• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori evolusi darwin dalam pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Teori evolusi darwin dalam pendidikan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Nama

: Widia Indah Nirmala

Nim

: 1000479

Teori Evolusi

Teori evolusi dimaksudkan sebagai penjelasan tentang bagaimana evolusi itu terjadi (mekanisme evolusi). Bisa terjadi ada beberapa penjelasan yang diberikan mengenai suatu fenomena. Mengenai evolusi, pada abad ke-19 Lamarck memberikan penjelasan bagaimana evolusi itu terjadi, yang dikenal sebagai teori evolusi Lamarck atau teori Lamarck. Penjelasan yang diberikan oleh Lamarck itu kemudian dianggap tidak benar karena ada penjelasan lain yang dipandang lebih memuaskan, terutama yang diberikan oleh Darwin dan dikenal sebagai teori evolusi Darwin atau teori Darwin.

Selain sebagai penjelasan tentang evolusi, teori evolusi bisa juga dimaksudkan sebagai teori yang menyatakan bahwa ada ada kekerabatan di antara organisme (Panchen, 1992) atau ada perubahan dan diversifikasi makhluk hidup. Dalam hal ini teori evolusi merupakan

penjelasan terhadap berbagai fenomena yang kemudian ditunjuk sebagai bukti evolusi.

Evolusi, teori evolusi, dan teori Darwin adalah tiga hal yang berbeda meskipun berkaitan sangat erat. Evolusi dapat dipandang sebagai fakta dan sebagai teori. Sebagai fakta, evolusi adalah perubahan. Teori evolusi menjelaskan mekanisme perubahan itu. Teori Darwin hanyalah salah satu dari beberapa teori evolusi yang pernah diajukan, dan sekarang telah banyak

mengalami penyempurnaan. Menentang teori Darwin belum tentu menentang teori evolusi karena bisa juga berarti mengajukan teori evolusi lain yang lebih baik dari teori evolusi Darwin. Menentang teori evolusi seyogyanya dilakukan dengan memberikan penjelasan (teori) lain yang lebih dapat diterima mengenai berbagai fakta yang selama ini diyakini sebagai bukti evolusi atau fakta yang selama ini dapat dijelaskan berdasarkan konsep evolusi.

Daftar pustaka:

http://zaifbio.wordpress.com/2010/05/26/evolusi-teori-evolusi-dan-teori-darwin/

(2)

Tentang pendidikan banyak definisi yang berbagai macam, namun secara umum ada yang mendefinisikan bahwa, pendidikan adalah suatu hasil peradaban sebuah bangsa yang dikembangkan atas dasar suatu pandangan hidup bangsa itu sendiri, sebagai suatu pengalaman yang memberikan pengertian, pandangan, dan penyesuaian bagi seseorang yang menyebabkan mereka berkembang. Definisi pendidikan secara lebih khusus ialah suatu proses pertumbuhan di dalam mana seorang individu di bantu mengembangkan daya-daya kemampuannya,

bakatnya, kecakapannya dan minatnya. Sehingga dapat di simpulkan disini bahwa pendidikan adalah, suatu usaha sadar dalam rangka menanamkan daya-daya kemampuan, baik yang berhubungan dengan pengalaman kognitif (daya pengetahuan), afektif (aspek sikap) maupun psikomotorik (aspek ketrampilan) yang dimiliki oleh seAorang individu.

Pembangunan pendidikan yang sudah dilaksanakan sejak Indonesia merdeka telah memberikan hasil yang cukup mengagumkan sehingga secara umum kualitas sumberdaya manusia Indonesia jauh lebih baik. Namun dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, kita masih ketinggallan jauh. Dunia pendidikan kita masih menghadapi berbagai masalah internal yang cukup mendasar dan bersifat kompleks. Kita masih menghadapi sejumlah masalah yang sifatnya berantai sejak jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Rendahnya kualitas pada jenjang sekolah dasar sangat penting untuk segera diatasi karena sangat berpengaruh terhadap pendidikan selanjutnya.

Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan di tanah air kita dewasa ini, yaitui:

1. Bagaimana semua warga Negara dapat menikmati kesempatan pendidikan.

2. Bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan kerja yang mantap untuk dapat terjun kedalam kancah kehidupan bermasyarakat.

Yang pertama mengenai masalah pemerataan, dan yang kedua adalah masalah mutu, relevansi, dan juga efisiensi pendidikan.

1. 1. Masalah Pemerataan Pendidikan

Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaiman sistem pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh warga Negara untuk

memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan itu menjadi wahana bagi pembanguana sumber daya manusia untuk menunjang pembangunan. Masalah pemerataan pendidikan timbul apabila masih banyak warga Negara khususnya anak usia sekolah yang tidak dapat di tampung dalam sistem atau lembaga pendidikan karena kurangnya fasilita pendidikan yang tersedia.

(3)

Berarti pokok permasalahan mutu pendidikan lebih terletak pada masalah pemprosesan pendidikan. Selanjutnya kelancaran pemprosesan pendidikan ditunjang oleh komponen pendidikan yang terdiri dari peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana

pembelajaran, dan juga masyarakat sekitar. Dan Masalah mutu pendidikan juga mencakup masalah pemerataan mutu.

1. 3. Masalah Efisiensi Pendidikan

Pada hakikatnya masalah efisiensi adalah masalah pengelolaan pendidikan, terutama dalam pemanfaatan dana dan sumber daya manusia. Dan sistem pendidikan yang efesien ialah dengan tenaga dan dana yang terbatas dapat di hasilkan sejumlah besar lulusan yang berkualitas tinggi. Para ahli banyak mengatakan bahwa sistem pendidiakn sekarang ini masih kurang efisien. Masalah efisiensipendidikan mempersoalkan bagaimana suatu sistem pendidikn

mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan. Jika

penggunaannya hemat dan tepat sasaran dikatakan efisiensinya tinggi. Masalah ini meliputi pengangkatan, penempatan, dan pengembanagan tenaga kependidikan.

1. 4. Masalah Relevansi Pendidikan

Masalah relevansi pendidikan mencakup sejauh mana sistem pendidikan dapat menghasilkan luaran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan, yaitu masalah-masalah seperti yang digambarkan dalam rumusan tujuan pendidikan nasional.

Alternatif solusinya:

1. 1. Solusi Masalah Pemerataan Pendidikan Dengan Cara konvesional antara lain:

1) Membangun gedung sekolah seperti SD inpres dan atau ruangan belajar.

2) Menggunakan gedung sekolah untuk double shift (sistem bergantian pagi dan sore). 1. 2. Solusi Masalah Mutu, Efisiensi dan Relevansi Pendidikan

(4)

b) Pengembanagn kemanpuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut. c) Penyempurnaaan kurikulum

d) Pengembanagan prasarana yang menciptakan lingkungan yang tenteram untuk belajar e) Penyempurnaan sarana belajar seperti buku paket, media pembelajaran

f) Peniungkatan adminisrasi manajemen khususnya yang mengenai anggaran g) Kegiatan pengendalian mutu.

Permasalahan pokok pendidikan sebagaimana telah diutarakan diatas merupakan masalah pembangunan mikro, yaitu masalah-masalah yang berlangsung di dalam sistem pendidikan sendiri. Masalah mikro tersebut berkaitan dengan masalah makro pembangunan, yaitu masalah di luar sistem pendidikan, sehingga harus diperhitungkan dalam memecahkan masalah mikro pendidikan.

Masalah-maslah makro yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan, yaitu:

1. Perkembangan iptek dan seni. 2. Laju pertumbuhan penduduk. 3. Aspirasi masyarakat.

4. Keterbelakang budaya dan sarana kehidupan.

Daftar pustaka:

Referensi

Dokumen terkait

Karena itu pula, sekali teori telah dibangun dan diterima oleh kalangan ilmuwan dalam bidangnya, maka teori akan melaksanakan berbagai fungsinya, yaitu mengantar

Teori belajar juga dapat dipahami sebagai prinsip umum atau kumpulan prinsip yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atas sejumlah fakta dan penemuan

Dengan menggunakan model penelitian kualitatif yang berobjek pada Penafsiran T{ant}a>wi> Jauhari> dalam QS al-Mu’minu>n (23): 12-14 dan Implikasi Terhadap Teori Evolusi

Max weber mengembangkan sebuah teori mengenai manajemen birokrasi yang menekankan pada kebutuhan. akan hierarki yang ditetapkan dengan ketat untuk mengatur wewenang dan

Hasil yang dicapai adalah animasi 3D Hologram pengenalan teori evolusi manusia menurut Charles Darwin dengannprinsip kerja 3D holographic reflection yang

Baru kemudian tahun 1981 Margulis mengajukan Teori Endosimbiosis Serial (TES), yaitu evolusi sel eukariot melibatkan simbiosis dari beberapa sel nenek moyang yang saling bebas

Keberadan teori evolusi Darwin dapat dibenarkan melalui ilmu pengetahuan, karena teori ini mula-mula mengungkap misteri asal- usul kehidupan manusia secara sistematis dan

Dalam pandangan teori Evolusi menurut Darwin meski pada perkemban- gannya kemudian banyak yang menentang, dikatakan bahwa kehidupan manusia ber- evolusi dalam menjaga eksistensi