BAHASA SEBAGAI
Deskripsi Singkat
Materi ini menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan
Tujuan Pembelajaran/
Indikator Keberhasilan
Peserta mampu:
1. membedakan antara bahasa ilmiah
dan bahasa nonilmiah;
2. menggunakan struktur teks dengan
baik dan runtut; dan
3. menggunakan unsur-unsur
Materi dan Waktu
Materi:
Bahasa Sebagai Sarana Komunikasi Ilmiah
Waktu:
4 jam @ 60 menit = 240 menit 1 jam teori
Kerangka Materi
I. Konsep Bahasa Ilmiah II. Ciri-Ciri Bahasa Ilmiah
III. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia(PUEBI)
IV. Pilihan Kata (Diksi) V. Kalimat Efektif
I. Konsep Bahasa Ilmiah
1
2
1. Bahasa Indonesia yang
Baik dan Benar
Bahasa yang baik mengacu pada
pemakaian bahasa yang sesuai dengan situasi dan kondisi.
Bahasa yang benar mengacu pada
2. Bahasa Indonesia yang
Informatif dan Komunikatif
Bahasa yang informatif mengacu
pada pemakaian bahasa yang
dapat memberikan kecukupan data/fakta yang dibutuhkan.
Bahasa yang komunikatif mengacu
II. Ciri-Ciri Bahasa Ilmiah
1
1. Bahasa yang Singkat
dan Jelas
Singkat:
Langsung pada intinya dan tidak bertele-tele
Jelas:
Mengacu pada makna atau
Contoh 1:
Tulisan ini dilakukan dengan maksud untuk membahas peningkatan
kompetensi guru dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013.
Tulisan ini dilakukan dengan maksud untuk
membahas peningkatan kompetensi guru
Contoh 2:
Akibat banjir telah menjebolkan
tanggul yang panjangnya tiga ratus meter itu.
Contoh 3:
Istri jenderal yang baik itu meninggal dunia.
Istri yang baik? Jenderal yang baik?
Istri jenderal-yang-baik itu
meninggal dunia.
Istri-jenderal yang baik itu
2. Bahasa yang Tepat dan
Tidak Ambigu
Tepat:
Menggunakan istilah bidang ilmu
yang tepat
Tidak ambigu:
Satu kata satu makna
Tidak remang nalar ataupun
mendua/ambigu
Tidak menggunakan kata yang
Contoh 1:
Dokter menyatakan bahwa
kematiannya disebabkan oleh zat lemas.
Kuterima hadiah kedua kakakku dengan senang hati.
Kuterima hadiah kedua kakakku dengan senang hati.
Kuterima hadiah dari kedua kakakku dengan
senang hati.
Kuterima hadiah dari kedua kakakku dengan
senang hati.
Kuterima hadiah kedua dari kakakku dengan
senang hati.
Kuterima hadiah kedua dari kakakku dengan
senang hati.
III. Ejaan Bahasa
Indonesia
1. Pemakaian Huruf
Huruf Kapital Huruf Miring
2. Penulisan Kata
Gabungan Kata Kata Depan
Partikel
Angka dan Lambang Bilangan
3. Pemakaian Tanda Baca
Tanda Titik
Tanda Koma dan Titik Koma
1. Pemakaian Huruf Kapital
1. Sandiaga Uno adalah seorang wakil gubernur. 2. Sandiaga Uno terpilih menjadi wakil gubernur
DKI Jakarta.
3. Tokoh itu mencalonkan diri sebagai Presiden. 4. Presiden Jokowi akan segera berangkat ke Bali. 5. Saya belajar bahasa Indonesia di Universitas. 6. Saya belajar bahasa Indonesia di Universitas
Indonesia.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau
nama tempat;
Huruf kapital tidak dipakai sebagai
huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama
orang, nama instansi, atau nama tempat.
Kelompok Data 2
1.
Mahasiswa pencinta alam itu
berhasil mendaki gunung
Semeru.
2.
Bulan depan mereka akan
menjajal puncak gunung lain
yang ada di pulau Jawa.
3.
garam inggris, kacang Bogor,
gula jawa
4.
Kantor kami terletak di jalan
gunung Agung -- Gunung Agung
kabupaten Bekasi -- Kabupaten
Bekasi
provinsi Banten -- Provinsi Banten
jalan Pejambon – Jalan Pejambon
jeruk Bali – jeruk bali
warung Tegal – warung tegal
garam Inggris – garam inggris
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geograf;
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang
tidak menjadi unsur nama diri;
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis.
1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, surat kabar yang dikutip dalam tulisan;
Contoh:
Ayat-Ayat Cinta karya
Habiburrahman El Shirazy
diterbitkan pertama kali pada tahun 2004.
Suwito. 1983. Pengantar Awal
Sosiolinguistik, Teori dan Problema.
Surakarta: Kenari Offset.
2. Huruf miring dipakai untuk
menuliskan nama ilmiah atau
ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Contoh:
Nama ilmiah gajah pygmy
borneo adalah Elephas maximus.
Mereka men-download aplikasi
3) Penulisan Gabungan
Kata
1. Gabungan kata (kata majemuk) ditulis terpisah.
Dengan awalan atau akhiran, penulisannya dipisah.
Dengan awalan dan akhiran, penulisannya digabung.
Contoh:
tanda tangan > tanda tangani
> bertanda tangan > menandatangani
> penandatanganan
tanggung jawab > bertanggung jawab > penanggung jawab
2. Gabungan kata yang sudah dianggap
satu kata. Contoh:
beasiswa, sukarela, daripada, matahari, kacamata
3. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,
gabungan kata itu ditulis serangkai. Contoh:
antarkota pascaperang
mahasiswa nirkabel
subbab multifungsi
semipermanen tunagrahita
4. Jika unsur terikat itu diikuti oleh kata yang huruf awalnya kapital, di antara kedua unsur itu diberi tanda hubung. Contoh:
4) Penulisan Kata Depan
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah
dari kata yang mengikutinya.
Contoh:
Dia bekerja di kantor.
Dia berangkat ke kantor. Dia pulang dari kantor.
Bandingkan dengan:
Dia sudah keluar dari ruangan itu.
5 ) Penulisan Partikel
1. Partikel per yang bermakna ‘tiap-tiap’, ‘demi’, dan ‘mulai’
ditulis terpisah dari bagian kata yang mendahului atau mengikutinya.
Contoh:
Harga BBM naik per 1 Mei.
Mereka masuk ke bus satu per satu.
Bandingkan dengan:
satu perempat
2. Partikel pun yang sudah padu ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh: walaupun, biarpun, maupun, sekalipun
Bandingkan dengan:
6) Penulisan Angka dan
Lambang Bilangan
1. Kata bilangan tingkat
Perang Dunia II
Perang Dunia kedua Perang Dunia ke-2
2. Kata bilangan dengan akhiran –an
tahun 1990-an uang 5000-an
3. Lambang bilangan yang berhubungan
dengan ukuran, satuan waktu, nilai uang, atau yang dipakai untuk menandai
nomor jalan, rumah, dan ruangan yang bukan dokumen resmi.
5 cm Rp25.000,00
Salah
Andien Suherman, SE Drs. Sukarno, SS, M.Pd Prof. Dr. Gufran Ali
Ibrahim MS.
Drs. Dadang S, M.Sc. dr. Winarno Alaudin,
Sp.PD.
Sdr Joko Sugiarto, M.M., M.Sc.
KH. Ahmad Dahlan, S.Ag. RA Kartini
Benar
Andien Suherman, S.E. Drs. Sukarno, S.S., M.Pd. Prof. Dr. Gufran Ali Ibrahim,
M.S.
Dra. Dadang S., M.Sc. dr. Winarno Alaudin,
Sp.P.D.
Sdr. Joko Sugiarto, M.M., M.Sc.
K.H. Ahmad Dahlan, S.Ag. R.A. Kartini
Kaidah:
Singkatan nama orang, gelar,
Salah
dengan alamat d/a
untuk beliau u/b
untuk perhatian u/p
atas nama a/n
sampai dengan s/d
dan sebagainya dsb
dan seterusnya dst
dan lain-lain dll
dan kawan-kawan
d.k.k.
yang terhormat yth
tertanda t.t.d.
halaman hal
pelaksana tugas plt
pelaksana harian plh
Benar
dengan alamat d.a.
untuk beliau u.b.
untuk perhatian u.p.
atas nama a.n.
sampai dengan s.d.
dan sebagainya dsb.
dan seterusnya dst.
dan lain-lain dll.
dan kawan-kawan
dkk.
yang terhormat yth. tertanda ttd.
halaman hlm.
pelaksana tugas plt.
pelaksana harian
Kaidah:
Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik.
Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam
Benar
Rp30.000,00
$5.000,00
800 kilogram
800 kg
80 sentimeter
80 cm
80 liter
80 l H2O CO2 Cu Na
Salah
Rp.
30.000,-$ 5.000,-800 kg.
80 cm.
80 lt.
Kaidah:
Lambang kimia, singkatan satuan
ukuran, takaran, timbangan, dan
mata uang tidak diikuti tanda
Contoh 1:
Syarat-syarat untuk dapat melamar menjadi pegawai negeri sipil adalah sebagai berikut.
1. Pelamar adalah warga negara Indonesia.
2. Pelamar harus berusia antara 18 tahun dan
40 tahun.
3. Pelamar tidak pernah dihukum.
4. Yang bersangkutan harus berkelakuan baik. 5. Yang bersangkutan harus berbadan sehat.
b) Tanda Koma dan Titik
Titik Dua Digunakan
Contoh 2:
Syarat-syarat untuk dapat melamar menjadi pegawai negeri sipil adalah sebagai berikut:
1. berwarga negara Indonesia;
2. berusia antara 18 tahun dan 40 tahun; 3. tidak pernah dihukum;
Contoh 3:
Faktor-faktor yang menaikkan produksi ikan adalah
a. benih ikannya yang baik,
Contoh 4:
Kegunaan kelapa banyak sekali, yaitu
a. daging buah kelapa dapat dibuat
minyak goreng;
b. sabut kelapa dapat dibuat tali, sikat,
keset, dan permadani kasar;
c. tempurung kelapa dapat dijadikan kayu
bakar atau gayung;dan
d. pohon kelapa dapat dijadikan rumah
4. Penulisan Unsur Serapan
Penulisan Unsur
Serapan
Berdasarkan taraf integritasnya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dikelompokkan menjadi dua yaitu
1. secara adopsi (tanpa penyesuaian)
Cara Penyerapan
1. Penyesuaian ejaan dan lafal
Contoh:
camera kamera biology biologi
microphone mikrofon product produk
2. Penyesuaian ejaan tanpa penyesuaian
lafal
Contoh:
Cara Penyerapan
3. Tanpa penyesuaian ejaan, tetapi dengan
penyesuaian lafal Contoh:
bias bias laser laser
bus bus genius genius
gender gender merger merger
4. Tanpa penyesuaian ejaan dan lafal
Contoh:
internet internet golf golf
a) Kata Konkret dan Kata
Abstrak
Kata konkret:
kata yang mempunyai referen berupa objek
Kata abstrak:
b) Kata Umum dan Kata
Khusus
Kata umum biasanya berupa kata
umum, tetap; kata umum tidak selalu abstrak
Kata konkret lebih khusus daripada
kata abstrak abstrak/umum/luas
c) Kata Populer dan Kata
Kajian
Kata populer:
kata yang dipergunakan pada berbagai kesempatan dalam komunikasi sehari-hari
Kata kajian:
kata yang dipergunakan pada berbagai kelompok profesi tertentu
Contoh:
penduduk > populasi hasil > produk
a) Jargon, Kata Percakapan,
dan Slang
Jargon:
Kata teknis yang dipergunakan secara terbatas dalam bidang ilmu dan profesi tertentu
Slang:
b) Nilai-Nilai Sosial
Nilai-nilai sosial dalam penggunaan
kata berkaitan dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Contoh:
istri - bini wafat - mati
c) Kata Baku dan
Nonbaku
Ragam baku:
ragam yang dilembagakan; ragam resmi yang dijadikan rujukan norma penggunaan bahasa
Ragam nonbaku:
ragam yang tidak dilembagakan; ragam yang ditandai dengan adanya penyimpangan dari norma bahasa baku Contoh:
tidak - enggak
berkata - ngomong beri - kasi
Tidak Baku Baku kwitansi kuitansi
frekwensi frekuensi
kwalitas; kwantitas kualitas; kuantitas kwarter kuarter
faximile > fax. faksimile > faks. inofatif inovatif
propinsi provinsi sistim sistem
kordinasi koordinasi legalisir legalisasi
standard;
standarisasi standar; standardisasi
Tidak Baku Baku
aktifitas; kreatifitas aktivitas; aktif; kreativitas; kreatif
selebriti selebritas
teoritis teoretis
apotik apotek; apoteker atlit atlet; atletik
praktek praktik; praktikum
prosentase persen; persentase karir karier
hirarki hierarki
otentik; otopsi;
otodidak auautentik; todidakautopsi;
V. Kalimat Efektif
a) Defnisi Kalimat
Efektif
Kalimat yang sesuai dengan kaidah kebahasaan sehingga mudah
1. Kesepadanan dan
Kesatuan
Kesepadanan:
adanya keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai
Kesatuan:
adanya kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik
Syarat kesepadanan:
Contoh 1:
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi penyimpangan penggunaan anggaran.
Dari Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi penyimpangan penggunaan anggaran.
Contoh 2:
Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para pembimbing.
2. Kesejajaran Bentuk dan
Makna
Penggunaan bentuk-bentuk bahasa
yang sama atau konstruksi bahasa yang dipakai dalam susunan serial
Kesejajaran (paralelisme) akan
Contoh 1:
Panaskan minyak goreng dalam wajan, kemudian
menumis bumbu yang telah dihaluskan.
Panaskan minyak goreng dalam wajan,
Langkah I : Menghitung barang Langkah II : Pengumpulan bukti transaksi
Langkah III : Membuat perkiraan
Langkah IV : Pembuatan jurnal umum Langkah V : Memasukkan data ke buku besar dari jurnal umum
Langkah VI : Membuat neraca saldo Langkah VII : Melakukan penyesuaian dst.
Langkah I : Menghitung barang
Langkah II : Pengumpulan Mengumpulkan bukti transaksi
Langkah III : Membuat perkiraan
Langkah IV : Pembuatan Membuat jurnal umum
Langkah V : Memasukkan data ke buku besar dari jurnal umum
Langkah VI : Membuat neraca saldo
Langkah VII : Penyesuaian Menyesuaikan
jurnal dst.
Langkah I : Penghitungan Menghitung barang
Langkah II : Pengumpulan bukti transaksi Langkah III : Pembuatan Membuat perkiraan
Langkah IV : Pembuatan jurnal umum
Langkah V : Pemasukan Memasukkan data ke buku besar dari jurnal umum
Langkah VI : Pembuatan Membuat neraca saldo
Langkah VII : Penyesuaian jurnal dst.
3. Penekanan dalam
Kalimat
Setiap kalimat memiliki sebuah
gagasan (ide) pokok. Inti pikiran ini biasanya ingin ditekankan atau
4. Kehematan dalam
Kalimat
Contoh 1:
Para pegawai bekerja dengan produktif karena mereka harus memenuhi target.
Contoh 2:
Karena ia tidak diajak, ia tidak ikut belajar bersama belajar di rumahku.
5. Kevariasian dalam
Struktur Kalimat
Kemungkinan Variasi
Kalimat
1. Cara memulai:
a) Subjek pada awal kalimat b) Predikat pada awal kalimat
c) Kata modal pada awal kalimat d) Frasa pada awal kalimat
2. Panjang – pendek kalimat 3. Jenis kalimat
4. Kalimat aktif dan pasif
5. Kalimat langsung dan tidak
VI. Paragraf
1. Pengertian Paragraf 2. Kegunaan Paragraf 3. Jenis Paragraf
1. Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan inti penuangan
buah pikiran dalam sebuah karangan.
Dalam paragraf terkandung satu unit
2. Kegunaan Paragraf
Menandai pembukaan topik baru
atau pengembangan lebih lanjut topik sebelumnya (yang baru)
Menambah hal-hal yang penting
atau untuk merinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf
5. Pengembangan
Paragraf
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan paragraf, yaitu
a) susunlah kalimat topik dengan baik dan
layak;
b) tempatkanlah kalimat topik dalam posisi
menyolok dan jelas dalam sebuah paragraf;
c) dukunglah kalimat tersebut dengan
detail-detail atau perincian yang tepat; dan
d) gunakan kata-kata transisi, frasa, dan alat
Teknik Pengembangan
Paragraf
1. Secara alamiah
2. Klimaks dan antiklimaks 3. Umum-khusus
Daftar Pustaka
Chaer, A. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Pusat Bahasa. 2008. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Bahasa.
Akhadiah, S., M. Arsyad, & S. Ridwan. 2008. Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Airlangga.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Bahasa.