a n ja r m a s in

S e m u a K e l u ra h a n M e m p u n y a i P o s k e s d e s /P o lin d e s 1 - 2 0 D e s a / Ke lu r a h a n

2 1 - 4 0 D e s a /K e l u ra h a n 4 1 - 5 0 D e s a / K e lu r a h a n

> 5 0 D e s a /K e l u ra h a n

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 015/02/63/Th XIX, 16 Februari 2015 5 3.3. Pasar

Tersedianya sarana perdagangan seperti pasar dapat menjadi salah satu indikator kemajuan perekonomian suatu wilayah. Hasil Podes 2014 mencatat sebanyak 856 desa/kelurahan (42,63 persen) sudah memiliki pasar dengan bangunan yang tersebar di 133 kecamatan. Artinya masih terdapat sebanyak 19 kecamatan (12,50 persen) tidak memilik pasar dengan bangunan. Persentase kecamatan yang memiliki pasar dengan bangunan menurut kabupaten/kota pada tahun 2014 disajikan pada gambar berikut:

Gambar 3.3.

Persentase Kecamatan yang Ada Pasar dengan Bangunan Menurut Kabupaten/Kota, Provinsi Kalimantan Selatan, 2014

3.4. Listrik

Ketersediaan penerangan listrik menjadi hal yang penting untuk menunjang kemajuan suatu wilayah. Dari 2.008 desa/kelurahan tercatat sebanyak 2.002 desa/kelurahan terdapat keluarga pengguna listrik, yaitu 1.903 desa/kelurahan (95,05 persen) telah mendapat fasilitas listrik yang disalurkan oleh PLN dan 99 desa/kelurahan (4,95 %) adalah pengguna listrik non PLN. Desa/kelurahan di Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru seluruhnya sudah menikmati fasilitas listrik PLN. Terkait keberadaan penerangan jalan utama di desa/kelurahan, sebanyak 374 desa/kelurahan (18,63 persen) masih belum tersedia penerangan jalan.

Tala

Tanbu

Kotabaru Banjar

Tabalong

Tapin HST

Batola HSS

Balangan HSU

Banjarbaru Banjarmasin

58.33

58.33 - 80

80 - 87.5

87.5 - 95.24

95.24 - 100

(6)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 015/02/63/Th XIX, 16 Februari 2015 6 Persentase Desa/Kelurahan Menurut

Keberadaan Keluarga Pengguna Listrik

Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Penerangan di Jalan Utama Desa

Gambar 3.4.

Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Keluarga Pengguna Listrik dan Penerangan di Jalan Utama Desa

Gambar 3.5.

Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Keluarga Pengguna Listrik 99,70

0,30

81,37 18,63

94,77

4,93 0,30

Listrik PLN Listrik Non PLN Tidak Ada Listrik

Tidak Ada

Ada

(7)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 015/02/63/Th XIX, 16 Februari 2015 7 3.5. Jalan

Infrastruktur transportasi merupakan infrastruktur dasar yang sangat penting sebagai sarana pengangkutan yang berperan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi karena ketersediaan jalan akan meminimalkan modal komplementer sehingga proses produksi dan distribusi akan lebih efisien.

Pembangunan prasarana jalan akan meningkatkan pertumbuhan wilayah-wilayah baru dengan meningkatnya volume lalu lintas. Sebaliknya, prasarana jalan yang buruk dan rusak akan menghambat alokasi sumber daya, pengembangan industri, pendistribusian faktor produksi, barang dan jasa, yang pada akhirnya akan memengaruhi pendapatan.

Gambar 3.6.

Persentase Desa/Kelurahan Menurut Lalu Lintas dari dan

ke Desa/Kelurahan Serta keberadaan Jalan Dapat Dilalui Kendaraan Roda 4 Atau Lebih

Darat (75,35 ) Air

(1,20 )

Darat dan Air (23,46)

85,58 5,95 1,11 7,36

Sepanjang tahun

Sepanjang tahun kecuali saat tertentu

Sepanjang tahun kecuali sepanjang musim hujan Tidak dapat dilalui sepanjang tahun

Darat

Serta

Darat dan Air

(8)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 015/02/63/Th XIX, 16 Februari 2015 8 Hasil Podes 2014 menunjukkan sebanyak 1.984 desa/kelurahan (75,35 persen) menggunakan sarana transportasi darat, dimana 1.698 desa/kelurahan (85,58 persen) sudah tersedia jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor roda empat atau lebih sepanjang tahun. Artinya masih terdapat 286 desa/kelurahan (14,42 persen) yang lalu-lintasnya masih bergantung pada kondisi jalan dan cuaca.

Secara lengkap, persentase desa/kelurahan menurut jenis lalu lintas dan keberadaan jalan yang dapat

dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau lebih dapat dilihat pada gambar berikut.

(9)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 015/02/63/Th XIX, 16 Februari 2015 9 Lampiran 1.

Jumlah Kecamatan, dan Desa/Kelurahan Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Selatan, 2014

Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan

(1) (2) (3)

Tanah Laut 11 135

Kotabaru 21 202

Banjar 19 290

Barito Kuala 17 201

Tapin 12 135

Hulu Sungai Selatan 11 148

Hulu Sungai Tengah 11 169

Hulu Sungai Utara 10 219

Tabalong 12 131

Tanah Bumbu 10 149

Balangan 8 157

Banjarmasin 5 52

Banjarbaru 5 20

Kalimantan Selatan 152 2.008

(10)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 015/02/63/Th XIX, 16 Februari 2015 10 Lampiran 2.

Jumlah Wilayah Administrasi Pemerintahan Setingkat Desa Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Selatan, 2014

Kabupaten/Kota Desa Kelurahan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

Tanah Laut 130 5 135

Kotabaru 198 4 202

Banjar 277 13 290

Barito Kuala 195 6 201

Tapin 126 9 135

Hulu Sungai Selatan 144 4 148

Hulu Sungai Tengah 161 8 169

Hulu Sungai Utara 214 5 219

Tabalong 121 10 131

Tanah Bumbu 144 5 149

Balangan 154 3 157

Banjarmasin 0 52 52

Banjarbaru 0 20 20

Kalimantan Selatan 1.864 144 2.008

(11)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 015/02/63/Th XIX, 16 Februari 2015 11 Lampiran 3.

Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada SD/MI dan Kecamatan yang Ada SMP/MTs dan SMU/SMK/MA Menurut Kabupaten/Kota

Provinsi Kalimantan Selatan, 2014

Kabupaten/Kota Desa/Kelurahan

yang ada SD/MI Kecamatan yang

Ada SMP/MTs Kecamatan yang Ada SMU/SMK/MA

(1) (2) (3) (4)

Tanah Laut 135 11 11

Kotabaru 189 21 21

Banjar 261 19 16

Barito Kuala 194 17 16

Tapin 119 12 7

Hulu Sungai Selatan 145 11 10

Hulu Sungai Tengah 162 11 11

Hulu Sungai Utara 186 10 9

Tabalong 129 12 12

Tanah Bumbu 137 10 10

Balangan 141 8 8

Banjarmasin 51 5 5

Banjarbaru 20 5 5

Kalimantan Selatan 1.869 152 141

(12)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 015/02/63/Th XIX, 16 Februari 2015 12 Lampiran 4.

Jumlah Wilayah yang Tidak Ada Sarana Pendidikan Menurut Jarak ke Sarana Pendidikan Terdekat menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Selatan, 2014

Kabupaten/Kota

Jumlah Desa/

Kelurahan Tidak Ada

SD/MI

Jumlah Desa/Kelurahan

yang Jarak ke SD/MI terdekat > 3

km

Jumlah Kecamatan yang Tidak SMP/MTs Ada

Jumlah Kecamatan yang Jarak ke

SMP/MTs

> 6 km

Jumlah Kecamatan yang

Tidak Ada SMU/SMK/MA

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Tanah Laut 0 0 0 0 0

Kotabaru 13 1 0 0 0

Banjar 29 0 0 0 3

Barito Kuala 7 0 0 0 1

Tapin 16 1 0 0 5

Hulu Sungai Selatan 3 0 0 0 1

Hulu Sungai Tengah 7 1 0 0 0

Hulu Sungai Utara 33 1 0 0 1

Tabalong 2 0 0 0 0

Tanah Bumbu 12 1 0 0 0

Balangan 16 0 0 0 0

Banjarmasin 1 0 0 0 0

Banjarbaru 0 0 0 0 0

Kalimantan Selatan 139 5 0 0 11

(13)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 015/02/63/Th XIX, 16 Februari 2015 13 Lampiran 5.

Jumlah dan Persentase Kecamatan yang Ada Puskesmas/Pustu Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Selatan, 2014

Kabupaten/Kota

Kecamatan yang Memiliki Puskesmas/Pustu

Jumlah Persentase

(1) (2) (3)

Tanah Laut 11 100

Kotabaru 21 100

Banjar 19 100

Barito Kuala 17 100

Tapin 12 100

Hulu Sungai Selatan 11 100

Hulu Sungai Tengah 11 100

Hulu Sungai Utara 10 100

Tabalong 12 100

Tanah Bumbu 10 100

Balangan 8 100

Banjarmasin 5 100

Banjarbaru 5 100

Kalimantan Selatan 152 100

(14)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 015/02/63/Th XIX, 16 Februari 2015 14 Lampiran 6.

Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Keluarga Pengguna Listrik dan Penerangan di Jalan Utama Desa Menurut Kabupaten/Kota

Provinsi Kalimantan Selatan, 2014

Kabupaten/Kota

Keberadaan

Keluarga Pengguna Listrik Ada Penerangan di

Jalan Utama Desa Listrik

PLN/Non PLN Tidak Ada

Listrik Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)

Tanah Laut 135 0 135 112

Kotabaru 202 0 202 121

Banjar 290 0 290 227

Batola 201 0 201 155

Tapin 133 2 135 115

Hulu Sungai Selatan 148 0 148 117

Hulu Sungai Tengah 167 2 169 145

Hulu Sungai Utara 219 0 219 201

Tabalong 130 1 131 125

Tanah Bumbu 148 1 149 102

Balangan 157 0 157 142

Banjarmasin 52 0 52 52

Banjarbaru 20 0 20 20

Kalimantan Selatan 2.002 6 2.008 1.634

(15)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 015/02/63/Th XIX, 16 Februari 2015 15 Lampiran 7.

Jumlah dan Persentase Kecamatan yang Ada Pasar dengan Bangunan Menurut Kabupaten/Kota

Provinsi Kalimantan Selatan, 2014

Kabupaten/Kota

Kecamatan yang Ada Pasar dengan Bangunan

Jumlah Persentase

(1) (2) (3)

Tanah Laut 10 90,91

Kotabaru 20 95,24

Banjar 16 84,21

Barito Kuala 16 94,12

Tapin 7 58,33

Hulu Sungai Selatan 8 72,73

Hulu Sungai Tengah 11 100,.00

Hulu Sungai Utara 8 80,00

Tabalong 11 91,67

Tanah Bumbu 10 100,00

Balangan 7 87,50

Banjarmasin 5 100,00

Banjarbaru 4 80,00

Kalimantan Selatan 133 87,50

(16)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 015/02/63/Th XIX, 16 Februari 2015 16 Lampiran 8.

Jumlah Desa/Kelurahan yang Lalu-Lintas dari dan ke Desa/Kelurahan Melalui Darat Menurut Kondisi Jalan yang Dapat Dilalui Kendaraan Roda 4 Atau Lebih

Provinsi Kalimantan Selatan, 2014

Kabupaten/kota

Kondisi Jalan yang Dapat Dilalui Kendaraan Roda 4 Atau Lebih

Sepanjang Tahun

Sepanjang Tahun Kecuali Saat

Tertentu

Sepanjang Tahun Kecuali Sepanjang

Musim Hujan

Tidak Dapat Dilalui Sepanjang

Tahun

Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Tanah Laut 130 4 0 1 135

Kotabaru 179 7 0 11 197

Banjar 227 35 4 19 285

Barito Kuala 135 14 1 48 198

Tapin 115 5 0 15 135

Hulu Sungai Selatan 139 1 0 6 146

Hulu Sungai Tengah 155 6 2 6 169

Hulu Sungai Utara 169 9 6 28 212

Tabalong 115 11 5 0 131

Tanah Bumbu 119 17 1 10 147

Balangan 143 9 3 2 157

Banjarmasin 52 0 0 0 52

Banjarbaru 20 0 0 0 20

Kalimantan Selatan 1.698 118 22 146 1.984

Gambar

Tabel  2.1.  menyajikan  IKG  desa  di  setiap  kabupaten/kota.  IKG  terendah  sebesar  16,75  terdapat    di  Kabupaten  Banjar,  Kecamatan  Mataraman,  Desa  Bawahan  Selan  dan  IKG  tertinggi  sebesar  85,77   yang terdapat di kabupaten Hulu Sungai Te
Gambar 3.1. Persentase Wilayah Menurut Keberadaan Sekolah, 2014  3.2.  Kesehatan

Referensi

Dokumen terkait

Diperkirakan biaya alat instrumentasi dan alat control serta biaya pemasangannya sebesar 10 % dari harga alat terpasang (Timmerhaus, 1991)A.

Proses identifikasi pada tahap sebelumnya memiliki maksud untuk mengetahui urutan prioritas dari tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan promosi yang dilakukan

bahwa berdasarkan sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatas, perlu menetapkan suatu Keputusan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara

Pawito (2013) mendasarkan pada pandangan Rummens (2001) menyatakan bahwa identitas kultural biasanya dirasakan sangat penting oleh warga masyarakat/bangsa

Modul pelatihan ini tidak menguraikan materi pelatihan secara spesifik untuk kasus tertentu tetapi lebih mengarah pada refleksi pengalaman yang dilengkapi

PAMA sebagai bagian dari ASTRA Heavy Equipment, Mining and Energy telah menjadi pionir dalam dunia kontraktor pertambangan dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia yang

Kebijakan pemerintah dalam pelestarian kawasan konservasi atau pemanfaatan kawasan lindung sebagai kawasan pariwisata sangat diperlukan untuk mengantisipati eksploitasi sumber

SPS P 24 Ibu Rumah Tangga Kawasan Perum Griya Permai Sagulung Kota Batu Aji Asimptomatik Melakukan pemeriksaan SWAB/PCR mandiri tanpa adanya keluhan RSAB. 23 8084