• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM APLIKASI KAMUS BAHASA INDONESIA – JAWA DI ANDROID.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM APLIKASI KAMUS BAHASA INDONESIA – JAWA DI ANDROID."

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

DI ANDROID

SKRIPSI

Oleh :

Indr a Har dika

0734010120

TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(2)

DI ANDROID

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syar atan

Dalam Memper oleh Gelar Sar jana Komputer

J ur usan Teknik Infor matika

Oleh :

Indr a Har dika

0734010120

TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(3)

SISTEM APLIKASI KAMUS BAHASA

INDONESIA – J AWA DI ANDROID

Disusun Oleh :

INDRA HARDIKA NPM : 0734010120

Telah diper tahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi Pr ogr am Studi Tek nik Infor matika, Fakultas Tek nologi Industr i

Univer sita s Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur Pada tanggal 15 J uni 2012

PEMBIMBING :

1.

Nur Cahyo Wibowo, S.Kom M.Kom NIP/NPT. 379030401971

2.

Ir . Kar tini, MT

NIP. 19611110 199103 2 001

TIM PENGUJ I :

1.

Intan Yuniar Pur basar i,S.Kom,MSc.

NPT. 380060401981

2.

Ir. Moch. Rochmad, MT NIP. 196203041991031002

3.

Ir . Sutiyono, MT

NIP. 196 007 13 198 703 1001

Mengetahui

Dekan Fakultas Teknologi Industr i

(4)

SISTEM APLIKASI KAMUS BAHASA

INDONESIA – J AWA DI ANDROID

Disusun Oleh :

INDRA HARDIK A

NPM : 0734010120

Telah disetujui mengikuti Ujian Negar a Lisan

Gelombang VI Tahun Akademik 2011/2012

Menyetujui,

Pembimbing Utama

Nur Cahyo Wibowo, S.Kom M.Kom

NIP/NPT. 379030401971

Pembimbing Pendamping

Ir . Kar tini, MT

NIP. 19611110 199103 2 001

Mengetahui,

Kepala Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Industr i

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur

(5)

Pembimbing I : Nur Cahyo Wibowo, S.Kom., M.Kom Pembimbing II : Ir. Kartini, MT

Penyusun : Indra Hardika

ABSTRAK

Bahasa adalah suatu cara untuk berkomunikasi dengan sesame atau antar manusia,

khususnya bahasa jawa. Komunikasi antar manusia kerap kali dilakukan karena

manusia butuh interaksi dengan sesamanya. Selain itu, bahasa jawa dapat juga

sebagai cermin budaya dan diri bagi penuturnya. Oleh karena itu dilakukan suatu

penelitian untuk membuat kamus Jawa – Indonesia yang berbasis IT.

Dengan adanya permasalahan tersebut, pada pengguna diatas teknologi adalah

sebagai disiplin ilmu yang berkaitan erat dengan manusia dalam pembuatan suatu

aplikasi kamus elektronik. Untuk menterjemahkan kata dari bahasa Indonesia ke

bahasa Jawa atau sebaliknya. Pembuatan aplikasi ini adalah dengan menggunakan

pemrograman Java Android. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh suatu

aplikasi penerjemahan bahasa yang mudah cepat dipahami bangi penggunanya.

Dengan adanya aplikasi ini dapat mempermudah dalam belajar bahasa jawa dapat

memberikan informasi kepada pengguna dan mempermudah pengguna menjalankan

aplikasi tinggal memberikan suatu kata yang ingin dicari. Dengan cara memasukkan

sebuah kata dan tinggal menekan terjemahkan.

(6)

ii

Alhamdulillaahi Robbil ‘Alamin…, Penulis bersyukur kepada Allah SWT

atas semua Rahmat, Taufik, dan Hidayah-Nya yang telah diberikan kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.

Dalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis berpegang pada teori serta

bimbingan dari para dosen pembimbing Skripsi. Dan berbagai pihak yang banyak

membantu hingga terselesaikannya Skripsi ini. Skripsi merupakan salah satu

syarat bagi mahasiswa untuk menyelesaikan program studi Sarjana Strata Satu

(S-1) di Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Terwujudnya Skripsi ini adalah berkat usaha, kerja keras serta dukungan

dari berbagai pihak. Dan tanpa menghilangkan rasa hormat, penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis antara lain:

1. Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP. Selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional "Veteran" Jatim

2. Ir. Sutiyono, MT. selaku Dekan Fakultas Teknik Industri Universitas

Pembangunan Nasional "Veteran" Jatim.

3. Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jatim.

4. Nur Cahyo Wibowo, S.Kom M.Kom., selaku Dosen Pembimbing I Skrpsi.

yang telah membimbing, memberikan arahan, dan nasehatnya.

5. Ir. Kartini, MT., selaku Dosen Pembimbing II Skripsi yang telah

(7)

dorongan baik moril maupun materiil sehingga laporan skripsi ini dapat

terselesaikan.

7. Kepada Pak Puh, Mas Dadang, Mbak Tanti, Ryan, Mas Singo, Mas Alpen,

Zali. Yang telah membantu baik do’a maupun memberi semangat dan

motivasi dalam pengerjaan skripsi.

8. Kepada Semok, Spidol, Atok, Mappy, Vidya, Hanik, Fadil, Alfin dan

Dadang. Atas dukungannya dalam pembuatan skripsi.

9. Kepada teman kita yaitu Renditya Yudisti, yang senantiasa mengajari,

membantu dan memberi dukungan. Terima kasih atas dukungan dan

bantuannya.

10. Kepada teman kita Eko, Kiky, Widya, Endang, Arfin, Lingga, Nanang,

Panjul, Aris, dan Ahong yang senantiasa memberi dukungan dan semangat

agar Skripsi ini cepat selesai.

11. Special thank you for Superman Is Dead, Devildice, Konspirasi, Seringai,

JRX yang selalu memberi penyegaran dalam berfikir lewat lagu yang

diciptakan.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan,

karena tiada gading yang tak retak. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun guna terciptanya kesempurnaan penulisan ini

selanjutnya. Semoga penulisan ini dapat menambah wawasan serta ilmu

pengetahuan bagi siapa saja yang membacanya.

Surabaya, Juni 2012

(8)

D A F T A R I S I

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR TABEL... ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah... 2

1.4 Tujuan ... 2

1.5 Manfaat ... 3

1.6 Metodologi Penelitian ... 3

1.7 Sistematika penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bahasa ... 6

2.1.1 Aspek Bahasa ... 6

2.1.2 Fungsi Bahasa... 7

2.2 Pengertian Kamus ... 9

2.2.1 Kamus Berdasarkan Penggunaan Bahasa ... 10

2.2.2 Berdasarkan Isi ... 11

2.3 Definisi MobileTechnology... 13

2.4 Java 2 Micro Edition ( J2ME ) ... 15

2.5 Sejarah Android ... 16

2.5.1 Definisi Android ... 19

2.5.2 Android Features... 19

2.6 Arsitektur Android ... 21

2.6.1 Linux Kernel ... 22

(9)

2.6.3 Android Runtime ... 24

2.6.4 Framework Aplikasi ... 24

2.6.5 Applications... 26

2.7 Definisi Database ... 26

2.7.1 Definisi Sqlite Database ... 27

2.8 Unified Modelling Language ( UML ) ... 28

2.8.1 Use Case ... 28

2.8.2 Aktor ... 29

2.8.3 Identifikasi Use Case ... 31

2.8.4 Pendokumentasian Model Use Case ... 32

2.9 Dasar – Dasar Diagram Blok/Kotak... 33

2.9.1 Penyederhanaan Diagram Blok ... 34

2.10 Source Code Dasar Pemrograman Android ... 35

BAB III Analisis Dan Perancangan Sistem 3.1 Analisa sistem ... 37

3.2 Perancangan Sistem ... 37

3.2.1 Skenario Sistem ... 38

3.2.2 Spesifikasi Kebutuhan Sistem ... 39

3.2.3 Perancangan Proses ... 39

3.2.4 Perancangan Data ... 46

3.2.5 Perancangan User Interface ... 47

3.2.6 Perancangan Form Desain ... 48

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem ... 51

4.2 Perangkat Sistem ... 51

4.2.1 Perangkat Keras ( Hardware ) Yang Digunakan ... 51

4.2.2 Perangkat Lunak ( Software ) Yang Digunakan ... 52

4.3 Implementasi Desain Antarmuka ... 53

4.3.1 Halaman Menu Utama ... 54

4.3.2 Halaman Menu Jawa - Indonesia ... 55

4.3.3 Halaman Menu Indonesia - Jawa ... 55

(10)

4.3.5 Halaman Jika Kosakata Tidak Ditemukan ... 57

4.4 Deloy Aplikasi Ke Handphone ... 57

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI 5.1 Skenario Uji Coba ... 61

5.2 Pelaksanaan Uji Coba ... 61

5.2.1 Uji Coba Install Aplikasi ... 62

5.2.2 Uji Coba Menjalankan Aplikasi ... 64

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan……... 67

(11)

D A F T AR G A M B A R

Gambar 2.1 Platform Java ... 16

Gambar 2.2 Android Timeline ... 17

Gambar 2.3 Logo Android ... 18

Gambar 2.4 Arsitektur Android ... 22

Gambar 2.5 Sistem Database ... 27

Gambar 2.6 Dasar – Dasar Blok ... 33

Gambar 2.7 Gambar Contoh Diagram Blok Sederhana ... 34

Gambar 2.7 Source Code Dasar Android... 35

Gambar 3.1 Skenario Proses Aplikasi Kamus Berbasis Android ... 38

Gambar 3.2 Flowchart Sistem Aplikasi Kamus Bahasa Indonesia - Jawa .. 38

Gambar 3.3 Use Case Diagram Proses Aplikasi ... 40

Gambar 3.4 Activity Diagram pada Use Case Jawa - Indonesia ... 41

Gambar 3.5 Activity Diagram pada Use Case Indonesia - Jawa ... 42

Gambar 3.6 Class Diagram Proses Aplikasi Kamus ... 43

Gambar 3.7 Sequense Diagram Proses Aplikasi ... 45

Gambar 3.8 Menu Pilihan ... 48

Gambar 3.9 Tampilan Menu Jawa - Indonesia... 49

Gambar 3.10 Menu Indonesia - Jawa ... 50

Gambar 4.1 Halaman Utama ... 54

Gambar 4.2 Halaman Menu Jawa - Indonesia ... 55

Gambar 4.3 Halaman Menu Indonesia - Jawa ... 55

Gambar 4.4 Halaman Pencarian Hasil Dari Inputan Ditemukan ... 56

Gambar 4.5 Halaman Jika Kosakata Tidak Ditemukan ... 57

Gambar 4.6 Buka Project Tugas Akhir ... 57

Gambar 4.7 Klik Kanan - > Export Signed App ... 58

Gambar 4.8 Jendela Export ... 58

Gambar 4.9 Jendela Keystore Selection ... 59

Gambar 4.10 Jendela Key Creation ... 59

Gambar 4.11 Jendela Destination and key/certificate checks ... 60

(12)

Gambar 5.1 Menghubungkan HP ke Laptop via kabel data ... 62

Gambar 5.2 Kamus.apk ... 62

Gambar 5.3 Konfirmasi Instalasi Aplikasi ... 63

Gambar 5.4 Proses Instalasi ... 63

Gambar 5.5 Pemberitahuan Instalasi Sudah Selesai ... 63

Gambar 5.6 Halaman Utama ... 64

Gambar 5.7 Halaman Translate Bahasa Jawa - Indonesia... 64

Gambar 5.8 Halaman Pencarian Kata Tidak Ditemukan ... 64

Gambar 5.9 Halaman Pencarian Kata Ditemukan ... 65

Gambar 5.10 Halaman Menu Indonesia - Jawa ... 65

(13)

DAFTAR TABEL

(14)

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kamus merupakan sebuah media yang dapat diartikan sebagai buku yang

berisikan tentang arti suatu kata dari bahasa asing. Misalnya untuk kamus bahasa

Indonesia - Jawa atau Jawa - Indonesia, hal ini sangat jelas bahwa kamus tersebut

berisikan tentang arti kata dari kedua bahasa tersebut. Dan keberadaan kamus

sekarang sangatlah diperlukan sebagai media yang dapat menambah pengetahuan

didalam pengertian kata – kata dari bahasa asing sehingga dapat dengan mudah

berkomunikasi dengan orang asing tanpa adanya keterbatasan tentang perbedaan

latar belakang bahasa.

Kini perkembangan kamus sangatlah luar biasa karena dorongan

kebutuhan manusia itu sendiri yang ingin menciptakan suatu kamus yang lebih

efisien dan praktis. Mulai dari kamus yang praktis atau kamus saku yang berisikan

beberapa puluh suku kata sampai yang memiliki beberapa ratus juta suku kata,

bahkan sekarang ini sudah tercipta kamus elektronik yang bentuknya menyerupai

kalkulator yang lebih praktis.

Akan tetapi lebih menyenangkan sekali apabila dapat membuatnya sendiri

dengan pemrograman Java, hanya bermodalkan handphone bersistem operasi

Android sebagai medianya. Akan tetapi program yang dibuat dalam penelitian ini

masih menggunakan inputan dengan cara terlebih dahulu mengetik nama kata

yang akan diartikan di handphone kemudian arti kata tersebut akan muncul sesuai

(15)

1.2Per umusan Masalah

Karena sangat luasnya pembahasan yang berkaitan dengan kamus, maka

perlu adanya pembahasan secara sistematis. Masalah – masalah itu dapat

dirumuskan sebagai berikut :

a. Bagaimana cara membuat aplikasi kamus Berbasis Android ?

b. Bagaimana cara menginstall aplikasi kamus di handphone berbasis

Android ?

1.3Batasan Masalah

Adapun batasan – batasan dalam pembuatan aplikasi kamus Indonesia –

Jawa, Jawa – Indonesia berbasis Android ini adalah :

a. Program yang digunakan adalah .apk jadi hanya bisa berjalan pada

handphone yang berbasis atau bersistem operasi Android

b. Database yang digunakan sangatlah terbatas karena menggunakan file

text dan masih bergantung dari memori handphone itu sendiri

c. Hanya bisa satu kata saja, tidak bisa untuk translate kalimat

d. Hanya menampilkan bahasa jawa krama inggil

e. System operasi Android min Froyo 2.2

1.4Tujuan

Dalam penyusunan tugas akhir ini tujuan yang hendak dicapai adalah

untuk merancang dan membuat sistem aplikasi kamus digital berbasis Android

yang memiliki dua buah bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Jawa yang

sesuai guna membantu dalam menterjemahkan bahasa Indonesia ke dalam bahasa

(16)

1.5Manfaat

Penelitian dan penulisan ini diharapkan mempunyai nilai guna dan manfaat

bagi orang – orang yang membaca pada umumnya. Selain itu diharapkan :

a. Dapat memperkaya khazanah tentang teknologi berbasis Android yang

banyak digunakan pada perangkat telekomunikasi mobile. Misalnya

Handphone, Tablet, dsb

b. Dapat membantu dan mengembangkan dalam membuat aplikasi kamus

Indonesia – Jawa, Jawa – Indonesia yang menggunakan teknologi berbasis

Android.

c. Dapat mempersiapkan terjun ke masyarakat yang sarat persaingan,

diharapkan mampu membandingkan antara ilmu yang didapat dengan

kenyataan yang ada di masyarakat.

d. Dapat menciptakan aplikasi yang bermanfaat bagi masyarakat yang

bersifat praktis, efisien, dan mudah didalam penggunaan Databasenya.

1.6Metodologi Per ancangan

Beberapa metode dalam penggumpulan data – data sebagai bahan tujuan atau

informasi pendukung, antara lain :

a. Studi Literatur

Pada tahap ini literature yang digunakan dengan menggunakan buku –

buku, internet, atau sumber – sumber lain yang menjelaskan mengenai

aplikasi kamus Indonesia – Jawa, Jawa – Indonesia dengan konsep

(17)

b. Perumusan rule record management store

Pada tahap ini menjelaskan langkah – langkah untuk menyiapkan data

– data kedalam database yang akan berdasarkan aturan – aturan yang

telah ditetapkan.

c. Rancang bangun perangkat lunak

Pada tahap ini menjelaskan tampilan yang mudah dimengerti dan

dipahami oleh pengguna atau user, dalam hal ini adalah program yang

digunakan didalam penyelesaian tugas akhir ini.

d. Uji coba dan evaluasi perangkat lunak

Pada tahap ini dilakukan sebuah penggujian dari aplikasi yang telah

dibuat. Kemudian hasil penggujian ini akan dianalisa untuk

menentukan validitas aplikasi dan saran pengembangan ke depannnya.

e. Penyusunan Buku Tugas Akhir

Tahap ini merupakan tahap terakhir dari proses pengerjaan tugas akhir

ini. Buku tugas akhir ini disusun sebagai laporan dari seluruh proses

pengerjaan tugas akhir ini. Diharapkan dari penyusunan buku tugas

akhir ini akan dapat dijadikan referensi bagi orang lain yang ingin

(18)

1.7Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini disusun berdasarkan kerangka penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara umum mengenai latar belakang,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan mengenai teori – teori yang berhubungan dengan

aplikasi kamus Indonesia – Jawa, Jawa – Indonesia dan teori –

teori pendukung lainnya yang berhubungan dengan pembuatan

aplikasi kamus Indonesia – Jawa, yang berbasis Android

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisikan tentang modul – modul perencanaan dan

pembuatan perencanaan perangkat lunak, yang berhubungan

dengan pembuatan aplikasi kamus Indonesia – Jawa, Jawa –

Indonesia yang berbasis Android

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini membahas tentang ulasan hasil pembuatan aplikasi kamus

Indonesia – Jawa, Jawa – Indonesia yang berbasis Android

BAB V UJ I COBA DAN EVALUASI

Bab ini berisikan tentang Uji coba yang dilakukan terhadap Tugas

Akhir ini.

BAB VI PENUTUP

(19)

TINJ AUAN PUSTAKA

2. 1 Penger tian Bahasa

Menurut Gorys Keraf (1997 : 1) Bahasa adalah alat komunikasi antara

anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat

untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau

pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu

yang telah disepakati bersama. Lukisan - lukisan, asap api, bunyi gendang atau

tong - tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila

dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak

segi yang lemah. Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan

kompleks dari pada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi.

Bahasa haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol

atau perlambang.

2.1.1 Aspek Bahasa

Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan

simbol-simbol vokal ( bunyi ujaran ) yang bersifat arbitrer, yang dapat diperkuat

dengan gerak - gerik badaniah yang nyata. Ia merupakan simbol karena rangkaian

bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia harus diberikan makna tertentu

pula. Simbol adalah tanda yang diberikan makna tertentu, yaitu mengacu kepada

(20)

bidang, yaitu vokal yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, dan arti atau makna

yaitu hubungan antara rangkaian bunyi vocal dengan barang atau hal yang

diwakilinya, itu. Bunyi itu juga merupakan getaran yang merangsang alat

pendengar yang diserap oleh panca indra, sedangkan arti adalah isi

yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan

dari orang lain. Arti yang terkandung dalam suatu rangkaian bunyi bersifat

arbitrer atau mana suka. berarti tidak terdapat suatu keharusan bahwa suatu

rangkaian bunyi tertentu harus mengandung arti yang tertentu pula. Apakah

seekor hewan dengan ciri – ciri tertentu dinamakan anjing, dog, hund, chien, atau

canis itu tergantung dari kesepakatan anggota masyarakat bahasa itu masing –

masing.

2.1.2 Fungsi Bahasa

Dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering

digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya

kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk

mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya,

sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa.

Suatu kelemahan yang tidak disadari. Komunikasi lisan atau nonstandar yang

sangat praktis menyebabkan tidak teliti berbahasa. Akibatnya, mengalami

kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar

dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa bagi kepentingan yang lebih

terarah dengan maksud tertentu, cenderung kaku. Berbahasa secara terbata-bata

(21)

mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian. Padahal, bahasa bersifat

sangat luwes, sangat manipulatif. Selalu dapat memanipulasi bahasa untuk

kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja, bagaimana pandainya orang-orang

berpolitik melalui bahasa. Selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan

dan tujuan tertentu. Agar dapat memanipulasi bahasa, harus mengetahui

fungsi-fungsi bahasa.

Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi – fungsi tertentu yang digunakan

berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri,

sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan

beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat

untuk melakukan kontrol sosial (Keraf, 1997: 3).

Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan akan berdampak pula pada

perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan

dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era

globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam

dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi.

Konsep-konsep dan istilah baru didalam pertumbuhan dan perkembangan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi ( iptek ) secara tidak langsung memperkaya khasanah

bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan

berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia. yang dalam itu,

sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan

(22)

Tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) iptek tidak

dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur

budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar

dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan

sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak

akan dapat berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar,

menjadikan bahasa sebagai prasarana berfikir modern. Oleh karena itu, jika cerna

dalam menggunakan bahasa, akan cermat pula dalam berfikir karena bahasa

merupakan cermin dari daya nalar ( pikiran ). Hasil pendaya gunaan daya nalar itu

sangat bergantung pada ragam bahasa yang digunakan. Pembiasaan penggunaan

bahasa Indonesia yang baik dan benar akan menghasilkan buah pemikiran yang

baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa Indonesia sebagai wujud identitas

bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat modern.

Bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga mampu menjalankan fungsinya

sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.

2.2Penger tian Kamus

Kamus adalah sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata – kata.

Kamus berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain

menerangkan maksud kata, kamus juga mungkin mempunyai pedoman sebutan,

asal-usul ( etimologi ) sesuatu perkataan dan juga contoh penggunaan bagi sesuatu

perkataan. Untuk memperjelas kadang kala terdapat juga ilustrasi di dalam kamus.

(23)

Kata kamus diserap dari bahasa Arab qamus (ق ا م و س ), dengan bentuk

jamaknya qawamis. Kata Arab itu sendiri berasal dari kata Yunani Ω κεανός

( okeanos ) yang berarti 'samudra'. Sejarah kata itu jelas memperlihatkan makna

dasar yang terkandung dalam kata kamus, yaitu wadah pengetahuan, khususnya

pengetahuan bahasa, yang tidak terhingga dalam dan luasnya. Dewasa ini kamus

merupakan khazanah yang memuat perbendaharaan kata suatu bahasa, yang

secara ideal tidak terbatas jumlahnya.

2.2.1 Kamus Ber dasar kan penggunaan bahasa

Kamus bisa ditulis dalam satu atau lebih dari satu bahasa. Dengan itu kamus

bisa dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:

a. Kamus Ekabahasa

Kamus ini hanya menggunakan satu bahasa. Kata – kata ( entri )

yang dijelaskan dan penjelasannya adalah terdiri dari pada bahasa yang

sama. Kamus ini mempunyai perbedaan yang jelas dengan kamus

dwibahasa karena penyusunan dibuat berdasarkan pembuktian

data korpus. Ini bermaksud definisi makna ke atas kata – kata adalah

berdasarkan makna yang diberikan dalam contoh kalimat yang

mengandung kata-kata berhubungan. Contoh bagi kamus ekabahasa

ialah Kamus Besar Bahasa Indonesia ( di Indonesia ) dan Kamus

Dewan di ( Malaysia ).

b. Kamus Dwibahasa

Kamus ini menggunakan dua bahasa, yakni kata masukan dari pada

(24)

menggunakan bahasa yang lain. Contohnya: Kamus

Inggris-Indonesia, Kamus Dwibahasa Oxford Fajar

(Inggris-Melayu;Melayu-Inggris).

c. Kamus Aneka Bahasa

Kamus ini sekurang-kurangnya menggunakan tiga bahasa atau

lebih. Misalnya, kata Bahasa Melayu Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin

secara serentak. Contoh bagi kamus aneka bahasa ialah Kamus

Melayu-Cina-Inggris Pelangi susunan Yuen Boon Chan pada tahun 2004.

2.2.2 Ber dasar kan isi

Kamus bisa muncul dalam berbagai isi. Ini adalah karena kamus diterbitkan

dengan tujuan memenuhi keperluan gologan tertentu. Contohnya, golongan

pelajar sekolah memerlukan kamus berukuran kecil untuk memudahkan mereka

membawa kamus ke sekolah.Secara umumnya kamus dapat dibagi kepada 3 jenis

ukuran:

a. Kamus Mini

Pada zaman sekarang sebenarnya susah untuk menjumpai kamus ini.

Kamus ini juga dikenali sebagai kamus saku karena ia dapat disimpan

dalam saku. Tebalnya kurang daripada 2 cm.

b. Kamus Kecil

Kamus berukuran kecil yang biasa dijumpai. Kamus ini merupakan kamus

yang mudah dibawa. Misalnya Kamus Dwibahasa Oxford Fajar

(25)

c. Kamus Besar

Kamus ini memuatkan segala leksikal yang terdapat dalam satu bahasa.

Setiap perkataannya dijelaskan maksud secara lengkap. Biasanya

ukurannya besar dan tidak sesuai untuk dibawa ke sana sini.

Contohnya Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Kamus Istimewa

Kamus istimewa merujuk kepada kamus yang mempunyai fungsi yang khusus.

Contohnya:

a. Kamus Istilah

Kamus ini berisi istilah – istilah khusus dalam bidang tertentu.

Fungsinya adalah untuk kegunaan ilmiah. Contohnya ialah Kamus

Istilah Fiqh

b. Kamus Etimologi

Kamus yang menerangkan asal usul sesuatu perkataan dan maksud

asalnya.

c. Kamus Tesaur us (per kataan sear ti)

Kamus yang menerangkan maksud sesuatu perkataan dengan

memberikan kata – kata searti ( sinonim ) dan dapat juga kata – kata

yang berlawanan arti ( antonim ). Kamus ini adalah untuk membantu

untuk meragamkan penggunaan diksi. Contohnya, Tesaurus Bahasa

(26)

d. Kamus Per ibahasa/Simpulan Bahasa

Kamus yang menerangkan maksud sesuatu peribahasa/simpulan

bahasa. Selain dari pada digunakan sebagai rujukan, kamus ini juga

sesuai untuk dibaca dengan tujuan keindahan.

e. Kamus Kata Nama Khas

Kamus yang hanya menyimpan kata nama khas seperti nama tempat,

nama tokoh, dan juga nama bagi institusi. Tujuannya adalah untuk

menyediakan rujukan bagi nama-nama ini.

f. Kamus Ter jemahan

Kamus yang menyediakan kata searti bahasa asing untuk satu bahasa

sasaran. Kegunaannya adalah untuk membantu para penerjemah.

g. Kamus Kolokasi

Kamus yang menerangkan tentang padanan kata, contohnya kata

'terdiri' yang selalu berpadanan dengan 'dari' atau 'atas'.

2.3Definisi Mobile Technology

Perangkat mobile memiliki banyak jenis dalam hal ukuran, desain dan

layout, tetapi mereka memiliki kesamaan karakteristik yang sangat berbeda dari

sistem desktop, diantaranya :

a. Ukuran yang kecil

Perangkat mobile memiliki ukuran yang kecil. Konsumen menginginkan

(27)

b. Memor y yang ter batas

Perangkat mobile juga memiliki memory yang kecil, yaitu primary

(RAM) dan secondary (disk). Pembatasan ini adalah salah satu faktor yang

mempengaruhi penulisan program untuk berbagai jenis dari perangkat ini.

c. Daya pr oses yang ter batas

Sistem mobile tidaklah setangguh desktop. Ukuran, teknologi dan

biaya adalah beberapa faktor yang mempengaruhi status dari sumber daya ini.

Seperti harddisk dan RAM, pengguna dapat menggunakannya dalam ukuran

yang pas dengan sebuah kemasan kecil.

d. Mengkonsumsi daya yang r endah

Perangkat mobile menghabiskan sedikit daya dibandingkan dengan

mesin desktop. Perangkat ini harus menghemat daya karena mereka berjalan

pada keadaan dimana daya yang disediakan dibatasi oleh baterai-baterai.

e. Kuat dan dapat diandalkan

Karena perangkat mobile selalu dibawa kemana saja, mereka harus

cukup kuat untuk menghadapi benturan-benturan, gerakan, dan sesekali

tetesan – tetesan air. Akhir – akhir ini sudah banyak perangkat mobile yang

sudah tahan banting, kebanyakan dari perangkat mobile yang tahan banting

ini berasal dari China.

f. Konektivitas yang ter batas

Perangkat mobile memiliki bandwith rendah, beberapa dari mereka

bahkan tidak tersambung. Kebanyakan dari mereka menggunakan koneksi

(28)

g. Masa hidup yang pendek

Perangkat-perangkat konsumen ini menyala dalam hitungan detik

kebanyakan dari mereka selalu menyala. Coba ambil kasus sebuah

handphone, mereka booting dalam hitungan detik dan kebanyakan orang

tidak mematikan handphone mereka bahkan ketika malam hari.

2.4. J ava 2 Micr o Edition (J 2ME)

Java dibuat pada tahun 1991 oleh James Gosling. Pada awalnya diberi

nama Oak, dimana untuk menghormati pohon yang ada di luar jendela Gosling.

Kemudian namanya diubah ke Java karena telah ada sebuah bahasa yang diberi

nama Oak.

Pada saat yang sama, World Wide Web dan Internet berkembang sangat

cepat. Gosling menyadari bahwa Java dapat digunakan untuk pemrograman

Internet. Dengan keluarnya versi 1.2, platform Java telah dipilah – pilah menjadi

beberapa edisi : The Standard Edition (J2SE), Enterprise Edition (J2EE), Mobile

Edition (J2ME), dan JavaCard API. Keunggulan Java diantaranya: Java adalah

bahasa pemrograman yang aman. Hal ini disebabkan karena kode Java hanya

dapat dieksekusi oleh JVM. Aplikasi biner dapat mengacaukan sebuah perangkat

(tampilan blue screen) tetapi aplikasi Java, dalam hal yang paling buruk, hanya

dapat mengacaukan virtual machine saja; Portabilitas java sangat berguna dalam

aplikasi wireless. Dengan menulis sebuah program saja, aplikasi tersebut dapat

dijalankan diberbagai perangkat; dan aplikasi tersebut dapat dikirimkan ke sebuah

(29)

Gambar 2.1 Platform Java

Tabel 2.1 Edisi Platform Java dan Fungsinya.

Edisi Platfor

m Java

Fungsi

J2SE – Java 2 Platform, Standard Edition Aplikasi Desktop

J2EE – Java 2 Platform, Enterprise Edition Aplikasi enterprise dengan fokus pada pengembangan sisi webserver, termasuk servlet, JSP, EJB, dan XML

J2ME – Java 2 Platform, Micro Edition Perangkat Mobile

JavaCard Smart Cards

2.5. Sejar ah Android

Pada tahun 2005 Google mengakuisisi Android Inc yang pada saat itu

dimotori oleh Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Yang

kemudian pada tahun itu juga memulai membangun platform Android secara

intensif.

Kemudian pada tanggal 12 November 2007 Google bersama Open

(30)

Google Android SDK, setelah mengumumkannya seminggu sebelumnya. Dan

sambutanya sangat luar biasa, hampir semua media berita tentang IT dan

Programming memberitakan tentang dirilisnya Android SDK (Software

Development Kit).

Gambar 2.2 Android Timeline

Google bersama dengan OHA merilis paket software SDK yang lengkap

unttuk mengembangkan aplikasi pada perangkat mobile yaitu : Sistem operasi,

Middleware dan aplikasi utama untuk perangkat mobile. Sebagai Programmer

dan Developer bisa melakukan segalanya, mulai dari membuat aplikasi

pengiriman SMS hanya dengan dua baris kode, hingga mengganti event pada

Home Screen perangkat Android. Selain itu, bahkan dengan mudah bisa membuat

dan mengkustomisasi Sistem Operasinya, atau mengganti semua aplikasi default

(31)

Gambar 2.3 Logo Android

Semua aplikasi yang dibuat untuk Android akan memiliki akses yang

setara dalam mengakses seluruh kemampuan handset, tanpa membedakan apakah

itu merupakan aplikasi inti atau aplikasi pihak ketiga. Dalam kata lain dengan

platform Android ini, Programmer dan Developer secara penuh akan bisa

mengkustomisasi perangkat androidnya.

Android built in pada Linux Kernel (Open Linux Kernel), dengan sebuah

mesin virtual yang telah didesain dan untuk mengoptimalkan penggunan sumber

daya memori dan hardware pada lingkungan perangkat mobile. Dalvik adalah

nama dari Android Virtual Machine, yang merupakan interpreter virtual mesin

yang akan mengeksekusi file kedalam format Dalvik Executeable(*.dex). sebuah

format yang telah dirancang untuk ruang penyimpanan yang efisien dan eksekusi

memori yang terpetakan.

Dalvik Virtual Machine (Dalvik VM) berbasis register, dan dapat

mengeksekusi kelas yang telah terkompilasi pada compiler bahasa Java,

kemudian di transformasikan ke dalam native format dengan menggunakan tool

“dx” yang telah terintegrasi. Mungkin telah mengenal JavaVM (Java Virtual

Machines), yang saat ini bisa ditemukan pada setiap komputer desktop. Berbeda

(32)

dengan menggunakan Registered Based, ini karena pada prosesor perangkat

genggam telah dioptimasi untuk eksekusi berbasis register.

Android saat ini tidak hanya berjalan pada handphone, beberapa vendor

menanamkan Android pada Tablet, Internet Tablet, E-Book Reader, Laptop, dan

gadget lainnya. Dengan begitu akan sangat berharga sekali mempelajari platform

ini, dengan arsitekturnya yang terbuka, maka platform ini Android adalah

platform mobile masa depan.

2.5.1. Definisi Android

Android merupakan subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang

meliputi sistem operasi middleware dan aplikasi inti yang di release oleh Google.

Sedangkan Android SDK (Software Development Kit), menyediakan Tools dan

API yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform Android

dengan menggunakan bahasa pemrograman Java.

Dikembangkan bersama antara Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm,

T-Mobile, NVIDIA yang tergabung dalam OHA (Open Handset Alliance)dengan

tujuan membuat standar terbuka untuk perangkat bergerak(mobile device).

2.5.2. Andr oid Featur es

Features yang tersedia pada platform Android saat ini antara lain :

a. Fr amewor k Aplikasi

(33)

b. MesinVir tual Dalvik

Berjalan diatas Linux kernel dan dioptimalkan untuk perangkat

mobile.

c. Gr afis

Yang dioptimalkan dan didukung oleh library grafis 2D yang

terkustomisasi, grafis 3D berdasarkan spesifikasi openGL ES 1.0.

d. SQLite

Untuk penyimpanan data. Sqlite ini bentuk mini dari Mysql yang telah

disisipkan ke OS Android.

e. Media Suppor t

Yang mendukung Audio, video, dan gambar didalam ponsel yang

berbasis Android.

f. GSM Telephony

Tergantung dari hardware yang ada pada masing – masing ponsel

yang berbasis Android.

g. Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi

Tergantung dari hardware handphone yang dimiliki. Semakin baru

dan semakin mahal handphone yang dimiliki maka akan semakin

canggih perangkat tambahan yang didapatkan.

h. Dukungan Per angkat Tambahan

Android dapat memanfaatkan kamera, layar sentuh, GPS, akselerasi

grafis 2D, dan akselerasi grafis 3D dengan baik dan melebihi

perangkat mobile yang telah ada lainnya (Symbian 2nd, Symbian 3rd,

(34)

i. Integrated Br owser

Berdasarkan open source engine WebKit. Sistem operasi ini dapat

disispkan beberapa web browser yang berguna untuk menghubungkan

user dengan dunia maya.

j. Multi-touch

Kemampuan layaknya handset modern yang dapat menggunakan dua

jari atau lebih untuk berinteraksi dengan perangkat.

k. Lingk ungan Development

Lingkungan development yang kaya dan lengkap termasuk perangkat

emulator, tools untuk debugging, profil, dan plugins untuk Eclipse

IDE. Dengan begitu lengkapnya lingkungan development ini user/

programmer dapat membuat aplikasi mereka sendiri, sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan mereka tanpa mengalami kesusahan.

l. Mar ket

Seperti kebanyakan handphone yang memliki tempat penjualan

aplikasi, Market pada Android merupakan katalog aplikasi yang dapat

di download dan di install pada Handphone melalui internet.

Kebanyakan aplikasi yang ada pada market adalah freeware atau

aplikasi yang dapat di unduh secara gratis, hanya ada sebagian

aplikasi saja yang berbayar.

2.6. Ar sitektur Android

Diagram berikut menunjukkan komponen utama dari sistem operasi

(35)

Gambar 2.4 Arsitektur Android

2.6.1 Linux Kernel

Android bukan Linux, akan tetapi Android dibangun diatas Linux

Kernel yaitu versi 2.6 sehingga kehandalannya bisa di percaya. Untuk inti

sistem service Linux yang digunakan seperti keamanan, manajemen

memori, proses manajemen, network, dan driver model. Seperti yang

terkihat digambar, Linux Kernel menyediakan Driver Layar, Kamera,

Keypad, WiFi, Flash memory, Audio, dan IPC (Interprocess

Communication) untuk mengatur aplikasi dan keamanan. Kernel juga

bertindak sebagai lapisan abstrak antara hardware dan software stacknya.

2.6.2. Libraries

Android menyertakan libraries C / C++ yang digunakan oleh

(36)

kepada Developer aplikasi melalui Framework Aplikasi Android.

Beberapa inti libraries tercantum dibawah ini :

a. System C library

Variasi dari implementasi BSD berasal dari pelaksanaan sistem

standar C library (LibC), sesuai untuk perangkat embedded berbasis

Linux.

b. Media Library

Packet Video berdasarkan OpenCORE; library mendukung

pemutaran rekaman dan populer banyak format audio dan video, serta

file gambar, termasuk MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, dan

PNG.

c. Surface Manager

Mengelola akses ke subsistem layar, lapisan komposit 2D dan

grafis 3D dari beberapa aplikasi yang ada pada handphone.

d. LibWebCore

Mesin webmodern yang powerfull yang baik browser Android

embeddable web.

e. SGL

Mesin Grafis 2D.

f. 3D Library

Sebuah pelaksanaan berdasarkan openGL | ES 1,0 API;

perpustakaan baik menggunakan perangkat keras akselerasi 3D atau

(37)

g. FreeType

Bitmap dan vektor font rendering.

h. SQLite

Mesin database yang kuat dan ringan, dan penghubung tersedia

untuk semua aplikasi android. SQLite adalah bentuk mini dari MySQL,

SQLite lebih dikususkan ke piranti mobile dimana dibutuhkan aplikasi

yang memiliki fungsi sama tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil.

2.6.3. Andr oid Runtime

Android terdiri dari satu set core libraries yang menyediakan

sebagian besar fungsi yang sama dengan terdapat pada core libraries

bahasa pemrograman Java. Setiap aplikasi menjalankan prosesnya sendiri

dalam Android, dengan masing-masing instan dari mesin virtual Dalvik.

Dalvik dirancang agar perangkat dapat menjalankan multiple VMs secara

efisien. Mesin virtual Dalvik mengeksekusi file dalam Dalvik

executeable(*.dex), sebuah format yang dioptimalkan untuk memori yang

kecil. Dalvik VM berbasis, berjalan dan dikompilasi oleh compiler bahasa

Java yang telah ditransformasikan kedalam *.dex format oleh tool “dx”

yang telah disertakan. Dalvik VM bergantung pada kernel Linux untuk,

berfungsi seperti threading dan manajemen memori tingkat rendahnya.

2.6.4. Framework Aplikasi

Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework yang

(38)

dirancang agar komponen dapat digunakan kembali (reuse) dengan

mudah. Setiap aplikasi dapat memanfaatkan kemampuan ini dan aplikasi

yang lain mungkin akan mungkin akan memanfaatkan kemampuan ini.

Mekanisme yang sama memungkinkan komponen untuk diganti oleh

pengguna. Semua aplikasi merupakan rangkaian set layanan Dan sistem,

termasuk :

a. Views, yang kaya dan ekstensible yang dapat digunakan untuk

membangun aplikasi, termasuk list, grids, kotak teks, tombol, dan

bahkan sebuah embeddable web.

b. Content Provider, yang memungkinkan aplikasi ini untuk mengakses

data atau membagi data tersebut menjadi beberapa bagian. Disini juga

tersedia berbagai macam jenis aplikasi yang dapat diakses secara

langsung oleh pengguna Android mobile.

c. Resources Manager, yang menyediakan akses ke kode non-sumber

seperti string, gambar, dan tata letak file. Pada string dapat diisikan

penjelasan dari sebuah aplikasi yang telah programmer buat.

d. Notification Manager, yang memungkinkan semua aplikasi

menampilkan alert yang bisa dikostumisasikan didalam status bar.

Contoh : notifikasi chat sms yang masuk, gagal, ataupun pending,

notifikasi bluetooth yang menyala, mati, atau dalam sambungan.

e. Activity Manager, yang mengelola siklus hidup dan menyediakan

(39)

2.6.5 Applications

Android telah menyertakan aplikasi inti seperti email client, SMS,

kalender, peta, browser, kontak, dan lain-nya. Semua aplikasi tersebut

ditulis dengan bahasa pemrograman Java. Pada layer inilah developer

menempatkan aplikasi yang dibuat. Yang istimewa adalah pada Android

semua aplikasi baik aplikasi inti maupun aplikasi pihak ketiga berjalan

pada layer aplikasi dengan menggunakan libraries API yang sama. Ini

berarti semua aplikasi yang dibuat akan memiliki akses yang setara dalam

mengakses seluruh kemampuan handset, tanpa membedakan apakah itu

merupakan aplikasi inti atau aplikasi pihak ketiga. Dalam kata lain dengan

platform Android ini, programmer atau developer secara penuh akan bisa

mengkostumisasi perangkat Androidnya.

2.7. Definisi Database

Secara sederhana database (basis data) dapat diungkapkan sebagai suatu

pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat

diakses dengan mudah dan cepat. Dalam hal ini, pengertian akses dapat mencakup

pemerolehan data maupun pemanipulasian data, seperti menambah, mengedit,

meng-update data dan menghapus data dari sebuah table maupun dari beberapa

table.

Manajemen modern mengikut sertakan informasi sebagai sumber daya

penting yang setara dengan sumber daya manusia, uang, mesin, dan material.

Informasi adalah suatu bentuk penyajian data, yang misalnya manajer. Bagi pihak

(40)

dibutuhkan. Karena data, proses, serta informasi merupakan satu kesatuan, dari

data lalu diproses dan kemudian menjadi informasi.

Gambar 2.5 Sistem Database

2.7.1. Definisi SQLite Database

Untuk penanganan data (data store), Android menggunakan

SQLite pada saat ini, dan telah ter-include pada platform Android.

Sedangkan SQLite sendiri terkenal sebagai database yang open-source,

stand alone SQL database, berukuran kecil, tidak membutuhkan

administrasi, tanpa server, tanpa konfigurasi dan juga telah digunakan

pada banyak aplikasi terkenal. Misal Browser Mozilla Fire Fox

menggunakan SQLite untuk menyimpan konfigurasi data, kemudian

Iphone yang juga menggunakan SQLite sebagai tempat penyimpanan data.

Pada Android, database yang dibuat untuk suatu aplikasi hanya bisa

diakses oleh aplikasi itu sendiri, aplikasi lain tidak akan bisa mengaksesnya.

Kecuali jika ingin berbagi (share) database, yaitu dengan menggunakan

content provider. Database SQLite merupakan sebuah file, bisa mengambil,

memindahkan atau bahkan mengcopynya ke sistem lainnya.

Informasi

Proses

(41)

2.8. Unified Modelling Language (UML)

Dalam suatu proses pengembangan software, analisa dan rancangan telah

merupakan terminologi yang sangat tua. Pada saat masalah ditelusuri dan

spesifikasi dinegosiasikan, dapat dikatakan bahwa berada pada tahap rancangan.

merancang adalah menemukan suatu cara untuk menyelesaikan masalah, salah

satu tool/model untuk merancang pengembangan software yang berbasis

object-oriented adalah UML. Alasan mengapa UML digunakan adalah, pertama,

scalability dimana objek lebih mudah dipakai untuk menggambarkan sistem yang

besar dan komplek. Kedua, dynamic modeling, dapat dipakai untuk pemodelan

sistem dinamis dan real time. Sebagaimana dalam tulisan pertama, menjelaskan

tentang konsep mengenai obyek, OOA&D (Obyek Oriented Analyst/ Design) dan

pengenalan UML, maka dalam tulisan kedua ini lebih ditekankan pada cara

bagaimana UML digunakan dalam merancang sebuah pengembangan software

yang disertai gambar atau contoh dari sebuah aplikasi.

2.8.1. Use Case

Sebuah use case menggambarkan suatu urutan interaksi antara satu atau

lebih aktor dan sistem. Dalam fase requirements, model use case

mengambarkan sistem sebagai sebuah kotak hitam dan interaksi antara

aktor dan sistem dalam suatu bentuk naratif, yang terdiri dari input user

dan respon – respon sistem. Setiap use case menggambarkan perilaku

sejumlah aspek sistem, tanpa mengurangi struktur internalnya. Selama

pembuatan model use case secara pararel juga harus ditetapkan

(42)

2.8.2. Ak tor

Sebuah aktor mencirikan suatu bagian outside user atau susunan

yang berkaitan dengan user yang berinteraksi dengan sistem. Dalam model

use case, aktor merupakan satu-satunya kesatuan eksternal yang

berinteraksi dengan sistem.

Terdapat beberapa variasi bagaimana aktor dibentuk. Sebuah aktor

sering kali merupakan manusia (human user). Pada sejumlah sistem

informasi, manusia adalah satu-satunya aktor. Dan mungkin saja dalam

sistem informasi, seorang aktor bisa saja menjadi suatu sistem eksternal.

Pada aplikasi real-time dan distribusi, sebuah aktor bisa saja menjadi satu

perangkat eksternal I/O atau sebuah alat pengatur waktu. Perangkat

eksternal I/O dan pengatur waktu aktor secara khusus lazimnya berada

dalam real-time yang tersimpan dalam sistem (real-time embedded

systems), sistem berinteraksi dengan lingkungan eksternal melalui sensor

dan aktuator.

Primary actor (aktor utama) memprakarsai sebuah use case. Jadi,

suatu primary aktor memegang peran sebagai proaktif dan yang memulai

aksi dalam sistem. Aktor lainnya yang berperan sebagai secondary aktor

bisa saja terlibat dalam use case dengan menerima output dan memberikan

input. Setidaknya satu aktor harus mendapatkan nilai dari use case.

Biasanya adalah primary aktor (aktor utama). Bagaimanapun, dalam

real-time embedded systems, primary aktor dapat berperan sebagai perangkat

eksternal I/O atau pengatur waktu, penerima utama dari use case bisa

(43)

sistem. Aktor manusia bisa saja menggunakan berbagai perangkat I/O

untuk berinteraksi fisik dengan sistem. Aktor manusia dapat berinteraksi

dengan sistem melalui perangkat standar I/O, seperti keyboard, display,

atau mouse. Aktor manusia bisa juga berinteraksi dengan sistem melalui

perangkat non-standar I/O seperti bermacam-macam sensor. Dalam

keseluruhan hal tersebut, manusia merupakan aktor dan perangkat I/O

adalah bukanaktor.

Pada beberapa kasus, bagaimana pun juga sebuah aktor bisa saja

berupa perangkat I/O. Hal ini bisa terjadi ketika sebuah use case tidak

melibatkan manusia, seperti yang sering terjadi pada aplikasi – aplikasi

real-time. Dalam hal ini, I/O aktor berinteraksi dengan sistem melalui

sebuah sensor. Contoh aktor yang merupakan perangkat input adalah

Arrival Sensor pada Sistem Kontrol Elevator. Sensor ini mengidentifikasi

elevator tersebut pada saat hendak mencapai lantai dan perlu dihentikan.

Kemudian sensor tersebut menginisiasikan Stop Elevator at Floor use

case. Aktor lain dalam Elevator Control System adalah orang yang berada

dalam elevator (human passenger) yang berinteraksi dengan sistem

melalui tombol – tombol nomor pada tingkat lantai dan tombol – tombol

elevator. Input dari aktor secara aktual dideteksi melalui sensor-sensor

tombol lantai dan sensor-sensor tombol elevator berturut-turut.

Aktor dapat pula menjadi sebuah alat pengukur waktu yang secara

periodik mengirimkan pengukuran waktu kejadian (timer events) pada

(44)

perlu di-output oleh sistem pada suatu basis reguler. Hal ini sangat penting

dalam sistem-sistem real-time, dan juga sangat berguna dalam sistem

informasi. Walaupun sejumlah metodologi menganggap pengukur waktu

merupakan hal internal bagi sistem, dan akan lebih berguna dalam desain

aplikasi real-time untuk memperhatikan pengukur-pengukur waktu

sebagai eksternal logis bagi sistem dan menganggapnya sebagai primary

aktor yang memulai aksi dalam sistem.

2.8.3. Identifikasi Use Case

Sebuah use case dimulai dengan masukan/input dari seorang aktor.

Use case merupakan suatu urutan lengkap kejadian-kejadian yang

diajukan oleh seorang aktor, dan spesifikasi interaksi antara aktor dengan

sistem. Use case yang sederhana hanya melibatkan satu

interaksi/hubungan dengan sebuah aktor, dan use case yang lebih

kompleks melibatkan beberapa interaksi dengan aktor. Use case yang

lebih kompleks juga melibatkan lebih dari satu aktor.

Untuk menjabarkan use case dalam sistem, sangat baik bila

dimulai dengan memperhatikan aktor dan actions/aksi yang mereka

lakukan dalam sistem. Setiap use case menggambarkan suatu urutan

interaksi antara aktor dengan sistem. Sebuah use case harus memberikan

sejumlah nilai pada satu aktor.

Kemudian, kebutuhan fungsional sistem dijelaskan dalam use case

yang merupakan suatu spesifikasi eksternal dari sebuah sistem.

(45)

menghindari suatu dekomposisi fungsional yang dalam beberapa use case

kecil lebih menjelaskan fungsi – fungsi individual sistem dari pada

menjelaskan urutan kejadian yang memberikan hasil yang berguna bagi

aktor.

2.8.4. Pendokumentasian Model Use Case

Use case didokumentasi dalam use case model sebagai berikut:

a. Use Case Name

Setiap use case diberi nama.

b. Summary

Deskripsi singkat use case, biasanya satu atau dua kalimat

c. Dependency

Bagian ini menggambarkan apakah use case yang satu

tergantung pada use case yang lain, dalam arti apakah use case

tersebut termasuk pada use case yang lain atau malah memperluas

use case lain.

d. Actors.

Bagian ini memberikan nama pada aktor dalam use case. Selalu

terdapat use case utama (primary use case) yang memulai use

case. Disamping itu terdapat juga secondary use case yang terlibat

dalam use case. Contohnya, dalam use case Withdraw Funds,

ATM Customer adalah aktor-nya.

e. Preconditions

(46)

permulaan use case; contohnya mesin ATM yang tidak jalan,

menampilkan pesan.

f. Desk r ipsi

Bagian terbesar dari use case merupakan deskripsi naratif dari

urutan utama use case yang merupakan urutan yang paling umum dari

interaksi antara aktor dan sistem. Deskripsi tersebut dalam bentuk

input dari aktor, diikuti oleh respon pada sistem. Sistem ditandai

dengan sebuah kotak hitam (black box) yang berkaitan dengan apa

yang sistem lakukan dalam merespon input aktor, bukan bagaimana

internal melakukannya.

2.9. Dasar -Dasa r Diagram Blok /Kotak

Diagram blok adalah suatu pernyataan gambar yang ringkas, dari gabungan

sebab dan akibat antara masukkan dan keluaran dari suatu sistem.

Gambar 2.6. Dasar-dasar Blok

Blok/Kotak adalah : Biasanya berisikan uraian dan nama elemennya, atau

simbul untuk operasi matematis yang harus dilakukan pada masukkan untuk

menghasilkan Keluaran

B L O K

(47)

Tanda anak panah : Menyatakan arah informasi aliran isyarat atau unilateral.

Sebagai contoh sederhana diperlihatkan sebagai berikut :

Gambar 2.7 Gambar Contoh Diagram Blok Sederhana

2.9.1. Pen yeder hanaan Diagr am Blok

Dalam penyederhanaan diagram blok sangat penting untuk

diperhatikan, sebab blok-blok hanya dapat dihubungkan secara seri jika

keluaran sutu blok tidak dipengaruhi oleh blok-blok berikutnya. Tetapi

apabila ada pengaruh pembebanan antar komponen maka, perlu dilakukan

penggabungan dari bebrapa komponen menjadi satu blok/kotak saja.

Untuk diagram blok yang yang melibatkan beberapa loop

berumpan balik maju, maka selangkah demi selangkah dari

komponen-konponennya perlu diperhatikan, dalam penyederhanaan diagram

blok/kotak :

a. Hasil kali fungsi alih (transfer function) pada arah umpan maju

harus tetap sama.

b. Hasil kali fungsi alih pada pengelilingan loop harus tetap sama.

E le m e n t P e n g e n d a li

i n p u t

d / d t

X Y = d x / d t

(48)

Suatu bentuk aturan umum untuk menyederhanakan diagram blok

adalah memindahkan titik cabang dan titik penjumlahan, lalu kemudian

menyerhanakan umpan balik didalamnya.

2.10Sour ce Code Dasar Pemrogr aman Android

Sourcode untuk membuat sebuah aplikasi kalkulator.

packa ge com.unikomcenter.com.kalkulator; import android.app.Activity; import android.os.Bundle; import android.view.View; import android.widget.EditText;

public class kalkulator extends Activity {

/** Called when the activity is first created. */ EditText bil_pertama,bil_kedua,hasil;

@Override

public void onCreate(Bundle savedInstanceState) { super.onCreate(savedInstanceState); setContentView(R.layout.main); bil_pertama=(EditText)findViewById(R.id.bil_pertama); bil_kedua=(EditText) findViewById(R.id.bil_kedua); hasil=(EditText) findViewById(R.id.hasil); }

public void btnkali(View v) { Try { intpertama=Integer.parseInt(bil_pertama.getText().toString() ); int kedua=Integer.parseInt(bil_kedua.getText().toString()); int hsl=pertama * kedua;

hasil.setText(hsl+""); }

catch (NumberFormatException ne {

hasil.setText("Karakter Salah"); }

(49)

Source code diatas menjelaskan tentang sistem aplikasi sebuah kalkulator.

Kalkulator tersebut hanya bisa mengalikan bilangan pertama dikalikan bilangan

(50)

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisa Sistem

Sistem aplikasi kamus bahasa Indonesia - Jawa di Android dengan

menggunakan bahasa pemrograman Java ini merupakan sistem yang

mempermudah pengguna dalam pencarian terjemahan dari sebuah kosa kata

bahasa Indonesia ke bahasa Jawa ataupun sebaliknya. Sistem aplikasi ini dapat

menampilkan terjemahan kosa kata yang dicari dari bahasa Indonesia ke bahasa

Jawa atau sebaliknya, sistem ini juga akan menampilkan peringatan jika kosa kata

yang dicari tidak ditemukan.

Dengan menggunakan perangkat mobile yang berbasis Android, aplikasi

kamus bahasa Indonesia – jawa ini bisa diakses tanpa terhubung pada internet

sehingga menambah kemudahan bagi pengguna, selain berbasis Android mobile

yang mudah dibawa dan bisa diakses kapan saja.

3.2 Per ancangan Sistem

Pada bagian ini akan dibahas mengenai penggunaan Java Class yang

dikoneksikan dengan SQLite dalam pembuatan aplikasi kamus bahasa Indonesia

– Jawa berbasis teknologi Android dengan menggunakan Java. Perancangan dari

sistem akan dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu: skenario sistem, spesifikasi

kebutuhan sistem, perancangan proses, perancangan data, perancangan form

(51)

3.2.1 Skenar io Sistem

Secara umum, arsitektur proses aplikasi kamus bahasa Indonesia – Jawa

berbasis Android ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 Deskripsi dari arsitektur

sistem tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pengguna handphone akan berinteraksi dengan sistem melalui aplikasi yang

telah terinstal pada handphone yang mendukung Operating System yang

berbasis Android.

b. Aplikasi yang telah terinstal pada mobile akan menampilkan informasi kosa

kata dari bahasa Jawa atau bahasa Indonesia.

Gambar 3.1 Skenario Proses Aplikasi Kamus Berbasis Android

Gambar 3.2 Flowchart Sistem Aplikasi Kamus Bahasa Indonesia – Jawa

Aplikasi Berbasis Android Pengguna

Handphone Kamus bahasa

(52)

3.2.2 Spesifikasi Kebutuhan Sistem

Spesifikasi kebutuhan sistem ini akan menjelaskan mengenai penggunaan

aplikasi kamus mobile, yakni “Aplikasi Kamus Bahasa Indonesia – Jawa di

Android”, input dan output sistem yang terjadi di dalam aplikasi, dan proses data.

Berdasarkan arsitektur pada Gambar 3.1, untuk memenuhi kebutuhan yang

dibutuhkan oleh pengguna yaitu handphone yang telah menggunakan Operating

System Android.

3.2.3 Per ancangan Pr oses

Perancangan proses digunakan untuk menggambarkan sejumlah proses

terstruktur dalam sistem, berorientasikan pada aliran proses yang terjadi. Software

yang digunakan dalam merancang proses adalah Rational Rose Enterprise

Edition. Adapun struktur pada aliran proses aplikasi kamus berbasis Android

terdiri dari:

a. Use Case Diagr am, digunakan untuk memodelkan bisnis proses

berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas

diagram untuk use case dan actor. Actor merepresentasikan orang yang

akan mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan sistem

aplikasi

b. Activity Diagr am, digunakan untuk memodelkan perilaku use case dan

objects didalam sistem aplikasi kamus digital bahasa Indonesia – Jawa

(53)

c. Class Diagr am, merupakan diagram yang selalu ada di permodelan

sistem berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar

class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling

berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.

d. Sequence Diagr am, menjelaskan secara detil urutan proses yang

dilakukan dalam sistem aplikasi kamus digital bahasa Indonesia –Jawa

yang berbasis Android ini untuk mencapai tujuan dari use case interaksi

yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar

operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.

a. Use Case Diagr am

Gambar 3.3 Use Case Diagram Proses Aplikasi Kamus bahasa Indonesia – Jawa

Diagram use case sistem aplikasi kamus digital bahasa Indonesia – Jawa

yang berbasis Android pada Gambar 3.3 menjelaskan interaksi antara use case

(54)

sedang dibangun. Actor User memberikan arah panah ke beberapa use case,

antara lain: Actor User dapat memilih menu terjemahan bahasa kedalam bentuk

bahasa Indonesia ke bahasa Jawa, Actor User juga dapat memilih menu

terjemahan bahasa kedalam bentuk bahasa Jawa ke bahasa Indonesia, dan juga

Actor User bisa memilih menu yang ke empat exit untuk keluar dari aplikasi

kamus bahasa Indonesia - Jawa.

b. Activity Diagr am Bahasa J awa

Gambar 3.4 Activity Diagram pada Use Case Menu Jawa Indonesia

Gambar 3.4 menjelaskan proses yang terjadi pada use case memilih menu

translate bahasa Jawa ke bahasa Indonesia. Proses dimulai dengan tampilan 3

menu utama yaitu : Jawa – Indonesia, Indonesia – Jawa, dan Exit yang

ditampilkan pada layar handphone yang berbasis Android, kemudian user

(55)

handphone akan menampilkan sebuah inputan aktif untuk memasukkan kata yang

akan dicari, sebuah tombol penterjemah, dan sebuah inputan pasif guna

menampilkan hasil pencarian kata. Didalam aplikasi ini apabila user tidak

menemukan kata yang dicari maka akan muncul pesan peringatan, user harus

memasukkan lagi inputan kata yang baru dan jika pencarian telah menemukan

kata yang dimaksud maka akan ditampilkan pada inputan pasif, aktifitas pencarian

pun selesai.

c. Activity Diagr am Bahasa Indonesia

Gambar 3.5 Activity Diagram pada Use Case Menu Indonesia Jawa

Gambar 3.5 menjelaskan proses yang terjadi pada use case sistem aplikasi

(56)

translate bahasa Indonesia ke bahasa Jawa. Proses dimulai dengan tampilan 3

menu utama yaitu : Jawa – Indonesia, Indonesia – Jawa, dan Exit yang

ditampilkan pada layar handphone yang berbasis Android, kemudian user

memilih kategori menu translate bahasa Indonesia ke bahasa Jawa. Dan layar

handphone akan menampilkan sebuah inputan aktif untuk memasukkan kata

didalam bahasa Indonesia yang akan dicari, sebuah tombol penterjemah, dan

sebuah inputan pasif guna menampilkan hasil pencarian kata didalam bahasa

Jawa. Didalam aplikasi ini apabila user tidak menemukan kata yang dicari maka

akan muncul pesan peringatan, user harus memasukkan lagi inputan kata yang

baru dan jika pencarian telah menemukan kata yang dimaksud maka akan

ditampilkan pada inputan pasif, aktifitas pencarian pun selesai.

d. Class Diagram

(57)

Class diagram pada sistem aplikasi kamus digital bahasa Indonesia – Jawa

di Android ini menunjukkan interaksi antar kelas dan sistem. Sebuah kelas dibuat

dalam bentuk bujur sangkar yang terbagi dalam 3 bagian. Bagian pertama

menunjukkan nama kelas, bagian kedua menunjukkan anggota kelas yang memuat

informasi atau attribute, dan bagian ketiga menunjukkan operasi- operasi dari

sebuah kelas. Garis yang menghubungkan antar kelas menunjukkan hubungan

komunikasi antar kelas diagram pada Gambar 3.6 menunjukkan hubungan antar

kelas- kelas yang terdiri atas tiga kelas, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Kelas Form Menu Aplikasi berisi Attribute Bahasa_jawa,

Bahasa_Indonesia; Operasi memilih () untuk memilih inputan ke form

Bahasa_Jawa, Bahasa_Indonesia yang akan dipilih.

b. Kelas Form Translate Bahasa Jawa berisi Attribut kata_indo sebagai

primary key, dan kata_jawa; Operasi inputKata() untuk menerima

inputan kata dari user, kemudian Operasai terjemahJawa() akan

menterjemahkan / mencari terjemahan kata yang telah diinputkan oleh

user didalam database sesuai dengan kata yang telah dimasukkan oleh

user tadi, serta displayOutput() yang menampilkan hasil dari

terjemahan kata yang telah dimasukkan.

c. Kelas Form Translate Bahasa Indonesia berisi Attribute kata_jawa

sebagai primary key, dan kata_indonesi

Gambar

Gambar 2.2 Android Timeline
Gambar 2.3 Logo Android
Gambar 2.4 Arsitektur Android
Gambar 3.1 Skenario Proses Aplikasi Kamus Berbasis Android
+7

Referensi

Dokumen terkait

virgifera u okvirima o č ekivanog ponašanja insekta, a to je da, što se više primenjuje plodored, populacija insekta je manja, odnosno, populacija šteto č ine raste kada se

Gedung gereja sebagai tempat beribadah harus memiliki interior yang dapat mendukung jemaat untuk merasa nyaman ketika beribadah sekaligus dapat membantu jemaat untuk

Agar para pemangku kebijakan, penyuluh, petani, dan pengguna inovasi lainnya dapat melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim, Badan Penelitian dan Pengembangan

- Sat Pol PP Kota Administrasi Jakarta Barat menertibkan 1 spanduk , 1 becak diamankan di gudang dan 11 orang PMKS selanjutnya dikirim ke PAnti Sosial Kedoya;.. -

Prosiding The 1 st Annual Conference AL-BIDAYAH (ACA) Jurnal Pendidikan Dasar “Innovation of Primary Education for All” 377 By using instructional media in the form of videos

Hal ini dapat di lihat dari rekapitulasi hasil jawaban dari tanggapan responden yang berjumlah 51 orang karyawan mengenai Motivasi sebesar 68,0%, artinya kinerja

100% 100% Target 100 % Realisasi 2.1.. esuai dengan Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib sebagaimana telah diubah dengan Peraturan DPR RI

Apabila jangka waktu tersebut diabaikan maka akan menimbulkan beberapa akibat hukum terhadap akta peralihan tersebut.Maka untuk lebih terjaganya ketertiban dalam proses