• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL HUKUM DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL NOMOR: 02c/RO/01/2021/08

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL HUKUM DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL NOMOR: 02c/RO/01/2021/08"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN

DIREKTUR JENDERAL HUKUM DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL NOMOR: 02c/RO/01/2021/08

TENTANG

PETA STRATEGI, SASARAN STRATEGIS SERTA INDIKATOR KINERJA UTAMA

DIREKTORAT JENDERAL HUKUM DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL TAHUN 2021 DIREKTUR JENDERAL HUKUM PERJANJIAN INTERNASIONAL,

Menimbang : a. bahwa Tujuan dan Sasaran Strategis pada Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Tahun 2020 – 2024 dengan pendekatan Balanced Scorecard perlu diterjemahkan kedalam Peta Strategi yang dilengkapi dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan penjelasan komprehensif yang tertuang dalam Manual IKU;

b. bahwa sebagai tindak lanjut atas ditetapkannya Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Tahun 2021, maka dipandang perlu membuat Peta Strategi dan Sasaran Strategis dan IKU Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional;

c. bahwa berdasarkan butir a dan b tersebut di atas, dipandang perlu menetapkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional tentang Peta Strategi, Sasaran Strategis serta Iindikator Kerja Utama Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Tahun 2021.

Mengingat : 1. Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

2. Peraturan Presiden RI Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020 - 2024;

3. Peraturan Presiden RI Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara;

4. Peraturan Presiden RI Nomor 116 Tahun 2020 tentang Kementerian Luar Negeri;

(2)

5. Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Luar Negeri;

8. Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pedoman Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI;

9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL HUKUM DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL TENTANG PETA STRATEGI, SASARAN STRATEGIS SERTA INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT JENDERAL HUKUM DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL TAHUN 2021.

KESATU : Memberlakukan Peta Strategi, Sasaran Strategis dan IKU Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Tahun 2021 sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Peta Strategi dan IKU tersebut digunakan sebagai tolak ukur kinerja Tujuan dan Sasaran Strategis Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional, acuan dalam dokumen perencanaan kinerja dan anggaran serta evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan anggaran Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional KETIGA : Memerintahkan kepada seluruh Eselon II di lingkungan Direktorat

Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional untuk:

a. Menetapkan perencanaan strategis menggunakan pendekatan Balanced Scorecard yang diimplementasikan secara komprehesif pada semua level Satuan Kerja.

b. Menetapkan Peta Strategi dan IKU di lingkungan Satuan Kerja masing-masing, yang tertuang ke dalam Manual IKU, sekurang- kurangnya menginformasikan definisi, formula pengukuran, pihak penanggung jawab, dan sumber data.

(3)

c. Melakukan monitoring dan evaluasi atas pencapaian kinerja IKU di lingkungan Satuan Kerja masing-masing sekurang-kurangnya pada setiap triwulan.

d. Menyiapkan data target, realisasi, capaian, serta informasi kinerja yang memadai bagi penanggung jawab atau pihak penyedia data dari Satuan Kerja yang memiliki kontribusi atas IKU Direktorat Jenderal dan Kementerian Luar Negeri.

KEEMPAT : Manajer Kinerja Organisasi (MKO) bersama-sama Sub Manajer Kinerja Organisasi (SMKO) Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional memantau dan mengevaluasi realisasi serta capaian kinerja IKU Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional yang ditetapkan serta melaporkan kepada Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional atau dibahas pada Rapat Pimpinan sekurang- kurangnya pada setiap triwulan.

KELIMA : Mencabut Keputusan Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Nomor 10a/RO/02/2020/08 Tahun 2020 tentang Perubahan Peta Strategi/Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Tahun 2020.

KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini, akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal Januari 2021 DIREKTUR JENDERAL HUKUM

DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

Dr. iur. Damos Dumoli Agusman

(4)

Lampiran

Surat Keputusan Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Nomor: 02c/RO/01/2021/08

1. Dokumen Peta Strategi dan IKU Dirjen HPI Tahun 2021 2. Dokumen Manual IKU Dirjen HPI Tahun 2021

3. Dokumen Matriks Proyeksi Tahun 2021-2025

(5)

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2021

DIREKTORAT JENDERAL HUKUM DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

StakeholderCustomerInternal Business ProcessLearning & Growth

B2. Diplomasi Ekonomi, Sosial dan Budaya

yang kuat

L1 Infrastruktur Diplomasi yang kuat di Ditjen Hukum dan Perjanjian Internasional

L1.1 Tata Kelola Organisasi yang baik di

Ditjen Hukum dan Perjanjian Internasional

L1.2. Sarana dan Prasarana yang memadai

di Ditjen Hukum dan Perjanjian Internasional

L1.3. Pengelolaan Anggaran yang Optimal di Ditjen Hukum dan Perjanjian

Internasional

Peta Strategi Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional

KEMENTERIAN LUAR NEGERI

C1. Kualitas pembentukan dan penyempurnaan norma hukum dan perjanjian

internasional l S1. Penyelesaian Hukum dan Perjanjian

Internasional

B1. Integritas Kedaulatan NKRI dan Diplomasi Politik dan Keamanan yang kuat Stakeholder: pemegang kepentingan

yang memiliki hak dan kepentingan dalam sebuah sistem, diantaranya:

Presiden, DPR, MPR, K/L, Pemda, LSM, Pemprov, WNI/BHI. Perwakilan Asing, Media, Akademisi, Diaspora, LSM, WMN, Organisasi Internasional

Customer: merupakan pihak- pihak yang menggunakan layanan dari sistem, diantaranya: Satker Kemlu, K/L lain

(6)

Kode

SS Sasaran Strategis

Kode

IKU Indikator Kinerja Utama (IKU)

Target2 021

(1) (2) (3) (4) (5)

Stakeholder Perspective

S1 Penyelesaian Hukum dan Perjanjian Internasional

S1.1 Persentase kemajuan hukum dan perjanjian internasional yang diselesaikan

100% *)

Customer Perspective

C1 Kualitas pembentukan dan penyempurnaan norma hukum dan perjanjian internasional

C1.1 Persentase pendapat hukum dan perjanjian internasional dalam konsep/ dokumen yang digunakan oleh K/L.

100%

Business Process Perspective

B1 Integritas Kedaulatan NKRI dan Diplomasi Politik dan Keamanan yang kuat

B1.1 Indeks Kemajuan Perundingan Batas Maritim 47.17 B1.2 Persentase pendapat hukum di bidang

kewilayahan, politik dan keamanan yang diterima sebagai posisi Indonesia dalam forum internasional

100%

B2 Diplomasi ekonomi, sosial dan budaya yang kuat

B2.1 Persentase kemajuan perundingan perdagangan bebas dan investasi

100% *)

B2.2 Persentase pendapat hukum di bidang ekonomi, sosial dan budaya diterima sebagai posisi Indonesia dalam forum internasional

100%

Learning & Growth Perspective L1 Infrastruktur

Diplomasi yang kuat di Direktorat Jenderal Hukum dan

Perjanjian Internasional

Sasaran Strategis Pendukung L1.1 Tata Kelola

Organisasi yang baik di Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional

L1.1.1 Nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu

83 L1.1.2 Nilai Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (AKIP) Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional

79 (BB)

L.1.2 Sarana dan

Prasarana yang memadai di Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional

L1.2.1 Persentase Sarana dan Prasarana Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian

Internasional yang Dipenuhi sesuai dengan rencana

100%

L. 1.3 Pengelolaan Anggaran yang optimal di Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional

L1.3.1 Nilai Kinerja Anggaran Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional

91

Keterangan : *) Persentase berdasarkan IKU Mistar

(7)

No. Kegiatan Pagu Anggaran 2021 (Rp)

1 011.07.AM.6030 Optimalisasi Diplomasi Hukum dan

Perjanjian Internasional 11.088.735.000

2

011.07.WA.1338 Pengelolaan Keuangan, BMN, umum dan Organisasi Ditjen Hukum dan Perjanjian

Internasional

5.020.468.000 Pagu Anggaran Direktorat Jenderal

Hukum dan Perjanjian Internasional 2021 16.109.203.000

(8)

MANUAL IKU

DIREKTORAT JENDERAL

HUKUM DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

2021

(9)

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran : Persentase

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low Tingkat Validitas IKU :

(X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan Tabel Data :

2021

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

100% 113,32% 100% 100% 100% 99,76% 100%

10% 25,00% 20% 24,97% 25% 28,49% 100%

40% 50,00% 45% 56,14% 50% 44,27% 100%

75% 75,00% 75% 74,05% 75% 64,60% 100%

100% 113,32% 100% 100% 100% 99,76% 100%

( X ) Non-Cascading

Penyelesaian adalah hal keadaan dimana tahapan dalam hukum dan perjanjian internasional diselesaikan

Perjanjian Internasional adalah sebuah perjanjian yang dibuat di bawah hukum internasional oleh beberapa pihak yang berupa negara atau organisasi internasional. Sebuah perjanjian multilateral dibuat oleh beberapa pihak yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak. Perjanjian bilateral dibuat antara dua negara.

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DIREKTORAT JENDERAL HUKUM DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

Stakeholder Perspective

Penyelesaian Hukum dan Perjanjian Internasional

Periode Pelaporan 2018

IKU-1 Persentase kemajuan hukum dan perjanjian internasional yang diselesaikan

Definisi:

Kemajuan adalah perkembangan dari titik awal ke titik target pada mistar perjanjian internasional di bidang kewilayahan, ekonomi, sosial budaya serta politik dan keamanan

Titik awal adalah sebuah titik tahapan dalam mistar perjanjian yang ditentukan sesuai dengan perjanjian internasional yang akan diselesaikan pada tahun berjalan.

Titik target adalah sebuah titik capaian pada mistar dari perjanjian internasional yang akan diselesaikan

Perjanjian Internasional adalah sebuah perjanjian yang dibuat di bawah hukum internasional oleh beberapa pihak yang berupa negara atau organisasi internasional. Sebuah perjanjian multilateral dibuat oleh beberapa pihak yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak. Perjanjian bilateral dibuat antara dua negara.

Ruang lingkup: terdapat Mistar Perjanjian Internasional di Bidang Kewilayahan, Ekonomi, Sosial Budaya serta Polkam

Formula:

Tujuan:

Untuk mengetahui kemajuan perjanjian Internasional yang telah diselesaikan

Semua Direktorat di Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional

Semua Direktorat di Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional

Laporan kemajuan hukum dan perjanjian internasional Total Realisasi kemajuan perundingan

(Titik target - Titik awal)

( X ) Take Last Known Value

2020 2019

TRIWULAN IV TRIWULAN II TRIWULAN III TAHUNAN TRIWULAN I

S1

X100%

(10)

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja

Utama: Definisi:

Formula:

Tujuan:

Satuan Pengukuran : Persentase

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :

(X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average Jenis Konsolidasi Lokasi :

( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data :

2021

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

10% 25% 100% 100% 100% 100% 100%

40% 50% 100% 100% 100% 100% 100%

75% 75% 100% 100% 100% 100% 100%

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

( X ) Take Last Known Value

TRIWULAN I TAHUNAN

IKU-1 Persentase pendapat hukum dan perjanjian internasional dalam konsep/ dokumen yang digunakan oleh K/L.

Periode Pelaporan 2020

TRIWULAN IV TRIWULAN II TRIWULAN III

Pendapat hukum adalah saran atau masukan yang diberikan kepada stakeholders terkait norma-norma hukum di bidang kewilayahan, ekonomi, sosial budaya, serta politik dan keamanan

Konsep/ dokumen adalah draft peraturan maupun perjanjian yang disampaikan K/L

K/L adalah pemangku kepentingan terkait termasuk Kementerian terkait juga Pemda, Perwakilan Negara Asing, Akademisi, Badan Hukum Indonesia, Ormas) dan Internal Kemenlu (Pimpinan Kemenlu, Eselon I & II, Perwakilan RI)

Ruang lingkup:

Pelayanan terhadap Kementerian lembaga terkait (K/L, Pemda, LSM, Counterpart, Akademisi) dan Internal Kemenlu (Pimpinan Kemenlu, Eselon I & II)

2018 2019

Semua Direktorat di Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional

Semua Direktorat di Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Untuk mengukur kualitas pendapat hukum yang diberikan kepada K/L

Laporan

Jumlah pendapat hukum dan perjanjian internasional yang digunakan di dalam dokumen/ konsep K/L

jumlah permintaan pendapat hukum yang disampaikan oleh stakeholders

( X ) Non-Cascading

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DIREKTORAT JENDERAL HUKUM DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

Customer Perspective

Kualitas pembentukan dan penyempurnaan norma hukum dan perjanjian internasional Kualitas adalah mutu pelayanan

Pembentukan adalah suatu proses untuk membuat

Penyempurnaan adalah suatu proses untuk menyempurnakan/menambahkan agar lebih baik lagi

Norma hukum adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu, misalnya pemerintah, sehingga dengan tegas dapat melarang serta memaksa orang untuk dapat berperilaku sesuai dengan keinginan pembuat peraturan itu sendiri.

Perjanjian Internasional adalah sebuah perjanjian yang dibuat di bawah hukum internasional oleh beberapa pihak yang berupa negara atau

organisasi internasional. Sebuah perjanjian multilateral dibuat oleh beberapa pihak yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak. Perjanjian bilateral dibuat antara dua negara.

C1

X100%

(11)

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja

Utama: Definisi:

IKU-1 Indeks Kemajuan Perundingan Batas Maritim

Kemajuan adalah perkembangan dari titik awal ke titik target pada mistar perjanjian batas maritim, penegasan batas darat dan kerja sama perbatasan Titik awal adalah sebuah titik tahapan dalam mistar perjanjian yang ditentukan sesuai dengan perjanjian internasional yang akan diselesaikan pada tahun berjalan. Pembobotan perundingan tiap negara dan segmen dilakukan dengan skala 1-10, semakin kecil angka bobotnya menunjukkan tingkat kesulitan yang semakin tinggi.

Titik target adalah sebuah titik capaian pada mistar dari perjanjian internasional yang akan diselesaikan. Setiap segmen negara diberikan bobot dengan skala 1 - 10 (semakin kecil bobotnya menandakan semakin sulit proses perundingannya)

Mistar Perjanjian Internasional untuk batas maritim adalah alat ukur dengan skala 0 s.d. 300 yang terdiri dari tahapan:

Integritas kedaulatan NKRI adalah pelaksanaan polugri terkait penjagaan NKRI sebagai negara berdaulat.

Diplomasi Politik dan Keamanan adalah Negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua Negara atau lebih mengenai hubungan politik antara dua negara atau lebih, juga mengenai keamanan pada masing-masing negara.

Kuat adalah mempunyai keunggulan/tidak mudah goyah.

Latar belakang: Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dalam kaitan ini, pelaksanaan perundingan penetapan batas maritim, penegasan batas darat serta penanganan isu kelautan, darat, udara dan antariksa merupakan manifestasi polugri bebas aktif dalam upaya mengamankan kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim khususnya terkait dengan batas negara, kedaulatan dan sumberdaya alam. Sebagai bagian dari Nawa Cita Presiden Jokowi, isu maritim dan perbatasan menjadi salah satu isu prioritas yang menjadi tanggung jawab Kemenlu, sehingga Indonesia akan menonjolkan karakter sebagai negara maritim dalam diplomasi dan kebijakan politik luar negerinya.

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DIREKTORAT JENDERAL HUKUM DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

Business Process Perspective

Integritas Kedaulatan NKRI dan Diplomasi Politik dan Keamanan yang kuat

B1

(12)

Formula:

Tujuan:

Satuan Pengukuran : Indeks Unit/Pihak Penanggung Jawab

IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( x ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non- Cascading Metode Cascading : ( x ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average Jenis Konsolidasi Lokasi :

( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran

Konversi 120 : ( ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2021

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

100% 100% 100% 104% 100% 47,17

10% 88,89% 25% 33,33% 25% -

40% 66,67% 50% 53,33% 50% -

75% 118,52% 75% 77,78% 75% -

100% 98,11% 100% 104% 100% 43,70% 47,17

2020 TAHUNAN

TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV

Direktorat Hukum dan Perjanjian Kewilayahan

Direktorat Hukum dan Perjanjian Kewilayahan

Laporan perkembangan penyelesaian perjanjian batas maritim Untuk mengukur kemajuan penyelesaian perjanjian batas maritim (Titik awal atau titik target /300 ) * bobot per segmen

( X ) Take Last Known Value

( x ) Tahunan

Periode Pelaporan 2018 2019

(13)

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja

Utama: Definisi:

Formula:

Tujuan:

Satuan Pengukuran : Persentase

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :

( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2021

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

10% 25% 100% 100% 100% 100% 100%

40% 50% 100% 100% 100% 100% 100%

75% 75% 100% 100% 100% 100% 100%

100% 98,11% 100% 100% 100% 100% 100%

Direktorat Hukum dan Perjanjian Kewilayahan, Direktorat Hukum dan Perjanjian Politik dan Keamanan Direktorat Hukum dan Perjanjian Kewilayahan, Direktorat Hukum dan Perjanjian Politik dan Keamanan

( X ) Non-Cascading Jumlah pendapat hukum di bidang kewilayahan dan politik

keamanan yang disampaikan dalam forum Internasional Jumlah forum yang dihadiri

TRIWULAN I

Pendapat hukum adalah saran atau masukan yang diberikan kepada stakeholders terkait prinsip-prinsip hukum yang harus diperhatikan.

Untuk mengukur pendapat hukum di bidang kewilayahan dan politik keamanan yang disampaikan dalam forum Internasional

2018 2019

TAHUNAN

Laporan

IKU-2 Persentase pendapat hukum di bidang kewilayahan, politik dan keamanan yang disampaikan dalam forum internasional

2020 ( X ) Take Last Known Value

Periode Pelaporan

TRIWULAN IV TRIWULAN II TRIWULAN III

X100%

(14)

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:

Formula:

DIREKTORAT JENDERAL HUKUM DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

IKU-1 Persentase kemajuan perundingan perdagangan bebas dan investasi

Kemajuan adalah perkembangan dari titik awal ke titik target pada mistar perjanjian internasional di bidang kewilayahan, ekonomi, sosial budaya serta politik dan keamanan

Titik awal adalah sebuah titik tahapan dalam mistar perjanjian yang ditentukan sesuai dengan perjanjian internasional yang akan diselesaikan pada tahun berjalan.

Titik target adalah sebuah titik capaian pada mistar dari perjanjian internasional yang akan diselesaikan Jarak antara titik awal ke titik target adalah 100%

Perundingan perdagangan bebas dan investasi adalah permusyawaratan dalam hal perdagangan secara bebas serta berinvestasi Ruang lingkup: terdapat Mistar Perundingan perdagangan bebas dan investasi

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

Diplomasi Ekonomi: adalah aktivitas diplomasi untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi melalui berbagai kerja sama seperti perdagangan, investasi, energi, perhubungan, pariwisata, pertanian, perikanan, perindustrian, keuangan, perpajakan, kerja sama ekonomi teknik.

Diplomasi sosial adalah aktivitas diplomasi untuk mencapai tujuan-tujuan sosial melalui berbagai kerja sama seperti pembangunan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan

Diplomasi budaya adalah aktivitas diplomasi untuk mencapai tujuan-tujuan pelestarian dan pengenalan budaya kepada dunia

internasional, dengan penggunaan aset budaya sebuah negara untuk mendukung pemenuhan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia.

Kuat adalah mempunyai keunggulan untuk bersaing dengan negara lain.

Diplomasi Ekonomi, Sosial dan Budaya yang kuat Business Process Perspective

Realisasi kemajuan

B2

X100%

(15)

Tujuan:

Satuan Pengukuran : Persentase

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :

( x ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU : Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( x ) Cascading Peta ( ) Cascading Non

peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2021

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

100% 100% 100% 100% 100% 101,96% 100%

10% 25% 100% 100% 25% 25,49% 25%

40% 50% 100% 100% 50% 49,02% 50%

75% 75% 100% 100% 75% 76,47% 75%

100% 98,11% 100% 100% 100% 101,96% 100%

2020

TRIWULAN III TAHUNAN

2018 2019

Periode Pelaporan

TRIWULAN I

Untuk mengetahui kemajuan perundingan perdagangan bebas dan investasi yang telah diselesaikan

( X ) Take Last Known Value Direktorat Hukum dan Perjanjian Ekonomi

(titik target - titik awal)

Direktorat Hukum dan Perjanjian Ekonomi

Laporan kemajuan perundingan perdagangan bebas dan investasi

TRIWULAN IV TRIWULAN II

X100%

(16)

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

IKU-2 Persentase pendapat hukum di bidang ekonomi, sosial dan budaya yang disampaikan dalam forum internasional

Definisi:

Formula:

Pendapat hukum adalah saran atau masukan yang diberikan kepada stakeholders terkait prinsip-prinsip hukum yang harus diperhatikan.

Forum Internasional : Organisasi atau pertemuan di tingkat bilateral, regional dan multilateral

Jumlah pendapat hukum di bidang ekososbud yang disampaikan dalam forum Internasional

Jumlah forum yang dihadiri

X100%

(17)

Satuan Pengukuran : Persentase

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :

(X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU : Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan Tabel Data :

2021

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

100% 100% 100% 100,0% 100% 100% 100%

10% 25% 25% 25,3% 100% 100% 100%

40% 50% 50% 49,8% 100% 100% 100%

75% 75% 75% 75,1% 100% 100% 100%

100% 98,11% 100% 100% 100% 100% 100%

2020

TRIWULAN IV

( X ) Take Last Known Value

Periode Pelaporan

2018 2019

TAHUNAN TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III

Direktorat Hukum dan Perjanjian Ekonomi; Direktorat Hukum dan Perjanjian Sosbud Direktorat Hukum dan Perjanjian Ekonomi; Direktorat Hukum dan Perjanjian Sosbud Laporan

( X ) Non-Cascading Tujuan:

Untuk mengukur pendapat hukum di bidang ekonomi, sosial budaya, serta politik dan keamanan yang disampaikan dalam forum Internasional

(18)

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low

Tingkat Validitas IKU :

( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity Unit/Pihak Penanggung Jawab

IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta

( ) Non- Cascading

Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :

( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi :

( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( )

Semesteran

( X ) Tahunan

Konversi 120 : ( ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2021

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN 90 76,44 83 76,73% 85 - 86

TRIWULAN I - - - -

TRIWULAN II - - - -

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DIREKTORAT JENDERAL HUKUM DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

Learning and Growth

Tata Kelola Organisasi yang baik di Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Definisi:

Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword: prosedural)

Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

IKU-1 Nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu

Definisi:

Nilai Reformasi Birokrasi adalah nilai yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atas upaya suatu organisasi pemerintah untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mencapai good governance.

Komponen 8 program area perubahan, yaitu: Perubahan pola pikir dan budaya kerja (Manajemen Perubahan);

Penataan Peraturan Perundang-undangan; Penguatan Organisasi; Penataan Tata Laksana; Manajemen SDM Aparatur;

Penguatan Pengawasan; Penguatan Akuntabilitas Kinerja; dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

Reformasi Birokrasi mencakup penilaian terhadap dua komponen: Proses dan Hasil. Proses adalah seluruh upaya yang dilakukan oleh instansi pemerintah dalam menjalankan fungsinya, sedangkan Hasil adalah kinerja yang diperoleh dari komponen proses.

Hubungan sebab-akibat antara komponen proses dan hasil dapat mewujudkan proses perbaikan bagi instansi melalui inovasi dan pembelajaran, di mana proses perbaikan ini akan meningkatkan kinerja instansi pemerintah secara berkelanjutan.

Komponen proses sangat menentukan keberhasilan tugas instansi, sedangkan komponen hasil berhubungan dengan kepuasan para pemangku kepentingan.

Formula:

Nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu oleh KeMENPAN dan RB Tujuan:

Nilai

Sekretariat Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional

KemenPAN-RB

Periode Pelaporan 2018 2020

untuk mengukur sejauh mana Kementerian Luar Negeri telah melakukan perubahan penyelenggaraan pemerintahan yang menciptakan kondisi good governance.

2019 (X) Take Last Known Value

Laporan Hasil Evaluasi Reformasi Birokrasi dari KemenPAN-RB

L1

(19)

TRIWULAN III - - - - 85 76,77% -

TRIWULAN IV 90 76,44 83 76,73% 85 - 86

(20)

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact () Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta

( ) Non- Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( x ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :

( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi :

( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( )

Semesteran

( X ) Tahunan

Konversi 120 : ( ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2021

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN 77 (BB) 76.05 (BB) 77 (BB) 76.02 (BB) 78 (BB) - 79 (BB)

TRIWULAN I - - - - - - -

TRIWULAN II - - - - - - -

TRIWULAN III - - - - 78 (BB) 77,15% -

TRIWULAN IV 77 (BB) 76.05 (BB) 77 (BB) 76.02 (BB) 78 (BB) 77,15% 79 (BB)

2020 Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Inspektorat Jenderal

Tujuan:

untuk mengukur sejauh mana Ditjen HPI telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.

Nilai

Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional

Inspektorat Jenderal

Periode Pelaporan 2018 2019

(X) Take Last Known Value

Formula:

Nilai AKIP Ditjen HPI oleh Inspektorat Jenderal IKU-2 Nilai evaluasi AKIP Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional

Definisi:

Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

Penilaian AKIP meliputi lima komponen, yaitu: (1) perencanaan kinerja; (2) pengukuran kinerja; (3) pelaporan kinerja; (4) evaluasi internal; dan (5) capaian kinerja

(21)

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :

( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( x) Cascading Peta ( ) Cascading Non

peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( x ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average Jenis Konsolidasi Lokasi :

( ) Sum ( x ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2021

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

100% 100% 100% 137,5% 100% 106,25% 100%

10% 25% 20% 22,22% 25% 12,5% 25%

40% 50% 40% 34,72% 50% 25% 50%

75% 75% 75% 109,72% 75% 31,25% 75%

100% 100% 100% 137,5% 100% 106,25% 100%

Tujuan:

IKU-1 Persentase sarana dan prasarana yang dipenuhi sesuai dengan rencana

Definisi:

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan; alat; media: masjid merupakan salah satu sarana pembangunan mental spiritual yang sangat penting

Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses.

Formula:

Ketesediaan sarana dan prasarana

Keseluruhan sarana dan prasarana yang direncanakan sesuai DIPA

Definisi :

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan; alat; media: masjid merupakan salah satu sarana pembangunan mental spiritual yang sangat penting

Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses Memadai adalah memenuhi (syarat, keinginan) dan sebagainya; mencukupi:

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

Learning and Growth

Sarana dan Prasarana yang memadai di Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional

DIREKTORAT JENDERAL HUKUM DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

Untuk mengukur tingkat ketersediaan sarana dan prasarana di Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional

Persentase

Bagian Umum dan Kepegawaian, Bagian Keuangan

Bagian Umum dan Kepegawaian

2019 2020

Laporan BMN

TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV

( X ) Take Last Known Value

Periode Pelaporan 2018

TAHUNAN TRIWULAN I

L2

X100

%

(22)

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :

( X) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average Jenis Konsolidasi Lokasi :

( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan (X) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2021

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

100% 97,73% 100% 137,5% 90% 85.04% 91

15% 17,78% 20% 22,22% 15% -

40% 30,02% 40% 34,72% 40% -

70% 68,23% 75% 109,72% 75% 68,5%

100% 97,73% 100% 137,5% 90% 85,04% 91

2018

TRIWULAN I

( X ) Take Last Known Value

TRIWULAN II

2020

TRIWULAN III TRIWULAN IV TAHUNAN Periode Pelaporan

IKU-1 Nilai Kinerja Anggaran Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional

Persentase

Sekretariat Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional

Sekretariat Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional

SP2D Definisi:

Nilai Kinerja Anggaran dihitung dengan menjumlahkan nilai Smart Monev dan Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) dari Kemenkeu dengan proporsi bobot 60% untuk Smart Monev dan 40% untuk IKPA.

Formula:

(Nilai Smart Monev x 60%) + (Nilai IKPA x 40%) Tujuan:

Untuk mengukur seberapa optimal anggaran digunakan untuk mencapai target kinerja

2019

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DIREKTORAT JENDERAL HUKUM DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

Learning and Growth

Pengelolaan Anggaran yang Optimal di Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Definisi:

Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang.

Optimal berarti paling baik dan tertinggi

Akuntabel berarti dapat dipertanggungjawabkan

Ruang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.

L3

(23)

MATRIKS PROYEKSI TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA DIREKTORAT JENDERAL HUKUM DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL TAHUN 2021 – 2025

Kode

SS Sasaran Strategis (SS) Kode IKU Indikator Kinerja Utama (IKU) Target 2021

Target 2022

Target 2023

Target 2024

Target 2025

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Stakeholder Perspective

S1 Penyelesaian Hukum dan Perjanjian Internasional

S1.1 Persentase kemajuan hukum dan perjanjian internasional yang diselesaikan

100%

*)

100%

*)

100%

*)

100%

*)

100%

*) Customer Perspective

C1 Kualitas pembentukan dan penyempurnaan norma hukum dan perjanjian internasional

C1.1 Persentase pendapat hukum dan perjanjian internasional dalam konsep/ dokumen yang digunakan oleh K/L

100% 100% 100% 100% 100%

Business Process Perspective

B1 Integritas Kedaulatan NKRI dan Diplomasi Politik dan Keamanan yang kuat

B1.1 Indeks Kemajuan Perundingan

Batas Maritim 47.17 49.01 56.87 57.80 57.80 B1.2 Persentase pendapat hukum di

bidang kewilayahan, politik dan keamanan yang diterima sebagai posisi Indonesia dalam forum internasional

100% 100% 100% 100% 100%

B2 Diplomasi ekonomi, sosial dan budaya yang kuat

B2.1 Persentase kemajuan perundingan perdagangan bebas dan investasi

100%

*)

100%

*)

100%

*)

100%

*)

100%

*) B2.2 Persentase pendapat hukum di

bidang ekonomi, sosial dan 100% 100% 100% 100% 100%

(24)

Kode

SS Sasaran Strategis (SS) Kode IKU Indikator Kinerja Utama (IKU) Target 2021

Target 2022

Target 2023

Target 2024

Target 2025

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

budaya yang diterima sebagai posisi Indonesia dalam forum internasional

Learning & Growth Perspective L1 Infrastruktur

Diplomasi yang kuat di Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional

Sasaran Strategis Pendukung L 1.1 Tata Kelola

Organisasi yang baik di Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional

L1.1.1 Nilai Reformasi

Birokrasi Kemenlu 83 84 85 86 87

L1.1.2 Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional

79 (BB)

80 (BB)

81 (BB)

82 (BB)

83 (BB)

L 1.2 Sarana dan Prasarana yang memadai di Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian

Internasional

L1.2.1 Persentase Sarana dan Prasarana yang

dipenuhi sesuai dengan

rencana 100% 100% 100% 100% 100%

L1.3 Pengelolaan Anggaran yang optimal di Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian

Internasional

L1.3.1 Nilai Kinerja

AnggaranDirektorat Jenderal Hukum dan

Perjanjian Internasional 91 92 93 94 95

Keterangan : *) Persentase berdasarkan IKU Mistar

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan Renstra Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari tahun 2020-2024, Direktorat Iuran dan Peredaran Hasil Hutan melaksanakan Kegiatan dengan

Di dalam Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Renstra Kemendikbud) Tahun 2020-2024, dijelaskan bahwa enam karakteristik ini dapat terwujud

Rencana Strategis (Renstra) Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala) Tahun 2020- 2024 ini merupakan penjabaran program, kegiatan, sasaran, dan indikator kinerja dalam upaya untuk

Terkait sasaran, indikator, dan target infrastruktur konektivitas pada RPJMN 2020- 2024 yang kemudian diturunkan menjadi Rencana Strategis Kementerian PUPR 2020-2024 dan Rencana

3. Asisten Deputi Perjanjian Internasional, Kedeputian Bidang Penataan Hukum Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup;.. Direktur Perkotaan, Direktorat Jenderal Bina

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) tahun 2020-2024, mengacu pada Renstra Kementerian Kelautan

Memperhatikan Rencana Aksi Program Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tahun 2020-2024, Tujuan, Arah Kebijakan, Strategi dan Sasaran Strategis sebagaimana

Rencana Strategis (Renstra) Deputi Bidang Pengembangan Standar Tahun 2020-2024 memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan, target kinerja, dan kerangka