Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya 2504
Pengembangan Sistem Manajemen Tengkulak Kopi Given Berbasis Web
Muhammad Aulia Rahman1, Fajar Pradana2, Edy Santoso3
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]
Abstrak
Salah satu jenis minuman yang berasal dari tanaman adalah kopi, kopi terbuat dari olahan hasil panen tanaman kopi yang berupa biji-bijian. Kopi masuk pada golongan famili Rubiaceae dengan genus Coffea. Kopi juga bisa dimasukkan ke dalam golongan psikostimulant drinks yang mampu menghilangkan rasa mengantuk sementara, meredam lelah, dan peningkatan energi sebagai efek fisiologisnya. Peningkatan industri kopi di Indonesia ditandai dengan meningkatnya konsumsi produk kopi olahan dengan persentase hingga lebih dari tujuh persen pada tahun 2016 dan terus meningkat tiap tahunnya. Tengkulak kopi Given sebagai salah satu pelaku industri kopi yang dijalankan oleh keluarga munte yang dimulai sejak tahun 2000. Proses bisnis tengkulak kopi Given yang dimulai dari pembelian biji kopi hasil panen yang harus dilakukan pada hari pasar, yaitu hari kamis hingga sabtu pada setiap minggunya dinilai tidak efektif untuk memenuhi kebutuhan stok kopi olahan setiap bulannya sebesar tiga ton. Selanjutnya proses penjualan atau promosi yang masih dengan cara dari mulut ke mulut dinilai sudah ketinggalan zaman dan seringkali menurunkan hasil keuntungan karena sering adanya pihak makelar yang mempromosikan produk ke pembeli dan meminta bagi hasil atas promosi yang dilakukannya. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibuatlah sebuah sistem untuk mempermudah proses jual beli biji kopi pada tengkulak kopi given. Tahap pengembangan sistem mencakup tahapan analisis kebutuhan, implementasi, dan pengujian. Pada langkah analisis didapatkan 32 kebutuhan fungsional dan satu kebutuhan non-fungsional. Tahapan implementasi menggunakan bahasa pemrograman PHP pada framework codeigniter dan mysql pada bagian database. Kemudian langkah pengujian terdiri dari beberapa pengujian seperti, pengujian fungsional dan non fungsional.
Pengujian fungsional terdiri dari pengujian unit yang sukses menjalankan jalur pengujian yang berlandaskan 3 kasus uji, pengujian integrasi pada method memperoleh status valid dan pengujian validasi memperoleh 100% valid dari 49 kasus uji. Pengujian non-fungsional dengan memakai usability testing memperoleh hasil sistem yang bisa diterima pengguna dengan nilai akhir 73,25.
Kata kunci: Kopi, Tengkulak Kopi Given, pengambangan sistem, pengujian, Codeigniter.
Abstract
One type of beverage that comes from plants is coffee, coffee is made from processed coffee plant crops in the form of seeds. Coffee belongs to the Rubiaceae family with the genus Coffea. Coffee can also be included in the class of psychostimulant drinks which can temporarily relieve drowsiness, reduce fatigue, and increase energy as a physiological effect. The increase in the coffee industry in Indonesia is marked by the increase in consumption of processed coffee products with a percentage of up to more than seven percent in 2016 and continues to increase every year. Given coffee middlemen, as one of the coffee industry players run by the munte family, which began in 2000. Given's coffee middleman business process, which starts with purchasing coffee beans from the harvest that must be done on market days, from Thursday to Saturday every week is considered not effective to meet the needs of three tons of processed coffee stock every month. Furthermore, the sales or promotion process which is still by word of mouth is considered outdated and often reduces profits because there are often brokers who promote products to buyers and ask for profit sharing for their promotions.
Based on these problems, a system is made to simplify the process of buying and selling coffee beans at given coffee wholesalers. The system development stage includes the stages of needs analysis, implementation, and testing. In the analysis step, there are 32 functional requirements and one non- functional requirement. The implementation stages use the PHP programming language on the
CodeIgniter framework and MySQL in the database section. Then the testing step consists of several tests such as functional and non-functional testing. Functional testing consists of unit testing that successfully runs the test path based on 3 test cases, integration testing on the method obtains valid status and validation testing obtains 100% validity from 49 test cases. Non-functional testing using usability testing obtained system results that were acceptable to users with a final score of 73.25.
Keywords: Coffee, Given coffee wholesaler, system development, testing, Codeigniter.
1. PENDAHULUAN
Salah satu ragam minuman yang bersumber dari tanaman adalah kopi. Kopi masuk pada golongan famili Rubiaceae dengan genus Coffea. Umumnya kopi mempunyai dua jenis saja, yaitu Arabica dan Robusta (Saputra E., 2008). Kopi juga bisa dimasukkan ke dalam golongan psikostimulant drinks yang mampu menghilangkan rasa mengantuk sementara, meredam lelah, dan peningkatan energi sebagai efek fisiologisnya(Bhara L.A.M., 2005). Kopi sudah ada di Indonesia semenjak tahun 1696 yang dibawa masuk Belanda ke Batavia(Jakarta) dari India, tetapi pada masa itu rusak oleh bencana alam banjir dan gempa bumi. Sejak saat itu pertumbuhan kopi di Indonesia semakin meningkat dan Indonesia menjadi salah satu negara eksportir di dunia.
Peningkatan konsumsi hasil olahan kopi sebesar tujuh persen pertahun menjadi tanda meningkatnya industri kopi di Indonesia(Kemenperin, 2016).
Pada setiap minggunya tengkulak kopi Given harus mendapatkan bobot minimal bahan baku sebesar 2 ton dalam bentuk greenbean.
Untuk mendapatkan bobot ini maka pemilik tengkulak kopi Given harus membeli bahan baku mentah ke pasar besar yang mana hanya terjadi pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu.
Sementara pada hari yang sama itu juga pemilik harus melakukan pengawasan pada area produksi kopi. Total bobot yang akan didapatkan pada akhir belanja juga sulit di prediksi ketepatannya, yang menyebabkan sulitnya untuk menyiapkan jumlah uang yang harus dibawa untuk membeli bahan kopi mentah.
Jauhnya jarak tempuh Medan ke Doloksanggul sekitar 250 Km yang dapat ditempuh selama sekitar 6 jam jika menggunakan bis atau kendaraan pribadi (Kabarmedan, 2015). Jauhnya jarak menyebabkan Tengkulak kopi Given sulit
dijangkau dan diketahui orang banyak, maka dari itu sangat sulit untuk menjual hasil olahan kopi kepada pelanggan baru atau hanya sekedar melakukan promosi. Biasanya calon pembeli baru datang dengan bantuan perantara atau makelar yang tentunya mengharapkan bayaran karena telah membawa pelanggan baru. Jika pelanggan hanya bisa didapatkan dengan cara ini maka tentunya hal ini akan mengikis total pendapat secara terus menerus.
Jumlah pembelian bahan mentah dan penjualan hasil jadi yang memiliki bobot besar ditambah lagi dengan perlu nya pencatatan jadwal pengiriman barang ke pelabuhan, jadwal belanja, dan pencatatan stok pada gudang tentunya juga menjadi salah satu perhatian ditengah sulit nya mencari sumber daya manusia yang bisa dipercaya.
Dari beberapa masalah di atas maka diperlukan juga yang namanya solusi untuk mempermudah dan mempersingkat proses bisnis. Dari segi pembelian solusi yang ditawarkan adalah dengan membuat halaman beli bahan mentah pada website yang dapat mencatat daftar petani yang mau menjual kopinya kepada tengkulak kopi Given agar tidak perlu repot untuk datang ke pasar dan tentunya juga bisa dilakukan setiap hari, agar dapat juga memprediksi jumlah uang yang harus disediakan untuk belanja bahan kopi mentah. Solusi berikutnya untuk bidang penjualan akan dibuatkan halaman untuk jual produk kopi yang telah selesai diolah pada website yang akan menawarkan fitur lelang dan negosiasi. Dan pada masalah terakhir dari sisi pencatatan maka akan ditambahkan fitur pencatatan dan penjadwalan untuk mencatat pengeluaran, pemasukan, jadwal pengiriman, stok barang pada gudang.
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian pertama yang dilakukan menggunakan metode waterfall diantaranya seperti penelitian yang dilakukan oleh (Oddy hirmawan, 2014). Dengan dibangun nya sistem informasi penjualan produk kopi KnK koffee resources diharap dapat membantu beberapa tahapan dan dapat mempersingkat waktu dan menghemat tenaga dari sumber daya manusia nya seperti menjual produk langsung dari web, melakukan promosi, dan pencatatan laporan.
Penelitian kedua yang menggunakan metode Rapid application development diantaranya seperti (Rosa Delima, Halim Budi Sentosa &
Joko Purwadi, 2017) Situs web Dutatani adalah aplikasi khusus yang dikembangkan sebagai situs web utama untuk Sistem Informasi Pertanian Terpadu (IAIS). Ini adalah sistem yang dikembangkan untuk pengolahan data, informasi, dan pengetahuan di bidang pertanian.
Sistem ini memiliki beberapa subsistem yang rencananya akan saling berhubungan dengan basis data terintegrasi. Situs web Dutatani yang dikembangkan akan menjadi halaman utama yang mengelola manajemen pengguna, manajemen konten, dan memuat tautan situs web untuk terhubung dengan situs web aplikasi lain di IAIS. Dalam proses pengembangannya, situs web Dutatani memakai metode RAD atau dikenal juga dengan sebutan Rapid Application Development, yang mana merupakan salah satu bentuk pengembangan perangkat lunak dengan keunggulan pengembangan aplikasi cepat dengan tetap menjaga kualitas produk.
Penelitian ketiga yang berjudul Direct Selling, Reselling, or Agency Selling? Manufacturer’s Online Distribution Strategies andTheir Impact.
(Xujin Pu, Shuxing Sun & Jing Shao, 2020) membahas tentang pentingnya memilih strategi bisnis penjualan untuk meningkatkan keuntungan dengan maksimal. Dalam penilitian ini ada tiga strategi penjualan atau distibusi yang akan dibandingkan yaitu, Direct selling, Reselling, dan Agency selling. Di bawah Direct selling, produsen menjual produknya ke konsumen online secara langsung. Di bawah Reselling, produsen menjual produknya melalui e-tailer. Dalam Agency selling, produsen menjual produknya kepada konsumen melalui situs web agen online dan membayar biaya komisi kepada agen. Kami menunjukkan bahwa hal yangl optimal bagi pabrikan untuk memilih
direct selling jika biaya operasi untuk saluran online menggunakan direct selling relatif rendah jika dibandingkan dengan reselling serta biaya komisi agen online. Demikian pula, direct selling melalui re-tailer optimal untuk pabrikan jika biaya operasi untuk saluran online dalam reselling cukup rendah. Selanjutnya, agency selling harus dipilih jika biaya komisi agen online cukup rendah. Namun, strategi dengan onlinecost rendah (termasuk biaya operasi di bawah penjualan langsung dan dijual kembali, dan biaya komisi di bawah penjualan agen) dapat menyebabkan laba rendah untuk pengecer tradisional, yang pada akhirnya menyebabkan rantai pasokan total untung rendah untuk keuntungan. Meskipun demikian, konsumen umumnya mendapat manfaat dari strategi distribusi online pabrikan yang optimal karena harga rendah dan jumlah tinggi.
2.2 Kopi
Menurut Bhara L.A.M arti dari kopi itu sendiri merupakan suatu jenis tumbuhan yang dapat dijadikan minuman dengan karakter psikotumulant yang dapat menyebabkan seseorang akan tetap sadar, menambah tenaga, dan mengurangi lelah dan stres saat sedang bekerja. Kopi masuk kepada golongan famili rubbiceae dan genus coffea. Kopi mempunyai dua varietas saja, yaitu arabica dan robusta.
Ahli berpendapat bahawa arti kopi itu berawal dari Bahasa Arab yaitu qahwah, yang kemudian diadaptasi menjadi Bahasa Turki dan berubah melahirkan kata kahveh, itu pertumbuhan kopi di Indonesia semakin meningkat dan Indonesia menjadi salah satu negara eksportir di dunia.
Peningkatan konsumsi hasil olahan kopi sebesar tujuh persen pertahun menjadi tanda meningkatnya industri kopi di Indonesia(Kemenperin, 2016).
2.3 Pengembangan
Pengembangan adalah tahap perubahan secara berkala untuk mencapat kondisi yang lebih baik dari sebelumnya berlandaskan aturan-aturan tertentu. Seperti halnya perencanan, para pakar memberikan penerjemahan yang berbeda-beda pada arti pengembangan. Tetapi secara umumnya ada kesepakatan yaitu pengembangan merupakan tahapan modifikasi atau tahap untuk mendapatkan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005)
2.4 Waterfall Development Model Metode waterfall biasa disebut juga
sebagai siklus hidup klasik, yaitu adalah siklus hidup yang cara pendekatannya teratur dan runtut pada pengembangan perangkat lunak, dimulai dengan tahap spesifikasi kebutuhan, kemudian langkah selanjutnya adalah tahap perencanaan, permodelan, kontruksi, deployment, dan tahap sokongan pada perangkat lunak lengkap yang dihasilkan sebagai tahap akhirnya (Pressman, 2012) 2.5 Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian ialah tahapan penilaian dari piranti lunak, tahapan ini menguji keseluruhan dari suatu piranti lunak untuk mengetahui dan mencari kesalahan/kecacatan dari priranti lunak yang telah terimplementasi. Pengujian piranti lunak merupakan titik terakhir pada langkah pengembangan perangkat lunak sebelum suatu aplikasi/piranti lunak dirilis/digunakan secara meluas oleh masyarakat umum. Dalam pengujian perangkat lunak, terdapat istilah verifikasi dan validasi. Verifikasi merupakan proses testimoni melalui penyediaan bukti objektif, bahwa prasyarat yang dilakukan telah tercapai (Kitson, Vickloy, Walz, & Wynn, 2009). sedangkan validasi adalah testimoni melalui pengujian dan penyediaan bukti objektif saat prasayarat tertentu telah terpenuhi (Kitson, Vickloy, Walz, & Wynn, 2009).
Verifikasi dan juga validasi merupakan proses yang terdokumentasi, yang berarti hasil dari kegiatan tersebut harus tercatat dan disimpan sebagai record.
2.6 Usability Testing
Tujuan pengujian usability ialah melihat tingkat kesulitan pemakaian sistem, untuk itu dilakukan pengujian sistem secara langsung kepada responden. Pengujian ini memakai metode SUS atau dikenal juga dengan System Usability Scale. Metode ini fokus terhadap penilaian dari pengguna, dengan nilai ukur yang cepat, kotor, dan dapat diandalkan (Brook, 1986). Responden yang menilai sistem dalam metode ini tidak diberikan arahan sebelumnya.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Gambar 1 menjelaskan mengenai serangkaian langkah-langkah pengembangan perangkat lunak yang diadaptasi dari metode waterfall. Tahap-tahap ini dilakukan untuk
menyelesaikan permasalahan pada Pengembangan Sistem Manajemen Tengkukak Kopi Given Berbasis Web.
Gambar 1 Flowchart Metodologi Penelitian 3.1 Rekayasa Kebutuhan
Pada tahap rekayasa kebutuhan dilakukan 4 tahapan yaitu elisitasi dan analisis kebutuhan, spesifikasi kebutuhan, manajemen kebutuhan, dan pemodelan kebutuhan. Proses elisitasi kebutuhan didapatkan dengan melakukan wawancara terhadap pemilik tengkulak kopi Given.
3.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem dipakai untuk merancang tiap-tiap kebutuhan yang sudah dijelaskan pada langkah analisis kebutuhan.
Tahap perancangan digunakan sebagai bahan perancangan/pembentukan langkah kerja yang meliputi seluruh isi sistem yang akan dikembangkan. Pada langkah ini terdapat beberapa pemodelan yaitu, antarmuka, pemodelan arsitektur, pemodelan komponen serta perancangan data. Tiap-tiap kebutuhan yang telah dijabarkan secara spesifik, dirancang dalam tahapan perancangan dengan memakai
diagram sequence. Diagram sequence menjelaskan alur dari sistem berdasarkan fungsi yang digambarkan dengan garis waktu. Selain Sequence diagram, adapun class diagram yang berguna menjeIaskan reIation di tiap-tiap keIas yang mempunyai kaitan antara suatu relation dengan relation yang lainnya pada perangkat lunak yang dikembangkan.
3.3 Implementasi Sistem
Implementasi sistem ialah langkah yang dilangsungkan saat seluruh kebutuhan yang sudah dijabarkan tuntas dirancang. Tahapan yang dikerjakan dari mulai impIementasi database yang memakai DBMS MySQL yang mana merupakan perancangan yang dilangsungkan dengan menjelaskan tabel yang dipakai menggunakan Data Definition Language atau biasa juga disebut DDL, dilanjutkan dengan impIementasi logika program yang memakai kerangka CodeIgniter dan kemudian implementasi antarmuka yang mana merupakan hasil dari implementasi dengan memakai framework bootstrap yang di support oleh Javascript, CSS, dan juga HTML.
3.4 Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilangsungkan dengan mengetes sistem yang sedang dibangun, untuk mencari tahu berhasil atau tidaknya implementasi pada sistem yang berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang sudah dijabarkan.
Pengujian sistem ini juga dipakai untuk memperoleh kecacatan pada software yang sedang dibangun. Pengujian sistem ini memakai pengujian whitebox seperti pengujian unit dan pengujian integrasi untuk mengetes struktur source code dan memakai pengujian blackbox seperti pengujian validasi untuk mengetes struktur interface, dan diakhiri dengan melaksanakan pengujian usability untuk penilaian kelayakan sistem yang sudah dibuat.
3.5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dikerjakan pada saat seluruh tahap metodologi yang diawali dari studi literatur, analisis kebutuhan, peracangan sistem, implementasi sistem dan pengujian sistem sukses dikerjakan secara bertahap. Kesimpulan yang valid didapat pada saat software yang dibangun sudah lolos langkah pengujian. Selain kesimpulan, ada juga saran yang berguna untuk menambahkan kekurangan pada saat pembangunan sistem manajemen tengkulak
kopi Given berbasis web. Saran berguna sebagai pengembangan lebih lanjut untuk sistem kedepannya.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bagian hasil dan pembahasan akan dijelaskan mengenai tahapan dari pengembangan Sistem Manajemen Tengkulak Kopi Given Berbasis Web.
4.1 Analisis Kebutuhan
Hasil dari tahapan analisis kebutuhan yang dilakukan, setelah melakukan wawancara dan melihat artefak dokumen mendapatkan beberapa kebutuhan yang diantaranya terdapat 32 kebutuhan fungional dan 1 kebutuhan non- fungsional.
4.1.1 Deskripsi Umum Sistem
Pembangunan sistem manajamen tengkulak kopi Given berbasis web adalah sistem yang dibangun untuk dapat membantu dan memfalisitasi pihak tengkulak kopi Given untuk mencari biji kopi mentah ke petani tanpa harus mencari biji kopi mentah ke pasar secara langsung dan juga untuk membantu memasarkan biji kopi olahan lansung ke pihak pembeli. Sistem ini fokus untuk meningkatkan pembelian biji kopi mentah, pemasaran dan penjualan biji kopi olahan secara online dari pihak tengkulak kopi Given, dan juga untuk mempermudah user petani untuk menjual hasil panen mereka kepada pihak tengkulak kopi Given dan juga mempermudah user pembeli untuk mencari produk biji kopi olahan yang mereka inginkan.. Tujuan utama dari sistem ini adalah mempermudah pihak tengkulak kopi Given untuk membeli kopi mentah ke petani tanpa harus datang ke pasar mingguan dan juga mempermudah untuk menjual biji kopi hasil olahan langsung ke pihak pembeli secara online.
4.1.2 Spesifikasi kebutuhan Sistem
Berdasarkan analisis kebutuhan ditemukan 4 aktor yang menjadi pengguna dari sistem ini.
Tiap-tiap aktor bisa diperhatikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Identifikasi Aktor
No Nama Aktor Deskripsi
1 Admin Admin ialah aktor yang bisa menjalankan serta memeriksa seluruh fitur
yang ada pada layanan website tengkulak kopi Given.
2 Pembeli Customer adalah aktor yang dapat mengakses web ketika sudah terdaftar dalam database dan sudah melalui tahap login.
Customer sendiri dapat melakukan transaksi pembelian kopi pada website tengkulak kopi Given.
3 Petani/Penjual Petani adalah aktor yang dapat mengakses web ketika sudah terdaftar dalam database dan sudah melalui tahap login, dan petani dapat melakukan transaksi penjualan bahan kopi
mentah pada website tengkulak kopi Given.
4 Pengunjung Pengunjung adalah aktor yang dapat melihat halaman website tengkulak kopi Given tanpa pernah melakukan proses daftar pada halaman web.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang diperoleh kemudian dilakukan pemodelan kebutuhan dengen menggunakan usecase diagram. Sampel pemodelan kebutuhan sistem dengan menggunakan usecase diagram dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Usecase Diagram 4.2 Perancangan Sistem
Dalam tahap perancangan sistem melakukan perancangan arsitektur, perancangan data, perancangan komponen, dan perancangan
antarmuka.
4.2.1 Perancangan Sequence Diagram
Perancangan diagram sequence dilakukan
terhadap 3 fungsi yang sesuai dengan kebutuan yang sudah didefinisikan didalan usecase scenario. Untuk 3 fungsi tersebut diantaranya menambah daftar beli kopi, melihat daftar beli kopi, merubah daftar beli kopi.
4.2.2. Perancangan Class Diagram
Perancangan diagram class dibagi kedalam dua bagian, yaitu perancangan secara umum dan secara detail. Perancangan umum bertujuan untuk menguraikan deskripsi dari objek-objek yang terbentuk bersama hubungannya. Pada perancangan umum akan dijelaskan relasi tiap- tiap class yang menyertakan bagian dari controller, sedangkan secara detail proses definisi atribut dan operasi pada setiap class dilakukan pada tahap perancangan detail.
Perancangan ini ditujukan pada bagian model dan controller. Pada bagian model terdapat sepuluh class. Pada perancangan class diagram diperoleh sejumlah 15 class yang berada pada controller dan 10 class yang berada pada model.
4.2.3. Perancangan Database
Perancangan basis data memakai Entity Relationship Diagram (ERD) yang kemudian dikembangkan lagi menjadi Physical Data Model (PDM), ketika memasuki tahap dalam pembuatan model, relasi antar entitas data sistem ditampilkan di dalam PDM yang dilakukan pada tahap perancangan data. Pada perancangan database diperoleh sejumlah 14 entitas atau tabel yang saling berelasi, entitas tersebut diantaranya user, admin, pembeli, petani, jual, jual_keranjang, jual_pembayaran, kopi_mentah, lelang, lelang_bid, lelang_keranjang, lelang_pembayaran, slider, transaksi_jual_kopi_admin.
4.2.4. Perancangan Komponen
Sub sistem yang rinci dari setiap bagian software akan dipaparkan pada tahap perancangan komponen. Pada perancangan komponen akan memaparkan alur algoritme.
Contoh dari perancangan komponan yang dikerjakan bisa diperhatikan pada Gambar 3.
Gambar 3 Pseudocode Method tambahEditBid()
4.2.5. Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka dipakai untuk mendesain tampilan sistem yang akan dibangun bisa diperhatikan di Gambar 4.
Gambar 4 Perancangan Antarmuka Halaman Jual Kopi
4.3. Implementasi Sistem
Tahap implementasi sistem akan dikerjakan saat tahapan perancangan rampung.
Tahapan implementasi akan dikerjakan mengacu dari hasil perancangan sistem yang sudah diperoleh pada tahapan perancangan dan analisis kebutuhan. Implementasi sistem dengan kode program yang mempunyai landasan dari perancangan algoritma, disertai dengan implementasi data dan implementasi antarmuka yang cocok dengan perancangan serta perancangan antarmuka. Penjelasan tentang implementasi sistem selanjutnya akan dimulai dari langkah spesifikasi sistem, dilanjutkan dengan implementasi data, kemudian dilanjutkan dengan implementasi kode program, dan diakhiri dengan implementasi antarmuka.
4.3.1. Spesifikasi Sistem
Dalam bagian spesifikasi sistem ini hendak dirincikan spesifikasi yang akan dipakai oleh sistem, mulai dari spesifikasi rincian perangkat lunak dan spesifikasi rincian perangkat keras yang akan dipakai dalam pengembangannya.
Spesifikasi perangkat keras yang dipakai bisa diperhatikan di Tabel 2, sementara untuk spesifikasi perangkat lunak diperlihatkan pada Tabel 3.
Tabel 2 Spesifikasi Perangkat Keras
Tabel 3 Spesifikasi Perangkat Lunak 4.3.2. Implementasi Kode Program
Implementasi kode program berlandaskan pada perancangan komponen. Pada bagian ini perancangan komponen dalam bentuk pseudocode dialihkan ke dalam bentuk bahasa pemrograman PHP pada kerangka kerja Codeigniter.
4.3.3. Implementasi User Interface
Pada impementasi user interface berisi mengenai kesimpulan tampilan sistem dari tahap implementasi yng sudah dikerjakan.
Implementasi user interface kerangka kerja Laravel. Pada tahap ini dimasukkan 3 contoh implementasi atarmuka sistem yaitu, implementasi antarmuka menambah daftar lelang kopi, implementasi antarmuka menambah daftar jual kopi, dan implementasi antarmuka menambah daftar beli kopi. Contoh impementasi antarmuka dari penelitian ini bias diperhatikan di Gambar 5 sampai dengan Gambar 7.
Gambar 5 Implementasi Antarmuka Menambah Daftar Lelang Kopi
Gambar 6 Implementasi Antarmuka Menambah Daftar Jual Kopi
Gambar 7 Implementasi Antarmuka Menambah Daftar Beli Kopi
4.4. Pengujian Sistem
Tahap ini melakukan pengujian dari hasil yagn didapat dari implementasi sistem dan memeriksa kesesuaian dengan perancangan dan analisis kebutuhan, apakah sudah memenuhi ekpektasi yang diharapkan. pengujian unit, pengujian integrasi, pengujian validasi, dan pengujian usabilitas adalah pengujian yang akan dilakukan didalam penelitian ini.
4.4.1. Pengujian Unit
Pengujian unit dikerjakan dengan mengetes kode program. Pengujian ini memakai pengujian tipe basis path testing dalam kategori pengujian white box testing.
Dalam mengerjakan pengujian unit mengerjakan pemetaan kode program (flowgraph kode program) dan kemudian menetapkan jalur independent. Setelah memperoleh jalur independent kemudian
No Nama
Komponen Spesifikasi 1 Processor Intel(R) Core(TM) i5-
4210U CPU @
1.70GHz (4 CPUs),
~2.4GHz 2 Memori (RAM) 8 GB 3 Hard Disk Drive 512 GB
No Nama Komponen
Spesifikasi 1 Operating System Windows 10 64 Bit 2 Text Editor Sublime Text 3 3 Programming
Language
PHP 7.3.12 4 Framework Codeigniter 3.1.9 5 Editor
Dokumentasi
Draw.io, Visual Paradigm Enterprise Version 16.0 6 Editor
Perancangan
Microsoft Word 2010
dilaksanakan pengujian terhadap method, untuk menjalankan tiap-tiap jalur independent.
Setelah dilaksanakan pengujian terhadap
method tambahLelang(),method
register(),method teditTambahBid(), Berdasar peda method diatas memperoleh bahwa setiap jalur independent dapat dijalankan dan memperoleh hasil valid.
4.4.2. Pengujian Integrasi
Pengujian integritas bertujuan untuk menjamin setiap komponen atau method sudah terintegrasi satu sama lain. Pengujian integrasi ini menggunakan pendekatan bottom-up. Setelah dilakukan pengujian integrasi pada method tambahLelang() dan insert() memperoleh hasil valid.
4.4.3. Pengujian Validasi
Pengujian validasi memakai pendekatan blackbox testing. Pengujian ini hanya melaksanakan pengetesan fungsi tanpa memperhatikan dari kode program. Dasar dari pengujian validasi dari use case scenario yagn telah dibuat, dan untuk melakukan pengujian ini dengan cara memberikan input dan memperhatikan hasil output yang ditunjukkan.
Dari 49 kasus uji yang dilaksanakan, semua fungsi berjalan dengan baik dan menghasilkan 100% valid.
4.4.5. Pengujian Usability
Penggujian usability untuk sistem yamg dikembangkan memakai pendekatan metode system usability scale (SUS). Pengujian usability dilaksanakan dengan memberikan 10 butir pertanyaan terhadap pengguna selepas pengguna menggunakan sistem. 10 butir tersebut terdiri dari pertanyaan ganjil dan genap. untuk pertanyaan ganjil, cara kalkulasi nilai SUS dengan melaksanakan -1 terhadap skor pilihan pengguna (nilai pengguna - 1), dan untuk pertanyaan genap, kalkulasi SUS dengan mengurangi pilihan pengguna dengan nilai 5 (5 – nilai pengguna). Setelah memperoleh skor kemudian dikalikan dengan 2.5 untuk memperoleh rata-rata skor SUS dari pengguna.
Skor dengan 0-50 termasuk golongan Not Acceptable, skor 51-70 termasuk golongan Marginal, dan skor 71-100 termasuk golongan Acceptable. Pengujian ini dilaksanakan terhadap pemangku kepentingan pada pemilik tengkulak kopi Given, petani atau keporasi kecil dan pengguna. Hasil pengujian ini
membuktikan bahwa semua pengguna dapat menerima sistem yagn dapat dilihat dari perhitungan skor SUS mendapatkan skor 73,25 yng bisa diperhatikan pada Tabel 4.
Tabel 4 Skor SUS Pengujian Usability Admin
5. KESIMPULAN
Berlandaskan hasil penelitian dari awal hingga selesai maka bisa diambil kesimpulan bahwa hasil analisis kebutuhan pengembangan sistem manajemen tengkulak kopi Given berbasis web, memiliki kebutuhan fungsional sebanyak tiga puluh dua dan satu kebutuhan non-fungsional yang menjadi perolehan hasil di tahap ini. Selain itu, pembeli, petani atau koperasi kopi kecil dan tengkulak kopi Given itu sendiri merupakan aktor yang terlibat pada sistem. Hasil analisis dari studi literatur, wawancara, dan obervasi sudah dicocokan dengan kebutuhan yamg diperlukan oleh tengkulak kopi Given. Berasaskan hasil analisis kebutuhan menyusun hasil tahap perancangan.
Hasil yang diperoleh dari tahap perancangan meliputi, perancangan sequence diagram, perancangan class diagram, perancangan algoritme, perancangan basis data dan perancangan antarmuka. Spesifikasi pengembangan terhadap sistem, implementasi basis data, implementasi kode program dan implementasi antarmuka merupakan hasil yang didapatkan pada tahap implementasi dari pengembangan sistem manajemen tengkulak kopi Given berbasis web. Pengujian unit, pengujian integrasi, pengujian validasi dan pengujian usability merupakan tahapan dalam pengujian yang sudah dijalankan pada sistem.
Pengujian unit dan integrasi menggunakan metode whitebox testing, dan untuk metode blackbox testing dilakukan untuk pengujian
validasi. Tiga fungsi yang ada dilakukan untuk pengujian unit. Hasil 100% valid untuk pengujian validasi terhadap empat puluh sembilan kasus uji fungsional. Hasil skor 73.25 dan dikategorikan acceptable didapatkan dari pengujian non-fungsional, yaitu pengujian usability, sehingga sistem telah memenuhi kebutuhan dari pengguna.
Untuk penelitian yang dilakukan selanjutnya, terdapat saran menambahkan kebutuhan untuk dapat merubah profil setiap penggunanya, menambahkan kebutuhan untuk dapat memprediksi penjualan di tiap bulan kedepannya, menambahkan kebutuhan untuk dapat melakukan pembayaran via payment gateway, menambahkan kebuthan untuk tracking pengiriman barang.
DAFTAR PUSTAKA
Mc.,Leod, R. Jr. 2002. System Development: A Project Management Approach. New York: Leigh Publishing LLC.
Kendall, J.E. & Kendall, K.E. 2010. Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta: Indeks.
Sommerville, Ian. 2011. Software Engineering - 9th edition. Boston: Addison-Wesley.
Bell, Douglas, 2005. Software Engineering For Student. Essex: Addison-Wesley.
Pressman, Roger. S. 2010. Software Engineering: A Practitioner's Approach, Seventh Edition. New York: Mcgraw-Hill.
Kemenperin. 2016. Menperin: Gaya Hidup Dorong Industri Kopi Tumbuh.
[online]Tersedia di:
http://www.kemenperin.go.id/artikel/6620/
Pengolahan-Kopi-Jadi-Industri-Prioritas [diakses pada 24 januari 2019]
IndonesiaStudents, 2017. Pengertian kopi dan sejarahnya dan jenis nya[online] tersedia di:
https://www.indonesiastudents.com/penger tian-kopi-dan-sejarah-dan-jenisnya/
[diakses pada 24 januari 2019]
Jurnal, 2018. Mengenal sistem informasi manajemen dan manfaat nya pada perusahaan.[online] terserdia di:
https://www.jurnal.id/id/blog/2018- mengenal-sistem-informasi-manajemen- dan-manfaatnya-bagi-perusahaan/ [diakses pada 24 januari 2019]
Piyaneo.wordpress, 2014. Rapid application development (RAD)[online] tersedia di:
https://piyaneo.wordpress.com/2014/05/10/
rapid-application-development-rad/
[diakses pada 24 januari 2019]
Riyadi dan Bratakusumah, Deddy Supriyadi, 2004. Perencanaan Pembangunan Daerah.
Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Supono & Putratama, Vidiandry., 2016.
Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter.
Yogyakarta: Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA.