• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT

SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

RENCANA

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuni-Nya sehingga Rencana Strategis (Renstra) Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024 dapat diselesaikan. Rencana Strategis (Renstra) merupakan dokumen perencanaan dan acuan penganggaran yang berorientasi pada hasil yang dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terhitung mulai tahun 2020 – 2024. Renstra Biro Hubungan Masyarakat memuat visi dan misi, tujuan, strategi, program, arah kebijakan, kerangka regulasi, kerangka kelembagaan, target kinerja, dan pendanaan sesuai dengan core-business Biro Hubungan Masyarakat.

Renstra Biro Hubungan Masyarakat ini disusun dengan mengkombinasikan pendekatan top-down yaitu berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024 dan Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Tahun 2020-2024 dengan pendekatan bottom-up yaitu berdasarkan kesepakatan bersama antar bagian di lingkungan Biro Hubungan Masyarakat. Selanjutnya, dokumen Renstra ini menjadi acuan bagi Biro Hubungan Masyarakat dalam rangka meningkatkan kinerjanya hingga tahun 2024.

Akhirnya, dengan segala upaya dari seluruh jajaran Biro Hubungan Masyarakat, kami berharap agar seluruh target yang telah ditetapkan dalam Renstra ini dapat diimplementasikan dalam rangka mencapai visi Biro Hubungan Masyarakat untuk mewujudkan layanan informasi dan komunikasi yang efektif dalam mendukung pembangunan industri.

Jakarta, 11 Agustus 2020 Kepala Biro Hubungan Masyarakat

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Kondisi Umum ... 3

C. Potensi dan Permasalahan ... 7

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS ... 9

A. Visi ... 9

B. Misi ... 10

C. Tujuan Strategis ... 11

D. Sasaran Strategis ... 11

BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN KERANGKA REGULASI ... 13

A. Arah Kebijakan dan Strategi ... 13

B. Kegiatan ... 15

C. Kerangka Regulasi ... 17

D. Kerangka Kelembagaan ... 18

BAB IV TARGET KINERJA DAN PENDANAAN ... 20

A. Target Kinerja ... 20

B. Kerangka Pendanaan ... 21

BAB V PENUTUP ... 23 LAMPIRAN

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan nasional adalah upaya seluruh komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sektor Industri menjadi salah satu sektor prioritas Pemerintah dan diharapkan memberikan kontribusi optimal dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia, hal tersebut tertuang dalam Nawacita Presiden Republik Indonesia Jilid II dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Dalam mendukung pembangunan nasional dan mewujudkan amanah dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Perindustrian telah menyusun Rencana Strategis Kemenperin 2020-2024 sesuai Peraturan Menteri Perindustrian tentang Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024. Selain itu juga telah disusun Renstra Setjen Kemenperin Tahun 2020-2024 yang merupakan penjabaran dari Renstra Kemenperin Tahun 2020-2024 dan disusun dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun

2019 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis

Kementerian/Lembaga Tahun 2020-2024.

Renstra Biro Hubungan Masyarakat Kemenperin Tahun 2020-2024 memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan, strategi, program, kegiatan, dan anggaran pada Biro Hubungan Masyarakat dan dipergunakan sebagai acuan dalam menetapkan dan menerapkan Indikator Kinerja, Rencana Kerja, dan Rencana Kerja Anggaran untuk 5 (lima) tahun ke depan.

Renstra Biro Hubungan Masyarakat ini disusun dengan mengkombinasikan pendekatan top-down yaitu berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024 dan Rencana

(7)

Strategis Sekretariat Jenderal Tahun 2020-2024 dengan pendekatan bottom-up yaitu berdasarkan kesepakatan bersama antar bagian di lingkungan Biro Hubungan Masyarakat. Selanjutnya, dokumen Renstra ini menjadi acuan bagi Biro Hubungan Masyarakat dalam rangka meningkatkan kinerjanya hingga tahun 2024.

Di dalam era globalisasi, informasi dan komunikasi merupakan kebutuhan yang strategis dalam melakukan pembangunan. Informasi dan komunikasi dijadikan ujung tombak dalam pembangunan sebagai aktivitas pertukaran informasi secara timbal balik bagi semua yang terlibat dalam usaha pembangunan antara Government to Government, Government to Bussiness, Government to Citizens dan Government to University. Pertukaran informasi ini dimulai dari tahap perencanaan, sosialisasi, implementasi dan evaluasi dari berbagai informasi dan kebijakan.

Dalam pembangunan dikenal konsep triple helix, yaitu adanya kerjasama antara Pemerintah, Industri dan Universitas untuk melakukan pembangunan. Konsep ini sangat cocok diterapkan di Kementerian Perindustrian dan khususnya di Biro Hubungan Masyarakat. Peningkatan kerjasama antara Pemerintah, Industri dan Universitas akan menghasilkan pembangunan yang harmonis dan berkesinambungan. Penguatan fungsi dan peran dari Biro Hubungan Masyarakat merupakan suatu keharusan untuk mendukung pembangunan yang berkualitas.

Selain itu dengan adanya UU No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik dan UU No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, disetiap Kementerian/Lembaga memerlukan satuan kerja yang membawahi masalah keterbukaan informasi dan pemberian pelayanan publik ke pengguna layanan. Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Biro Hubungan Masyarakat diberikan tugas untuk pelaksanaan tugas yang diamanatkan dalam Undang-undang tersebut.

(8)

B. Kondisi Umum

1. Struktur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian. Biro Hubungan Masyarakat merupakan unit dibawah Sekretariat Jenderal yang mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, koordinasi dan pemberian dukungan administrasi hubungan masyarakat. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Biro Hubungan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat yang membawahi 3 (tiga) Bagian dan 9 (sembilan) Sub bagian. Struktur organisasi Biro Hubungan Masyarakat dapat dilihat pada gambar 1.1

BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT

BAGIAN STRATEGI KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN ANTAR

LEMBAGA

BAGIAN PEMBERITAAN DAN

PUBLIKASI BAGIAN INFORMASI PUBLIK DAN PROMOSI

SUBBAGIAN HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA SUBBAGIAN PEMANTAUAN

DAN ANALISIS MEDIA

SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN ANALISIS MEDIA

SUBBAGIAN PUBLIKASI DIGITAL

SUBBAGIAN PEMBERITAAN

SUBBAGIAN PUBLIKASI CETAK DAN PENYIARAN

SUBBAGIAN PROGRAM DAN TATA USAHA SUBBAGIAN INFORMASI

PUBLIK

SUBBAGIAN PROMOSI DAN PRASARANA MEDIA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

(9)

2. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Biro Hubungan Masyarakat mempunyai tugas

melaksanakan pembinaan, koordinasi, pemberian dukungan

administrasi hubungan masyarakat. Dalam rangka melaksanakan tugas pokok tersebut, Biro Hubungan Masyarakat mempunyai fungsi: a. penyiapan pembinaan dan koordinasi penyusunan rancangan

strategi komunikasi dan informasi publik;

b. penyiapan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan strategi komunikasi dan informasi publik;

c. penyiapan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan hubungan antar lembaga, pemberitaan, publikasi, media digital, promosi industri di dalam negeri dan prasarana media, dan layanan informasi publik; dan;

d. pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan rumah tangga biro.

Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Biro Hubungan Masyarakat terdiri dari 3 (tiga) Bagian dengan tugas dan fungsi sebagai berikut:

1. Bagian Strategi Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga

Bagian Strategi Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan dan koordinasi penyusunan rancangan, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan strategi komunikasi dan informasi publik serta pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan hubungan antar lembaga.

Bagian Strategi Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga mempunyai tiga sub bagian, yaitu:

(10)

Subbagian Pemantauan dan Analisis Media mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan riset, analisis, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan strategi komunikasi dan informasi publik. b. Subbagian Perencanaan Strategi Komunikasi

Subbagian Perencanaan Strategi Komunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan strategi komunikasi dan informasi publik.

c. Subbagian Hubungan Antar Lembaga

Subbagian Hubungan Antar Lembaga mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi pelaksanaan hubungan antar lembaga.

2. Bagian Pemberitaan dan Publikasi.

Bagian Pemberitaan dan Publikasi mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pengelolaan pemberitaan dan publikasi kebijakan, program, kegiatan, dan kinerja sektor industri.

Bagian Pemberitaan dan Publikasi mempunyai tiga sub bagian, yaitu:

a. Subbagian Pemberitaan

Subbagian Pemberitaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan pemberitaan kebijakan, program, kegiatan, dan kinerja sektor industri.

b. Subbagian Publikasi Cetak dan Penyiaran

Subbagian Publikasi Cetak dan Penyiaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan publikasi cetak dan penyiaran kebijakan, program, kegiatan, dan kinerja sektor industri.

c. Subbagian Publikasi Digital

Subbagian Publikasi Digital mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan

(11)

pelaksanaan publikasi digital kebijakan, program, kegiatan, dan kinerja sektor industri.

3. Bagian Informasi Publik dan Promosi.

Bagian Informasi Publik dan Promosi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan pengelolaan layanan informasi publik, promosi industri di dalam negeri, dan prasarana media, serta pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan rumah tangga biro.

a. Subbagian Informasi Publik

Subbagian Informasi Publik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan pengelolaan layanan informasi publik.

b. Subbagian Promosi dan Prasarana Media

Subbagian Promosi dan Prasarana Media mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan pengelolaan layanan informasi publik.

c. Subbagian Program dan Tata Usaha

Subbagian Program dan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan rumah tangga biro.

3. Capaian Kinerja

Upaya untuk mewujudkan tujuan Biro Hubungan Masyarakat dilaksanakan melalui proses manajemen kinerja dengan indikator keberhasilan (indikator kinerja) yang terukur dan terencana. Berikut ini hasil evaluasi secara umum terhadap capaian sasaran tujuan dan sasaran strategis Biro Hubungan Masyarakat tahun 2015-2019 berdasarkan Kegiatan Peningkatan Kualitas Kehumasan

(12)

Tabel 1.1 Capaian Kinerja Tahun 2015-2019 Sasaran Strategis IKU Realisasi 2016 Realisasi 2017 2018 2019 Satuan Target Realisasi Target Realisasi

Pemberitaan dan Publikasi Kebijakan dan Kinerja Sektor Industri yang Efektif Persentase Pemberitaa n Negatif Sektor Industri di Media Massa 0.1 0.6 1,5 0.13 1 0.15 Persen Informasi dan Layanan Publik yang Berkualitas Tingkat Kepuasan Stakeholder Eksternal atas Layanan Publik Kemenperin 3.2 3.3 3.4 3.18 3.3 3.44 Indeks (Skala 1-4) Informasi dan Layanan Publik yang Berkualitas Tingkat Kepuasan Stakeholder Internal Belum Dijadik an IKU Belum Dijadik an IKU Belum Dijadikan IKU 3.7 2.93 Indeks (Skala 1-4) Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama yang Andal Tingkat Kualitas Fasilitasi Hubungan Antar Lembaga 97 80,62 80 85,82 82 83,76 Persen

C. Potensi dan Permasalahan

Untuk menajamkan perencanaan strategis Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian perlu dilakukan pemetaan atas potensi yang dimiliki oleh Biro Hubungan Masyarakat, peluang dan kesempatan yang ada dan yang harus dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Selain itu, perlu juga antisipasi atas setiap kendala dan hambatan yang dihadapi ataupun menyiasati kelemahan yang ada dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Analisis lingkungan dilakukan terhadap faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keberhasilan organisasi

(13)

Kementerian Perindustrian secara keseluruhan dan Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian khususnya.

1. Lingkungan Internal 1) Kekuatan

a. Biro Hubungan Masyarakat mempunyai memiliki banyak kanal resmi untuk publikasi.

b. Adanya SDM aparatur yang kompeten dan tersertifikasi.

c. Pembagian tugas jelas dan sesuai tupoksi yang ditetapkan dalam Permenperin No. 35 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian.

2) Kelemahan

a. Biro Hubungan Masyarakat masih kekurangan dalam jumlah SDM untuk menjalankan tupoksi.

b. Adanya penurunan jumlah anggaran yang signifikan

c. Kekurangan support data dan informasi dari satker internal Kemenperin.

2. Lingkungan Eksternal 1) Peluang

a. Terbangunnya jalinan koordinasi dengan

Kementerian/Lembaga lainnya

b. Terbangunnya relasi dengan media massa c. Dukungan peraturan tentang kehumasan 2) Ancaman

a. Pemberitaan negatif terkait sektor industry

b. Belum optimalnya dukungan unit kerja terkait dalam pengelolaan dan koordinasi kehumasan.

c. Kebijakan K/L lain yang tidak sejalan

d. Penghematan anggaran oleh Kementerian Keuangan dan

Kementerian PPN/Bappenas yang dapat menghambat

(14)

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

A. Visi

Berdasarkan arahan Presiden yaitu tidak ada visi instansi. Mengacu pada kondisi umum, potensi, permasalahan, dan tantangan yang dihadapi ke depan sebagaimana yang telah dijelaskan pada Bab I, maka Biro Hubungan Masyarakat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaksana pembinaan, koordinasi, pemberian dukungan administrasi hubungan masyarakat, mendukung dan mengoptimalkan segenap potensi yang ada untuk mewujudkan visi Kementerian Perindustrian yang juga merupakan visi Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2020-2024 sebagai berikut:

Visi Presiden dan Wakil Presiden adalah “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.

Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong Negara apabila dipandang dalam sudut pandang sektor industri yaitu mewujudkan industri tangguh dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri dalam mengelola sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerjamelalui penambahan lapangan kerja baru serta meningkatnya investasi dan ekspor sektor industri sehingga dapat bersaing dengan negara maju lainnya. Pemanfaatan teknologi dimaksudkan dapat mengelola sumber daya yang ada dengan kekuatan SDM yang kompeten dan IPTEK yang inovatif melalui implementasi Making Indonesia 4.0 untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata. Oleh karena itu visi Biro Hubungan Masyarakat yaitu:

“Mendukung terwujudnya visi Sekretariat Jenderal dalam mewujudkan layanan informasi dan komunikasi yang efektif dalam

mendukung pembangunan industri”

(15)

B. Misi

Misi Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024 harus mendukung tujuan Sekretariat Jenderal pada khususnya dan Kementerian Perindustrian pada umumnya.

Dalam rangka mewujudkan visi Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2020-2024 yang juga menjadi visi Kementerian Perindustrian, maka misi Sekretariat Jenderal yaitu:

1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia;

2. Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing; 3. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan;

4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan;

5. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa;

6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya;

7. Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga;

8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya; dan 9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan.

Misi Sekretariat Jenderal tersebut kemudian dijabarkan menjadi misi Biro Hubungan Masyarakat sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas strategi komunikasi

2. Peningkatan kualitas promosi, pemberitaan dan publikasi kebijakan dan kinerja Sektor Industri;

3. Peningkatan kualitas informasi dan pelayanan publik Kementerian Perindustrian;

(16)

C. Tujuan Strategis

Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi pembangunan industri, maka disusunlah tujuan yakni, “Terwujudnya pelayanan Informasi dan hubungan masyarakat yang mendukung pembangunan industri”, dengan indikator tujuan yakni Capaian Penganugerahan Keterbukaan

Informasi Publik .

D. Sasaran Strategis

Untuk mencapai tujuan Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian yang telah ditetapkan, maka perlu dijabarkan dalam beberapa sasaran strategis dengan menggunakan pendekatan metoda Balanced Score Card (BSC) yang dibagi dalam tiga perspektif, yakni

customer perspective, internal process perspective , dan learn and growth

perspective , sebagai berikut:

(17)

1. Customer Perspective , terdiri atas 1 (satu) sasaran strategis (SS), sebagai berikut:

Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya pemberitaan media massa dan interaksi media sosial terhadap kinerja industri, dengan Indikator Kinerja Utama (IKU):

a. Peningkatan pemberitaan dan publikasi dimedia massa

b. Tingkat Interaksi (Engagement rate) akun media sosial Kemenperin dengan Masyarakat

c. Persentase jumlah media partner yang mempublikasikan kinerja Kemenperin.

2. Internal Process Perspective , terdiri atas 2 (dua) sasaran strategis (SS), sebagai berikut:

Sasaran Strategis 2 : Terwujudnya strategi komunikasi yang efektif dan komunikasi dengan media massa yang optimal, dengan Indikator Kinerja (IK) :

a. Persentase rekomendasi strategi komunikasi yang ditindaklanjuti. b. Persentase kehadiran undangan media massa dalam peliputan

pimpinan Kemenperin

Sasaran Strategis 3: Terwujudnya pelayanan publik yang berkualitas, dengan Indikator Kinerja (IK) :

a. Tingkat kepuasan stakeholder eksternal terhadap pelayanan publik Kementerian Perindustrian

b. Tingkat ketepatan waktu penyediaan informasi publik

3. Internal Learn and Growth Perspective , terdiri atas 2 (dua) sasaran strategis (SS), sebagai berikut:

Sasaran Strategis 4: Meningkatnya Kinerja ASN Biro Humas, dengan Indikator Kinerja (IK) :

a. Rata-rata capaian kinerja pegawai Biro Humas

Sasaran Strategis 5: Meningkatnya efektivitas organisasi Biro Humas, dengan Indikator Kinerja (IK) :

(18)

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN KERANGKA REGULASI

A. Arah Kebijakan dan Strategi

Arah kebijakan dan strategi Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024 mengikuti arah kebijakan dan strategi Kementerian Perindustrian yang tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024 yaitu adalah sebagai berikut:

1. Industri 4.0

Revolusi industri 4.0 merupakan strategi untuk mempercepat pencapaian target pengembangan industri yang implementaasinya tidak lepas dari rencana strategis pengembangan perindustrian yang sudah ada. Percepatan pengembangan industri melalui pemanfaatan teknologi disruptive sekalipun tetap membutuhkan perbaikan dasar mulai dari penguatan rantai nilai untuk industri bahan baku/hulu, pengolahan/antara, serta produk siap konsumsi/hilir, pengembangan wilayah industri, pengembangan jaringan pasar, serta pengembangan kapasitas tenaga kerja. Oleh karena itu, Indonesia perlu menata kembali ekosistem pengembangan industri melalui pembinaan kawasan/wilayah industri berdasarkan sumber daya alam. Efisiensi proses pengolahan bahan baku, air, dan energi dengan aplikasi teknologi disruptive menjadi kunci utama dalam pengembangan industri yang berkelanjutan. Efisiensi proses pengolahan bahan baku, air, dan energi dengan aplikasi teknologi disruptive menjadi kunci utama dalam pengembangan industri yang berkelanjutan. Produksi manufaktur Indonesia juga masih menitikberatkan pada proses di tingkat hilir sehingga memiliki nilai tambah yang rendah. Hal-hal tersebut sangat mempengaruhi pengembangan industri manufaktur.

(19)

2. Aspirasi Making Indonesia 4.0

Making Indonesia 4.0 memiliki aspirasi untuk menjadi top 10 ekonomi dunia pada tahun 2030 dengan target berikut:

1. Meningkatkan daya saing dengan target 10% porsi ekspor netto terhadap PDB, atau peningkatan sebesar 13x dari kondisi saat ini.

2. Meningkatkan rasio produktivitas tenaga kerja per biaya hingga 2x dari kondisi saat ini.

3. Meningkatkan pengeluaran litbang nasional hingga 2% PDB, atau peningkatan sebesar tujuh kali lipat dari kondisi saat ini. Pencapaian aspirasi dilakukan melalui fokus 5 sub-sektor manufaktur dan 3 horizon berikut:

No. Sektor Horizon 1 (2021) Horizon 2 (2025) Horizon 3 (2030)

1 Makanan dan minuman Mengurangi net export 50% Pemain ASEAN melalui peningkatan daya saing dan kemampuan teknis

Eksportir processing foods tingkat global

2 Tekstil Mengurangi impor, meningkatkan produktivitas melalui zonasi, mengolah serat sintesis tingkat ASEAN Memenuhi permintaan lokal, pertumbuhan ekspor 15% per tahun Top 5 manufaktur tekstil dunia, terutama inovasi functional clothing 3 Otomotif Memperkuat produksi dan ekspor KBH2 dan multi-purpose vehicle

Ekspor motor listrik 2W ke negara berkembang

Ekspor mobil listrik 4W ke negara berkembang

4 Kimia Mengurangi impor kimia dasar 30%

Meningkatkan kontribusi resin & serat sintesis thd produksi dari -5% menjadi 1.5x Top 5 produsen biokimia dunia (biofuel, bioplastic) 5 Elektronik Mengurangi impor 30% Pemain ASEAN melalui peningkatan daya saing produk fokus (IOT, EV)

Mengembangkan 2-3 industri elektronik berksala besar (>Rp15 milyar)

(20)

Dalam implementasinya, Making Indonesia 4.0 memiliki 10 prioritas nasional dengan penjelasan berikut:

1. Memperbaiki alur aliran material

2. Mendesain ulang zonasi/ perwilayahan industri 3. Mengakomodir standar sustainability

4. Memberdayakan Industri Kecil dan Menengah – termasuk usaha mikro

5. Membentuk infrastruktur digital nasional 6. Menarik investasi asing

7. Meningkatkan kualitas SDM 8. Membentuk ekosistem inovasi

9. Menerapkan insentif investasi teknologi 10. Harmonisasi peraturan dan kebijakan

Dalam rangka mendukung kebijakan Industry 4.0 dan Aspirasi Making Indonesia 4.0, maka dirumuskan berbagai kebijakan sebagai arah/tindakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan. Adapun arah kebijakan Biro Hubungan Masyarakat untuk tahun 2020 – 2024 sebagai berikut:

a. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Stakeholder Eksternal b. Meningkatkan Kualitas Informasi Sektor Industri

c. Meningkatkan Kualitas Fasilitasi Hubungan Antar Lembaga d. Meningkatkan Kualitas Layanan Manajemen Kinerja

B. Kegiatan

Dalam melaksanakan arah kebijakan dan strategi untuk mencapai Visi dan Misi dan Tujuan Strategis, Biro Hubungan Masyarakat mempunyai kegiatan sebagai berikut:

No Arah Kebijakan Strategi Kegiatan

1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Stakeholder Eksternal x Meningkatkan kualitas manajemen pelayanan publik Kementerian Perindustrian;

x Melakukan rapat koordinasi dengan satuan kerja Kementerian perindustrian terkait dengan Standar Pelayanan, Kebijakan terkini pelayanan publik dan rencana

(21)

x Meningkatkan kualitas SDM pelayanan Kementerian Perindustrian; x Meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan publik Kementerian Perindustrian x Membangun standar operasional kerja dengan satuan kerja Kementerian Perindustrian; x Melakukan koordinasi

dengan unit kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal dalam penyediaan standar pelayanan internal di lingkungan Sekretariat Jenderal; x Meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan publik internal Kementerian Perindustrian

pengembangan layanan pubik Kementerian Perindustrian; x Melakukan

pelatihan/bimbingan teknis terhadap pegawai yang menangani pelayanan publik. x Melakukan perbaikan sistem

prosedur dengan

meningkatkan penggunaan ICT dalam pelayanan publik.

x Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan publik unit kerja daerah . 2. Meningkatkan Informasi tentang Industri x Meningkatkan kuantitas dan kualitas pemberitaan industri; x Meningkatkan pemahaman stakeholder mengenai sektor industri

x Melakukan komunikasi yang rutin dengan media massa terkait kebijakan industri; x Membuat press release yang

memberikan informasi yang relevan;

x Memperbanyak publikasi terkait program dan kebijakan industri;

x Melakukan analisis media dan pemberitaan secara rutin.

(22)

4. Meningkatkan Kualitas Fasilitasi Hubungan Antar Lembaga x Melaksanakan forum dan dialog dengan stakeholder dari Kementerian Perindustrian; x Meningkatkan kualitas kegiatan forum dan dialog industri

x Melakukan diskusi/dialog rutin dengan stakeholder Kementerian Perindustrian; x Melakukan seminar/forum

yang membahas isu terkini dari Kementerian Perindustrian. 5. Meningkatkan Kualitas Layanan Manajemen Kinerja x Meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaporan kegiatan; x Membuat prosedur kerja dan pelayanan; x Meningkatkan layanan keuangan Biro Hubungan Masyarakat.

x Melakukan analisis rutin terhadap pencapaian kinerja Biro Hubungan Masyarakat; x Menggunakan pendekatan

“money follow program” dalam penganggaran kegiatan Biro Hubungan Masyarakat;

x Evaluasi pelaksanaan prosedur kerja yang ada di Biro Hubungan Masyarakat.

C. Kerangka Regulasi

Dalam rangka mewujudkan pelayanan informasi dan komunikasi yang efektif untuk mendukung pembangunan industri, maka Biro Hubungan Masyarakat membutuhkan kerangka regulasi. Adapun beberapa regulasi yang disusun dan ditetapkan selama periode 2020 – 2024 sebagai berikut:

(23)

Tabel 3.1 Matriks Kerangka Regulasi Biro Hubungan Masyarakat No Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan Regulasi Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi Regulasi Eksisting, Kajian dan Penelitian

Unit Penanggung jawab Unit Terkait /Instansi Target Penyeles aian 1 Perubahan Peraturan Menteri Perindustrian No 351 Tahun 2011 tentang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Kementerian Perindustrian ‡Perubahan penugasan PPID Kementerian Perindustrian dari Kepala Pusat Komunikasi Publik menjadi Kepala Biro Hubungan Masyarakat ‡Perluasan PPID di Unit

Pusat terutama penambahan PPID di lingkungan Direktorat Jenderal, Inspektorat Jenderal,

‡Perubahan tata cara permohonan informasi publik dimana

permohonan informasi dilakukan melalui satu pintu yaitu Biro

Hubungan Masyarakat

Biro Humas Seluruh Unit Kerja di Lingkungan Kementerian Perindustrian 2022 D. Kerangka Kelembagaan

Dalam rangka mendukung menopang kinerja Kementerian Perindustrian maka diperlukan tugas dan fungsi terkait dengan pembinaan, koordinasi, pemberian dukungan administrasi hubungan masyarakat yang terangkum dalam wadah Biro Hubungan Masyarakat.

Struktur organisasi Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal saat ini mengacu pada Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata kerja Kementerian Perindustrian. Struktur organisasi Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian, dapat dilihat pada gambar 3.1.

(24)

BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT

BAGIAN STRATEGI KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN ANTAR

LEMBAGA

BAGIAN PEMBERITAAN DAN

PUBLIKASI BAGIAN INFORMASI PUBLIK DAN PROMOSI

SUBBAGIAN HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA SUBBAGIAN PEMANTAUAN

DAN ANALISIS MEDIA

SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN ANALISIS MEDIA

SUBBAGIAN PUBLIKASI DIGITAL

SUBBAGIAN PEMBERITAAN

SUBBAGIAN PUBLIKASI CETAK DAN PENYIARAN

SUBBAGIAN PROGRAM DAN TATA USAHA SUBBAGIAN INFORMASI

PUBLIK

SUBBAGIAN PROMOSI DAN PRASARANA MEDIA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020 – 2024

(25)

BAB IV

TARGET KINERJA DAN PENDANAAN

A. Target Kinerja

Untuk mencapai sasaran strategis tahun 2020-2024 sesuai dengan arah kebijakan dan strategi serta struktur organisasi Kementerian Perindustrian yang dijabarkan pada bab sebelumnya, Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian akan

mendukung program Dukungan Manajemen Kementerian

Perindustrian yang bertujuan untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian. Kegiatan yang dilakukan Biro Hubungan Masyarakat untuk mendukung program tersebut adalah kegiatan Peningkatan Kualitas Kehumasan. Adapun sasaran-sasaran kegiatan/sasaran strategi/outcome dan indikator outcome yang akan dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Sasaran dan Indikator Kinerja Peningkatan Kualitas Kehumasan Tahun 2020 - 2024

Kode (Outcome)/Indikator Sasaran Kegiatan Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

PENINGKATAN KUALITAS KEHUMASAN

TJ Terwujudnya Pelayanan Informasi dan Hubungan Masyarakat yang mendukung Pembangunan Industri

TJ1 Capaian Penganugerahan Keterbukaan Informasi

Publik Predikat

Menuju

Informatif Informatif Menuju Informatif Menuju Informatif Menuju Informatif

CUSTOMER PERSPECTIVE

SS.1 Meningkatnya pemberitaan media massa dan interaksi media sosial terhadap kinerja Kemenperin

1 Peningkatan pemberitaan dan publikasi di media

massa Persen 5 7 9 10 12

2

Tingkat Interaksi (Engagement rate) akun media sosial Kemenperin dengan Masyarakat

Persen 2 2,2 2,4 2,8 3

3

Persentase Jumlah Media Partner Yang

Mempublikasikan Kinerja Kemenperin

(26)

Tabel 4.1 (lanjutan)

Kode (Outcome)/Indikator Sasaran Kegiatan Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

SS.2 Terwujudnya strategi komunikasi yang efektif dan komunikasi dengan media massa yang optimal

1 Persentase rekomendasi strategi komunikasi yang ditindaklanjuti Persen 60 62 65 68 70 2 Persentase kehadiran undangan media massa dalam peliputan

pimpinan Kemenperin

Persen 70 75 80 85 88

SS.3 Terwujudnya pelayanan publik yang berkualitas

1 Tingkat Kepuasan Eksternal terhadap pelayanan publik Kementerian Perindustrian Indeks (skala 1-4) 3,1 3,11 3,12 3,15 3,18

2 Tingkat ketepatan waktu penyediaan

informasi publik Persen 100 100 100 100 100

LEARN & GROWTH PERSPECTIVE

SS.4 Meningkatnya Kinerja ASN Biro Hubungan Masyarakat

1 Rata-rata capaian kinerja pegawai Biro

Humas Nilai 90 91 92 93 94 SS.5 Meningkatnya efektivitas organisasi Biro Hubungan Masyarakat

1 Nilai SAKIP Biro Humas Nilai 68 70 72 74 76

B. Kerangka Pendanaan

Untuk mencapai sasaran strategis tahun 2020-2024, Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian akan melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan arah kebijakan dan strategi serta struktur organisasi Kementerian Perindustrian yang dijabarkan pada bab III. Berikut ini kerangka pendanaan dari program dan kegiatan Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian tahun 2020-2024.

(27)

Tabel 4.2 Kerangka Pendanaan Kegiatan Peningkatan Kualitas Kehumasan Tahun 2020-2024

KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT ALOKASI ANGGARAN (RP MILIAR) 2020 2021 2022 2023 2024

PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

1831 Peningkatan Kualitas Kehumasan 26.40 56.02 56.02 56.02 56.02

1831.958 Layanan Hubungan Masyarakat dan Informasi

22.23 51.34 51.34 51.34 51.34

1827.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker 1.77 2.03 2.03 2.03 2.03 1827.994 Layanan Perkantoran 2.40 2.65 2.65 2.65 2.65

(28)

BAB V

PENUTUP

Rencana Strategis Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024 merupakan rencana kerja jangka menengah dan merupakan penjabaran program, kegiatan, sasaran, dan indikator kinerja dalam upaya untuk mencapai tujuan Biro Organisasi dan SDM pada khusunya, serta Sekretariat Jenderal dan Kementerian Perindustrian pada umunya selama 5 (lima) tahun ke depan. Penyusunan Renstra dilakukan secara sistematis, komprehensif, integratif, dan sinergis dengan menggunakan alat bantu peta strategi dan Key Performance Indicator (KPI) agar penggunaan sumber daya yang tersedia dapat dimanfaatkan secara lebih efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. Rencana Strategis Biro Hubungan Masyarakat akan di-review secara berkala setiap tahunnya dan dilakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan kebijakan jika dipandang perlu.

Kegiatan-kegiatan tahunan telah disusun dan direncanakan berdasarkan kondisi lingkungan saat ini. oleh karena itu seiring dengan berjalannya waktu pelaksanaan, kegiatan-kegiatan tersebut dapat diperkaya sesuai dengan perubahan lingkungan yang ada ketika menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT).

Renstra Biro Hubungan Masyarakat ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan memberikan kejelasan terhadap tahap-tahap pencapaian tujuan Biro Hubungan Masyarakat serta Sekretariat Jenderal dan Kementerian Perindustrian secara sistematis.

(29)
(30)

Peta Strategis Biro Hubungan Masyarakat 2020-2024

(31)

MATRIKS KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT TAHUN 2020 – 2024 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024 1831 26,4 56,02 56,02 56,02 56,02 Tj

1 Capaian Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik Predikat Menuju Informatif Menuju Informatif Menuju Informatif Menuju Informatif Informatif SS1

1 Peningkatan pemberitaan dan publikasi di media

massa Persen 5 7 9 10 12

2 Tingkat Interaksi (Engagement rate) akun media sosial

Kemenperin dengan Masyarakat Persen 2 2,2 2,4 2,8 3

3 Persentase Jumlah Media Partner Yang

Mempublikasikan Kinerja Kemenperin Persen 80 81 82 83 84

1 Persentase rekomendasi strategi komunikasi yang

ditindaklanjuti Persen 60 62 65 68 70

2 Persentase kehadiran undangan media massa dalam peliputan pimpinan Kemenperin Persen 70 75 80 85 88

1 Tingkat Kepuasan Eksternal terhadap pelayanan publik Kementerian Perindustrian (skala 1-4)Indeks 3,1 3,11 3,12 3,15 3,18 2 Tingkat ketepatan waktu penyediaan informasi publik Persen 100 100 100 100 100

1 Rata-rata capaian kinerja pegawai Biro Humas Nilai 90 91 92 93 94

1 Nilai SAKIP Biro Humas Nilai 68 70 72 74 76

Meningkatnya pemberitaan media massa dan interaksi media sosial terhadap kinerja Kemenperin

SS3

Terwujudnya pelayanan publik yang berkualitas SS2

Target Alokasi (dalam Miliar rupiah)

Peningkatan Kualitas Kehumasan

Terwujudnya pelayanan Informasi dan hubungan masyarakat yang mendukung pembangunan industri

Terwujudnya strategi komunikasi yang efektif dan komunikasi dengan media massa yang optimal

LEARN & GROWTH PERSPECTIVE

SS4

Meningkatnya Kinerja ASN Biro Hubungan Masyarakat

SS5 Meningkatnya efektivitas organisasi Biro Hubungan Masyarakat

Customer Perspective Kode

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Program

/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome )/Sasaran Kegiatan

(32)

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RENSTRA BIRO HUMAS KEMENPERIN 2020-2024

Kode Sasaran Strategis Kode Indikator Kinerja Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

SS1 Meningkatnya pemberitaan media massa dan interaksi media sosial

terhadap kinerja Kemenperin IK.1

Persentase jumlah media partner yang

mempublikasikan kinerja Kemenperin Persentase 80 81 82 83 84

DEFINISI

Salah satu strategi untuk meningkatkan publikasi kinerja Kementerian Perindustrian adalah dengan menyebarluaskan pemberitaan terkait kinerja dan kebijakan sektor industri kepada media massa. Tujuannya adalah untuk meningkatkan porsi pemberitaan sektor industri di media massa. Kegiatan dilakukan dengan mengirimkan siaran pers kepada redaksi dan jurnalis media partner Kementerian Perindustrian sejumlah 80 media massa atau dengan mengundang wartawan untuk meliput kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian. Untuk melihat efektivitas publikasi kinerja industri, jumlah media massa yang memuat pemberitaan dibandingkan dengan jumlah media partner Kementerian Perindustrian. Media Massa yang menjadi media partner Kemenperin terdiri dari media yang tergabung dalam Forum Wartawan Industri (FORWIN) dan media yang tersertifikasi Dewan Pers. Persentase media massa yang mempublikasikan kinerja Kemenperin ditargetkan meningkat dari tahun ke tahun.

SUMBER DATA

Laporan Media Monitoring Harian

CARA MENGHITUNG

Efektivitas publikasi kinerja industri diukur berdasarkan persentase jumlah media partner yang mempublikasikan kinerja Kemenperin. Langkah perhitungannya adalah sbb: 1. Membuat rekapitulasi pemberitaan positif sektor industri pada media massa setiap bulannya.

2. Sortir berita berdasarkan nama media yang menerbitkan berita.

3. Menghitung jumlah media partner Biro Humas Kemenperin yang memuat pemberitaan positif terkait kinerja industri selama 1 bulan.

4. Jumlah media partner yang mempublikasikan kinerja sektor industri per bulan dibagi dengan jumlah total media partner yang ditetapkan Biro Hubungan Masyarakat (sebanyak 80 media massa).

5. Efektivitas publikasi kinerja industri dalam satu tahun dihitung dengan merata-ratakan persentase jumlah media partner yang mempublikasikan kinerja industri per bulan.

No Variabel/Kegiatan Penjelasan Pengukuran Contoh Cara Perhitungan Hasil Total Target 2020 Capaian

1 Persentase jumlah media partner yang mempublikasikan kinerja Kemenperin

Rata-rata persentase jumlah media partner yang memberitakan positif kinerja sektor industri di bagi dengan jumlah total media partner yang ditetapkan Biro Hubungan Masyarakat

- Biro Humas Kemenperin menetapkan 80 media partner untuk menyebarluaskan berita industri

- Pada bulan Januari 2019 terdapat 161 media massa yang memberitakan positif kinerja sektor industri.

- Dari 161 media tersebut terdapat 66 media partner dari 80 total media partner yang memberitakan positif kinerja sektor industri pada bulan tersebut. - Maka perhitungannya menjadi

Efektivitas publikasi kinerja industri bulan Januari =

୎୳୫୪ୟ୦୫ୣୢ୧ୟ୮ୟ୰୲୬ୣ୰୷ୟ୬୥୫ୣ୫୮୳ୠ୪୧୩ୟୱ୧୩ୟ୬୩୧୬ୣ୰୨ୟ୧୬ୢ୳ୱ୲୰୧୮ୟୢୟୠ୳୪ୟ୬୎ୟ୬୳ୟ୰୧

୘୭୲ୟ୪୫ୣୢ୧ୟ୮ୟ୰୲୬ୣ୰ x 100%

Efektifitas publikasi kinerja industri bulan Januari = ଺଺

଼଴ x 100 % = 82,5%

Efektifitas publikasi kinerja industri tahun 2020 = ୉୤ୣ୩୲୧୤୧୲ୟୱ୮୳ୠ୪୧୩ୟୱ୧ଵଶ ୠ୳୪ୟ୬ୟ୬

81,3% 80% 101,6%

SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA

(33)

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RENSTRA BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT KEMENPERIN 2020-2024

Kode Sasaran Strategis Kode Indikator Kinerja Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

SS1

Meningkatnya pemberitaan media massa dan interaksi media sosial terhadap kinerja industri

IK.2 Tingkat Interaksi (Engagement Rate) Akun Media Sosial

Kemenperin dengan Masyarakat Persentase 2 2.2 2.4 2.6 3

DEFINISI

Penggunaan media sosial merupakan salah satu strategi publikasi yang dilakukan Biro Hubungan Masyarakat. Keaktifan dalam mengunggah materi publikasi di media sosial mempengaruhi peningkatan aktivitas media sosial yang dimiliki Kemenperin. Materi publikasi yang diunggah pada media sosial dibuat semenarik mungkin agar informasi yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh masyarakat serta ikut berpartisipasi dalam menyebarluaskan informasi tersebut.

Engagement Rate adalah indikator besar atau kecilnya interaksi akun media sosial Kemenperin yang terdiri dari akun Twitter, Facebook dan Instagram dengan pengikutnya. Kunci dari komunikasi interaksional ini adalah umpan balik (feedback) atau tanggapan terhadap pesan atau konten tertentu. Semakin tinggi angka engagement rate artinya semakin baik pula kualitas akun media sosial tersebut karena feedback yang didapatkan dari audience juga akan semakin tinggi.

Engagement rate pada akun media sosial Kementerian Perindustrian antara lain Twitter, Facebook, dan Instagram dihitung per postingan maksimal 1 minggu setelah tanggal posting.

SUMBER DATA

Insight sosial media Kemenperin

CARA MENGHITUNG

Langkah mengitung engangement rate akun media sosial kemenperin :

1. Hitung engangement rate setiap postingan pada instagram, twitter dan facebook 2. Hitung rata-rata engagement rate masing-masing akun media sosial Kemenperin

3. Rata-rata engagement rate akun media sosial Kemenperin = (engagement rate twitter + engagement rate instagram + engagement rate facebook)/3 Contoh cara perhitungan :

No Variabel/Kegiatan Pengukuran Penjelasan Contoh Hasil Total Target 2020 Ketercapaian

1 Tingkat Interaksi (Engagement Rate) Akun Media Sosial Kemenperin dengan Masyarakat Rata-rata engangement rate setiap akun medsos Kemenperin antara lain: twitter, instagram, facebook

Engagement Rate Instagram per post = ௃௠௟௅௜௞௘ା஼௢௠௠௘௡௧௃௠௟ோ௘௔௖ାௌ௔௩௘ௗݔͳͲͲΨ Engagement Rate Twitter per post =

௃௠௟ோ௘௧௪௘௘௧௦ାோ௘௣௟௜௘௦ା௅௜௞௘௦ା௉௥௢௙௜௟௘஼௟௜௖௞௦ା௅௜௡௞஼௟௜௖௞௦ାு௔௦௛்௔௚஼௟௜௖௞௦ା஽௘௧௔௜௟ா௫௣௔௡ௗ௦ାெ௘ௗ௜௔ா௡௚௔௚௘௠௘௡௧௦

௃௠௟ூ௠௣௥௘௦௦௜௢௡ ݔͳͲͲΨ

Engagement Rate Facebook per post = ௃௠௟௅௜௞௘ା஼௢௠௠௘௡௧௃௠௟ோ௘௔௖ାௌ௛௔௥௘ ା஼௟௜௖௞௦ݔͳͲͲΨ *Engagement rate setiap post akan dihitung setelah 1 minggu posting

Rata-rata engagement rate akun media sosial kemenperin = (engagement rate twitter+ engagement rate instagram+engagement rate facebook)/3=(0.36%+3%+3.5%)/3 = 2.26%

2.26% 2% 113%

SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA

(34)

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RENSTRA BIRO HUMAS KEMENPERIN 2020-2024

Kode Sasaran Strategis Kode Indikator Kinerja Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

SS1 Meningkatnya pemberitaan media massa dan interaksi media sosial terhadap kinerja industri

IK.3 Peningkatan pemberitaan dan publikasi di media massa Persentase 5 7 9 10 12

DEFINISI

Salah satu strategi untuk meningkatkan publikasi kinerja Kementerian Perindustrian adalah dengan menyebarluaskan informasi kinerja sektor industri kepada media massa. Tujuannya adalah untuk meningkatkan porsi pemberitaan sektor industri di media massa. Kegiatan dilakukan dengan menghitung selisih

jumlah total pemberitaan positif sektor industri selama 1 (satu) tahun dibandingkan dengan pemberitaan positif sektor industri tahun sebelumnya .

SUMBER DATA

Laporan Media Monitoring

CARA MENGHITUNG

Peningkatan pemberitaan media massa = ௃௨௠௟௔௛௉௘௠௕௘௥௜௧௔௔௡௉௢௦௜௧௜௙்௔௛௨௡஻௘௥௝௔௟௔௡ି௃௨௠௟௔௛௉௘௠௕௘௥௜௧௔௔௡௉௢௦௜௧௜௙்௔௛௨௡ௌ௘௕௘௟௨௠௡௬௔ ௃௨௠௟௔௛௉௘௠௕௘௥௜௧௔௔௡௉௢௦௜௧௜௙்௔௛௨௡ௌ௘௕௘௟௨௠௡௬௔ ݔͳͲͲΨ

SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA

(35)

MANUAL INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS (IKSS) BIRO HUMAS KEMENPERIN 2020-2024

Kode Sasaran Strategis Kode Indikator Kinerja Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024 SS.2 Terwujudnya strategi komunikasi yang efektif dan komunikasi dengan media massa yang optimal

IK.4 Persentase rekomendasi strategi komunikasi yang ditindaklanjuti Persentase 60 65 70 75 80

DEFINIS/DESKRIPSI

Strategi Komunikasi Publik Kemenperin merupakan dokumen yang menjabarkan visi dan Misi Kementerian, yang disinergikan dengan arah kebijakan negara, guna mewujudkan kinerja Komunikasi Publik di lapangan sebagai upaya mendukung perwujudan program-program Kementerian Perindustrian. Tujuan:

1. Meningkatnya keasadaran publik mengenai kebijakan, program dan hasil kegiatan pembangunan Kementerian Perindustrian 2. Tumbuhnya keterlibatan publik dalam berbagai aktifitas

3. Penguatan SDM, manajemen komunikasi di lingkungan Kementerian Perindustrian

Untuk menentukan strategi komunikasi, Biro Hubungan Masyarakat membuat beberapa isu utama yang akan diangkat sepanjang tahun, selain itu dilakukan juga pemantauan dan analisis pemberitaan dimedia massa. Dari kedua hal tersebut Biro Humas membuat strategi komunikasi berupa agenda setting / rekomendasi untuk menindaklajuti atau merespon berita yang berkembang dimedia massa. Rekomendasi yang ada, akan dilaksanakan oleh Bagian terkait di Biro Humas. Hasil pelaksanaan akan di pantau dan dianalisis sehingga dapat diukur berapa persen rekomendasi yang dilaksanakan.

SUMBER DATA

Subbagian Pemantauan dan Analisis Media, Biro Humas, Kemenperin

CARA MENGHITUNG (FORMULA)

- Rekomendasi strategi komunikasi yang dibuat setiap minggu akan di evaluasi apakah sudah dilaksanakan atau belum

- Jumlah rekomendasi yang dilaksanakan akan dibagi dengan total rekomendasi yang sudah dibuat sehingga bisa dihitung prosentasenya.

SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA

(36)

MANUAL INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS (IKSS) BIRO HUMAS KEMENPERIN 2020-2024

Kode Sasaran Strategis Kode Indikator Kinerja Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

SS2 Terwujudnya strategi komunikasi yang efektif dan komunikasi dengan media massa yang optimal

IK.5

Persentase kehadiran undangan media massa dalam peliputan

pimpinan Kemenperin

Persentase 70 75 80 85 88

DEFINISI/DESKRIPSI

Kehadiran jurnalis untuk meliput kegiatan pimpinan Kemenperin mengindikasikan prioritas media massa atas isu-isu terkait Kementerian Perindustrian. Para jurnalis yang menghadiri undangan meliput berpeluang mendapatkan informasi yang eksklusif langsung dari para narasumber, sekaligus memperdalam isu-isu yang dibahas. Bagi Kemenperin, kehadiran para jurnalis secara langsung dapat meningkatkan media exposure. Dengan bertemu secara langsung, para narasumber juga berkesempatan memberikan keterangan atau klarifikasi terkait isu tertentu.

SUMBER DATA

- Jumlah undangan liputan untuk media massa

- Daftar hadir para jurnalis menghadiri undangan liputan

CARA MENGHITUNG (FORMULA)

No Variabel/Kegiatan Pengukuran Penjelasan Contoh Cara Perhitungan Hasil Target 2020 Ketercapaian

1 Pengukuran persentase kehadiran undangan Wartawan yang hadir dibagi jumlah undangan

Persentase Kehadiran Media Massa Per Kegiatan Liputan = 14 wartawan / 20 undangan = 70% Rata-rata Persentase Kehadiran Undangan Media Masa = Total Persentase Kehadiran Media Masa per Kegiatan Liputan / Total Undangan Peliputan

73% 70% 104,29%

SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA

(37)

2020 2021 2022 2023 2024

SS4 IK.5 Indeks Kepuasan Eksternal terhadap pelayanan publik Kementerian Perindustrian

Indeks

(skala 1-4) 3,1 3,11 3,12 3,15 3,18

SATUAN

Indeks Maksimasi Bagian Informasi Publik dan Promosi Terwujudnya pelayanan

publik yang berkualitas

DEFINISI/DESKRIPSI

Indeks Kepuasan Eksternal terhadap pelayanan publik merupakan hasil Survei Indeks kepuasan Masyarakat (IKM) kepada pengguna layanan Unit Pelayanan Publik (UP2) Pusat Kementerian Perindustrian. Pedoman survei mengacu pada 9 (sembilan) ruang lingkup berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 mengenai Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap

Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Ruang lingkup tersebut telah dikembangkan menjadi variabel/unsur sesuai dengan karakteristik pelayanan Pusat Kementerian Perindustrian antara lain : (1) Kemudahan prosedur pelayanan; (2) Persyaratan pelayanan; (3) Keberadaan petugas pelayanan; (4) Tanggung jawab petugas pelayanan; (5) Kemampuan petugas pelayanan; (6) Ketepatan waktu penyelesaian pelayanan; (7) Keadilan mendapatkan pelayanan; (8) Kesopanan petugas pelayanan; (9) Keramahan petugas pelayanan; (10) Kesesuaian biaya pelayanan; (11) Kesesuaian jam buka dan jam tutup pelayanan; (12) Kenyamanan pelayanan; (13) Maklumat Pelayanan; (14) Sarana pengaduan/keluhan; (15) Ketanggapan petugas pelayanan.

SUMBER DATA

Hasil Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap Layanan Penerbitan Rekomendasi/Pertimbangan Teknis/Surat Keterangan pada Unit Pelayanan Publik (UP2) Pusat Kementerian Perindustrian

CARA MENGHITUNG (FORMULA)

Pengumpulan data untuk pengukuran indeks kepuasan masyarakat dapat dilakukan melalui survey secara elektronik melalui website SIINAS dan google form serta wawancara tatap muka. Pengukuran dilakukan 1 kali dalam setahun. Hasil survey menggunakan skala 1-4.

Kuesioner dibagi atas 5 (lima) bagian yaitu:

a. Bagian I : Identitas unit pelayanan, termasuk jenis pelayanan yang dilakukan oleh responden. b. Bagian II : Identitas responden, meliputi: nama, usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir.

c. Bagian III : Mutu pelayanan publik, pendapat penerima pelayanan yang memuat kesimpulan atau pendapat responden terhadap unsur-unsur pelayanan yang dinilai. Kategori tidak baik diberi nilai persepsi 1, kurang baik dari nilai persepsi 2, baik diberi nilai persepsi 3, sangat baik diberi nilai persepsi 4. d. Bagian IV : Harapan terhadap mutu pelayanan publik, pendapat penerima pelayanan dengan pemberian suatu nilai dengan range nilai tertentu terhadap unsur-unsur pelayanan yang ditanyakan. Range nilai jawaban adalah 1 (satu) hingga 10 (sepuluh) untuk keinginan/ harapan responden terhadap mutu pelayanan yang ideal pada Unit Pelayanan Publik (UPP) Pusat Kementerian Perindustrian.

e. Bagian V : Saran/ opini/ pendapat responden terhadap unit pelayanan.

Hasil pengolahan data kuisioner menghasilkan nilai indeks kepuasan masyarakat (IKM) menggunakan skala 1-4 dengan rincian sebagai berikut:

KLASIFIKASI PENANGGUNGJAW AB

Kode Sasaran Strategis Kode Indikator Kinerja Satuan Target

SS3

(38)

MANUAL INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS (IKSS) BIRO HUMAS KEMENPERIN 2020-2024

Kode Strategis Sasaran Kode Indikator Kinerja Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

SS3

Terwujudnya pelayanan publik

yang berkualitas IK.7

Tingkat ketepatan waktu

penyediaan informasi publik Persen 100 100 100 100 100

DEFINISI/DESKRIPSI

Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik terdapat ketentuan batas waktu menjawab permohonan informasi melalui PPID, yaitu 10 hari (kerja). Apabila dalam waktu 10 hari tersebut tidak dapat memenuhi permohonann informasi maka dalam Undang-Undang diperbolehkan menambah waktu jawab selama 7 hari (kerja). Melalui e-PPID dalam website Kemenperin maupun aplikasi maka proses waktu menjawab dapat di monitor.

SUMBER DATA

Hasil pencatatan rata-rata waktu jawab petugas dan tim penghubung PPID melalui website kemenperin dan aplikasi dan tingkat kepuasan pemohon informasi atas jawaban yang diberikan.

CARA MENGHITUNG (FORMULA)

Tingkat ketepatan waktu penyediaan informasi publik adalah perbandingan permohonan informasi publik yang dijawab tepat waktu terhadap total jumlah permohonan selama satu tahun

Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik, waktu menjawab adalah 10 (sepuluh) hari dimulai dari Kepala PPID menerima form permohonan informasi dan jawaban sudah harus diterima oleh pemohon 10 hari (kerja).

Perhitungan dilakukan satu kali setahun

SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA

Persentase Maksimasi Bagian Informasi Publik dan Promosi Biro Hubungan Masyarakat

(39)

MANUAL INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS (IKSS) BIRO HUMAS KEMENPERIN 2020-2024

Kode Sasaran Strategis Kode Indikator Kinerja Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

SS4 Meningkatnya Kinerja ASN Biro Hubungan Masyarakat IK.8 Rata-rata capaian kinerja pegawai Biro Humas

Nilai 90 91 92 93 94

DEFINISI/DESKRIPSI

Dalam rangka meningkatkan kinerja SDM Biro Hubungan Masyarakat maka diperlukan indikator kinerja ASN untuk menggambarkan produktivitas dari SDM pada unit kerja dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi. Kinerja pegawai terdiri dari unsur disiplin, unsur SKP, dan unsur produktivitas.

SUMBER DATA

Aplikasi Kinerja Pegawai Intranet Kementerian Perindustrian

CARA MENGHITUNG (FORMULA)

Indikator ini dinilai dengan menggunakan rata-rata rekapitulasi capaian kinerja pegawai di lingkungan Biro Hubungan Masyarakat per bulan.

ƒ–ƒെ”ƒ–ƒ…ƒ’ƒ‹ƒ‹‡”Œƒ’‡‰ƒ™ƒ‹‹”‘ —ƒ•ൌσ୰ୟ୲ୟି୰ୟ୲ୟୡୟ୮ୟ୧ୟ୬୩୧୬ୣ୰୨ୟ୮ୣ୥ୟ୵ୟ୧ଵଶ ୆୧୰୭ୌ୳୫ୟୱ୮ୣ୰ୠ୳୪ୟ୬

SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA

(40)

MANUAL INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS (IKSS) BIRO HUMAS KEMENPERIN 2020-2024

Kode Sasaran Strategis Kode Indikator Kinerja Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

SS5 Meningkatnya efektivitas organisasi Biro Hubungan Masyarakat

IK.9 Nilai SAKIP Biro Humas Nilai 68 70 72 74 76

DEFINISI/DESKRIPSI

Seluruh instansi pemerintah diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja di setiap tahunnya, hal itu merupakan salah satu wujud penguatan akuntabilitas kinerja yang merupakan salah satu program yang dilaksanakan dalam rangka reformasi birokrasi. Penguatan akuntabilitas ini dilaksanakan dengan penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP. Untuk mengetahui sejauh mana instansi pemerintah mengimplementasikan SAKIP-nya, serta sekaligus untuk mendorong adanya peningkatan kinerja instansi pemerintah, maka perlu dilakukan suatu evaluasi implementasi SAKIP.

SUMBER DATA

Nilai SAKIP Biro Hubungan Masyarakat adalah nilai yang diperoleh dari hasil evaluasi tim evaluator dari Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian.

CARA MENGHITUNG (FORMULA)

Nilai SAKIP dihitung dengan melakukan evaluasi terhadap 5 (lima) komponen kinerja sebagai berikut:

No. Komponen Bobot Sub Komponen

1 Perencanaan Kinerja 30% a. Rencana Strategis (10%), meliputi: Pemenuhan Renstra (2%), Kualitas Renstra (5%) dan Implementasi Renstra (3%) b. Perencanaan Kinerja Tahunan (20%), meliputi Pemenuhan RKT (4%), Kualitas RKT (10%) dan Implementasi RKT (6%).

2 Pengukuran Kinerja 25% a. Pemenuhan pengukuran (5%); b. Kualitas Pengukuran (12,5%); c. Implementasi pengukuran (7,5%) 3 Pelaporan Kinerja 15% a. Pemenuhan pelaporan (3%); b. Kualitas pelaporan (7,5%); c. Pemanfaatan pelaporan (4,5%)

4 Evaluasi Internal 10% a. Pemenuhan evaluasi (2%); b. Kualitas evaluasi (5%); c. Pemanfaatan hasil evaluasi (3%)

5 Capaian Kinerja 20% a. Kinerja yang dilaporkan (output) (5%); b. Kinerja yang dilaporkan (outcome) (10%); c. Kinerja tahun berjalan (benchmark) (5%)

Total 100%

SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Biro Hubungan Masyarakat
Tabel 1.1 Capaian Kinerja Tahun 2015-2019  Sasaran
Gambar 2.1 Peta Strategis Biro Hubungan Masyarakat 2020-2024
Tabel 3.1 Matriks Kerangka Regulasi Biro Hubungan Masyarakat  No  Arah  Kerangka Regulasi  dan/atau  Kebutuhan  Regulasi  Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi Regulasi Eksisting, Kajian dan Penelitian
+4

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perhubungan Tahun 2014- 2019 memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan sesuai

Renstra KBRI Den Haag tahun 2020-2024 berintikan visi, misi, tujuan yang dituangkan dalam sasaran strategis, arah kebijakan, dan strategi untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas

Rencana Strategis (Renstra ) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020 – 2024 adalah dokumen Perencanaan yang memuat visi, misi,

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan perangkat pembelajaran model Cooperative Learning tipe STAD yang memenuhi kelayakan sebagai perangkat pembelajaran

Penggunaan ERP menjadikan semua sistem di dalam suatu perusahaan menjadi satu sistem yang terintegrasi dengan satu database, sehingga beberapa departemen menjadi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: Terdapat hubungan yang signifikan antara minat berwirausaha terhadap hasil belajar

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah dan Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 Tentang

 Perusahaan yang telah berada pada tingkatan ini memiliki fungsi manajemen yang terintegrasi dengan baik. Semua fungsi di perusahaan tersebut, keuangan, pesaran, personalia dan