KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN BARAT
BIRO OPERASI
RENCANA KERJA
BIRO OPERASI POLDA KALBAR T.A. 2021 (REVISI)
I. Latar Belakang 1. Kondisi Umum
Tahun 2021 merupakan tahun kedua dari tahapan Rencana Strategis Biro Operasi Polda Kalbar 2020-2024 dan sebagai kelanjutan dari Rencana Kerja Biro Operasi Polda Kalbar Tahun Anggaran 2020, sehingga perlu dilakukan penyusunan rencana kerja Biro Operasi Polda Kalbar Tahun Anggaran 2021.
Rencana Kerja Biro Operasi Polda Kalbar Tahun Anggran 2021 ini merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Biro Operasi Polda Kalbar 2020-2024.
Rencana Kerja Biro Operasi Polda Kalbar Tahun Anggaran 2021 di susun dengan berpedoman kepada Renstra Biro Operasi Polda Kalbar 2020-2024.
Biro Operasi Polda Kalbar selaku Satker yang bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi manajemen bidang operasi antara lain pelatihan pra operasi, koordinasi dan kerjasama dalam rangka operasi Kepolisian menetapkan Renstra Biro Operasi Polda Kalbar Tahun 2020-2024 yang dijabarkan dalam Rancangan Rencana Kerja dalam mendukung visi dan misi Polda Kalbar.
Biro Operasi yang selanjutnya disebut Roops adalah unsur pengawas dan pembantu Pimpinan pada tingkat Polda yang berada dibawah Kapolda. Roops bertugas membantu Kapolda dalam bidang pengkajian strategis, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian manajemen operasi Kepolisian, kegiatan Kepolisian terpadu dan kerja sama lembaga pemerintah atau lembaga non pemerintah pada tingkat Polda.
Dalam melaksanakan tugas, Biro Operasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dan anggaran, pengelolaan dan pembinaan manajemen personel dan logistik, administrasi dan ketatausahaan, serta pengelolaan keuangan;
b. penyiapan dan/atau perumusan kebijakan pimpinan dan rencana strategis bidang operasi kepolisian dan kegiatan kepolisian terpadu;
c. pelaksanaan pengkajian strategis terhadap lingkungan strategis;
d. pembinaan manajemen operasi kepolisian dan kegiatan kepolisian terpadu yang meliputi perencanaan, administrasi, pelaksanaan dan pengendalian;
e. pembinaan manajemen pelatihan pra operasi termasuk kerja sama dan pelatihan dalam rangka operasi kepolisian;
f. penyusunan rencana kegiatan dan anggaran operasi kepolisian, kegiatan kepolisian terpadu serta pemberian arahan tingkat kewilayahan;
g. pelaksanaan pengendalian, pengawasan dan pembinaan operasi kepolisian, kegiatan kepolisian terpadu dalam bentuk asistensi, supervisi dan dukungan administrasi atas pelaksanaan operasi kepolisian, kegiatan kepolisian terpadu tingkat kewilayahan;
h. pengkoordinasian, pengadministrasian, termasuk pengumpulan, pengolahan, penyajian data operasi kepolisian dan kegiatan kepolisian terpadu serta pemantauan perkembangan situasi Kamtibmas dan pelaporan pada pimpinan; dan
i. pelaksanaan kerja sama dan koordinasi dengan lembaga pemerintah/lembaga nonpemerintah tingkat Provinsi serta pengawasan dan mengoordinasikan pelaksanaan kerja sama yang dijalin antara Polda dan mitranya serta pengelolaan informasi dan dokumentasi.
Biro Operasi dipimpin oleh Kepala Biro Operasi Polda Kalbar dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali Waka Polda. Biro Operasi terdiri dari :
a. Subbagian Perencanaan dan Administrasi (Subbagrenmin), bertugas menyusun perencanaan kerja dan anggaran, pengelolaan dan pembinaan
manajemen personel dan logistik, pembinaan fungsi dan mengelola keuangan, serta pelayanan administrasi dan ketatausahaan di lingkungan Roops. Dalam melaksanakan tugas Subbagrenmin menyelenggarakan fungsi :
1) penyusunan dokumen perencanaan dan anggaran antara lain Renstra, Rancangan Renja, Renja, RKA-KL, DIPA, Perjanjian Kinerja, LKIP, LRA, SMAP, IKU dan IKK, Hibah, Evaluasi kinerja, pelaksanaan RBP, PID dan SPIP Satker serta mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran;
2) pemelihaaraan perawatan dan administrasi personel;
3) pengelolaan logistik dan penyusunan laporan SIMAK-BMN;
4) pelayanan fungsi keuangan yang meliputi pembiayaan, pengendalian, pembukuan, akuntansi, dan penyusunan laporan SAI serta pertanggung jawaban keuangan;
5) pelayanan administrasi dan ketatausahaan.
Dalam melaksanakan tugas Subbagrenmin dibantu oleh :
1) Urren yang bertugas membuat Renstra, Rancangan Renja, Renja, RKA KL, DIPA, Perjanjian Kinerja, LKIP, LRA,
2) SMAP, IKU dan IKK, Hibah, evaluasi kinerja, pelaksanaan RBP, PID dan SPIP Satker;
3) Urmintu yang bertugas menyelenggarakan kegiatan administrasi personel dan logistik serta menyelenggarakan administrasi dan ketatausahaan; dan
4) Urkeu yang bertugas menyelenggarakan kegiatan pelayanan keuangan;
b. Bagian Pembinaan Operasi (Bagbinops) bertugas menyiapkan dan/ atau merumuskan rencana operasi melaksanakan pembinaan manajemen operasi kepolisian dan kegiatan kepolisian terpadu serta koordinasi lintas sektoral.
Dalam melaksanakan tugas Bagbinops menyelenggarakan fungsi:
1) penyiapan dan/atau perumusan kebijakan pimpinan dan rencana strategis bidang operasi kepolisian dan kegiatan kepolisian terpadu;
2) pelaksanaan pengkajian strategi terhadap lingkungan strategis;
3) penyiapan dan perumusan rencana operasi kepolisian dan kegiatan kepolisian terpadu;
4) pembinaan manajemen operasi kepolisian dan kegiatan kepolisan terpadu;
5) pelaksanaan kegiatan koordinasi lintas sektoral dan tindakan kontinjensi;
dan
6) pelaksanaan perencanaan, penyelenggaran dan pengendalian latihan operasi kepolisian, kegiatan kepolisian terpadu serta melaksanakan koordinasi pelaksanaan latihan.
Dalam melaksanakan tugas Bagbinops dibantu oleh :
1) Subbagian Perencanaan Administrasi Operasi (Subbagrenminops) yang bertugas menyiapkan dan/atau merumuskan kebijakan Pimpinan dan rencana strategis bidang operasi kepolisian dan kegiatan kepolisian terpadu, melaksanakan pengkajian strategi terhadap lingkungan strategis serta menyiapkan, merumuskan dan merencanakan operasi kepolisian dan kegiatan kepolisian terpadu dalam bentuk administrasi dan koordinasi; dan
2) Subbagian Pembinaan Latihan Operasi (Subbagbinlatops) yang bertugas merencanakan, menyelenggarakan, mengendalikan dan membina latihan operasi kepolisian, kegiatan kepolisian terpadu serta melaksanakan koordinasi pelaksanaan latihan.
c. Bagian Pengendalian Operasi (Bagdalops) bertugas membina, menyelenggarakan koordinasi dan administrasi, mengendalikan operasi, kegiatan kepolisian terpadu serta mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data operasi kepolisian dan kegiatan kepolisian terpadu.
Dalam melaksanakan tugas, Bagdalops menyelenggarakan fungsi:
1) pembinaan, pengkoordinasian, pengadministrasian, dan pengendalian operasi kepolisian dan kepolisian terpadu;
2) pengumpulan dan pengelolaan data, serta penyajian informasi, dokumentasi kegiatan operasi kepolisian dan kegiatan kepolisian terpadu;
3) pemantauan perkembangan situasi Kamtibmas, penerimaan data laporan kejadian dan laporan kegiatan operasi kepolisian, kegiatan kepolisian terpadu serta penyusunan laporannya; dan
4) pelaksanaan Anev situasi Kamtibmas secara berkala.
Dalam melaksanakan tugas, Bagdalops dibantu oleh :
1) Subbagian Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Data (Subbagpullajianta) yang bertugas membina, mengoordinasikan, mengadministrasikan dan mengendalikan pengumpulan, pengolahan data dan penyajian informasi operasi kepolisian dan kegiatan kepolisian terpadu serta melaksanakan Anev situasi Kamtibmas secara berkala;
dan
2) Siaga, bertugas melakukan pemantauan perkembangan situasi Kamtibmas, penerimaan data laporan kejadian dan laporan kegiatan operasi kepolisian, kegiatan kepolisian terpadu serta penyusunan laporannya.
d. Bagian Kerjasama (Bagkerma) bertugas menyelenggarakan kerja sama dan koordinasi dengan lembaga pemerintah/lembaga nonpemerintah tingkat Provinsi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaannya.
Dalam melaksanakan tugas, Bagkerma menyelenggarakan fungsi:
1) pelaksanaan kerja sama dan koordinasi dengan lembaga pemerintah/lembaga nonpemerintah tingkat Provinsi;
2) monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerja sama dengan lembaga pemerintah/lembaga nonpemerintah tingkat Provinsi; dan
3) pengelolaan informasi dan dokumentasi kerja sama yang dijalin antara Polda dengan lembaga pemerintah/lembaga nonpemerintah
4) pelaksanaan Anev situasi Kamtibmas secara berkala.
Dalam melaksanakan tugas, Bagkerma dibantu oleh :
1) Subbagpakatkerma, bertugas melaksanakan dan mengoordinasikan kerja sama dengan lembaga pemerintah/lembaga nonpemerintah; dan 2) Subbagkoorprogmonev, bertugas melaksanakan koordinasi program
kerja sama dengan lembaga pemerintah/lembaga nonpemerintah tingkat Provinsi serta Satuan fungsi terkait dalam rangka monitoring dan evaluasi.
2. Analisis SWOT
Pelaksanaan tugas Biro Operasi Polda Kalbar dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berasal dari internal dan eksternal. Faktor internal merupakan aspek kekuatan dan kelemahan sedangkan faktor eksternal merupakan aspek peluang dan tantangan. Aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan perlu untuk dilakukan identifikasi dan analisa agar dapat ditemukan formula yang tepat dalam menyusun kebijakan dan strategi pelaksanaan tugas Biro Operasi Polda Kalbar, yaitu:
a. Kekuatan (Strenghts)
1) Jumlah personel Biro Operasi Polda Kalbar pada Tahun 2020 sebanyak 52 orang dan berdasarkan DSP yang ada sesuai dengan Perpol No: 14 tahun 2018 jumlah personel Biro Operasi Polda Kalbar sesuai dengan perubahan Tipe Polda Kalbar menjadi Tipe A seharusnya berjumlah 63 personel (tidak termasuk SPKT), sehingga masih kekurangan 11 personel, dimana jumlah sumber daya Biro Operasi Polda Kalbar yang ada saat ini terdiri dari:
Kombes : 1 pers;
AKBP : 3 pers;
Kompol : 3 pers;
AKP : 4 pers;
Inspektur : 3 pers;
Bintara : 43 pers;
PNS : 9 pers;
Sarana dan prasarana Biro Operasi Polda Kalbar terdiri dari :
sedan : 2 unit;
sepeda motor : 8 unit;
sepeda motor patroli : 2 unit;
mobil patroli : 2 unit;
alat bengkel tak bermesin : 1 unit;
mesin ketik manual : 1 unit;
lemari kayu : 4 unit;
rak kayu : 4 unit;
filing cabinet besi : 1 unit;
brankas : 1 unit;
tabung pemadam api : 1 unit;
LCD projector : 2 unit;
meja kerja kayu : 16 unit;
kursi besi/metal : 27 unit;
sice : 2 unit;
meja rapat : 1 unit;
tempat tidur besi : 12 unit;
kasur/spring bed : 1 unit;
lemari es : 1 unit ;
AC Split : 9 unit ;
Televisi : 3 unit ;
Soundsystem : 1 unit;
Unit Power Supply : 4 unit;
camera video : 1 unit;
kaca hias : 2 unit;
handy cam : 1 unit;
telephon hybrid : 2 unit;
UPS : 2 unit;
layar film/projector : 2 unit;
pesawat telepon : 2 unit;
HT : 16 unit;
mesin fax : 1 unit;
alat komunikasi radio sbb : 1 unit;
radio link : 1 unit;
charger : 7 unit;
senter : 4 unit;
Pistol : 2 unit;
Rompi anti peluru : 2 unit;
PC Unit : 17 unit;
laptop : 5 unit;
note book : 2 unit ;
printer : 11 unit.
2) tersedia dan tercukupinya piranti lunak sebagai pedoman dalam rangka pelaksanaan tugas berupa ketentuan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur tentang pelaksanaan program, kegiatan dan pengelolaan keuangan negara di lingkungan Polda Kalbar dan Peraturan Kapolri yang mengatur Manajemen Operasi Kepolisian;
3) tersedianya anggaran dalam rangka memberikan penjaminan kualitas dan memberikan konsultasi serta pendampingan kegiatan pengawasan dari lembaga eksternal yang dialokasikan dalam DIPA RKA-KL Satker Biro Operasi Polda Kalbar;
4) adanya peningkatan tunjangan kinerja dari 53% menjadi 70% kepada personel Polri telah memberikan dorongan, semangat untuk terus melakukan pembenahan, perbaikan dan peningkatan kinerja;
b. Kelemahan (Weaknesses)
1) masih terdapat beberapa jabatan yang kosong seperti Kasubbag Kerma Ops, Paur Subbag Kerma Lat Ops, Pa Siaga I, Pamin 4 dan Pamin 5 Subbag Renmin;
2) keterbatasan kemampuan personiil di Biro Operasi Polda Kalbar belum sesuai dengan DSP dan kebutuhan berdasarkan volume dan tantangan tugas yang berbasis Teknologi (IT), seperti personel yang sudah Dikjur yang tidak ada kesesuaian pangkat untuk menduduki jabatan tertentu (PS), kemampuan dasar personel untuk bertugas di Roops;
3) tidak memiliki personel yang mempunyai sertifikasi pengadaan barang dan jasa;
4) keterbatasan ruangan kerja yang tidak sesuai dengan jumlah personil sehingga menghambat kelancaran kerja dan terjadi tumpang tindih ruangan dan meja kerja, antara lain:
a) ruang kerja Bag Kerma ops;
b) ruang kerja 5 Kasubbag;
c) ruang kerja Urren;
d) ruang kerja Urkeu;
e) ruang arsip.
5) jaringan internet yang sering mengalami gangguan sehingga menghambat pengiriman dan penerimaan berita/laporan;
6) keterbatasan komputer/laptop yang ada di masing-masing bagian sehingga masih kurang 7 unit yaitu:
a) Bag Kerma ops sebanyak 1 unit;
b) Subbag Renmin sebanyak 3 unit;
c) Bag Binops sebanyak 1 unit;
d) Bag Dalops sebanyak 2 unit.
7) terbatasnya sarana mubelair dan ruangan kerja;
8) Ketidaksesuaian jumlah dukungan anggaran yang diajukan saat penyusunan Pagu Ideal dengan realisasi saat diterbitkannnya Pagu DIPA definitif.
c. Peluang (Opportunities)
1) kepercayaan masyarakat terhadap Polri yang semakin meningkat, merupakan cerminan dari kesadaran masyarakat untuk peduli kamtibmas dan turut serta berpartisipasi dalam mendukung pelaksanaan tugas operasional Polri di lapangan;
2) semangat dan kegairahan personil untuk bekerja melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masih bisa dipacu untuk meningkatkan kontribusinya dalam mewujudkan Polda yang promoter;
3) adanya kesempatan kepada personel untuk mengikuti dikbang, dikjur, diklat/pelatihan dan kuliah mandiri guna meningkatkan kemampuan;
4) masih ada kemungkinan untuk menambah personel dan sarpras sesuai DSP seiring dengan adanya penambahan personel Polri/PNS dan mutasi dilingkungan Polda Kalbar;
5) sistem desentralisasi dan otonomi daerah yang mendekatkan pelayanan Pemda ke masyarakat sehingga dapat saling menunjang kontribusi pelayanan dan tugas Polri disetiap daerah (sinergitas daerah) termasuk dalam kesiapan pengamanan Pilkada serentak;
6) adanya kerjasama Polri dan PDRM dalam rangka pengamanan dan penegakan hukum di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia Timur;
8) adanya dukungan teknologi informasi yang sangat membantu dalam mendapatkan data/informasi/referensi.
d. Ancaman (Threats)
1) secara kuantitas gangguan Kamtibmas dapat ditekan, namun seiring dengan perkembangan teknologi maka kualitas kejahatan juga semakin
meningkat karena pelaku kejahatan menggunakan kecanggihan teknologi bahkan tidak mengenal waktu dan tidak memiliki rasa kemanusiaan;
2) masyarakat masih ada yang beranggapan bahwa Polri itu adalah lawan, sehingga ketika ada kejadian maka Polri selalu disalahkan dan diserang berlebihan melalui medsos;
3) adanya perbuatan oknum Polri/PNS Polri yang menyakiti hati rakyat sehingga menurunkan citra Polri/institusi Polri;
4) Penyebaran pandemi Covid-19 berdampak pada pelaksanaan tugas Kepolisian yang kurang optimal.
3. Identifikasi Masalah
Dengan memperhatikan analisa SWOT diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahan di Satker Biro Operasi Polda Kalbar sebagai berikut :
a) personil Biro Operasi Polda Kalbar belum sesuai DSP baik secara kuantitas maupun maupun kualitas;
b) ketersediaan sarana dan prasarana pendukung belum memadai;
c) dukungan anggaran yang tersedia tidak ideal atau tidak terpenuhi sesuai renbutgar yang diajukan, khususnya, khususnya untuk operasi kepolisian tidak mencukupi sesuai norma indeks yang berlaku sehingga semangat dan kegairahan kerja anggota dalam melaksanakan operasi kurang maksimal;
d) dalam pengelolaan Sitkamtibmas ada indikasi peningkatan kualitas gangguan kamtibmas yang perlu diantisipasi;
e) Implementasi tatanan hidup baru (newnormal) dalam rangka mengantisipasi pandemi Covid-19.
II. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 1. Visi dan misi
a. Visi dan misi Polda Kalbar 1) Visi Polda Kalbar
“Terwujudnya Kalimantan Barat Yang Aman dan Tertib”.
2) Misi Polda Kalbar
Melindungi, Melayani dan Mengayomi Masyarakat Kalimantan Barat.
b. Visi dan misi Biro Operasi Polda Kalbar 1) Visi Biro Operasi Polda Kalbar
Visi Biro Operasi Polda Kalbar mengacu pada visi Polda Kalbar yang menetapkan visi organisasi sampai dengan tahun 2024, yaitu:
“Terwujudnya kegiatan manajemen bidang operasi yang berkesinambungan guna memelihara kamtibmas yang kondusif di wilayah Kalimantan Barat”
Makna : Terwujudnya kegiatan manajemen bidang operasi yang berkesinambungan guna mendukung visi dan misi Polda Kalbar mewujudkan Kalimantan Barat yang aman dan tertib.
2) Misi Biro Operasi Polda Kalbar
Misi Biro Operasi Polda Kalbar sampai dengan tahun 2024, yaitu:
“Merencanakan, koordinasi, mengendalikan serta menganalisa dan evaluasi kegiatan operasi kepolisian/tindakan kontinjensi”.
Makna:
a) Merencanakan adalah tahap awal dari dari proses kegiatan operasi kepolisian/tindakan kontinjensi untuk menentukan serangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam kegiatan operasi kepolisian/tindakan kontinjensi;
b) Koordinasi adalah aktivitas berkomunikasi yang dilakukan untuk mengintegrasikan tujuan pelaksanaan operasi kepolisian/tindakan kontinjensi;
c) Mengendalikan adalah proses memantau pelaksanaan operasi kepolisian/tindakan kontinjensi untuk menjamin kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan perencanaan serta mengkoreksi setiap penyimpangan/kesalahan/mencari solusi terbaik apabila terjadi masalah yang tidak diinginkan;
d) Analisa dan evaluasi adalah proses pengukuran seperti membandingkan dan mencermati atas hasil akhir pelaksanaan operasi kepolisian/tindakan kontinjensi, sehingga dapat dijadikan rujukan untuk perbaikan kegiatan selanjutnya.
2. Tujuan Jangka Menengah
a. Tujuan Jangka Menengah Polda Kalbar
Adapun tema pembangunan Polda Kalbar adalah “Menjaga Stabilitas Kamtibmas untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial”.
1) menjamin terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat di seluruh wilayah Kalimantan Barat;
2) menegakkan hukum berkeadilan;
3) mewujudkan Polda Kalbar yang profesional;
4) modernisasi pelayanan Polda Kalbar;
5) menerapkan manajemen Polda Kalbar yang terintegrasi dan terpercaya.
b. Tujuan Jangka Menengah Biro Operasi Polda Kalbar
1) Merencanakan pelaksanaan operasi kepolisian/tindakan kontinjensi;
2) Mengkoordinir satker/satwil dalam pelaksanaan operasi kepolisian/tindakan kontinjensi;
3) Mengendalikan satwil agar pelaksanaan operasi kepolisian/tindakan kontinjensi dapat berjalan dan tercapai dengan baik;
4) Mengevaluasi kegiatan operasi/tindakan kontinjensi yang telah selesai dilaksanakan untuk perbandingan kegiatan operasi/tindakan kontinjensi selanjutnya.
3. Sasaran Prioritas
a. Sasaran Prioritas Polda Kalbar T.A. 2021
Sasaran Prioritas Polda Kalbar T.A. 2021 mengacu kepada Sasaran Prioritas Kapolri yang terdapat pada surat edaran tentang Pedoman Perencanaan Kapolri T.A. 2021 adalah sebagai berikut:
1) pertama “Harkamtibmas yang kondusif guna menciptakan rasa aman di tengah masyarakat”;
2) kedua “Mengoptimalkan Pelayanan Publik Polri”;
3) ketiga “Penegakan Hukum yang Transparan Dalam Rangka Meningkatkan Kepercayaan Publik”;
4) keempat “Meningkatkan Profesionalisme dan Kesejahteraan SDM Polri”;
5) kelima “Pemenuhan Sarana Prasarana dan Almatsus Polri yang modern”;
6) keenam “Penguatan pengawasan yang efektif guna menguatkan integritas dan tatakelola organisasi yang baik”.
b. Sasaran Prioritas Biro Operasi Polda Kalbar T.A. 2021
Sasaran Prioritas Biro Operasi Polda Kalbar T.A. 2021 mengacu kepada Sasaran Prioritas Polda Kalbar yang terdapat pada surat edaran tentang Pedoman Perencanaan Kapolri T.A. 2021 adalah sebagai berikut:
1) pertama “Harkamtibmas yang kondusif guna menciptakan rasa aman ditengah masyarakat”;
2) kelima “Pemenuhan sarana prasarana dan Almatsus Polri yang modern”.
III. Arah kebijakan dan Strategi T.A. 2021
1. Arah kebijakan dan strategi Polda Kalbar T.A. 2021
Untuk mewujudkan pencapaian sasaran prioritas Polda Kalbar Tahun 2021, maka ditetapkan arah kebijakan dan strategi Polda Kalbar sebagai berikut:
a. Sasaran strategis “Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat”
dicapai dengan arah kebijakan, sebagai berikut:
1) peningkatan kehadiran Polri pada 11 Lokasi prioritas dan 4 PLBN (Pos Lintas Batas Negara;
untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu:
a) meningkatkan infrastruktur, SDM, dan pelayanan operasional Polri pada wilayah Lokasi prioritas dan PLBN (Pos Lintas Batas Negara).
b) meningkatkan pelacakan dan penangkalan terhadap keluar masuknya orang dan barang di wilayah PLBN (darat dan laut).
2) pencegahan dan penanggulangan terorisme, aksi radikal, konflik sosial dan gangguan kamtibmas lainnya;
untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu:
a) memetakan potensi terorisme, aksi radikal, konflik sosial, dan gangguan kamtibmas lainnya.
b) melakukan Lidik pamgal dan binluh terfokus kepada potensi terorisme, aksi radikal, konflik sosial dan gangguan kamtibmas lainnya.
c) meningkatkan efektivitas penanggulangan terorisme, aksi radikal, konflik sosial dan gangguan kamtibmas lainnya.
d) memperkuat sistem managemen pengamanan obvitnas dan obvit lainnya.
e) Polsek sebagai lini terdepan Harkamtibmas.
3) peningkatan Pelaksanaan Operasi Kepolisian;
untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu:
a) menyiapkan kegiatan operasi, meningkatkan kemampuan personel operasi dan melaksanakan supervisi operasi;
b) menyiapkan kegiatan operasi sebelum, saat dan pasca pemindahan Ibu Kota Negara;
4) peningkatan keamanan Laut;
untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu:
a) meningkatkan patroli perairan dan udara dalam mendeteksi dan mengungkap kejahatan di laut;
b) memberdayakan masyarakat pesisir dalam pengamanan laut.
5) peningkatan disiplin berlalu lintas melalui kegiatan Kamseltibcarlantas;
untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu:
a) meningkatkan kesadaran, keselamatan, ketertiban, kelancaran dan disiplin dalam berlalu lintas di jalan raya;
b) peningkatan kualitas Penerangan dan Pendidikan tertib lalu lintas;
c) mengintegrasikan sistem komunikasi dan koordinasi penanganan permasalahan lalu lintas dari tingkat Polsek sampai tingkat Polda.
6) peningkatan desa/kelurahan sadar Kamtibmas.
untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu:
a) meningkatkan peran aktif masyarakat dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;
b) menggerakkan stakeholder terkait, tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam mewujudkan desa/kelurahan sadar Kamtibmas;
c) partnership potensi masyarakat sadar Kamtibmas dalam cegah tangkal Kamtibmas dan penegakan hukum terbatas.
7) melaksanakan “Efektifitas Operasional” kegiatan operasional Polri;
untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu:
a) peningkatan keberhasilan pelaksanaan kegiatan operasional Polri dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) meningkatkan kapasitas dan kapabilitas;
(2) mengembangkan manajemen operasi Kepolisian (perencanan, pelaksanaan dan pengawasan);
b) peningkatankepercayaan publik melalui manajemen media dengan langkah-langkah sebagai berikut :
(1) mengelola media konvensional dan media digital secara efektif dalam membangun kepercayaan publik;
(2) menetralisir berita negatif (hoax) yang dapat mengganggu Kamtibmas;
c) penguatan sistem informasi Polri berbasis “Big Data Polri” dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) melakukan pemutakhiran data Kepolisian secara akurat dan tepat waktu
(2) Mengintegrasikan sistem informasi Kepolisian dari tingkat Polsek sampai tingkat Mabes Polri;
(3) meningkatkan kualitas dan pemanfaatan hasil Litbang Polri.
b. Sasaran strategis “Penegakan Hukum secara Berkeadilan” dicapai dengan arah kebijakan, sebagai berikut:
1) peningkatan pengungkapan 4 (empat) jenis kejahatan dan terorisme yang menjadi atensi publik;
untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda Kalbar yang akan dilakukan yaitu:
a) meningkatkan kapabilitas penyidik dan penguatan kelembagaan penegakan hukum;
b) melaksanakan sertifikasi bagi penyidik siber Polri guna mendukung Penguatan Pengamanan Infrastruktur Siber;
c) meningkatkan kerja sama internasional dibidang penyelidikan dan penyidikan;
d) mempercepat pengungkapan kasus dan penyelesaian perkara tindak pidana 4 (empat) jenis kejahatan dan terorisme yang menjadi atensi publik serta penanganan dan penegakan hukum kasus-kasus keamanan negara (terkait kejahatan terhadap ideologi negara), lingkungan hidup (termasuk Karhutla), terorisme, korupsi, Narkoba termasuk Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan siber.
e) serta penanganan dan penegakan hukum kasus-kasus keamanan negara (terkait kejahatan terhadap ideologi negara), lingkungan hidup (termasuk Karhutla), terorisme, korupsi, Narkoba termasuk Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan siber.
f) peningkatan kemampuan pemeriksa forensik (Labfor dan Inafis) dalam pengolahan tempat kejadian perkara (Crime Scene Investigation).
2) peningkatan penyelenggaraan pusat data dan informasi kriminal;
untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda Kalbar yang akan dilakukan yaitu:
a) mengintegrasikan sistem data dan informasi kriminal antarSatker Polda dan jajaran dan aparat penegak hukum;
b) standardisasi data kriminal;
c) mengembangkan sistem informasi kriminal yang terintegrasi.
3) pemetaan tindak kejahatan yang melibatkan perempuan dan anak.
untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu:
a) memperkuat kapabilitas dan kompetensi penyidik/penyidik pembantu dalam perlindungan perempuan dan anak;
b) melanjutkan pembangunan ruang pelayanan khusus perempuan dan anak.
c) melaksanakan penindakan T.P Perdagangan Orang (TPPO) dan menerapkan pendekatan “keadilan restoratif" terhadap kejahatan perempuan dan anak serta kaum disabilitas.
c. Sasaran strategis “Profesionalisme SDM” dicapai dengan arah kebijakan, sebagai berikut:
1) peningkatan kualitas SDM Polda Kalbar
untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polda Kalbar yang akan dilakukan yaitu:
a) melakukan reformasi pengelolaan SDM secara profesional;
b) meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan Polri yang siap kerja dan berorientasi pada kualitas pelayanan publik serta kepuasan masyarakat;
c) melakukan sertifikasi bagi para tenaga pendidik, penyidik Polri dan penguatan kapasitas SDM Keamanan Siber;
d) meningkatkan kesejahteraan SDM.
2) pemindahan personel Polri ke Ibu Kota Negara Baru.untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polda Kalbar yang akan dilakukan yaitu:
a) melakukan pendataan personel Polda Kalbar guna mengantisipasi permintaan Mabes Polri yang akan pindah ke Ibu Kota Negara Baru.
d. Sasaran strategis “Modernisasi Teknologi” dicapai dengan arah kebijakan, sebagai berikut :
1) modernisasi Sarana dan Prasarana Polda Kalbar.
untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polda Kalbar yang akan dilakukan yaitu:
a) memetakan prioritas dan kebutuhan sarana prasarana 2020-2024;
b) modernisasi Sarana dan Prasarana operasional guna mendukung pelayanan Polda Kalbar;
c) modernisasi kapal kelas B-3 ke tipe 6 dengan ukuran panjang 6- 28 M dan Unmanned Aerial Vehicle (UAV)-Drone.
d) membangun Big Data/Single Data Entry Polda Kalbar;
e) membangun rumah dinas/flat dan Rusun bagi personel Polda Kalbar.
e. Sasaran strategis “Sistem pengawasan yang Akuntabel, Bersih, Terbuka dan Melayani” dicapai dengan arah kebijakan, sebagai berikut:
1) melaksanakan “Layanan Publik Polri yang Prima”; untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu: peningkatan pelayanan prima dan kedekatan dengan masyarakat dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) meningkatkan inovasi pelayanan publik Polri;
b) meningkatkan pelayanan data dan informasi kriminal nasional melalui akses yang mudah;
c) meningkatkan pendekatan personal dan keterlibatan Polri dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan;
2) reformasi Kelembagaan dan Birokrasi Polri; untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu:
a) meningkatkan reformasi kelembagaan dan birokrasi Polri yang andal; (Janji Presiden)
b) membangun sistem penerapan nilai-nilai dan kode etik Polri;
c) meningkatkan manajemen kinerja Polri dari tingkat Mabes sampai dengan Polsek;
3) melaksanakan “Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran”;
untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu:
a) penguatan akuntabilitas kinerja Polri dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) meningkatkan akuntabilitas perencanaan dan penganggaran Polri;
(2) menyusun, menyiapkan, melaksanakan penelitian dan reviu anggaran Polri;
b) meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran Polri dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) menyusun dan menyiapkan dokumen perencanaan Polri;
(2) menyusun LKIP Polri;
4) melaksanakan “Regulasi dan Sistem Pengawasan yang Efektif”; untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu:
a) penguatan regulasi Polri dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) memperkuat kerangka regulasi Polri;
(2) memperkuat dukungan dalam memastikan terlaksananya fungsi hukum secara efektif;
b) Penanganan publik komplain secara efektif dan terpercaya dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) penerapan sistem penanganan pengaduan masyarakat secara online guna mempercepat penyelesaian pengaduanmasyarakat;
(2) mengoptimalkan peran pengawasan melekat atasan penyidik dan Wassidik guna mengontrol proses penyidikan.
(3) mengefektifkan kegiatan Saber Pungli di area pelayanan publik; (Janji Presiden)
2. Arah kebijakan dan strategi Biro Operasi Polda Kalbar Tahun 2021
a. Sasaran strategis “Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat”
dicapai dengan arah kebijakan, sebagai berikut:
1) Melakukan koordinasi untuk mengetahui potensi terorisme, aksi radikal, konflik sosial dan gangguan kamtibmas lainnya.
2) Memberikan jukrah untuk memperkuat sistem managemen pengamanan obvitnas dan obvit lainnya;
3) Melaksanakan operasi kepolisian kewilayahan dan terpusat;
4) Melaksanakan kegiatan kepolisian terpadu;
5) Melaksanakan analisa dan evaluasi situasi kamtibmas secara berkala;
6) Melakukan pembinaan kepada Polres jajaran terkait pengendalian kamtibmas di wilayah hukum masing-masing;
7) Mengkompulir dan monitoring dari Polres jajaran jumlah MoU yang dilaksanakan;
8) Melaksanakan sosisalisasi tingkat Polda berkaitan dengan kegiatan kerjasama Polda/Polres dengan lembaga pemerintah atau nonpemerintah;
9) Merencanakan kegiatan kerjasama dengan PDRM kontinjen Sarawak;
10) Melakukan analisa dan evaluasi situasi kamtibmas di daerah perbatasan sebagai dasar pertimbangan dalam pelaksanaan kegiatan kerjasama dengan PDRM Kontinjen Sarawak;
11) Meningkatkan kualitas personel operasi melalui latihan operasi yang berkesinambungan.
b. Sasaran strategis “Modernisasi Teknologi” dicapai dengan arah kebijakan,sebagai berikut:
a. memetakan prioritas dan kebutuhan sarana dan prasarana;
b. mengajukan penambahan sarana dan prasarana yang dibutuhkan;
c. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan alsintor sesuai dengan RPD;
d. melakukan monitoring dan inventarisasi terhadap BMN yang ada di Biro Operasi secara berkala.
IV. Program, Kegiatan dan Pagu DIPA T.A. 2021 Pagu DIPA Biro Operasi Polda Kalbar T.A. 2021
Alokasi Pagu DIPA Biro Operasi Polda Kalimantan Kalbar per program per kegiatan dalam T.A. 2021 sebesar Rp. 21.938.513.000,00 (dua puluh satu miliar sembilan ratus tiga puluh delapan juta lima ratus tiga belas ribu rupiah) dengan perincian sebagai berikut:
a. Program Modernisasi Almatsus dan Sarana Prasarana Polri Rp. 88.377.000,00 (delapan puluh delapan juta tiga ratus tujuh puluh tujuh
ribu rupiah) untuk kegiatan Dukungan manajemen dan teknik Sarpras sebesar Rp. 88.377.000,00 (delapan puluh delapan juta tiga ratus tujuh puluh tujuh ribu rupiah); terdiri dari Layanan perkantoran (volume output 12 layanan) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 88.377.000,00 (delapan puluh delapan juta tiga ratus tujuh puluh tujuh ribu rupiah);RM.
b. Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Rp. 21.850.136.000,00 (dua puluh satu miliar delapan ratus lima puluh juta
seratus tiga puluh enam ribu rupiah)
1) Kerjasama Keamanan dan Ketertiban K/L Rp. 43.491.000,00 (empat puluh tiga juta empat ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) untuk Layanan Dukungan Manajemen Kerjasama Keamanan dan Ketertiban (volume output 1 layanan);RM
2) Dukungan Manajemen dan Teknis Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Rp. 15.443.556.000,00 (lima belas miliar empat ratus empat puluh tiga juta lima ratus lima puluh enam ribu rupiah) yang digunakan untuk:
a) Layanan perkantoran (volume output 1 layanan) dengan alokasi anggaran Rp. 8.443.556.000,00 (delapan miliar empat ratus empat puluh tiga juta lima ratus lima puluh enam ribu rupiah);RM;
b) Layanan umum (volume 1 layanan) dengan alokasi anggaran Rp. 7.000.000.000,00 (tujuh miliar rupiah);RM;
3) Pengendalian Operasi Kepolisian Rp. 6.363.089.000,00 (enam miliar tiga ratus enam puluh tiga juta delapan puluh sembilan ribu rupiah) RM; yang digunakan untuk Layanan pengendalian operasi Kepolisian (volume 6 operasi)
Dengan demikian disampaikan pada Rencana Kerja Biro Operasi Polda Kalbar T.A. 2021 (Revisi) total Pagu DIPA T.A. 2021 sebesar Rp.
21.938.513.000,00 (dua puluh satu miliar sembilan ratus tiga puluh delapan ribu lima ratus tiga belas ribu rupiah) mengalami penurunan sebesar Rp. 2.893.569.000,00 atau turun 11,65% dibandingkan dengan pagu DIPA Biro Operasi Polda Kalbar T.A. 2020 sebesar Rp 24.832.082.000,00 (dua puluh empat miliar delapan ratus tiga puluh dua juta delapan puluh dua ribu rupiah) dengan rincian komposisi kebutuhan anggaran sebagai berikut:
1) rincian Pagu DIPA Biro Operasi Polda Kalbar T.A. 2021 per jenis Belanja sebagai berikut:
No. Jenis Belanja Pagu
(Rp)
a. Belanja Pegawai 7.894.926.000
b. Belanja Barang 14.043.587.000
2) rincian Pagu DIPA T.A. 2021 per sumber anggaran sebagai berikut:
No. Sumber Anggaran Pagu
(Rp)
a. Rupiah Murni 21.938.513.000
b. PNBP -
3) rincian Pagu DIPA T.A. 2021 per Program sebagai berikut:
No. Program Pagu
(Rp) a. Program Modernisasi Almatsus dan
Sarana Prasarana Polri
88.377.000
b. Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
21.850.136.000
4) kegiatan yang berdasarkan Pagu DIPA Biro Operasi Polda Kalbar T.A. 2021 a) Dukungan Manajemen dan Teknik Sarpras berupa layanan perkantoran
meliputi pemeliharaan kendaraan bermotor Roda 4, Roda 2, pemeliharaan AC dan perbaikan peralatan kantor.
b) Kerjasama keamanan dan Ketertiban Masyarakat yaitu layanan dukungan manajemen kerjasama keamanan dan ketertiban.
c) Dukungan Manajemen dan Teknis Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat meliputi:
(1) Layanan perkantoran berupa layanan gaji/tunjangan dan operasional/
pemeliharaan kantor (rapat-rapat koordinasi/kerja/dinas/pimpinan kelompok/konsultasi, pengadaan peralatan/perlengkapan kantor, penyusunan program/anggaran/rencana kerja, penyusunan RKA KL/DIPA, dukungan operasional satker, ULP non organik/jaga fungsi, penyusunan evaluasi LKIP, Sentra Pelayanan Kepolisian, penyusunan naskah buku lainnya, honorarium petugas aplikasi/pengelola keuangan dan internet);
(2) Layanan umum berupa operasi Kepolisian direktif Kapolda (Kontinjensi).
d) Pengendalian Operasi Kepolisian berupa dukungan operasi kepolisian kewilayahan dan terpusat.
V. Penutup
Demikian Rencana Kerja Biro Operasi Polda Kalbar T.A. 2021 (Revisi) disusun, sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan dan Rencana Kerja Biro Operasi Polda Kalbar pada T.A. 2021.
Ditetapkan di: Pontianak
pada tanggal: 31 Mei 2021 KEPALA BIRO OPERASI POLDA KALBAR
SUYANTO, S.I.K, M.Si
KOMISARIS BESAR POLISI NRP 66090522
RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) BIRO OPERASI POLDA KALBAR T.A. 2021
1. BIRO OPERASI SEBAGAI SATKER
No Sasaran Strategis Indikator kinerja Target
1 Pemeliharaan keamanan
dan ketertiban
masyarakat
a. Jumlah Opspol kewilayahan b. Jumlah Opspol terpusat
c. Jumlah penanggulangan/kegiatan yang bersifat kontinjensi
d. Jumlah kerjasama dengan instansi dan Pemda
e. Jumlah kerma luar negeri
f. Jumlah kerma keamanan dengan komponen masyarakat
4 Opspol 2 Opspol
3 Giat
182 MoU
0 Giat 89 MoU
2 Modernisasi teknologi Persentase pemenuhan pemeliharaan dan perawatan sarpras Biro Operasi Polda Kalbar
100%
2. BIRO OPERASI SEBAGAI PENANGGUNG JAWAB IKU POLDA KALBAR
Ditetapkan di: Pontianak
pada tanggal: 31 Mei 2021 KEPALA BIRO OPERASI POLDA KALBAR
SUYANTO, S.I.K, M.Si
KOMISARIS BESAR POLISI NRP 66090522 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target
1 Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat
Indeks Harkamtibmas
-Crime rate 81,25
2 Terwujudnya penegakan hukum secara berkeadilan
Indeks Gakkum
Clearance TP Transnasional) 91,84