• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KURANG BERHASIL MENGINTEGRASIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Analisis Kurang Berhasil Mengintegrasikan Karakter Dalam Pembelajaran Matematika (Studi Kasus Pada SMP Negeri 2 Sawit Kabupaten Boyolali).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KURANG BERHASIL MENGINTEGRASIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Analisis Kurang Berhasil Mengintegrasikan Karakter Dalam Pembelajaran Matematika (Studi Kasus Pada SMP Negeri 2 Sawit Kabupaten Boyolali)."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KURANG BERHASIL MENGINTEGRASIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

(Studi Kasus pada SMP Negeri 2 Sawit Boyolali)

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Jurusan Pendidikan Matematika

Disusun Oleh :

YURISTA DWI PAMBAYUN JATI A 410 080 183

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

ANALISIS KURANG BERHASIL MENGINTEGRASIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

(Studi Kasus pada SMP Negeri 2 Sawit Boyolali) TAHUN 2013

Oleh

Yurista Dwi Pambayun Jati , danIdris Harta, MA, Ph. D ,

1

Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, kucingenjoy2@gmail.com

2Staf Pengajar UMS Surakarta, idrisharta@yahoo.com

3

Staf Pengajar UMS Surakarta,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kurang berhasil mengintegrasikan karakter dalam pembelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, angket, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan metode alur yaitu data dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilaksanakan dan dikembangkan selama proses pembelajaran. Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari penelitian tindakan kelas ini antara lain: 1) Pengintegrasian karakter dalam pembelajaran merupakan suatu usaha untuk merubah dan memperbaiki perilaku siswa malalui arahan dan motivasi dalam pembelajaran. 2) Dalam pembelajaran nilai-nilai karakter untuk matematika meliputi religius, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, demokratis, berpikirlogis, kritis, kreatif, dan inovatif, kerja keras, keingintahuan, kemandirian, bertanggungjawab dan percaya diri. 3) Kendala yang dialami sebagian guru matematika adalah kurangnya kesadaran dari siswa akan pentingnya nilai-nilai karakter dalam pembelajaran.

(4)

2   

I. PENDAHULUAN

Dampak negatif globalisasi telah mengakibatkan nilai-nilai moral,

semangat patriotism, dan cirri khas yang menarik (karakter) dari individu dan

masyarakat bangsa dan Negara kita semakin memudar. Dalam hal ini, Ketut

Sumarta (2000:181) menyatakan bahwa pendidikan nasional kita cenderung

hanya menonjolkan pembentukan kecerdasan berpikir dan menepikan

penempatan kecerdasan rasa, kecerdasan budi, bahkan kecerdasan

batin.Pendidikan bukanlah suatu hal yang statis atau tetap, melainkan suatu

hal yang dinamis sehinnga menuntut adanya suatu perubahan atau perbaikan

secara terus menerus. Perubahan dapat dilakukan dalam hal metode mengajar,

buku-buku, alat-alat laboratorium, maupun matrei-materi pelajaran.

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki salah

satu peran penting dalam pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari waktu jam

pelajaran sekolah lebih banyak dibanding pelajaran lain. Pelajaran matematika

dalam pelaksanaan pendidikan diberikan kepada semua jenjang pendidikan

mulai dari taman kanak – kanak sampai sekolah menengah atas (Septina

Damayanti, 2008:1)

Mengingat pentingnya pendidikan karakter tersebut, agaknya menjadi

alasan untuk memperbaiki konsep pendidikan saat ini, terkhusus pada

pembelajaran matematika. Agar konsep pendidikan berkarakter mampu

menjadi ruh dari pembangunan bangsa dan negara kita untuk lebih baik

kedepannya. Maka dari itu, penulis akan mengkaji faktor-faktor penyebab

kurang berhasilnya mengintegrasikan pendidikan berkarakter dalam

pembelajaran matematika.

II. LANDASAN TEORI

Hasil penelitian yang relevan merupakan uraian sistematis tentang

hasil-hasil penelitian sebelumnya. Adapun penelitian yang relevan dengan

(5)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Endah Asmarawati (2012)

menyimpulkan bahwa kesiapan guru matematika mengintegrasikan karakter

dalam pembelajaran matematika di SMP N 2 Gatak sudah dikatakan baik, hal

ini bisa diamati dari pemahaman guru tentang pendidikan karakter,

pengembangan RPP, silabus dan bahan ajar yang mengembangkan karakter

serta pengintegrasiannya ke dalam pembelajaran.

Adapun mekanisme pendidikan karakter dalam pembelajaran ada

beberapa pendapat, diantaranya: menurut Muchlas Samani dan Hariyanto

(2011: 25) di antara berbagai teori yang berkembang, ada enam teori yang

banyak di gunakan; yaitu: pendekatan pengembangan rasional, pendekatan

pertimbangan, pendekatan klarifikasi nilai, pendekatan pengembangan moral

kognitif dan pendekatan perilaku social.

III. METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang memberi gambaran

tentang nilai-nilai pendidikan karakter bangsa dalam pembelajaran

matematika. Dalam penelitian ini yang diamati adalah penanaman dan

pengembangan nilai-nilai pendidikan karakter bangsa pada pembelajaran

matematika yaitu dalam perencanaan, pelaksaan, dan evaluasi. Dengan

digunakan penelitian kualitatif, maka data yang didapatkan akan lebih

lengkap, lebih mendalam dan bermakna sehingga tujuan dari penelitian ini

akan tercapai.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu berusaha

mendapat informasi yang selengkapnya mengenai analisis kurang berhasil

mengintegrasikan karakter di dalam pembelajaran matematika. Informasi

digali lewat penyebaran angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi

terhadap informan (guru matematika). Proses penyebaran angket dan

wawancara merupakan faktor utama dalam pengumpulan data.

Penelitian kualitatif menggunakan strategi dan prosedur penelitian

yang sangat fleksibel. Penelitian Kualitatif menggunakan rancangan penelitian

(6)

4   

Dalam hal ini yang menjadi sumber data primer adalah guru.

Pemilihan informan dilakukan secara purposif dan snowball sampling.

Pemilihan informan secara purposif dimaksudkan untuk menentukan informan

kunci, yaitu informan yang benar-benar menguasai permasalahan secara

mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantab.

IV. DISKRIPSI HASIL PENELITIAN

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode angket

dan wawancara. Hasil penelitian akan dideskripsikan dari hasil pengisian

angket, kemudian diperjelas dengan hasil wawancara.

1. Persepsi Guru Matematika SMP Negeri 2 Sawit Mengenai Pentingnya

Pengintegrasian Karakter dalam Pembelajaran Matematika

Pengintegrasian karakter merupakan suatu dalam pembentukkan

peserta didik yang mempunyai karakter atau kepribadianyang baik.

Sebagai salah satu cara mengatasi karakter pelajar di Indonesia yang

semakin lemah dilihat dari hasil angket yang telah diisi oleh 3 orang guru

matematika SMP Negeri 2 Sawit. Dari hasil angket tersebut menunjukkan

1 guru sangat setuju dan 2 guru setuju.

Hal ini dapat dilihat dengan hasil wawancara yang dilakukan

kepada guru matematika (pada tanggal 16 Maret 2013) mengatakan

bahwa :

Responden 1:

“Peran guru sangat berpengaruh dalam pengintegrasian karakter

seperti memberikan contoh yang baik kepada peserta didik. Seperti

mengucapkan sala ketika masuk, disiplin waktu, rapi, dan penuh

semangat. Selain itu, guru berperan sebagai motivator dan

menasehati siswa jika melakukan kesalahan.” (Wawancara

(7)

2. Persepsi guru matematika SMP Negeri 2 Sawit mengenai implementasi

pengintegrasian karakter dalam pembelajaran matematika yang meliputi

pernecanaan, pelaksanaan, danevaluasi pembelajaran

a. Perencanaan pembelajaran

Pendidikan karakter sudah terintegrasi dalam pembelajaran

matematika di SMP Negeri 2 Sawit. Hal ini didukung dengan hasil angket

yang menunjukkan 1 guru sangat setuju dan 2 guru lainnya setuju.

Respon 1:

“Saya sudah mengintegrasikan silabus dan RPP dengan nilai-nilai

karakter. Dalam penyusunanannya memang tidak ada kesulitan.

Hanya saja mungkin kesulitannya terletak pada teknisnya, saya

rasa itu.” (Wawancara, 19-09-2013)

b. Pelaksanaan pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari

perencanaan pembelajaran (silabus dan RPP) yang mencakup kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.

Kegiatan pendahuluan sudah mengintegrasikan pendidikan karakter,

1 guru sangat setuju dan 2 guru lainnya setuju.

Respon 1:

“Dalam kegiatan pendahuluan sudah mengintegrasikan karakter,

diantaranya, sebelum memulai pelajaran siswa diajak berdoa dan

member salam kepada guru.” (Wawancara, 19-09-2013)

Mengenai kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi) sudah

mengintegrasikan pendidikan karakter, 1 guru sangat setuju dan 2 guru

(8)

6   

Respon 1:

“kegiatan inti sudah diintegrasikan ke dalam pembelajaran

matematika khususnya. Yang mana meliputi eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi.” (Wanawancara, 19-09-2013)

Kegiatan penutup dari hasil angket, 1 guru sangat setuju dan 2 guru

lainnya setuju

Respon 1:

“Kegiatan penutup yang mengintegrasikan karakter seperti

membuat ringkasan mengenai apa yang dipelajari tadi

bersama-sama dengan siswa. Karakter yang diharapkan adalah siswa dapat

berkerjasama, berpikir logis, kreatif, dan penuh tanggungjawab.

Namun demikian tetap terjadi kendala salah satunya, siswa yang

sulit diajak untuk melaksanakan apa yang guru perintahkan.”

(Wawancara, 19-09-2013)

c. Evaluasi

Dalam mengembangkan karakter peserta didik untuk itu evaluasi

pembelajaran hendaknya berpedoman pada pendidikan karakter.

Evaluasi pembelajaran matematika di SMP Negeri 2 Sawit sudah

berpedoman pada pendidikan karakter. Hal ini dapat dilihat pada hasil

angket yang menyatakan 1 guru sangat setuju dan 2 guru lainnya setuju.

Respon 1:

“Dengan menanamkan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran

matematika khususnya, telah memberikan dampak positif terhadap

siswa. Dan rata-rata yang memperoleh nilai akademis yang baik adalah

(9)

3. PENUTUP

Dari hasil penelitian yang dilakukan di atas, dapat disimpulkan

bahwa kurang berhasilnya mengintegrasikan karakter dalam

pembelajaran matematika di SMP Negeri 2 Sawit karena kurangnya

sosialisasi mengenai pengintegrasian karakter dalam pembelajaran,

tingkat kecerdasan siswa sehingga mempersulit menerima pembelajaran,

faktor keluarga terkait dengan kepedulian, dan karakter lingkungan

(10)

8   

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal dan Sujak. 2011. PanduandanAplikasiPendidikanKarakter. Jakarta : Gaung Persada Press.

Asmarawati, Endah. 2012. “kesiapan guru matematika mengintegrasikan karakter

dalam pembelajaran di smp negeri 2 gatak kabupaten sukoharjo”.

Surakarta:Skripsi FKIP UMS (tidak diterbitkan ).

Badan Penelitian dan Pengembangan Puskur Kemendiknas, Bahan Pelatihan

Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, (Jakarta :

Kemendiknas, 2010)

Bajari, Atwar. Mengolah Data DalamPenelitianKualitatif.Tersedia di

http://atwarbajari.wordpress.com/2009/04/18/mengolah-data-dalam-penelitian-kualitatif/.Diaksestanggal 7 Maret 2012 pukul 09.21 WIB.

Danim, Sudarwan. 2002. MenjadiPenelitiKualitatif.Bandung :CV PustakaSetia.

Harta, idris. 2010. Pendidikan Karakter Matematika SMP. Tersedia di

http://idrisharta.blogspot.com/2011/04/pendidikan-karakter-matematika-smp.html. Di akses pada tanggal 10 april 2011 pukul 16:17 WIB.

Kesuma, Dharma dkk. 2011. PendidikanKarakter. Bandung : PT RemajaRosdakarya.

Kompasiana.2012 Realita Bangsa: Pendidikan di Indonesia Saat Ini. Tersedia di

http://edukasi.kompasiana.com/2012/06/14/realita-bangsa-pendidikan-di-indonesia-saat-ini-469789.html).Diakses tanggal 14 Juni 2012 pukul 22:32 WIB

.

Lestari, Tia Fifi. 2011. “Persepsi Guru Matematika Sma Se-Kecamatan Kota Kabupaten Kudus Mengenai Pengintegrasian Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran” .Surakarta:Skripsi FKIP UMS (tidak diterbitkan ).

Lickona, T., Schaps, E., & Lewis, C. (2003). CEP’s Eleven principles of effective character education. Washington, DC: Character Education Partnership.

(11)

Patton, Quinn Michael. 2006. MetodeEvaluasiKualitatif. Yogyakarta :PustakaBelajar.

Rochayah, Eny. 2008. “Perencanaan Penilaian Pembelajaran Matematika Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Muhammadiyah Kota Surakarta”. Surakarta:Skripsi FKIP UMS (tidak diterbitkan ).

Sahid, Rahmad. Analisis Data PenelitianKualitatif Model Miles Dan Huberman.Tersedia di http://sangit26.blogspot.com/2011/07/analisis-data-penelitian-kualitatif.html.Diaksestanggal 7 Maret 2012 pukul 09.09 WIB.

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV Alfabeta.

Sukardi. 2008. PenelitianKualitatif-Natural DalamPendidikan.Yogyakarta :Usaha Keluarga.

Sukmadinatadan Nana Syaodih.

2005.MetodeObservasidanProsedurPelaksanaan.Bandung :

RemajaRosdakarya.

Supriyanto, Agus. 2012. “guru matematika terhadap kurikulum syariah”.

Surakarta:Skripsi FKIP UMS (tidak diterbitkan ).

Sutama. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Semarang: CV. Fairuz Media.  

Referensi

Dokumen terkait

Menyajikan hasil penerapan pengelolaan informasi digital melalui pemanfaatan perangkat lunak pengolah informasi.. Penerapan pengelolaan informasi digital • Pemanfaatan

A.. Mengulek adalah salah satu kegiatan yang berat dilakukan. Meskipun terjadi peningkatan angka penderita arthritis dan CTS, hingga saat ini belum ada pengembangan

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran informasi yang berkaitan dengan stres kerja dan produktivitas kerja karyawan, sehingga personalia dapat

Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pengurus YSK Salib Putih yang telah membantu selama proses penulisan dan memberikan informasi serta

[r]

Suh (Suh, S., 1997. Double implementation in Nash and strong Nash. Social Choice and Welfare 14, 439 2 447.) considered a decision making problem where there are a set of

Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah adanya peralihan penggunaan alat penyelaman dari kompresor tambal ban menjadi penyelaman dengan menggunakan

tailing pasir untuk budidaya pakchoy, pengaruh amelioran pupuk organik dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi pakchoy di lahan tailing pasir bekas