• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

PROYEK AKHIR

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN

GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG

Diajukan untuk memenuhi salahsatu persyaratan kelulusan mata kuliah Proyek Akhir

Oleh:

Bayu Banjar Purnama

1004599

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK ELEKTRO

JUSUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

Studi Instalasi Cahaya Panggung

Pertunjukan Gedung Kesenian Sunan

Ambu STSI Bandung

Oleh

Bayu Banjar Purnama

Sebuah tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahlimadya pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Bayu Banjar Purnama 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN PROYEK AKHIR

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG

Menyetujui,

Tim Pembimbing Proyek Akhir

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs. Elih Mulyana, M.Si Ir.Chris Timotius K.K., MM

NIP. 1 9 6 4 0 4 1 7 1 9 9 2 0 2 1 N I P .

1 9 5 1 0 6 3 0 1 9 8 2 0 3 1

M e n g e t a h u i ,

K e t u a P r o g r a m S t u d i D i p l o m a I I I T e k n i k E l e k t r o

D a n d h i K u s w a r d h a n a , S . P d , M T N I P . 1 9 8 0 0 6 2 3 2 0 0 8 1 2 1 0 0 2

K e t u a J u r u s a n

P e n d i d i k a n T e k n i k E l e k t r o

(4)

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

(5)

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penerangan menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari – hari, karena untuk menjalani aktifitas pada keadaan cahaya yang kurang terutama pada malam hari. Semua aktifitas manusia tidak lepas dari sistem penerangan mulai dari aktifitas di rumah, kantor, sekolah, dan lain – lain. Dalam dunia seni pertunjukan sistem penerangan atau instalasi cahaya sangat diperlukan untuk mendukung setiap acara yang dipentaskan, karena kita tidak mungkin menonton suatu pertunjukan seni dalam keadaan panggung yang gelap. Oleh karena itu instalasi cahaya pada panggung pertunjukan sangatlah penting, dari aspek estetika dan keamanannya harus terjaga.

(6)

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

Abstract

Lighting becomes very important in daily life - today, due to undergo activity in poor light conditions, especially at night. All human activities can not be separated from lighting systems ranging from activities in the home, office, school, and others - others. In the world of performance art lighting system or installation of light is needed to support each event staged, because we can not possibly watch a state of the art performance in a dark stage. Therefore, the installation of light on the stage is very important, from the aesthetic and safety aspects must be maintained.

(7)

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………. i

KATA PENGANTAR ………... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ………. iii

DAFTAR ISI ……….. v

DAFTAR TABEL ……….. vii

DAFTAR GAMBAR ………. viii

DAFTAR LAMPIRAN ………. ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………. 1

1.2 Rumusan Masalah ……… 2

1.3 Pembatasan Masalah ……… 2

1.4 Tujuan Penelitian ………. 3

1.5 Jadwal Kegiatan ……….. 3

1.6 Metode Penelitian ……… 3

1.7 Sistematika Penulisan ……….. 4

(8)

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

2.1.2 Satuan –satuan cahaya ………. 8

2.2 PHB (Perlengkapan Hubung Bagi) ……….. 13

2.2.1 Fungsi PHB ………... 15

2.3 Komponen –komponen PHB ……….. 16

2.4 MCB (Miniature Circuit Breaker) ……… 17

2.5 MCCB (Moulded Case Circuit Breaker) ……….. 19

2.6 Penghantar/Konduktor ………... 21

2.7 Kabel DMX 512 (Digital Multiplex) ……… 23

2.8 Dimmer ………. 24

2.9 Armatur Lampu Untuk Panggung Pertunjukan ……… 25

BAB III METODE PEMBAHASAN 3.1 Metode Pembahasan ………. 34

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ……… 35

3.3 Prosedur Instalasi Cahaya Panggung Pertunjukan ……… 35

3.4 Blok Diagram ……… 36

3.5 Flow Chart ……… 37

3.6 Gambar Situasi Lapangan ………. 39

3.7 Spesifikasi Lampu ………. 44

(9)

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

4.2 Intensitas Penerangan Yang Dibutuhkan ……….. 49

4.3 Instalasi Lampu Panggung Pertunjukan ……… 55

4.4 Perhitungan Luas Penampang Konduktor dan Jenis Kabel ………. 57

4.5 Daya ………. 58

4.5 Perhitungan MCB ………61

4.6 Rekapitulasi Daya ………. 64

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan ………... 66

5.2 Saran ………. 67

(10)

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan teknologi didasari oleh perkembangan zaman yang semakin pesat, dimana peradaban manusia berkembang karena peran teknologi. Listrik merupakan bagian dari teknologi yang memegang peranan penting untuk kemajuan zaman. Dalam ilmu kelistrikan berkembang juga ilmu – ilmu lain yang berhubungan dengan listrik tentunya, antara lain ilmu tentang pembangkitan energi listrik, penyampaian energi listrik, distribusi energi listrik, dan instalasi listrik. Banyak bidang didunia ini yang memerlukan ilmu kelistrikan sebagai kebutuhannya.

Didunia hiburan peran teknologi sangat besar, dari mulai panggung pertunjukan sampai dunia pertelevisian. Dalam panggung pertunjukan ada beberapa jenis dan karakter panggungnya, tipe panggung proscenium, arena, dan campuran. Masing – masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Untuk panggung tipe proscenium diperlukan suatu gedung untuk membangun panggungnya karena tipe panggung proscenium adalah dikenal dengan akustiknya yang baik. Disamping itu gedung panggung proscenium tak lepas dari instalasi cahayanya, dari mulai instalasi untuk pencahayaan gedung itu sendiri dan instalasi cahaya untuk pencahayaan ketika ada pertunjukan.

(11)

2

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

mendukung setiap acara yang diselenggarakannya dan mencegah hubung singkat dan kerusakan pada alat – alat pertunjukan.

Untuk instalasi cahayanya gedung pertunjukan seperti ini memerlukan beberapa jenis lampu, dari mulai lampu biasa 20 watt untuk penerangan biasa, hingga lampu berdaya 1000 watt untuk pencahayaan pada panggung yang disesuaikan pada kebutuhan pertunjukannya. Oleh karena itu instalasi cahaya sangatlah penting, seperti pemasangan pengaman untuk mencegah kerusakan pada lampu pertunjukan yang harganya sangat mahal dan untuk menjaga keamanan gedung itu sendiri, menentukan lux didaerah penonton dan menentukan tata letak lampu untuk pertunjukan. Untuk menentukan tata letak lampu pada panggung memerlukan estetika karena berhubungan dengan acara yang akan deselenggarakannya. Jenis lampunya pun berbeda – beda fungsinya, ada yang untuk menyinari dan menerangi

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah tersebut, yaitu:

1. Berapa intensitas penerangan yang diperlukan pada panggung pertunjukan?

2. Berapakah jumlah titik cahaya yang diperlukan untuk instalasi panggung pertunjukan bertipe proscenium?

3. Jenis lampu apa yang cocok untuk digunakan pada instalasi cahaya panggung pertunjukan bertipe proscenium?

4. Berapakah daya yang digunakan?

1.3 PEMBATASAN MASALAH

(12)

3

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Yang menjadi tujuan penulisan laporan ini adalah untuk lebih mengerti tentang Instalasi Cahaya Pada Panggung Pertunjukan dengan menggunakan cara yang sesuai dengan prosedur kelistrikan dan tidak lepas dari unsur estetika. Secara terperinci tujuan yang hendak dicapai dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengatahui intensitas penerangan yang diperlukan pada panggung pertunjukan bertipe proscenium.

2. Untuk mengetahui jumlah titik cahaya yang diperlukan untuk instalasi panggung pertunjukan bertipe proscenium.

3. Untuk mengetahui jenis lampu yang cocok untuk instalasi cahaya panggung pertunjukan.

4. Untuk mengetahui daya yang digunakan pada instalasi cahaya panggung pertunjukan.

1.5 JADWAL KEGIATAN

KEGIATAN BULAN

I II III IV V

1. Studi Pustakadan Survey

2. Perencanaan dan Pembuatan layout

3. Analisa data yang didapat

4. Penyusunan Laporan

Tabel 1.1 tabel jadwal kegiatan

1.6 METODE PENELITIAN

Metode yang dilakukan oleh penulis dalam penulisan laporan ini adalah: 1. Study literatur, yang meninjau dari berbagai referensi dan sumber

(13)

4

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

2. Tinjauan pustaka, browsing di internet dan memperlajari sejumlah buku kelistrikan, instalasi cahaya, dan diktat perkuliahan yang dapat memberi konstribusi bagi masalah yang sedang dianalisis. Dengan demikian, tinjauan pustaka dimaksudkan untuk memperoleh data yang dapat menunjang pendapat penulis dalam penelitian ini.

3. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung ke lapangan.

1.7 STRUKTUR ORGANISASI TUGAS AKHIR

Dalam penyusunan dan penulisan laporan ini penulis akan mengklasifikasikan sistematika penulisan laporan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, maksud dan tujuuan dari penulisan laporan, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini menguraikan teori – teori dasar tentang Perencanaan Instalasi Cahaya Pada Gedung Kesenian, stadarisasi yang ada pada instalasi listrik.

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Bab ini berisi informasi hasil pengambilan data tentang fungsi ruang dan bagian – bagian pada gedung.

BAB IV HASIL PENELITIAN

(14)

5

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(15)

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PEMBAHASAN

3.1. Metode Pembahasan

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah :

1. Study literature, yaitu penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun dasar teori yang kita gunakan dalam melakukan penelitian. Salah satu sumber acuan di mana peneliti dapat menggunakannya sebagai penunjuk informasi dalam menelusuri bahan bacaan adalah dengan menggunakan buku referensi. Buku-buku referensi ini dapat berisi uraian singkat atau penunjukan nama dari bacaan tertentu. Bahan dari buku referensi tidaklah untuk dibaca dari halaman pertama sampai tamat, hanya bagian yang penting dan yang diinginkan saja.

(16)

35

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu yang digunakan dalam pengambilan data tugas akhir ini dilakukan pada tanggal 13 Juni 2014. Lokasi yang dijadikan studi instalasi cahaya panggung pertunjukan ini adalah gedung kesenian Sunan Ambu STSI Bandung.

Gambar 3.1 denah panggung pertunjukan

3.3. Prosedur Instalasi Cahaya Panggung Pertunjukan

(17)

36

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

1. Survey lapangan

a. Mengukur luas lokasi atau panggung yang akan di instalasi.

b. Menentukan jarak lokasi instalasi ke gardu terdekat.

c. Menggambar layout panggung.

d. Menentukan titik lampu dan jumlah lampu.

3.4. Blok Diagram

Blok diagram adalah diagram dari sebuah sistem, di mana bagian utama atau fungsi yang diwakili oleh blok yang dihubungkan dengan garis, yang menunjukkan hubungan dari blok.

3.4.1 Blok Diagram Instalasi Lampu Panggung Pertunjukan

(18)

37

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

Gambar di atas menunjukan proses dari sebuah awal mula sumber listrik yang berasal dari PLN sampai menuju ke lampu panggung, yang diawali dari listrik PLN yang dilanjutkan kepada kotak PHB yang berisi dari pengelompokan beban beban daya dari lampu – lampu panggung kemudian masuk ke dimmer untuk pengontrolan lampu dan dilanjutkan ke pemasangan lampu panggung.

3.5. Flow Chart

(19)

38

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

(20)

39

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.3 Flow chart

Gambar di atas menunjukan proses dari sebuah studi instalasi cahaya pada panggung pertunjukan. Mula – mula mencari lokasi untuk melakukan penelitian, dan kemudian melakukan obsevasi. Setelah mendapatkan lokasi untuk penelitian kemudian mendiskusikannya dengan dosen pembimbing, untuk pembuatan laporan dan apa saja yang harus diperhatikan ketika melakukan melakukan observasi ke lapangan. Setelah selesai mendapatkan data area tersebut dilanjutkan dengan menentukan hal-hal yang harus diperhatikan seperti: menentukan jenis lampu, menentukan titik cahaya, menentukan jumlah armature, menentukan intensitas penerangan yang dibutuhkan, jenis pentanahan yang digunakan dan jenis kabel yang digunakan untuk instalasi cahaya pada panggung pertunjukan tersebut. Setelah menentukan dan mendapatkan data-data tersebut maka di diskusikan kembali dengan dosen pembimbing apakah data-data tersebut sudah memenuhi syarat di dalam PUIL dan SNI? Jika sudah cocok dan tidak ada masalah maka dilanjutkan dengan analisa data hasil penelitian yang sudah dirancang tadi.setelah semuanya sudah baik dan memenuhi syarat, maka diteruskan dengan pengerjaan laporan tugas akhir.

3.6. Gambar Situasi Lapangan

(21)

40

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

3.6.1 Panggung terlihat dari depan

Gambar 3.4 gambar panggung tampak depan

Keterangan:

Proscenium atau disebut juga pelengkung proscenium atau bingkai proscenium adalah dinding permanen yang memisahkan bagian pentas dari bagian tempat duduk penonton.

Drapery berfungsi sebagai suatu hiasan.

(22)

41

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

Border merupakan pembatas yang terbuat dari kain. Dapat dinaik turunkan. Fungsinya untuk memberikan batasan area permainan yang digunakan.

Drop adalah dekorasi paling belakang yang digantungkan. Bahan ini identik dengan cyclorama.

Tormentor adalah wing terdepan, tidak bisa diputar/dibalikan, tormentor dan teaser bisa disebut juga sebagai bingkai kedua yang diperlukan untuk memperkecil ukuran proscenium pentas.

Wing adalah bagian kanan dan kiri panggung yang tersembunyi dari penonton, biasanya digunakan para aktor menunggu giliran sesaat sebelum tampil.

Apron adalah daerah yang terletak didepan layer atau perseis di depan bingkai proscenium.

(23)

42

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.6 gambar panggung tampak depan

Ukuran Satuan

lebar 10

panjang 14

luas 140

(24)

43

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

3.6.2. Floor Plan Proscenium

Gambar 3.7 floor plan proscenium

(25)

44

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

3.7. Spesifikasi lampu untuk panggung pertunjukan

Pada dasarnya jenis bohlam lampu panggung ada tiga yaitu; tungsten, tungsten-halogen, dan discharge. Tungsten digunakan untuk lampu dibawah 1000 watt. Tungsten-halogen untuk lampu 1000 watt keatas. Sedangkan discharge adalah lampu yang hanya bias dioprasikan secara manual seperti lampu followspot.

EFISIENSI CAHAYA BERBAGAI LAMPU

No Jenis Lampu Umur Lampu Pencahayaan

(26)

45

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

Philip HPIT --- 80 s/d 83

Silvania Metalarc (USA) > 7500 80 s/d 100 EYE Multi Metal (Japan) > 9000 80 s/d 100

6 LAMPU

NATRIUM/SODIUM

Philip SON --- 100 s/d 118

General Electric (USA) > 15000 80 s/d 140 EYE Sunluc ACE (Japan) > 24000 80 s/d 138

Tabel 3.2 tabel efesiensi cahaya berbagai lampu

Sumber Asosiasi Propesional Elektrikal daerah Jawa Barat MATERI PENYEGARAN/PENGEMBANGAN AHLI MUDA ELEKTRIKAL

(27)

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1Kesimpulan

Untuk instalasi cahaya pada panggung pertunjukan tidak sama dengan instalasi cahaya pada umumnya karena tidak memakai standar intensitas penerangan. Jadi menggunakan standar khusus untuk panggung pertunjukan yang disesuaikan dengan kebutuhan pementasan itu sendiri. Intensitas penerangan diautr oleh dimmer yang di operasikan oleh operator tata cahaya, jadi ketika ada pementasan intesitas penerangan berubah – ubah sesuai dengan kebutuhan panggung. Untuk titik cahaya yang dibutuhkan tidak ada perhitungan standar karena disesuaikan dengan acara yang diselenggarakan, pementasan konser musik akan berbeda jumlah titik cahayanya dengan pementasan drama tari, dan juga akan berbeda dengan pementasan theater, dan seterusnya. Instalasi cahaya pada panggung pertunjukan STSI Bandung sudah memenuhi standar keamanan, untuk standar intensitas penerangan, jumlah titik cahaya, dan penempatan lampu disesuaikan dengan kebutuhan pementasan itu sendiri.

1.2Saran

(28)

70

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

AJ Watkins. (2004). Perhitungan Instalasi Listrik volume 2. Penerbit Erlangga

Arayana S, Bambang. (2013). Tata Teknik Pentas Menuju Seni Pertunjukan Yang Berkualitas. Bandung: Pelatihan Tata Pentas Seni Pertunjukan, BPKTKK DISPARBUD PROVINSI JAWA BARAT.

Badan Standarisasi Nasional SNI 04-0225-2000. (2000). Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000, Yayasan PUIL, Jakarta.

Gebookee. (2012). Perencanaan Instalasi Gedung Bertingkat, [Online]. Tersedia: http://www.gobookee.net/perencanaan -instalasi-listrik-gedung-bertingkat. [09 Juni 2013]

Hasbullah. (2009). Komponen Instalasi Listrik, [Online]. Tersedia: http://www.file.upi.edu.co.id [09 Juni 2013]

Hidayat K, Yayat. (2007). Pengantar Workshop Tata Cahaya. Bandung: Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung.

(29)

71

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

(30)

Bayu Banjar Purnama, 2014

STUDI INSTALASI CAHAYA PANGGUNG PERTUNJUKAN GEDUNG KESENIAN SUNAN AMBU STSI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

AJ Watkins. (2004). Perhitungan Instalasi Listrik volume 2. Penerbit Erlangga

Badan Standarisasi Nasional SNI 04-0225-2000. (2000). Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000, Yayasan PUIL, Jakarta.

Gebookee. (2012). Perencanaan Instalasi Gedung Bertingkat, [Online]. Tersedia: http://www.gobookee.net/perencanaan -instalasi-listrik-gedung-bertingkat. [09 Juni 2013]

Hasbullah. (2009). Komponen Instalasi Listrik, [Online]. Tersedia: http://www.file.upi.edu.co.id [09 Juni 2013]

Van Harten. P., E. Setiawan, Ir., 1980, Instalasi Arus Kuat 2, Jakarta

Ratnata, I Wayan. (2011). Bahan Ajar Mata Kuliah Teknik Instalasi Listrik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Hidayat K, Yayat. (2007). Pengantar Workshop Tata Cahaya. Bandung: Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung.

Gambar

Tabel 1.1 tabel jadwal kegiatan
Gambar 3.1 denah panggung pertunjukan
Gambar 3.2 Blok diagram
Gambar 3.4 gambar panggung tampak depan
+5

Referensi

Dokumen terkait