BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Dalam era globalisasi persaingan bisnis yang semakin dinamis, kompleks, dan serba tidak pasti, bukan hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan untuk selalu mendapatkan cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Perusahaan harus dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat untuk menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Selanjutnya perusahaan harus mampu mengkomunikasikan produknya kepada calon konsumen atau pasar sasaran. Untuk itu setiap perusahaan berusaha untuk menarik perhatian calon konsumen melalui pemberian informasi tentang produk.
Celebrity Endorser, aktor film, dan atlit terkenal banyak digunakan dalam iklan majalah, maupun TV komersial dapat digunakan untuk mendukung suatu produk. Bintang iklan (celebrity endorser) berperan sebagai orang yang berbicara tentang produk, yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen yang menunjukkan pada produk yang didukungnya (Shimp, 2003).
dan mempunyai citra kuat, menggunakan iklan dan bintang idola iklan (celebrity endorser) untuk mempertahankan positioning dan citranya pada pelanggan.
Perusahaan harus mampu merebut kesan konsumen terhadap produk yang akan dijualnya dan terus menerus menyiasati bagaimana produk ini agar laku dipasarkan. Agar suatu produk tersebut dapat berfungsi sebagai pemenuh kebutuhan dan keinginan konsumen maka keberadaan produk tersebut harus dikomunikasikan guna diperkenalkan keberadaannya kepada para konsumen.
Iklan secara umum dapat disimpulkan sebagai suatu bentuk komunikasi yang dilakukan dengan tujuan menginterpretasikan suatu produk barang atau jasa maupun ide–ide yang berdasarkan kebutuhan publik atau konsumen. Namun dalam pengertian yang sederhana, iklan merupakan pesan atau penawaran suatu barang dan jasa yang ditujukan kepada khalayak melalui suatu media.
Pemakaian selebriti sebagai product endorser harus melalui berbagai pertimbangan, diantaranya yaitu tingkat popularitas dengan permasalahan apakah selebriti yang dipilih dapat mewakili karakter produk yang sedang diiklankan. (Royan, 2004:7). Dengan kata lain celebrity merupakan salah satu unsur keberhasilan sebuah iklan. Di dalam iklan celebrity digunakan sebagai juru bicara agar produk yang diiklankan cepat melekat di benak konsumen (awareness) sehingga konsumen mau membeli produk tersebut. Disadari atau tidak pesan yang disampaikan oleh sumber yang menarik (kaum selebriti) akan mendapat perhatian yang lebih besar disamping sangat mudah diingat.
nonfisik selebriti membuat lebih menarik dan disukai oleh konsumen, serta performa, citra, dan kepopuleran selebriti dapat lebih menarik perhatian target konsumen sehingga dapat mempengaruhi persepsi mereka untuk membuat keputusan dalam melakukan pembelian.
Penggunaan celebrity endorser juga dilakukan pada produk mie instan. Produk mie instan adalah salah satu produk makanan cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari masyarakat karena kemudahan dalam hal penyajiannya. Terdapat berbagai macam merek dan variasi dari mie instan antara lain: mie sedaap, indomie, sarimi, supermie, pop mie, mie abc, gaga mie, mie gelas, dan lain sebagainya. Banyaknya mie instan yang ada di pasaran berarti memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk memilih merek yang sesuai dengan keinginannya. Perusahaan yang genjar melakukan penggunaan celebrity endorser adalah PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. dengan produk mie instan Sarimi dengan produk Sarimi isi dua. Penggunaan celebrity endorser dilakukan dengan tujuan dapat membuat konsumen terpengaruh untuk melakukan keputusan pembelian makanan cepat saji dan pada akhirnya tujuan dari perusahaan dapat tercapai. Hal ini terlihat pada Tabel 1.1 dibawah ini :
Tabel 1.1
Tabel Top Brand Indeks Mie Instan
Dari Tabel 1.1 terlihat jelas bahwa Sarimi mengalami penurunan top brand
indeks sebesar 0,4% dari tahun 2011 sebesar 1,1 % menjadi 0,7%. Dengan melihat tabel diatas diketahui bahwa dalam 3 tahun terakhir terjadi penurunan top brand indeks terhadap produk Sarimi. Hal ini lah yang menyebabkan Sarimi menggunakan selebritis sebagai bintang iklan guna menunjang tingkat penjualannya.
Iklan Sarimi yang ditayangkan di televisi ini menggunakan bintang iklan yang sesuai dengan karakter anak muda yang energik, ceria, dan penuh ambisi. Figur yang digunakan dalam penyampaian iklan Sarimi dengan produk sarimi isi dua adalah Ayu Tingting yang sangat cocok dalam penyampaian pesan iklan yang dibawakan dalam lirik-lirik yang dinyanyikan, dengan bintang iklan yang begitu berpengaruh di kalangan muda-mudi.
Keputusan membeli konsumen dipengaruhi oleh keterlibatan konsumen dan kepercayaan mereka. Semakin tinggi konsumen terlibat dalam upaya pencarian informasi produk, semakin besar dorongan konsumen untuk melakukan pembelian. Di sisi lain, konsumen semakin selektif di dalam melakukan pemilihan produk untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi sehingga konsumen dapat menyerap informasi serta pengetahuan tentang keberadaan suatu produk dengan cepat.
produk. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan salah satunya adalah dengan memberikan informasi kepada konsumen melalui iklan.
Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :”Pengaruh Celebrity endosser (Ayu Tingting) terhadap keputusan pembelian produk sarimi isi dua di kelurahan Pulo Brayan darat I”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang ingin diteliti yaitu, “Apakah Celebrity endosser Ayu Ting-ting memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk sarimi isi dua di kelurahan Pulo Brayan Darat I. “
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah “untuk menganalisis pengaruh Celebrity endosser terhadap keputusan pembelian produk sarimi isi dua di kelurahan Pulo Brayan darat I.”
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini berguna sebagai wawasan dalam hal dunia periklanan, sehingga dapat mengaplikasikannya melalui beberapa teori-teori yang sudah dibahas. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya