• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK RAKYAT Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK RAKYAT Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI

KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK RAKYAT

INDONESIA (PERSERO) Tbk

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh: SARTIKA DEWI

B 100 090 020

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca artikel publikasi ilmiah dengan judul :

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk.

Yang ditulis oleh:

SARTIKA DEWI B100 090 020

Penandatanganan berpendapat bahwa artikel publikasi ilmiah tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima.

Surakarta, 15 Februari 2013

Pembimbing

(3)

ANALYSIS OF FINANCIAL STATEMENTS TO ASSESS THE FINANCIAL PERFOMANCE OF THE PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk

By: Sartika Dewi

Faculty of Economics and Business Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstract

The financial performance of the bank is a result that has been achieved by the bank in question that indicates the state of health of banks in a given period. Therefore, this study aims to determine the financial condition of banks in terms of financial ratios CAMEL.

Financial Performance Assessment System to find Bank Soundness analysis using the CAMEL namely: Capital (Capital), assets (earning assets), Management (Management), earnings (profitability), and Liquidity (liquidity).

Based on the calculation of performance appraisal PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk from the years 2009-2011 showed that the CAR ratio of 21.5%,

23.4%, and 27.3% ≥ 8% is included in the predicate healthy. The ratio of the 2009-2011 KAP at 7.25%, 8.56%, 7.47% ≤ 10.35% are included in the healthy predicate. Ratio of Allowance from the year 2009-2011 amounted to 99.2%, 78.3%, 85.8%. The results of the ratio in 2009-2011 PPAP ≥ 81% are included in the healthy predicate, while the outcome of the year 2010 PPAP ratio ≤ 81% is included in the predicate are healthy enough for the amount of the Allowance and the Allowance for the year decreased classified. The ratio of the years 2009-2011 NPM at 85.4%, 79.7%, 85.8%. The results of the ratio of NPM in 2009-2011 ≥ 81% are included in the healthy predicate, while the outcome of the ratio in 2010

NPM ratio ≤ 81% is included in the predicate are healthy enough for the amount

of net income and operating income rose. ROA of the years 2009-2011 amounted to 3.12%, 3.69%, 3.99% ≥ 1.22% is included in the predicate healthy. Ratios ROA from the year 2009-2011 amounted to 67.7%, 55.1%, 34.4% ≤ 93.52% are included in the healthy predicate. CR ratio from the year 2009-2011 amounted to

(4)

PENDAHULUAN

Kondisi perekonomian yang terus berkembang saat ini menyebabkan sektor perbankan mempunyai kekuatan dan peluang yang besar untuk memenuhi kebutuhan keuangan masyarakat dan sektor usaha yang dimilikinya. Masyarakat dan sektor usaha sebagai pihak pengguna jasa bank yang paling berperan, pada umumnya selalu memiliki respon yang tanggap dalam berbagai bentuk layanan yang diberikan oleh masing-masing bank untuk menarik simpati nasabahnya. Bank sebagai lembaga yang sangat bergantung pada kepercayaan nasabah tentunya akan terus menyempurnakan layanannya di tengah persaingan dengan banyaknya penyedia jasa keuangan lainnya.

Masyarakat mengenal bank sebagai suatu lembaga keuangan yang dikenal sebagai tempat untuk menyimpan dana dan meminjam dana. Simpanan dana di bank dapat berupa simpanan giro, deposito, tabungan, maupun simpanan yang lain. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam sejumlah uang (credit) bagi pihak-pihak yang membutuhkan dana. Bank melakukan kegiatan perkreditan bertujuan untuk membantu masyarakat yang kekurangan modal usaha maupun masalah lainnya. Dalam dunia modern, bank mempunyai peran peting dalam sektor perekonomian suatu negara. Sektor-sektor yang berhubungan dengan kegiatan keuangan tidak lepas dari jasa bank. Oleh karena itu, bank sangat berperan penting bagi semua pihak baik perorangan maupun lembaga yang membutuhkan jasanya.

(5)

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia serta bank yang melakukan kegiatan usahanya secara konvensional dan atau menjalankan kegiatan usahanya berdasar prinsip syariah. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sudah memiliki banyak cabang di berbagai kota atau wilayah Indonesia. Bank ini menjadi bank konvensional terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah serta meberikan pelayanan prima pada nasabah melalui jaringan kerja yang sudah tersebar luas di Indonesia.

Kinerja keuangan menggambarkan hasil yang telah dicapai oleh bank di bidang keuangan dalam periode tertentu yang menunjukkan tingkat kesehatan suatu bank. Tingkat kesehatan bank adalah nilai yang harus dipertahankan oleh setiap bank, karena baik buruknya suatu bank maka akan mempengaruhi kepercayaan nasabah terhadap bank yang bersangkutan. Untuk mengetahui sehat atau tidaknya suatu bank, maka dapat dilihat dari laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan penggambaran informasi dari kinerja keuangan bank. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada pihak manajemen bank maupun pihak luar yang berkepentingan dalam laporan tersebut. Dalam penelitian ini laporan keuangan yang digunakan adalah neraca dan laporan laba rugi. Laporan keuangan neraca menggambarkan informasi tentang posisi keuangan bank dalam periode tertentu, sedangkan laporan laba rugi menggambarkan informasi tentang perkembangan usaha bank pada suatu periode tertentu.

(6)

keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan suatu analisis yang dapat dijadikan alat bantu dalam mengukur kinerja keuangan bank. Untuk mengetahui baik buruknya kinerja keuangan bank dapat di analisis menggunakan rasio keuangan CAMEL yang sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/11/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang Tatacara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Selain untuk menilai kinerja keuangan bank, biasanya CAMEL dapat juga digunakan untuk menilai tingkat kesehatan bank. CAMEL memiliki beberapa aspek dalam menilai tingkat kesehatan bank, antara lain yaitu:

Capital (Aspek Permodalan), Assets (Aspek Kualitas Aktiva Produktif),

Managemant (Aspek Manajemen), Earning (Aspek Rentabilitas), dan Liquidity

(Aspek Likuiditas).

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang mendeskripsikan keadaan yang menjadi fokus dalam penelitian berdasarkan data berupa angka yang telah dikumpulkan (Widayat, 2004 dalam Yuli Orniati, 2009). Dalam penelitian ini yang menjadi fokus adalah laporan keuangan yaitu neraca dan laporan laba rugi tahun 2009 sampai dengan 2011.

(7)

dipublikasikan yang dimuat dalam website Bank Rakyat Indonesia (www.bri.co.id) dan website Bank Indonesia (www.bi.go.id).

Dalam penelitian ini, pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan studi pustaka yang diperoleh dari catatan atau pembukuan, artikel-artikel atau laporan-laporan yang sejenis, dan literatur lainnya yang menunjang permasalahan penelitian. Kemudian menganalisis data yaitu laporan keuangan bank berupa neraca dan laporan laba rugi dan yang dijadikan sampel pada penelitian ini dari tahun 2009 sampai dengan 2011, serta menganalisis rasio keuangannya dengan metode CAMEL untuk mengetahui tingkat kesehatan bank.

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rasio keuangan CAMEL, yang terdiri dari:

1. Capital (Permodalan)

Rasio yang digunakan dalam perhitungan permodalan adalah CAR (Capital Adequacy Ratio), di mana rasio ini merupakan perbandingan antara Modal dan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). Perhitungan ATMR adalah dengan cara mengalikan nilai nominal dari masing-masing pos pada aktiva neraca dengan bobot resiko yang telah ditentukan dengan kecukupan perhitungan faktor permodalan yang dapat dilihat pada perhitungan nilai kredit permodalan (SK.DIR.BI.NO.30/11/KEP/DIR,1997).

CAR = Modal

ATMR 100%

2. Assets (Kualitas Aktiva Produktif) a. KAP (Kualitas Aktiva Produktif)

(8)

rupiah maupun valuta asing dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya yang meliputi penanaman dana bank dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan saham, termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif (SK.DIR.BI.NO.31/147/KEP/DIR/1998).

Rasio KAP merupakan perbandingan antara rasio aktiva produktif yang dklasifikasikan terhadap total aktiva produktif.

KAP =Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan

Total Aktiva Produktif x 100%

b. PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif)

PPAP merupakan rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan (PPAPYD).

PPAP = PPAP

PPAPYD x 100%

3. Management (Manajemen)

Penilaian didasarkan pada kegiatan manajemen permodalan, manajemen aktiva, manajemen rentabilitas, manajemen likuiditas dan manajemen umum. Manajemen bank dinilai atas 250 pertanyaan yang diajukan. Aspek manajemen pada penilaian kinerja bank dalam penelitian ini tidak dapat menggunakan pola yang ditetapkan Bank Indonesia tetapi sesuai dengan data yang tersedia diproyeksikan dengan Net Profit Margin (Payamta dan Machfoedz, 1999 dalam Indra Prasetyo, 2008).

NPM = Laba Bersih

(9)

4. Earning (Rentabilitas) a. ROA (Return on Assets)

Penilaian rasio ROA (Return on Assets) didasarkan kepada kemampuan suatu bank dalam menciptakan laba. Rasio ROA merupakan perbandingan laba sebelum pajak dalam 12 bulan dengan total aktiva dalam periode yang sama.

ROA =Laba Sebelum Pajak

Total Aktiva × 100%

b. BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional)

Rasio BOPO merupakan perbandingan antara rasio biaya operasional dalam 12 bulan terhadap pendapatan operasional dalam periode yang sama.

BOPO = Biaya Operasional

Pendapatan Operasional x 100%

5. Liquidity (Likuiditas) a. CR (Cash Ratio)

Rasio CR merupakan perbandingan antara alat-alat liquid terhadap hutang lancar. Yang termasuk dalam alat-alat liquid adalah kas dan giro pada Bank Indonesia, sedangkan yang termasuk dalam hutang lancar adalah hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, dan kewajiban segera lainnya.

CR = Alat−alat Liquid

Hutang Lancar x 100%

b. LDR (Loan to Deposit Ratio)

(10)

1) Kredit yang diberikan masyarakat.

2) Penanaman pada bank lain dalam bentuk kredit yang diberikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan.

3) Penanaman kepada bank lain dalam bentuk kredit, dalam rangka kredit sindikasi.

Dana yang diterima oleh bank dalam hal ini diperoleh dari masyarakat secara langsung (melalui tabungan dan deposito) maupun dari lembaga keuangan lainnya (dalam bentuk pinjaman). Dana yang diterima meliputi: a) Kredit likuiditas Bank Indonesia.

b) Giro, deposito dan tabungan masyarakat.

c) Pinjaman bukan dari bank yang bejangka waktu lebih dari 3 bulan dan tidak termasuk pinjaman subordinasi.

d) Deposito dan pinjaman dari bank yang berjangka waktu lebih dari 3 bulan.

LDR =Kredit yang diberikan

�� � � � �� �� � x 100%

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Standar Predikat Penilaian Tingkat Kesehatan Bank yang ditentukan oleh Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Nilai kredit 81% - 100% Predikat Sehat

(11)

Tabel 1

HASIL EVALUASI KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE CAMEL PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2009 No. Faktor

Total Nilai CAMEL 96,26 SEHAT

Sumber: Hasil Olahan Data

Tabel 2

HASIL EVALUASI KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE CAMEL PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) TbkTahun 2010 No. Faktor

Total Nilai CAMEL 92,01 SEHAT

(12)

Tabel 3

HASIL EVALUASI KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE CAMEL PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2011 No. Faktor

Total Nilai CAMEL 95,69 SEHAT

Sumber: Hasil Olahan Data

Berdasarkan hasil perhitungan di atas selama tiga tahun terakhir dari tahun 2009 sampai dengan 2011 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengalami hasil penilaian tingkat kesehatan bank yang turun naik. Pada tahun 2009 nilai CAMEL sebesar 96,26%, tahun 2010 nilai CAMEL menurun sebesar 92,01% dan tahun 2011 nilai CAMEL meningkat sebesar 95,69%. Dari hasil penilaian tingkat kesehatan bank tersebut, maka hasil yang dicapai PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk termasuk dalam predikat SEHAT.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

(13)

a. Rasio CAR (Capital Adequecy Ratio) pada tahun 2009-2011 sebesar 21,5%,

23,4% dan 27,3% ≥ 8% termasuk dalam kategori SEHAT.

b. Rasio KAP (Kualitas Aktiva Produktif) pada tahun 2009-2011 sebesar 7,25%, 8,56% dan 7,47% ≤ 10,35% termasuk dalam kategori SEHAT. c. Rasio PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif) pada tahun 2009

dan 2011 sebesar 99,2%, 85,8% ≥ 81% termasuk dalam kategori SEHAT.

Sedangkan Rasio PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif) tahun 2010 sebesar 78,3% ≤ 81% termasuk dalam kategori CUKUP SEHAT. d. Rasio NPM (Net Profit Margin) pada tahun 2009 dan 2011 sebesar 85,4%,

85,8% ≥ 81% termasuk dalam kategori SEHAT. Sedangkan Rasio NPM

(Net Profit Margin) pada tahun 2010 sebesar 79,7% ≤ 81% termasuk dalam kategori kelompok CUKUP SEHAT.

e. Rasio ROA (Return on Assets) tahun 2009-2011 sebesar 3,12%, 3,69%,

3,99% ≥ 1,22% termasuk dalam kategori SEHAT.

f. Rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) pada tahun 2009-2011 sebesar 67,7%, 55,1% dan 34,4% ≤ 93,52% termasuk dalam kategori SEHAT.

g. Rasio CR (Cash Ratio) pada tahun 2009-2011 sebesar 8,08%, 8,85% dan

11,2% ≥ 4,05% termasuk dalam kategori SEHAT.

h. Rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) pada tahun 2009-2011 sebesar 70,9%,

58% dan 68,7% ≤ 94,75% termasuk dalam kategori SEHAT.

(14)

CAMEL, masing-masing sebesar 96,26%, 92,01%, dan 95,69% ≥ 81%. termasuk dalam kategori SEHAT.

Saran

Ada beberapa persoalan yang perlu dipertimbangkan dalam penelitian ini, diantaranya yaitu:

1. Sebaiknya menggunakan lebih dari satu bank yang diteliti, agar dapat membandingkan analisis kesehatan bank dengan menggunakan peraturan yang telah dibuat oleh Bank Indonesia.

2. Periode waktu yang digunakan dalam penelitian ini sebaiknya ditambah menjadi empat tahun atau lima tahun, dikarenakan hanya satu bank yang diteliti.

3. Untuk lebih mendapatkan hasil penelitian yang lebih sehat, faktor sensitivity market to risk perlu untuk dimasukkan dalam penilaian.

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. 1998. UU No. 7 tanggal 10 November. tentang Perbankan. Jakarta.

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: CV ALFABETA. Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada.

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Keenam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

(15)

Kusumo, Yunanto Adi. 2008. “Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 2002 – 2007 (dengan Pendekatan PBI No. 9/1/PBI/2007)”.

Jurnal Ekonomi Islam, Vol. II, No. 1, Juli 2008: 109-131.

Martono. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta:Ekonisia.

Orniati, Yuli. 2009. “Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan”. Jurnal Ekonomi Bisnis, Tahun 14 No. 3, November 2009: Mandiri Dengan Metode CAMEL”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sihol, Kalvin dan Daniel. 2007. “Penilaian Kesehatan Bank Dengan Metode Camel: Studi Kasus Pada PT. BPR ABC”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 1, No. 2, Agustus 2007: 171-186.

Sumarti. 2007. “Analisis Kinerja Keuangan Pada Bank Syariah Mandiri Jakarta”.

Skripsi. Surakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Surat Keputusan. Direksi. Bank Indonesia. No. 30/11/KEP/DIR, 30 April 1997. Surat Keputusan. Direksi. Bank Indonesia. No. 31/147/KEP/DIR, 12 November

1998.

Taswan. 2006. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Triandaru, Sigit dan Budisantoso, Totok. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

www.bi.go.id www.bri.co.id

Gambar

Tabel 1 HASIL EVALUASI KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE
Tabel 3 HASIL EVALUASI KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE

Referensi

Dokumen terkait

Makmur Jaya Sragen dengan aturan yang terdapat dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan dan mengetahui tanggung jawab hukum jika perjanjian outsourcing dilanggar oleh salah

Melihat adanya pembagian karakter ‘seme’ dan ‘uke’ dalam ‘yaoi’ seperti yang disebutkan di atas, secara tidak langsung dapat diasumsikan bahwa para perempuan pengarang

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa anak hiperaktif pada usia dua tahun telah mampu memproduksi struktur kalimat yang dapat berupa pernyataan,

Abstrak : Begitu pentingnya karakter, Ki Hadjar menjadikan hal ini sebagi jiwa dari konsep pendidikannya. Bahkan pemerintahpun mengakui, hampir semua konsep pendidikan

Dari ketiga gangguan tersebut, masalah seksual merupakan masalah yang penanganannya memerlukan kesabaran dan kehati-hatian, karena pada beberapa masyarakat Indonesia terutama

Obesitas pada anak yang kurang beraktivitas fisik maupun berolahraga disebabkan oleh jumlah kalori yang dibakar lebih sedikit dibandingkan jumlah kalori yang diperoleh dari

 Peserta didik menyimak penjelasan guru, materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu mencari akar kuadrat dan membuat kerajinan dari stik es krim  Peserta didik menyimak

Berkenaan dengan pengukuran liabilitas keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi, PSAK 71 mensyaratkan jumlah perubahan nilai wajar dari liabilitas