• Tidak ada hasil yang ditemukan

download pdf dinamika penduduk di jember

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "download pdf dinamika penduduk di jember"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

download pdf dinamika penduduk di jember

(2)

Implementasi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik Di Bidang Administrasi Kependudukan (Studi Kasus Pada Kantor Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jember.

Suhraeni, Suhraeni (2020) Implementasi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik Di Bidang Administrasi

Kependudukan (Studi Kasus Pada Kantor Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jember. Undergraduate thesis, Institut Agama Islam Negeri Jember.

Text Suhraeni_S20163032.pdf Download (2MB) Abstract.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jember merupakan sebuah dinas yang bertugas untuk mencatat keadaan kuantitas penduduk di Kabupaten Jember, serta melayani masyarakat dalam memperoleh Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil secara resmi.

Fokus penelitian pada skripsi ini adalah: (1) Bagaimanakah implementasi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik di bidang administrasi kependudukan pada kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jember berdasarkan Asas-Asas Pelayanan Publik? (2) Apa saja faktor-faktor pendukung yang mempengaruhi pelayanan publik di bidang administrasi kependudukan pada kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jember? (3) Apa saja faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi pelayanan publik di bidang administrasi kependudukan pada kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jember? Pada penelitian ini menggunakan Pendekatan Deskriptif Analisis dan Jenis penelitiannya menggunakan Kualitatif. Kemudian pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu: (1) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jember belum mengupayakan semaksimal mungkin memberikan pelayanan publik sesuai dengan asas-asas pelayanan publik yang ada di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 diantaranya Asas Keprofesionalan, Asas Ketepatan waktu, dan Asas (2) faktor pendukung yang mempengaruhi suksesnya pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jember yaitu: Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Pembiayaan, Sarana dan Prasarana yang memadai, Teknologi Informasi, dan Kebijakan Peraturan Perundang-undangan (3) faktor penghambat yang mempengaruhi pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jember yaitu: Faktor budaya (penggunaan calo dan pungutan ilegal), Faktor Kesadaran Masyarakat, dan Kurang responnya petugas kepada masyarakat. Kata Kunci : Implementasi, Pelayanan Publik.

ANALISIS DETERMINASI DINAMIKA CADANGAN DEVISA INDONESIA TAHUN 1985-2013.

1. Bapak Erwandi dan Ibu Turiyah tercinta, motivator terbesar dalam hidupku yang tak pernah jemu mendo akan dan menyayangiku, atas segala ketulusan, dukungan, kasih saying serta pengorbananyang tak terhingga selama ini;

2. Guru-guru sejak Taman Kanak-Kanak sampai dengan Perguruan Tinggi yang telah memberikan ilmu dan tak pernah lelah membimbing dan mengajarkan berbagai macam pengetahuan dengan penuh kesabaran; 3. Almamater Fakultas Ekonomi atas kesempatan terbaik yang telah.

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada jalan keluarnya(kemudahan) (Qs Al Insyirah ayat 6) Sesungguhnya hari esok akan lebih baik dari hari sekarang (Qs Adh Dhuhaa Ayat 4) Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang telah kita miliki, tetapi kita selalu.

Sayayang bertandatangan di bawah ini: Nama : Sri Wahyuningsih.

Jurusan : Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas : Ekonomi.

Judul Skripsi : Faktor Mempengaruhi Fertilitas Buruh Tani Di Desa Sidorejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember.

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsiyang telah dibuat adalah benar benar hasil karya sendiri, kecuali kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya, belum pernah diajukan pada institusi manapun dan bukan karya jiplakan. Saya bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung tinggi.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika ternyata dikemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Jember, - Februari 2015 Yang menyatakan, vi SKRIPSI.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS BURUH.

TANI DI DESA SIDOREJO KECAMATAN UMBULSARI.

KABUPATEN JEMBER.

Sri Wahyuningsih NIM 100810101095.

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI.

Judul Skripsi : Faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas Buruh Tani Di Desa Sidorejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember.

(3)

Nama Mahasiswa : Sri Wahyuningsih.

Jurusan : Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Konsentrasi : Ekonomi Sumber Daya Manusia Tanggal Persetujuan : Februari 2015.

Mengetahui, Ketua Jurusan.

Dr. Sebastiana Viphindrartin, M.Kes. NIP. 19641108 198902 2 001 Pembimbing I.

Prof. Dr. M. Saleh, M.Sc. NIP19560831 198403 1 002.

Judul Skripsi.

Faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas Buruh Tani Di Desa Sidorejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember.

Yang dipersiapkan dan disusun oleh: Nama : Sri Wahyuningsih.

Jurusan: Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan.

telah dipertahankan di depan panitia penguji pada tanggal: 13 Maret 2015.

dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai kelengkapan guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Susunan Panitia Penguji.

1. Ketua :Dr. Siti Komariyah, S.E.,M.Si. : . NIP. 197106102001122002.

2. Sekretaris : Dr. Regina Niken Wilantari,S.E.,M.Si. : . NIP: 197409132001122001.

3. Anggota : Aisah Jumiati,S.E.,M.P. : . NIP. 196809261994032002.

Mengetahui/Menyetujui, Universitas Jember Fakultas EkonomiDekan, Dr.H. M. Fathorrazi, SE., M.Si NIP. 19630614 1 199002 1 001 Foto 4 X 6.

Faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas Buruh Tani Di Desa Sidorejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember.

Sri Wahyuningsih.

Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pendidikan istri, lama pendidikan suami, pengaruh pendapatan keluarga, usia kawin pertama istri, lama penggunaan alat kontrasepsi terhadap fertilitas serta untuk mengetahui faktor manakah yang dominan yang mempengaruhi fertilitas di desa Sidorejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, data dan informasi yang diperlukan terdiri dari data primerdan data sekunder dengan menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Hasil pengujianparsial menunjukkan bahwa pendapatan keluarga dan usia kawin pertama berpengaruh positif dan signifikan terhadap fertilitas dan lama pendidikan istri, lama pendidikan suami, lama penggunaan alat kontrasepsi berpengaruh negative dan signifikan terhadap fertilitas buruh tani di desa Sidorejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember.

Factors IncluenceFertilityOf Farm Worker s Country Side Of Sidorejo Sub District Of Umbulsari Regency Of Jember.

Sri Wahyuningsih.

Department of Economic and Development Studies, Economic Faculty, Jember University.

ABSTRACT.

This study aimed to determine the effect of education old wife, old husband education, the influence of family income, age at first marriage wife, long use of contraception on fertility as well as to determine which of the dominant factors affecting fertility in rural Sidorejo Umbulsari District of Jember. This research uses explanatory research, data and information necessary consist of primary data and secondary data using multiple linear regression analysis. Partial Test results showed that family income and ageat first marriage and a significant positive effect on fertility and old wives education, husband's education long, long time use of contraceptives and the significant negative effecton the fertility of agricultural laborers in the village Sidorejo Umbulsari District of Jember.

xi RINGKASAN.

Faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas Buruh Tani Di Desa Sidorejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember; Sri Wahyuningsih;

100810101095; 2015; 82 Halaman; Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendidikan istri, pendidikan suami, pendapatan keluarga, usia kawin pertama istri, lama penggunaan alat kontrasepsi terhadap fertilitas di Desa Sidorejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember, baik secara parsial maupun secara

(4)

bersama-sama. Untuk metode penelitiannya, pada pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode proportional random sampling . Untuk mengukur besar pengaruh Pendidikan Istri, Pendidikan Suami, Pendapatan Keluarga, Usia Kawin Pertama Istri, Lama Penggunaan Alat Kontrasepsi Terhadap Fertilitas digunakan model regresi linier berganda.

Hasil analisis regresi linier berganda secara bersama-sama menunjukan bahwa pendidikan istri, pendidikan suami, pendapatan keluarga, usia kawin pertama istri, lama penggunaan alat kontrasepsi mempunyai pengaruhyang signifikan terhadap fertilitas di Desa Sidorejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember. Hal tersebut dapat dibuktikan berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda (dalam hal ini untuk menguji pengaruh secara simultan) diperoleh hasil, yaitu bahwa Fhitung> Ftabel(97,249 > 2,39) dan signifikasi (0,000 < 0,05), maka Ho.

ditolak dan Ha diterima. Hasil analisis regresi linier berganda secara parsial menunjukan nilai probabilitast-hitung variabel pendidikan istri (X1) memiliki nilai.

2,278; nilaiprobabilitast-hitung variabel pendidikan suami (X2) memiliki nilai.

2,164; nilai probabilitast-hitung variabel pendapatan keluarga (X3) memiliki nilai.

2,744; nilai probabilitast-hitung variabel usia kawin istri (X4) memiliki nilai.

2,713; nilai probabilitast-hitung variabel penggunaan alat (X5) memiliki nilai.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, petunjuk dan ridhoNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Faktor yang Mempengaruhi Fertilitas Buruh Tani Di Desa Sidorejo Kabupaten Jember .

Penulisan skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa adanya dorongan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka selayaknya jika penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Prof. Dr. M. Saleh, M.Sc.selaku dosen pembimbing I dan Drs. P. Edi Suswandi M.P. selaku dosen pembimbing II banyak memberikan nasihat, arahan, bimbingan, kritik, dan saran yang berguna bagi penyusunan skripsi ini;

2. Dosen penguji skripsi yang telah memberikan masukan, nasihat, arahan, saran, dan kritik yang berguna;

3. Dr. Moehammad Fathorrazi,SE.,M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Jember;

4. Dr.Sebastiana Viphindrarti,SE,M.Kes selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan;

5. Ayah Ibu tercinta H. Erwandi dan Alm Hj. Turiyah yang telah memberi doa, semangat, perhatian, kasih sayang, nasehat, dan dukungannya dari awal pengerjaan hingga selesainya skripsi ini;

6. adikku tersayang Oktaviana Putri yang sudah menjadi adik yang baik, yang membantu menjaga orang tua dirumah disaat saya jauh dari mereka;

7. untuk yang terkasih Fariz Azis Amaliawan,terima kasih atas waktu, doa, dan tenaganya untuk membantu saya, semoga impian kita selama ini cepat terwujud;

9. sahabat-sahabat tercinta saya Savira, Wulan, Aida, Cindy, Qorry, Elvira terima kasih banyak atas bantuan, doa dan semangat kalian sampai saya menyelesaikan skripsi ini bighug untuk kalian;

10. para sahabat IMADA yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu, terima kasih untuk waktu yang sudah kalian habiskan bersama saya, membuat hari hari saya menyenangkan;

11. teman-teman seperjuangan IESP angkatan 2010, terima kasih sudah menjadi teman dan saudara dari awal hingga lulus kuliah. Kita pasti bisa menjadi orang yang sukses;

12. semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini dan tidak dapat disebutkan satu-persatu terima kasih buat kalian semua.

Penulis menerima berbagai kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan hasil penulisan ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat menjadi sumber inspirasi bagi penulisan karya ilmiah yang sejenis di masa mendatang.

xv DAFTAR ISI.

HALAMAN SAMPUL. i.

HALAMAN JUDUL . ii.

HALAMAN PERSEMBAHAN . iii.

HALAMAN MOTO . iv.

HALAMAN PERNYATAAN. v.

(5)

HALAMAN PEMBIMBING SKRIPSI . vi HALAMAN TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI . vii.

HALAMAN PENGESAHAN. viii.

DAFTAR TABEL . xviii.

DAFTAR GAMBAR . xix.

DAFTAR LAMPIRAN . xx.

BAB 1.PENDAHULUAN . 1.

1.1 Latar Belakang Masalah . 1.

1.2 Rumusan Masalah. 5.

1.3 Tujuan Penelitian . 5.

1.4 Manfaat penelitian . 6.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. 7.

2.1 Landasan Teori . 7.

2.1.1 TeoriKependudukan . 7.

2.1.2 Teori Fertilitas . 8.

2.1.3 Pengaruh Tinggat Pendidikan terhadaf Fertilitas . 9.

2.1.4Pengaruh Pendapatan Keluarga Terhadap Fertilitas . 10.

2.1.6Lama Penggunaan Alat Kontrasepsi Terhadap Fertilitas 12.

2.2 Penelitian Terdahulu. 12.

2.3 Kerangka Konseptual . 15.

2.4 Hipotesis Penelitian . 15.

BAB 3. METODE PENELITIAN. 17.

3.1 Rencana penelitian . 17.

3.1.1 Jenis Penelitian . 17.

3.1.2 Unit Analisis . 17.

3.1.3 Populasi dan Sampel. 17.

3.1.3.1 Populasi . 17.

3.1.4 Metode Pengambilan Sampel . 18.

3.1.5 Metode Pengumpulan Data . 19.

3.2 Metode Analisis Data . 19.

3.2.1 Uji Asumsi Klasik . 19.

3.2.2 Analisis Deskriptif Statistik . 21.

3.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda. 21.

3.2.4 Uji Hipotesis . 23.

3.4 Definisi Variabel Operasional dan Pengukuran . 25.

BAB 4. PEMBAHASAN . 26.

4.1 Hasil Penelitian. 26.

(6)

4.1.1 Gambaran Umum Provinsi Jawa Timur. 26.

4.1.2 Deskriptif Variabel Penelitian. 31.

4.1.3 Analisis Data . 35.

4.1.3.1 Uji Asumsi Klasik. 35.

4.1.3.2 Analisis Deskriptif Statistik . 38.

4.1.3.3 Analisis Regresi Linear Berganda . 39.

4.1.3.4 Uji Hipotesis . 40.

4.2Pembahasan . 42.

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN . 47.

DAFTAR TABEL.

Tabel Uraian Halaman.

1.1 Laju Pertumbuhan Penduduk Perkelurahan Di Kecamatan.

Umbulsari Kabupaten Jember . 3.

2.1 Penelitian Sebelumnya . 14.

3.1 Jumlah Populasi dan Sampel. 19.

4.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Di Desa Sidorejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember. 27.

4.2 Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan Di Desa Sidorejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember . 28.

4.3 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Desa Sidorejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember. 28.

4.4 Jumlah Akseptor Keluarga Berencana Di Desa Sidorejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember . 30.

4.5 Distribusi Responden Menurut Fertilitas Di Desa Sidorejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember . 31.

4.6 Tingkat Pendidikan Istri Di Desa Sidorejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember . 31.

4.7 Tingkat Pendidikan Suami di Desa Sidorejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember . 32.

4.8 Pendapatan Keluarga di Desa Sidorejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember . 33.

4.9 Usia Kawin Pertama Istri di Desa Sidorejo Kecamatan Umbulsari Kabuaten Jember . 33.

View of Dampak Alih Fungsi Lahan terhadap Pendapatan Petani di Kabupaten Jember.

Salah satu permasalahan dengan meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan fenomena alih fungsi lahan pertanian tidak bisa dihindarkan.

Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam dan mencari tahu dengan mengumpulkan bukti ilmiah bagaimana dampak alih fungsi lahan terhadap pendapatan petani di kabupaten Jember. Metode yang digunakan adalah deskiptif kuantitatif dan dianalisis dengan aplikasi statistik termasuk salah satunya adalah uji t sampel berpasangan (t-paired test). Hasilnya adalah rata-rata pendapatan total petani sebelum dan sesudah alih fungsi lahan terjadi perubahan dari Rp. 2.134.583,33 menjadi Rp. 2.625.799,87. Secara keseluruhan berdasarkan hasil penelitian terjadinya alih fungsi lahan berpengaruh positif terhadap pendapatan total petani. Hal ini terjadi karena lahan yang dialih fungsikan oleh petani responden di Kabupaten Jember adalah lahan yang kecil dibawah 0.5 hektar dan bukan merupakan lahan produktif, sehingga hasil penjualan dapat dimanfaatkan untuk usaha tani yang lebih luas atau berpindah menjadi wiraswasta atau pedagang.

1. PENDAHULUAN.

Berdasarkan data statistik tahun 2014, luas lahan pertanian di Indonesia mencapai angka 41.5 juta Hektar. Dari jumlah tersebut, dapat dibagi menjadi tiga kategori yakni hortikultura 567 ribu hektar, tanaman pangan 19 juta hektar, dan terakhir tanaman perkebunan sebesar 22 juta hektar.

Namun Menurut data Kementerian Pertanian, lahan pertanian di Indonesia mengalami penyusutan setiap tahun dengan kisaran 50-100 ribu hektar per tahun.

Konversi lahan pertanian ada ketika populasi penduduk dan pendapatan per kapita naik. Alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke non pertanian sebenarnya juga diperlukan untuk perumahan baik itu di daerah perdesaan maupun perkotaan. Bukti alih fungsi lahan antara lain pembangunan insfrastruktur seperti jalan, pasar, sekolah, pembangunan pabrik dan lain-lain.Fenomena alih fungsi lahan pertanian merupakan dampak dari transformasi sruktur ekonomi (pertanian ke industri), dan demografi (pedesaan ke perkotaan) yang pada akhirnya mendorong transformasi sumberdaya lahan dari pertanian ke non-pertanian (Supriyadi 2004). Persoalan ini harus dicarikan solusi pemecahannya karena melihat juga

(7)

dampak yang ditimbulkan dari alih fungsi lahan ini dapat merugikan petani khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Adanya alih fungsi lahan pertanian khususnya lahan sawah akan mempengaruhi produksi beras yang mana merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia sehingga akan berpengaruh terhadap ketahanan pangan.Menurut data Kementerian Pertanian, lahan pertanian di Indonesia mengalami penyusutan setiap tahun dengan kisaran 50-100 ribu hektar per tahun.

Data menunjukkan bahwa perkembangan luas panen tanaman padi di Kabupaten Jember selama 9 tahun terjadi secara fluktuatif dari tahun 2007 hingga 2015 mengalami peningkatan kecuali pada tahun 2009 menuju 2010 mengalami penurunan sebesar 742 ha. Peningkatan luas panen tanaman padi tertinggi terjadi pada tahun 2008 ke tahun 2009 sebesar 10.841 Ha (Sumber: BPS Jember, 2017).

Sebagai salah satu lumbung padi terbesar di Jawa timur, Kabupaten Jember harus dapat mengendalikan laju alih fungsi lahannya, karena dikhawatirkan akan mengurangi ketahanan pangan wilayah Jawa Timur. Dampak alih fungsi lahan pertanian selain merugikan ketahanan pangan juga merugikan petani itu sendiri, dikarenakan opportunity cost yang besar. Pendapatan usahatani yang hilang dan kesempatan kerja non pertanian yang terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalahmengetahui karakteristik petani yang melakukan alih fungsi lahan di Kabupaten Jember dan menganalisis dampak alih fungsi lahan terhadap pendapatan petani di Kabupaten Jember.

2. METODE.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Analisis deskriptif merupakan metode pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat mengenai masalah-masalah yang ada dalam masyarakat, tata cara yang berlaku, serta situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan, kegiatan, sikap, pandangan, serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena (Withney 1960) dalam (Nazir 2005).Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, pengumpulan data dilakukan pada bulan Agustus-Oktober 2017.

Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan dari bulan mei sampai dengan november 2017 dari pengurusan administrasi sampai dengan laporan akhir. Tempat penelitian adalah 3 Kecamatan di Kabupaten Jember yaitu Kecamatan Arjasa, Sumbersari dan Patrang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dari pemilik lahan baik melalui kusioner maupun melalui wawancara mendalam. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) nasional, BPS Kabupaten Jember, Dinas Pertanian, kehutanan, perkebunan, dan Peternakan Kabupaten Jember, dan dinas-dinas terkait lainnya.

Pengambilan sample yang dilakukan kepada petani pemilik lahan yang mengalami alih fungsi lahan dan tidak mengalami alih fungsi lahan dilakukan secara purposive sampling. Teknik purposive sampling merupakan bentuk dari non-probability sampling method. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode sampling non-probability disebabkan oleh jumlah masing-masing populasi yang akan diteliti tidak diketahui secara pasti.

Sampel pada sampling tidak acak akan menyebabkan populasi yang akan diteliti tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Responden dalam penelitian ini adalah petani setempat yang lahan usaha taninya pernah mengalami alih fungsi lahan dan tidak mengalami alih fungsi lahan. Penelitian yang dilaksanakan mengambil responden berjumlah 80 responden.Instrumen atau alat pengumpul data yang digunakan berupa daftar pertanyaan/panduan wawancara yang telah disusun secara tertulis sesuai dengan masalah, alat pencatat, review dokumen dan alat penyimpanan data dan elektronik.

Persamaan uji T adalah sebagai berikut:

X1 = Rata-rata pendapatan sebelum terjadinya alih fungsi lahan X2 = Rata-rata pendapatan setelah terjadinya alih fungsi lahan n1 = Jumlah responden sebelum terjadinya alih fungsi lahan n2 = Jumlah responden setelah terjadinya alih fungsi lahan s1 = Standar deviasi sebelum terjadinya alih fungsi lahan s2 = Standar deviasi setelah terjadinya alih fungsi lahan.

Apabila t hitung< t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti tidakada perbedaan pendapatan petani sebelum dan sesudah alih fungsi lahan.Sedangkan apabila t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti adaperbedaan pendapatan petani sebelum dan sesudah alih fungsi lahan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN.

Karakteristik Petani yang melakukan Alih Fungsi Lahan di Kabupaten Jember.

Tingkatusiamenggambarkan perilaku kemampuan dalam berkerja.Semakin tua seseorang menggambarkankemampuan tubuhnya semakin lemahdalam bekerja. Keadaan usia responden yang melakukanalihfungsi lahan sawahdalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1, dibawah ini :

a. Konversi Lahan b. Non Konversi Lahan.

Gambar 1. Tingkat Usia Responden.

Berdasarkan Gambar 1 diatas diperoleh bahwa sebagian besar responden yang melakukan konversi lahan adalah petani pada sebaran usia 51 – 60 tahun sebesar 43 persen, usia > 61 sebesar 10% dan 41-50 tahun sebesar 27,00 persen. Sisanya adalah responden yang memiliki umur dibawah 41 tahun. Sedangkan bagi responden yang tidak melakukan alih fungsi lahan memiliki sebaran umur 41-50 tahun sebesar 37 persen, 51- 60 tahun sebesar 23 persen, > 61 tahun sebesar 20 persen dan dibawah 41 sebanyak 17 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah petani yang memiliki usia cukup tua. Usia petani yang cukup tua akan mempengaruhi kegiatan bertani. Kegiatan bertani akan berkurang sehingga diduga mempengaruhi petani dalam melakukan alih fungsi lahan.

a. Konversi Lahan b. Non Konversi Lahan Gambar 2. Tingkat pendidikan Responden.

(8)

Berdasarkan Gambar 2 diatas dapat dilihat bahwa responden memiliki tingkat pendidikan yang tersebar merata. Responden yang melakukan konversi lahan sebesar 33 persen tamat SMA, 20 persen tamat SMP, 17 persen tamat SD dan responden yang tamat perguruan tinggi dengan yang tidak tamat SD memiliki porsi yang sama yaitu 15 persen. Sedangkan pada responden yang tidak melakukan konversi lahan sebesar 35 persen tamat SMA, 25 persen tidak tamat SD, 23 persen tamat SMP, 12 persen tamat perguruan tinggi dan 5 persen yang tamat SD.

Menggunakan analisis distribusi frekuensi, tingkat pendidikan formal sepertinya tidak berpengaruh terhadap perilaku petani responden dalam melakukan alih fungsi lahan atau tidak. Hal ini dapat dilihat dengan meratanya sebaran responden pada semua tingkat pendidikan formal, baik dalam melakukan alih fungsi lahan atau tidak melakukan konversi.

Penduduk di lokasi penelitian berprofesi merata. Pekerjaan dari mereka ada yang jadi pedagang, petani, karyawan pabrik, penyedia jasa dan lainnya (Guru, Ibu rumah tangga, dan lain-lain). Mengingat bahwa di daerah penelitian meliputi daerah kampus, perkantoran hingga pertanian, sehingga dapat dipahami bahwa pekerjaan responden terdiri dari berbagai macam. Hal ini tercermin dalam diagram berikut:

a. Konversi Lahan b. Non Konversi Lahan Gambar 3. Tingkat Pekerjaan Responden.

a. Konversi Lahan b. Non Konversi Lahan Gambar 4. Pengalaman Bertani Responden.

Lama bertani bagi responden sangat bervariasi. Gambar 4 menunjukkan bahwa sebesar 47 persen responden telah melakukan kegiatan bertani selama kurang dari 15 tahun, 38 persen responden 16-30 tahun, 10 persen petani 31-45 tahun dan sisanya adalah responden telah bertani selama 46-60 tahun. Sedangkan untuk petani yang tidak melakukan konversi lahan memiliki sebaran pengalaman bertani sebesar 37 persen untuk masing- masing yang memiliki pengalaman bertani kurang dari 15 dan 16-30 tahun, dan 13 persen untuk masing-masing yang memiliki pengalaman bertani 31-45 tahun dan 46-60 tahun. Terlihat bahwa sebagian besar petani yang melakukan konversi lahan memiliki pengalaman bertani kurang dari 30 tahun.

Luas lahan yang dimiliki responden yang melakukan alih fungsi lahan dan tidak melakukan alih fungsi lahan bervariasi. Berdasarkan Gambar 5 luas lahan yang dimiliki petani tergolong rendah. Sebesar 47 persen responden memiliki lahan dengan luas 0,1 – 0,5 hektar, Kemudian sebanyak 43 persen responden memiliki luas lahan 0,6 – 1,0 hektar dan sisanya memiliki lahan seluas >1,0 hektar. Sedangkan bagi responden yang tidak melakukan alih fungsi lahan memiliki lahan juga tergolong rendah. Sebesar 53 persen responden memiliki lahan dengan luas 0,1 – 0,5 hektar, 30 persen memiliki luas lahan 0,6 – 1,0 hektar dan sisanya sebesar 17 persen memiliki luas lahan >1,0 hektar.

a. Konversi Lahan b. Non Konversi Lahan Gambar 5. Luas Lahan.

Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian di Tingkat Petani.

Tabel 1 Pekerjaan Utama Setelah Alih Fungsi Lahan mata pencahariannya di sektor pertanian sebagai petani penggarap, sedangkan 7.5 persen beralih menjadi buruh pabrik, 2.5 persen sebagai buruh bangunan, dan pedagang merupakan mata pencaharian pilihan terbanyak dengan jumlah 27.5 persen serta terakhir adalah lainnya sebanyak 52.5 persen yang mencakup bekerja sebagai mantri hewan, supir bus, wiraswasta, TNI AD, bengkel, ternak lele, ibu RT, PNS, pembantu rumah tangga.

Data tersebut sangat mengkhawatirkan karena sangat sedikit sekali petani yang telah mengalihfungsikan lahannya kembali tetap bekerja di sektor pertanian. Jika ini terjadi terus menerus maka dapat dipastikan jumlah petani akan semakin sedikit dan hal ini akan berpengaruh terhadap suplai hasil pertanian di tingkat domestik dan nasional.

Tabel 2 Perbandingan Sebelum dan Sesudah Alih Fungsi Lahan.

Pendapatan Usahatani Non Usahatani.

Perubahan 491.216,54 243.130,50 734.347,04.

Sumber: Data diolah, 2018.

Data pada tabel2 menunjukkan bahwa pendapatan total responden sebelum dan sesudah.

alih fungsi lahan berbeda, dari sebelumnya sebesar Rp. 3.013.018,16 menjadi Rp. 3.747.365,20. Hal yang menarik adalah pendapatan dari usahatani responden mengalami.

perubahan yang positif yaitu dari Rp. 2.134.583,33 menjadi Rp. 2.625.799,87. Sedangkan pendapatan non usahatani juga mengalami peningkatan dari Rp. 878.434,83 menjadi Rp. 1.121.565,33.

Tabel 3 Tabel Uji Beda Rata-rata.

Berdasarkan hasil uji beda rata-rata dengan uji T-test terhadap pendapatan petani sebelum dan setelah alih fungsi lahan diperoleh t-hitung -3.363 dengan Sig 0,002 > 0,05 yang menunjukkan bahwa pendapatan sebelum dan sesudah alih fungsi lahan adalah tidak sama. Hasil ini adalah sama dengan analisis dari Ruswandi (2005) yang juga chi square menunjukkan bahwa pendapatan petani sebelum dan sesudah konversi lahnnya adalah tidak sama. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terjadinya alih fungsi lahan oleh petani berpengaruh terhadap pendapatan petani. Dalam kasus penelitian ini yang terjadi adalah pengaruh yang positif, yaitu dengan adanya alih fungsi lahan terjadi peningkatan pendapatan dari sebelumnya.

4. KESIMPULAN.

(9)

Sebagian besar petani yang melakukan konversi lahan adalah petani pada sebaran usia 51 – 60 tahun sebesar 43 persen. Petani yang melakukan alih fungsi lahan sebesar 33 persen tamat SMA, 20 persen tamat SMP, 17 persen tamat SD dan petani yang tamat perguruan tinggi dengan yang tidak tamat SD memiliki porsi yang sama yaitu 15 persen. Pengalaman bertani bagi petani sangat bervariasi, sebesar 47 persen petani telah melakukan kegiatan bertani selama kurang dari 15 tahun, 38 persen petani 16-30 tahun, 10 persen petani 31-45 tahun dan sisanya adalah petani telah bertani selama 46-60 tahun. Luas lahan yang dialih fungsikan oleh petani tergolong sempit, sebesar 47 persen dengan luas 0,1 – 0,5 hektar.

Rata-rata pendapatan total petani sebelum dan sesudah alih fungsi lahan terjadi perubahan dari Rp. 2.134.583,33 menjadi Rp. 2.625.799,87.

Secara keseluruhan berdasarkan hasil penelitian terjadinya alih fungsi lahan berdampak positif terhadap pendapatan total petani.

UCAPAN TERIMAKASIH.

Kegiatan penelitian ini telah dilaksanakan dengan baik, semuanya tidak terlepas dari dukungan moril maupun materiil dari instansi. Oleh karena itu kami ingin berterima kasih kepada Politeknik Negeri Jember dalam hal ini kepada Direktur beserta Jajarannya dan Pusat Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) yaitu Ketua dan jajaran pengurusnya atas terselenggarakannya Kegiatan penelitian ini.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember. (2007). Kabupaten Jember dalamAngka Tahun 2007. Jember.

---. (2009). Kabupaten Jember dalamAngka Tahun 2009. Jember.

---. (2010). Kabupaten Jember dalamAngka Tahun 2010. Jember.

---. (2011). Kabupaten Jember dalamAngka Tahun 2011. Jember.

---. (2012). Kabupaten Jember dalamAngka Tahun 2012. Jember.

---. (2013). Kabupaten Jember dalamAngka Tahun 2013. Jember.

---. (2014). Kabupaten Jember dalamAngka Tahun 2014. Jember.

---. (2015). Kabupaten Jember dalamAngka Tahun 2015. Jember.

---. (2016). Kabupaten Jember dalamAngka Tahun 2016. Jember.

Barbier EB. (2000). The Economic Linkages Between Rural Poverty and LandDegradation: Some Evidence from Africa. Agriculture, Ecosystems andEnvironment Journal. vol 82. no 20: 355–370.

Barlowe R. (1978). Land Resource economics. Third edition. Prentice. Hall inc,New jersey. Kustiawan A. (1997). Konversi Lahan Pertanian Di Pantai Utara Jawa. Prisma No1 Tahun.

XXVII Januari 1197. LP3ES, Jakarta.

Nazir M. (1988). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Ruswandi M. (2007). Konversi Lahan Pertanian dan Dinamika PerubahanPenggunaan Lahan di Kawsan Bandung Utara. Jurnal tanah danLingkungan. Vol.9. no.2: 63-70.

Supriyadi A. (2004). Kebijakan Alih Fungsi Lahan dan Proses Konversi Lahan(Studi kasus: Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur). Skripsi. Institut PertanianBogor, Bogor.

IMPLEMENTASI DECISSION TREE ALGORITMA C4.5 PADA​ KLASIFIKASI PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN​ JEMBER.

Dwi Rahayu, Cahya (2019) IMPLEMENTASI DECISSION TREE ALGORITMA C4.5 PADA​ KLASIFIKASI PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN​ JEMBER. Undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Jember.

Text j. JURNAL.pdf Download (959kB) Text a. PENDAHULUAN.pdf Download (3MB) Text b. ABSTRAK.pdf Download (222kB) Text c.

BAB I.pdf Download (267kB) Text d. BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) Text e. BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) Text f. BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) Text g. BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (208kB) Text h. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (236kB) Text i. LAMPIRAN.pdf Download (1MB) Abstract.

Di Kabupaten Jember tingkat kemiskinan masih tergolong tinggi,​ keterangan dari Dinas Sosial, perkembangan penduduk miskin di Kabupaten​

Jember dalam kurun waktu 2 tahun tekahir yakni 2016 berjumlah 265,10 ribu​ jiwa. Dalam pengklasifikasiannya, penduduk kurang mampu didasarkan pada​ beberapa parameter yaitu pendidikan, pendapatan, luas bangunan rumah, status​ kepemilikan rumah, jumlah makan dalam sehari, fasilitas MCK dan sumber​ penerangan. Untuk mengklasifikasikan data penduduk miskin dengan​ menggunakan 7 parameter, digunakan metode algoritma C4.5 yang​ mempunyai kehandalan yang baik dalam membuat klasifikasi data. Sebelum​ diproses menggunakan algoritma C4.5 dilakukan preprocessing data dengan​ mengisi missing value. Setelah dilakukan uji coba klasifikasi data penduduk​ miskin didapatkan tingkat akurasi tinggi sebesar 99,33%. Model ini berhasil​ diterapkan pada sistem untuk mengklasifikasikan data penduduk miskin yang​ layak untuk mendapatkan bantuan maupun tidak. ​ ​ ​ Kata Kunci : Penduduk Miskin, Klasifikasi, Parameter, Algoritma C4.5, ​ ​ Preprocessing, Missing Value.

(10)

Implementasi Kebijakan Pelayanan Kartu Tanda Penduduk di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jember.

Dahlan, SYAMSUL ARIFIN (2017) Implementasi Kebijakan Pelayanan Kartu Tanda Penduduk di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jember. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER.

Abstract.

Proses menerbitkan sebuah KTP bagi seorang anggota masyarakat, kita sebut sebagai Pelayanan Publik, yang dapat diterjemahkan sebagai segala aktivitas yang dilakukan oleh petugas berwenang dalam melayani pemenuhan kebutuhan publik anggota masyarakatnya. Menurut data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, hingga tahun 2014, tidak ada lagi warga di Kabupaten Jember yang tidak memiliki bukti kependudukan (E- KTP). Meski demikian, tidak semua warga masyarakat yang memiliki bukti kependudukan, memahami bahwa kepemilikan dokumen

kependudukan tersebut menghubungkan warga masyarakat dengan apa yang diberikan oleh pemerintah daerah atas nama pelayanan publik.

Uniknya lagi, pelayanan E-KTP di Kabupaten Jember sudah dilegalisasi oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Namun proses pelayanan E-KTP, secara teknis masih diberikan melalui kantor-kantor Kecamatan. Situasi ini dapat menjadi faktor yang berpengaruh pada kualitas pelayanan publik, khususnya pengurusan E-KTP sebab Kantor Kecamatan terkesan tidak turut bertanggung jawab dalam substansi dokumen kependudukan ini karena telah dilegalisasi oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Metode yang digunakan dalam Kajian ini adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara dan studi kepustakaan. Hasil Kajian menyimpulkan bahwa: 1).

Kajian ini berkesimpulan bahwa implementasi kebijakan pelayanan E-KTP pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jember, pada dasarnya berjalan dengan baik. Dalam hal ini, termasuk hal yang berkaitan dengan prinsip kesederhanaan pelayanan. Maksud dari pada penilaian “baik” dalam hal ini adalah bahwa mulai dari pembebanan prasyarat administratif sebagai prinsip kejelasan pelayanan, dan standar biaya cukup mudah dimengerti. Proses administratif yang dilalui pun tidak berbelit-belit. Maksimum waktu proses penanganan di loket cukup singkat (ratarata 60-70 menit bila terdapat antrian). Kesiapan warga yang mengurus dan kesiapan petugas sama-sama mampu menciptakan kelancaran.

Namun secara substansial, Kajian ini menemukan bahwa prinsip kesederhanaan pelayanan pengurusan E-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jember, tidak menunjukkan adanya indikasi pengembangan (Development function) dan proteksi (Protection function). Yang dimaksud dalam hal ini adalah substansi pelayanan publik sebagai pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi pemerintah (lih. Bab II dan Bab IV). Bahwa apabila pemberi layanan, dalam hal ini adalah instansi pemerintah, maka dalam kegiatan pelayanan itu, secara keseluruhan, harus juga mengindikasikan dijalankannya tugas dan fungsi pokok pemerintahan yaitu menjalankan fungsi pengembangan (Development Function) dan proteksi/perlindungan (Protection Function). Kesimpulan ini diambil dengan mempertimbangkan data kasus sebagimana diketengahkan dalam Bab Pembahasan. 2). Faktor atau aspek yang diidentifikasi sebagai hal yang berpangaruh pada implementasi kebijakan pelayanan E-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jember. Kedua hal tersebut adalah minimnya sikap perilaku profesional dalam pemberian pelayanan. Yang dimaksud dalam hal ini adalah pengamalan rumusan 3-S (senyum, sapa, salam). Sebagai unsur dalam tata nilai organisasi, seyogyanya, rumusan 3-S sudah dilembagakan ke dalam kesadaran profesional para personil aparatur, terutama yang bertugas langsung dalam urusan pelayanan. Penyebab dari kondisi ini adalah, kurang atau dapat dikatakan ketiadaan agenda atau upaya pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jember dalam menginstitusionalisasikan rumusan 3-S tersebut sebagai nilai-nilai organisasi. Hal ini didukung oleh keterangan sejumlah informan. 3). Pelayanan E-KTP hingga saat Kajian dilaksanakan masih terpusat pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Situasi ini jauh dari efektifitas dan efisiensi pengurusan bila ditilik dari sisi pengeluaran warga. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jember belum dapat mendelegasikan/menempatkan petugasnya pada kecamatan-kecamatan yang ada sebagaimana dipraktekkan di berbagai daerah di Jawa Timur. Hal ini dapat sesungguhnya dapat bernilai persiapan menyambut e-prucurement E-KTP yang akan diberlakukan di daerah ini.​ ​ Kata kunci: Implementasi Kebijakan, Pelayanan dan KTP.

Referensi

Dokumen terkait

Sebenarnya, tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional telah juga merumuskan karakter

4.3.1 Menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks khusus dalam bentuk caption terkait gambar/foto/tabel/grafik/bagan 4.3.2

Cara yang ditempuh Hansen selaku marketing komunikasi dalam menampilkan tampilan visual dari event yang akan diselenggarakan di JX International, memang harus lengkap

Berdasarkan ketiga peraturan guru di atas, guru diharapkan menngembangkan Publikasi )lmiah sebagai bentuk kegiatan dalam Pengembangan %eprofesian Berkelan(utan&amp; Publikasi

ketentuan dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun 2OL4 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Negara perlu diubah;.. bahwa perubahan

Peta Blok adalah Peta yang menggambarkan suatu zona geografis yang terdiri atas sekelompok objek pajak yang dibatasi oleh batas alam dan/atau batas buatan

Penerapan model pembelajaran Think Talk Write untuk meningkatkan keterampilan menulis laporan hasil praktik pada peserta didik kelas IV SDN Karangasem 1 tahun

Bagi peserta yang tidak dapat menunjukan e-KTP Asli/Surat Keterangan Perekaman Data e-KTP Asli yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang masih