• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Prinsip Kepentingan Terbaik bagi Anak dan Problematikanya T1 312012050 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Prinsip Kepentingan Terbaik bagi Anak dan Problematikanya T1 312012050 BAB IV"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

94

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan

Prinsip kepentingan terbaik bagi anak merupakan prinsip yang mendasari Konvensi

Internasional tentang Hak anak. Prinsip kepentingan terbaik bagi anak secara

tertulis dalam Pasal 3 Ayat (1) Konvensi Internasional Mengenai Hak Anak.

Prinsip kepentingan terbaik bagi anak harus menjadi pertimbangan utama dalam

setiap kebijakan yang menyangkut anak baik yang dilakukan oleh

lembaga-lembaga kesejahteraan sosial pemerintah atau swasta, pengadilan,

penguasa-penguasa pemerintahan atau badan-badan legislatif.

Indonesia adalah salah satu negara yang sudah meratifikasi konvensi ini, ini

berimplikasi bahwa Indonesiapun harus menerapkan prinsip ini dalam setiap

kebijakan yang dilakukan. Sebagaimana yang diatur dalam Pasal 4 Konvensi

Internasional mengenai Hak Anak.

Permasalahan dalam prinsip kepentingan terbaik bagi anak dapat kita jumpai dalam

berbagai bidang yaitu bidang Politik (Keseriusan Pemerintah terhadap

Perlindungan Anak dan Kepentingan terbaik bagi anak dalam program parpol),

Problem Ekonomi (Keterkaitan daya beli yang rendah terhadap kesejahteraan anak,

Belum semua sekolah gratis, dan Pemenuhan biaya kesehatan), Problem Sosial

(Secara sosiologis masyarakat belum berfikir secara benar tentang Kepentingan

Terbaik bagi Anak, Penguatan lembaga-lembaga swadaya masyarakat, dan

Permasalahan pekerja anak), Problem Budaya (Belum semua budaya lokal paham

tentang Kepentingan Terbaik Bagi Anak dan Permasalahan anak-anak suku

terasing), Problem Hukum (Lemahnya legislasi tentang perlindungan anak tingkat

daerah, Tingginya angka kriminalitas anak, Belum ada adanya pemberlakuan

kesadaran hukum dalam kurikulum sekolah, dan Belum meratanya program

pendampingan anak bermasalah dengan hukum), dan Problem Psikologis (Rasa

(2)

95

B.

Saran

1. Anak adalah manusia, hak asasi adalah milik semua manusia termasuk anak.

Oleh karena itu hendaknya setiap kehidupan anak dapat terlindungi oleh

hukum melalui pembentukan peraturan perundang-undangan. Penerapan

prinsip kepentingan terbaik bagi anak hendaknya diterapkan secara

keseluruhan tidak hanya secara semu atau sebagian. Bukan hanya secara

tertulis namun juga dalam penerapannya sehari-hari.

2. Melakukan berbagai perbaikan baik secara politik, sosial, budaya, hukum,

ekonomi, dan psikologis agar prinsip kepentingan terbaik bagi anak dapat

menjadi pertimbangan utama dalam mengambil setiap kebijakan. Hal ini

sesuai dengan bunyi Pasal 3 Ayat (1) Konvensi Internasional tentang Hak

Referensi

Dokumen terkait

Asas kepentingan terbaik baik bagi anak harus dikedepankan, dan sebagai alat untuk menangani anak yang berkomplik dengan hukum digunakan upaya Diversi (pengalihan) dan

Pertimbangan Khusus Oleh Jaksa Penuntut Umum Dalam Melakukan Penuntutan Terhadap Anak Yang Melakukan Tindak Pidana Berdasarkan Asas Demi Kepentingan Yang Terbaik Bagi Anak

disertai ancaman atau sanksi yang berupa pidana tertentu bagi barangsiapa yang melanggar larangan tersebut. Asas Demi Kepentingan Yang Terbaik Bagi Anak dalam penelitian ini adalah

Dari pembahasan yang telah dilakukan maka disimpulkan bahwa tuntutan Jaksa Penuntut Umum terhadap anak pelaku tindak pidana berdasarkan asas demi kepentingan yang terbaik bagi

Dengan demikian, yang dimaksud dengan Penerapan Asas Demi Kepentingan yang Terbaik bagi Anak terhadap Anak sebagai Pelaku Tindak Pidana Perjudian adalah

kandungnya, demikian juga orang tua angkat tidak berkedudukan sebagai pewaris dari anak angkatnya. 3) anak angkat tidak boleh mempergunakan nama orang tua

Asas kepentingan yang terbaik bagi anak yang dilibatkan dalam distribusi narkotika belum dilakukan sepenuhnya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan

Namun, dalam isu berkaitan dengan beda agama, dalam hal dimana sudah ada unsur kelekatan, demi menerapkan konsep kepentingan terbaik bagi anak, pihak Dinas Sosial Daerah