• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS BIRO OPERASI POLDA KALBAR TAHUN (REVISI) BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA STRATEGIS BIRO OPERASI POLDA KALBAR TAHUN (REVISI) BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS BIRO OPERASI POLDA KALBAR TAHUN 2020-2024

(REVISI)

BAB I PENDAHULUAN

1. Kondisi Umum

Perkembangan lingkungan strategis yang berdampak pada meningkatnya potensi ancaman dan gangguan keamanan dalam bentuk kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, kejahatan merugikan kekayaan negara dan kejahatan yang berimplikasi kontinjensi serta makin tingginya tuntutan masyarakat terhadap profesionalisme Polri, maka tugas Polri di Polda Kalbar setiap tahunnya diprediksi akan semakin berat, sehingga untuk mengantisipasi permasalahan tersebut diperlukan perencanaan yang matang.

Biro Operasi Polda Kalbar sebagai pengemban fungsi operasi kepolisian dalam pelaksanaan tugasnya harus memperhatikan situasi perkembangan kamtibmas regional dan nasional sehingga apa yang diharapkan masyarakat dalam rangka menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif dapat terwujud.

Tugas dan tanggung jawab Biro Operasi Polda Kalbar meliputi penyiapan/perumusan kebijakan Kapolda dan rencana – rencana strategis di bidang operasional dan menyelenggarakan manajemen operasi kepolisian yang meliputi perencanaan, koordinasi administrasi dan pengendalian serta analisa dan evaluasi pelaksanaan operasi kepolisian termasuk tindakan kontijensi;

2. Perkembangan Organisasi dan Permasalahan a. Perkembangan Organisasi

Pelaksanaan tugas Biro Operasi Polda Kalbar menunjukkan keberhasilan yang cukup baik dalam pencapaian target. Hal ini ditandai dengan KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH KALIMANTAN BARAT BIRO OPERASI

(2)

terselenggaranya operasi kepolisian sesuai petunjuk dan arahan Pimpinan dalam menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif.

Biro Operasi merupakan salah satu satuan kerja di Polda Kalbar yang mempunyai tugas pokok sebaimanana diatur dalam peraturan Kapolri Nomor: 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 meliputi penyiapan/perumusan kebijakan Kapolda dan rencana – rencana strategis di bidang operasional dan

menyelenggarakan manajemen operasi kepolisian yang meliputi perencanaan, koordinasi administrasi dan pengendalian serta analisa dan evaluasi pelaksanaan operasi kepolisian termasuk tindakan kontijensi.

Biro Operasi merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan yang berada di bawah Kapolda. Biro Operasi bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi manajemen bidang operasi antara lain pelatihan pra operasi, koordinasi dan kerjasama dalam rangka operasi Kepolisian;

Dalam melaksanakan tugas, Biro Operasi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan dan atau perumusan kebijakan pimpinan dan rencana strategis bidang operasi;

b. pembinaan manajemen operasi Kepolisian, yang meliputi perencanaan, administrasi dan pengendalian operasi Kepolisian, serta tindakan kontinjensi;

c. pembinaan manajemen pelatihan pra operasi termasuk kerja sama dan pelatihan dalam rangka operasi Kepolisian;

d. pengkoordinasian, pengadministrasian, dan pengendalian operasi termasuk pengumpulan, pengolahan, penyajian data operasi serta pelaporan pada pimpinan.

Biro Operasi dipimpin oleh Kepala Biro Operasi Polda Kalbar dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali Waka Polda. Biro Operasi terdiri dari :

a. Subbagian Perencanaan dan Administrasi (Subbagrenmin), bertugas menyusun perencanaan program kerja dan anggaran, manajemen Sarpras, personel dan kinerja, serta mengelola keuangan dan pelayanan ketatausahaan dan urusan dalam di lingkungan Biro Operasi. Dalam melaksanakan tugas Subbagrenmin menyelenggarakan fungsi :

(3)

1) penyusunan perencanaan jangka sedang dan jangka pendek, antara lain Renstra, Rancangan Renja, Renja, kebutuhan sarana prasarana, personel dan anggaran;

2) pemelihaaraan perawatan dan administrasi personel;

3) pengelolaan Sarpras dan penyusunan laporan SIMAK-BMN;

4) pelayanan fungsi keuangan yang meliputi pembiayaan, pengendalian, pembukuan, akuntansi, dan penyusunan laporan SAI serta pertanggung jawaban keuangan;

5) pengelolaan dan pelayananketatausahaan dan urusan dalam 6) penyusunan LRA dan pembuatan laporan laporan akuntabilitas

kinerja Satker dalam bentuk LKIP meliputi target pencapaian kinerja, program dan anggaran.

Dalam melaksanakan tugas Subbagrenmin dibantu oleh :

1) Urren yang bertugas membuat Renstra, Rancangan Renja, Renja, RKA KL, DIPA, Perjanjian Kinerja, LKIP, LRA, SMAP, IKU dan IKK, Hibah, evaluasi kinerja, pelaksanaan RBP, PID dan SPIP Satker;

2) Urmintu yang bertugas menyelenggarakan kegiatan administrasi personel dan logistik serta menyelenggarakan administrasi dan ketatausahaan; dan

3) Urkeu yang bertugas menyelenggarakan kegiatan pelayanan keuangan.

b. Bagian Pembinaan Operasi (Bagbinops) bertugas menyiapkan dan/ atau merumuskan rencana operasi melaksanakan pembinaan manajemen operasi kepolisian dan kegiatan kepolisian terpadu serta koordinasi lintas sektoral.

Dalam melaksanakan tugas Bagbinops menyelenggarakan fungsi:

1) penyiapan dan/atau perumusan kebijakan pimpinan dan rencana strategis bidang operasi kepolisian dan kegiatan kepolisian terpadu;

2) pelaksanaan pengkajian strategi terhadap lingkungan strategis;

3) penyiapan dan perumusan rencana operasi kepolisian dan kegiatan kepolisian terpadu;

4) pembinaan manajemen operasi kepolisian dan kegiatan kepolisan terpadu;

(4)

5) pelaksanaan kegiatan koordinasi lintas sektoral dan tindakan kontinjensi; dan

6) pelaksanaan perencanaan, penyelenggaran dan pengendalian latihan operasi kepolisian, kegiatan kepolisian terpadu serta melaksanakan koordinasi pelaksanaan latihan.

Dalam melaksanakan tugas Bagbinops dibantu oleh :

1) Subbagian Perencanaan Administrasi Operasi (Subbagrenminops) yang bertugas menyiapkan dan/atau merumuskan kebijakan Pimpinan dan rencana strategis bidang operasi kepolisian dan kegiatan kepolisian terpadu, melaksanakan pengkajian strategi terhadap lingkungan strategis serta menyiapkan, merumuskan dan merencanakan operasi kepolisian dan kegiatan kepolisian terpadu dalam bentuk administrasi dan koordinasi; dan

2) Subbagian Pembinaan Latihan Operasi (Subbagbinlatops) yang bertugas merencanakan, menyelenggarakan, mengendalikan dan membina latihan operasi kepolisian, kegiatan kepolisian terpadu serta melaksanakan koordinasi pelaksanaan latihan.

c. Bagian Pengendalian Operasi (Bagdalops) bertugas membina, menyelenggarakan koordinasi dan administrasi, mengendalikan operasi, kegiatan kepolisian terpadu serta mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data operasi kepolisian dan kegiatan kepolisian terpadu.

Dalam melaksanakan tugas, Bagdalops menyelenggarakan fungsi:

1) pembinaan, pengkoordinasian, pengadministrasian, dan pengendalian operasi kepolisian dan kepolisian terpadu;

2) pengumpulan dan pengelolaan data, serta penyajian informasi, dokumentasi kegiatan operasi kepolisian dan kegiatan kepolisian terpadu;

3) pemantauan perkembangan situasi Kamtibmas, penerimaan data laporan kejadian dan laporan kegiatan operasi kepolisian, kegiatan kepolisian terpadu serta penyusunan laporannya; dan 4) pelaksanaan Anev situasi Kamtibmas secara berkala.

(5)

Dalam melaksanakan tugas, Bagdalops dibantu oleh :

1) Subbagian Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Data (Subbagpullajianta) yang bertugas membina, mengoordinasikan, mengadministrasikan dan mengendalikan pengumpulan, pengolahan data dan penyajian informasi operasi kepolisian dan kegiatan kepolisian terpadu serta melaksanakan Anev situasi Kamtibmas secara berkala; dan

2) Siaga, bertugas melakukan pemantauan perkembangan situasi Kamtibmas, penerimaan data laporan kejadian dan laporan kegiatan operasi kepolisian, kegiatan kepolisian terpadu serta penyusunan laporannya.

d. Bagian Kerjasama (Bagkerma) bertugas menyelenggarakan kerja sama dan koordinasi dengan lembaga pemerintah/lembaga nonpemerintah tingkat Provinsi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaannya.

Dalam melaksanakan tugas, Bagkerma menyelenggarakan fungsi:

1) pelaksanaan kerja sama dan koordinasi dengan lembaga pemerintah/lembaga nonpemerintah tingkat Provinsi;

2) monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerja sama dengan lembaga pemerintah/lembaga nonpemerintah tingkat Provinsi;

3) pengelolaan informasi dan dokumentasi kerja sama yang dijalin antara Polda dengan lembaga pemerintah/lembaga nonpemerintah;

4) pelaksanaan Anev situasi Kamtibmas secara berkala.

Dalam melaksanakan tugas, Bagkerma dibantu oleh :

1) Subbagpakatkerma, bertugas melaksanakan dan mengoordinasikan kerja sama dengan lembaga pemerintah/lembaga nonpemerintah ; dan

2) Subbagkoorprogmonev, bertugas melaksanakan koordinasi program kerja sama dengan lembaga pemerintah/lembaga nonpemerintah tingkat Provinsi serta Satuan fungsi terkait dalam rangka monitoring dan evaluasi.

(6)

b. Analisis SWOT

Dalam rangka menyusun Rancangan Rencana Strategis Biro Operasi Polda Kalbar Tahun 2020-2024 dikaitkan dengan perkembangan, perubahan lingkungan Strategis, kondisi dan tupoksi pada Biro Operasi Polda Kalbar perlu dilakukan analisa SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities dan Threats) sebagai berikut:

Internal

1. Kekuatan (Strenghts)

Jumlah peesonel Biro Operasi Polda Kalbar pada Tahun 2020 sebanyak 51 orang dan berdasarkan DSP yang ada sesuai dengan Perpol No: 14 tahun 2018 jumlah personel Biro Operasi Polda Kalbar sesuai dengan perubahan Tioe Polda Kalbar menjadi tipe A seharusnya berjumlah 63 personel, (tidak termasuk SPKT), sehingga masih kekurangan 9 personel, dimana jumlah sumber daya Biro Operasi Polda Kalbar yang ada saat ini:

Kombes : 1 pers;

AKBP : 1 pers;

Kompol : 6 pers;

AKP : 2 pers;

Inspektur : 4 pers;

Bintara : 29 pers;

PNS : 8 pers;

Sarana dan prasarana Biro Operasi Polda Kalbar terdiri dari :

sedan : 2 unit;

sepeda motor : 8 unit;

sepeda motor patroli : 2 unit;

mobil patroli : 2 unit;

alat bengkel tak bermesin : 1 unit;

mesin ketik manual : 1 unit;

lemari kayu : 4 unit;

rak kayu : 4 unit;

(7)

filing cabinet besi : 1 unit;

brankas : 1 unit;

tabung pemadam api : 1 unit;

LCD projector : 2 unit;

meja kerja kayu : 16 unit;

kursi besi/metal : 27 unit;

sice : 2 unit;

meja rapat : 1 unit;

tempat tidur besi : 12 unit;

kasur/spring bed : 1 unit;

lemari es : 1 unit ;

AC Split : 9 unit ;

Televisi : 3 unit ;

Soundsystem : 1 unit;

Unit Power Supply : 4 unit;

camera video : 1 unit;

kaca hias : 2 unit;

handy cam : 1 unit;

telephon hybrid : 2 unit;

UPS : 2 unit;

layar film/projector : 2 unit;

pesawat telepon : 2 unit;

HT : 16 unit;

Facsímile : 1 unit;

alat komunikasi radio sbb : 1 unit;

radio link : 1 unit;

charger : 7 unit;

senter : 4 unit;

Pistol : 2 unit;

Rompi anti peluru : 2 unit;

PC Unit : 17 unit;

Laptop : 5 unit;

note book : 2 unit;

printer : 11 unit.

(8)

2. Kelemahan ( Weaknesses )

a) masih terdapat beberapa jabatan yang kosong seperti Kabag Kerma, Kabag Dalops, Kasiagaops 2, Kasubbagpullahjianta, Pa Siaga 1, Pa Siaga 2 dan Paur Subbagbinlatops.

b) keterbatasan kemampuan personiil di Biro Operasi Polda Kalbar belum sesuai dengan DSP dan kebutuhan berdasarkan volume dan tantangan tugas yang berbasis Teknologi (IT), seperti personel yang sudah Dikjur yang tidak ada kesesuaian pangkat untuk menduduki jabatan tertentu (PS), kemampuan dasar personel untuk bertugasdi Roops dan lain-lain;

c) keterbatasan ruangan kerja yang tidak sesuai dengan jumlah personil sehingga menghambat kelancaran kerja dan terjadi tumpang tindih ruangan dan meja kerja, antara lain:

1) ruang kerja Bag Kerma ops 2) ruang kerja 5 Kasubbag 3) ruang kerja Urren

4) ruang arsip

d) keterbatasan komputer/laptop yang ada di masing-masing bagian sehingga masih kurang 7 unit yaitu:

1) Bag Kerma ops sebanyak 1 unit 2) Subbag Renmin sebanyak 3 unit 3) Bag Binops sebanyak 1 unit 4) Bag Dalops sebanyak 2 unit e) Jumlah SDM yang belum sesuai DSP ;

f) Ketidaksesuaian jumlah dukungan anggaran yang diajukan saat penyusunan Pagu Ideal dengan realisasi saat diterbitkannnya Pagu DIPA definitif.

(9)

Eksternal

1. Peluang (Opportunities)

a) kepercayaan masyarakat terhadap Polri yang semakin meningkat, merupakan cerminan dari kesadaran masyarakat untuk peduli kamtibmas dan turut serta berpartisipasi dalam mendukung pelaksanaan tugas operasional Polri di lapangan;

b) semangat dan kegairahan personil untuk bekerja melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masih bisa dipacu untuk meningkatkan kontribusinya dalam dalam mewujudkan Polda yang presisi;

c) adanya kesempatan kepada personel untuk mengikuti dikbang, dikjur, diklat/pelatihan, kuliah mandiri guna meningkatkan kemampuan;

d) masih ada kemungkinan untuk menambah personel dan sarpras sesuai DSP seiring dengan adanya penambahan personel Polri/PNS dan mutasi dilingkungan Polda Kalbar;

e) sistem desentralisasi dan otonomi daerah yang mendekatkan pelayanan Pemda ke masyarakat sehingga dapat saling menunjang kontribusi pelayanan dan tugas Polri disetiap daerah (sinergitas daerah) termasuk dalam kesiapan pengamanan Pilkada serentak;

f) adanya kerjasama Polri dan PDRM dalam rangka pengamanan dan penegakan hukum di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia Timur;

2. Ancaman (Threats)

a) secara kuantitas gangguan Kamtibmas dapat ditekan, namun seiring dengan perkembangannya teknologi maka kualitas kejahatan juga semakin meningkat karena pelaku kejahatan menggunakan kecanggihan teknologi bahkan tidak mengenal waktu dan tidak memiliki rasa kemanusiaan;

(10)

b) masyarakat masih ada yang beranggapan bahwa Polri itu adalah lawan, sehingga ketika ada kejadian maka Polri selalu disalahkan dan diserang berlebihan melalui medsos;

c) adanya perbuatan oknum Polri/PNS Polri yang menyakiti hati rakyat sehingga menurunkan citra Polri/institusi Polri.

c. Identifikasi Masalah

Dengan memperhatikan analisa SWOT diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahan di Satker Biro Operasi Polda Kalbar sebagai berikut :

1. personil Biro Operasi Polda Kalbar belum sesuai DSP baik secara kuantitas maupun maupun kualitas;

2. ketersediaan sarana dan prasarana pendukung belum memadai;

3. dukungan anggaran yang tersedia tidak ideal atau tidak terpenuhi sesuai renbutgar yang diajukan, khususnya, khususnya untuk operasi kepolisian tidak mencukupi sesuai norma indeks yang berlaku sehingga semangat dan kegairahan kerja anggota dalam melaksanakan operasi kurang maksimal;

4. dalam pengelolaan Sitkamtibmas ada indikasi peningkatan kualitas gangguan kamtibmas yang perlu diantisipasi.

Untuk menyikapi identifikasi masalah tersebut diatas, maka dilaksanakan koordinasi, pengusulan SDM, sarpras dan dukgar. Sedangkan untuk mengelola Sitkamtibmas di wilayah hukum Polda Kalbar dilaksanakan kegiatan kepolisian, kegiatan kepolisian yang ditingkatkan dan operasi kepolisian. Operasi kepolisian yang dilaksanakan dalam rangka mengelola Sitkamtibmas untuk tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut:

1. Opspol Kewilayahan :

a) Opspol Liong Kapuas dengan sasaran pengamanan hari raya Imlek dan Cap Go Meh;

b) Opspol Pekat Kapuas dengan sasaran penyakit masyarakat seperti Judi, narkoba/miras, protitusi, senpi, sajam, handak,

(11)

premanisme dan lain-lain;

c) Opspol Peti Kapuas dengan sasaran penindakan tindak pidana pertambangan emas tanpa ijin;

d) Opspol Lintas Kapuas dengan sasaran barang masuk illegal.

2. Opspol Terpusat :

a) Opspol Ketupat dengan sasaran pengamanan hari raya Idul Fitri;

b) Opspol Lilin dengan sasaran pengamanan hari raya Natal dan Tahun Baru Masehi.

3. melaksanakan operasi kontinjensi apabila terjadi kemungkinan kontinjensi tahun 2020-2024 antara lain :

a) kontinjensi konflik sosial;

b) kontinjensi bencana alam;

c) kontinjensi terorisme;

d) kontinjensi dampak Pilkada dan;

e) kontinjensi dampak Pemilu Presiden/Wapres.

4. Operasi kepolisian yang dicantumkan pada DIPA Satker lain seperti operasi Bina Karuna, operasi bidang Lantas dan

menyesuaikan apabila ada operasi atas perintah Mabes Polri.

(12)

BAB II

PENJABARAN VISI, MISI POLDA SERTA TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Guna menjawab berbagai tantangan dengan memperhatikan lingkungan strategis dan analisis SWOT sebagaimana disebutkan di atas, Biro Operasi Polda Kalbar menetapkan dan menjalankan Visi, Misi dan Tujuan sebagai suatu institusi dan kelembagaan yang mandiri, berwawasan global, berorientasi nasional dan bertindak lokal, penuh dengan koordinasi dan meningkatkan sinergisitas dalam memberikan dan melaksanakan pencegahan kejahatan dan penegakan hukum kepada masyarakat.

Dengan visi, misi dan tujuan yang diarahkan untuk bersinergi maka akan membangkitkan dan mendorong seluruh insan Kepolisian Indonesia menjadi semakin cerdas, berbudaya dan diimbangi dengan akhlak dan moral yang tinggi serta mampu meningkatkan daya kreativitas dan penuh inovatif dalam menghadapi tantangan tugas dan kehidupan masyarakat ke depan.

Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam menjabarkan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia berpedoman pada:

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) pasal 6 ayat (1);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan;

3. Surat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Nomor:

B.899/M.PPN/SES/PP.03.02/12/2019 tanggal 20 Desember 2019 tentang

Penyelarasan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden dalam Dokumen Renstra Kementerian/Lembaga 2020-2024.

Penjabaran Visi dan Misi Polda Kalbar adalah sebagai berikut:

1. Visi Polda:

Visi Polda Kalbar mengacu pada visi Polri yang menetapkan visi organisasi sampai dengan tahun 2024, yaitu:

“Terwujudnya Kalimantan Barat yang Aman dan Tertib”

Visi tersebut mengandung beberapa makna, yakni:

a. Kalimantan Barat menjadi provinsi yang aman, bebas dari segala bentuk ancaman.

b. Kalimantan Barat menjadi provinsi yang tertib.

(13)

2. Visi Biro Operasi :

Visi Biro Operasi Polda Kalbar mengacu pada visi Polda Kalbar yang menetapkan visi organisasi sampai dengan tahun 2024, yaitu:

“Terwujudnya kegiatan manajemen bidang operasi yang berkesinambungan guna memelihara kamtibmas yang kondusif di wilayah Kalimantan Barat”

Visi tersebut mengandung beberapa makna, yaitu:

a. Penyelenggaraan kegiatan manajemen bidang operasi yang berkesinambungan;

b. Pemeliharaan kamtibmas yang kondusif di wilayah Kalimantan Barat.

3. Misi Polda:

“Melindungi, Melayani, dan Mengayomi Masyarakat”.

Makna : Melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat dalam memberikan perlindungan bagi setiap bangsa dan rasa aman kepada seluruh warga serta mendorong kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa; serta menegakkan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya dan menjamin tercapainya lingkungan hidup berkelanjutan.

4. Misi Biro Operasi:

“Merencanakan, koordinasi, mengendalikan serta menganalisa dan evaluasi kegiatan operasi kepolisian/tindakan kontinjensi”

Makna :

a. Merencanakan adalah tahap awal dari proses kegiatan operasi kepolisian/tindakan kontinjensi untuk menentukan serangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam kegiatan operasi kepolisian/tindakan kontinjensi;

b. Koordinasi adalah aktivitas berkomunikasi yang dilakukan untuk mengintegrasikan tujuan pelaksanaan operasi kepolisian/tindakan kontinjensi;

c. Mengendalikan adalah proses memantau pelaksanaan operasi kepolisian/tindakan kontinjensi untuk menjamin kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan perencanaan serta mengkoreksi setiap penyimpangan/kesalahan/mencari solusi terbaik apabila terjadi masalah yang tidak diinginkan;

d. Analisa dan evaluasi adalah proses pengukuran seperti membandingkan dan mencermati atas hasil akhir pelaksanaan operasi kepolisian/tindakan kontinjensi, sehingga dapat dijadikan rujukan untuk perbaikan kegiatan selanjutnya.

(14)

5. Tujuan Polda:

a. menjamin terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat di seluruh wilayah Kalimantan Barat;

b. menegakkan hukum secara berkeadilan;

c. mewujudkan Polri yang profesional;

d. modernisasi pelayanan Polri;

e. menerapkan manajemen Polri yang terintegrasi dan terpercaya.

6. Tujuan Biro Operasi :

Berdasarkan visi dan misi Polda Kalbar, maka tujuan Biro Operasi Polda Kalbar adalah melaksanakan kegiatan manajemen bidang operasi di daerah hukum Polda Kalbar, yang terdiri dari;

1. Merencanakan pelaksanaan operasi kepolisian/tindakan kontinjensi;

2. Mengkoordinir satker/satwil dalam pelaksanaan operasi kepolisian/tindakan kontinjensi;

3. Mengendalikan satwil agar pelaksanaan operasi kepolisian/tindakan kontinjensi dapat berjalan dan tercapai dengan baik;

4. Menganalisa dan mengevaluasi kegiatan operasi/tindakan kontinjensi yang telah selesai dilaksanakan untuk perbaikan kegiatan operasi/tindakan kontinjensi selanjutnya.

7. Sasaran Strategis Polda:

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

1. Menjamin terpeliharanya keamanan masyarakat di seluruh wilayah Kalimantan Barat

1. Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat Kalimantan Barat

2. Menegakkan hukum secara berkeadilan

2. Penegakan hukum secara berkeadilan

3. Mewujudkan Polri yang profesional 3. Profesionalisme SDM 4. Modernisasi pelayanan Polri 4. Modernisasi teknologi 5. Menerapkan manajemen Polri yang

terintegrasi dan terpercaya

5. pengawasan yang akuntabel guna mendukung tatakelola

(15)

8. Sasaran Strategis Biro Operasi Polda Kalbar

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

1. Melaksanakan kegiatan manajemen bidang operasi di daerah hukum Polda Kalbar

1. Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat Kalimantan Barat

2. Modernisasi pelayanan Biro Operasi Polda Kalbar

2. Moderenisasi teknologi

9. Penahapan Kebijakan Polda Kalbar a. Tahun 2020

Melanjutkan pelayanan publik Polda Kalbar yang prima dan melalui peningkatan sumber daya manusia untuk pertumbuhan yang berkualitas dengan didukung Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan;

b. Tahun 2021

Meningkatkan kualitas pelayanan publik Polda Kalbar yang terintegrasi dengan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur yang berbasis TI digital dengan dukungan Almatsus Polri yang modern;

c. Tahun 2022

Memantapkan pelayanan publik Polda Kalbar yang berkualitas global dengan percepatan kapasitas akuntabilitas kinerja birokrasi yang didukung dengan budaya kerja yang professional dan sumber daya aparatur yang kompeten, berintegritas dan sejahtera;

d. Tahun 2023

Memantapkan kualitas pelayanan publik Polda Kalbar yang berorientasi kepada kepercayaan masyarakat, membuka partisipasi sosial, sinergitas antarlembaga dalam rangka menyegarkan birokrasi dan memantapkan legitimasi bagi pemerintah;

e. Tahun 2024

pemerintahan yang bersih terbuka dan melayani

(16)

Melanjutkan memantapkan pelayanan publik Polda Kalbar yang profesional, responsif dan terpadu sampai tingkat layanan Kepolisian terjauh dengan membuka akses seluas-luasnya kepada kelompok yang terpinggirkan dengan didukung.

inovasi layanan yang produktif dan kecukupan kesejahteraan personel Polda Kalbar.

10. Penahapan Kebijakan Biro Operasi Polda Kalbar a. Tahun 2020

Melanjutkan pembinaan manajemen operasi kepolisian kepada jajaran Polda Kalbar dalam upaya meningkatkan keberhasilan pelaksanaan operasi kepolisian melalui kegiatan rakernis ;

b. Tahun 2021

Meningkatkan kemampuan personel operasi dengan pelaksanaan latihan operasi yang semakin berkualitas;

c. Tahun 2022

Memantapkan koordinasi dan hubungan baik dengan PDRM untuk menciptakan keamanan dan ketertiban yang kondusif di daerah perbatasan;

d. Tahun 2023

Memantapkan kualitas pelaksanaan kegiatan operasi kepolisian dengan memperkuat koordinasi dengan satker/satwil;

e. Tahun 2024

Memantapkan koordinasi dengan instansi terkait untuk perancangan MoU di jajaran Polda Kalbar serta melaksanakan anev dari MoU yang sudah disepakati.

(17)

1. Arah Kebijakan dan Strategi Polda

a. Sasaran strategis “Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat” dicapai dengan arah kebijakan, sebagai berikut:

1) peningkatan kehadiran Polri pada 11 Lokasi prioritas dan 4 PLBN (Pos Lintas Batas Negara;

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu:

a) meningkatkan infrastruktur, SDM, dan pelayanan operasional Polri pada wilayah Lokasi prioritas dan PLBN (Pos Lintas Batas Negara).

b) meningkatkan pelacakan dan penangkalan terhadap keluar masuknya orang dan barang di wilayah PLBN (darat dan laut).

2) pencegahan dan penanggulangan terorisme, aksi radikal, konflik sosial dan gangguan kamtibmas lainnya;

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu:

a) memetakan potensi terorisme, aksi radikal, konflik sosial, dan gangguan kamtibmas lainnya.

b) melakukan Lidik pamgal dan binluh terfokus kepada potensi terorisme, aksi radikal, konflik sosial dan gangguan kamtibmas lainnya.

c) meningkatkan efektivitas penanggulangan terorisme, aksi radikal, konflik sosial dan gangguan kamtibmas lainnya.

d) memperkuat sistem managemen pengamanan obvitnas dan obvit lainnya.

e) Polsek sebagai lini terdepan Harkamtibmas.

3) peningkatan Pelaksanaan Operasi Kepolisian;

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu:

(18)

a) menyiapkan kegiatan operasi, meningkatkan kemampuan personel operasi dan melaksanakan supervisi operasi;

b) menyiapkan kegiatan operasi sebelum, saat dan pasca pemindahan Ibu Kota Negara;

4) peningkatan keamanan Laut;

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu:

a) meningkatkan patroli perairan dan udara dalam mendeteksi dan mengungkap kejahatan di laut;

b) memberdayakan masyarakat pesisir dalam pengamanan laut.

5) peningkatan disiplin berlalu lintas melalui kegiatan Kamseltibcarlantas; untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu:

a) meningkatkan kesadaran, keselamatan, ketertiban, kelancaran dan disiplin dalam berlalu lintas di jalan raya;

b) peningkatan kualitas Penerangan dan Pendidikan tertib lalu lintas;

c) mengintegrasikan sistem komunikasi dan koordinasi penanganan permasalahan lalu lintas dari tingkat Polsek sampai tingkat Polda.

6) peningkatan desa/kelurahan sadar Kamtibmas.

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu:

a) meningkatkan peran aktif masyarakat dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;

b) menggerakkan stakeholder terkait, tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam mewujudkan desa/kelurahan sadar Kamtibmas;

c) partnership potensi masyarakat sadar Kamtibmas dalam cegah tangkal Kamtibmas dan penegakan hukum terbatas.

(19)

7) melaksanakan “Efektifitas Operasional” kegiatan operasional Polri;

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu:

a) peningkatan keberhasilan pelaksanaan kegiatan operasional Polri dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) meningkatkan kapasitas dan kapabilitas;

(2) mengembangkan manajemen operasi Kepolisian (perencanan, pelaksanaan dan pengawasan);

b) peningkatankepercayaan publik melalui manajemen media dengan langkah-langkah sebagai berikut :

(1) mengelola media konvensional dan media digital secara efektif dalam membangun kepercayaan publik;

(2) menetralisir berita negatif (hoax) yang dapat mengganggu Kamtibmas;

c) penguatan sistem informasi Polri berbasis “Big Data Polri”

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) melakukan pemutakhiran data Kepolisian secara akurat dan tepat waktu

(2) Mengintegrasikan sistem informasi Kepolisian dari tingkat Polsek sampai tingkat Mabes Polri;

(3) meningkatkan kualitas dan pemanfaatan hasil Litbang Polri.

b. Sasaran strategis “Penegakan Hukum secara Berkeadilan” dicapai dengan arah kebijakan, sebagai berikut:

1) peningkatan pengungkapan 4 (empat) jenis kejahatan dan terorisme yang menjadi atensi publik;

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda Kalbar yang akan dilakukan yaitu:

a) meningkatkan kapabilitas penyidik dan penguatan kelembagaan penegakan hukum;

b) melaksanakan sertifikasi bagi penyidik siber Polri guna mendukung Penguatan Pengamanan Infrastruktur Siber;

(20)

c) meningkatkan kerja sama internasional dibidang penyelidikan dan penyidikan;

d) mempercepat pengungkapan kasus dan penyelesaian perkara tindak pidana 4 (empat) jenis kejahatan dan terorisme yang menjadi atensi publik serta penanganan dan penegakan hukum kasus-kasus keamanan negara (terkait kejahatan terhadap ideologi negara),

lingkungan hidup (termasuk Karhutla), terorisme, korupsi, Narkoba termasuk Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan siber.

e) serta penanganan dan penegakan hukum kasus-kasus keamanan negara (terkait kejahatan terhadap ideologi negara), lingkungan hidup (termasuk Karhutla), terorisme, korupsi, Narkoba termasuk Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan siber.

f) peningkatan kemampuan pemeriksa forensik (Labfor dan Inafis) dalam pengolahan tempat kejadian perkara (Crime Scene Investigation).

2) peningkatan penyelenggaraan pusat data dan informasi kriminal;

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda Kalbar yang akan dilakukan yaitu:

a) mengintegrasikan sistem data dan informasi kriminal antarSatker Polda dan jajaran dan aparat penegak hukum;

b) standardisasi data kriminal;

c) mengembangkan sistem informasi kriminal yang terintegrasi.

3) pemetaan tindak kejahatan yang melibatkan perempuan dan anak.

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu:

a) memperkuat kapabilitas dan kompetensi penyidik/penyidik pembantu dalam perlindungan perempuan dan anak;

b) melanjutkan pembangunan ruang pelayanan khusus perempuan dan anak.

(21)

c) melaksanakan penindakan T.P Perdagangan Orang (TPPO) dan menerapkan pendekatan “keadilan restoratif" terhadap kejahatan perempuan dan anak serta kaum disabilitas.

c. Sasaran strategis “Profesionalisme SDM” dicapai dengan arah kebijakan, sebagai berikut:

1) peningkatan kualitas SDM Polda Kalbar

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polda Kalbar yang akan dilakukan yaitu:

a) melakukan reformasi pengelolaan SDM secara profesional;

b) meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan Polri yang siap kerja dan berorientasi pada kualitas pelayanan publik serta kepuasan masyarakat;

c) melakukan sertifikasi bagi para tenaga pendidik, penyidik Polri dan penguatan kapasitas SDM Keamanan Siber;

d) meningkatkan kesejahteraan SDM.

2) pemindahan personel Polri ke Ibu Kota Negara Baru.untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polda Kalbar yang akan dilakukan yaitu:

melakukan pendataan personel Polda Kalbar guna mengantisipasi permintaan Mabes Polri yang akan pindah ke Ibu Kota Negara Baru.

d. Sasaran strategis “Modernisasi Teknologi” dicapai dengan arah kebijakan, sebagai berikut :

1) modernisasi Sarana dan Prasarana Polda Kalbar.

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polda Kalbar yang akan dilakukan yaitu:

a) memetakan prioritas dan kebutuhan sarana prasarana 2020- 2024;

b) modernisasi Sarana dan Prasarana operasional guna mendukung pelayanan Polda Kalbar;

c) modernisasi kapal kelas B-3 ke tipe 6 dengan ukuran panjang 6-28 M dan Unmanned Aerial Vehicle (UAV)-Drone.

d) membangun Big Data/Single Data Entry Polda Kalbar;

(22)

e) membangun rumah dinas/flat dan Rusun bagi personel Polda Kalbar.

e. Sasaran strategis “Sistem pengawasan yang Akuntabel, Bersih, Terbuka dan Melayani” dicapai dengan arah kebijakan, sebagai berikut:

1) melaksanakan “Layanan Publik Polri yang Prima”; untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu: peningkatan pelayanan prima dan kedekatan dengan masyarakat dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) meningkatkan inovasi pelayanan publik Polri;

b) meningkatkan pelayanan data dan informasi kriminal nasional melalui akses yang mudah;

c) meningkatkan pendekatan personal dan keterlibatan Polri dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan;

2) reformasi Kelembagaan dan Birokrasi Polri; untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu:

a) meningkatkan reformasi kelembagaan dan birokrasi Polri yang andal; (Janji Presiden)

b) membangun sistem penerapan nilai-nilai dan kode etik Polri;

c) meningkatkan manajemen kinerja Polri dari tingkat Mabes sampai dengan Polsek;

3) melaksanakan “Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran”;

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi

pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu:

a) penguatan akuntabilitas kinerja Polri dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) meningkatkan akuntabilitas perencanaan dan penganggaran Polri;

(2) menyusun, menyiapkan, melaksanakan penelitian dan reviu anggaran Polri;

(23)

b) meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran Polri dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) menyusun dan menyiapkan dokumen perencanaan Polri;

(2) menyusun LKIP Polri;

4) melaksanakan “Regulasi dan Sistem Pengawasan yang Efektif”;

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polri yang akan dilakukan yaitu:

a) penguatan regulasi Polri dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) memperkuat kerangka regulasi Polri;

(2) memperkuat dukungan dalam memastikan terlaksananya fungsi hukum secara efektif;

b) Penanganan publik komplain secara efektif dan terpercaya dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) penerapan sistem penanganan pengaduan masyarakat secara online guna mempercepat penyelesaian pengaduanmasyarakat;

(2) mengoptimalkan peran pengawasan melekat atasan penyidik dan Wassidik guna mengontrol proses penyidikan.

(3) mengefektifkan kegiatan Saber Pungli di area pelayanan publik; (Janji Presiden).

2. Arah Kebijakan dan Strategi Biro Operasi Polda Kalbar

a. Arah kebijakan dalam rangka pencapaian sasaran prioritas

“Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat” . Untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan adalah :

1) Melakukan koordinasi untuk mengetahui potensi terorisme, aksi radikal, konflik sosial dan gangguan kamtibmas lainnya.

(24)

2) Memberikan jukrah untuk memperkuat sistem managemen pengamanan obvitnas dan obvit lainnya;

3) Melaksanakan operasi kepolisian kewilayahan dan terpusat;

4) Melaksanakan kegiatan kepolisian terpadu;

5) Melaksanakan analisa dan evaluasi situasi kamtibmas secara berkala;

6) Melakukan pembinaan kepada Polres jajaran terkait pengendalian kamtibmas di wilayah hukum masing-masing;

7) Mengkompulir dan monitoring dari Polres jajaran jumlah MoU yang dilaksanakan;

8) Melaksanakan sosisalisasi tingkat Polda berkaitan dengan kegiatan kerjasama Polda/Polres dengan lembaga pemerintah atau nonpemerintah;

9) Merencanakan kegiatan kerjasama dengan PDRM kontinjen Sarawak;

10) Melakukan analisa dan evaluasi situasi kamtibmas di daerah perbatasan sebagai dasar pertimbangan dalam pelaksanaan kegiatan kerjasama dengan PDRM Kontinjen Sarawak;

11) Meningkatkan kualitas personel operasi melalui latihan operasi yang berkesinambungan.

b. Arah kebijakan dalam rangka pencapaian sasaran prioritas “Modernisasi Teknologi”. Untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan adalah:

1) memetakan prioritas dan kebutuhan sarana dan prasarana;

2) mengajukan penambahan sarana dan prasarana yang dibutuhkan;

2) melaksanakan pemeliharaan dan perawatan alsintor sesuai dengan RPD;

3) melakukan monitoring dan inventarisasi terhadap BMN yang ada di Biro Operasi secara berkala.

(25)

3. Kerangka Regulasi

Polri dalam rangka menjalankan roda organisasi memerlukan pedoman maupun aturan yang mengikat bagi anggotanya sendiri maupun terhadap masyarakat, karena tugas dan wewenang Polri yang diemban berkaitan dengan kepentingan masyarakat di bidang keamanan maupun penegakan hukum.

Renstra Biro Operasi Polda Kalbar yang merupakan alat untuk mencapai tujuan pembangunan jangka menengah yang dilaksanakan oleh Biro Operasi Polda Kalbar selain berisi perencanaan strategis, juga berisi tentang instrumen strategis yang berfungsi untuk memecahkan permasalahan yang penting, mendesak dan memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional yang tersusun dalam kerangka regulasi Polda Kalbar.

Kerangka regulasi pada Renstra Polda Kalbar berisi tentang kebutuhan regulasi di lingkungan Polda Kalbar yang bersifat mengikat kepada personel Polda Kalbar maupun masyarakat yang berbentuk peraturan perundang- undangan yang direncanakan akan dibuat atau direvisi selama 5 (lima) tahun ke depan yang sejalan dengan kebijakan-kebijakan yang tertuang dalam RPJMD 2020-2024.

TABEL 1

KERANGKA REGULASI POLDA KALBAR

NO

ARAH KERANGKA

REGULASI DAN/ATAU KEBUTUHAN

REGULASI

URGENSI PEMBENTUKAN BERDASARKAN

EVALUASI REGULASI EKSISTING, KAJIAN DAN PENELITIAN

UNIT P. JAWAB

UNIT TERKAIT/

INSTITUSI

TARGET PENYELESAIAN

1 2 3 4 5 6

1. Peraturan Kapolri Nomor 18 Tahun 2011 tentang Pengawasan dan

Pemeriksaan Rutin di Lingkungan

a. hasil identifikasi dan evaluasi, tidak valid;

b. hasil analisis, revisi ilakukan

c. untuk disesuaikan dengan hal-hal yang harus dipenuhi sebagaimana

ditetapkan pada ketentuan kapabilitas

Irwasda Tahun 2020

Penyusunan pencabutan atas Peraturan Kapolri Nomor 18 Tahun 2011 tentang

Pengawasan dan

Pemeriksaan

(26)

Polri APIP;

d. hasil reviu, perlu dilakukan

pencabutan atas Peraturan Kapolri Nomor 18 Tahun 2011.

Rutin di Lingkungan Polri

2. Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2013 tentang Tata Cara

Penyelesaia n Tuntutan Ganti Kerugian Negara di Lingkungan Polri

a. hasil identifikasi dan evaluasi, tidak valid;

b. hasil analisis, perlu dilakukan perubahan untuk

mencantumkan tuntutan kerugian negara bagi pegawai negeri pada Polri yang mengundurkan sebelum waktu dinas paling sedikit dua puluh tahun;

c. hasil reviu, menyusun

perubahan

Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2013.

Tahun 2020 Penyusunan pencabutan atas Peraturan Kapolri Nomor 18 Tahun 2011 tentang

Pengawasan dan

Pemeriksaan Rutin di Lingkungan Polri.

3. Peraturan Irwasum Polri Nomor 1 Tahun 2011 tentang Hubungan Tata Cara Kerja di Lingkungan Itwasum Polri.

a. hasil identifikasi dan evaluasi, tidak valid;

b. hasil analisis, revisi dilakukan untuk mencabut

Peraturan Irwasum Polri Nomor 1 Tahun 2011;

c. hasil reviu, menyusun

Peraturan Irwasum Polri tentang Hubungan Tata Cara Kerja di Lingkungan

Itwasum Polri.

Tahun 2020 Penyusunan Peraturan Irwasum Polri tentang

Hubungan Tata Cara Kerja di Lingkungan Itwasum Polri disesuaikan dengan Peraturan Kepolisian Republik Indonesia tentang

Hubungan Tata Cara Kerja Polri.

4. Peraturan Irwasum Polri Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penjabaran Tugas Seksi Pengawasan

a. hasil identifikasi dan evaluasi, tidak valid;

b. hasil analisis, revisi dilakukan untuk mencabut

c. Peraturan Irwasum Polri Nomor 1

Penyusunan Peraturan Irwasum Polri tentang Penjabaran Tugas Inspektorat Pengawasan di

(27)

di

Lingkungan Kepolisian Resor.

Tahun 2015;

d. hasil reviu, menyusun

Peraturan Irwasum Polri tentang Inspektorat

Pengawasan di Lingkungan

Kepolisian Resor.

Lingkungan Polres setelah diterbitkannya Peraturan Kepolisian tentang SOTK pada Tingkat Polres 5. Peraturan

Irwasum Polri No. 2 Tahun 2015 tentang Uraian Tugas Jabatan di Lingkungan Itwasum Polri

a. hasil identifikasi dan evaluasi tidak valid

b. hasil analisis revisi dilakukan untuk mencabut

Peraturan Itwasum Polri No. 2 Tahun 2015

c. hasil reviu menyusun

Peraturan Itwasum Polri tentang Uraian Tugas

Jabatan di

Lingkungan Itwasum Polri

Irwasda Memberikan

masukan penyusunan Peraturan Itwasum Polri tentang Uraian Tugas Jabatan di Lingkungan Itwasum Polri

6. Peraturan Itwasum Polri No. 2 Tahun 2016 tentang Standar Operasional Prosedur Penyusunan Rencana Pengawasan Tahunan di lingkungan Polri

a. hasil identifikasi dan evaluasi tidak valid;

b. hasil analisis, perlu penyesuaian dengan yang dipersyaratkan dalam kapabilitas APIP;

c. hasil reviu menyusun

perubahan

Peraturan Itwasum Polri No. 2 Tahun

2016 untuk

memenuhi persyaratan kapabilitas APIP

Irwasda Memberikan

saran dan masukan dalam rangka merubah Peraturan Itwasum Polri No. 2 Tahun 2016 untuk memenuhi persyaratan kapabilitas APIP.

7. Peraturan Itwasum Polri No. 1 Tahun 2017 tentang penyelengga raan reviu di lingkungan

a. hasil identifikasi dan evaluasi peraturan valid;

b. hasil analisis dan evaluasi, terdapat tambahan tugas reviu yaitu reviu PNBP, reviu hibah,

Irwasda Memberikan

masukan dalam rangka

menyusun perubahan peraturan pertama atas Peraturan

(28)

Polri reviu Renstra, reviu Indikator Kinerja Utama;

c. hasil reviu, menyusun

perubahan

peraturan pertama atas Peraturan Irwasum Polri Nomor 1 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan

Reviu di

Lingkungan Polri untuk menambah tugas baru yang dibebankan

kepada fungsi Inspektorat

pengawasan

Irwasum Polri Nomor 1 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraa n Reviu di Lingkungan Polri untuk menambah tugas baru yang dibebankan kepada fungsi Inspektorat pengawasan.

8. Surat Edaran Kapolri Nomor:

SE/8/XI/2015 tanggal 30 November 2015 tentang Petunjuk/

Arahan Pencegahan Benturan Kepentingan.

Irwasda Penyusunan

Peraturan Kapolri tentang Benturan Kepentingan.

9. Peraturan Kepolisian tentang Orang Asing

Dirintelkam Memberikan

masukan tentang Peraturan Kepolisian tentang Orang Asing, target penyelesaian tahun 2020.

10 .

Peraturan Kabaintelka m tentang Manajemen Operasional Intelijen

Dirintelkam Memberikan

masukan tentang Peraturan Kabaintelkam tentang Manajemen Operasional Intelijen, target penyelesaian

(29)

tahun 2020 11

.

Revisi Peraturan Kabaintelka m Polri Nomor 1 Tahun 2013 tentang Penyelidikan Intelkam Polri

Dirintelkam Memberikan

saran dan masukan mengenai Revisi Peraturan Kabaintelkam Polri Nomor 1 Tahun 2013 tentang Penyelidikan Intelkam Polri, target

penyelesaian tahun 2021 12

.

Revisi Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Pengawasan dan

Pengendalia n Replika Senjata Jenis Airsoft Gun dan Paintball.

Dirintelkam Memberikan

saran dan masukan Revisi Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pengawasan dan

Pengendalian Replika Senjata Jenis Airsoft Gun dan

Paintball, target penyelesaian tahun 2021.

13 .

Revisi Peraturan Kapolri Nomor 17 Tahun 2017 tentang Perizinan, Pengamana n,

Pengawasan Dan

Pengendalia n Bahan Peledak Komersial.

Dirintelkam Memberikan

saran masukan Revisi

Peraturan Kapolri Nomor 17 Tahun 2017 Perizinan, Pengamanan, Pengawasan dan

Pengendalian Bahan Peledak Komersial, target

penyelesaian tahun 2021.

14 .

Revisi Peraturan Kabaintelka m Polri

Dirintelkam Memberikan

saran dan masukan Revisi Peraturan

(30)

Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penggalanga n Intelkam Polri

Kabaintelkam Polri Nomor 3 Tahun 2013 tentang

Penggalangan Intelkam Polri, target

penyelesaian tahun 2022.

15 .

Revisi Peraturan Kabaintelka m Polri Nomor 2 Tahun 2012 tentang Penyelengga raan Produk Intelijen di Lingkungan Intelijen keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia

Dirintelkam Memberikan

saran dan masukan Revisi Peraturan Kabaintelkam Polri Nomor 2 Tahun 2012 tentang

Penyelenggaraa n Produk Intelijen di Lingkungan Intelijen Keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia, target

penyelesaian tahun 2022.

16 .

Revisi Peraturan Kapolri Nomor 18 Tahun 2014 tentang Tata Cara

Penerbitan Surat Keterangan Catatan Kepolisian

Dirintelkam Memberikan

saran dan masukan Revisi Peraturan Kapolri Nomor 18 Tahun 2014 tentang Tata Cara Penerbitan Surat

Keterangan Catatan Kepolisian, target

penyelesaian tahun 2022.

17 .

Revisi Peraturan Kabaintelka m Polri Nomor 5 Tahun 2013 tentang

Dirintelkam Memberikan

san masukan Revisi

Peraturan Kabaintelkam Polri Nomor 5 Tahun 2013

(31)

Pembentuka n dan Pembinaan Jaringan Intelijen

tentang Pembentukan dan Pembinaan Jaringan

Intelijen, target penyelesaian tahun 2023 18

.

Peraturan Kepolisian tentang Senjata Tajam.

Dirintelkam Memberikan

saran dan masukan peraturan Kepolisian tentang senjata tajam.

19 .

Peraturan Kepolisian tentang Senjata Angin

Dirintelkam Memberikan

saran dan masukan Peraturan Kepolisian tentang Senjata Angin, target penyelesaian tahun 2023 20

.

Peraturan Kabaintelka m Polri tentang Standardisas i Alat

Khusus Intelijen

Dirintelkam Memberikan

saran dan masukan Peraturan Kabaintelkam Polri tentang Standardisasi Alat Khusus Intelijen, target penyelesaian tahun 2024.

21 .

Peraturan Kabaintelka m Polri tentang Standardisas i Alat Khusus Intelijen

Dirintelkam Memberikan

saran dan masukan Peraturan Kabaintelkam Polri tentang Standardisasi Alat Khusus Intelijen, target penyelesaian tahun 2024 22

.

Rancangan Perpres tentang Ikatan Dinas Polri (SSDM Polri).

Revisi Peraturan Kapolri Nomor 4 Tahun 2019 tentang Seleksi Pendidikan Pengembangan bagi Pegawai Negeri pada Polri.

Karo SDM Memberikan

saran dan masukan dalam rangka revisi Perkap 4 Tahun 2019 tentang Seleksi Dikbang

(32)

Pegawai Negeri pada Polri.

23 .

Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Administrasi Keanggotaa n Polri (SSDM Polri).

Revisi Peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2019 tentang Manajemen Talenta Polri.

Karo SDM Memberikan

saran dan masukan dalam rangka revisi Perkap 3 Tahun 2019 tentang Manajemen Talenta Polri 24

.

Perkap tentang Seleksi Pengendalia n Pendidikan Pengemban gan Polri (SSDM Polri).

Revisi Peraturan ASSDM Kapolri Nomor 1 Tahun 2019 tentang Seleksi Calon Peserta Pendidikan Pengembangan Spesialisasi Pama, Bintara dan Tamtama Polri.

Karo SDM Memberikan

saran dan masukan terhadap revisiPeraturan ASSDM Kapolri Nomor 1 Tahun 2019 tentang Seleksi Calon Peserta Pendidikan Pengembangan Spesialisasi Pama, Bintara dan Tamtama Polri.

25 .

Penyusunan standar profesionalit as Personel Polri.

Karo SDM

26 .

Perkap tentang Penanganan Kejahatan Insurjensi.

Dari SOP

ditingkatkan menjadi Perkap.

Dansat Brimob

Pelopor Memberikan saran dan masukan peningkatan SOP menjadi Perkap tentang penanganan kejahatan insurjensi.

27 .

Perkap tentang Anti Anarkis

Dari SOP

ditingkatkan menjadi Perkap.

Dansat Brimob

Pelopor Memberikan saran dan masukan peningkatan SOP menjadi Perkap tentang anti anarkis.

28 .

Perkap No.

15 Tahun 2010 tentang penyelengga

Revisi Dirreskrim

(33)

raan informasi kriminal 29

.

Perkap tentang Pengelolaan Kerja sama dengan Kepolisian Luar Negeri di Wilayah Perbatasan RI.

30 .

Perkap tentang Atase Polri, Staf Teknis Polri dan LO Polri.

31 .

Perkap tentang Tata cara

Penanganan Kejahatan Internasional dan

Transnasion al di

Lingkungan Polri.

32 .

Perkap tentang Penyelengga raan Misi PBB.

33 .

Revisi Perkap Nomor 4 Tahun 2009 tentang Dewan Pendidikan dan

Pelatihan Polri.

Melaksanakan Revisi Perkap No 19 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Pelatihan Polri. Untuk digabung di Revisi Perkap Nomor 4 tahun 2009

Ka SPN Memberikan

saran dan masukan terkait revisi Perkap No 19 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraa n Pelatihan Polri. Untuk digabung di Revisi Perkap Nomor 4 tahun 2009

34 .

Revisi Perkap Nomor 4 Tahun 2010

Ka SPN

(34)

tentang Sisdik Polri.

35 .

Revisi Perkap No.

19 Tahun 2010 tentang Penyelengga raan

Pelatihan Polri

Ka SPN

36 .

Revisi Perkap No.

19 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Polri

Ka SPN

37 .

Revisi Perkap tentang Kurikulum Pendidikan dan

Pengemban gan Polri

Ka SPN

38 .

Perkap Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa di

Lingkungan Polri

Dilakukan penyesuaian

Karolog

39 .

Perubahan Perkap tentang Sistem Laporan Harkamtibm as.

Revisi Perkap Nomor 7 Tahun 2009 tentang Sistem Laporan Harian Gangguan Kamtibmas.

Karo Ops Memberikan

saran dan masukan terkait revisi Perkap Nomor 7 Tahun 2009 tentang Sistem Laporan Harian

Gangguan Kamtibmas 40

.

Rancangan Peraturan Polri tentang Perlindungan bagi

Penyidik

Dansat Brimob

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden yang percaya kepada wali karena para wali mempunyai keistimewaan atau karomah 95%, yang karena wali itu orang shaleh

menggunakan taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis nihil yang berbunyi tidak terdapat determinasi yang signifikan.. secara bersama-sama komponen konteks, komponen

Profil Pengawas Menurut Tingkatan Tugas Berdasarkan hasil penelitian yang dila- kukan peneliti terhadap responden dalam peneli- tian ini, diperoleh data tentang profil

Masyarakat yang mempunyai persepsi negatif (1,83%) adalah masyarakat yang kecewa karena tidak dilibatkan dalam sosialisasi dan fasilitasi sehingga mereka

Renstra Biro Hubungan Masyarakat Kemenperin Tahun 2020-2024 memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan, strategi, program, kegiatan, dan anggaran pada

Sekali lagi, bukan tempat dan jabatan yang membikin kalian besar dan berhasil, tetapi karena kalian berhasil, kalian bisa mengubah keadaan, kalian bisa melakukan yang terbaik,

Pada bulan Mei hingga Juni 2014 penulis melaksanakan penelitian skripsi di sungai belumai kabupaten Deli Serdang dengan judul “Studi Morfometrik dan Meristik Ikan Lemeduk di

Dengan idealisme dan semangat untuk memberikan informasi yang objektif kepada masyarakat, Kelompok Kompas Gramedia (KG) mengkhususkan diri untuk bergerak di