• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN AJAR : PRODUKSI PERSPEKTIF TAFSIR Mohammad Bashri Asyari PRODUKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAHAN AJAR : PRODUKSI PERSPEKTIF TAFSIR Mohammad Bashri Asyari PRODUKSI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN AJAR : PRODUKSI PERSPEKTIF TAFSIR Mohammad Bashri Asyari

PRODUKSI A. Mukaddimah

Produksi merupakan merupakan unsur utama dalam menenuhi kebutuhan manusia baik yang primier, sekunder atau yang tersier.Aktivitas produksi meliputi kegiatan mengolah, mengelola, dan mengambil manfa’at dari lingkungan alam sehingga dapat memberi added value ( nilai tambah) bagi kesejahteraan hidup manusia di dunia dan dapat meraih al-falah ( kesuksesan dan kemenangan) di akhirat.Karenanya, aktivitas produksi harus mematuhi etika produksi yang ditetapkan dalam syari’at Islam.

B.Teks Ayat

Terdapat beberapa ayat yang terkait produksi, diantaranya:

1. Firman Allah SWT.dalam Surat al-Mulk:15:

َ وُه

َ يِذَّلا

َ ل ع جَ

َُمُك لَ

َ ض ْرلأاَ

َ لاوُل ذ اوُشْما فَ يِفَ ا هِبِكا ن مَ اوُلُك وَ

َْنِمَ

َِهِق ْز ِرَ

َِهْي لِإ وَ

َُروُشُّنلاَ

َ ( ١٥ )

َ

Artinya:” Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan Hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.(al-Mulk:15)

2. Surat al-Jum’ah:10 :

ا ذِإ ف

َِت ي ِضُقَ

َُةلاَّصلاَ او ُرِش تْنا فَ يِفَ

َ ِض ْرلأاَ اوُغ تْبا وَ

َْنِمَ

َِلْض فَ

ََِّاللَّ او ُرُكْذا وَ

َ َّاللَّ ا ًريِث كَ

َْمُكَّل ع لَ

َ نوُحِلْفُتَ

َ ( ١٠ )

َ

ََ Artinya:”Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”.(al- Jum’ah:10)

Ayat pertama mengisyaratkan tiga unsur produksi:Pertama,Unsur ruhiyah yang menjadi motivasi dalam melakukan aktifitas produksi. Unsur ini memotivasi seorang muslim untuk tunduk dan patuh pada perintah Allah SWT. dalam berusaha dan berjihad fi sabilillah dalam sektor ekonomi,menguatkan dan mengangkat taraf kehidupan material dan sosial baik individu atau masyarakat agar mampu berdikari dalam memenuhi kebutuhan primier dan sekunder,membantu orang lain dan bukan

(2)

minta bantuan serta mengangkat posisi bangsa dan kehormatan dirinya di depan bangsa-bangsa lainnya.

Selanjutnya ayat ini mengisyaratkan unsur produksi kedua,yaitu harta yang dalam ayat disebut dengan “bumi”.Sedangkan unsur produksi ketiga, berjalan di penjuru bumi dan memakan rizqi Allah mengisyaratkan aktivitas produksi (labour).

Unsur produksi menurut ayat ini yang terpenting adalah amal(labour) dan harta(barang).Konsumsi tidak akan terjadi tanpa adanya kedua unsur diatas.

Penggalan ayat”َ روشنلاَ هيلاَ وَ هقزرَ نمَ اولكَ وَ اهبكانمَ ىفَ اوشماف “ memberi isyarat bahwa sumber daya alam ini milik manusia secara umum, memberi kesempatan secara terbuka, distribusi yang adil dan bahwa evaluasi dan pahala tergantung kepada komitmennya terhadap aturan-aturan yang ditetapkan oleh syari’ ( Allah SWT.).

Ekonomi Islam berbasis pada usaha bukan konsumtif,jual beli dan tidak juga pada perdagangan karena yang terkahir ini hanyalah sarana dan bersifat sekunder.

Ayat kedua menyatakan secara tegas seorang muslim tidak kenal berhenti berusaha,bekerja dan memproduksi kecuali ketika tiba waktu menunaikan ibadah kepada Allah SWT.,seperti shalat jum’at yang disebut dalam ayat.Menurut al-Biqa’i, kata “ ibtigha’min fadhlillah “ disebit 12 kali dan menurutnya, bahwa kata ibtigha’ tidak hanya berarti mencari atau bekerja, tetapi maknanya mencari dengan giat dan bersungguh-sungguh.1

Ayat ini juga menganjurkan kaum lelaki mencari fadhlun ( karunia) Allah SWT.

di muka bumi disertai do’a kepada-Nya setelah menunaikan shalat jum’at.Perintah ini menunjukkan bahwa laki-laki yang wajib mencari nafkah karena perempuan tidak diwajibkan shalat jum’at.

Karunia Allah sangat luas dan banyak dan mencarinya tidak terbatas pada kemahiran dalam berniaga , mengimpor dan komsumsi,tetapi makna berusaha di atas bumi adalah meneliti kandungan dan strukturnya serta hal-hal yang terpendam di dalamnya,membuat innovasi-innovasi tehnologi terapan untuk mengeksplorasinya dan kemudian dipergunakan dengan cara yang terbaik.Sedangkan jual beli hanyalah sarana saja.

Kekayaan bumi , hewan dan ternak yang kesemuanya merupakan sumber produksi dan perdagangan seharusnya lebih diperhatikan.Oleh karenanya, dalam al- Qur’an banyak diceritakan tentang sumber-sumber produksi dan bahkan dijadikan nama surat al-Qur’an,seperti: al-An’am, al-Maidah,al-Hadid, al-Baqarah dan lain-lain.

Produksi dalam bahasa Arab disebut intâj yang berarti:” menjadikan sesuatu yang ada menjadi sesuatu yang memiliki nilai dan manfa’at lebih. Dalam ilmu ekonomi, dipahami sebagai aktifitas untuk mengolah sumber daya dalam bentuk lain yang mempunyai nilai dan manfa’at yang lebih.Sumber daya alam ini menurut al- Qur’an ada di daratan dan di laut sebagaimana firman Allah berikut:

1 .Al-Biqa’I, Nadhmu al-Durar, juz III, hlm, 84

(3)



َ



َ



َ



َ



َ



ََ َ َ َ َ 

َ



َ



َ



َ



ََ َ َ َ َ َ 

َ



َ



َ



َ



َ

َ

Artinya:” Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang Telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.



َ



َ



َ



ََ َ َ 

َ



َ

َ

ََ َ َ 

َ



َ

َ

َ

َ ََََ

Artinya:”Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.



َ



َ



َ



َ



َ



َ



َ



َ



َ



َ



َ



َ

َ



َ



َ



َ



َ



َ

َ

Artinya:”Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”.



َ

َ

َ

َ

َ



َ



ََ

Artinya:” Dan kepunyaanNya lah bahtera-bahtera yang Tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung”.



َ



َ



َ



َ



َ

Artinya:” Dari keduanya keluar mutiara dan marjan”.



َ



َ



َ



َ



َ



َ



َ



َ



َ



َ



ََ َ َ َ 

َ



َ



َ



َ



َ



َ



َ

َ

Artinya:” Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur”.



َ



َ



َ



َ



َ



َ



َ



َ



َ

َ



َ



َ



َ



َ



َ



َ



َ

(4)

Artinya:” Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.



َ



َ



َ



َ



َ



َ



َََ َ َ َ َ 

ََ َ َ َ 

َ



َ



َ



َ



َ



َ



َ



ََ َ َ َ َ 

َ َََ

Artinya:” Hingga apabila dia Telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan Mereka berkata: "Hai Dzulkarnain, Sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, Maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?"( QS. Al-Kahfi:93-94).

Semua sumber alam ini hendaknya dikelola agar produktif.Tanah misalnya, tidak boleh ada yang nganggur/tidak berproduksi.Dalam kitab fiqh klasik dikenal dengan” ihya’ aldhi al-mayyit” (menghidupkan tanah yang mati).Penduduk yang menjadikan tanah/sawah produkif, tanpa idzin pemerintah pun, berhak mengelola dan memilikinya.Sebaliknya, apabila tanah diterlantarkan lebih dari tiga tahun boleh dicabut kepemilikannya oleh pemerintah .(HR.Baihaqi).

Hasil produk tidak harus dinikmati oleh manusia saja,hewan pun punya jatah, dan karenanya apabila kita menanam pohon dan berbuah,buahnya dimakan dengan burung, dinilai sedekah dari hasil menanam.HR.Ahmad dan al-Darimi) :

لَوهفََةيفاعلاَهتلكأَامَو ةقدصلاَه

Anjuran untuk memproduksi dalam al-Qur’an tidak hanya dilakukan dengan anjuran langsung, tetapi juga ada yang secara tersirat,seperti anjuran untuk selalu berinfaq yang diulang-ulang. Kita tahu bahwa tidak mungkin berinfaq kalau tidak punya penghasilan.Disamping itu ada anjuran untuk mengkonsumsi dengan wajar dan tidak berlebihan,bersyukur atas nikamt Allah dan peringatan agar jangan menyimpang dari tujuan utama sehingga terhindar dari kesia-siaan seperti yang dilakukan oleh kaumnya Nabi Shaleh as.

Tidak ada keterangan dalam al-Qur’an yang terkait dengan tehnis produksi ,karena semuanya diserahkan kepada akal manusia dan pengalamannya. Kendati demikian, al-Qur’an mengarahkan setiap muslim untuk ihsan (professional)dalam memproduksi dan cakap dalam mengelolanya sebagaimana diisayaratkan dalam Surat al-Mulk:1-4:

َ ك را ب ت

َ يِذَّلا

َِهِد يِبَ

َُكْلُمْلاَ

َ وُه وَ ى ل عَ

َ ِلُكَ

َ ءْي شَ

َ ريِد قَ

َ ( ١ ) يِذَّلا

َ

َ ق ل خ

َ ت ْو مْلاَ

َ ةا ي حْلا وَ

َْمُك وُلْب يِلَ

َْمُكُّي أَ

َُن سْح أَ لا م عَ

َ وُه وَ

َُزي ِز عْلاَ

َُروُف غْلاَ

َ

( ٢ ) يِذَّلا

َ

َ ق ل خ

َ عْب سَ

َ تا وا م سَ اًقا بِطَ

ا مَ ى ر تَ يِفَ

َِقْل خَ

َِن مْح َّرلاَ

َْنِمَ

َ ت ُوا ف تَ

َِع ِج ْرا فَ

َ ر ص بْلاَ

َ

َْل ه ى ر تَ

َْنِمَ

َ روُطُفَ

َ ( ٣

ََّمُث)

َِع ِج ْراَ

َ ر ص بْلاَ

َ

َِنْي ت َّر ك

َْبِل قْن يَ

َ كْي لِإَ

َُر ص بْلاَ اًئِسا خَ

َ وُه وَ

َ ريِس حَ

َ ( ٤ )

َ

(5)

Artinya:” Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu Lihat sesuatu yang tidak seimbang?Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam Keadaan payah.

Ayat kedua di atas, terkait dengan tujuan dihidupkan dan dimatikan manusia untuk diuji siapa yang paling baik amalnya.Secara tersirat, ayat ini memberikan isyarat apa pun yang dikerjakan manusia di muka bumi termasuk yang terkait dengan aktivitas memproduksi barang untuk dikonsumsi seharusnya mencapai peringat ahsan amalan (karya yang paling baik/optimal) baik dari kualitas, motivasi dan kuantitas outputnya.

Ayat selanjutnya berbicara tentang pembuktian karya Allah dalam pencitaan tujuh langit dengan mengajak manusia menelitinya apakah ada tafawut dalam ciptaan- Nya.

Kata tafawut bermakna: jauh, ada cacat, tidak serasi .Maknanya bahwa ciptaan Allah SWT. semuanya tidak ada cacat, serasi dan antara satu yang lainnya memiliki kualitas yang sama /tak ada keterpautan yang jauh dalam kualitasnya ءىش لك نقتأ ىذلا الله) . Penggalan ayat ini mengisyaratkan bahwa manusia seharusnya meniru Allah SWT. dalam menghasilkan produk unggulan dengan cara memperhatikan kualitas materi dan upaya optimal professional ,selanjutnya mengevaluasi hasil produk dengan menguji kualitasnya baik lewat observasi atau uji coba untuk diberi penilaian apakah baik atau baik sekali. Allah SWT. memerintahkan Nabi Daud as. untuk membuat baju besi untuk kebutuhan pertahanan dalam berperang dengan memperhatikan kualitasnya sebagaimana firman-Nya dalam Surat al-Saba’:11-13):



َ



َ



َ



َ



َ



َ

َ



َ



َ

َ



َ



َ



َ



َ

َ

َ

Artinya;’(yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya aku melihat apa yang kamu kerjakan.



َ



َ



َ



َ



َ



َ

َ



َ



َ



ََ َ َ َ َ َ 

َ



َ



َ



َ

َ



َ



َ



َ



َ



َ



َ



َ



َ



َ



ََ َ َ َ َ 

َ



َ



َ



َ



ََ َ َ َ َ َ 

َ ََََََ

Artinya:”Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan

(6)

sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakiNya dari gedung-gedung yang Tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah Hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.

Kandungan Hukum dan Pesan Ayat

1. Produksi dalam Islam mencakup tiga unsur pokok:ruhani, yang berfungsi sebagai motivator dalam melakukan aktifitas produksi,kapital dan labour.

2. Aktifitas produksi terkait dengan ibadah dan akhlak.Oleh karenanya dalam ayat di atas dilarang bertransaksi atau memproduksi ketika adzan jum’at dikumandangkan.

3. Aktifitas produksi tidak kenal waktu libur,jum’at pun dianjurkan untuk melakukannya.

4. Menyebar di muka bumi mengandung isyarat bahwa masing-masing manusia memiliki kesempatan yang sama untuk mengejar karunia Allah sesuai dengan profesi masing-masing.

5. Mencari karunia di bumi tidak terbatas pada perdagangan,tetapi aktivitas yang lebih luas seperti, meneliti kandungan bumi yang berupa emas,perak,dan barang tambang lainnya, peternakan ,pertanian dan perkebunan.

6. Pentingnya menjaga kualitas produksi dengan cara mengevaluasi kelemahan- kelemahan dan kelebihan-kelebihannya.

7. Produksi dipioritaskan pada pemenuhan kebutuhan primier dan riil baik dalam bidang pangan atau pertahanan sehingga dapat mensejahterakan masyarakat dan menjaga keamanan negara yang mampu menjaga keberlangsungan produksi dan kenyamanan para pekerja.

8. Dalam meproduksi harus memperhatikan keselamatan lingkungan sekitarnya.

9. Anjuran memproduksi dalam al-Qur’an bervariasi.Ada yang bersifat perintah langsung ada juga yang berupa anjuran tersirat seperti kewajiban membayar zakat dan anjuran berinfaq,besedekah,hibah dan peringatan agar jangan meninggalkan anak keturunannya dalam kondisi lemah .

10. Konsep produksi dalam Islam berbeda dengan konsep produksi konvensional.Konsep produksi konvensional menekankan motivasi produsen sebagai profit seeker atau profit maximizer dimana semua strategi, teknik dan konsep produksi mengarah untuk hal tersebut, konsep produksi Islam menambahkan motivasi produsen dengan penguatan moralitas dan tanggungjawab sosialnya dengan tidak mengabaikan tujuan keuntungan.2

Kesimpulan dan Penutup

2 .Fahruddin Sukarno,Etika Produksi dalam Perspektif Ekonomi Islam, ( Bogor, al-Azhar press, 2011) hlm., 116.

(7)

Produksi merupakan bagian terpenting dalam menenuhi kebutuhan umat baik yang primier atau pun yang sekunder sehingga dapat hidup layak dan sejahtera.

Kegiatan produksi harus dibingkai dengan nilai-nilai moral sehingga bernilai ibadah dan memperhatikan kualitasnya secara optimal sebagaimana diisyaratkan dalam Surat al-Mulk, memperhatikan kemaslahatan lingkungan dan kesejahteraan hidup untuk generasi masa kini dan yang akan datang. Wallahu a’lam bi al-shawab.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan penelitian adalah membangun system simulasi tata surya planet Bima Sakti sebagai media pembelajaran iteraktif bagi Siswa menggunkan teknologi

Jumlah produksi jagung respnden di Desa Bange Kecamatan Sangau Ledo dijelaskan sebesar 97,00% oleh faktor-faktor penggunaan benih, jumlah penggunaan pupuk urea, jumlah

75 dibuktikan dari bagaimana suasana nyaman dan adanya kepercayaan di dalam kelompok ini membuat setiap anggota dalam komunitas Akar Tuli terbuka satu sama

Oleh karena itu penelitian ini ingin mengambil yang spesifik mengenai perencanaan proyek pembanguan Taman Rajekwesi, perencanaan pembangunan Taman Rajekwesi ini perlu

Stres kerja yang dialami oleh karyawan tentunya akan merugikan organisasi yang bersangkutan karena kinerja yang dihasilkan menurun, tingkat absensi rendah serta turn over

pesan dakwah yang terdapat pada rubrik konsultasi sufistik tabloid posmo. edisi 495-497 nopember 2008 dengan analisis framing

„ Keterpisahan antara hukum dan moral tersebut dipandang penting, khususnya oleh tokoh hukum dari Austria bernama Hans Kelsen (1881 − 1973) Î memperkenalkan teori yang murni

Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh Trust (X1), Commitment (X2), Communication (X3), dan Emphaty (X4) terhadap Customer Loyalty (Y)