• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013. Nomor . : LAP- 21 /PW09/1/2014 Tanggal : 20 Januari 2014.

(2) BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. KATA PENGANTAR Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB) Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta tahun 2011-2014, yang selanjutnya dijabarkan setiap tahunnya dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) tahun 2013. Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011-2014 dirancang mengikuti restrukturisasi perencanaan dan penganggaran karena demi keselarasan program dan kegiatan dalam Rencana Pemerintah Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014. Berdasarkan restrukturisasi program tersebut, program Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dalam Renstra mencakup satu program teknis yaitu Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan dua program generik yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP, serta Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP. Mengikuti peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010 di atas, dan menindaklanjuti Surat Menteri PAN dan RB tentang Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, c.q. BPKP, tanggal 30 November 2012, program dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta tahun 2010–2014 disesuaikan dengan menambah perspektif sasaran strategis beserta Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan maksud agar dapat dilakukan penilaian terhadap pencapaian tujuan dan sasaran. Penyusunan LAKIP telah didukung dengan sistem pengelolaan data kinerja di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen Monitoring dan Evaluasi Rencana Kegiatan Tahunan (SIM MonevRKT), sedangkan pengelolaan data keuangan didukung dengan Sistem Akuntansi Instansi (SAI). LAKIP ini telah membandingkan antara realisasi kinerja Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta tahun 2013 dengan Tapkin Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 dan capaian kinerja tahun 2012. Hasil pembandingan menunjukkan bahwa rataLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(3) - ii -. rata capaian kinerja BPKP telah memuaskan, dengan tercapainya 8 dari 8 sasaran strategis dan tercapainya 30 dari 32 IKU. Capaian sebanyak 32 IKU tersebut jika dikaitkan dengan program BPKP, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Sebanyak 21 dari 21 IKU pada Program Pengawasan Intern mencapai predikat memuaskan; 2. Sebanyak 11 dari 11 IKU pada Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya serta Program Sarana dan Prasarana Aparatur Negara mencapai predikat memuaskan. Selain sebagai media pertanggungjawaban atas mandat yang diemban dan kinerja yang telah ditetapkan, LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 diharapkan dapat menjadi sarana peningkatan pencapaian kinerja.. Jakarta, 20 Januari 2014 Kepala Perwakilan,. Bonny Anang Dwijanto NIP 19600825 198703 1 001. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(4) - iii -. Kebenaran isi LAKIP ini merupakan tanggung jawab para Penanggung Jawab Program terkait, dengan membubuhkan tanda tangan di bawah ini.. Kepala Perwakilan. Bonny Anang Dwijanto NIP 19600825 198703 1 001 1. Kepala BagianTata Usaha. 2. Kepala Bidang IPP. 3. Kepala Bidang APD. Didi Junaedi NIP 19581003 198703 1 001. Rizal NIP196312251985031002. Michael Rolandi CB NIP 19690203 198903 1001. 4. Kepala Bidang Akuntan Negara. 5.Kepala Bidang Investigasi. 6. Kasubbag Prolap. Osman Syarif NIP 19670409 198703 1 001. Irham NIP196311081985031001. Chairun Chaidirsyah NIP19631222 198402 1 001. 7. Kasubbag Keuangan. 8. Kasubbag Umum. 9. KasubbagKepegawaian. Daridin NIP 19660627 198803 1 001. Slamet NIP 19610113 198112 1 001. Dindin Syafrudin NIP 19620324 198303 1 001. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(5) - iv -. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... iii RINGKASAN EKSEKUTIF......................................................................................................... v I.. PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1 A. B. C. D. E.. II.. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI ..................................... 1 KEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK ORGANISASI ................................................. 2 STRUKTUR ORGANISASI .................................................................................................... 3 ASPEK STRATEJIK ORGANISASI ....................................................................................... 4 SISTEMATIKA PENYAJIAN................................................................................................. 5. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ................................................. 7 A. RENCANA STRATEGIS 2011 – 2014.................................................................................... 7 1. Pernyataan Visi...................................................................................................................... 8 2. Pernyataan Misi..................................................................................................................... 8 3. Tujuan.................................................................................................................................. 13 4. Sasaran Strategis.................................................................................................................. 13 5. Indikator Kinerja Utama ...................................................................................................... 14 6. Program dan Kegiatan ......................................................................................................... 17 B. PERJANJIAN KINERJA 2013 ......................................................................................... 19. III. AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................................................ 23 A. CAPAIAN KINERJA............................................................................................................. 23 B. ANALISIS KINERJA ............................................................................................................. 27 Sasaran Strategis 1................................................................................................................... 28 Sasaran Strategis 2................................................................................................................... 35 Sasaran Strategis 3................................................................................................................... 37 Sasaran Strategis 4................................................................................................................... 41 Sasaran Strategis 5................................................................................................................... 48 Sasaran Strategis 6................................................................................................................... 51 Sasaran Strategis 7................................................................................................................... 54 Sasaran Strategis 8................................................................................................................... 64 B. CATATAN ATAS KINERJA ............................................................................................... 65. IV. PENUTUP.................................................................................................................................. 67 LAMPIRAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(6) RINGKASAN EKSEKUTIF. P. erwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2011-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan target yang akan dicapai. serta rencana pendanaan dalam tahun 2011-2014, yang selanjutnya menjadi acuan dalam penyusunan Kebijakan Pengawasan (Jakwas) dan Penetapan Kinerja (Tapkin) setiap tahun. Visi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta adalah menjadi Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas. Sebagai auditor Presiden, BPKP berperan membantu pemerintah dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan negara, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, serta membantu upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2010-2014. Untuk mewujudkan visinya, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta memiliki empat misi, yaitu (1) menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di wilayah Perwakilan DKI Jakarta; (2) membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan DKI Jakarta; (3) mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan DKI Jakarta; serta (4) menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah di wilayah Perwakilan DKI Jakarta. Dalam mencapai visi dan misi tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta menetapkan enam tujuan strategis yang akan dicapai dalam tahun 2011-2014, yaitu : (1) meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan Negara; (2) meningkatnya tata pemerintahan yang baik; (3) terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan Negara; (4) tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; (5) meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten; dan (6) terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah. Untuk mencapai tujuan strategis di atas, dalam tahun 2013 Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta telah merumuskan delapan sasaran strategis sebagai tindak lanjut atas surat Menteri PAN dan RB Nomor B/3293/M.PAN-RB/11/2012 tanggal 30 November 2012 tentang hasil evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) BPKP. Perumusan sasaran strategis diikuti dengan penyesuaian Indikator. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(7) - vi RINGKASAN EKSEKUTIF. Kinerja Utama (IKU) dan penetapan IKU dominan sebagai dasar pengukuran capaian sasaran strategis. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 ini merupakan salah satu media yang menunjukkan kesiapan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta untuk mampu menjawab pertanyaan atas pencapaian kinerja tahun 2013. LAKIP ini juga sebagai alat kendali dan alat pengukuran kinerja secara kuantitatif menuju terwujudnya akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas. Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja tahun 2013 menunjukkan bahwa sebanyak delapan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta seluruhnya telah tercapai. Delapan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta berikut capaiannya dapat dilihat pada Tabel RE.1. Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No.. Sasaran Strategis. Capaian Sasaran. 1.. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan satu LKPD.. Tercapai 278,46%. 2.. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara Sebesar 87,50%. Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada satu Pemda dan Terselenggaranya Good Governance pada 75% BUMN/BUMD. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di satu Pemda.. Tercapai 156,25%. 3. 4.. 5. 6.. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten satu Pemda.. 7.. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100%. Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan.. 8.. Tercapai 189,64% Tercapai 140,64%. Tercapai 100% Tercapai 100% Tercapai 130,27% Tercapai 100%. Keberhasilan capaian sasaran strategis diukur dengan IKU yang menggambarkan peran Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi pengukuran atas realisasi 12 IKU yang paling mempengaruhi capaian sasaran strategis (IKU dominan) dari 32 IKU yang telah ditetapkan dalam Tapkin Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013. Pengukuran kemudian dilanjutkan dengan analisis, khususnya terhadap IKU yang menyimpang jauh dari targetnya. Realisasi pencapaian delapan sasaran strategis tersebut di atas, adalah sebagai berikut:. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(8) - vii RINGKASAN EKSEKUTIF. 1. Meningkatnya Kualitas 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan satu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Capaian sasaran strategis tahun 2013 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut: a. Indikator Kinerja Utama Dominan “Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan”, dimana sebanyak 52 dari 14 IPP yang ditargetkan dalam Tapkin 2013 untuk diasistensi oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta telah dilaksanakan pendampingan penyusunan laporan keuangan, atau mencapai 458,55% dari target sebesar 90%. b.. Indikator Kinerja Utama Dominan Jumlah Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP sebanyak satu IPD dari satu IPD yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, mencapai 100%, sesuai dengan target sebesar 100%.. c. Indikator Kinerja Utama Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat dalam tahun 2013 telah melaksanakan 44 laporan yang disampaikan kepada BPKP Pusat dari 85% laporan yang ditargetkan sebesar 22 laporan sehingga capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 276,82%. 2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% Capaian sasaran strategis tahun 2013 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan “Persentase peningkatan penerimaan negara dari hasil pengawasan”, yang diukur berdasarkan Jumlah tindak lanjut (rekomendasi/saran) dibagi dengan jumlah rekomendasi/saran hasil audit OPN/OPAD. Capaian IKU ini pada tahun 2013 adalah dari 8 rekomendasi yang seluruhnya telah ditindaklanjuti , sedangkan target IKUnya pada tahun 2013 adalah sebesar 80% sehingga capaian kinerja pada tahun 2013 adalah sebesar 156,25%.. 3. Terselenggaranya SPM pada satu Pemda dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD Capaian sasaran strategis tahun 2013 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut: a. Atas IKU “Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal/Pelayanan Prima”, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta melakukan audit kinerja Pelayanan Pemda Bidang Pendidikan dan Kesehatan atas satu IPD untuk mendorong seluruh IPD tersebut mencantumkan SPM ke dalam dokumen perencanaan. Apabila dibandingkan dengan targetnya sebanyak satu IPD, maka diperoleh capaian IKU sebesar 100%. b. Atas IKU “Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI.“, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta melakukan kegiatan sosialisasi, asistensi, assessment penerapan Good Corporate Governance (GCG), Key Performance Indicator (KPI), dan audit kinerja pada BUMN/BUMD/BUL LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(9) - viii RINGKASAN EKSEKUTIF. untuk meningkatkan tata kelola perusahaan. Dari hasil evaluasi/sosialisasi/asistensi terhadap 59 BUMN/BUMD/BUL, atau mencapai 279,29% dibandingkan dengan targetnya sebesar 65% dari Tapkin 2013 sebanyak 50 Laporan atau 32 laporan .. 4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Capaian sasaran strategis tahun 2013 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan “Persentase pelaksanaan audit investigasi /PKKN (Perhitungan Kerugian Keuangan Negara )/PKA (Pemberian Keterangan Ahli)”, yang diukur berdasarkan Jumlah laporan audit investigasi/PKKN/PKA dibagi dengan permintaan audit investigasi/PKKN/PKA dari instansi penegak hukum. Dalam tahun 2013, telah dilaksanakan audit investigasi /PKKN/PKA terhadap kasus berindikasi Tindak Pidana Korupsi. Dari 66 permintaan audit investigasi/PKKN /PKA telah dilakukan penerbitan Surat Tugas sebanyak 63 Penugasan dan seluruhnya telah diterbitkan laporannya oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, dari target sebanyak 85% dari 62 laporan, sehingga capaian IKU adalah sebesar 140,64%.. 5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di satu Pemda Capaian sasaran strategis tahun 2013 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan “Realisasi persentase K/L dan Pemda yang telah menyelenggarakan SPIP sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008”, yang diukur berdasarkan jumlah Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini WTP sebanyak satu dari jumlah seluruh Pemda sebanyak satu Pemda dengan realisasi 100%, dengan capaian 100% atas target sebesar 100%.. 6. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada satu Pemda Capaian sasaran strategis tahun 2013 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan “Realisasi jumlah unit APIP yang telah menerapkan JFA”, yang diukur dari jumlah unit APIP yang telah menerapkan JFA. Sampai dengan tahun 2013, jumlah unit APIP yang telah menerapkan JFA adalah 1 APIP dari target sebanyak 1 APIP, atau realisasi sebesar 100%, dengan capaian 100% atas target sebesar 70%.. 7. Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% Capaian sasaran strategis tahun 2013 ditunjukkan oleh dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut: a. IKU “Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi”, diukur dengan membandingkan antara tingkat realisasi penugasan terhadap rencana capaian yang ditetapkan. Pada tahun 2012, jumlah realisasi penugasan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(10) - ix RINGKASAN EKSEKUTIF. adalah 281 Penugasan atau 98,59% dari target kinerja sebesar 85% atas 285 rencana penugasan, sehingga capaian kinerja tahun 2013 adalah sebesar 160,55%. b. IKU ‘’Tingkat Opini BPK terhadap Laporan Keuangan BPKP” diukur 100% jika predikat opini BPK RI adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pada tahun 2013, opini dari BPK RI atas Laporan Keuangan BPKP Tahun Anggaran 2012 adalah WTP sehingga mencapai 100% dari target.. 8. Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan Capaian sasaran strategis tahun 2013 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan, “Terimplementasinya sistem informasi untuk mendukung pengambilan keputusan internal (manajemen BPKP)” yang telah direalisasikan dengan penerapan sistem informasi, sistem data warehouse, aplikasi transaksi, aplikasi lanjutan, dan infrastruktur teknikal, mencapai 100% dari target 100% pada tahun 2013. Keseluruhan program yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2013 menggunakan dana DIPA sebesar Rp20.885.281.236,00 atau 88,90% dari anggaran sebesar Rp23.525.696.000,00, serta Dana Mitra Kerja sebesar Rp1.836.289.500,00 untuk membiayai 35 kegiatan pengawasan. Secara umum sebagian besar sasaran strategis dalam tahun 2013 telah tercapai sesuai dengan yang ditargetkan. Namun demikian, masih terdapat beberapa sasaran strategis dan IKU yang masih perlu dipertajam. Untuk itu, diperlukan upaya dan kerja yang lebih keras lagi untuk mengoptimalkan pencapaian semua sasaran strategis di masa mendatang. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dalam upaya memperbaiki kinerja antara lain: 1. Menyempurnakan metodologi perencanaan dan pelaksanaan pengawasan yang dapat secara dini memetakan permasalahan kegiatan lintas sektoral dan permasalahan stakeholder lainnya sehingga dapat lebih efektif memberikan rekomendasi strategis; 2. Menyempurnakan metodologi perencanaan dan pengukuran kinerja; 3. Penyusunan dokumen perencanaan kinerja tahun 2014 sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada BPKP; 4. Peningkatan penyelenggaraan SPIP pada K/L/Pemda, antara lain melalui: a.. Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara lain untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP.. b.. Berkoordinasi lebih intensif dengan K/L/Pemda untuk percepatan implementasi SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(11) -xRINGKASAN EKSEKUTIF. 5. Pengembangan sistem informasi pengukuran data kinerja sampai dengan capaian IKU. 6. Mengusulkan perbaikan perhitungan Indeks distribusi Dana DIPA kepada Biro Perencanaan Pengawasan, sehingga dana pengawasan dapat memenuhi kebutuhan pelaksanaan tugas. 7. Mengusulkan penambahan tenaga auditor sesuai dengan kebutuhan dalam rangka kebutuhan pelaksanaan tugas.. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(12) I. A.. PENDAHULUAN Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi. P. erwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi DKI Jakarta di Provinsi Daerah Khusus Ibukota(DKI) Jakarta yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP. Hal ini sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor Kep-06.00.00286/K/2001, yang terakhir diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor Per.955/K/SU/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Berdasarkan surat keputusan tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta mempunyai tugas pokok sebagai berikut:. “Melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan. akuntabilitas di daerah Provinsi DKI Jakarta sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku” Tugas pokok tersebut di atas selanjutnya dijabarkan ke dalam fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta sebagai berikut: 1. Penyiapan Rencana dan Program Kerja Pengawasan; 2. Pengawasan terhadap pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan pengurusan Barang Milik/Kekayaan Negara; 3. Pengawasan terhadap pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan pengurusan Barang Milik/Kekayaan Pemerintah Daerah atas permintaan daerah; 4. ..Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan atau lintas departemen/lembaga /wilayah; 5. Pemberian asistensi penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pusat dan daerah; 6. Evaluasi atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pusat dan pemerintah daerah; 7. Pemeriksaan terhadap BUMN, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan Pemerintah, pinjaman/BLN yang diterima pemerintah pusat, dan BUMD atas permintaan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku; 8. Evaluasi terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance dan Laporan Akuntabilitas Kinerja pada BUMN, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 9. Investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan negara, BUMN, dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMRINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(13) BAB I. PENDAHULUAN. - 2-. pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran pembangunan dan pemberian bantuan pemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya; 10. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan; 11. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta .. B.. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi. Sesuai dengan Renstra, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta melaksanakan jenis kegiatan pengawasan sebagai berikut: 1. Pre-emptif Jenis kegiatan pre-emptif bertujuan agar auditan menyiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk pengembangan good governance, pelayanan publik, dan pemberantasan KKN. Sasaran jenis kegiatan ini adalah berkurangnya penyakit birokrasi yang bersifat laten. 2. Preventif Jenis kegiatan preventif mencakup kegiatan konsultasi manajemen untuk memecahkan permasalahan kesisteman yang mempengaruhi penciptaan peringatan dini (early warning system) atas proses governance, manajemen risiko, dan pencegahan KKN, berdasarkan pola kemitraan dengan unsur-unsur manajemen pemerintah. Sasarannya adalah meminimalisasi peluang berlangsungnya moral hazard di birokrasi. 3. Represif Jenis kegiatan represif berupa audit investigatif untuk menjustifikasi perhitungan kerugian negara atas kasus-kasus dengan atau tidak diketemukannya indikasi melawan hukum/tindak pidana korupsi. Sasarannya adalah terungkap dan terselesaikannya kasus-kasus penyimpangan dan perbuatan melawan hukum. Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta telah menghasilkan beberapa produk unggulan yang bermanfaat bagi pembenahan manajemen pemerintahan. Selain produk untuk pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah menurut PP 60 Tahun 2008, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta juga menghasilkan produk unggulan antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA); Good Governance di Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; Program Peningkatan Kinerja Sektor Korporat (Performance Enhancement Program); Program Pengembangan Manajemen Risiko Sektor Korporat dan Sektor Publik; Program Pengembangan GCG BUMN/BUMD; Program Pengembangan Internal Control BUMN/BUMD berbasis COSO; Program Anti Korupsi (PAK); Fraud Control Plan (FCP);. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(14) - 3-. BAB I. PENDAHULUAN. C.. Struktur Organisasi. Susunan organisasi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta sesuai dengan pasal 4 Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor KEP-616/K/SU/2011 tanggal 25 Mei 2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP, dengan bagan sebagai berikut: Gambar 1.1. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta KEPALA PERWAKILAN KABAG TATA USAHA. KASUBBAG PROLAP. KASUBBAG KEPEGAWAIA N. KASUBBAG UMUM. KABID PIPP. KABID APD. KABID AKUNTAN NEGARA. KABID INVESTIGASI. KOORDINATOR PFA 1. KOORDINATOR PFA 2. KOORDINATOR PFA 3. KOORDINATOR PFA 4. KASUBBAG KEUANGA N. PEJABAT FUNGSIONAL AUDITOR. Keterangan: Ka Bag = Kepala Bagian Ka Bid = Kepala Bidang Ka Subbag = Kepala Subbagian Prolap = Program dan Pelaporan. PIPP = Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat APD = Akuntabilitas Pemerintah Daerah BAN = Bidang Akuntan Negar PFA = Pejabat Fungsional Auditor. Sumber Daya Manusia Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta didukung oleh sumber daya manusia sebanyak 175 pegawai per tanggal 31 Desember 2013 . Dalam jumlah tersebut di atas termasuk 2 orang Auditor yang diperbantukan/dipekerjakan pada unit kerja lain yaitu: - Tim Pengadilan Negeri Denpasar - Tim Polsoskam BKO Kepolisian Jumlah. 1 orang 1 orang 2 orang. Rincian SDM tersebut adalah sebagai berikut:. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(15) BAB I. PENDAHULUAN. - 4-. KELOMPOK PEGAWAI Kepala Perwakilan Kepala Bagian Kepala Bidang Kepala Sub Bagian Pejabat Fungsional Auditor Pejabat Fungsional Arsiparis Pejabat Fungsional Kepegawaian Pejabat Fungsional Paramedis Pegawai Fungsional Umum Jumlah. D.. : : : : : : : : :. JUMLAH 1 Orang 1 Orang 4 Orang 4 Orang 125 Orang 2 Orang 1 Orang 1 Orang 36 Orang 175 Orang. Aspek Stratejik Organisasi. BPKP merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia, yang dalam pelaksanaan tugasnya dikoordinasikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Lingkup tugas BPKP meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan maupun penyelenggaraan pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah. Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta sebagai Kantor Perwakilan BPKP yang berkedudukan di wilayah Provinsi DKI Jakarta memiliki posisi yang strategis karena berada di Ibukota Negara yang menjadi barometer kemajuan demokratisasi, keamanan, perekonomian, kelembagaan maupun birokrasi. Dalam perannya sebagai quality assurance, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta akan mendukung BPKP Pusat dalam membantu pemerintah dalam meningkatkan tata kelola pemerintah yang baik, meningkatkan kinerja program pemerintah, dan menciptakan iklim untuk pencegahan KKN di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Dalam peran sebagai juru bicara bidang pengawasan, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta berupaya untuk meningkatkan kepercayaan publik melalui pengkomunikasian hasil pengawasan di wilayahnya. Sedangkan dalam rangka meningkatkan kualitas hasil pengawasan nasional, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta mendukung BPKP Pusat untuk berperan dalam mengembangkan sistem pengawasan nasional yang terintegrasi dan sinergi antar Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Mandat PP No.60/2008 mengenai SPIP kepada BPKP dapat tercapai jika seluruh komponen, sumber daya dan energi BPKP difokuskan kepada upaya penciptaan dan implementasi SPIP yang menyeluruh sebagai suatu sistem. Dalam kaitan hal tersebut, maka Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta harus memiliki proses internal yang unggul, struktur dan proses pengendalian intern yang sesuai dengan perkembangan jaman. Dengan demikian, peran Quality Assurance yang diberikan kepada segenap instansi pemerintah harus terjamin kualitasnya. Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta juga harus mampu menjadi pendamping pemerintah daerah terkait dengan auditor eksternal dan mampu mengkomunikasikan hasil pengawasan secara efektif kepada publik. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(16) BAB I. PENDAHULUAN. - 5-. Proses internal yang unggul tersebut harus didukung dengan pertumbuhan dan pembelajaran atas seluruh sumber daya Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta berupa human capital (struktur dan kompetensi SDM yang tepat), information capital (sistem informasi yang andal, teknologi informasi yang terpadu, penyempurnaan SOP) dan organization capital (iklim kerja yang kondusif: struktur organisasi yang tepat, kepemimpinan, budaya kerja dll), serta dukungan dari seluruh fungsi pendukung lainnya.. E.. Sistematika Penyajian. Laporan Akuntabilitas Kinerja ini pada dasarnya adalah suatu media untuk mengkomunikasikan capaian kinerja Perwakilan Provinsi DKI Jakarta selama Tahun 2013. Capaian Kinerja Tahun 2013 tersebut dibandingkan dengan Rencana Kinerja Tahun 2013 yang telah diselaraskan dengan Penetapan Kinerja (TAPKIN) Tahun 2013, merupakan tolok ukur keberhasilan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja bagi perbaikan kinerja di masa datang. Artinya, terhadap capaian yang telah mencapai atau melebihi target (sudah baik) agar tetap dipertahankan, sedangkan terhadap capaian kinerja yang masih di bawah target untuk masa mendatang dapat dilakukan perbaikan melalui strategi-strategi yang lebih baik. Dengan pola pikir seperti tersebut di atas, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 dapat diilustrasikan dalam bagan sebagai berikut:. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(17) - 6-. BAB I. PENDAHULUAN. Gambar 1.2. Sistematika Penyajian LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 2013 Referensi Bab. PENDAHULUAN. Bab I. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA RencanaStrategis 2011-2014. PerjanjianKinerja/Penetapan Kinerja 2013. Bab II. AKUNTABILITAS KINERJA. Bab III. PENUTUP. Bab IV. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(18) II. PERENCANAAN DAN. PERJANJIAN KINERJA. M. eningkatkan kualitas sistem akuntabilitas selalu menjadi perhatian utama BPKP. Peningkatan ini terlihat dari penajaman program pada Renstra 2010–2014. Program pada Renstra BPKP periode 2010-2014 berbeda dari Renstra periode sebelumnya yaitu diselaraskan dengan program yang direstrukturisasi oleh Bappenas. Berdasarkan restrukturisasi program tersebut, program BPKP dalam Renstra mencakup satu program teknis yaitu Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan dua program generik yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP, serta Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP. Dengan berjalannya waktu dan merujuk pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta melakukan penajaman tujuan dan sasaran strategis dan merekonstruksi Indikator Kinerja Utama, sehingga mulai tahun 2012, dapat disajikan akuntabilitas pencapaian sasaran strategis. Perubahan ini sekaligus menindaklanjuti Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, c.q. BPKP, tanggal 30 November 2012. Sasaran dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta tahun 2011 – 2014 dimodifikasi dengan menambah secara implisit jumlah anggaran dalam perspektif masing-masing indikator sasaran strategis dengan maksud agar dapat melakukan penilaian terhadap pencapaian tujuan dan sasaran strategis.. A.. RENCANA STRATEGIS 2011-2014. Penyusunan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta merupakan dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, serta program dan kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta merupakan bagian dari perencanaan nasional, sehingga harus sinkron dan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) serta mendukung pencapaian program-program prioritas Pemerintah.. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(19) - 8 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. 1.. Pernyataan Visi. Struktur Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011-2014 mengacu pada restrukturisasi program dan Pedoman Penyusunan Renstra Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) Tahun 2010-2014 sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2010 yang diterbitkan pada tanggal 11 Agustus 2010. Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011-2014 yang disahkan oleh Kepala Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta berisi Visi sebagai berikut:. Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas. Terwujudnya visi merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus dihadapi oleh segenap jajaran Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, visi ini telah searah dengan visi BPKP. Sebagai penjabaran dari visi tersebut, ditetapkanlah misi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta .. 2.. Pernyataan Misi. Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta sebagai Instansi vertikal BPKP di wilayah Provinsi DKI Jakarta, berusaha untuk mewujudkan segala Visi dan Misi dari BPKP, sehingga dirumuskan Misi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta yang berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan dan dicapai oleh seluruh Bidang/Bagian/Pegawai untuk mencapai visi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. Perumusan misi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta mengacu kepada tugas dan kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Tugas dan kewenangan BPKP semula diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, kemudian diperbarui dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 64 Tahun 2005. Selanjutnya, dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, maka BPKP berperan penting dalam mendukung akuntabilitas Presiden terutama dalam lingkup penyelenggaraan keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Tugas dan Kewenangan BPKP sebagaimana diuraikan di atas, selanjutnya didelegasikan kepada LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(20) - 9 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta berdasarkan PER-955/K/SU/2011 tentang Nama, Lokasi dan Wilayah Kerja Perwakilan BPKP, juncto Keputusan Kepala BPKP Nomor Kep-06.00.00-286/K/2001. Oleh karena itu maka dirumuskan empat misi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta yang searah untuk mewujudkan Misi BPKP adapun Misi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai berikut : a.. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta.. b.. Membina secara efektif penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta.. c.. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta.. d.. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/Pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta.. Penjelasan masing-masing misi adalah sebagai berikut:. MISI 1 Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Keuangan Negara yang Mendukung Tata Kepemerintahan yang Baik dan Bebas KKN di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta.. Misi ini berkaitan dengan aktualisasi peran dan mandat BPKP di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta sebagai Auditor Presiden, dalam melaksanakan pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan negara untuk membantu Presiden dalam rangka terwujudnya tata kepemerintahan yang baik dan mendorong upaya pencegahan KKN di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Fungsi utama dari peran Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta memberikan assurance terhadap penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara serta memberikan fungsi consultancy yaitu pemberian umpan balik sebagai bahan masukan bagi Presiden/Pemerintah untuk memastikan tercapainya efektivitas kinerja pemerintah dan pengelolaan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, berupa rekomendasi perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik. Pelaksanaan Mandat BPKP oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta sebagai pengawas intern akuntabilitas keuangan negara di wilayah Provinsi DKI Jakartasemakin jelas dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Dalam pasal 49 ayat (2) dinyatakan bahwa BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(21) - 10 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. 1) Kegiatan yang bersifat lintas sektoral; 2) Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN); dan 3) Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral pada dasarnya merupakan kegiatan yang dalam pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih kementerian negara/lembaga atau pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan pengawasannya oleh APIP lain. Pengawasan kegiatan lintas sektoral diharapkan dapat memberikan informasi yang bersifat makro dan komprehensif atas pelaksanaan program/kegiatan pemerintah pusat maupun daerah, sehingga bermanfaat bagi pengambilan keputusan atau penentuan kebijakan. Pengawasan intern terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara diharapkan dapat memberi masukan dan feedback kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) mengenai pengelolaan BUN yang dilakukan oleh institusi di luar Kementerian Keuangan, yang secara hukum tidak dapat diawasi oleh APIP selain BPKP. Peran BPKP dalam mengawasi kegiatan-kegiatan BUN tersebut perlu didukung dengan penetapan Menteri Keuangan selaku BUN, baik mengenai ruang lingkup maupun sasaran pengawasannya. Pengawasan atas kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden merupakan kegiatan BPKP dalam rangka merespon permasalahan-permasalahan strategis yang mendesak untuk ditangani (current issues) sesuai dengan perintah Presiden dan kabinetnya. Pelaksanaan penugasan tersebut merupakan implementasi yang nyata dari peran BPKP sebagai Auditor Presiden/Pemerintah.. MISI 2 Membina secara Efektif Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. Dalam PP Nomor 60 Tahun 2008, pada pasal 2 dinyatakan bahwa untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dengan berpedoman pada Sistem Pengendalian Intern Pemerintah seperti diatur dalam PP tersebut. Tanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan SPI berada di tangan menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota di lingkungan masing-masing. Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI juga dilakukan pembinaan penyelenggaraan SPI. Tugas pembinaan penyelenggaraan SPI terhadap seluruh instansi pemerintah ini diamanatkan kepada BPKP sesuai dengan pasal 59 PP Nomor 60 Tahun 2008. Oleh sebab itu maka Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(22) - 11 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. merumuskan misi kedua ini dalam rangka terwujudnya Misi BPKP sebagai Instansi Pembina SPIP di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan pembinaan SPIP tersebut mencakup: 1) Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP; 2) Sosialisasi SPIP; 3) Pendidikan dan pelatihan SPIP; 4) Pembimbingan dan konsultansi SPIP; serta 5) Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah. Kegiatan pembinaan butir 1) sampai dengan butir 4) merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka membina seluruh instansi pemerintah agar dapat menerapkan SPIP. Kegiatan-kegiatan tersebut termasuk dalam lingkup misi kedua ini. Kegiatan pembinaan penyelenggaraan SPIP diawali dengan penyusunan pedoman-pedoman terkait dengan SPIP (pedoman umum dan pedoman teknis) yang merupakan panduan untuk membangun SPIP di seluruh instansi pemerintah. Pedoman tersebut selanjutnya disosialisasikan agar diperoleh kesamaan persepsi dan pemahaman tentang SPIP. Pada tahap penerapan SPIP, BPKP siap untuk membimbing dan memberikan konsultasi kepada seluruh instansi pemerintah. Kegiatan pada butir 5) lebih spesifik terkait pada peningkatan kemampuan/ kompetensi auditor APIP yang menjadi bagian dari misi ketiga yaitu mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten.. MISI 3 Mengembangkan Kapasitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta.. Perumusan misi ini didasarkan kepada amanah yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi kepada BPKP sebagai Instansi Pembina Jabatan Fungsional Auditor, dalam rangka mewujudkan auditor yang profesional dan kompeten di lingkungan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) non-BPKP. Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta sebagai pelaksana dari misi BPKP di wilayah Provinsi DKI Jakarta berupaya untuk menumbuhkembangkan kapasitas dari auditor di wilayah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baik dari sisi SDM, organisasi maupun sistem dan prosedur mencakup: 1) Pembinaan kompetensi APIP, melalui pendidikan dan pelatihan auditor (pasal 59 ayat 1 e PP Nomor 60 Tahun 2008); 2) Pembinaan jabatan fungsional auditor dan sertifikasi auditor (pasal 51 ayat 2 dan 3 PP Nomor 60 Tahun 2008); 3) Penelitian dan pengembangan sistem dan prosedur pengawasan; LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(23) - 12 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. 4) Pendukung/fasilitasi pengawasan; 5) Sinergi dengan APIP lain.. MISI 4 Menyelenggarakan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yang Andal bagi Presiden/Pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. Misi ini dirumuskan dari aktualisasi peran BPKP sebagai Auditor Presiden yang dilaksanakan di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dalam rangka membangun sistem dukungan pengambilan keputusan Presiden/Pemerintah yang efektif melalui suatu Sistem Akuntabilitas Presiden (President Accountability Systems) atau yang dikenal sebagai PASs. Sistem ini akan menjadi alat kendali (control) bagi Presiden terhadap implementasi akuntabilitas Presiden dalam pengelolaan keuangan negara, yang berbasis web, online, dengan data yang sedapat mungkin real-time, yang menampilkan informasi secara utuh (integrated) terkait dengan implementasi akuntabilitas Presiden. Dengan sistem seperti ini Presiden akan memperoleh informasi mengenai capaian kinerjanya yang mendekati real-time sehingga dapat melakukan tindakan korektif yang cepat jika terdapat perbedaan antara realisasi dengan rencana pada saat tertentu. Dalam rangka mengembangkan pelaporan akuntabilitas di Indonesia, masing-masing kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dituntut untuk menyusun indikator capaian kinerja yang terukur sehingga dapat membantu Presiden dalam menyampaikan akuntabilitasnya kepada rakyat sesuai dengan amanah UUD. Terkait hal tersebut, BPKP mendorong dibangunnya PASs. Tujuan dari PASs adalah memberikan solusi terhadap kebuntuan (missing link) proses pelaporan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, menyinergikan sumber daya informasi antar kementerian/lembaga (pusat dan daerah) sehingga memungkinkan pertukaran data/informasi, serta memudahkan Presiden untuk memonitor dan mengendalikan kemajuan (progress) masing-masing program/agenda Pemerintah. Pengembangan PASs sinkron dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 khususnya pasal 54 yang mengamanatkan kepada BPKP untuk menyusun dan menyampaikan ikhtisar laporan hasil pengawasan kepada Presiden dengan tembusan kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.. 3.. Tujuan. Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, serta berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Dalam penetapan tujuan, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta mengadopsi konsep Balanced Scorecard (BSC) dengan beberapa LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(24) - 13 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. modifikasi disesuaikan dengan karakteristik BPKP sebagai organisasi publik. Berbeda dengan konsep BSC di sektor privat/bisnis yang berorientasi kepada profit, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta memodifikasi Perspektif Keuangan menjadi Perspektif Manfaat Bagi Stakeholder dan Perspektif Pelanggan menjadi Perspektif Manfaat Bagi Auditan/Pengguna Jasa. Dengan menggunakan pendekatan strategi berimbang (balanced scorecard) tersebut maka tujuan utama dari perspektif manfaat bagi pihak stakeholder utama dan manfaat kepada auditan/pengguna jasa diseimbangkan dengan tujuan pendukung yang berada pada perspektif proses internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang berorientasi ke dalam. Tujuan utama Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut: 1) Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta; 2) Meningkatnya tata pemerintahan yang baik Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta; 3) Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta; 4) Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta; 5) Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta; 6) Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta.. 4.. Sasaran Strategis. Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, yang dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek dari tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi yang diharapkan dalam kurun waktu tertentu; sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan. Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta untuk tahun 2011-2014 adalah sebagai berikut: 1) Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD; 2) Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%; 3) Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada satu Instansi Pemerintah Daerah (IPD) dan terselenggaranya Good Governance (GG) pada 75% BUMN/BUMD; 4) Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%; 5) Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP 70% di K/L/ Pemda; 6) Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada satu Pemda; LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(25) - 14 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. 7) Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%. 8) Terselenggaranya satu sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan. Dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis BPKP untuk tahun 2010-2014 adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1.. 5.. Indikator Kinerja Utama. Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. IKU terbagi menjadi dua perspektif, yang pertama bersifat outward looking yaitu perspektif manfaat langsung bagi stakeholders eksternal yang menunjukkan peran utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Perspektif kedua bersifat inward looking yang menunjukkan manfaat bagi stakeholders internal BPKP. Penetapan indikator dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis dan kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis. Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output). Indikator-indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1. Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. No.. INDIKATOR KINERJA UTAMA. Tujuan 1 : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara. Sasaran Strategi 1.1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan satu LKPD. 1 2 3 4 5. Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan. Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP. Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar. Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat. Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat.. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(26) - 15 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. No. 6. INDIKATOR KINERJA UTAMA Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders.. Sasaran Strategis 1.2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%. 7 8. Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti. Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat.. Tujuan 2 : Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik.. Sasaran Strategis 2.1. Terselenggaranya SPM pada satu Pemda dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD. 9 10 11. Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal.. Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI . Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja.. Tujuan 3: Terciptanya Iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan Keuangan Negara. Sasaran strategis 3.1. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%. 12 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi. 13 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP 14. Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK.. 15. Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga. 16 17. Persentase pelaksanaan audit investigasi /PKKN/PKA Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat. Tujuan 4: Tercapainya Efektifitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Sasaran strategis 4.1. Meningkatnya Kualitas penerapan SPIP di satu Pemda. 18 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 19 Jumlah Pemda Yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun 2008 20 Jumlah Pemda Yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(27) - 16 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. No.. INDIKATOR KINERJA UTAMA. Tujuan 5: Meningkatnya kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang profesional dan Kompeten Sasaran strategis 5.1.: Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada satu Pemda. Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan Jabatan Fungsional Auditor Sasaran Strategis 5.2. Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%. 21. 22. Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi. 23. Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP. 24 25 26 27. Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa. 28 29. Persentase Pemanfaatan asset Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras. 30. Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat. Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP Tujuan 6: Terselenggaranya Sistem dukungan Pengambilan Keputusan yang andal bagi Presiden/ Pemerintah 31. Sasaran strategis 6.1. : Terselenggaranya satu sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan 32. 6.. Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif. Program dan Kegiatan. Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta menyesuaikan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh unit organisasi BPKP dengan program yang ditetapkan oleh Bappenas. Sesuai dengan Pedoman Restrukturisasi Program dan Kegiatan yang diterbitkan oleh Bappenas dan Kementerian Keuangan, setiap Unit Eselon I pada kementerian atau LPNK melaksanakan program teknis dan program generik. Program teknis merupakan program yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal), sedangkan program generik merupakan program yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi pemerintahan (pelayanan internal). LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(28) - 17 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta tahun 2013 secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan No 1. Kegiatan Sasaran Strategis: Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan satu LKPD 1. Pendampingan Penyusunan dan Reviu Laporan Keuangan pada K/L /Pemda 2. Sosialisasi/asistensi/bimbingan teknis Penyusunan APBD, Asistensi SAKD, dan Asistensi SIMDA kepada Pemerintah Daerah 3. Audit Keuangan PHLN 4. Audit Kinerja PPIP. 2.. Sasaran Strategis: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% 1. Pemeriksaan PNBP 2. Audit Tujuan Tertentu (cost saving). 3.. Sasaran Strategis: Terselenggaranya SPM pada satu Pemda dan Terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD 1. Audit Kinerja Pelayanan Pemda Bidang Pendidikan dan Bidang Kesehatan 2. Evaluasi/Pengembangan/Penyusunan Sistem terkait Pengelolaan BUMN/ BUMD/BUL 3.Bimbingan teknis, konsultasi, sosialisasi, asistensi, pendampingan dan kajian mengenai Penerapan GCG dan KPI pada BUMN/BUMD/BUL 4. Assessment Penerapan GCG di BUMN/BUMD/BUL 5. Penyusunan Profil BUMN/BUMD/BUL. 4.. Sasaran Strategis: Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% 1. Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK) 2. Asistensi fraud control plan 3. Audit Investigatif. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(29) - 18 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. No. Kegiatan 4. Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara 5. Pemberian Keterangan Ahli 6. Kajian peraturan yang berindikasi KKN 7. Audit penyesuaian harga dan klaim 8. Penyelesaian hambatan pembangunan. 5.. Sasaran Strategis: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di satu Pemda 1 .Penyusunan Pedoman Teknis Penyelenggaraan SPIP 2. Sosialisasi SPIP 3. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) SPIP 4. Pembimbingan Teknis dan Konsultansi SPIP. 6.. 7.. Program 2: Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP Sasaran strategis Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada satu Pemda 1. Sosialisasi dan Bimtek Penerapan Pedoman Tata Kelola , Pedoman Quality Assurance , Pedoman Konsultansi dan APIP, Sasaran Strategis: Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100% 1. Penyusunan dan Evaluasi Rencana; 2. Pengelolaan Kepegawaian dan Organisasi; 3. Pengelolaan Anggaran dan Sistem Akuntansi Pemerintah; 4. Pembinaan Hukum dan Pengelolaan Kehumasan; 5. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan Serta Pembayaran Gaji/Tunjangan; 6. Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan; 7. Fasilitasi Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP.. 8.. Penunjang 1. Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(30) - 19 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. B.. PERJANJIAN KINERJA 2013. Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis dalam hal ini pengukuran indikator kinerja utama. Untuk menguatkan pencapaian sasaran strategis ini di tahun 2013 disusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja. Sebagai dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi, beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome. Pada tahun 2013, perjanjian kinerja disesuaikan dengan Renstra yang telah dimodifikasi, perjanjian kinerja atau dokumen Penetapan Kinerja yang memuat 32 indikator kinerja utama yang digunakan untuk mengukur tercapainya delapan sasaran strategis dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013. No.. URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA. SATUAN. TARGET 2013. Tujuan 1 : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara Sasaran Strategi 1.1. Meningkatnya Kualitas 95 Persentase LKKL, dan satu LKPD 1. Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan. Persentase. 90. 2. Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Persentase. 100. 3. Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar. Persentase. 84. 4. Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat. Persentase. 85. 5. Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat. Persentase. 70. 6. Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders. Persentase. 90. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(31) - 20 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. No.. URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA. SATUAN. TARGET 2013. Sasaran Strategis 1.2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50 Persentase 7 Persentase hasil pengawasan optimalisasi Persentase 80 penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti 8. Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat. Persentase. 80. Tujuan 2 : Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik.. Sasaran Strategis 2.1. Terselenggaranya SPM pada satu Pemda dan terselenggaranya GG pada 75 Persentase BUMN/BUMD. 9. Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal. Persentase. 100. 10. Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI. Persentase. 65. 11. Jumlah BUMD yang dilakukan audit kinerja. BUMD. 1. Tujuan 3: Terciptanya Iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan Keuangan Negara Sasaran strategis 3.1. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80 Persentase 12. Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi.. Kelompok Masyarakat. 1. 13. IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP. Instansi. 4. 14. Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK.. Instansi. 1. 15. Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga Persentase pelaksanaan audit investigasi /PKKN/PKA. Persentase. 100. Persentase. 85. Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat. Persentase. 100. 16 17. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(32) - 21 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. No.. URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA. SATUAN. TARGET 2013. Tujuan 4: Tercapainya Efektifitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Sasaran strategis 4.1. Meningkatnya Kualitas penerapan SPIP di satu Pemda. 18. Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008. Persentase. 100. 19. Jumlah Pemda Yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun 2008. IPP/IPD. 1. 20. Jumlah Pemda Yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern. IPP/IPD. 1. Tujuan 5: Meningkatnya kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang profesional dan Kompeten Sasaran strategis 5.1.: Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada satu Pemda. 21. Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA. Persentase. 100. Sasaran Strategis 5.2. Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90Persentase dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100Persentase. 22. Persentase jumlah rencana pengawasan yang terealisasi. penugasan. Persentase. 85. 23. Persentase kesesuaian laporan Perwakilan BPKP dengan SAP. keuangan. Persentase. 100. 24. Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian. Skala likert 1-10. 7,50. 25. Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA. Persentase. 100. 26. Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa. Skala likert 1-10. 7,00. Jumlah berita. 20. Persentase. 100. 27 28. Persentase Pemanfaatan asset. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(33) - 22 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. No.. URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA. SATUAN. TARGET 2013. 29. Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras. Skala likert 1-10. 7,50. 30. Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat. Persentase. 90. 31. Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP. Instansi APIP. 1. Tujuan 6: Terselenggaranya Sistem dukungan Pengambilan Keputusan yang andal bagi Presiden/ Pemerintah Sasaran strategis 6.1. : Terselenggaranya satu sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan 32. Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif. Persentase. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013. 100.

(34) III. AKUNTABILITAS KINERJA A.. CAPAIAN KINERJA. engukuran capaian kinerja tahun 2012 merupakan bagian dari penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. Pengukuran dilakukan terhadap kinerja yang diperjanjikan tahun 2013 dan membandingkannya dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja 2013. Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, yang menitikberatkan pada pengukuran pencapaian tujuan/sasaran strategis, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta menyempurnakan rumusan sasaran strategis dengan memilih indikator kinerja utama (IKU) yang dominan. IKU dominan tersebut dinilai signifikan bagi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dalam mempengaruhi pencapaian tujuan/sasaran strategis secara langsung. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi IKU dominan dan membandingkan dengan targetnya. Analisis lebih mendalam dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di tahun 2013 dan atau tahuntahun selanjutnya (performance improvement). Sesuai dengan Renstra Perwakilan BPKP Perwakilan DKI Jakarta 2011–2014, kinerja sasaran strategis merupakan resultante kinerja dari berbagai bidang kerja terkait. Demikian juga halnya dengan capaiannya. Pengukuran pencapaian sasaran strategis, dihitung berdasarkan jumlah IKU dominan yang tercapai dibagi dengan jumlah IKU dominan. Hal ini dilakukan untuk menghindari distorsi perhitungan capaian kinerja sasaran strategis Perwakilan BPKP Perwakilan DKI Jakarta. Capaian atas 32 IKU yang menunjukkan capaian tujuan dan sasaran strategis secara ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini:. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(35) - 24 -. BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Tabel 3.1 Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama. No. 1. URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 2. SATUAN 3. TARGET. REALISASI. CAPAIAN. CAPAIAN. 2013. 2013. 2013 (%). 2012 (%). 4. 5. 6=5/4. 7. Tujuan 1 : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara Sasaran Strategi 1.1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan satu LKPD 1. 2. 3. 4. 5. 6. Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders. %. 90,00. 412,70. 458,55. 300,00. %. 100,00. 100,00. 100,00. 100,00. %. 84,00. 109,40. 130,23. 120,48. %. 85,00. 235,29. 276,82. 207,41. %. 70,00. 168,83. 241,19. 129,87. %. 90,00. 733,33. 814,81. 141,18. Sasaran Strategis 1.2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% 7. 8. Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat. %. 80,00. 125,00. 156,25. 133,33. %. 80,00. 583,33. 729,17. 422,22. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(36) - 25 -. BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA URAIAN INDIKATOR No.. KINERJA UTAMA. 1. TARGET. SATUAN. 2. 2013. 3. 4. REALISASI. CAPAIAN. 2013. 2013 (%). 5. 6=5/4. CAPAIAN 2012 (%). 7. Tujuan 2 : Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik Sasaran Strategis 2.1. Terselenggaranya SPM pada satu Pemda dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD. 9. Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan % sesuai Standar Pelayanan Minimal. 100,00. 100,00. 100,00. 100,00. 10. Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan % sosialisasi/asistensi GCG/KPI. 65,00. 181,54. 279,29. 219,25. 11. Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja. 1,00. 1,00. 100,00. 100,00. BUMD. Tujuan 3: Terciptanya Iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan Keuangan Negara Sasaran strategis 3.1. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%. 12. Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi.. Kelompok Masyarakat. 1,00. 3,00. 300,00. 150,00. 13. IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU /BLUD berisiko fraud yang Instansi mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/eval uasi FCP. 4,00. 2,00. 50,00. 166,67. 14. Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU /BLUD yang dilakukan kajian Instansi peraturan yang berpotensi TPK.. 1,00. 1,00. 100,00. 100,00. 15. Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga. %. 100,00. 100,00. 100,00. 100,00. 16. Persentase pelaksanaan Audit % Investigasi /PKKN/PKA. 85,00. 119,54. 140,64. 100,00. 17. Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat. 100,00. 100,00. 100,00. 100,00. %. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(37) - 26 -. BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. No. 1. URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 2. SATUAN 3. TARGET. REALISASI. CAPAIAN. CAPAIAN. 2013. 2013. 2013 (%). 2012 (%). 4. 5. 6=5/4. 7. Tujuan 4: Tercapainya Efektifitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Sasaran strategis 4.1. Meningkatnya Kualitas penerapan SPIP di satu Pemda 18. 19. 20. Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda Yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda Yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern. %. 100,00. 100,00. 100,00. 100,00. IPP/IPD. 1,00. 1,00. 100,00. 100,00. IPP/IPD. 1,00. 1,00. 100,00. 100,00. Tujuan 5: Meningkatnya kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang profesional dan Kompeten Sasaran strategis 5.1.: Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan 21. Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA. %. 100,00. 100,00. 100,00. 100,00. Sasaran Strategis 5.2. Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan 22. 23. 24 25. 26. Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang % terealisasi Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP % dengan SAP Persepsi kepuasan pegawai Skala likert 1perwakilan terhadap layanan 10 kepegawaian Persentase Pagu Dana yang % tidak Diblokir dalam DIPA Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Skala likert 1Anggaran yang Diajukan 10 sesuai Prosedur. 85,00. 136,47. 160,55. 94,43. 100,00. 100,00. 100,00. 100,00. 7,50. 7,61. 101,44. 107,57. 100,00. 100,00. 100,00. 100,00. 7,00. 7,26. 103,67. 106,77. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

(38) - 27 -. BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA No. 1. URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 2. 27. Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa. 28. Persentase Pemanfaatan asset. 29. 30. 31. SATUAN 3. TARGET. REALISASI. CAPAIAN. CAPAIAN. 2013. 2013. 2013 (%). 2012 (%). 4. 5. 6=5/4. 7. Jumlah berita. 20,00. 21,00. 105,00. 160,00. %. 100,00. 100,00. 100,00. 100,00. 7,50. 6,80. 90,72. 101,40. 90,00. 111,11. 123,46. 117,65. 1,00. 1,00. 100,00. -. Persepsi kepuasan pegawai Skala likert 1perwakilan terhadap layanan 10 sarpras Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit % Inspektorat Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di- Instansi APIP assessment tata kelola APIP. Tujuan 6: Terselenggaranya Sistem dukungan Pengambilan Keputusan yang andal bagi Presiden/ Pemerintah Sasaran strategis 6.1. : Terselenggaranya satu sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan 32. Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif. %. 100,00. 100,00. 100,00. 100,00. Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis berserta realisasi anggarannya dapat dilihat pada Lampiran 1.. B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis, khususnya terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) dominan pada tiap-tiap sasaran strategis. Analisis juga dilakukan terhadap IKU yang tidak secara langsung mendukung capaian kinerja sasaran namun berpengaruh terhadap perwujudan sasaran strategis. Selain itu, analisis dilakukan dengan membandingkan capaian 2013 dengan mengaitkannya kemungkinan tercapainya sasaran tahun terakhir Renstra, 2014, sebagaimana terinci dalam Lampiran 2. Analisis tentang delapan sasaran strategis yang ditetapkan oleh BPKP kepada Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, sebagai alat untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa Renstra, disajikan sebagai berikut:. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahapan ini dilakukan analisis masalah dan analisis komponen pembelajaran. Analisis masalah dilakukan dengan melaksanakan observasi ke sekolah yang bersangkutan

Belakangan, saya lihat software NTOP akan sangat menarik jika kita gunakan untuk memonitor aktiftas yang terjadi di jaringan kita karena sangat banyak sekali informasi yang dapat

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan Objective Matrix dan Traffic Light System, menunjukkan bahwa kinerja Pabrik Gula Rendeng tahun 2013 adalah sebesar 3,604 yang berada

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Petinggi (Lembaran

Pernyataan dari responden pada indikator kehadiran yang telah diberikan kepada Perawathonorer di rumah sakit umum majene yang tercermin melalui instrumen terlaksana

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Aspek Mikrobiologis Daging Ayam Beku yang Dilalulintaskan melalui Pelabuhan Penyeberangan Merak adalah karya saya dengan

Dalam rangka untuk mendukung pengembangan pemanfaatan kayu jabon dan untuk meningkatkan informasi mengenai karakteristik kayu jabon penelitian sifat makroskopis dan

Optimasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari nilai optimum yang terbaik dari desain yang sudah ada dengan kondisi batas tertentu.. Proses optimasi dilakukan