Manajemen Operasi
Oleh: AM SOMA
SILABUS
MANAJEMEN
OPERASI
1. Dasar Manajemen Operasi
2. Perencanaan Strategi operasi
3. Proses peramalan 4. Kapasitas Produksi
5. Perencanaan dan Perancangan Produk-produk 6. Perencanaan lokasi dan tata letak perusahaan 7. Perencanaan lokasi dan tata letak perusahaan (2)
8. Ujian Tengah Semester
9. Persediaan
10. Material Requirement Planning dan Just in Time
11. Pengendalian Mutu
12. Pengelolaan Rantai Pasokan 13. Manajemen Pemeliharaan 14. Pengelolaan Tenaga Kerja
15. Perencanaan & Penjadwalan Proyek
Bertambahnya pengetahuan di bidang operasi sangat membantu perusahaan mencapai suatu posisi
kompetitif di pasar. Operasi seharusnya tidak hanya sebagai tempat untuk menghasilkan produk atau
jasa, tetapi juga harus memberikan kekuatan kompetitif pada suatu bisnis.
Di Amerika Serikat ada kecenderungan untuk lebih mengutamakan keuangan dan pemasaran dengan
mengorbankan operasi. Di pihak lain Jepang telah terkenal karena penggunaan operasi manufakturnya
untuk membantu mereka bersaing dalam pasar dunia. Dengan merancang dan memproduksi
barang-barang bermutu prima dan kadangkala dengan harga murah. Jepang mampu menguasai sebagian
besar pangsa pasar mobil di dunia, elektronik dan sepeda motor. Sukses Jepang ini bukan disebabkan
karena kultur nasional, melainkan suatu tekad untuk unggul dalam operasi.
Reger G. Schroeder mendefinisikan strategi operasi adalah suatu visi fungsi operasi yang menetapkan
keseluruhan arah atau daya dorong untuk mengambil keputusan. Visi ini harus diintegrasikan dengan
strategi bisnis, dan sering kali, tapi tidak selalu direfleksikan pada perencanaan formal. Strategi operasi
seharusnya menghasilkan suatu pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan suatu
keunggulan bersaing bagi perusahaan
1. Model Strategi Operasi
2. Reaksi Terhadap Faktor Eksternal
3. Keputusan Manajemen Operasi Operasi
4. Penerapan Strategi
Pengertian
1. Perencanaan Strategik Perencanaan strategik
–penetapan suatu aturan/norma yang
dapat digunakan sebagai dasar bagi keputusan dan hasil-hasilnya di masa depan. Pertimbangan
yang dirumuskan dalam perencanaan strategik memperhatikan misi organisasi serta keadaan
lingkungan yang dihadapi.
2. Kegiatan – kegiatan dalam Perencanaan Strategik
Perencanaan strategik dalam
suatu
organisasi
merupakan
satu
rangkaian
kegiatan
manajemen
strategik/strategic
management terdiri dari :
1) Perumusan tujuan, visi dan misi
2) Perumusan falsafah dan kebijakan
3) Perumusan sasaran – sasaran strategik
No
Manajemen strategik
Uraian
Keterangan
1 Tujuan /purpose Menunjukkan apa yg akan
diwujudkan oleh suatu organisasi melalui keberadaannya di pasar
Tujuan perusahaan dibedakan : • mencari laba atau
• tidak mencari laba
2 Visi/vision Menunjukkan apa yg dicitacitakan
oleh pemilik perusahaan di masa yang akan datang
Contoh:
„Menjadi pemimpin pasar dan
merupakan perusahaan terhemat dalam 5 tahun“
3 Misi/mission Menunjukkan apa yang dilakukan
oleh perusahaan di pasar untuk mewujudkan tujuan dan visinya
Pertanyaan-pertanyaan dalam menyusun misi :
1. Bidang usaha yg dijalankan 2. barang dan jasa yang dibuat 3. kelompok pemakai yg akan
Tujuan / dasar pemikiran yang melandasi keberadaan suatu organisasi. Pernyataan misi menghasilkan batasan
dan fokus organisasi serta konsep dalam menjalankan perusahaan, dimana misi menyatakan adanya suatu organisasi.
Contoh: Hard Rock Café
Misi: menyebarkan jiwa Rock ‘n’ Roll dengan menyajikan hiburan dan makanan istimewa. Berjanji menjadi anggota masyarakat yang berpengaruh, menyumbangkan dan menawarkan kepada keluarga Hard Rock lingkungan kerja yang menyenangkan, sehat, serta terpelihara dengan tetap menjamin keberhasilan jangka panjang.
Rencana suatu organisasi untuk mencapai misi dan tujuannya. Strategi-strategi ini memanfaatkan
peluang dan kekuatan menetralkan ancaman serta menghindari kelemahan sehingga setiap wilayah
fungsional mempunyai strategi untuk mencapai misinya dan membantu organisasi mencapai tujuan
keseluruhan.
Misi : rumusan tentang fungsi-fungsi pokok dalam suatu organisasi, yg terkait
dengan
pemenuhan
kebutuhan
masyarakat
sehingga
menjadi
alasan
dari
keberadaan organisasi tersebut.
Misi : latar belakang keberadaan organisasi
Contoh Misi :
Circle K : memuaskan kebutuhan pelanggan dengan menyediakan berbagai barang dan jasa di berbagai
tempat
American Red Cross : meningkatkan mutu hidup manusia, meningkatkan kesadaran diri dan perhatian pada
orang lain, dan membantu orang-orang mencegah, siap siaga dan mengurangi keadaan darurat
Strategi : rencana aksi organisasi untuk mencapai misi
Secara konseptual misi organisasi (bisnis) dapat dicapai dengan 3 cara :
Diferensiasi
Berbeda; Lebih baik
Biaya
Lebih murah (kualitas std)
Fokus
Delivery lebih cepat
Tugas manajer operasi/produksi : menterjemahkan menjadi tugas-tugas yang dapat
diwujudkan secara tuntas
Cara Melakukan Diferensiasi Penawaran Dari Suatu Organisasi Sehingga Pelanggan Menerimanya
Sebagai Nilai Tambah.
Mencapai Nilai Maksimum Sebagaimana Yang Diinginkan Pelanggan, Artinya Dibutuhkan Sebuah
Pengujian Melalui Keputusan Manajemen Operasi Dengan Usaha Yang Maksimal Guna Menurunkan
Biaya Dan Tetap Memenuhi Nilai Harapan Pelanggan
Seperangkat Nilai Yang Terkait Dengan Hasil Yang Cepat Fleksibel (Memenui Perubahan Yang Terjadi Di
Pasar Baik Rancangan Maupun Fluktuasi Volume Penjualan) Dan Dapat Diandalkan Sebagai Keseluruhan
Nilai Yang Terkait Dengan Pengembangan Dan Pengantaran Barang Yang Tepat Waktu Dan Berkinerja
Fleksibel.
Perkenalan
• Desain dan
pengembangan produk sangat penting
• Perubahan produk dan proses perubahan desain
• Kelebihan kapasitas • Proses produksi pendek • Keahlian tenaga kerja
tinggi
• Biaya produksi tinggi • model dibatasi
• Perhatian pada kualitas
Pertumbuhan
• Peramalan sangat penting
• Produksi dan proses reliabel • Perbaikan produk yg kompetitif • Meningkatkan kapasitas • Perubahan ke arah orientasi produk • Peningkatan distribusi
Kedewasaan
• Standarisasi • Perubahan produk • Kapasitas optimal • Meningkatkan stabilitas proses pabrikasi • Rendahnya keahlian tenaga kerja • Proses produksi panjang • Perhatian pada perbaikan dan penurunan biaya produksi • Pemeriksaan kembali kebutuhan desainPenurunan
• Diferensiasi produk kecil • Meminimalkan biaya • Kelebihan kapasitas dalam industri • Memangkas jalur-jalur yg tidak menghasilkan margin • Pengurangan kapasitas
No
Uraian
1
Falsafah/philosophy
Suatu pernyataan tentang aturan yang memberikan batas dan arah bagi semua tindakan dan tingkah laku semua orang dan bagaimana perusahaan tersebut melaksanakan kegiatan-kegiatannya2
Kebijakan/policy
Suatu pernyataan umum yang menunjukkan aturan yang membatasi keputusan-keputusan yang akan diambil oleh pembuat keputusan dalam suatu organisasi1.1.3 Perumusan sasaran – sasaran strategik
Uraian
1
Sasaran/objectives
Hasil-hasil yg diinginkan untuk dicapai oleh perusahaan
2. REAKSI TERHADAP FAKTOR EKSTERNAL
Faktor eksternal lain yang berdampak penting bagi operasi adalah teknologi. Proses teknologi dan produk selalu berubah, sehingga teknologi operasinya pun harus berubah. Perusahaan dapat memilih apakah ingin menjadi pemimpin, pengikut atau pengejar teknologi. Strategi operasi adalah meramalkan kondisi teknologi dan perkembangan-nya sesuai kebutuhan. Beberapa gambaran perkembangan teknologi yang pesat adalah teknologi komputer.
Tersedianya bahan baku juga mempengaruhi perumusan strategi operasi. Sebagai contoh menurunnnya hasil penambangan minyak menyebabkan kurangnya ketergantungan minyak pada beberapa operasi. Karenanya perlu dikembangkan kebijaksanaan khusus untuk menghadapi perubahan yang cepat dari sumber bahan baku.
Faktor hukum juga mempengaruhi strategi operasi. sebagai contoh deregulasi dan debirokratisasi mempunyai beberapa dampak yang sangat luas pada beberapa industri. Contoh faktor polusi lingkungan, undang-undang perbankan serta undang ketenagakerjaan.
Perubahan tingkah laku sosial dan nilai-nilai juga mempengaruhi penanganan tenaga kerja dan manajer. Strategi operasi harus mengenali perubahan-perubahan dalam masyarakat dan mengembangkannya dalam kebijakan tenaga kerja.
Akhirnya faktor eksternal yang paling luas pengaruhnya adalah persaingan. Persaingan ini tercermin melalui munculnya produk-produk baru, pengedalian biaya yang ketat, mutu yang berbeda-beda dan perubahan tingkat permintaan. Sebagai contoh pada awal tahun 1980-an Jepang dapat memproduksi mobil-mobil kecil lebih murah dari mobil produksi Amerika. Perbedaan harga ini disebabkan karena operasinya. Orang Jepang tidak memiliki otomatisasi yang lebih tinggi akan tetapi upah yang lebih rendah, berbedaan lainnya tingkat produktivitas tenaga kerja Jepang lebih tinggi dibanding Amerika, investasi yang lebih kecil dengan tingkat persediaan yang lebih rendah. Dengan demikian prestasi Jepang diperoleh memalui koordinasi antara sistem yang terpadu antara mutu, persediaan, biaya dan kerja sama produksi yang baik.
Lingkungan perusahaan dapat dibedakan atas lingkungan dalam (internal management) dan
lingkungan luar (external management), secara lengkap dapat digambarkan :
• Fokus lokal atau nasional
• Pengiriman kelompok
• Pembelian termurah
• Pengembangan produk
lama
• Produk standar
• Spesialisasi job
• Fokus global
• Just-in-time
• Patner rantai pasokan
• Pengembangan produk
cepat, kerja sama
• Kustomisasi massa
• Kerja tim,
pember-dayaan karyawan
Harga, mutu, pengiriman dan fleksibilitas, paling baik dicapai apabila manajer operasi
membuat keputusan yang efektif berdasarkan sepuluh bidang berpengaruh. Inilah yang
disebut dengan keputusan-keputusan operasi. Sepuluh keputusan operasi yang
mendukung misi dan strategi Menurut Berry Render dan Jay Haiser ( 2001) adalah:
1) Mutu
, harapan mutu pelanggan harus ditentukan dan kebijakan dan prosedur dibangun untuk
mengidentifikasi serta mencapai mutu yang diharapkan.
2) Desain barang dan jasa
, merancang barang dan jasa yang didefinisikan sebagian besar proses
transpormasi . Keputusan mutu, biaya dan sumberdaya manusia sangat berinterkasi dengan dengan desain.
Desain sering kali menetapkan batas bawah biaya dan mutu.
3) Desain proses dan kapasitas
, pilihan proses yang tersedia untuk barang dan jasa. Keputusan proses
mengikat manajemen pada teknologi, mutu pemanfaatan sumberdaya manusia, dan pemeliharaan yang
spesifik. Komitmen biaya dan modal ini sangat menentukan struktur biaya dasar dari perusahaan.
4) Seleksi Lokasi
, Keputusan lokasi perusahaan baik untuk perusahaan manufaktur maupun jasa dapat
menentukan keberhasilan perusahaan. Kesalahan dalam keputusan ini dapat menghambat efisiensi.
5) Desain Tata Letak, Kebutuhan kapasitas, tingkat personal, keputusan pembelian dan
kebutuhan persediaan
mempengaruhi tata letak, selain itu proses dan bahan baku harus ditempatkan
Harga, mutu, pengiriman dan fleksibilitas, paling baik dicapai apabila manajer operasi
membuat keputusan yang efektif berdasarkan sepuluh bidang berpengaruh. Inilah yang
disebut dengan keputusan-keputusan operasi. Sepuluh keputusan operasi yang
mendukung misi dan strategi Menurut Berry Render dan Jay Haiser ( 2001) adalah:
6) Manusia dan system kerja
, Manusia adalah bagian integral dan mahal dari desain system total. Oleh
karena itu kehidupan mutu kerja yangdisediakan, bakat dan keahlian yang dibutuhkan , dan biayanya harus
ditekan.
7) Manajemen Rantai Pasokan
, Keputusan ini menentukanapa yang akan dibuat dan apa yang perlu
dibeli. Pertimbangan juga diperlukan untuk mutu, pengiriman dan inovasi, dengan harga yang memuaskan.
Suasana saling menghormati antara pembeli dan pemasok dibutuhkan untuk pembelian yang efektif.
8) Persediaan
, keputusan persediaan dapat dioptimalkan hanya bila keputusan pelanggan, pemasok, jadwal
produksi dan perencanaan sumber daya manusia dipertimbangkan.
9) Penjadwalan
, jadwal produksi yang layak dan efisien harus idkembangkan, permintaan terhadap
sumberdaya manausia dan fasiilitas harus ditentukan dan dikendalikan.
10) Pemeliharaan
, keputusan harus dibuat berkaitan dengan tingkat pemeliharaan yang diinginkan. Rencana
Manajer Operasional pada saat ini harus memiliki pandangan global dalam strategi
operasi, perkembangan yang cepat dalam perdagangan dunia yang seolah dunia tanpa
batasan, mengakibatkan banyak organisasi memperluas operasinya tidak hanya di
dalam negeri tetapi juga di luar negeri.
Alasan Operasi Global
• Pengurangan biaya (TK, dsb)
• Peningkatan rantai pasokan
• Memperoleh produk lebih baik
• Mendapat pasar baru
• Peningkatan operasional
• Menjawab tantangan global
Tangible
Dalam situasi dan kondisi yang terus berkembang, maka banyak perusahaan membuat keputusan
untuk menegmbangkan bisnis ke dunia internasional. Ada berbagai alasan kuat yang mendasari
perusahaan menjadi global, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Efisiensi Biaya
Banyak cara yang telah dilakukan oleh perusahaan yang beroperasi secara internasional untuk dapat mengurangi berbagai biaya antara lain dengan:
a. Pemilihan lokasi yang menyediakan biaya tenaga kerja rendah. b. Pemanfaatan adanya kesepakatan perdagangan.
2. Perbaikan Manajemen Rantai Pasokan
Dengan menempatkan fasilitas di negara dimana sumber daya tertentu berada maka pengelolaan manajemen rantai pasokan dapat lebih terjamin.
3. Pemberian produk yang lebih baik
Karena karakteristik produk yang diinginkan konsumen sangat bervariasi dan ditentukan oleh masing-masing lokasi maka banyak perusahaan yang beroperasi secara internasional menempatkan diri di negara dimana produknya dipasarkan misalnya disesuaikan dengan budaya yang berlaku.
4. Menarik pasar baru
Perusahaan yang wilayah pemasarannya di dalam negeri sudah terbatas maka dapat memanfaatkan pasar luar negeri yang masih terbuka.
5. Belajar untuk beroperasi yang lebih baik
Banyak perusahaan melakukan kerjasama dengan perusahaan lain dari negara lain untuk alih teknologi, mengadakan riset bersama ataupun kerjasama dalam desain serta kegiatan operasional lainnya.
6. Bisa mendapatkan dan mempertahankan bakat global
Perusahaan yang memiliki karyawan yang baik, dapat memberikan kesempatan karir yang lebih baik dengan cara beroperasi secara global sehingga dapat mempertahankan karyawan.
1) Bisnis Internasional
(International Business)
yaitu perusahaan
yang terlibat pada transaksi perdagangan atau investasi internasional,
contoh Harley Davidson.
2) Perusahaan Multinasional
(Multinational Corporation)
yaitu
peruasahaan yang terlibat banyak dalam bisnis internasional, mempunyai
atau mengendalikan fasilitas di lebih dari satu negara, contoh The Body
Shop.
3) Perusahaan Transnasional
(Transnational Corporation)
yaitu
perusahaan yang terlibat banyak dalam bisnis internasional yang mana
pengelolaan di tiap Negara secara independent, contoh Nestle.
4) Organisasi Global
(Global Organization)
yaitu organisasi yang
menghasilkan produk dengan melewati lintas batas, contoh Caterpilar,
Hermes
1. Desain Produk Global
Harus selalu diingat bahwa ditiap Negara ada perbedaan sosial dan budaya sehingga perusahaan harus
memperhatikan berbagai hal, misalnya kemasan dan cara pemasaran yang mungkin akan bervariasi.
2. Desain Proses Global dan Teknologi
Teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu pengelolaan atau manajemen sehingga operasi global
dapat diintegrasikan.
3. Analisa lokasi fasilitas global
Menggunakan faktor kunci sukses untuk memilih negara, diantaranya dengan mempertimbangkan tingkat
ekonomi, inovasi, jumlah penduduk trampil, teknologi, stabilitas pemerintahan, pertanggung jawaban
produk, pembatasan ekspor, kesamaan bahasa, etika kerja, tingkat pajak, inflasi, bahan baku, tingkat bunga,
jumlah penduduk dan ketersediaan sarana jalan.
4. Dampak budaya dan etika
Budaya yang ada di tiap Negara berbeda, hal tersebut juga harus disikapi dengan arif agar kegiatan operasi
perusahaan dapat sukses, misalnya kebiasaan jam istirahat, perlindungan terhadap hak intelektual , budaya
korupsi.
Perusahaan-perusahaan menganalisis kekuatan dan kelemahannya sebagaimana
mereka
menganalisis peluang
dan
tantangan
dari lingkungannya. Kemudian
perusahaan memposisikan diri mereka sendiri melalui keputusan mereka dalam
rangka keunggulan bersaing.
Gagasannya adalah untuk memaksimalkan peluang dan meminimumkan tantangan.
Strategi secara kontinyu dievaluasi terhadap nilai yang diberikan kepada pelanggan
dan realitas persaingan.
Pengembangan dan penerapan strategi suatu perusahaan yaitu berusaha untuk
memahami permasalahan yang timbul dalam mengembangkan strategi yang efektif,
mengevaluasi suatu kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman
yang terdapat dilingkungan perusahaan tersebut, Hal ini dikenal juga sebagai analisis
SWOT (strength, weakness, opportunities, threats)
Analisis Lingkungan : identifikasi tantangan, peluang, kelemahan dan
kekuatan; memahami lingkungan, pelanggan, industri dan pesaing
Menentukan Misi: menyatakan latarbelakang organisasi dan mengidentifikasi
nilai yang diciptakannya
Membentuk Strategi: membangun keunggulan kompetitif, HARGA,
FLEKSIBILITAS, DESAIN/VOLUME, DELIVERI, KEANDALAN, LINI PRODUK
Menerapkan Strategi Utama dan Membentuk Strategi Bidang Fungsional
Pemasaran Keuangan Operasi/Produksi
• Mutu : harapan pelanggan & kinerja • Produk: pesanan/standarisasi
• Proses : ukuran fasilitas; teknologi • Lokasi : dekat pemasok/pelanggan • Manusia: spesialisasi/pengayaan
• Tata Letak : sel kerja/perakitan • Persediaan: pemesan kembali • Pembekalan: pemasok tunggal? • Penjadwalan: produksi stabil ? • Pemeliharaan:
Business adalah keseluruhan unit usaha yang mengelolah sumber-sumber
ekonomi yang menyedikan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk
meperoleh laba dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
Corporation adalah Unit usaha yang merupakan bagian dari bisnis secara
keseluruhan dengan tujuan menyedikan barang dan jasa bagi kebutuhan
konsumen untuk memperoleh laba yang dikehendaki.
Manufacturing adalah unit terkecil dari corporation yang memproduksi barang
dan
jasa
untuk
memenuhi
kebutuhan
konsumen.
“Unit
usaha
yang
1) Menentukan apakah orang maupun fasilitas mencukupi untuk menjaga eksistensi
jasa yang diberikan.
2) Mengidentifikasi pasar asing yang masih terbuka yang tidak dikontrol pemerintah.
3) Menentukan jasa apa yang paling banyak diminati oleh konsumen luar negeri.
4) Menentukan cara mencapai konsumen global.
Oleh karena itu perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang akan memutuskan
untuk beroperasi secara internasional harus selalu mempertimbangkan perbedaan
perspektif pada beberapa keputusan manajemen operasional diantaranya:
1) Perencanaan kapasitas jasa yang akan diberikan perusahaan kepada para konsumen.
2) Perencanaan lokasi tempat pemberian pelayanan kepada konsumen.
3) Desain fasilitas dan layout yang akan digunakan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada
konsumennya.
Produsen Produk Barang Produsen Produk Jasa
1. Desain Produk Produk berwujud Produk tidak berwujud
2. Kualitas Kualitas obyektif Kualitas Subyektif
3. Proses dan Kapasitas Konsumen tidak terlibat dalam proses.
Kapasitas bisa melebihi permintaan karena bisa disimpan dan dipindahkan
Konsumen secara langsung terlibat dalam proses.
Kapasitas harus sesuai dengan permintaan
4. Lokasi Biasanya dekat dengan bahan baku Perlu lebih dekat dengan pelanggan
5. Layout Fokus pada peningkatan efisiensi Dapat meningkatkan nilai produk
6. Sumber Daya Manusia Fokus pada keahlian teknis, upah berdasar output Para pekerja berinteraksi langsung dengan konsumen, standar bervariasi
7. Manajemen Rantai Pasokan
Hubungan suplly chain sangat penting Hubungan supply chain penting tetapi tidak kritis
8. Persediaan Untuk semua jenis persediaan Tidak dapat disimpan sehingga harus dicarai cara lain melayani perubahan permintaan
9. Penjadwalan Kemampuan menyimpan mempengaruhi kecepatan produksi
Seringkali ada perubahan jadwal konsumen sehingga harus
menyesuaikan penjadwalan karyawan.
Wheelwright dan Hayes dalam Schroeder (1985) memperkenalkan empat tingkat efektivitas operasi.
Mereka mengamati bahwa operasi dapat berkembang dari tingkat 1 (satu) yang sangat tidak
produktif ke tingkat 4 (empat) yang lebih efektif melalui penggunaan prinsip-prinsip strategi yang
terlah kita bahas. Tingkatan ini membantu melukiskan betapa operasi secara dinamis dapat lebih
kompetitif setiap waktu.
Tingkat 1 (Netral Secara Internal)
Tingkat pertama mewakili suatu operasi “netral secara internal” dengan tujuan untuk memperkicil semua dampak negatif operasi dalam bisnis. Manajer puncak menginginkan operasi untuk memelihara segala sesuatu agar terkendali, bukan malah menyebabkan masalah. Hal ini dilaksanakan melalui pelaksanaan strategi yang telah dirumuskan untuk operasi dan dengan pemenuhan sasaran jangka pendek.
Pada tingkat pertama operasi dijaga agar tetap fleksibel dan reaktif. Manajemen menggunakan system pengendalian yang terinci untuk menentukan prestasi, dan para ahli dari luar yang dipanggil untuk mengambil keputusan strategis. Kebanyakan manajemen puncak lebih menitikberatkan perhatiannya pada keputusan yang bersifat struktur (peralatan dan fasilitas) dan pembelanjaan modalnya. Sedikit sekali perhatian manajemen puncak pada keputusan infrastruktur (manusia, mutu, system dan organsiasi). Manajer puncak mencoba mengurangi campur tangannya dalam operasi
Tingkat 2 (Netral Secara Eksternal)
Tingkat dua juga mencerminkan suatu bentuk kenetralan, tetapi dalam tingkat ini operasi netral dalam hal yang berkaitan dengan faktor-faktor eksternal di samping hal-hal yang menjadi kenetralan secara internal. Operasi cenderung menjadi sebaik yang dilakukan oleh pesaing. Pada tingkat kedua ini umumnya operasi mengikuti hal-hal yang dilakukan oleh industri, seeperti penggunaan tingkat upah yang umum digunakan dalam industri dan teknologi yang tersedia untuk industri secara keseluruhan.
Para manajer puncak pada perusahaan yang mencapai tingkat kedua memperhatikan olokasi sumberdaya sebagai dasar pengolaan operasi. Mereka cenderung hanya membuat keputusan untuk investasi jika diperlukan dan biasanya enggan, agar supaya tetap bertahan di industri. Teknologi datang dariluar operasi, baik dari laboratorium penelitian dan pengembangan milik perusahaan maupun dari pemasok luar.
Perusahaan yang berada pada tingkat dua ini, sekurangkurangnya mengetahui dinamika industri tempat perusahaannya berkompetisi. Aakan tetapi operasi tidak dipandang sebagai sumber kekuatan kompetitif. Perusahaan menitikberatkan perhatian pada produk baru atau usaha promosi untuk meraik keunggulan kompetitif. Beberapa perusahaan yang bergerak di bidang barang konsumsi dan industri yang telah dewasa cenderung berada pada tingkat kedua ini. Akan tetapi beberapa perusahaan di dalam industri sekarang mengetahui perlunya pengembangan menuju tingkat operasi ketiga dan keempat agar lebih kompetitif
Tingkat 3 (Penunjang Internal)
Tingkat ketiga ditunjukkan dengan dijadikannya operasi sebagai penunjang internal dari strategi
bisnis. Karena itu keputusan operasi dibuat terpadu dengan strategi bisnis, dan operasi mencoba
menunjang dan meningkatkan kekuatan kompetitif perusahaan secara efektif.
Pada tingkat ini manajer puncak berperan aktif mengarahkan operasi melalui strategi bisnis dan operasi. Karena itu stragei operasi haruslah dirumuskan dan diimplementasikan. Dalam hal ini operasi meiliki misi, sasaran jangka panjang, kebijakan strategi dan keunggulan khusus. Keputusan mengenai investasi diarahkan agar konsisten dengan strategi bisnis dan operasi.
Perusahaan sering tiba pada tingkatan ini karena adanya perencanaan startegim operasi. Operasi direncanakan secara jangka panjang dan menunjang strategi bisnis. Perusahaan yang berada pada tingkat ketiga memandang perkembangan teknologi sebagai perubahan yang alami dalam strategi bisnis dan ada kemungkinan untuk mengambangkan teknologi yang berbeda dari anggota industri yang lain
Tingkat 4 (Penunjang Eksternal)
Efektivitas operasi yang paling progressif terjadi pada tingkatan ini, di mana strategi operasi didasarkan pada gagasan bahwa operasi dapat menjadi kekuatan kompetitif dalam bisnis. Bukan berarti bahwa hanya operasi yang berperan dalam bisnis, fungsi-fungsi lainnya pun perlu berkonstribusi agar dapat dikoordinasikan dan diitegrasikan secara menyeluruh.
Pada tingkat ini operasi mengantisipasi cara-cara baru, dan mengembangkan cara pengelolaan operasi yang unik, sebagaimana teknologi proses baru memberikan keunggulan komparatif. Kemampuan baru ini seringkali dapat menjadi dasar strategi bisnis. Contoh kemampuan tersebut adalah metode peningkatan mutu yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Jepang. Kemampun ini menimbulkan revolusi praktek-praktek dalam industri dan menjadi dasar dalam keunggulan kompetitif.
Perusahaan yang telah berada pada tingkatan ini memiliki fungsi manajemen yang terintegrasi dengan baik. Semua fungsi di perusahaan tersebut, keuangan, pesaran, personalia dan litbang bekerjasama mengembangkand an mengimplementasikan strategi bisnis. Tidak hanya peran operasi penunjang strategi bisnis, tetapi operasi juga menjadi bagian perumusan strategi bisnis dan memungkinkan strategi bisnis baru berjalan. Operasi juga berperan dalam berbagai keputusan mengenai pemasaran, keuangan, dan litbang demikian pula sebaliknya.
Di samping itu pada tingkatan ini operasi seringkali mengembangkan proses dan peralatannya sendiri. Meskipun beberapa peralatan dibeli dari luar, perusahaan juga mengembangkan peralatan dan sistemnya agar selalu berada terdepan dalam teknologi Kunci pelaksanaan adalah pengalaman organisasi yang merupakan nilai dari perusahaan tingkat empat. Contoh sejumlah bank mengembangkan sistem komputernya masing-masing agar mereka mampu menawarkan pelayanan perbankan yang unik dan selalu mengungguli pesaingnya
Bagaimana sebuah perusahaan di dalam industri makanan yang sudah mapan
dalam
daur hidupnya
dan memperoleh
keunggulan bersaing, mampu
memenangkan keunggulan bersaing yang kuat dengan restrukturisasi operasi
pemrosesan daging sapi secara tradisional. Dalam operasi pengemasan daging
sapi tradisional membentuk peternakan sapi di ladang dan lapangan terbuka.
Pengiriman ternak hidup ke pabrik internsif dengan tenaga kerja, lalu mengirim
daging sapi untuh ke grosir yang memiliki peralatan pemotongan yang dapat
memotong daging-daging sapi dalam ukuran yang lebih kecil lalu mengemasnya
ke toko-toko grosir.
1) Mengapa suatu perusahaan perlu merumuskan suatu strategi operasi?
2) Bagaimana anda mengetahui, apakah suatu perusahaan memiliki strategi operasi
atau tidak?
3) Buatlah beberapa keputusan strategis yang mungkin diperlukan pada operasi toko
serba ada, tergantung apakah misinya menekankan biaya atau kualitas?
4) Dalam kondisi apa sistem berdasarkan proses untuk sediaan dapat dibenarkan dan
sistem berdasarkan produk untuk pesanan dapat dibenarkan?
5) Apa perbedaan antara organisasi berdasarkan proses dan organisasi berdasarkan
produk?
6) Faktor eksternal apa yang mempengaruhi jenis operasi perusahaan seperti: bank,
Kapal penumpang laut, dan pabrik Gula.
7) Dengan menggunakan surat Kabar atau majalah, carilah contoh-contoh strategi
operasi suatu perusahaan. Tuliskan dengan singkat mengenai situasi dan strategi
yang ingin dicapai?
P U S T A K A
1. Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi, edisi revisi, Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
2. Handoko, T. Hani,
1999, Dasar-Dasar Manajemen Produksi Dan Operasi ,
Yogyakarta: BPFE
DOA PENUTUP MAJELIS
ﻚْﻴَﻟِﺇ ُﺏﻮُﺗَﺃَﻭ َﻙُﺮِﻔْﻐَﺘْﺳَﺃ َﺖْﻧَﺃ َّﻻِﺇ َﻪَﻟِﺇ َﻻ ْﻥَﺃ ُﺪَﻬْﺷَﺃ َﻙِﺪْﻤَﺤِﺑَﻭ َّﻢُﻬَّﻠﻟﺍ َﻚَﻧﺎَﺤْﺒُﺳ
Artinya:
“Maha Suci Engkau, ya Allah. Segala sanjungan untuk-Mu. Aku bersaksi
bahwa tiada Tuhan selain Engkau. Aku memohon ampun-Mu dan aku
bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi)
Dr. Ir. H. A. MUKTI SOMA, MM, CKM.,Dipl. ITL.,CHt
EDUCATION
Bachelor of Industrial Engineering ITB Master of Finance Management UNPAD
PhD in Finance Management UNPAD
TRAININGS / CONFERENCES
Financial matters in San Francisco, Denver, New York, Chicago, Los Angeles, Hongkong & Singapore (1993 – 2001) American Depository Receipt – Bank of New York 2002
Project Financing – London 2004
Malcolm Baldrige Business Excellence Model, Jakarta 2005 Project Management, Jakarta 2005
Data Base (IT) – Kimball University - New York 2006
Delivered paper entitled "Analysis of Determinants Affecting Behavioural Intention to Share Knowledge" (Case Study: PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk) @University of Stellenbosch Business School – Cape Town – South Africa – 2007 Intellectual Capital Congress – Netherland 2007
World Knowledge Forum – Seoul South Korea 2008
Training & Benchmark on Telcos to Optus & Australian Contact Center, Melbourne & Sydney 2009 Benchmarking on Knowledge Management to Toyota Motor Co. & Fuji Xerox – Tokyo, Japan 2010 Workshop on Business Excellence for Assessor (Asian Productivity Organization), Nadi, Fiji (Pacific) 2014 Training of Trainer – Integrity – The Corruption Eradication Commission– Medan & Jakarta 2016
Vibrant Leadership, Vanaya Institute, Jakarta – 2017
Finworkshop, Yuuk Buat Rencana Keuangan, Finansialku.com – Jakarta 2017
EXPERIENCEs & ASSIGNMENT
• 2001 - Analyst Group (advisory board) of CEO, Telkom • 2004 - Analyst of Corporate Data Base, Telkom • 2005 - Chief of UPZ BAZNAS Telkom
• 2006 - AVP of Knowledge Management ,Telkom • 2007 - Member of Risk Committee, PT. LEN • 2010 - OSM Communication, Telkom
2010 - Member of National Productivity Council (LPN) 2012 - Lecturer @Telkom University
2012 - Vice Dean of STISI Telkom
2014 - Expert (Faculty Member) @Telkom Corporate Univ. 2015 - Contributor of Klite Radio
• Post Graduate Diploma in International Tax Law – Robert Kennedy College – Switzerland 2004 • Certified Knowledge Manager - Douglas Connect – Basel – Switzerland – 2008
• Hypnotherapist Certification – Indonesian Board of Hypnotherapist – Jakarta 2010 • Coaching Certification – Vanaya Institute – Jakarta 2016
PROFESSIONAL LICENSES/CERTIFICATIONS