• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

21 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Tempat pengambilan dan pengumpulan data pada penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas di daerah Surakarta, yakni SMAN 5 Surakarta, SMAN 6 Surakarta, dan SMA Al Islam 1 Surakarta. Sedangkan untuk pembuatan draf lembar kerja siswa, pembuatan media pembelajaran dan validasi media dilaksanakan secara daring dan luring di lingkungan sekitar Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

B. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2021 hingga April 2022. Tahapan penelitian terbagi menjadi tiga meliputi tahap pendahuluan, tahap pengembangan, dan tahap pengujian. Rincian tiga tahapan yang dilaksanakan sebagai berikut:

1. Tahap Pendahuluan

Tahap pendahuluan dimulai dengan melaksanakan kegiatan mengajuan judul penelitian, konsultasi dengan dosen pembimbing, mengajukan proposal penelitian, pembuataan media pembelajaran, dan pengajuan surat izin penelitian. Tahap persiapan dilaksanakan dari bulan Maret 2021 sampai dengan Januari 2022.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan kegiatan pengambilan data dari validator yaitu dosen dan guru serta siswa pada sekolah yang telah dipilih.

Tahap pelaksanaan dimulai pada bulan Februari 2022 hingga Maret 2022.

3. Tahap Pengujian

Kegiatan penyusunan dan penyelesaian media pembelajaran analisis data hasil penelitian yang telah dilakukan, revisi, penarikan kesimpulan serta penyusunan laporan hasil penelitian. Tahap ini berlangsung pada bulan Maret 2022 sampai bulan April 2022.

(2)

C. Model Pengembangan

Penelitian ini merupakan Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) media pembelajaran untuk menghasilkan produk pendidikan dan menguji kelayakan produk ini digunakan metode penelitian Educational Research and Development (R&D) (Sugiyono, 2015). Pengembangan yang dimaksud yaitu mengembangkan media pembelajaran dengan Moodle pada pokok materi gelombang bunyi.

Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE oleh Dick &

Carry yang meliputi Analysis (Analisis), Design (Desain), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), Evaluation (Evaluasi) (Pribadi, 2014). Akan tetapi, ditinjau dari tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan, maka hanya dilaksanakan 3 tahap awal yakni Analysis, Design, dan Development.

D. Prosedur Pengembangan

Flowchart di bawah menunjukkan prosedur penelitian pengembangan ADDIE yang digunakan untuk mengembangkan media pembelajaran fisika berbasis Moodle materi gelombang bunyi.

(3)

Berdasarkan bagan pengembangan media di atas, dapat dijabarkan:

1. Tahap Analisis (Analize)

Tahap analisis dijalankan dalam menganalisis kebutuhan siswa dan guru Fisika pada SMA di daerah Surakarta akan pengembangan bahan ajar yang

Analisis Kebutuhan Analisis

Masalah

Tujuan Pengembangan

media

Penentuan platform Penyusunan

format media Draf

awal

Pengembangan media

Validasi materi, tampilan, bahasa

Revisi 1

Valid

Draf Produk

1

Uji coba satu-satu

Revisi 2 Uji coba

kelompok kecil

Revisi 3 Uji coba

lapangan

Revisi 4

Draf Produk

2 Draf

Produk 3

Media pembelajaran Fisika berupa Web Berbasis Moodle Pada Materi Gelombang Bunyi

ANALISIS

DESAIN

PENGEMBNGAN

Ya Tidak

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Pengembangan

(4)

digunakan selama kegiatan pembelajaran daring. Hal yang perlu dianalisis antara lain kemampuan siswa untuk memahami materi yang guru sampaikan ketika pembelajaran daring, penggunaan teknologi informasi selama pembelajaran daring, penggunaan media pembelajaran dan perlunya tambahan media pembelajaran bagi siswa. Metode yang digunakan yaitu wawancara langsung. Selanjutnya hasil yang didapatkan dari tahap analisis ini digunakan sebagai acuan dalam penyusunan latar belakang masalah. Berikut adalah rincian kegiatan yang dilaksanakan pada tahap analisis:

a. Menyusun pertanyaan-pertanyaan untuk analisis kebutuhan pengembangan.

b. Melakukan penyebaran angket analisis kebutuhan untuk siswa.

c. Melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran dan siswa di SMAN 5 Surakarta, SMAN 6 Surakarta, dan SMA Al Islam 1 Surakarta.

d. Menganalisis hasil penyebaran angket analisis kebutuhan, dan hasil interview guru dan siswa yang telah dilaksanakan.

2. Tahap Perancangan (Design)

Tahapan selanjutnya yaitu menyusun rancangan prototype media pembelajaran fisika yang dikembangkan berdasar pada analisis kebutuhan.

Berikut adalah rincian kegiatan yang dilaksanakan pada tahap design :

a. Menyusun peta konsep dan peta kompetensi pada materi Gelombang Bunyi.

b. Menyusun materi Gelombang Bunyi sebagai pedoman.

c. Menyusun lembar kerja siswa.

d. Mengumpulkan gambar atau video yang akan ditampilkan pada website.

e. Menyusun latihan soal beserta pembahasan pada materi Gelombang Bunyi f. Merancang desain awal rancangan media pembelajaran pada pokok materi

Gelombang Bunyi menggunakan Moodle.

g. Menyusun instrumen penilaian media pembelajaran Moodle pada materi Gelombang Bunyi meliputi pembuatan angket validasi ahli dan siswa, butir soal angket serta rubrik penilaiannya.

(5)

3. Tahap Pengembangan (Development)

Tahap akhir dari penelitian yaitu pengembangan media pembelajaran fisika menggunakan Moodle pada pokok materi Gelombang Bunyi kemudian dilakukan validasi ahli dan uji coba kepada siswa. Berikut adalah rincian kegiatan pada tahap pengembangan:

a. Pengembangan dan Penerapan Desain

Menerapkan desain yang sebelumnya telah dirancang, pada tahap ini dilaksanakan pengembangan dari proses pembuatan media pembelajaran fisika menggunakan Moodle pada pokok materi Gelombang Bunyi. Hasil tahap ini yakni desain kerangka produk menjadi produk awal media pembelajaran Moodle.

b. Validasi Ahli

Validasi ahli digunakan untuk mengetahui kelayakan media yang dikembangkan maka dilakukan validasi oleh dua orang dosen pembimbing skripsi. Tahap ini bertujuan untuk memperoleh saran perbaikan produk di awal sebelum diujicobakan ke siswa. Media pembelajaran divalidasi dari segi kelayakan materi, tampilan, dan bahasa. Teknik dalam mengumpulkan data kelayakan media didapat dari instrument kelayakan untuk ahli.

c. Validasi Peer review

Melakukan validasi peer review dari mahasiswa Pendidikan Fisika. Pada penelitian ini melibatkan 5 mahasiswa atau teman sejawat yang menguasai kaidah pengembangan media berbasis TI (Teknologi Informasi), sehingga dapat memberikan pendapat mengenai media pembelajaran yang dikembangkan.

d. Validasi Reviewer

Pada tahap ini, dilakukan validasi media pembelajaran dari reviewer yang merupakan guru fisika SMA sejumlah 3 orang guru. Guru dipilih karena mempunyai banyak pengalaman ketika mengajarkan materi kepada siswa.

(6)

e. Revisi Tahap 1

Saran dan komentar dari Ahli materi dan media, peer review, dan guru dijadikan sebagai dasar perbaikan produk pada tahap ini. Hasil dari revisi tahap 1 adalah draf produk 1 yang akan diujicobakan kepada siswa.

f. Uji Coba Satu-Satu (One to One)

Pada tahap ini, draf produk 1 diujicobakan kepada 3 siswa kelas XI MIPA (1 siswa setiap SMA dari SMAN 5 Surakarta, SMAN 6 Surakarta, dan SMA Al Islam 1 Surakarta). Peneliti membagikan angket siswa agar diberi saran dan komentar guna perbaikan media yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa. Jika media pembelajaran yang dikembangkan sudah sesuai dengan kebutuhan siswa, maka dihasilkan draf produk 2.

Namun jika belum, maka perlu dilakukan revisi tahap kedua.

g. Revisi Tahap 2

Perbaikan produk yang berdasarkan komentar dari siswa pada tahap uji coba satu-satu merupakan proses revisi tahap 2 yang menghasilkan draf produk 2.

h. Uji Coba Kelompok Kecil

Pada tahap ini draf produk 2 diujikan kepada 9 siswa kelas XI MIPA (masing-masing 3 orang siswa dari SMAN 5 Surakarta, SMAN 6 Surakarta, dan SMA Al Islam 1 Surakarta). Peneliti kemudian membagikan angket agar siswa dapat manyampaikan saran dan komentar untuk perbaikan media yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa. Jika media pembelajaran yang dikembangkan sudah sesuai dengan kebutuhan siswa, maka dihasilkan draf produk 3. Namun jika belum, maka perlu dilakukan revisi tahap ketiga.

i. Revisi Tahap 3

Perbaikan produk yang berdasarkan masukan dan saran dari siswa pada tahap uji kelompok kecil merupakan proses revisi tahap ketiga. Selanjutnya menghasilkan draf produk 3.

(7)

j. Uji Coba Lapangan

Tahap ini draf produk 3 diujikan kepada 90 siswa kelas XI MIPA (masing- masing 30 siswa dari SMAN 5 Surakarta, SMAN 6 Surakarta, dan SMA Al Islam 1 Surakarta). Peneliti membagikan angket kepada siswa agar mendapat saran dan masukan untuk memperbaiki media yang dikembangkan.

k. Revisi Tahap 4

Penyempurnaan produk yang berdasarkan masukan dan saran dari siswa pada tahap uji coba lapangan adalah proses revisi tahap ke-empat. Pada akhir penelitian ini diperoleh produk media pembelajaran fisika menggunakan Moodle pada pokok materi Gelombang Bunyi yang layak atau memenuhi kriteria baik dari segi bahasa, tampilan media, dan materi.

E. Uji Coba Produk

Media pembelajaran yang sudah divalidasi ahli (dosen pembimbing), peer review dan guru kemudian diujicobakan kepada siswa. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran fisika menggunakan Moodle pada materi Gelombang Bunyi baik dari segi materi, tampilan media, dan bahasa. Uji coba produk dijalankan sebanyak 3 kali yang terdiri dari uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan (Sagita, dkk., 2018).

1. Uji Coba Satu-Satu (One to One)

Pada tahap ini draf produk 1 diujicobakan kepada 3 siswa kelas XI MIPA dengan rincian masing-masing 1 siswa dari SMAN 5 Surakarta, SMAN 6 Surakarta, dan SMA Al Islam 1 Surakarta. Pemilihan siswa berdasar pada kemampuan siswa, yaitu dari rendah hingga tinggi sehingga didapat sampel yang merepresentasikan kondisi keseluruhan. Tujuan dari uji coba satu-satu ini yaitu untuk mendapatkan jawaban dari sudut pandang siswa apakah draf produk 1 yang telah dibuat sudah layak atau belum. Peneliti kemudian membagikan angket agar siswa dapat memberikan saran dan komentar untuk perbaikan media yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa. Jika media pembelajaran yang dikembangkan sudah sesuai dengan kebutuhan

(8)

siswa, maka dihasilkan draf produk 2. Namun, jika belum memenuhi maka perlu dilakukan revisi tahap kedua.

2. Uji Coba Kelompok Kecil

Pada tahap ini draf produk 2 diujikan kepada 9 siswa kelas XI MIPA dengan masing-masing 3 siswa dari SMAN 5 Surakarta, SMAN 6 Surakarta, dan SMA Al Islam 1 Surakarta. Tujuan uji coba satu-satu ialah untuk memperoleh jawaban dari sudut pandang siswa apakah draf produk 2 yang telah dibuat sudah layak atau belum. Peneliti kemudian membagikan angket agar siswa dapat memberikan saran dan komentar guna perbaikan media yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa. Jika media pembelajaran yang dikembangkan telah sesuai dengan kebutuhan siswa, maka dihasilkan draf produk 3. Namun, jika belum memenuhi maka perlu dilakukan revisi tahap ketiga.

3. Uji Coba Lapangan

Pada tahap ini draf produk 3 diujicobakan 90 siswa kelas XI MIPA yang masing-masing 30 siswa dari SMAN 5 Surakarta, SMAN 6 Surakarta, dan SMA Al Islam 1 Surakarta. Tujuan dari uji coba lapangan ini ialah untuk mendapat jawaban dari sudut pandang siswa apakah draf produk 3 yang dibuat sudah layak atau belum. Peneliti membagikan angket kepada siswa agar peneliti mendapat saran dan masukan untuk perbaikan media yang dikembangkan. Setelah dilakukan analisa hasil, diperoleh media pembelajaran fisika menggunakan Moodle pada materi Gelombang baik dari segi bahasa, tampilan media, dan materi.

F. Jenis Data

Jenis data pada penelitian ini meliputi dua jenis data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

1. Data Kualitatif

Data kualitatif pada penelitian ini diperoleh hasil wawancara, analisis kebutuhan dan dari masukan atau saran pada angket penilaian produk ataupun secara lisan. Data tersebut berupa masukan dan saran terhadap pengembangan

(9)

media pembelajaran materi Gelombang Bunyi menggunakan Moodle yang dikembangkan.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif didapat dari validasi ahli, uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Penilaian terhadap produk disajikan dalam bentuk angket. Data kuantitatif yang didapatkan pada penelitian ini di antaranya:

a. Penilaian media pembelajaran materi Gelombang Bunyi menggunakan Moodle oleh ahli dan peer reviewer dan guru.

b. Penilaian media pembelajaran materi Gelombang Bunyi menggunakan Moodle oleh siswa.

G. Sumber Data

Sumber data yang didapat dari penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

1. Ahli yang merupakan dua dosen pembimbing skripsi.

2. Peer reviewer yaitu 5 mahasiswa Pendidikan Fisika

3. Reviewer yaitu guru mata pelajaran fisika di SMAN 5 Surakarta, SMAN 6 Surakarta, dan SMA Al Islam 1 Surakarta.

4. Siswa yaitu pada tahap uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan, dengan rincian sebagai berikut:

a. Uji coba satu-satu: 3 siswa kelas XI MIPA dari SMA di Surakarta.

b. Uji coba kelompok kecil: 9 siswa kelas XI MIPA dari SMA di Surakarta c. Uji coba lapangan : 90 siswa kelas XI MIPA dari SMA di Surakarta.

H. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini dilaksanakan teknik pengumpulan data dengan penyebaran instrumen yang ditujukan kepada narasumber penelitian yakni ahli, guru dan siswa. Angket diberikan untuk menguji kelayakan produk baik dari segi bahasa, tampilan media, dan materi. Pada penelitian ini terdapat dua jenis angket yang digunakan yakni angket terbuka dan tertutup. Angket terbuka berfungsi untuk mengumpulkan data masukan dan saran sedangkan angket tertutup berfungsi untuk proses validasi produk dari segi bahasa, tampilan media, dan materi.

(10)

I. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran berupa dokumen tertulis, seperti: silabus Fisika SMA, RPP, bahan ajar terdahulu, dan berbagai makalah penelitian yang sudah ada. Dokumen tersebut digunakan untuk referensi dalam penyusunan draf media pembelajaran.

2. Instrumen Pengambilan Data

Sebelum dilakukan pengambilan data maka diperlukan penyusunan kisi-kisi instrumen pengambilan data yang diuraikan sebagai berikut.

a. Lembar Analisis Kebutuhan

Lembar analisis kebutuhan disusun berupa daftar pernyataan guru dan siswa agar mengetahui masalah dan kebutuhan dalam penggunaan media pembelajaran fisika. Analisis kebutuhan ditujukan kepada guru dan siswa dengan mendapatkan data melalui wawancara langsung dan penyebaran angket analisis kebutuhan untuk siswa. Skala Guttman digunakan pada angket analisis kebutuhan dengan alternatif jawaban yaitu

“Ya” dan “Tidak”. Item pertanyaan dalam angket tersebut sejumlah 13 butih pertanyaan yang dapat dilihat pada Lampiran 9.

b. Instrumen Validasi Ahli

Instrumen yang ditujukan kepada ahli media dan ahli materi meliputi identitas ahli, pedoman pengisian, masukan dan saran, serta pernyataan disertai opsi jawabannya. Instrumen ini secara umum berisi penilaian mengenai produk dari segi bahasa, tampilan media, dan materi.

Skala Likert digunakan pada instrumen ini yang terdiri dari 4 pilihan jawaban yaitu angka 4 (sesuai), 3 (cukup sesuai), 2 (kurang sesuai), dan 1 (tidak sesuai). Kisi-kisi intsrumen validasi ahli dapat ditunjukkan pada Lampiran 12 dan 13.

c. Instrumen Peer Reviewer

Instrumen penelitian yang ditujukan untuk peer review atau teman sejawat meliputi identitas mahasiswa, pedoman pengisian, masukan dan

(11)

saran, serta pernyataan dan alternatif jawabannya. Instrumen ini secara umum berisi penilaian media dari segi materi, bahasa dan tampilan media.

Skala Likert digunakan pada instrumen ini yang terdiri dari 4 pilihan jawaban yaitu angka 4 (sesuai), 3 (cukup sesuai), 2 (kurang sesuai), dan 1 (tidak sesuai).

d. Instrumen Reviewer

Instrumen yang ditujukan kepada guru (reviewer) meliputi identitas guru, petunjuk pengisian, masukan dan saran, serta pernyataan disertai opsi jawabannya. Instrumen ini secara umum berisi penilaian mengenai produk dari segi materi, bahasa, dan tampilan media. Skala Likert digunakan pada instrumen ini yang terdiri dari 4 pilihan jawaban yaitu angka 4 (sesuai), 3 (cukup sesuai), 2 (kurang sesuai), dan 1 (tidak sesuai).

e. Lembar Penilaian Siswa

Instrumen yang ditujukan kepada siswa meliputi identitas siswa, pedoman pengisian, masukan dan saran, dan pernyataan disertai alternatif jawabannya. Instrumen ini secara umum berisi penilaian mengenai produk dari segi bahasa, tampilan media dan materi. Skala Likert digunakan pada instrumen ini yang terdiri dari 4 pilihan jawaban yaitu angka 4 (sesuai), 3 (cukup sesuai), 2 (kurang sesuai), dan 1 (tidak sesuai).

J. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan menyusun dan mengolah data yang didapatkan selama penelitian. Pada penelitian ini dilakukan teknik analisis data secara kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis kualitatif menggunakan teknik triangulasi sumber atau dengan wawancara sumber. Sugiyono dalan bukunya Metode Penelitian Pendidikan menjelaskan bahwa dalam melakukan analisis data ada 3 kegiatan yang dilakukan selama dan setelah proses pengumpulan data. Ketiga aktivitas itu ialah reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan (conclusion drawning) (Sugiyono, 2015).

Media pembelajaran fisika menggunakan Moodle pada materi gelombang bunyi dinyatakan valid ketika tanggapan yang diberikan oleh sebagian besar

(12)

sumber menunjukkan hasil yang sama. Jika diperlukan untuk melakukan revisi, maka dapat disesuaikan dengan pendapat sebagian besar yang sama dari sumber tersebut. Teknik triangulasi sumber ini dilaksanakan agar terciptanya produk yang layak dikembangkan dalam pembelajaran. Teknik analisis kuantitatif didapat dari data kuantitatif berupa angket tertutup yang disebarkan pada tahap validasi yang dibagikan kepada ahli, guru dan siswa.

Berikut uraian teknik analisis data kuantitatif yang dilakukan :

Data pengembangan didapat dari angket tertutup yang disebarkan pada tahap validasi yang diberikan kepada ahli. Skala Likert digunakan dalam angket ini dengan menggunakan 4 alternatif jawaban yaitu angka 4 (sesuai), 3 (cukup sesuai), 2 (kurang sesuai), dan 1 (tidak sesuai). Proses kuantifikasi dari data angket dilakukan sebelum menganalisis dengan menggunakan statistik deskriptif.

Statistik deskriptif dilakukan dengan mengklasifikasi berbagai aspek penilaian dalam angket. Setiap aspek dihitung jumlah butir pernyataan untuk mengetahui skor minimum dan skor maksimumnya. Skor minimum ideal didapat bila responden memilih semua kriteria dengan skor terendah atau hasil perkalian dari jumlah butir dengan skala terendah. Skor maksimum ideal didapat bila responden memilih semua kriteria dengan skor tertinggi atau hasil perkalian dari jumlah butir dengan skala tertinggi. Langkah selanjutnya dapat dihitung mean ideal (Mi) atau rerata ideal dan simpangan baku ideal (Sbi).

Skor total yang dapat digunakan dalam menentukan tingkat kevalidan media pembelajaran fisika berbasis Moodle pada pokok materi Gelombang Bunyi ini dilakukan dengan mengategorikannya pada 5 kriteria seperti yang diungkapkan oleh Azwar (2015) dan dapat ditunjukkan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1. Kategori Penilaian

Interval Skor Hasil Penilaian Kategori Mi + 1,5 Sbi < X

Mi + 0,5 Sbi < X  Mi + 1,5 Sbi Mi - 0,5 Sbi < X  Mi + 0,5 Sbi Mi - 1,5 Sbi < X  Mi - 0,5 Sbi

X  Mi – 1,5 Sbi

Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang

(13)

Keterangan:

X = Skor responden Mi = Mean ideal

Sbi = Simpangan baku ideal

Mi = 1/2 (skor maksimum ideal + skor minimum ideal) Sbi = 1/6 (skor maksimum ideal - skor minimum ideal)

Pada setiap aspek penilaian produk didapatkan perhitungan skor minimum ideal dan skor maksimum ideal berdasarkan jumlah butir soal dan jumlah pilihan.

Setelah itu, dihitung mean ideal (Mi) dan simpangan baku (Sbi) untuk semua aspek relevansi, bahasa, tampilan media, dan materi disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 3.2. Distribusi Penyajian Validasi Produk No Validasi

Jumlah Butir

Soal

Jumlah Pilihan

Skor Maksimum

Ideal

Skor Minimum

Ideal

Mi Sbi 1 Ahli

materi

25 4 100 25 62,5 12,5

2

Ahli media

18 4 72 18 45 9

TOTAL 43 4 172 43 107,5 21,5

Tabel 3.3. Distribusi Penyajian Penilaian Ahli Materi

No Aspek

Jumlah Butir

Soal

Jumlah Pilihan

Skor Maksimum

Ideal

Skor Minimum

Ideal Mi Sbi

1 Aspek Materi 14 4 56 14 35 7

2 Aspek

Kebahasaan 3 4 12 3 7,5 1,5

3 Aspek Penyajian 1 4 4 1 2,5 0,5

4 Efek Media Terhadap Strategi

Pembelajaran 5 4 20 5 12,5 2,5

5 Aspek Tampilan

Menyeluruh 2 4 8 2 5 1

TOTAL 25 100 25 62,5 12,5

(14)

Tabel 3.4. Distribusi Penyajian Penilaian Ahli Media No Sub Aspek

Jumlah Butir

Soal

Jumlah Pilihan

Skor Maksimum

Ideal

Skor Minimum

Ideal

Mi Sbi 1 Aspek

Kebahasaan

6 4 24 6 15 3

2 Aspek Penyajian 1 4 4 1 2,5 0,5

3 Efek Media Terhadap Strategi

Pembelajaran 4 4 16 4 10 2

4 Aspek Tampilan

Menyeluruh 7 4 28 7 17,5 3,5

TOTAL 18 72 18 45 9

Setiap evaluasi media yang mendukung penelitian ini mempunyai komponen sendiri disesuaikan dengan aspek yang dievaluasi. Berikut merupakan komponen dari setiap aspek yang dilakukan penilaian.

1. Penilaian Validasi Ahli Materi

Data kuantitatif dari penilaian media pembelajaran Moodle berdasarkan beberapa aspek dikumpulkan memalui instrumen validasi ahli materi. Dalam validasi ahli materi terdapat beberapa aspek yakni aspek materi (14 butir), aspek kebahasaan (3 butir), aspek penyajian (1 butir), Efek media terhadap strategi pembelajaran (5 butir) dan dan aspek tampilan menyeluruh (2 butir).

Bila kelima aspek penilaian dijumlahkan, maka didapat skor total penilaian ahli materi dengan skor maksimum ideal yaitu 100 dan skor minimum ideal yaitu 25, dengan mean ideal (Mi) 62,5 dan simpangan baku ideal (Sbi) 12,5. Berdasarkan data itu, kriteria produk media terhadap penilaian ahli materi ditunjukkan pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Ahli Materi

Interval Nilai Kriteria

81 < X Sangat Baik

69 < X ≤ 81 Baik

56 < X ≤ 69 Cukup

44 < X ≤ 56 Kurang

X ≤ 44 Sangat Kurang

(15)

2. Penilaian Validasi Ahli Media

Data kuantitatif dari penilaian produk media pembelajaran Moodle berdasarkan beberapa aspek dikumpulkan memalui instrumen validasi ahli media. Pada validasi ahli media terdapat beberapa aspek yakni aspek kebahasaan (6 butir), aspek penyajian (1 butir), Efek media terhadap strategi pembelajaran (4 butir) dan dan aspek tampilan menyeluruh (7 butir).

Jika keempat aspek penilaian dijumlahkan, maka diperoleh skor total penilaian ahli media dengan skor maksimum ideal yaitu 72 dan skor minimum ideal yaitu 18, dengan mean ideal (Mi) 45 dan simpangan baku ideal (Sbi) 9. Berdasarkan data tersebut, kriteria produk media terhadap penilaian ahli materi ditunjukkan pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Ahli Media

Interval Nilai Kriteria

58,5 < X Sangat Baik

49,5 < X ≤ 58,5 Baik

40,5 < X ≤ 49,5 Cukup

31,5 < X ≤ 40,5 Kurang

X ≤ 31,5 Sangat Kurang

Penilaian total dari produk media digunakan agar mengetahui sejauh mana kelayakan media untuk dilaksanakan tahap uji coba. Penilaian produk media dikelompokkan berdasar pada skor total dari seluruh aspek penilaian. Skor maksimum ideal keseluruhan ialah 172 dan skor minimum ideal keseluruhan adalah 43, dengan mean ideal (Mi) dan simpangan baku ideal sebesar 107,5 dan 21,5. Kriteria penilaian ditunjukkan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Total

Interval Nilai Kriteria

140 < X Sangat Baik

118 < X ≤ 140 Baik

97 < X ≤ 118 Cukup

75 < X ≤ 97 Kurang

X ≤ 75 Sangat Kurang

Selain penilaian yang telah diberikan oleh Ahli Materi dan Ahli Media, media pembelajaran juga dilakukan penilaian oleh peerreview

(16)

mahasiswa yang mana analisis dilakukan seperti halnya dalam penghitungan skor pada penilaian ahli dengan sedikit penyesuaian. Distribusi data penilaian peerreview ditampilkan pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8. Distribusi Penyajian Penilaian Peerreview Mahasiswa

No Aspek

Jumlah Butir

Soal

Jumlah Pilihan

Skor Maksimum

Ideal

Skor Minimum

Ideal

Mi Sbi

1 Aspek Materi 14 4 56 14 35 7

2 Aspek

Kebahasaan 6 4 24 6 15 3

3 Aspek Penyajian 2 4 8 2 5 1

4 Efek Media Terhadap Strategi Pembelajaran

4 4 16 4 10 2

5 Aspek Tampilan

Menyeluruh 7 4 28 7 17,5 3,5

TOTAL 33 132 33 82,5 16,5

Tabel 3.9 Kriteria Penilaian Peerreview Mahasiswa

Interval Nilai Kriteria

107 < X Sangat Baik

91 < X ≤ 107 Baik

74 < X ≤ 91 Cukup

5 < X ≤ 74 Kurang

X ≤ 58 Sangat Kurang

Selain melakukan penilaian dari Ahli media dan Ahli materi, serta peer review, penelitian ini juga menjalankan penilaian dari guru dan siswa. Penilaian dari siswa terdiri dari uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Distribusi data penilaian guru ditampilkan pada tabel 3.10.

Tabel 3.10 Distribusi Penyajian Penilaian Guru

No Aspek

Jumlah Butir

Soal

Jumlah Pilihan

Skor Maksimum

Ideal

Skor Minimum

Ideal

Mi Sbi

1 Aspek Materi 14 4 56 14 35 7

2 Aspek Kebahasaan 6 4 24 6 15 3

3 Aspek Penyajian 2 4 8 2 5 1

(17)

4

Efek Media Terhadap Strategi Pembelajaran

5 4 20 5 12,5 2,5

5 Aspek Tampilan

Menyeluruh 2 4 8 2 5 1

TOTAL 29 116 29 72,5 14,5

Tabel 3.11 Kriteria Penilaian Guru

Interval Nilai Kriteria

94 < X Sangat Baik

80 < X ≤ 94 Baik

65 < X ≤ 80 Cukup

51 < X ≤ 65 Kurang

X ≤ 51 Sangat Kurang

Distribusi data penilaian media pembelajaran oleh siswa disajikan dalam Tabel 3.12

Tabel 3.12 Distribusi Penyajian Penilaian Siswa

No Aspek

Jumlah Butir

Soal

Jumlah Pilihan

Skor Maksimum

Ideal

Skor Minimum

Ideal

Mi Sbi

1 Aspek Materi 7 4 28 7 16,5 3,5

2 Aspek

Kebahasaan 2 4 8 2 5 1

3 Aspek Tampilan Media

14 4 56 14 35 7

TOTAL 23 92 23 56,5 11,5

Tabel 3.13 Kriteria Penilaian Siswa

Interval Nilai Kriteria

73,75 < X Sangat Baik

62,25 < X ≤ 73,75 Baik

50,75 < X ≤ 62,25 Cukup

39,25 < X ≤ 50,75 Kurang

X ≤ 39,25 Sangat Kurang

Tabel 3.14 Kriteria Penilaian Siswa pada Aspek Materi

Interval Nilai Kriteria

21,75 < X Sangat Baik

18,25 < X ≤ 21,75 Baik

14,75 < X ≤ 18,25 Cukup

11,25 < X ≤ 14,75 Kurang

X ≤ 11,25 Sangat Kurang

(18)

Tabel 3.15 Kriteria Penilaian Siswa pada Aspek Kebahasaan

Interval Nilai Kriteria

6,5 < X Sangat Baik

5,5 < X ≤ 6,5 Baik

4,5 < X ≤ 5,5 Cukup

3,5 < X ≤ 4,5 Kurang

X ≤ 3,5 Sangat Kurang

Tabel 3.16 Kriteria Penilaian Siswa pada Aspek Tampilan Media

Interval Nilai Kriteria

45,5 < X Sangat Baik

38,5 < X ≤ 45,5 Baik

31,5 < X ≤ 38,5 Cukup

24,5 < X ≤ 31,5 Kurang

X ≤ 24,5 Sangat Kurang

Data yang telah diperoleh dilakukan analisis dan ditentukan kelayakan media dengan teknik presentase yang dirumuskan sebagai berikut :

Presentase kelayakan tiap aspek(%) =∑ Skor yang diperoleh

∑ Skor maksimum × 100%

Hasil presentase kelayakan media dikelompokkan dalam intepretasi kriteria kelayakan media seperti ditunjukkan pada Tabel 3.17.

Tabel 3.17 Kriteria Interpretasi Kelayakan

Interval Nilai Kriteria

81,25 ≤ X ≤ 100 Sangat Layak

62,5 ≤ X < 81,25 Layak

43,75 ≤ X < 62,5 Kurang Layak

25 ≤ X < 43,75 Tidak Layak

(Julaila, dkk., 2021)

Referensi

Dokumen terkait

Karagenan dari ekstrak alga merah yang dikombinasikan dengan madu dapat diformulasikan menjadi wound dressing bentuk hidrogel, formula F1 adalah basis terbaik

Pada resistensi semi terbuka dilakukan dengan protes kepada pengurus, melakukan sindirian kepada pelaku pelanggaran, tidak menghiraukan saat diberi teguran, dan ikut

Pengaturan tindak pidana yang dilakukan oleh pejabat publik berkaitan dengan Kebohongan Publik terdapat dalam pasal 55 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

Praktik kecurangan yang dilakukan oleh para guru kenaikan pangkat ini juga dipengaruhi oleh orang lain karena perjumpaan-perjumpaan yang dilakukan melintasi ruang dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Keterampilan kepemimpinan kepala sekolah, 2) Strategi kepala sekolah dalam peningkatan mutu sekolah. Jenis penelitian ini

Sehingga baik penjual maupun pembeli sama-sama tunduk pada harga pasar (price taking). c) Tidak ada hambatan bagi siapapun, baik ia sebagai penjual atau pembeli untuk

Berdasarkan angket, peserta didik menunjukkan respon positif, yaitu (1) Hampir seluruhnya peserta didik sangat setuju (77,1%) bahwa penggunaan komik sebagai media

berasal dari sumber bahaya telah digolongkan menjadi 6 sumber bahaya meliputi: Sikap Pekerja, Material Kerja, Kondisi Lingkungan Kerja, Pisau Pemotong, Lantai Basah