• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG I.1. TUGAS POKOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG I.1. TUGAS POKOK"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG I.1. TUGAS POKOK

Program PP & KB merupakan salah satu program pelayanan dasar yang harus disukseskan oleh pemerintah, dan apabila tidak maka keberhasilan pada sektor lainnya tidak akan ada artinya, karena bertambahnya jumlah penduduk miskin, yang akan menjadi beban pemerintah.

Sejalan dengan adanya perubahan lingkungan strategis sesuai peraturan pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang urusan pemerintah (Pusat,Provinsi,Kab/Kota) serta Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2008 tentang organisasi perangkat daerah, maka di Kota Mataram sesuai Perda No. 5 Tahun 2008 tanggal 25 Juni 2008 telah dibentuk perangkat daerah yang secara operasional bertangung jawab dalam program Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana adalah Badan PP dan KB Kota Mataram, dan agar tugas dan fungsi dari perangkat daerah tersebut telah ditetapkan Peraturan Walikota Mataram No. 27/PERT/2008 tentang tupoksi Badan PP dan KB Kota Mataram tgl 8 Agustus 2008 dengan tugas pokok Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana melaksanakan kebijakan daerah dibidang PP dan KB. Untuk melaksanakan tugas pokok sesuai dengan fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana selaku pengelola program pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana di Kota Mataram.

I.2. KEDUDUKAN

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana merupakan unsur penunjang pemerintah di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah, dan merupakan urusan wajib yang harus mendapatkan

(2)

perhatian yang serius dari pemerintah (pusat, propinsi maupun pemerintah kota)

I.3. RENCANA STRATEGIS

Rencana Strategis (RENSTRA) merupakan arah program/kegiatan yang akan dikerjakan dalam kurun waktu tertentu yang didasarkan atas kajian internal maupun sasaran yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, sehingga apa yang diharapkan dapat dicapai dengan baik.

1. Visi dan Misi

Visi dan Misi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana : VISI : “PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG 2015”

Melalui Visi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi, fasilitasi dan penggerak program KB, sehingga dimasa depan seluruh keluarga menerima ide keluarga berencana.

Ini berarti bahwa setiap pasangan suami istri harus melakukan perencanaan keluarga secara matang dan bertanggung jawab sehingga mereka menjadi keluarga-keluarga yang bahagia dan sejahtera.

MISI : “MEWUJUDKAN KELUARGA KECIL BAHAGIA SEJAHTERA”

Untuk mencapai misi tersebut diatas maka ditetapkan Grand Strategy yaitu : a. Menggerakkan dan memberdayakan seluruh masyarakat dalam program KB.

b. Menata kembali pengelolaan program KB.

c. Memperkuat SDM Operasional Program KB

d. Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

e. Meningkatkan pembiayaan program KB

2. Sasaran dan Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai berkenaan dengan Visi dan Misi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Mataram tertuang dalam RENSTRA Pemda Kota Mataram.

(3)

Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram, Tahun 2011-2015, maka program PPKB merupakan salah satu program unggulan dari Visi dan Misi “AMAN” adalah meningkatkan kualitas sumber daya dalam hubungannya untuk mewujudkan Visi dan Misi Badan PPKB Kota Mataram adalah “ PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG 2015”, maka tujuan dan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berkut :

a. Sasaran

Seluruh keluarga yang ada di Kota Mataram, dalam hal ini keluarga pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I.

b. Tujuan

1. Meningkatkan keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I menjadi peserta KB aktif.

2. Meningkatkan komitmen Pemda, (Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat untuk menyukseskan program KB dan PP & PA.

3. Menurunnya Pasangan Usia Subur (PUS) yang ingin ber KB namun tidak terlayani (UNMED NEED).

4. Menurunnya angka kelahiran total (TFR).

5. Meningkatnya partisipasi pria dalam ber KB.

6. Menurunnya jumlah penduduk yang melangsungkan perkawinan pada usia muda.

7. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan prilaku positif remaja dalam hal penyakit menular seksual (PMS).

8. Meningkatnya jumlah keluarga yang mengakses informasi dan sumber daya ekonomi.

9. Meningkatnya jumlah PUS yang ber KB secara mandiri.

10. Meningkatnya cakupan dan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang diselenggarakan oleh masyarakat.

11. Tersedianya data mikro keluarga untuk kepentingan dalam upayan peningkatan penyelenggaraan program KB.

(4)

12. Meningkatkan pengetahuan masyarakat (Toma/Toga, LSOM,kelompok sosial lainnya dan seluruh aparatur tentang pentingnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

I.4. JUMLAH PERSONIL

Guna memperlancar tugas, fungsi Badan PP dan KB Kota Mataram, didukung dengan jumlah personil yang ada sebanyak 79 orang dengan rincian sebagai berikut :

- Pejabat Esselon II : 1 org - Pejabat Esselon III : 5 org - Pejabat esselon IV : 11 org - Ka. UPTB : 6 org

- Fungsional : 29 org (Penyuluh KB) - Staf : 12 org

- Honda : 1 org

- Tenaga Kontrak : 14 org Jumlah PNS : 64 org Jumlah Total : 79 org

Struktur Organisasi Badan PP dan KB Kota Mataram terlampir.

II. PERMASALAHAN

a. Program KB.

1. Pencapaian peserta KB baru Non Hormonal (IUD) relative rendah (s/d Desember 2015 sebanyak 27,95%).

2. kesertaan pria dalam menggunakan alat kontrasepsi (Kondom dan Kontap Pria) sangat rendah (2,65%).

3. masih rendahnya pengetahuan/pemahaman para Keluarga tentang pengaturan kelahiran bagi kesehatan ibu dan anak

(5)

4. belum maksimalnya sosialisasi/orientasi/refreshing program PP & KB bagi Toga, Toma, LSOM, Guru, Kaling dll

b. Kesehatan Reproduksi Remaja

1. Orientasi/sosialisasi program kespro bagi guru- guru BP dan remaja terbatas.

2. Kurangnya sarana Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang program KRR seperti Booklet, Leaflet, Brosur, Poster dan lain sebagainya.

3. Belum berfungsinya secara maksimal Pusat Inormasi dan Konsultasi KRR (PIK-KRR) yang sudah dibentuk dalam memberi KIE kepada para remaja.

c. Pemberdayaan Keluarga dan Peningkatan Kelembagaan dan Jaringan KB.

1. Belum optimalnya pertemuan kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL).

2. Masih banyak kelompok UPPKS tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

3. Masih terbatasnya sarana untuk kegiatan kelompok BKB, BKL dan BKR.

4. Masih rendahnya pengetahuan pengurus dalam kegiatan bina-bina dan kelompok UPPKS.

5. Peran institusi masyarakat dalam pelaksanaan program KB masih rendah.

6. Frekuensi KIE/Advokasi program KB ke Pondok pesantren masih terbatas.

7. Belum optimalnya peran Toga/Toma dalam pelaksanaan program KB.

d. Pemberdayaan Perempuan

1. Masih tebatasnya sarana KIE untuk memberi penyuluhan/materi kepada Toma/Toga, LSOM dan kelompok sosial lainnya.

2. Dukungan untuk penyebarluasan informasi tentang program Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak sangat terbatas.

3. Kurangnya sosialisasi/orientasi PP/PA bagi Toga, Toma, PGRI, SLTA/SLTP dll.

(6)

e. Perlindungan Anak

1. Terbatasnya sarana KIE, Juklak, Juknis untuk memberi penyuluhan/materi perlindungan anak kepada masyarakat (Toma, Toga, LASOM dan kelompok sosial lainnya yang ada di masyarakat)

2. Terbatasnya dukungan dana untuk memberi informasi tentang program perlidungan anak kepada masyarakat (Toma/Toga,LSOM,Camat,Lurah,dll) berupa pelatihan, orientasi, rakor, dll.

3. Terbatasnya SDM yang memdai.

III. MAKSUD DAN TUJUAN

Pelaksanaan sistem AKIP diimplementasikan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Mataram sebagai system pengendalian manajemen publik. Sistem pengendalian ini dilaksanakan untuk memastikan visi, misi dan tujuan strategis dapat dipenuhi melalui implementasi cara dan strategi pencapaiannya (program dan kegiatan) yang selaras.

Sistem AKIP diawali dengan penyusunan rencana strategis yang menggambarkan visi, misi dan tujuan/sasaran strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Mataram. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut maka setiap tahunnya secara selaras dijabarkan dan berujung pada kondisi ideal sebagaimana visi yang telah ditetapkan tersebut. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem AKIP, untuk itu setiap tahunnya di akhir tahun anggaran dilaksanakan sistem pengukuran kinerja yang akan menilai sejauhmana capaian kinerja BPPKB Kota Mataram sesuai indikator kinerja kegiatan dan sasaran yang tertuang dalam renstra.

Capaian-capaian kinerja kegiatan dan sasaran tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang menjadi alat untuk menyampaikan dan mengkomunikasikan hasil kinerja sebagai pertanggungjawaban publik BPPKB Kota Mataram kepada masyarakat dan stake holder lainnya.

LAKIP berfungsi sebagai:

(7)

1. Sarana pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholder

2. Sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan Masyarakat dalam satu tahun anggaran.

3. Bahan dalam upaya perbaikan kinerja dimasa datang.

(8)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

II.1. RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015

Rencana kerja yang dilaksanakan pada tahun 2015, yang disesuaikan dengan hasil MPBM Tahun 2014, walaupun ada beberapa yang tidak dapat tertuang dalam RKA tahun 2015, karena keterbatasan dukungan dana yang ada.

Adapun Rencana Kerja sesuai DPA Tahun 2015 sbb : 1. Program Keluarga Berencana :

1. Pembinaan Keluarga Berencana

2. Penyusunan Umpan Balik Hasil Pelaksanaan Program KB.

3. Peningkatan Kapasitas Kader Program KB/KS

4. Penyusunan profil hasil pendataan keluarga tahunan.

5. Orientasi Sistem Pemutakhiran Data Mutasi Keluarga.

6. Penyusunan PPM untuk menjadi Peserta KB/aktif

7. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program KB/KS lapangan.

8. Penyajian data Program KB dan KS tahunan

9. Peningkatan Kapasitas Petugas Penghubung Dokter, Bidan Praktek Swasta 10. Pelatihan Catatan Pelaporan bagi Penyuluh KB dan Petugas Klinik KB.

11. Lomba Institusi Masyarakat.

2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja :

1. Advokasi dan KIE tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).

2. Orientasi Program KRR Bagi Guru BP/BK SMP dan SMA.

3. Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja oleh Petugas Pencatat Nikah (PPN)

4. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

1. Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan (P2TP2).

2. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

3. Rakor Pokja PUG dan PA.

(9)

4. Pengembangan Kota Layak Anak (KLA)

5. Pogram Pelayanan Kontrasepsi

1. Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi KB

6. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender dalam Pembangunan

1. Kegiatan Pembinaan Organisasi Perempuan

7. Program Pengembangan Bahan Informasi tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak

1. Sarana Bahan komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)

2. Orientasi Program BKB, BKR, BKL dan UPPKS Bagi Tenaga Penyuluh Lapangan (PKB)

3. Orientasi BKB Bagi Kader.

4. Orientasi BKR Bagi Kader.

5. Orientasi BKL Bagi Kader.

8. Program Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU.

1. Penilaian BKB, Keluarga Balita, Keluarga Harmonis dan UPPKS Terbaik, Operasional Kader, Pemantapan Keterpaduan BKB-Posyandu-PADU.

9. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dan Kelompok Usaha dalam Pelayanan KB dan Peningkatan Kesejahteraan.

1. Peran serta Kepala Lingkungan, RT, LSOM Dalam Program PPKB.

2. Refreshing Program PPKB bagi PPKBD dan Sub PPKBD.

3. Orientasi Kelompok UPPKS bagi Pengurus Kader Kelompok UPPKS.

10. Program Penunjang :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

2. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

4. Program Peningkatan kapasitas sumber Daya Aparatur.

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

(10)

II.2. PERJANJIAN KINERJA

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 Meningkatnya pelayanan KB dan KR yang berkualitas

Persentase Terpenuhinya cakupan pasangan usia subur (PUS) menjadi peserta KB aktif

69.000 PUS

2 Meningkatnya pemahaman, pengetahuan, sikap dan perilaku positif remaja tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi

Persentase Terpenuhinya advokasi dan KIE tentang KRR

98%

3 Meningkatnya Jumlah sasaran peserta KB baru maupun ulangan

Persentase Cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat setiap tahun

30%

4 Meningkatnya peran serta masyarakat dan kelompok usaha dalam pelayanan KB/KR yang mandiri

Persentase Cakupan PUS peserta KB anggota UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) yang berKB

87%

5 Pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak

Persentase Terlaksananya pelatihan-pelatihan bagi kelompok BKB

90%

6 Meningkatnya kualitas hidup anak dan perlindungan perempuan

Persentase Terlaksananya sosialisasi dan advokasi tentang perlindungan anak dan

perempuan

85%

7 Meningkatnya peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan

Fasilitasi pengembangan pusat pelayanan terpadu

pemberdayaan perempuan dan anak (P2TP2A)

89%

8 Meningkatnya kualitas program KB/KR

Rasio petugas lapangan Keluarga Berencana/penyuluh KB (PLKB/PKB) di setiap kelurahan

1 orang disetiap 2 kelurahan

(11)

Adapun program-program yang dilaksanakan sesuai dengan DPAP Tahun 2015 antara lain:

1. Program Keluarga berencana dengan pagu dana sekitar Rp. 572.335.000,- 2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja dengan pagu dana sebesar Rp.

30.320.000,-

3. Program pelayanan kontrasepsi dengan pagu dana sebesar Rp. 640.750.000,- 4. Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan

tumbuh kembang anak Rp. 233.245.000,-

5. Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU dengan pagu dana sebesar Rp. 57.915.000,-

6. Program pembinaan peran serta masyarakat dan kelompok usaha dalam pelayanan KB dan peningkatan kesejahteraan dengan pagu dana sebesar Rp.

33.935.000,-

7. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak dengan pagu dana sekitar Rp. 97.920.000,-

8. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesataraan Gender dalam Pembangunan dengan pagu dana sebesar Rp. 34.515.000,-

(12)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pengelolaan program PP dan KB di Kota Mataram sejak diserahkan tanggung jawabnya kepada Pemerintah Kota Mataram, Pengelolaan dan Pelaksanaan Program PP dan KB tetap seperti semula, namun lebih dipertajam lagi dengan memanfaatkan potensi yang ada, baik diwilayah Kecamatan dan Kelurahan, sehinga program PP dan KB merupakan kebutuhan keluarga, dan masyarakat yang ada di Kota Mataram.

1. Program KB.

Pelaksanaan program KB dilihat dari partisipasi masyarakat dalam menggunakan alat kontrasepsi semakin meningkat, hal ini dapat dilihat dari pencapaian program dari hasil pelayanan dan pembinaan sampai dengan Desember 2015 jumlah peserta KB aktif mengalami peningkatan, dimana jumlah peserta KB aktif sebesar 53.635 dari PPM sebesar 51.329 peserta atau 104,49% dari PPM/PA dan 76,08% dari PUS sebesar 70.498 peserta.

Dibandingkan dengan pencapaian tahun 2014, jumlah peserta KB aktif sebesar 50.485 peserta dari PPM sebesar 50.882 dan PUS sebesar 68.317 peserta Sedangkan pencapaian peserta KB baru bulan Januari sampai dengan Desember 2015 sebesar 10.893 peserta atau 86,19 % dari PPM peserta baru sebesar 12.638 peserta. Pencapaian peserta KB baru tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 732 peserta dimana peserta KB baru tahun 2014 sebesar 11.625 peserta dari PPM peserta KB baru sebesar 10.327.

2. Kesehatan Reproduksi Remaja

Dalam rangka meningkatkan Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) tahun 2015 telah dilakukan berbagai kegiatan antara lain Advokasi dan KIE tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dimana sasarannya adalah remaja, Toga, Toma, Kader, LSOM dan instansi terkait untuk meningkatkan pemahaman tentang

(13)

Kesehatan reproduksi remaja dan orientasi program KRR bagi Guru BP/BK SMP dan SMA. Akan tetapi pada tahun 2015 ini kegiatan Sosialisasi Kesehatan reproduksi remaja oleh Petugas Pencatat Nikah belum dapat dilaksanakan karena terhambat masalah Sumber Daya Manusia (SDM). Tentu saja hal ini menghambat realisasi kinerja BPPKB yang dimana salah satu sasaran strategisnya adalah peningkatan pemahaman, pengetahuan sikap dan perilaku positif remaja tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi.

3. Pemberdayaan Keluarga dan Penguatan Kelembagaan Jaringan KB

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan keluarga bagi keluarga-keluarga prasejahtera dan KS I, telah dilakukan pemberian bantuan modal, pembinaan kepada kelompok UPPKS, BKB, BKR, serta BKL. Selaian itu pada tahun 2015 ini dilakukan orientasi BKB, BKR, BKL bagi kader dan berbagai kegiatan dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan ketahanan keluarga khususnya bagi keluarga pra sejahtera dan KS I.

Dan melakukan advokasi/KIE kepada Tokoh Masyarakat/Tokoh Agama dan LSOM dalam rangka meningkatkan pencapaian program dengan memanfaatkan semua potensi yang ada dimasing-masing kelurahan, sehingga program KB merupakan kebutuhan bagi masyarakat khususnya keluarga pra sejahtera dan KS I.

4. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Dalam rangka peningkatan kualitas hidup anak dan perlindungan perempuan serta peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan, BPPKB telah dilaksanakan sosialisasi PPRG untuk 50 orang, rakor pokja PUG dan PA dengan peserta sebanyak 140 orang, sosialisasi UU PDKRT, PA dan Traficking dengan peserta sebanyak 200 orang, Sosialisasi dalam rangka peringatan hari ibu dengan peserta sebanyak 100 orang, kemudian sosialisasi Kota Layak Anak dengan peserta sebanyak 80 orang, sosialisasi kespro anak yang berspektif agama dengan peserta sebanyak 65 orang, ada juga pertemuan dan pembinaan

(14)

forum anak serta pembinaan/pendampingan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan.

Sedangkan jumlah kasus tahun 2014 sebanyak 74 kasus, mengalami penurunan pada tahun 2014 sebanyak 74 kasus, hal ini karena adanya peningkatan kinerja dari mitra kerja yaitu LPA (lembaga perlindungan anak) yang secara intens mengadakan sosialisasi dimasyarakat sehingga kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya perlindungan anak dan perempuan semakin meningkat. Selain itu juga aktif turun langsung kelapangan dalam memproses kasus-kasus kekerasan yang terjadi.

5. Program Penunjang

Dalam rangka mengetahui jumlah sasaran yang akan dicapai setiap tahun, dan agar pengelolaan program PP dan KB berhasil guna dan berdaya guna, maka dilakukan pendataan keluarga setiap tahun, yang dilakukan serentak diseluruh Indonesia, yang digunakan sebagai peta kerja, sehingga dapat mempertajam sasaran yang ingin dicapai, teutama dalam upaya mengatur kelahiran dan pemberdayaan perempuan.

Untuk mengetahui program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2015, maka laporan kinerja harus dilengkapi dengan analisis akuntabilitas kinerja, untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh kinerja Badan PP dan KB Kota Mataram, sehingga pendekatan yang dilakukan berdasarkan :

a. Program, Kegiatan/aktivitas yang dilaksanakan.

b. Sasaran yang dicapai.

Pengukuran kinerja merupakan proses analisis dan berkesinambungan untuk menginter-prestasikan keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan pogram, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan guna mewujudkan visi dan misi Badan PP dan KB Kota Mataram dengan jalan membandingkan antara rencana kerja yang telah ditetapkan dengan hasil capaian kerja.

(15)

Untuk mengukur pencpaian kinerja keiatan yang telah ditetapkan, maka ditetapkan indikator kinerja, yang dibagi menjadi 3 indikator yaitu :

1. Masukan (Input) yang digunakan untuk menetapkan jumlah sumber daya seperti anggaran (dana).

2. Keluaran (Output) yaitu hasil yang langsung dicapai dari suatu kegiatan yang diaksanakan melalui proses kegiatan.

3. Hasil (Outcome) yaitu hasil yang dicapai dan mencerminkan berfungsinya kelangsungan kegiatan pada jangka menengah (effeck langsung).

Untuk melaksanakan evaluasi pencapaian kinerja kegiatan dan pencapaian sasaran digunakan analisis pengukuran kinerja yang diambil sebagai parameter keberhasilan atau kegagalan dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai berikut :

1. 100 < X : sangat berhasil sekali 2. 85 <X<100 : sangat berhasil 3. 70 <X<85 : berhasil

4. 55 <X 70 : cukup Berhasil 5. X< : kurang berhasil

A.I. Analisis Capaian Kinerja

Analisis capaian kinerja kegiatan dan Analisis pencapaian sasaran disampaikan dalam bentuk uraian kualitatif dan formulir pengukuran pencapaian sasaran yang dapat menghasilkan nilai-nilai kualitatif.

1. Analisis capaian Kinerja Kegiatan

Sesuai arah pembangunan dan memperhatikan kebutuhan serta permasalahan rill masyarakat, maka pemerintah kota menetapkan 3 (tiga) program unggulan pembangunan Kota Maaram sbb :

c. Pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

d. Peningkatan kualitas sumber daya manusia

e. Peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perkotaan.

(16)

Berkaitan dengan program tersebut diatas, kegiatan Badan PP dan KB Kota Mataram dilaksanakan dan diarahkan pada upaya pengaturan kelahiran melalui pelayanan keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan,sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dijabarkan dalam kegiatan sebagai berikut :

1. Program Kelurga Berencana

a. Pengembangan dan Peningkatan Advoasi dan KIE Program KB.

b. Peningkatan kualitas pelayanan kontrasepsi.

c. Pemenuhan pelayan KB dan kesehatan reproduksi.

d. Pemberian jaminan Pelayanan KB dan Kesehatan reproduksi.

e. Peningkatan Partisipasi pria dalam ber KB dan Kesehatan Reproduksi.

f. Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.

g. Peningkatan kelangsungan Hidup Ibu Bayi dan keluarga.

h. Pemenuhan hak-hak reproduksi.

2. Program Kesehatan Reproduksi remaja

a. Promosi kesehatan Reproduksi remaja terutama dalam hal Pendewasaan Usia Pekawinan (PUP).

b. Advokasi kesehatan reproduksi emaja.

c. KIE kesehatan reproduksi remaja.

d. Konseling kesehatan reproduksi remaja.

e. Peningkatan dukungan bagi kegiatan keluarga yang positif.

3. Program Pemberdayaan Keluarga, Kegiatan yang dilaksanakan sbb :

a. Penyelenggaraan dan Peningkatan Advokasi/KIE dan Komunikasi Inte Personal (KIP) Konseling.

b. Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan bagi Keluarga.

c. Peningkatan Pengetahuan dan Kemitrausahaan, Kewirausahaan.

d. Pengembangan upaya pemberdayaan keluarga melalui pembinaan khusus bagi keluarga yang mempunyai balita, remaja dan lansia serta keluarga rentan.

(17)

4. Program Peningkatan Kelembagaan dan Jaringan KB yang dilakukan antara lain :

a. Peningkatan Proesionalisme pra pelaksana/pengelola program.

b. Pelatihan dan bimbingan bagi institusi/lembaga masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi serta pemberdayaan keluarga.

5. Pogram Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak : a. Sosialisasi kesetaraan gender.

b. Pemetaan data potensi organisasi.

c. Peringatan Hari Ibu.

d. Pertemuan Advokasi dan KIE PUG dan Anak.

e. Sosialisasi PUG dan PUHA

f. Pelatihan peningkatan peran serta dalam kesetaraan gender.

g. Sosialisasi dan advokasi kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan bagi Toma/Toga, LSOM dll.

6. Program Penunjang :

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

b. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.

c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

d. Program Peningkatan kapasitas sumber Daya Aparatur.

e. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.

2. Analisis Pencapaian Sasaran.

Selain pengukuran kinerja kegiatan diperlukan pula analisis mengenai pengukuran pencapaian sasaran Badan PP dan KB Kota Mataram dengan maksud untuk mengetahui realisasi dari sasaran yang telah ditetapkan sesuai VISI,MISI, Tujuan dan sasaran dengan mengacu ke RENSTRA Badan PP dan KB Kota Mataram sebagai penjabaran dari RENSTRA pemerintah Kota Mataram.

(18)

Bertolak dari pemikiran tersebut diatas maka sasaran yang telah ditetapkan pada masing-masing program sbb :

1. Program Pelayanan KB

a. Menurunnya Pasangan Usia Subur (PUS) yang ingin ber KB namun tidak terlayani (Unmed Need).

b. Meningkatnya partisipasi pria dalam ber KB c. Menurunnya angka kelahiran total (TFR).

2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)

a. Menurunnya jumlah penduduk yang melangsungkan perkawinan pada usia muda.

b. Meningkatnya pemahaman dan upaya masyarakat, keluarga dan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja.

c. Menurunnya jumlah kehamilan pada usia muda.

d. Menurunnya kejadian kehamilan pranikah.

e. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan prilaku positif remaja dalam hal penyakit menula seksual (PMS) termasuk HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkoba.

3. Program Pemberdayaan Keluarga

a. Meningkatnya jumlah keluarga yang mengakses informasi dan sumber daya ekonomi.

b. Meningkatnya kemampuan Keluarga dalam pengasuhan dan tumbuh kembang anak.

c. Meningkatnya jumlah PUS yang ber KB secara mandiri.

d. Meningkatnya cakupan dan kualitas pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi yang diselenggarakan oleh masyarakat.

e. Meningkatnya jumlah lembaga/institusi yang secara mandiri menyelenggarakan kesehatan reproduksi serta pemberdayaan keluarga.

f. Tersedianya data mikro keluarga untuk kepentingan lapangan dalam rangka peningkatan penyelenggaraan program PP dan KB.

(19)

g. Meningkatnya lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berperan dalam pemberian motivasi tentang program PP dan KB.

4. Program PP dan PA

a. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang perlunya program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

b. Menurunnya angka KDRT, Traficking, Tindak Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.

B. REALISASI ANGGARAN

Rencana Anggaran APBD Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Mataram tetuang dalam DPPA tahun 2015, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Mataram sebesar Rp. 7.905.705.095,- yang terdiri dari :

1. Belanja Tidak Langsung : Rp. 4.870.763.020,- 2. Belanja Langsung : Rp. 3.034.942.075,-

Berdasarkan hasil perhitungan (Laporan s/d Bulan Desember 2015) anggaran secara kuantitatif kinerja anggaran masing-masing bidang dinilai sangat berhasil dalam menyerap anggaran yang telah disediakan capaian kinerja sebesar 91,2%

Rincian rencana dan realisasi anggaran Badan PP dan KB Kota Mataram dapat dilihat pada tabel berikut :

No. URAIAN BELANJA/BIDANG RENCANA (Rp) REALISASI (Rp) CAPAIAN KINERJA

1 Belanja Tidak Langsung 4,870,763,020 4,566,419,612 93.75

2 Belanja Langsung 3,034,942,075 2,854,324,061 94.05

(20)

BAB IV P E N U T U P

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan utama yang terkait dengan akuntabilitas kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Mataram Tahun 2015 antara lain.

1. Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPPKB sebagaimana yang diamanatkan sesuai dengan Peraturan Walikota Mataram no. 27/Pert/2008 dengan tugas pokok melaksanakan kebijakan daerah dibidang PP & KB telah dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber daya aparatur yang dimiliki yang tentunya tetap mengacu kepada ketentuan perundang-undangan yang menjadi pedoman pelaksanaan tugas dan fungsi setiap unit organisasi dari BPPKB Kota Mataram. Selain itu pelaksanaan pelayanan aparatur maupun pelayanan masyarakat yang melekat pada tugas dan fungsi BPPKB juga tetap mengupayakan pada pemenuhan kebutuhan stakeholder lembaga ini.

2. Ukuran keberhasilan ataupun kinerja atas pelaksanaan tupoksi dan kewajiban diperoleh dari laporan kinerja masing-masing unit organisasi dalam lingkup BPPKB Kota Mataram. Penetapan strategik ini mengacu pada pemenuhan tujuan, visi, misi BPPKB Kota Mataram sebagaimana telah disepakati dalam Rencana strategis BPPKB Kota Mataram tahun 2010-2015.

3. Dalam hal pencapaian sasaran yang ditetapkan dapat terlihat bahwa tidak seluruhnya dapat mencapai kinerja yang diharapkan. Beberapa pokok permaslahan yang menjadi kendala pencapaian kinerja sasaran strategis BPPKB Kota Mataram terutama disebabkan karena keterbatasan-keterbatasan baik pendanaan maupun sumber daya manusianya. Akan tetapi, untuk tahun-tahun yang akan datang hal tersebut akan diupayakan untuk memperkecil kesenjangan antara harapan masyarakat dengan kinerja yang ingin dicapai, tentunya dengan mengacu kepada sasaran dan program prioritas.

(21)

KATA PENUTUP

Demikian Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) BPPKB Kota Mataram Tahun 2015 ini dibuat, sebagai salah satu pertanggungjawaban pelaksanaan program/kegiatan, sehingga dapat diketahui kinerja lembaga dan permasalahan yang ada sehingga pada tahun-tahun yang akan datang dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Laporan ini tidak menutup kemungkinan adanya kekurangan, sehingga sangat perlu untuk mendapatkan masukan-masukan demi perbaikan laporan kinerja ini, dan atas perhatiannya diucapkan terimakasih

Mataram, Januari 2016

Drs. Sutrisno S. MBA NIP.19590625 198603 1 010

Referensi

Dokumen terkait

Secara garis besar komponen-komponen pembelajaran memiliki banyak komponen, diantaranya ada tujuan pembelajaran sebagai titik tolak untuk mencapai suatu pembelajaran, guru

[r]

Hasil penelitian yang menunjukan nilai ekonomi air total resapan hutan lindung Gunung Sinabung dan hutan lindung TWA Deleng Lancuk di Desa Kuta Gugung dan Desa Sigarang

algoritma kompresi LZW akan membentuk dictionary selama proses kompresinya belangsung kemudian setelah selesai maka dictionary tersebut tidak ikut disimpan dalam file yang

 Guru menjelaskan pengertian, proses terjadinya, dan pandangan manusia mengenai jagat raya secara garis besar (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur,

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK &amp; MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Praktikan juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak sekolah yang telah menerima baik tim PPL untuk melakukan praktik mengajar pada PPL II