• Tidak ada hasil yang ditemukan

GEOGRAFI KLS 1\RPP gio Semester 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GEOGRAFI KLS 1\RPP gio Semester 1"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X/1 Pertemuan ke : 1

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi : Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan konsep geografi

Indikator : Mengidentifikasi 10 konsep geografi I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengidentifikasi 10 konsep geografi

2. Siswa dapat mendeskripsikan hasil pengamatannya dalam bentuk laporan II. Materi Pembelajaran

1. Konsep Lokasi: letak suatu obyek berdasarkan situs dan situasinya.

2. Konsep Jarak: berkaitan erat dengan lokasi dan upaya pemenuhan kebutuhan pokok. kehidupan, seperti air, tanah yang subur, dan pusat pelayanan.

3. Konsep Keterjangkauan (accessibility) : tidak selalu berkaitan dengan jarak, tetapi lebih berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana angkutan dan komunikasi yang dapat dipakai.

4. Konsep Pola : berkaitan dengan susunan, bentuk, atau persebaran fenomena dalam ruang muka bumi, baik yang bersifat alami (aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, dan curah hujan) maupun fenomena sosial budaya (permukiman, persebaran penduduk, mata pencaharian, dan jenis rumah tinggal).

5. konsep Morfologi: menggambarkan perwujudan daratan muka bumi sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah (secara geologi) yang lazim disertai erosi dan sedimentasi sehingga ada yangberbentuk pulau-pulau, daratan ;uas yang berpegunungan dengan lereng-lereng tererosi, lembah-lembah, dan daratan alluvialnya. Juga bisa menyangkut bentuk lahan yang berkaitan dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan, tebal tanah, ketersediaan air, serta jenis vegetasi yang dominan.

6. Konsep Aglomerasi (menggerombol): Merupalam kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit paling menguntungkan, baik mengingat kesejenisan maupun faktor-faktor umum yang menguntungkan.

7. Konsep Kegunaan : fenomena atau sumber-sumber di muka bumi bersifat relatif, tidak sama bagi setiap orang atau golongan penduduk.

8. Konsep Interaksi dan Interdependensi: setiap tempat mengembangkan potensi sumber dan kebutuhan yang tidak selalu sama dengan apa yang di tempat lain. Oleh sebab itu, senantiasa terjadi interaksi (saling mempengaruhi) atau bahkan interdependensi (saling ketergantungan) antara yang satu dan yang lain.

9. Konsep Deferensiasi Areal: menunjukkan berbagai hasil perbedaan yang terjadi di permukaan bumi sebagai hasil relasi antara berbagai elemen fisik dan non fisik. Diferensiasi areal, antara lain juga mendorong interaksi antar tempat dalam bentuk mobilisasi penduduk dan pertukarang barang atau jasa.

(2)

1. Pendekatan : keterampilan proses 2. Strategi : contecstual learning

3. Model :

4. Metode :

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal: menanyakan tentang konsep lokasi dalam bentuk pertanyaan rumahmu dimana ?

B. Kegiatan Inti:

1. Membagi kelompok masing-masing beranggotakan 5 siswa.

2. Memberi nama masing-masing kelompok dengan istilah/konsep geografi.

3. Siswa diberikan penjelasan sebelum melakukan pengamatan di lingkungan sekolah.

4. Menugaskan siswa untuk menelaah letak/lokasi sekolah berdasarkan pendekatan/ konsep geografi.

5. Secara kelompok mendiskripsikan hasil pengamatan tentang “lokasi sekolah berdasarkan pendekatan konsep geografi yang ada”.

6. Presentasi hasil diskusi/deskripsi.

C. Kagiatan Akhir: mengumpulkan hasil kerja siswa dan guru menyimpulkannya.

V. Sumber dan media Pembelajaran 1. Sumber Pembelajaran:

- Lingkungan sekolah

- Buku Geografi yang relevan - Bahan Pembelajaran/LKS

(3)

VI. Penilaian:

1. Teknik: non tes bentuknya penilaian proses 2. Bentuk instrumen: lembar pengamatan

No Nama siswa

Penilaian kegiatan

skor k/aktif k/mandiri k/pimpn k/bersam

a

k/berani

Keterangan skor:

A = 85 – 100 B = 75 – 84 C = 65 – 74 E = < 65

Pamekasan, 28 Juli 2015 Mengetahui:

Kepala Sekolah Guru pengajar

H. Abd. Aziz, S.Pd.I Rulita Diah Ismayanti ,S.Pd

(4)

Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X/1 Pertemuan ke : 1

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi : Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi Kompetensi Dasar : 1.3 Menjelaskan prinsip geografi

Indikator : 1.3.1 Menjelaskan prinsip Sebaran 1.3.2 Menjelaskan prinsip Interrelasi 1.3.3 Menjelaskan pinsip Deskripsi 1.3.4 Menjelaskan prinsip Korologi I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan prinsip sebaran 2. Siswa dapat menjelaskan prinsip interrelasi 3. Siswa dapat menjelaskan prinsip deskripsi 4. Siwa dapat menjelaskan prinsip korologi II. Materi Pembelajaran

1. Prinsip Sebaran: menekankan pada pemahaman bahwa fenomena geosfer itu tersebar di seluruh permukaan bumi secara tidak merata, tetapi memiliki hubungan satu sama lain 2. Prinsip Interrelasi: mengungkapkan hubungan di dalam fenomena geosfer, misalnya

fakktor fisik dengan faktor fisik lainnya, faktor manusia dengan faktor manusia lainnya. Dengan prinsip itu dapat diungkapkan karakteristik gejala atau fakta geografio pada sebuah region

3. Prinsip Deskripsi: merupakan penjelas atas sebab akibat terjadinya interrelasi yang dapat disajikan tidak hanya dengan kalimat, tetapi juga dengan peta, diagram, grafik, atau tabel.

4. Prinsip Korologi: merupakan prinsip yang komprehensif karena memadukan semua prinsip geografi sehingga kini merupakan prinsip terpenting dalam kajian geografi. III.` Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : keterampilan proses 2. Strategi : contekstual learning

3. Model :

4. Metode :

IV. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kagiatan Awal :

1. Apersepsi : menelaah kliping yang telah dibuat secara kelompok 2. Motivasi : dimana terjadi kebakaran hutan di Indonesia? B. Kegiatan Inti :

1. Membagi kelompok masing-masing beranggotakan 5 siswa.

2. Mendiskusikan masalah kebakaran hutan berdasarkan kliping yang telah dibuat 3. Mendeskripsikan hasil diskusi dengan menerapkan 4 prinsip geografi dalam bentuk

suatu artikel dengan judul “Indonesia pengekspor asap terbesar di dunia” 4. Tiap kelompok mempresentasikan hasil deskripsinya.

(5)

V. Sumber dan media Pembelajaran 1. Sumber Pembelajaran:

- kliping dengan judul “Kebakaaran hutan di Indoensia” - buku geografi yang relevan

2. Media Pembelajaran: kliping

VI. Penilaian:

1. Teknik: non tes bentuknya penilaian proses 2. Bentuk instrumen: lembar pengamatan

No Nama siswa

Penilaian kegiatan

skor k/aktif k/mandiri k/pimpn k/bersam

a

k/berani

Pamekasan, 28 Juli 2015 Mengetahui:

Kepala Sekolah Guru pengajar

H. Abd. Aziz, S.Pd.I Rulita Diah Ismayanti ,S.Pd

(6)

Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X/1 Pertemuan ke : 1

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi : Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi Kompetensi Dasar : 1.4 Mendeskripsikan aspek geografi

Indikator : 1.4.1 Menjelaskan aspek fisik geografi (Geografi Fisik) 1.4.2 Menjelaskan aspek sosial geografi (Geografi Manusia) I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan aspek fisik geografi 2. Siswa dapat menjelaskan aspek sosial geografi II. Materi Pembelajaran

1. Geogrrafi fisik, mempelajari lanskap atau bentang lahan fisik bumi, misalnya gunung, dataran rendah, sungai, dan pesisir. Geografi fisik menjelaskan penyebaran kenampakan alam yang bervariasi serta mencari jawaban tentang pembentukan dan perubahannya dari kenampakan masa lalu.

2. Geografi manusia, mempelajari lanskap atau bentang lahan manusia (budaya), misalnya komponen-komponen buatan manusia seperti jalan, saluran air, permukiman, pusat kegiatan, dan bangunan. Geografi manusia mencoba mendeskripsikan dan menjelaskan pola-pola kenampakan manusia dan kegiatannya serta meneliti hubungan antara manusia dan lingkungannya.

III.` Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : keterampilan proses 2. Strategi : contekstual learning

3. Model :

4. Metode :

IV. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kagiatan Awal :

1) Apersepsi : menanyakan tentang kondisi alam Pulau Madura. 2) Motivasi : Apa manfaat gunung kapur di Pulau Madura ? B. Kegiatan Inti :

1. Membagi kelompok masing-masing beranggotan 5 siswa.

2. Memberi nama masing-masing kelompok dengan nama aspek fisik geografi, misal Bukit.

3. Siswa diberikan penjelasan sebelum melakukan pengamatan di lingkungan sekolah. 4. Menugaskan siswa menugaskan mengamati lingkungan sekolah untuk mencatat

kondisi/aspek fisik dan aspek budaya yang ada.

5. Secara kelompok mendeskripsikan hasil pengamatan tentang kondisi geografis lingkungan sekolah.

6. Presentasi hasil diskusi/deskripsi

(7)

V. Sumber dan media Pembelajaran 1. Sumber Pembelajaran

- Bahan ajar/LKS

- buku geografi yang relevan

3. Media Pembelajaran: lingkungan sekolah.

VI. Penilaian:

1. Teknik: non tes bentuknya penilaian proses 2. Bentuk instrumen: lembar pengamatan

No Nama siswa

Penilaian kegiatan

skor k/aktif k/mandiri k/pimpn k/bersam

a

k/berani

Keterangan skor:

A = 85 – 100 B = 75 – 84 C = 65 – 74 E = < 65

Pamekasan, 28 Juli 2015 Mengetahui:

Kepala Sekolah Guru pengajar

H. Abd. Aziz, S.Pd.I Rulita Diah Ismayanti ,S.Pd

(8)

Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X/1 Pertemuan ke : 1

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi : Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi Kompetensi Dasar : 2.1 Menjelaskan sejarah pembentukan bumi

Indikator : 2.1.1 Menjelaskan teori Kabut Menjelaskan teori Planetisimal

Menjelaskan teori Pasang Surut I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan teori Kabut 2. Siswa dapat menjelaskan teori Planetisimal 3. Siswa dapat menjelaskan teori Pasang Surut II. Materi Pembelajaran

1. Teori Kabut/Nebula : Imanuel Kant (1749 – 1827) & Kant Laplace.

“Tata surya tebentuk dari gumpalan kabut (nebula) yang terdiri dari bermacam-macam gas. Kabut ini berpilin lambat. Kemudian, gas-gas yang besar menarik gas-gas yang berukuran kecil, sehingga membentuk ukuran gumpalan gas yang mirip dengan cakram. Sebagian besar gas berada di pusat cakram ketika cakram tersebut memepat. Matahari terbentuk dari pusat cakram yang membentuk gumpalan kabut yang bermassa besar. Gas-gas yang berada di bagian tepi mengalami penurunan suhu kemudian menyusut membentuk planet-planet mengelilingi matahari”

2. Teori Planetisimal: Thomas C. Chamberlain (1843 – 1928) & Forest Ray Moulton (17\872 – 1952).

“ Matahari telah ada sebagai salah satu bintang dan pada suatu masa ada sebuah bintang yang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh. Akibatnya terjadi pasang naik pada matahari dan pada bintang itu sehingga sebagian massa matahari tersebut jatuh kembali ke matahari, sedangkan sebagian lainnya berhamburan di sekitar matahari menjadi planetisimal kemudian menjadi planet”

3. Teori Pasang Surut: Sir James Jeans (1877 – 1946) & Harrol Jefreys (1891).

(9)

III. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : keterampilan proses 2. Strategi : Contekstual learning IV. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal:

- Apersepsi : Mengapa bumi berevolusi terhadap matahari ?

- Motivasi : Mengapa bumi tidak bercahaya sedang matahari bercahaya ? B. Kegiatan Inti:

1. Membagi kelompok masing-masing beranggotakan 5 siswa

2. Menugaskan siswa menelaah 1 teori terjadinya bumi (tata surya) sesuai hasil kesepakatan guru dengan siswa (kelompoknya).

3. Mendeskripsikan dengan susunan kalimat sendiri 1 teori terjadinya bumi(tata surya) melalui 6 tahapan ( 6 susunan kalimat) secara kronologis/berurutan) sesuai kesepakatan butir ke-2.

4. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil telaah dan diskusinya. 5. Guru menyimpulkan secara garis besar 3 teori terjadinya bumi (tata surya) C. Kegiatan Akhir:

- Siswa mengumpukan hasil pekerjaanya dan guru memberikan PR berkaitan dengan materi berikutnya.

V. Sumber dan media Pembelajaran 1. Sumber Pembelajaran:

- Buku Geografi yang relevan

-2. Media Pembelajaran

- Gambar Sistem Tata Surya

(10)

1. Teknik: non tes bentuknya penilaian proses 2. Bentuk instrumen: lembar pengamatan

No Nama siswa

Penilaian kegiatan

skor k/aktif k/mandiri k/pimpn k/bersam

a

k/berani

Keterangan skor:

A = 85 – 100 B = 75 – 84 C = 65 – 74 E = < 65

Pamekasan, 28 Juli 2015 Mengetahui:

Kepala Sekolah Guru pengajar

H. Abd. Aziz, S.Pd.I Rulita Diah Ismayanti ,S.Pd

(11)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X/1 Pertemuan ke : 2

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi : Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi Kompetensi Dasar : 2.1 Menjelaskan sejarah pembentukan bumi

Indikator : 2.1.4 Menjelaskan sejarah perkembangan bumi 2.2.5 Menjelaskan teori Pangea dan Gondwana. I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan sejaarah perkembangan bumi 2. Siswa dapat menjelaskan teori Pangea dan Gondwana II. Materi Pembelajaran

1. Sejarah perkembangan bumi 1) 200 juta tahun yang lalu

Benua-benua tergabung dalam satu super benua bernama Pangea. Amerika Utara dan Erasia merupakan bagian utara Pangea, dan disebut Laurasia. Benua-benua lain bergerombol di segmen Selatan, yaitu Gondwana. Di sebelah timur terdapat Laut Tethys.

2) 180 juta tahun yang lalu

Benua Pangea mulai pecah, dengan munculnya Samudra Atlantik Utara di antara Laurasia dan Gondwana. Gondwana sendiri pecah menjadi tiga bagian dan Laut Tethys menjadi lebih sempit.

3) 135 juta tahun yang lalu

Sebuah retakan melebar antara Amerika Utara dan Erasia, dengan memperlebar Atlantik Utara. Amerika Selatan dan Afrika mulai terpisah sepanjang suatu retakan yang menjadi Samudra Atlantik Selatan. India bergerak ke utara menuju Asia.

4) 65 juta tahun yang lalu

Amerika Selatan dan Afrika telah menempuh jalan masing-masing. Amerika Utara dan Eropa masih dihubungkan Greenland. India mendekati Asia,

5) Saat ini

Greenland telah terpisah, sementara Australia telah berpindah ke utara dari Antartika 6) 50 juta tahun yang akan datang

Samudra Atlantik terus melebar, sementara Samudra Pasifik menciut. Australia mendekati Asia. Lembah retak Afrika terbuka dan tergenang. Laut Merah melebar, dan Teluk Persia lenyap.

2. Teori Pangea dan Gondwana

Teori Pangea (Pangea Continent-Kontinen Pangea)

Benua Pangea menurut teori Alfred Wagener (1910) permukaan bumi pada akhir periode Karbon (kurang lebih 300 juta tahun yang lalu) sangat lain daripada sekarang ini. Ketika itu Amerka Utara masih bergabung dengan kontinen Eurasia, dan Amerika Selatan dengan kontinen Afrika. Benua-benua di belahan bumi selatan seperti Australia dan Antartika juga bersatu dengan masa benua tesebut di atas. Semenanjung India amat cocok /tepat di antara Afrika dengan Australia. Wagener mengusulkan supaya kontinen hipotesis ini disebut Pangea. Menurut teori itu bahwa Pangea (Sial) mulai berpisah pada periode Jura dan Tersier.

(12)

(1884) dan Frank B. Taylor. Kedua ahli ini mengemukakan teorinya bahwa mula-mula ada dua benua yang berlokasi di kedua kutub bumi, yaitu Laurasia (Lourantia) dan Gondwana. Selanjutnya kedua benua tersebut secara perlahan-lahan bergerak ke arak ekuator dan terpecah-pecah membentuk benua-benua seperti yang ada sekarang ini. Amerika Selatan, Afrika, Australia, dan India dahulu menjadi satu dalam daratan Gondwanaland, sedangkan benua-benua yang lain menjadi satu dalam daratan Laurasia.

Pandangan ini banyak diyakini oleh para ahli geologi karena bentuk-bentuk setangkup dari benua-benua itu apabila disambungkan nampaknya tepat. Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan adalah penyebab terpecah-pecahnya benua-benua tersebut. III. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : keterampilan proses 2. Strategi : contekstual learning 3. Model : konstruktivisme IV. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal:

1) Apersepsi : sebutkan nama-nama benua di dunia ini.

2) Motivasi : menunjukkan letak geografis benua pada peta Dunia B. Kegiatan Inti :

1. Membagi kelompok masing-masing beranggotakan 5 siswa.

2. Menugaskan siswa untuk membuktikan dengan merekonstruksikan teori benua Pangea 3. Menjiplak bentuk-bentuk benua pada peta yang ada dan memotongnya sesuai dengan

bentuk yang terjiplak.

4. Letakkan hasil guntingan di atas meja, gabungkan potongan-potongan tersebut sampai hampir cocok dengan yang lain

5. Buatlah analisis mengenai benua mana saja yang dapat menyatu satu sama lain dan berikan kesimpulan.

6. Mempresentasikan hasil analisis.

C. Kegiatan Akhir: mengumpulkan hasil kerja siswa dan guru menyimpulkannya. V. Sumber dan media Pembelajaran

1. Sumber Pembelajaran:

- Buku geografi yang relevan - Kamus geografi

- Peta Dunia - Bahan Ajar 2. Media Pembelajaran

- Peta Dunia - Puzzel VI. Penilaian:

1. Teknik: non tes bentuknya penilaian proses 2 . Bentuk instrumen: lembar pengamatan

Pamekasan, 28 Juli 2015 Mengetahui:

Kepala Sekolah Guru pengajar

(13)

NIP. NIP. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X/1 Pertemuan ke : 3

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi : Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi Kompetensi Dasar : 2.2 Mendeskripsikan tata surya dan jagat raya

Indikator : 2.2.1 Menyebutkan susunan anggota tata surya secara berurutan

2.2.2 Mendeskripsikan jagat raya I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyebutkan susunan anggota tata surya secara berurutan 2. Siswa dapat mendeskkripsikan jagat raya

II. Materi Pembelajaran

1. Tata surya/Solar Syatem : matahari bersama-sama dengan planet-planet, satelit-satelit, asteroid-asteroid, serta semua benda angkasa lainnya dibawah lingkungan pengaruh grafitasi matahari yang bergerak sebagai satu unit di ruang angkasa. Gabungan/kumpulan dari sejumlah tata surya merupakan koenstelasi bintang.

2. Uraian singkat masing-masing Planet Planet Dalam

1). Merkurius

Merkurius merupakan planet kecil dengan garis tengah + 4800 km. Jaraknya dari matahar 59 juta km (0,39 AU). Elongasi terbesar adalah 28O. Berat jenis planet ini =

4. Merkurius mempunyai Albedo yaitu perbanidngan antara cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima dari matahari sebesar 0,07. Ini berarti 93% cahaya matahari diserap. Suhu rata-rata + 340O C permukaan yang selalu gelap suhunya rata-rata –

100O C. Revolusi planet ini hanya 88 hari sedangkan rotasinya 58 hari 15 jam.

Massanya paling kecil diantara tata surya kita, yaitu 0,06 massa bumi sehingga tidak ada lapisan udara (atmosfer) yang menyelubunginya. Planet ini tidak mempunyai satelit.

2.) Venus

Planet ini lebih kecil dari bumi mempunyai albedo 0,8 atau 20 % cahaya matahari yang diserap. Venus diselimuti awan tebal atau atmosfer yang mungkin terjadi dari karbon dioksida, tetapi tidak mengandung uap air dan oksigen. Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari, dengan jarak 108 juta kn (0,72 AU), berat jenisnya 4,9 dengan suhu rata-rata sekitar 100O. Planet ini terkenal dengan sebutan

Bintang kejora yang bersinar terang pada waktu sore dan pagi hari. Garis tengah venus 12,30 km rotasinya + 247 hari dan berevolusi selama 225 hari atau 0,622 tahun.

3). Bumi

(14)

4). Mars

Planet ini sering pula disebut dengan Planet Merah, diduga tanahmya bayak mengandung besi oksigen. Jarak planet Mars dengan matahari 2228 juta km (1,534 AU). Garis tengahnya + rotasi planet 24 jam 36 menit. Revolusinya + 1,88 tahun atau 23 bulan. Berat jenisnya 3,9. Di Mars tidak ada oksigen, hampir tidakada air, sedangkankutub es yang diperkirakan mengandung bayak air ternyata hanay lapisan salju yang tipis. Suhu permukaan sekitar 150O C. Sedangkan kutub es –70O C. Mars

mempunyai dua satelit yaitu Phobos dan Deimos. 5). Asteroid/Planetoid

Asteroid/Planetoid merupakan benda langit kecil, anggota tata surya yang mengorbit matahari antara Mars dan Yupiter. Asteroid terbesar dan pertama kali ditemukan adalah Ceres, bergaris tengah 750 km berwarn agelap, karena kandungan karbonnya yang tinggi, jug adiperkirakanmegandung nikel dan besi seperti bahan pembentuk planet lain. Asteroid yang kecil mempunyai susunan materi seperti bumi, misalnya Icarus, Eros, Toros, dan Geografos.

6). Yupiter

Yupiter merupakan plenet terbesar dalam tata surya. Jarak rata-rata dari matahari 778 juta km atau 5,2 AU. Garis tengahnya 140.000 lm. Massa planet ini sangat besar, hampir 300 kali massa bumi dan gravitasinya 22,6 kali gravitasi bumi. Oleh karena mempunyai gaya tarik yang sanagt kuat, sehingga mempunyai 14 satelit. Rotasinya palingcepat, ayitu 10 jam. Atmosfer Yupiter sebagian besar adalah gas amoniak (NH3) dan Metana (CH4) sehingga kaya hidrogen.

7). Saturnus

Saturnus merupakan planet terbesar kedua. Garis tengahnya pada ekuator 120. 000 km. Satusnus berevolusi selama 29,46 tahun, rotasinya selama 10,14 jam, sedang massanya 95,2 kali massa bumi. Atmosfernya terdiri dari Hidrogen dan Helium. Keistimewaan planet ini adalah cincin yang berasal dari satelitnya yang meledak dan berubah menjadi abu. Cincin tersebut terdiri dari 3 lapisan, yaitu:

1. Cincin yang paling luar tebalnya 16.000 km.

2. Cincin tengah yang paling terang tebalnya 36.000 km. 3. cincin dalam (Crepe) tebalnya 16.000 km.

Antara cincicn luar dan tengah terdapat celah-celah yang lebarnya 2572 km terdiri dari gas uap air yang sudah membeku dan disebut celah Cass, karena penemunya adalah Cassini tahun 1675. Saturnus memepunyai 17 satelit, beberapa diantaranya belum diberi nama.

8). Uranus

Planet ini ditemukan pada tahun 1781 oleh astronom Inggris yang bernama William Herschel. Jarak antara Uranus dari Matahari adalah 19,18 AU atau + 2877 juta km. Periode revolusinya 84,01 tahun. Keistimewaan planet ini antara lain kemiringan sumbu rotasinya sebesar 98O terhadap wekuator dan terletak sebidang dengan bidang

revolusinya sehingga hampir semua permukaannya pernah menghadap matahari. Dari hasil penelidikan NASA tahun 1977 menunjukkan bahwa Uranus mempunyai cincin seperti Saturnus serta mempunyai 5 buah satelit yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania dan Oberon.

9). Neptunus

(15)

Gravitasinya 1,2 kali gravitasi bumi dengan massa 17,2 kali masssa bumi. Neptunus mempunyai 2 satelit yaitu Triton dan Nereid.

10). Pluto

Pada tahun 1905 Percival Lowell membuat perhitungan untuk mencari plenet baru disekitar kelompok Gemini, namun ia belum sampai meneu\mukan sesuatu yang baru. Usahnya dilanjutkan oleh Clyde Tombaugh. Pada akhir bulan Pebruari 1930 dia menemukan sebuah benda bergerak dengan selisih 6O dari perkiraan lowell. Pada

13 Maret 1930 Tombaugh mengumumkan penemuan tersebut dari Lowell Observatori dan diberi nama Pluto.

Periode Pluto 247,7 tahun sedangkan rotasinya selama 6 hari 9 jam. Jarak antara Pluto dan Matahari 39,44 AU atau + 5.916 juta km. Garis tengah pada ekuator 3000 km. Pluto mempunyai satu buah satelit yang disebut Charon.

III.` Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : keterampilan proses 2. Strategi : pembelajaran kontekstual IV. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal:

A. Apersepsi : Menanyakan tentang urutan planet-planet dalam sistem Tata Surya ? B. Motivasi : Mengapa bumi merupakan planet istimewa?

2. Kegiatan Inti

1. Guru menyajikan informasi secara global mengenai: a. Sistem Tata Surya

b. Planet dalam c. Planet luar

2. Menugaskan siswa secara individu mengerjakan LKS/Bahan Ajar 3. Diskusi terbimbing/terbuka membahas hasil kerja siswa

4. Setiap siswa menyimpulkan hasil diskusi 3. Kegiatan akhir:

a. Menyampailan kesimpulan dari hasil diskusi. b. Memberikan PR

V. Sumber dan media Pembelajaran 1. Sumber Pembelajaran:

a. Buku Geografi yang relevan b. Tata Surya, Pustaka Life Jakarta 2. Media Pembelajaran

a. Gambar sistem tata surya VI. Penilaian:

1. Teknik: tes tertulis

2. Bentuk instrumen: soal uraian

Pamekasan, 28 Juli 2015 Mengetahui:

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian dosis daun Polyscias obtusa yang berbeda menunjukkan profil jumlah relatif CD4 + , CD8 + dan B220 + antara semua perlakuan memiliki perbedaan yang

2001dalam SIELT).Lamun di Teluk Mayalibit masih dalam kondisi sangat baik dengan keanekaragaman ikan yang tinggi pula sehingga merupakan salah satu area yang

Jadi masyarakat adalah sekelompok orang yang hidup bersama antar individu satu dengan lainnya yang mendiami suatu wilayah tertentu. Pada makalah ini kita akan membahas lebih rinci

Yang paling penting dari Peraturan Komisi Pemilihan Umum mengenai pelarangan mantan narapidan korupsi mendaftarkan diri sebagai calon legislatif dalam pemilu 2019 yaitu

Selain untuk mengetahui berbagai hal tentang Introduction Et Caprice seperti yang tertulis dalam tujuan penelitian, diharapkan karya tulis ini dapat menambah

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa status merokok dengan kejadian TB paru tidak menunjukkan hubungan yang bermakna.(Rukmini,

Parameter geologi yang berkaitan dengan kemampuan lahan untuk kawasan wisata berupa daya dukung batuan dan tanah, kemiringan lereng, bencana beraspek

dibandingkan dengan gelatin pada kedua larutan asam yang lain dengan konsentrasi dan waktu perendaman yang sama akan menghasilkan gelatin dengan rendemen yang lebih sedikit.