• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF SUBSEKTOR GAMES DI KOTA MALANG ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF SUBSEKTOR GAMES DI KOTA MALANG ABSTRAK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF SUBSEKTOR GAMES DI KOTA MALANG Oase Muhammad, Budi Sugiarto Waloejo, Ismu Rini Dwi Ari

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan Mayjen Haryono 167 Malang 65145 – Telp 567886

E-mail: oasemuhamad@gmail.com

ABSTRAK

Pertumbuhan ekonomi di Kota Malang mencapai 6% tiap tahunnya, salah satunya didukung oleh adanya industri kreatif yang berkembang pada beberapa subsektor, salah satunya adalah subsektor games yang melibatkan pemuda kreatif serta 62 perguruan tinggi yang ada di Kota Malang. Namun, keberadaan industri kreatif games tersebut masih kurang berkembang karena rendahnya daya saing produk kurangnya sumber daya manusia. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik industri kreatif games dan menyusun rencana aksi industri kreatif games menggunakan metode perencanaan strategis dan beberapa analisis terkait, seperti analisis aktor, PESTEL, SWOT, dan critical success factor. Hasil analisis aktor menunjukkan bahwa komunitas menjadi aktor utama pelaku perencanaan. Hasil analisa terhadap studio games menggambarkan terdapat 6 faktor yang menyebabkan pergeseran paradigma yaitu input, proses, output, promosi, pemasaran, dan target pasar yang digunakan sebagai dasar penyusunan rencana aksi berbasis value proposition yakni operational excellence. Penelitian ini menghasilkan 10 strategi pengembangan dan 23 rencana aksi pengembangan industri kreatif games di Kota Malang.

Kata Kunci: Industri-Kreatif, studio-games, Perencanaan-Strategis, Customer-Intimacy ABSTRACT

Economic growth in Malang City is increasing 6% in every year caused by the exsistence of creative industry that growth in many subsectors, one of them is games. This subsector involving creative young generations and 62 universities in Malang City. However, the existence of games creative industry still underdeveloped because of low competitiveness in their products and low interest of human resources. Therefore, this research is needed related to the identification of games creative industry characteristics and the preparation of action plans of its development using strategic planning methods and some analysis, such as quadruple helix, PESTEL, SWOT, and critical success factor. Based on stakeholders analsis, Malang games community become the executant of strategic planning. Based on the results of research on game studios in Malang City, there are 6 factors of value shift which is changes in input, process, output, Promotion, marketing, dan target market that can be used as the basis for action plans based on value proposition that is customer intimacy. This research comes out into 10 development strategies and 23 action plans for the development of games creative industry in Malang City.

Keywords: Creative-Industry, games-studio, Strategic-Planning, customer-intimacy

PENDAHULUAN

Kota Malang sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya dikenal sebagai kota pendidikan dan kota pariwisata.

Banyak industri kreatif yang dikembangkan untuk menunjang predikat Kota Malang, sampai pada awal tahun 2016 lalu, Kota Malang dijadikan sebagai tuan rumah acara Indonesia Creative City Conference (ICCC) yang kedua oleh Indonesia Creative City Network (ICCN). Salah satu subsektor yang potensial adalah games, dengan memanfaatkan banyaknya kaum muda yang kreatif serta 62 Perguruan Tinggi yang ada di Kota Malang. Salah satu komunitas games adalah

Game Developer Malang, yang mana telah banyak membuat permainan berbasis android (Badan Pusat Statistik Kota Malang, 2017).

Adanya industri kreatif games tersebut mempunyai peluang besar untuk dikembangkan.

Perkembangan tersebut didukung dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Malang rata-rata yang mencapai 6% setiap tahunnya. Selama ini Kota Malang memang lebih dikenal pada industri animasinya, namun seiring berjalannya waktu, pembelian Handphone Android terus meningkat dan peminat pengguan Permainan juga bertambah. Di Kota Malang sudah ada sekitar tujuh studio yang rajin menelurkan game, seperti Clay Studio, Simpleton Games, dan Raion Studio.

(2)

Berdasarkan kondisi tersebut, industri kreatif sub sektor games berpotensi dan mempunyai peluang untuk dikembangkan (Dokumen Rencana Strategis industri Kreatif Kota Malang, 2017).

Peneliti menjadikan subsektor games sebagai objek penelitian yang dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Kota Malang dan dapat menunjang kegiatan industri kreatif sebagai penggerak Kota Malang sebagai kota kreatif. Wilayah penelitian ini berada di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur.

Keberadaan industri kreatif permainan digital di Kota Malang memiliki berbagai permasalahan antara lain, kurangnya kolaborasi antar stakeholder, rendahnya daya saing produk dengan kota-kota lain, dan kurangnya SDM dalam pengerjaannya. Untuk itu diperlukan arahan pengembangan industri kreatif sub sektor permainan digital sebagai penggerak Kota Malang menuju kota kreatif (Badan Pusat Statistik Kota Malang, 2017).

METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian

Ruang lingkup wilayah penelitian strategi pengembangan industri kreatif subsektor games di Kota Malang dilakukan pada industri kreatif subsektor games yang tersebar di Kota Malang.

Adapun batas-batas wilayah lokasi penelitian yaitu Kota Malang adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara: Kecamatan Karang Ploso dan Kecamatan Singosari

Sebelah Tmur: Kecamatan Pakis dan Kecamatan Tumpang

Sebelah Barat: Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji

Sebelah Selatan: Kecamatan Wagir dan Kecamatan Dau

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Salah satu karakteristik dari penelitian kuantitatif adalah menggunakan variabel-variabel yang dapat diukur, rasional, dan sistematis (Sugiono, 2011). Meskipun pada penelitian ini tidak menggunakan tolak ukur berupa angka atau menggunakan analisis statistik, namun jenis penelitian ini masih termasuk dalam penelitian kuantitatif.

Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini adalah input produksi, proses produksi, output, dan Quadruple Helix (Tabel 1).

Tabel 1. Variabel Penelitian

Tujuan Variabel

Mengidentifikasi karakteristik industri kreatif games di Kota Malang

Input produksi Proses produksi Output produksi Menyusun rencana aksi

pengembangan industri kreatif games

di Kota Malang Quadruple helix

Sumber: Ginting, 2007

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk merumuskan rencana aksi pengembangan industri kreatif games di Kota Malang meliputi analisis linkage system, analisis stakeholder, analisis PESTEL, analisis pergeseran paradigma, analisis value proposition, analisis critical success factor, dan analisis SWOT.

A. Analisis Linkage System

Analisis linkage system digunakan untuk mengidentifikasi keterkaitan dalam sistem produksi, yang meliputi keterhubungan antara input produksi, proses produksi, dan output produksi (Avrom, 1991).

B. Analisis PESTEL

Aspek yang dibahas dalam analisis PESTEL meliputi aspek Politik yaitu isu lingkungan dan kebijakan pemerintah; aspek Ekonomi yaitu tren ekonomi lokal/dalam negeri, tren aliran pasar dan distribusi, pelanggan; aspek Sosial yaitu tenaga kerja, perubahan gaya hidup, pendidikan, dan kesejahteraan; aspek Teknologi yaitu fokus pemerintah dalam industri pada kemajuan teknologi yaitu biaya dan penggunaan teknologi dan dampak dari perubahan teknologi serta aspek Lingkungan yaitu limbah produksi dan faktor hukum/legal yaitu kebijakan pekerja (Team FME, 2013).

C. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah metode yang digunakan untuk mendefinisikan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada masing-masing strategi yang kemudian dirangkum sebagai rencana aksi pengembangan (Rangkuti, 2009).

(3)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Identifikasi Karakteristik Industri Kreatif Subsektor Games di Kota Malang

Pelaku industri kreatif subsektor games di Kota Malang terdiri atas 9 studio. Berikut pembagian studio games berdasarkan tipologinya.

Tabel 2.Tipologi Studio Games di Kota Malang

1. Tenaga Kerja

Dalam satu studio game, terdapat beberapa tenaga kerja dan memiliki keahlian masing masing dalam bekerja, biasanya terdiri dari 2- 6 orang yang meliputi CEO, Artist, ahli desain 2D/3D, Progammer, dan pemasaran, tergantung kebijakan studio dan yang dibutuhkan.

Gambar 1. Jumlah Tenaga Kerja

Studio game di Kota Malang juga menerima siswa magang dari SMK yang ada di Kota Malang, bahkan kerap beberapa kali juga menerima KKN dari beberapa mahasiswa dari Kota Malang, dengan syarat studio tersebut sudah memiliki commanditaire vennootschap atau CV.

2. Keterkaitan dengan Pihak Luar

Keterkaitan dengan pihak luar merupakan skema proses produksi dari developer game yang memiliki hubungan dengan pihak luar, dapat melalui jejaring atau komunitas dari sesama game developer maupun dari pihak diluar game developer layaknya akademisi dan pemerintah yang ada di Kota Malang. Berikut diagram keterhubungan antara studio games

dengan pihak luar yang meliputi pemerintah, komunitas, maupun akademisi.

3. Modal

Modal awal yang dikeluarkan berasal dari dana pribadi pengelola ataupun dikumpulkan dari para tenaga kerja dalam studio tersebut.

Gambar 2. Diagram Keterhubungan Antara Studio Games dengan Pihak Luar

Tabel 3. Modal Awal Studio Games

Besar Modal Awal Nama Studio Rp 10.000.0000 – Rp 15.000.000 Simpleton

< Rp 1.000.000 Satriver Studio Rp 20.000.000 – Rp 30.000.000 Magesoft Rp 15.000.000 – Rp 20.000.000 Raion Studio

< Rp 1.000.000.000 Tempalabs

< Rp 1.000.000.000 Mumbling_Man Studio

< Rp 1.000.000.000 Eximod Link Studio

< Rp 1.000.000.000 Clay Game Studio

< Rp 1.000.000.000 Algo Rocks

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 77% studio game memulai industri game dengan modal dibawah Rp 1.000.000, uang ini digunakan untuk menggunakan fasilitas internet dan biaya konsumsi listrik.

Dengan catatan seluruh game developer sebelumnya sudah memiliki laptop ataupun PC terlebih dahulu, sehingga laptop tidak di masukkan ke dalam modal awal dalam industri subsektor game di kota Malang. Sedangkan 11% memulai industri game dengan rentang modal Rp10.000.000 – Rp15.000.000, modal ini digunakan sebagai biaya sewa rumah sebagai kantor tetap, untuk mempermudah koordinasi dalam pengerjaan suatu project

0 2 4 6 8 10 12

Simpleton Satriver Studio

Magesoft Raion Studio

Tempalabs

Mumbling_Man Studio Eximod Link Studio

Clay Game Studio Algo Rocks No Starter Studio Developed Studio

1 Tempalabs Satriver Studio

2 Magesoft Raion

3 Eximod Link Studio Simpleton

4 Clay Game Studio Mumbling Man Studio 5 Algo Rock

12

3

(4)

ataupun memudahkan konsumen untuk berkonsultasi dan order project.

4. Permasalahan Sistem Produksi

a) Kurangnya jumlah tenaga kerja yang berminat dalam memproduksi game, b) Kurangnya pengetahuan dan juga skill para

tenaga ahli untuk memproduksi game yang berkualitas,

c) Kurangnya produktivitas para game developer dalam memproduksi game.

5. Proses Produksi

a) Planning, yaitu tahapan dalam proses perencanaan awal konsep gamenya, seperti genre game, gaya bermain dalam game, setting tempat latar waktu, dan yang terpenting juga adalah perencanaan target pasar,

b) Preparing, yaitu penyusunan konsep dari semua karakter serta aset (termasuk suara/musik),

c) Prototyping, yaitu sebuah prototype/dummy dihadirkan untuk menguji gameplay serta berbagai konsep yang telah tersusun, baik dalam tiap level maupun secara keseluruhan, serta melakukan berbagai perbaikan yang diperlukan,

d) Development, yaitu seluruh konsep (karakter dan aset) yang sebelumnya telah tersusun mulai dikembangkan secara penuh, game-engine mulai dikembangkan, dan semua elemen mulai dipadukan, e) Rilis, yaitu game sudah siap untuk dirilis dan

diperkenalkan pada target pemainnya.

6. Sarana dan Prasarana

Sarana penunjang yaitu suatu tempat yang bisa digunakan sebagai tempat berkumpul game developer sebagai medis pertukaran informasi dan juga tempat pelatihan. Saat ini Kota Malang memiliki Malang Digital Lounge (Dilo) yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmat 7- 9. Prasarana penunjang yang dibutuhkan yaitu jaringan internet (wifi) yang stabil. Saat ini jaringan internet gratis (free wifi) yang tersedia masih sedikit, dan hanya ada di beberapa lokasi fasilitas publik dan kecepatannya masih rendah.

7. Hasil Produksi

Produk game merupakan sebuah game berbasis android, pc ataupun web based- game, yang merupakan hasil kreasi para game developer berdasarkan idenya maupun ideologinya masing-masing. Produk game

yang dihasilkan dari studio game di kota Malang adalah, game android, web-based game, game house serta game PC. Game android merupakan game yang paling banyak dibuat mengingat cara pemasaran yang mudah dan dapat digunkan lebih mudah oleh konsumen. Berikut diagram persentase produk games yang dihasilkan oleh studio games di Kota Malang.

Gambar 3. Produk Games di Kota Malang

Gambar 4. Jenis Games yang Diproduksi Dalam hal ini di kota Malang belum ada pihak swasta yang memasarkan dan mempromosikan produk mereka ke dalam game, sehingga untuk game jenis ini sangat jarang diproduksi oleh game developer kota Malang.

Gambar 5. Media Promosi Industri Kreatif Games 8. Pemasaran

Media promosi yang dilakukan melalui media sosial (Facebook, Instagram dsb), forum

58%25 26%11

6

14% 1

2%

Android Game House Web Based Game PC

0 2 4 6 8 10

casual game advertising game education game

website dan media

sosial

11% website dan komunitas

11%

Media sosial dan komunitas

22%

website, media sosial dan komunitas

56%

(5)

komunitas (Game Developer Malang) serta melalui website yang dibuat oleh game developer tersebut. Berikut diagram persentase media promosi yang digunakan oleh industri kreatif game di Kota Malang.

Quadruple Helix

Aktor yang memiliki peran paling besar dalam upaya pengembangan industri kreatif kuliner online di Kota Malang adalah komunitas games di Kota Malang. Kerjasama yang dilakukan Game Developer Malang yaitu kerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang dalam mengadakan pelatihan atau workshop yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan para game developer dalam membuat game, serta mengundang praktisi yang berkaitan erat dengan dunia industri game.

Kerjasama dengan pihak akademisi yaitu jurusan Teknik Elektro Universitas Negri Malang dalam mempersiapkan acara Global Game Jam.

Sementara untuk kerja sama dengan pihak swasta yaitu dalam bentuk sponsor atau iklan yang diadakan dalam tiap event, contohnya dengan perusahaan elektronik HP, Bank BRI, Telkom Indonesia, dsb.

Berikut diagram keterhubungan antar aktor yang berperan dalam pengembangan industri kreatif games di Kota Malang.

Gambar 6. Keterhubungan Antar Aktor Berdasarkan gambar tersebut, peran komunitas Game Developer Malang memiliki peran yang sangat kompleks, dimana semua stakeholder memiliki keterkaitan langsung dengan komunitas Game Developer Malang.

Bentuk kerja sama dari akademisi dan komunitas

adalah membantu pendistribusian mahasiswa dan siswa magang.

Pihak akademisi dapat diakatakan belum memiliki kontribusi yang optimal dalam perkembangan industri kreatif subsektor game.

Akademisi seyogyanya merupakan stakeholder yang dapat membantu perkembangan industri game melalui riset dan penelitian serta pemikiran dan gagasan yang dapat membangkitkan pola pikir dan inovasi bagi para pelaku. Namun dalam kondisi eksisting, riset dan penelitian yang dilakukan oleh pihak akademisi belum dapat berkontribusi banyak dikarenakan media penyampaian dan publikasi terhadap pelaku industri kreatif game yang belum terkoordinasi dengan baik. Di sisi lain, SDM yang dimiliki dari pihak akademisi yang seharusnya dapat menjadi pihak pendukung dalam perkembangan game di Kota Malang belum sesuai harapan dan kebutuhan dari industri game Kota Malang.

Peran pihak pemerintah, baik pemerintah pusat seperti BEKRAF dan pemerintah daerah (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) sebagai regulator telah menetapkan beberapa kebijakan yang mendukung pengembangan industri kreatif khususunya di Kota Malang. Namun kebijakan yang ada khususnya di Kota Malang belum mampu mengakomodir kebutuhan dari pelaku industri kreatif game dalam bentuk program maupun teknis. Dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan mendirikan lembaga berupa MCF, namum sampai saat ini belum ada dampak langsung yang cukup signifikan bagi para pelaku Industri Kreatif Game.

Analisis PESTEL

Analisis PESTEL berdasarkan beberapa indikator ditunjukkan pada Tabel 4.

Analisis Linkage System

Studio Game yang ada di Kota Malang masih belum memiliki kerjasama dengan industri kreatif lain dalam bentuk apapun, meliputi backward ataupun forward linkage dikarenakan setiap studio game di Kota Malang merasa mampu melakukan produksi game-nya sendiri tanpa hubungan dengan industri kreatif lain, serta untuk mengurangi biaya produksi. Gambar 7 merupakan diagram rencana linkage system atau keterhubungan antar proses dalam industri kreatif games di Kota Malang.

(6)

Tabel 4. Analisis PESTEL

Indikator Keterangan Analisis

Kebijakan

Adanya landasan kebijakan pengembangan industri kreatif subsector games yang tertuang dalam dokumen Rencana Pengembangan Permainan Interaktif Nasional Tahun 2015-2019.

Dokumen Rencana Pengembangan Permainan Interaktif Nasional Tahun 2015-2019 dapat menjadi peluang karena dapat digunakan sebagai acuan dalam perumusan rencana-rencana pengembangan industri kreatif subsesktor games di Kota Malang.

Ekonomi

Industri kreatif games menyumbang sebesar 1,6M (BPS, 2016) terhadap PDRB Kota Malang pada tahun 2015 sekaligus sebagai sector utama dalam upaya pengembangan industri kreatif di Kota Malang.

Industri kreatif games mempunyai peluang besar untuk dikembangkan karena menyumbang PDRB Kota Malang yang cukup besar sehingga nantinya akan berdampak pada peningkatan kegiatanperekonomian di Kota Malang.

Sosial Pengguna internet di Kota Malang pada tahun 2016 mencapai 160.000 pengguna (Dinas Komunikasi dan Informasi, 2017).

Adanya internet yang dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat dengan jaringan sampai internasional merupakan potensi besar bagi potensi penjualan games di pasar lokal maupun internasional.

Teknologi Kemajuanteknologi yang berkembang pesat saat ini dapat mengembangkan model games dari 2 dimensi menjadi 3 dimensi.

Perkembangan model animasi dalam games dapat meningkatkan daya jual produk games tersebut karena dengan tampilan 3 dimensi, games akan menjadi lebih menarik dan banyak disukai.

Lingkungan

Kota Malang telah menyediakan ruang-ruang kreatif seperti Rumah Kreatif BUMN sebagai show room karya kreatif dan ruang-ruang kreatif yang berlokasi di Perputakaan Daerah Kota Malang, serta Malang Digital Lounge.

Ruang-ruang kreatif termasuk akses jaringan internet di dalamnya saat ini digunakan oleh banyak pelaku industri kreatif dari Malang, sehingga aksesnya menjadi terbatas.

Legalitas Di Kota Malang tata cara izin usaha difasilitasi oleh Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang.

Industri kreatif game di Kota Malang berpeluang untuk dapat mengurus hak izin usaha dengan mudah melalui pelayanan yang telah disediakan oleh pemerintah.

Gambar 7. Rencana Linkage System Pergeseran Paradigma Perkembangan Industri Kreatif Kuliner

Pergeseran paradigma merupakan perkembangan industri kreatif subsektor games kondisi dahulu dengan kondisi yang sekarang.

Pergerseran paradigma ini diperoleh dari rumusan hasil pandangan aktor dalam quadruple helix dan sintesa analisis PEST.

Value Proposition

Berdasarkan ketiga pilar value proposition dan hasil pergeseran paradigma, maka industri kreatif game Kota Malang memiliki beberapa alasan terkait pemilihan operational excellence yaitu sebagai berikut.

Tabel 5. Pergeseran Paradigma Industri Kreatif Subsektor Games Kota Malang

Pergeseran

Paradigma Kondisi Dahulu Kondisi Sekarang

Value Proposition

Industri game Kota Malang cenderung mengarah ke Value Operational Excellent, namun belum optimal sehingga masih tidak bisa bersaing di pasaran.

Industri game kota malang akan diarahakan ke value Operational Excellent yang lebih optimal, sehingga meskipun memberikan game gratis tetapi tetap menjaga kualitas game agar dapat bersaing .

Input

Game yang bertema khas Lokal dari nusantara tidak begitu diminati dipasaran karena cenderung membosankan dan jumlahnya tidak banyak.

Game dengan tema lokal memiliki ketertarikan tersendri di pasar, seperti mengangkat isu- isu yang sedang panas, sehingga banyak diminati di Playstore Indonesia.

Output Game

Industri game cenderung dibuat hanya untuk game PC dan Konsol karena teknologi pada 10 tahun yang lalu platform mobile belum tersedia

Saat ini para masyarakat umum di Indonesia lebih menyukai game yang bisa dimainkan secara mobile, terutama yang bisa diakses dengan smartphone.

Promosi

Kegiatan promosi diadakan secara langsung ataupun diiklankan di media cetak lokal ataupun majalah dengan topik game.

Kegiatan promosi dilakukan secara online dengan menggunakan media sosial seperti facebook, instagram, youtube, official-web dan sebagainya.

Target Pasar

Industri game memiliki pasar yang kecil. Game hanya dibuat untuk anak- anak hingga usia remaja.

Platform yang bertambah serta banyaknya ragam game yang diproduksi membuat masyarakat yang memainkan game pun bertambah.

(7)

Tabel 6. Value Proposition Industri Kreatif Games Kota Malang

Proses Keterangan

Input Kuantitas SDM dalam industri game di Kota Malang sangat terbatas. 5 dari 9 stdio masuk kedalam industri Mikro. Situasi seperti ini akan lebih cocok untuk mengarahkan industri game kota malang dengan memanfaatkan SDM yang ada sebaik mungkin..

Proses Pada proses produksi, alat dan teknologi yang digunakan adalah laptop sebagai hardware, serta software digital untuk pembuatan game, seperti adobe untuk desain, Unity 3D, Java serta HTML 5. Spesifikasi komputer tidak perlu yang tertiinggi hingga saat ini, dikarenakan game yang dibuat bukanlah game yang sangat berat, hanya perlu ditingkatkan dari yang sudah ada. Operational excellent merupakan strategi yang tepat untuk menunjang proses produksi.

Output Terdapat dua poin penting bagi masyrakat indonesia dalam mengunduh game, yang pertama adalah game gratis dan adanya unsur budaya serta tren-tren isu terkini. Lalu poin pendukung selanjutnya adalah adanya grafik yang menarik.

Promosi Promosi dilakukan dengan dua cara, yaitu online dan dengan pameran langsung. Promosi secara online dapat menjangkau konsumen lebih luas, dengan menggunakan sarana iklan berbayar melalui beberapa platform media sosial seperti instagram, youtube dan facebook. Sehingga dari segi promosi maka value proposition lebih mengarah pada operational excellent, karena biaya yang diperlukan tidak perlu secara massive.

Visi Misi Industri Kreatif Kuliner Online di Kota Malang

Berdasarkan hasil dari analisis dan penentuan value proposition yaitu operational excellence, maka diperoleh visi dan misi sebagai berikut:

Visi

“Mengembangkan Komunitas Game Developer Malang sebagai produsen game mobile yang berdaya saing tinggi secara efisien untuk memenuhi permintaan pasar”

Misi

Adapun dalam mewujudkan visi pengembangan industri kreatif subsektor game di Kota Malang adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kapabilitas Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan kualitas hasil produksi game secara efisien.

2. Mengembangkan dan memanfaatkan teknologi serta prasarana penunjang industri game yang efisien guna meningkatkan daya saing.

3. Mengembangkan sistem promosi dan pemasaran yang efisien dalam industri game untuk dapat mencapai pasar yang lebih luas.

Rencana Aksi Pengembangan Industri Kreatif Subsektor Games Kota Malang

Berikut rencana aksi industri kreatif games di Kota Malang.

1. Bekerja sama dengan pihak akademisi di UM jurusan Game dan Animasi untuk menjadi pemateri dalam memberikan pelatihan.

2. Memberikan pelatihan sebanyak 2 kali dalam setahun, dengan materi berjenjang yang ditambahkan dengan evaluasi setiap tahunnya, sehingga dapat dibuat data tentang keahlian SDM industri Game di Kota Malang.

3. Memberikan materi pelatihan sesuai dengan yang dibutuhkan untuk membuat game 2.5D/3D secara efisien. Materi pelatihan yang diterapkan adalah:

- 2D, 3D modeling and texture, - Game environment modeling, - 3D Programming language (C#, C++), - Game prototyping : Battle royal, FPS,

lalu mengidentifikasi materi lain di tiap tahun untuk mengikuti perkembangan industri game.

4. Fasilitasi lembaga sertifikasi profesi di Kota Malang.

5. Setiap Studio di Kota Malang bekerja sama dengan SMK 4, SMK 5, SMK 6, SMK 8, SMK 9, dan SMK Telkom jurusan rekayasa perangkat lunak (RPL) untuk menerima siswa magang sebanyak 4 orang di tiap studi untuk setiap tahunnya.

6. Setiap Studio di Kota Malang bekerja sama dengan Universitas Negeri Malang jurusan Game Animasi D3 untuk menerima mahasiswa magang sebanyak 2 orang di tiap studio untuk setiap tahunnya.

7. Mengidentifikasi isu-isu yang tengah hangat di masyarakat, dari lingkup politik, kuliner, fenomena gaya hidup, dsb.

8. Menerapkan isu-isu terkini kedalam setting, tema, latar, karakter, maupun gameplay di dalam game.

9. Pengadaan kegiatan Talkshow dengan mengundang Lukis Cinderan dan Irwanto Widyatri sebagai pembuat Game Tebak Gambar yang merupakan Game Terlaris di Indonesia.

10. Sosialisai tentang spesifikasi komputer yang direkomendasikan untuk unity 3D. Spesifikasi yang dibutuhkan bukanlah spesifikasi tertinggi, namun spesifikasi yang cukup untuk membuat game secara efisien, yaitu:

(8)

OS : Windows 7 SP1+, 8, 10, 64-bit versions only;

MacOS 10.11+

CPU: (Core I5 2,6 GHZor higher) GPU : (NVIDIA GTX 740 or higher) RAM : 4GB

11. Optimasi CSR swasta dalam penyediaan komputer komunal dengan teknologi terkini ataupun internet.

12. Bekerja sama dengan Dinas Perindustrian untuk penyediaan komputer komunal dengan teknologi terkini ataupun internet.

13. Sosialiasi pengurusan kekayaan intelektual.

14. 9 Studio game di Kota Malang mendaftar di Disperindag.

15. Mengadakan Event Pameran di tahun 2020 dan 2022 untuk mempromosikan produk game yang telah dibuat oleh game developer Malang kepada masyarakat umum Kota Malang. Acara dilakukan di pusat perbelanjaan Kota Malang serta alun-alun Kota Malang.

16. Mengadakan event award pada tahun 2021 dan 2023 untuk memberikan apresiasi terhadap studio game Kota Malang yang paling produktif. Acara dilakukan di Cyber Mall Kota Malang.

17. Melakukan kunjungan ke Game Developer Surabaya, Game Developer Bandung, dan Game Developer Jakarta tiap tahunnya.

18. Mengikuti acara BEKRAF Game Prime Nasional yang diadakan tiap tahun.

19. Mengikuti event Kompetisi Game Developer Nasional di tahun 2020, 2021, dan 2022.

20. Mengikuti event kompetisi Game Developer Asia di tahun 2022 dan 2023.

21. Setiap studio di Kota Malang mengikuti iklan berbayar minimal satu produk game unggulan di Instagram, Youtube serta AdMOb aplikasi mobile.

22. Memasang Iklan kepada influencer dari Kota Malang yaitu “Bayu Skak” yang sudah cukup terkenal di skala Nasional, kemudian akan dipublish melalui akun Instagram dan kanal Youtube milik “Bayu Skak” dengan konten video yang menarik.

23. Bekerja sama dengan industri kreatif subsektor Film dan Animasi agar dapat membuat teaser/trailer dari produk game sebelum di promosikan di event-event maupun iklan

KESIMPULAN

Visi industri kreatif games yaitu

“Mengembangkan Komunitas Game Developer Malang sebagai produsen game mobile yang berdaya saing tinggi secara efisien untuk memenuhi permintaan pasar”.

Adapun misi pendukung visi tersebut adalah:

1. Meningkatkan kapabilitas Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan kualitas hasil produksi game secara efisien.

2. Mengembangkan dan memanfaatkan teknologi serta prasarana penunjang industri game yang efisien guna meningkatkan daya saing.

3. Mengembangkan sistem promosi dan pemasaran yang efisien dalam industri game untuk dapat mencapai pasar yang lebih luas.

Dari visi dan misi tersebut dianalisis menggunakan analisis SWOT Dan dihasilkan 10 strategi pengembangan dan 23 rencana aksi pengembangan industri kreatif games di Kota Malang.

DAFTAR PUSTAKA

Avrom, Bendavid-Val, 1991. Regional and Local Economic Analysis for Practitioners.

Praeger Publisher. USA

Data Badan Pusat Statistik Kota Malang. 2017.

Malang

Dokumen Rencana Strategis industri Kreatif Kota Malang. 2017. Malang

Ginting, Rosnani. 2017. Sistem Produksi.

Yogyakarta. Graha Ilmu

Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif. Jakarta. Gramedia.

Sugiono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung. Alfabeta

Tim FME. 2013. PESTLE Analysis. Strategy Skill.

Free Management ebooks.

Gambar

Tabel 2.Tipologi Studio Games di Kota Malang
Gambar 3. Produk Games di Kota Malang
Gambar 6. Keterhubungan Antar Aktor  Berdasarkan  gambar  tersebut,  peran  komunitas  Game  Developer  Malang  memiliki  peran  yang  sangat  kompleks,  dimana  semua  stakeholder  memiliki  keterkaitan  langsung  dengan  komunitas  Game  Developer  Malan
Gambar 7. Rencana Linkage System  Pergeseran  Paradigma  Perkembangan  Industri  Kreatif Kuliner

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kasus closed globe eye injury, zona I meliputi luka yang hanya melibatkan konjungtiva , sklera atau kornea , cedera zona II meliputi kerusakan pada bilik mata

Penelitian yang dilakukan oleh Asfila, Murniati dan Nasir Usman (2015) dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dengan judul “Manajemen Pembiayaan Pendidikan Dalam

ABSTRAK: Pada zaman yang telah modern ini masyarakatnya mulai melupakan budaya setempat dan lebih condong kepada budaya luar dengan alasan budaya setempat sudah ketinggalan zaman

Ungkapan tradisional adalah perkataan yang menyatakan suatu makna atau maksud tertentu dengan bahasa kias yang mengandung nilai-nilai luhur, moral, etika,

dengan lingkungan sehat dengan bahasa lisan (dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman) secara tepat. 3.4.2 menemukan kosakata yang

Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) sektor pertanian dalam arti sempit (Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan) tahun 2005 turun menjadi hanya 1.62 persen jauh

Tesis dengan judul Proses Komunikasi dan Perubahan Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Melayu Pontianak (Studi Kasus : Tradisi Pantang Larang) disusun sebagai salah satu syarat