• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun oleh: MARIYAH,S.Pd NIP DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Disusun oleh: MARIYAH,S.Pd NIP DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Disusun oleh:

MARIYAH,S.Pd

NIP. 19630403 198803 2 009

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Jl. Jombang raya No. 01 Kec. Pondok Aren Kota Tangerang Selatan

Telp. 021 22929758

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah merupakan pedoman pelaksanaan kinerja

pengawas sekolah. Hal ini mengindikasikan bahwasanya seorang Pengawas Sekolah

senantiasa dinilai, dipantau, dan dikendalikan dengan rambu-rambu kompetensi yang pada gilirannya menjadi prasyarat mutlak profesionalitas pengawas itu sendiri.

Secara substantif, Standar Kompetensi Pengawas Sekolah mengisyaratkan bahwa

seorang Pengawas Sekolah wajib memiliki enam dimensi kompetensi,

yaitu: kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi manajerial, kompetensi supervisi

akademik, kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensi penelitian dan pengembangan, dan kompetensi sosia.

Agar dapat memerankan tugasnya secara lebih profesional, Pengawas

Sekolah dituntut memiliki kepekaan terhadap berbagai inovasi pendidikan yang akselerasinya begitu kencang dari masa ke masa.

Kepekaan yang dimaksud antara lain dapat ditunjukkan dengan sikap antisipatif dan responsif terhadap berbagai

perubahan kebijakan pendidikan serta senantiasa merancang tugas kepengawasannya secara lebih terarah

Untuk lebih meng

arahkan tugasnya Pengawas Sekolah harus memiliki

Program Kerja Pengawas sebagai acuan pelaksanaan tugasnya.

Program kerja tesebut harus berorientasi pada peningkatan kualitas pendidikan sebagai muara dari segenap aktivitas pendidikan yang dilaksanakan di setiap jenjang sekolah

Bukti pelaksanaan tugas Pengawas harus terekam dalam bentuk laporan yang disusun secara sistematis dan realistis sejalan dengan tugas pokok Pengawas,

yaitu menilai dan membina penyelenggaraan pendidikan pada sejumlah sekolah tertentu,baik negeri maupun swasta (Keputusan Menpan Nomor 118/1996 Bab II Pasal 3 ayat 1). Dengan dasar itulah, maka laporan Pengawas ini disusun

sebagai

wujud akuntabilitas Pengawas kepada pihak-pihak yang relevan dengan bidang kepengawasan.

Laporan ini berisi rekaman pelaksanaan tugas Pengawas selama

satu tahun pelajaran 2019/2020.

(3)

B. Fokus Masalah

Sejalan dengan dimensi kompetensi kepengawasan yang telah diisyaratkan, maka fokus masalah pada pelaksanaan kepengawasan pada semester periode Oktober-Desember tahun 2019/2020 lebih diarahkan pada kinerja kepala

sekolah

dan kinerja guru pada persiapan kegiatan awal tahun pelajaran di masing- masing sekolah binaan.

Fokus masalah ini tidak sebatas pengawasan akademik saja tetapi

juga yang pelaksanaan pengawasan manajerial, yang mana tugas pokok pengawas tersebut dilakukan melalui pemantauan, penilaian,dan pembinaan.

Dengan fokus masalah di atas, maka ada beberapa masalah yang dirumuskan, diantaranya:

1. Bagaimanakah kinerja kepala sekolah dalam melakukan tupoksinya dalam tiga

bulan kedua semster 1 telah terpenuhi sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan?

2. Bagaimanakah kinerja guru sekolah dalam melakukan tupoksinya dalam tiga bulan kedua semester 1 telah terpenuhi sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan?

C. Tujuan dan Sasaran Pengawasan 1. Tujuan Pengawasan

Sesuai dengan fokus masalah yang telah dirumuskan di atas, maka pengawasan yang dilakukan bertujuan untuk:

a. memantau, menilai, dan membina kinerja kepala sekolah dalam tiga bulan pertama semester 1 telah terpenuhi sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan?

b. memantau, menilai dan membina kinerja guru dalam tiga bulan pertama

semester 1 telah terpenuhi sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan?

2. Sasaran Pengawasan

Sasaran pengawasan meliputi sasaran personal dan sasaran mutu. Sasaran personal diarahkan kepada siswa, guru, kepala sekolah, dan segenap

stakeholders

sekolah lainnya. Sasaran mutu diarahkan pada input, proses, dan output pendidikan

sejalan dengan dinamika yang terjadi di sekolah binaan.

D. Ruang Lingkup Pengawasan

Dalam melaksanakan tugas, ruang lingkup kepengawasan meliputi tiga aspek, yaitu memantau, menilai, dan membina. Ketiga aspek

kepengawasan

tersebut mencakup supervisi manajerial dan supervisi akademik.

1. Supervisi manajerial a. Aspek pemantauan

1) memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan;

2) memantau pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah; dan 3) memantau pelaksanaan ulangan akhir semester,

b. Aspek penilaian

1) menilai kinerja kepala sekolah dan tenaga administrasi;

2) menilai fungsi-fungsi kepemimpinan sekolah;

3) menilai kemampuan kepala sekolah dalam mengelola sumber daya sekolah;

4) menilai kemampuan kepala sekolah dalam mengelola administrasi sekolah

(4)

c. Aspek pembinaan

1) membina kompetensi kepala sekolah

2) membina kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah; dan

3) membina kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin, tanggung jawab, dan motivasi kerja.

4) Membina pembuatan tugas pokok fungsi kepala sekolah, TU dan para PKS.

2. Supervisi akademik a. Aspek pemantauan

1) memantau kegiatan guru dalam mengajar di kelas;

2) memantau kegiatan guru dalam menilai proses dan hasil belajar siswa;

b. Aspek penilaian

1) menilai kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran;

2) menilai kemampuan guru dalam membuat alat dan melaksanakan penilaian;

c. Aspek pembinaan

1) membina kompetensi guru;

2) membina guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa; dan 3) membina membuat isntrumen

penilaian (ualangan harian, ulangan akhir semester)

(5)

BAB II

KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH

A. Kompetensi Pengawas Sekolah

Secara terminologis, ’kompetensi’ diartikan sebagai seperangkat kemampuan yang meliputi pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan yang harus dikuasai dan dimiliki seseorang dalam rangka melaksanakan tugas pokok, fungsi, dan tanggung jawab pekerjaan dan/atau jabatan yang disandangnya. Sudjana (2008:1) mengemukakan, ”Kompetensi pengawas sekolah adalah seperangkat kemampuan yang meliputi pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan yang harus dikuasai dan

ditampilkan pengawas sekolah dalam melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial pada sekolah binaannya.”

Dalam pengertian kompetensi pengawas tersebut tersirat tiga ciri utama

kompetensi, yaitu: (a) adanya substansi atau materi yang harus dikuasai pengawas sekolah yang terkait dengan pelaksanaan tugas pokoknya; (b) adanya

performance

atau tampilan perilaku nyata dari pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas

pokoknya sebagai pencerminan dari materi yang telah dikuasainya; serta (c) adanya hasil dari performance pengawas sekolah dalam bentuk hasil-hasil pengawasan yang tampak dari kinerja sekolah yang dibinanya.

B. Tugas Pokok Pengawas

Pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan profesional yang diangkat dan diberi tugas, tangung jawab, dan wewenang oleh pemerintah untuk

melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial melalui kegiatan pemantauan, penilaian,pembinaan, pelaporan,dan tindak lanjut pada sekolah- sekolah yang ditunjuk.

Pengawasan akademik adalah memantau, menilai, dan membina guru agar dapat mempertinggi kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakannya.

Oleh sebab itu, sasaran dari pengawasan akademik adalah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Tujuan pengawasan akademik adalah mempertinggi kualitas hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan guru.

Pengawasan manajerial adalah memantau, menilai, dan membina kepala

sekolah dan seluruh tenaga administrasi sekolah agar dapatmempertinggi kualitas administrasi dan pengelolaan sekolah. Oleh sebab itu, sasaran dari pengawasan manajerial adalah kepala sekolah dan tenaga administrasi sekolah dalam

melaksanakan administrasi dan pengelolaan sekolah. Tujuan pengawasan manajerial

(6)

adalah mempertinggi kualitas kinerja sekolah.

Kedua jenis pengawasan di atas dilaksanakan oleh pengawas sekolah melalui tiga kegiatan, yakni kegiatan pemantauan, kegiatan penilaian, dan kegiatan pembinaan

Pemantauan adalah kegiatan mencermati, mengamati, memotret, merekam, atau mencatat berbagai fenomena, baik fenomena akademik (guru dalam proses

pembelajaran) maupun fenomena manajerial (kepala sekolah dan tenag alain dalam kegiatan administrasi dan pengelolaan sekolah).

Penilaian adalah proses kegiatan mengumpulkan dan mengolah informasi untuk menentukan pencapaian hasil dalam rangka pengambilan keputusan.

Penilaian dapat juga dipandang sebagai proses memberikan pertimbangan terhadap suatu objek atau fenomena berdasarkan kriteria tertentu.

Kriteria ada yang bersifat mutlak dan ada yang bersifat relatif. Penilaian dilakukan pengawas sekolah kepada guru, kepala sekolah, dan tenaga lainnya dalam melaksanakan tugas pokok Dan tanggungjawabnya masing-masing, yang sering disebut penilaian kinerja.

Pembinaan adalah kegiatan memberikan bimbingan, bantuan kepada

seseorang agar yang bersangkutan dapat memecahkan masalah atau mengatasi masalah yang dihadapinya

C. Kegiatan Pengawasan

Apabila ketiga kegiatan pengawasan sekolah dilaksanakan pengawas sekolah pada pengawasan akademik dan pengawasan manajerial, maka substansi yang menjadi objek pengawasannya dapat dipetakan pada tabel berikut ini.

Tabel 2.1

Kegiatan Pengawas dalam Melaksanakan Pengawasan Akademik dan Manajerial

Jenis Kegiatan

Pengawasan Akademik (Guru)

Pengawasan Manajerial (Kepala Sekolah)

Memantau 1. memantau kegiatan guru dalam mengajar di kelas;

2. memantau kegiatan guru dalam menilai proses dan hasil belajar siswa;

1.memantau pelaksanaan standar nasional

pendidikan;

2. memantau pelaksanaan

Menilai 1. menilai kemampuan guru dalam

melaksanakan pembelajaran;

2. menilai kemampuan guru dalam membuat alat dan melaksanakan penilaian;

1. menilai kinerja kepala sekolah dan tenaga administrasi;

2. menilai fungsi-fungsi kepemimpinan sekolah;

3. menilai kemampuan kepala sekolah dalam mengelola sumber daya

sekolah;

4. menilai kemampuan

(7)

kepala sekolah dalam mengelola administrasi sekolah.

Membina 1. membina kompetensi guru;

2. membina guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa;

3. membina membuat isntrumen penilaian (ualangan harian,

ulangan akhir semester)

1. membina kompetensi kepala sekolah

2. membina kepala sekolah dalam meningkatkan

kinerja sekolah; dan

3. membina kepala sekolah dalam meningkatkan

disiplin, tanggung jawab, dan motivasi kerja.

Membina pembuatan tugas

pokok fungsi kepala sekolah,TU

dan para PKS.

(8)

D. Kompetensi Guru dan Kepala Sekolah

Untuk memudahkan pencapaian tujuan program kepengawasan, khususnya

dalam menilai kinerja guru dan kepala sekolah maka perlu mengtahui dan memahami standar kompetensi yang disyaratkan untuk guru dan kepala sekolah.

1. Kompetensi Guru

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tetantang standar kulifikasi akademik dan standar kompetensi guru menyatakan bahwa guru mesti menguasai dan mengaplikasikan empat dimensi kompetensi, yaitu: 1) kompetensi kepribadian; 2) kompetensi pedagogik; 3) kompetesi profesional; dan 4) kompetensi sosial. Adapun rincian pokok adalah:

1. Kompetensi Kepribadian

a. Bertindak sesuai dengan norma agama,hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan

bagi peserta didik dan masyarakat.

c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa

d. Menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.

e.Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

2. Kompetensi Pedagogik

a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,kultural, emosional,dan intelektual.

b.Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

c. Mengembangkankurikulum yang terkait dengan bidangpengembangan yang diampu d.Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik

e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagaipotensi yang dimiliki.

g. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengak- tualisasikan berbagaipotensi yang dimiliki.

h. Berkomunikasi secara efektif, empatik,dan santun denganpeserta didik.

i. Memanfaatkan hasilpenilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

j. Melakukan tindakanr eflektif untuk peningkatan kualitaspembelajaran.

3. Kompetesi Profesional

a. Menguasai materi,struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar matapelajaran/bidang pengembangan yang diampu.

(9)

c. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.

d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

4. Kompetensi Sosial

a. Bersikap inklusif,bertindak objektif,serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras,kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi

b. Berkomunikasi secara efektif, empatik,dan santun dengansesama pendidik,tenaga kependidikan, orang tua, danmasyarakat.

c. Berkomunikasi secara efektif, empatik,dan santun dengansesama pendidik,tenaga kependidikan, orang tua, danmasyarakat.

d. Berkomunikasi dengan komunitasprofesi sendiri danprofesi lain secaralisan dan tulisanatau bentuk lain.

2. Kompetensi Kepala Sekolah

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2007 telah dinyatakan secara eksplisit bahwa kepala sekolah mesti menguasai dan mengaplikasikan lima dimensi kompetensi, yaitu: 1) kompetensi kepribadian; 2) kompetensi manajerial; 3) kompetesi kewirausahaan; 4) kompetensi supervisi; dan 5) kompetensi sosial.

1. Kompetensi Kepribadian:

a. berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas disekolah;

b. memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin

c. memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah;

d. bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi

e. mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah; dan f. memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.

2. Kompetensi Manajerial

a. menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan;

b. mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan

c. memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah secara optimal;

d. mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif;

e. menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik;

f. mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal;

g. mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka

(10)

pendayagunaan secara optimal;

h. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah;

i. mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik;

j. mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional;

k. mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien;

l. mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah;

m. mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah;

n. mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan;

o. memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah;

p. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya

3. Kompetensi Kewirausahaan

a. menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah;

b. bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif;

c. memiliki inovasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah;

d. pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah; dan

e. memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik

4. Kompetensi Supervisi Dimensi kompetensi ini adalah:

a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru;

b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat; dan

c. menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

(11)

5. Kompetensi Sosial

a. bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah;

b. berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan; dan c. memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.

Seluruh dimensi atau indikator kompetensi kepala guru dan sekolah tersebut di atas mesti terefleksikan dalam delapan standar nasional pendidikan (SNP) yang sejalan dengan butir-butir akreditasi sekolah pada semester 1 periode bulan Juli-September tahun 2019/2020. Kedelapan SNP tersebut adalah:

(1) Standar Isi, (2) Standar Proses,

(3) Standar Kompetensi Lulusan,

(4) Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan, (5) Standar Sarana Dan Prasarana,

(6) Standar Pengelolaan, (7) Standar Pembiayaan, (8) Standar Penilaian.

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Berdasarkan deskripsi hasil pemantauan, penilaian, dan pembinaan

sebagaimana telah penulis laporkan pada bab empat, dapat dikemukakan simpulan- simpulan berikut ini.

1. Semua sekolah binaan telah memiliki dan berusaha memenuhi aspek-aspek yang berkaitan dengan delapan SNP yang menjadi prioritas utama di semester 1 periode bulan Oktober-Desember.

2. Perolehan delapan SNP pembinaan kualitasnya bervariasi, bergantung pada kemampuan, kondisi, dan situasi sekolah masing- masing.

3. Secara umum semua sekolah binaan memiliki persentase nilai baik dalam delapan SNP.

4. Kepala sekolah dan guru dapat dikategorikan baik dalam kinerjanya sesuai dengan kompetensi yang disyaratkan.

B. Rekomendasi Mengacu pada temuan hasil pengawasan dan pembinaan yang terurai dalam simpulan di atas, ada beberapa rekomenda

si yang penulis ajukan.

1. Pembinaan dan pengawasan kepada kepala sekolah dan guru hendaknya Dilakukan secara terprogram, terpadu, dan terarah (terfokus) khususnya pada pemenuhan standar nasional pendidikan.

2. Dimensi-dimensi pembinaan yang masih kurang efektif, baik dalam

(12)

administrasi maupun dalam implementasi hendaknya menjadi agenda utama dalam pembinaan selanjutnya.

3. Berbagai kinerja dan sikap kepala sekolah yang masih kurang relevan dengan ketentuan hendaknya sedikit demi sedikit diubah sehingga sampai pada kadar pemimpiin ideal.

4. Para guru hendaknya terus mengoptimalkan peran dan fungsi MGMP di tiap gugus sekolah atau tingkat kabupaten sehingga melahirkan beragam inovasi yang lebih berguna bagi proses belajar mengajar.

5. Pengawas, Kepala Sekolah, dan guru hendaknya tetap menjalin kemitraan secara sinergis dengan tetap menghargai tugas pokok dan fungsi masing- masing.

(13)

BAB VI PENUTUP

Uraian sebelumnya menunjukkan betapa besarnya peranan pengawas dalam mewujudkan keberasilan sekolah.Pengawas hendaknya menjadi konsultan pendidikan yang senantiasa menjadi pendamping bagi guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Bahkan pengawas harus menjadi agen dan pelopor dalam inovasi pendidikan di sekolah.

Dalam konteks ini,maka mutu pendidikan di sekolah banyak bergantung kepada kemampuan profesional pengawas

sekolah

Oleh karena itu kinerja pengawas salah satunya dapat dilihat dari kemajuan- kemajuan yang dicapai oleh sekolah binaannya. Misalnya adanya peningkatan kinerja kepala sekolah, kebanggaan para kepala sekolah dan guru-guru terhadap proses, hasil pengawasan dan performance pengawas; manfaat langsung yang diperoleh sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah; peningkatan kinerja guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran, dan peningkatan rata-rata prestasi belajar siswa.

Untuk meningkatkan kinerja pengawas inilah, maka dalam melakukan tugas pokok dan fungsinya perlu disiapkan program pengawas sekolah.

Dengan berpedoman kepada program, pengawas diharapkan mampu melaksanakan tugas dan fungsinya lebih terarah dan efektif. Namun demikian sebaik apapun program

pengawas disusun, keberhasilan kegiatan kepengawasan tetap akan sangat bergantung kepada itikad baik, keuletan dan kerjasama dari berbagai pihak Semoga kegiatan kepengawasan pada semester 1 periode Oktober-Desember

ahun pelajaran 2019/2020 ini dapat digunakan untuk merangcang dan memperbaiki program dan pelaksanaan pengawasan pada periode selanjutnya.

Amien.

Referensi

Dokumen terkait

Se- hingga rainbow connection number dari graf terhubung G , dinotasikan rc ( G ), sebagai perwanaan minimum yang dibutuhkan untuk membuat graf G rainbow connected... dengan

kalk di minum 1x1 sesuadah makan pada pagi hari dan Fe dan vitamin C di minum 1x1 sesudah makan pada malam hari sebelum tidur di minum dengan air putih atau air jeruk untuk

Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi persyaratan akademis untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma IV pada Jurusan Teknik Sipil Program Studi

Dari pengertian yang diberikan oleh para ahli yang telah dikemukan pada bab sebelumnya dan dilihat dari ciri-cirinya, dapat disimpulkan bahwa perjanjian baku

Hal ini menjadi masalah dimana arti sebuah aturan hukum jika kejahatan yang dilakukan masyarakat tidak dapat diikuti oleh aturan hukum, seperti kejahatan dengan

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perbedaan jenis bahan baku pembuatan selai tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap kadar serat kasar selai, baik selai yang terbuat dari

Rekonstruksi penampang benda melalui Metode propagasi balik pada Jaringan Syaraf Tiruan menggunakan prinsip resistansi listrik dengan injeksi sumber tegangan tetap dapat dilakukan

Aplikasi yang akan dibangun dalam Proyek Akhir ini adalah sebuah Aplikasi Pembelajaran interkaktif tentang kenampakan alam dan keadaan benua-benua di dunia berbasis