• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KETERAMPILAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI MAHASISWA SEMESTER III SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN PROTESTAN (STAKP) NEGERI TARUTUNG-KABUPATEN TAPANULI UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KETERAMPILAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI MAHASISWA SEMESTER III SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN PROTESTAN (STAKP) NEGERI TARUTUNG-KABUPATEN TAPANULI UTARA."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR}3'

Halaman

'1

.

Pengembangan Kultur pembelajaran lnovatif dan Kreattf Melalui Pemanfaatan Sumber Belajar Berbasis ICT

Oleh:

R.

Mursid

2

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Penelitian Tindakan Kelas

Oleh

:

Sahat S1a91an...

3.

Media pembelajaran yang Menyenangkan

Seh

:

Xq6ar

Pagahitlan...

4.

Pemanfaatan Media Pembelajaran di Era Teknologi tnformasi untuk

Feningkahn

Mutu Pembelajaran

Oleh

:

Juaksa Manurung,...

5.

Pengaruh Strategi Pernbelaiaran dan Kebiasaan Belajar

Te#adap

Hasil Belajar Dasar Seni dan Desain

Oleh

:Dwi Oiar

Estellita.-...

6.

Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Konsep diri Terhadap Hasil Belajar Bimbingan

Konseling

Mahasisl,rE. Sekolah TiSnggi

AganE

Kristen Protestan Negeri (STAKPN) Tarutung Kabupaten Tapanuli Utard

Oleh Hulu

Adiani

7.

Pengaruh Strategi Model Pembelajaran Kooperatif dan keterampilan Social terhadap Hasii Belaiar Sosiologi Mahasiswa Sernester

$l

Seholah Tinggi

Agama

Kristen Protestan (STAKP) Negeri Tarutung Kabupaten Tapanuli

Utara

Oleh

:

Elvri Teresia Simbolon-....

8.

Pengaruh

Sffiegi

Pembelalaran

dm

Kernarnpuan

BerfikirTerhadqo

Hasil Belajar Organ Mahasiswa Jurusan Musik Gerejawi Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan (STAKP) Negeri Tarutung

Oleh

:

Eben

Ha

ezarni..

104

115

127

169

(2)

PE!*GARUH

'*ODEL

PE'*EE!E!AR!{8 I{OOFERA}Ii DA?{.EE

ER#S*t* S}*}.lEts**A*P

HASIT BE!.4'AR SOSIOIOGI MAHASISWA SEMESTEN IlI SEKOIAH TING€I AS&qA* KRISTEN

PROTESTAN IsTAKP} NEGERI TARUTUNG.XABUPATEN TAPANUU UTARA

Elvri Teresia Sinrbolon (elvrisimbolon@vahoo.co.id!

Sekolah Pascasarjana Prograrn Studi Teknolo8i Pendidikan Universitas Negeri Medan

AiSTFSS

The objectives this study drc (1) to know their oehievement in Sociology

oI

students

tsught in d l;gsd'$ CceBer tiLE leeffiing fiodel ond their ochieement ds studefits tought with on STAD Ceaperativ" learning model; (2]

to

know their dchievement in Socioloy

of

students hoving

a

highly

sociol skills in studying ond their ochievement

in

Socioloy

of

stud€nts i!ava{r.g! ,r

paarly

alel A<ill*iz s*rdyiltg; r3). tc k r4uE s}rdilgbl€ or not

s!

iatercctio4 b"tween the studying models and their mcial skilk in Sociology os stud€nts.

This study wds conducted on STAKP Negeri Tarutung Kobupaten Toponuli Utora in

.omoctor-ltl

^f <tutrlvind vodr ?n7n/?O77 Tha h^N'ldrt^6 t^rdlh, 29? roh h.lDhr< F^r ?nt iA^ samples wos done in a cluster random sampling totol 57 students comprising

of

29 students

of

group D

for

a

Cooperative leorning models Jigsow Type and dnother 28 students

oI

wos conducted

lor

clossiJying the students upon d highly Social Skiils ond poorly Social skiils.

The reseorch method odopted is experirnent quosi v.rith loctorial 2

x 2.

The stotistic test

inkrentiol

stotistic btl using ANAVA with two lines with o signiliconce rute

a

= 0-O5 and continued to Scheflee test. lt hds been conduded an analysis test priot with o normality test

ond homogeniety test.

The result of study showed: f1l their ochievement in sociology with o Cooperotive teorning models type Jigsaw

is

befter then

thet

ochievement rate

in

Sociology tought

with

an Cooperotive leorning models type STAD with F*u,r=

!1./2

> Ftu e"= 4.02 on slgniliconce rdte

d = 0.05; (2) the ochievement in studying sociology by students having a highly social skills is

better then their achievement in studying Sociology by students havinq a poorly sociol skills,

F,*nt = 8.09

)

Faops = 4.02 on significonce rote

4

= 0.05; (3) there is found lnteroction between the Cooperotive Leorning models with sociol Skills os students in influeocing their achievement in Sociology, with F*u4= 9.52 > F6a",= 4,02 on signilicdnce rote d = 0.05. This hypothesis showed

thot

Cooperative leorning models Jigsaw type more ocurote then the Cooperative Leorning models STAD Type

in

improving

their

achievement

in

students

Sociology, ond the students hoving o highly Sociol skills is better then their ochievement in

studying Sociology by students hdving d

poo

y sociol skills.
(3)

,t l -l^,

a,J^L---- Sg@ l.tlgGatrai

Sosiologi

merupakan

ilmu memfokusken kajianni€ kepada hubungen

antar

manusia

dan

proses

membantu pengembangan kemampuan

untuk

hidup

berrnasyara!.at. Penger-ah$n, !/.eterarnp-{an

dan sikap yan6 dikembangkan melalui kajian

ini

ditujukan

untuk

mencapai keserasian

dan

keselarasa-n

dalam

keNdupan maryarakat.

Di

Sekolah

Tinggi Agama

Kristen

Protestan Negeri ISfAKPN) "tarutung mata

kuliah

ini

masuk

dalam kurikulum

inti. Pendidikan ini tidak dapat disangkal telah membawa beberapa hasi[. walaupun belum

optimal. Secara umum penguasaan konsep Sosiologi relatif cukup seperti terlihat dalam

hasil

uiian akhir

semester

mata

kuliah sosiologi. Namun penguasaan

nilai

dalam

arti penerapan nilai, keterampilan sosial dan

partisipasi

sosial

hasilnya

belum

menggembirakan.

Kelemahan

tersebut sudah

tentu

terkait

ata,l

dilatarbelakangi

oleh

banyak

hal,

ierutaha

proses

pendidikan

atau

pembelajarannya,

kurikulum,

para

pengelola

dan

pelaksanaanya

serta

faktor-faktor

yang berpengaruh

lainnya.

Beberapa temuan

penelitian

dan

pengamatan

ahli

memperkuat kesimpulan

tersebut.

Berkenaan

dengan

kurikulum

dan

rancangan pembelajaran,

beberapa

penelitian sebelumnya memberi gambaran tentang kondisi tersebut. Hasil penelitian

Balitbang Depdikbud

tahun

1999

menyebutkan bahwa ; Kurikutum 1994 tidak

disusun berdasarkan

basic

competencies

melainkan

pada materi,

sehingBa dalam kurikulumnya

banyak memuat

konsep-konsep teoretis, (Boediono, et al. 1999: 84). Dalam pelaksanaan pembelajaran

Sosiologi

sangat

menlemukan

karena

penyajiannya

bersifat

monoton

dan ekspositoris sehingga mahsiswa kurang

a*tr"rsta5

d.an

l*er.6akibatka*

perkul!.ah

kurang

menarlk

padahal

menurut

Sumaatmadja, N. (1996: 35)

dosen

wajib berusaha secere

cptimu$

rnerebut mina!. mahasiswa karefla minat merupakan modal utama untuk keberhasilan pembelajaran lpS

termasuk sosiologi.

Selaniutnya

Como

dan

Snow

(dalam

Muchtar, 1991) menilai

bahwa

strategi

pembelajaran

!!mu

so_s,ia.l yang

diimplementasikan saat

ini

rnasih bersifat

konvensional sehingga mahasiswa sulit

memperoleh pelayanan recara. opt'rmal. Dehgan pembelajaran

seperti

itu

maka

perbedaan individual mahasiswa

di

kelas

tidak

dapat

terakomodasi sehingga sulit

tercapai

tujuan-tujuan

spesifik pembelajaran

terutama

bagi

mahsiswa

berkemampuan

rendah.

StrateEi

pembelajaran ilmu sosial saat ini juga lebih menekankan pada aspek kebutuhan formal

dibanding

kebutuhan

riil

mahasiswa sehingga

proses

pembelajaran terkesan

sebagai pekerjaan administratif dan belum mengembanEkan potensi mahasiswa secara optimal.

Berdasarkan

hal-hal

di

atas

nampak,

bahwa pada

satu

sisi

betapa

pentingnya

peranan

Sosiologi

dalam

mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap,

dan

keterampilan

sosial

agar

para

mahasiswa

meniadi

warga

masyarakat bangsa

dan

negara lndonesia yang baik

namun

di

pihak

lain

masih

banyak

ditemukan kelemahan dalam pembelajaran

Sosiologi,

baik

dalam rancangan maupun

proses

pembetaiaran.

Untuk

mengatasi masalah-masalah

tersebut

diperlukan penelitian berkaitan dengan pembelajaran

Sosiologi. Salah satu upaya yang memadai

untuk

itu

adalah dengan

melakukan

pengembangan strategi pembelajaran yang

mampu meningkatkan kecakapan akademis

dan

kecakapan

sosial.

Menggunakan

strategi

pembelajaran

kooperatif

dalam
(4)

--Ln^i^-- --i^l^-i '.ti!' .-^l,ra ,l.'6^+ vqttsctotor at( tqr1e1e6. w.t.otcv^qrr uql,gr

ditingkatkan sasaran instruksional berupa

pengetahuan sosiologi sosial namun juga

.-.-..^ iL'r+.h ha.r'h. La+a..6^ihh.tui.l

Sesuai dengan rumusan masalah, maka

dalam

penelitian

ini

terdapat

beberap

hi^^iac1 wiitrr .

a.

Apakah

hasil

belajar

Sosiologi

mahasiswa

yang diajar

dengan

t'r.an,ootiltaka.. moalpl i)plnhpl:ieran kooperatif dengan pendekatan jigsaw

lebih tin8gi dari hasil belajar sosiologi

yang

diaiar

dengan. Be-ndekatan STAD

lstudent Teoms Achiement Divisionsl ?

b.

Apakah

hasil

belajar

sosiologi

mahasiswa yang memiliki keterampilan

sosial lebih tinggi dari pada mahasiswa

yang

memiliki

keterampilan sosial rendah?

c.

Apakah

terdapat

interaksi

antara

model

pembelajaran kooperatif dan

keteranpilan sosial

terhadap

hasil belajar sosiologi?

Sedangkan tuiuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan

hasil belajar sosiologi mahasiswa yang diajar

dengon

model

pembelajaran kooperatif

dengan pendekatan

iigsaw

dengan hasil

belajar

sosiologi mahasiswa

yang

diajar

dengan

model

pembelaiaran kooperatif dengan pendekatan sTAD. (21 Perbedaaan

hasil belajar

sosiologi mahasiswa yang

memiliki keterampilan sosial tinggi dengan

hasil belaiar

sosiologi mahasiswa yang

memiliki keterampilan sosial rendah (3)

lnteraksi

antara model

pembelajaran kooperatif da,l keterampiian sosial terhadap hasil belaiar sosiotogi.

<-.... +a^ri+i( 6r6liti.h i^i

diharapkan

dapat

diiadikan

sebigai masukan dan informasi yang berguna bagi

hanoat^lrrn Aart hel^k<an"an nondirtiLan

ilmu

sosial pada umumnya dan sosiologi

pada

khususnya,

baik

pada

ienjang

perdidikan

dasar rn-*;et6ah

maupur. pendidikan tinggi, Disamping

itu

penelitian

ini iuga bermanfaat untuk pengembangan mcCe,l pe$behjs.an sesuei dengen tujuan

materi

pembelajaran

dan

tepat

untuk

membangkitkan

minat

dosen

untuk

ma^oen.l

.lln

rrramnalaieri ,r,' delmode! pembelajaran kooperatif

terutama

yang sesuai dengan mata kuliah yang diasuh dan

irtq,

daDat menambah k-ha-sanah ilmr-r

pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembela.jaran khususnya

yang

berkaitan den8an model pembetaiaran yang" dipakai

dalam sosiologi.

Dan secara praldis diharapkan dengan

dilakukannya

penelitian

ini

akan

dagat

dijadjkan

masukan

bagi

para

dosen,

pimpinan

sekolah

bahkan

untuk

pengembang

kurikulum

\rntuk

meningkatkan

proses

dan

hasil

pembela.iaran

khususnya

dalam

pembelajaran

Sosiologi.

Memberikan gambaran bagi dosen tentang efektivitas

dan efisiensi aplikasi model pembelajaran kooperatif untuk memperoleh hasil belaiar sosiologi yang lebih maksimal. Selaniutnya

hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan informasi tentang pengaruh

tinggi

rendahnya keterampilan

sosial terhadap hasil belaiar sosiologi. Apabila

hasil penelittan mnunlukkan bahwa tinggt

rendahnya keterampilan

sosial

memberi pengaruh terhadap hasil belajar sosiologi,

maka hasil

penelitian

ini

diharapkan

memberi

informasi

agar

dosen

menggunakan keterampilan sosial sebagai

piiakan

datam

menetapkan

modet

pembelajaran

dalam

Pembelajaran sosiologi.

2.

Model Pembelaiaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan salah

satu cara

pembelalaran kelompok

yang fiierfitiki

akrralT-:Itufirfi teftent'r.r: Prinsip dasar dari pembelajaran kooperatif
(5)

adalah sis..+a mcmbentuk

kcloilpok

kccil

dan

saling

mengajar sesamanya untuk

mencapai

tujuan

bersarna,

Dalam

pembelepen kcoperetif sjs:.,€

panCsi

mengajar slswa yang kurang pandai tanpa merasa dirugikan. Siswa

kurang

pandai

dapat

belaFr

da!:81

suas3na

yang

menyenangkan karena banyak teman yang

membantu dan memotivasinya. Siswa yan! sebelumnya te!.biasa bersikap pasff setelaf, menggunakan

pembelajaran

kooperatif

akan

terpaka

berpartisipasi secara efektif

agar

bisa

ttjrterima

o!e-h

anggota

kelompoknya. (priyatno, 2007).

.

Menurut

Lie

(2002), pembelajaran

kooperatif.adala h sistem pembelajaran

.vang

memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama slswa dalam

tugas-tugas .gang

terstuklui dan

dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator.

Sedangkan Abdurahman dan Bintaro dalam

{Priyatno,

2@71

mengatakan

bahwa

pembelajaran

kooperatif

adalah

pembelajaran

yang

secara

sadar

dan

ti-u:.."ti.

menEembangkan interaksi yang silih asah. Silih asih dan silih asuh diantara

siswa

sebagai

latihan

hidup

di

dalam masyarakat nyata.

Pembelajaran kooperatif adalah suatu

sistem yang didalamnya terdapat elemen_

elemen

yang

sating

terkait.

MeRurut N.urhadi dan Senduk (2003) ada berbagai

eremen yang merupakan ketentuan pokok dalam

- pembe,ajaran kooperatif yaitu

:

(1)

saling ketergantungan positif, (2) interakasi

tatap muka, {3) akuntabillitas individual, (4)

keteramqllan

untuk

menlalin

hubungan

antar pribadi atau keterampilan sosial yang

secara sengaja diajarkan.

Model

pembelajaran

(ooperatif

Tipe Jigsaw

. .

_ Pembelajaran kooperatif

tipe

jigsaw

adalah tipe pembelaiaran kooperatif Vang

terdiri

dari beberapa anggota dalam satu

kelompok

yang

bertanggungjawab atas

pcnguasaa* baEian

rnatcri

bcla;ar

dan

mampu

mengajarkan

bagian

tersebut

kepada anggota

lain

dalam kelompoknya

(:ArenCs, 1997).

..

Model pembelajaran kooperatif tipe

,;tgsaw merupakan

model

pembelajaran

kooperatt.

dinnana ssiwa

belajar

dalan

kelompok kecil yang terdiri dari

46

orang secara heterogen dan bekerja sama saling

kete!.gantungan

lrang poslrjf

dan

bertanggungiawab atas ketuntasan bagian

materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyamgaikan

materi

r_erse-.but kepada anggota kelompok yang lain (nrends,2o6t).

.

Pada model pembelajaran kooperatif

Upe .liesaw, terdapat kelompok asal dan

kelompok

ahli.

Kelompok

asal

yaitu

kelompok siswa yang beranggotakan 5 _6

sisxra dengan kemampuan. asai dan latar

belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan

dari

beberapa

ahli. Kelompok ahli vaitu kelompok siswa

yang

terdiri

dari

anggota kelompok

asal

yang

berbeda

yang

ditugaskan untuk mempelaiari dan mendalami topik tertentu

dan

menyelesaikan

tugas-tuBas

yang

oernubungan

dengan

topiknya

untuk

kemudian

dijelaskan

kepada

an8gota

kelompok asal.

.

Para anggota dari kelompok asal yang

berheda bertemu dengan topik yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan

membahas

materi

yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok

serta membantu

sma

lain

untuk

mempelajari topik mereka tersebut. Setelah pembahasan

selesai para anggota ketompok kemusian

kembali

pada

kelompok

asal

dan

mengajarkan pada teman sekelompoknya

apa yang telah mereka dapatkan pada saat

pertemuan di kelompok ahli.

.Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Team Achlevlmet Divisionl

STAD

atau

tim_siswa_kelompok

prestasi

merupakan

jenis

pembelajaran

JURtlAt TEt.t{oLcGl p5${DtotK ,fl

(6)

(uuPsrcrlr Ydtt5, ItofittB }cUEr n.,[<r. Ji'1r..

pertama sekali dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya

di

Universitas t-L^ u-^.l';h evru

ror rS rircii6sui ii^dii

SrAD

iuga

mengacu

kepada

belajar

kelompok

siswa,

menyajikan

informasi

akadentik

bar*

naef'.6gun*k*rt pr--,erfltaei

verbal atau teks. Anggota tim menggunakan

Lembar

Kegiatan

atau

perangkat nartthalaiar.:n vand ,ria ..a+r,& frMInt*L.n

materi

pelajarannya,

kemudian

saling

membantu satu sama lain untuk memahami

hrhrn ^alai.r.rr rnal.Lti t'ri.^ri.l 1,,

'iE

satu

sama

lain

dan

atau

melakukan diskusi ( lbrahim,dkk, 2000)

liLa .litinlall alari f i An kn nitif

lnformasi

akademik

yang

disampaikan

dalam

tipe

STAD umumnya

informasi sederhana, artlinya to!.rik peJajaran. ya ng

diberikan pada

tipe ini

biasanya berupa

konsep,

fakta dan

prinsip

dan

prcsedur,

jarang sekali berupa

Droses penemuan. Pemilihan

topik

pelajaran

ini

biasanya

dilakukan

oleh guru.

Gurrr

menyajikan

pelalaran, dan kemudian sh{.ra bekerla di

dalam

tim

mereka

untuk

memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai

pelaiaran tersebut (Depdiknas, 2005). Akhir

dari

kegiatan

tipe

STAD adalah seluruh siswa dikenai kuis tentang materi pel3jaran,

dan pada saat kuis ini mereka tidak boleh

saling membantu satu dengan yang lainnya.

Sementara

itu

ditinjau dari

tujuan sosial,

tipe

STAD mengacu kepada kerja

kelompok dan keria sama. Tujuan kelompok

akan

tercapai

apabila

semua

anggota

ketompok

mencapai

tuiuannya

secara bersama-sama. Siswa didorong

dan

atau

dikehendaki untuk bekerja sama pada suatu

tugas

bersama,

dan

mereka

harus

mengkoordinasik€n

usahanya

untuk

menyelesaikan

tugasnya.

Pembagian anggota tin dalam tipe STAD biasanya terdiri

dari 4 sampai 5 anggota. Tiap

tim

memiliki

anggota yang heterogen, baik jenis kelamin,

ias, etnirn maupua kemampuan akadei-"ik

(Nurhadi, 2004). Dalam hal berkemampuan

akademik tinggi, dua orang berkemampuan

-^J--- J-- .+r t-i66.6 ,-; L^t^-^^t-Jsuo[6 uorr 5oru rolIrro uoir r\ijiuiiipiiii kemampuan akademik kurang.

4.

llakikat (eterampilan Sosial

ii6.r'.t* a^'}la,l-a ,l$ MtlL,,-^

(1995) aspek

-

aspek struktur ketrampllan

sosial

meliputi; (llBeginning

sociol skills

oss3r

-

d3ler

delem

ketrempihn

sosiEl

meliputi;

mendengarkan,

memulai percakapan, menikmati suatu percakapan, marhinra iiih mM@r..^1,.^ t*iml l,&ih

memperkenalkan

diri

s€ndiri

dan memperkenalkan orang

lain,

(2lAdvonced

socio!

*-!!!s

Iirgkit

lanjutrn

dalam

ketrampilan

soslal

meliputi

;

meminta

bantuan,

ikut

serta, memberi

instruki,

mp"ngrkrlti

iSruLsl

meJrirnta

maaf, meyakinkan orang lain, lSlski s

for

dedling

with

feelings

Ketrampilan

yang

berhubungan dengan perasaan meliputi-:

mengetahui perasaan

diri

sendiri, pernyataan perasaan, memahami perasaan

orang lain, menghadapi orang rlang sedang

marah,

pernyataan

kasih

sayan&

menghadapi ketakutan,

dan

penghargaan

kepada

diri

sendiri, (41 Skill alternative

to

oggression

Alternatif

ketrampilan dalam menghadapi aggresi meliputi; meminta ijin,

membantu

orang

lain,

negosiasi,

penggendalian diri, menjawab pertanyaan, berpihak pada kebenaran, menghindar dari gangguan oran8

lain,

menghindari suatu

perkelahian, (51 Skills for deoling with stress

Ketrampilan dalam mengatasi tekanan

/

stress meliputi;

menyampaikan suatu

keluhan, meniawab keluhan, melakukan

olah raga setelah bermain game, berpihak

kepada

teman,

menjawab

kegagalan,

menghadapi suatu kegagalan, menghadapi pesan yang berlawanan, menghadapi suatu

tuduhan, siap menghadapi percakapan yang

sulit,

berhadapan

dengan

kelompok

memaksa

/

penguasa,(6) Plonning skills
(7)

Keta:rpih;:

dalam pcrccca;.,ean *:elip.Jtl; mencari penyebab masalah, perencanaan

tujuan,

mengetahui kemampuan

diri,

,.l13ngsn:pslken icfc!.mesi, cneJ:dehslul_en

permasalahan

yang pentin&

membuat

suatu

keputusan,

konsentrasi

pada

tugss.Merlrrrrt

Cernbs

&

S!+by

[d*!:m. Cartledge

&

Milburn,

1995) ketrampilan

sosial

n:erupakan

kenrampuan

untuk

be!.interat_(i

dengan

orang

lain

dalam

kontelc sosial dengan cara_cara khusus yang dapat.diterima oleh lingkungan dan padi

:'aai

. .hers+maa4

dafral

mengrrntttngkan

rndtvtdu,

atau bersifat

saling

menguntungkan

atau

menguntungkan

orang lain. Defioisi tain dikernukakan oleh

Iib€t

&

Lelyinsohn

{dalam

Cartledge &

Milburn,

1995) yang menjelaskan bahwa

ketramDilan

sosial merulakan

suatu

kemampuan

yang

komplet<s

untuk

melakukan perbuatan yang akan diterima dan menghindari perilaku

\lan.

akan ditolak oleh lingkungan.

Teknik analisa data ).ang digunakan adalal

l:hlk

Td::i.."dans

(ANAVA). pangujian

l]pol:.ir_

ditakukan paUa taraf

signitlasi

:

"zo. Jika.dalam pengujian

ANAVA

rerdapat

mteraksi

.. model

pembelajaran denian k-eteramprtan. sosiai terhadap hasri

bei{ar

sosrotogi mahasiswa

maka

dilakukan

;ji

lanjut. Jika jumlah sampel tiap sel sama

1"n

sama) maha

iiji

iar-rjiii,jilahiii;n-r,jengair il,,

!1*:!

dT

jika jumlah sampel padisetiap :er. ber9eda

(n

berbeda), maka unruk uji

11r-:l

dic'.,""La.

pi

schef?t.

sehas,; 1j1

persyaratan

analisis

dilakukan pengujian

f,A1it*^

.l-e.T

menggunakan- - uji

t

rtietols.

S€telah

uli

normalitas dilakukar

:ii

hoTogjniras dengan menggunakan n7i

F

dut

uJj

larlett.

Adapun hipotesis sratiistik

yang oru;l adalah :

l.

Ho:

pA;

pA,

Ha: pA1> p A2

?-

Ho:pBr=pB,

Ha:.p81>p82

3.

F;c:p4><

pB

=S

Ha: pA><

pB

*

O

5,

Pen?lshesen t+s,r! peneLrtien

Eerdasarkan

hasil

pengujian

terhadap hipotesis, maka diperoleh hasil p€rhjrtungan

d?re rnodd

pennbelajaran, drmana F6.nu = 11,74, sementara nilai kritik

F1"54 dengan dk = {1,53) dan

o = o.o5 acalah seb€sar 4-O2- l{as!.!

iri

!]1er_r!.!-aj!kkrr

bllr,va

Fl.it*c

=

11.74

>

F."b"r=

4.O2

sehingga

Hjpotesis l.tol (Ho) ditolak, dengan demikian

:'iOt"O:

nFnFlifian

vanp

mFnvatakan bahwa

hasil

belajar Sosiologi mahasiswa

yang

dibelajarkan

dengan

modet

pembela.iaran koopeatif jigsaw lebih tineei dari.pada mahasiswa yang diajarkan

dengla-n

model pembelajaran kooperatif STAD teruji

kehenarannya-Berdasarkan

hasil

pengujian

terhadap

hipotesis

diperoleh

hasil

Derhituagan

data

keterampilan

sosial,

dimana F66o

=

6-40 dan

nilai

kritik Ft"b"r

dengan dk = (1,53) dan o = O.O5 adatah 4.02. Hasil ini menuniukkan bahwa Fr,it

n = 6.40 >

Ft"u=

4.02

sehingga Hipotesis

Nol

(Ho)

ditolak,

dengan demikian

hipotesis

penelitian

yang

menyatakan

bahwa

mahasiswa

yang

memiliki

keterampilan sosial. memperoleh

hasil

belajar Sosilogi

yang tebih tinggi dari pada mahasiswa yang memiliki keterampilan sosial rendah teruji kebenarannya.

.

Berdasarkan

hasil

pengujian

hipotesis

di

atas

diperoleh perhitungan

interaksi

model

pembelajaran dengan

leterl.m.qilan sosial, dimana Fr,itu,r

=

9-88

dannllai kritik Fr"b"| dengan dk = (1,53) dan a

= 0.-O5 % adalah

4.02.

asil ini menunjukkan

l:n*,

Irlt,*

= 9.88 > Ft"b.r.= 4.02 sehingga Hipotesis Nol (Ho) ditolak, dengan demikian

hrpotesis penelitian

yang

menyatakan

bahwa terdapat

interaksi

antara

model pembelajaran

dan

keterampilan

sosial

(8)

daiai-n;-rrer-rrber'rkanP€-r'Bai-r.ihia+ouoy'!ortr

belajar Sosiologi teruji kebenaranr,ya.

Karena ada interaksi antara model

-^-L^l-;---- ,J ^- L^+^---^il^- -^-:-l

l,clvErolo,o,, uo,, rLrlre,,,P,,o

dalam

memperigaruhi

hasil

belajar

Sosiologi, maka perlu dilakukan uji lanjutan

l^^.t h^^ +-.'l !rhtrr!, m^F ^h)"'i ,^+r.,-+-

tPvr...v-hasil belaiar sampel mana yang berbeda.

Untuk melihat bentuk

interaksi

antara

m^r{al

^66h6l.ier:n alan ra}6ad^i|.6

sosial dalam mempengaruhi hasil belajar

sosiologi, dilakukan

uji

lanjut

dengan

menggun3k:n uii Schette '/ak!'i :

a- Dari

hasil

perhitungan

dengan menggunakan

uji

Scheffe pada Tabel

di

atas menunjukkan bahwa

F66*

:

5.69

>

Fhb.r

=

2.78,

sehingga

memberikan keputusan menolak Ho. DerLgan demikian, hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa hasil belajar

Sosiologi

mahasiswa

jika

diajar menggunakan

model

pembelajaran kooperarii

tipe jigsaw iebih

iinggi

dibandingkm

dengan

model pembelaj aran kooperatif

tipe

STAD

,,-+,.t-

-^t--:-,-,^,,-.,^ ---:l:l-:

keterampilan

sosial

tinggi

teruji

kebenmannya.

h-

Dari hasil

nerhihmgan

dengan

menggunakan

uji

Scheffe pada Tabel

di atas menunjukkan Frituns

:

0.19 < F idbd

:

2.78,

s€hingga Remberikan keputusan menerima

Ho.

Dengan demikian, hipotesis penelitian yang menyatakan

bahwa

hasil

belajar

sosioiogi

mahasiswa 1'a.ng memrirt<r keterampilan sosial rendah

jika

diajar dengan model pembelaj aran kooperatif

Jrtsdw ,qurfl tritstst uat tlt<ttt.t tlat

belajar

mahasiswa

yang

memitiki keterampilan sosial rendah

jika

diajar denoan madpl nemheleieran Lonneretif

tipe STAD tidak teruji

kebenarannya-Deng'an

demikian

hasil

belajar

Sosiologi

mahasiswa

yang

diaiar menggunakan

model

pembelajaran

kooperaaatif tipe jigsaw tidak terdapat

-r:L^-l:-^t.-- l^--^- L^^:l t ti,w@tt s'@,&ar6*d, uu,a@, ,,6:r

belajar Sosiologl

mahasiswa yang

dieiar

rnenggmakan

model p.mheJajaran toope.El,if t-ipe STAI)

untuk

mahasiswa

yang

memiliki

keterampilan sosial rendah.

Dad

hasil

pe(hitungan

dengan

menggunakan

uji

Scheffe pada Tabel

di

atas menunjukkan Fhtuos

=

4.65 >

F,*d

:

2.78,

sehingga memberikan keputusan

menolak

Ho.

Dengan

demikian, hipotesis penelitian yang menyalakan

bahwa

hasil

belajar

Sosieiogi

ih?i7.isis-iiz

iengaii

keteraffipilar sosial tinggi

jika

diajar menggunakan

model

pembelajaran kooperatif

lipe jigsaly lebih

tinggi dibandingkar dengan mahasiswa yang

memiliki

keterampi

lan

sosial rendah

teruli kebenannnya.

Dari

hasil

perhitungan

dengan

menggunakan

uji

Scheffe pada Tabel

di

atas menturjukkan F5i6,n,

:0.23

<

Fo.;

=

2.78,

sehingga memberikan

keputusan menerima

Ho.

Dengan

demikian, hipotesis penelitian yang

menyai'akan

imhwa

hasii

'r:eiajar sosiologi mahasiswa yang memiliki

keterampilan

sosial

tinggi

jika

,l;^:^.L--,l6nn6n

-^.I-l ^--h-l.i-.--uAirrllJxr Evrl5llr lr\"[vr ]fu ri,vruJuar

kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari

pada hasil belajar sosiologi mahasiswa _;*rrg

merniliki

keteran.oilzm sosial

rendah

jika

diajarkan dengan model pembelaj aran kooperatif

tipe

S'IAD

tidak teruji

kebenaramya. Dengan demikian

tidak

terdapat perbedaan

antara

hasil

belajar

sosiologi

mahasiswa yang diajar dengan model pembeiejaran -t<ooperati

f

SIAD

baik

yang memiliki

keterampilan sosial

tinggi

maupun

yang

memiliki

- ^^:^t -^-l^L rerqaurPtrat Durtar relual

Dari

hasil

perhitungan

dengan menggunakan uji Scheffe pada Tabel di

atac. menlrt[ul&e. F",..--

:

44O > F-,-,

:

2.78

,

sehingga

memberikan keputusan

menolak

Ho.

Dengan
(9)

dibelalaixa*

de,-.gar.

pembelajaraB kooperatff tipe SIAD.

2.

Hasil belajar mahasiswa yang memitiki

keteramp;,an s$sia!

ti;l8gi

lebih baik

dibandingkan

dengan

hasil

belajar mahasiswa yang memiliki keterampilan

E9r.al rendah.

Dengan

deraikian mahasiswa yang memiliki keterampilan

sosiat tinggi memperoleh hasil belajar

scsiclog! i,eeg le$il: bej.k Cjbendingt?n

dengan

rnahasiswa

yang

memiliki

keterampilan sosial rendah

3.

'lerdap3t

lnl_eraksi

antarf,

rtode!

pembalajaran

kooperatif

dengan

keterampilan

sosial

dalam

mempengaruhl hasi! belaliar So_siologi_

Untuk

mahasiswa

yang

memiliki

keterampilan sosial tinggi akan lebih

efektif

datam

meningkattan

hasil

betajar

Sosiologi

jika

menggunakan

model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, sedangkan

untuk

mahasiswa

yang memiliki

keterampilan sosial

rendah

lebih efektif

dalam

meningkatkan

hasil

belalar Sosiolosi

dengan

menggunakan

moaet

pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Berdasarkan

hasil

penelitian,

simpulan dan keterbatasan penelitian,

maka dikemukakan

saran_sara$

sebagai berikut :

1.

Dosen

perlu

memperhatikan

karakteristik mahasiswa, karena keterampilan

sosial

merupakan

aspek

psikomotorik

yang

memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil belajar mahasiswa

2.

Oleh model

pembelajaran

kooperatif tipe .rjgsawa sesuai dan

sangat menolong mahasiswa yang mempunyai keterampilan sosial

tinggi

datam meningkatkan hasil

belajar Sosiologi, maka disarankan

khususnya kepada

dosen

mata

higa;is

pceelitia

yalg

mayatakm

bahxe

ttasit

betaiar

sosiologi

mahasiswa

denian

ler.erampi..lan sosja1

tingg

yane

di;jar

meogguDa-kan

model

pmbel4iaran

tpp.-*if

ripe

jissaw

iebih

tinggi

dibandinglm durgan mchasiswa yang

memiliki

keterampitan sosial rendah

yang diajar

dengan

manggunakan

m-odel pembelajaran

kooperaif

tipe

S t'AD teruji kebenarannya

Dari

hsil

perhitungan

dengan meirggunakan

uji

Scheffe pada Tabel

&

alls

rrEituirii*,kaii

F5,* = g.4i

*

F"6a

=

2.78,

sehingga riernberikan

keputusan

menolak

Ho.

Dengan

hlpotesla penelitian y3r€

menyatakan

bahwa

hasil

b"l4i;

sosiologi mahasiswa

yang

memiliki

keneramprlan

sotial tinEgi

iika

lnengew4kan

model

pem6elajaran kooperatif

tipe

STAD lebih

tinggi

dibandingtrran menggunakan model pembelaj aran kooperalif

tipe

jigsaw

untuk ketermpilm

sosial

rendah

tidak

-teruji

kebenarannya Dengan

<iemiidatr

iftiak

tfiiapat

perbed;

antara hasil belajar mahasiswa yang

diajar

dgngan

model

pembelaj-arai

k€perElif

tip

ST.{D dcn

neniliki

keterampilan sosial tinsei densan hasil belajar mahasiswa yang diajar dengan

modcl

pembelajrrr

koopqertif

ibe

Jigsaw

dan memiliki

keterampilan

sosial rendah

6. (esimpulan dan Saran

Simpulan hasil penelitian ini adalah :

Hasil belajar

Sosiologi

mahasiswa dengan modet pembetaiaran kooperatif Jigsaw lebih baik dibandingkan dengan

model pembelariaran kooperatif STAD.

Dalam

hal ini

mahasiswa

yang

dibelajarkan

dengan

menggunakan

model

pembelajaran kooperatif tipe iigsaw lebih baik dibandingkan dengan

hasil behjar

mahasiswa

yang
(10)

ki*iah Sasi€ioEi

ur,iuk

mer*ggunakannya

dalam

men8ajarkan mata kuliah Sosiologi

3,

l$r€kteristik

fiahasis,rrrE yrBg

diiadikan variabel

{$ode€tor

dalam

penelitian

ini

adalah

keterarllpilian

:+slal,

maka

disarankan,

untuk

penelitian

lanjut,

melibatkan

karakteristik

mahasisrva

y3ng

leln

guna

melengkapi kajian penelitian ini,

seperti motif

berprestasi, y.re+tlyitae dar- !aln,

seb3$iF+a-4-

Perlu

diadakan p€nelitian yang

lebih

tanjut

dalam

penggunaan

.model

pemhelajara-n kooperatif untuk mengetahui hasil yang lebih akurat.

DAFTAR PUSTAtrA

Arends, R.l. 2001. Oassaroom lnstructional ManagemeDt. New York: Graw-Hill Company

Arends, R.l. 2OO1- Leoming

to

Teach, FLfth

Edition.

New

York

Graw-Hilt

company

:Azirai;S. (2OC0i. itnftr5.''rid?i

sftr/rr

pikologi.

Yogyakarfa

:

pustaka Pelajar.

Arikuntq.

(2W8I

Dosor4osar

Ewluasi Pendidikon, lakarta : Bumi Aksara

Bloorn, BS.

{L97ll.

Tsxorto;rlri af eduetional

oblects. Hand Book

ll

afective

,l^a^;^ i.t^.^, v^,L - l.l^--^r

Cartledge G.

&

Milburn, )F. Teaching Socia! 9k!!! to Chlldre\. Newi,ork : Pelgsmen Press

JUgl'lAt TEKltoLocl pEltgtDlrJ,N

Ca.t'.edge

6. &

Mllbilrr!,

iF.

Tlte case

for

teadri?g

scciol

skrll

Nerarrgerk :

Pergambn Press

Ca{flpbeI,DT

&

Stanleylc

{1966} Expedmentol And Quasi Expe rimentol O--iigs:

,e,

9eiesrch. USA: P.and !Bc.

Nally. and Cornpany Chimgo

Combs,I!4l-

&

Slah,6 OA t7997). Socra! Ski!!

TrsiBing

With

Children. Newyark :

Plennum Press

Dahar,

R,W. 1989.

Ieari-

teo

belaier.

Jakarta: Erlangga

Deodikbud ll999l. Hasil Evaluasi Kurikulum 7994. Jakarta

:

Pusat Pengembangan Kurikulrrm

dan

Sarana Pendidikan Batitbang

Departemeo Pendidikan Nasional-

2005-Moteri

Pelotihon Terintegtssi llmu Pengetohuon Sosiol

.

lakarta: Dep.

Pendidikan i{asional

D\m1or\ don N\u \\orui. \999. Be\n\or don

tern\e\o\ororu Ia\crlo''.

t'tR\rre\o

lo)o

Oiamara,

dkk

(?O02)

St-cieg,;

Bc,'cjci.

Mengdjsr - lakarta: Rineka Cipta

Gagner P- M". 1999. Ke".disi gelEer daa Tecri Pembelojora*. Terjemahan

Munadir.

.lakarta:

Dirjen

Dikti

naarlilzhrri

Gagne, Robert

M.,

Leslie

J.

Brigss, and

Walter \^, \Nroaar 1qq) qrinri^to

^f lnt uctional Desiga, New York: Hott,

Rinehart and Winston lnc.

!t'!'ahim,M

D&-k-.

2000

Pemhelajaran

(ooperatif.

Surabaya

:

University

Press

(11)

Nurhadi

dan Pembe!o!aron

Purwanto.

N.M-(2OO7}"

Pendidikon.

Bandung

Rosdakarya

Senduk AG.2003.

K-ontekstLt.

Psikologi

:

Remaja

iai.e,B.

A.d '#eit,

ld.

133.v. tsSedets

cf

Teaching.

Londo

: Allay and Sacon

(olb &

Max$,€

.

Z@3. Ctitica! Sacic! Skills

for

adolescent

with

Hlcg

lncidence

Disdbilities.:

parental Per:pec...,re.Ccuncil

ro,

Excepticna]

chitdren,Vol 69 No 2

lre ,4.

2g{,2-

Cccperutlve

Lezr!.ring

-Mempraktikkan koopertatif

learniig

di

ruang- ruang klas- Jakarta

:

Gralned!? rN!diasarana

indDnerr?-iakait;

:

Kefiea;ia

p.€rc*a

?Aedia

Slameto 2CC3. Belojcr

don

Fap,taFF}ktar y-cag Mempenga#rhinys. Jakafta

;

Rinekacipta

soekanto.!

20oS.

Sosiolegi

SuatE

Pengantar. Jakarta : Rajawati press.

Sl,\rerrnnn, Errvrn &JL\99g. Strcrcgr

tkkr\or

dan

lenibe\a\oron

Mo\emorr\o.

\slrrr\rnc--\\\\\Sr!..\H\\e\-r-\!re_N

Sudiana, 2002. Metode Statistikd_ Bandung:

Tarsito

Syaodih E. (2007). pembelajaran Kooperatif

Untuk

Meningkatkan Keterampilan

SDSia{.

Trianto. (2009).

Mendisqin ilotiel

Penbelajarun

lnovatif

profrestf.

i;3i:scp.

LanCasan

dan l:nplernentasinya pada KTSp. Jalarta

: Prenada Media Group.

Wena

M

(2009).

St.otegi

pembeloioron lnovotif Kontemporer. Suatu Tinjauan

Kons€ptual Operasional-

Jakarta i

BumiAksara

Winkel, WS. (1996) psikoloqi pengojsrsfl.

Jakarta: Gramedia

sanjaya,

Wina. (2009).

strqteqi

Pembelojoron Berorientosi Stondor

Proses pendidikon Jakarta

:

prenada

Media Group

Yusut.

(20O3) proses

dan

hasil

belaiar

melalui

pengajaran. pembelajaran

kooperatif

tipe

jigsaw.

Maka{ah

(Contertuol Tedching

and

Leorning /CTL) don peneropdnnyG dolam KBK.

Malang : UM

Romizowski,

tu. 1981.

Designing

lnstrudionol S1,stem. Decisio Makin!

in

Course planning

and

Curriculum

design- iiew yoik : iticcl3s

Sagala,

S.

2OO7

Konsep

don

Mokna

Pcmbetnilrc ii - Bandung : Alfabeia

Slavin, R. E.!994. Educotionol psychology.

Thea;.1 a...d pra.tiee,Toro:lto:A}+r)

and Bacon

S\0,{n

R!-

\995.

Cooperotrrre Leorrr,\ng

:Theolj,

lesearc\

A.nd prsctlce, \ne$i

Iersel:

lrentur

Hol\

Suparman,A,

1997

Disoin

tnstruksionol

Jakarta : pAU Dirlen Oikti Depdikbud

Saniaya.

W.

2@g Strotegi pembelojomn

Berorientosi

Stondor

pendidikon-Komprehensif

pendidikan,pps Universitas Surabaya

magister

Negeri

Http;//educare.e fkipunta.net/index2

JUP.I.IAt TEK!.IClOGI PEI.ID!D!KAI,!

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillahirabbil alamin , segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Sebuah skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. ©Rian

Usaha dalam mengatasi masalah tersebut, adalah dengan menerapkan metode Gasing (Gampang, Asyik dan Menyenangkan) untuk meningkatkan kemampuan berhitung siswa seoklah

Berdasarkan data-data tersebut, maka sangat besar kemungkinan peningkatan kasus NAFLD di Kota Medan karena sindrom metabolik yang merupakan penyebab utama NAFLD

Studi ini juga melaporkan bahwa akumulasi lemak pada hati ( hepatic fat accumulation ) dapat terjadi akibat ketidakseimbangan komposisi microbiota yang disebabkan

Jadi, sastra merupakan suatu produk manusia yang mengandung unsur karakteristik pola pikir penciptanya maupun atmosfir lingkungannya seperti kemajuan ilmu

Berdasarkan hasil analisis faktor menunjukkan bahwa faktor yang terkait dengan Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) adalah faktor dominan atau

Administrasi tidak hanya merupakan tata usaha ataupun pengelolaan dana saja dalam sebuah lembaga khusunya pendidikan tetapi administrasi mempunyai arti yang sangat