MAKALAH MANAJEMEN MUTU
AKREDITASI RUMAH SAKIT
DOSEN : Ivan Tinarbudi Gavinov, MT
Nama Kelompok 7 :
1. Ayuhandirah Surparwit 14.10.2164
2. Basirun
14.10.2166
3. Desak Intan Purnamasari 14.10.2168
4. Deviant Nurlita
14.10.2169
5. Nur Jamila
14.10.2188
6. Nur Wahyuni Atin
14.10.2189
D/KM/VI
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
KONSENTRASI SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAN REKAM MEDIS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SURYA GLOBAL
2013
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Akreditasi adalah pengakuan bahwa suatu institusi layanan kesehatan seperti rumah sakit telah memenuhi beberapa standar layanan kesehatan tertentu. Indosesia telah melakukan akreditasi rumah sakit umum melalui oleh departemen kesehatan. Pengukuran mutu prosfektif berfokus pada penilaian sumber daya, bukan pada kinerja layanan kesehatan. Namun pelaksanaan akreditasi tidaklah semudah yang kita bayangkan, untuk mencapai itu diperlikan kesiapan yang matang baik lingkungan , materil, personel dan manajemen. Oleh karena itu untuk mencapai tahapan akreditasi yang siap dan memadai diperlukan suatu pedoman sebagiai langkah-langkah dalam mempersiapkan diri menghadapi akreditasi.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud, sebagai bahan acuan dalam mempersiapkan rumah sakit menghadapi penilaian akreditasi
BAB II DASAR TEORI
A. TAHAP AKREDITASI
Tahap persiapan terdiri dari : 1. Persiapan
a. Membangun komitmen b. Menyiapkan personil c. Dokumen
d. Sarana dan lingkungan e. Assesment internal 2. Akreditasi
a. Pra assesment b. Assesment 3. Pemeliharaan
a. Menyediakan sarana (sekretariat akreditasi) b. Self assesment rutin
c. Pemutakiran data d. Evaluasi standar (revisi) e. Siap akreditasi
4. Akreditasi
Pada tahap persiapan ada beberapa hal menjadi point persiapan antara lain : a. Membangun komitmen
Membangun komitmendengan memperoleh dukungan dari seluruh personel rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul untuk mau maju dan berkembang kegiatan yang dapat dilakukan adalah
a) Sosialisasi tentang pelayanan prima menuju Indonesia sehat 2014 b) Pembuatan pedoman akreditasi
c) Motivasi
d) Apel, jam, dan rapat staf, rapat khusus. e) Menyiapkan spanduk, leaflet dan stiker b. Persiapan personel
a) Membentuk Pokja akreditasi (mampu, case,dan bertanggungjawab)
b) Mengirim personel mengikuti pelatihan, symposium, seminar, dan surveyor. c) Reward atau funishment
d) Comunication skill e) Atitude service c. Persiapan dokumen
a) Disesuaikan dengan standar dan parameter
b) Usahakan skor 5 dan mencerminkan PDCA Cad, program, laporan pelaksanaan, evaluasi, rekomendasi pemimpinan dan tindak lanjut
c) Dokumentasi proses penyusunan (revisi dokumen, daftar hadir, notulen, sprin, dan foto)
d) Menyiapkan dokumen bukti atau pendukung (rapi, teratur dan bermanfaat) d. Persiapan sarana
a) Peralatan medis (sertifikasi, kalibrasi dan pemeliharaan) b) Sarana penunjang umum (sertifikasi, ijin, pemeliharaan) c) Sarana pengendalian infeksi rumah sakit
e. Pemeliharaan a) Konsulidasi b) Pemeliharaan f. Akreditasi
Pra akreditasi (siap survey akreditasi)
1. Membuat surat kepada KARS siap untuk di surveyor 2. Menyiapkan biaya dan syarat min
3. Koordinasi dengan KARS tentang waktiu dan kepastian surveyor 4. Menyiapkan TOR assesment survey apsurveyor
5. Menyiapkan pendamping (smart dan customize) 6. Menyiapkan door to door service
7. Menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan (nyaman, multimedia, Isoma) 8. Menyiapkan paparan T/U hal-hal yang positif
Saat assesment KARS (Saat penilaian) 1. Entry breefing (kesan pertama) 2. Audit dokumen (rapih, mudah, tertib) 3. Wawancara (i’m ok, your’e ok) 4. Observasi (atur strategi)
5. Exit breefing (berkesan)
6. Kerjasama (antara pokja dan surveyor) Setelah assesment KARS (konsulidasi) 1. Evaluasi pelaksanaan akreditasi
2. Tindak lanjut atas rekomendasi surveyor 3. Bila perlu perbaikan lakukan pada kesempatan 4. Koordinasi penyerahan sertifikasi
BAB III PEMBAHASAN
Rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul merupakan salah satu rumah sakit tipe C di Yogyakarta. RS PKU Muhammadiyah Bantul memiliki standar pelayanan sebagai berikut:
I. Pelayanan Medis :
1. Pelayanan Gawat Darurat 24 jam 2. Pelayanan Rawat Inap 24 jam
3. Poliklinik Umum, Spesialis dan Sub Spesialis 4. Pelayanan Kamar Operasi 24 jam
5. Pelayanan Kamar Bersalin 24 jam
6. Pelayanan Perinatologi Resiko Tinggi (Peristi) 24 jam 7. Pelayanan ICU 24 jam
8. Home Care
9. General Medical Chek Up (GMC) dan Bebas Narkoba
10. Pelayanan Ambulance 118 dan PKU Disaster Medical Committee 11. Club Lansia
12. Club Diabetes II. Pelayanan Penunjang Medik
1. Pelayanan Rekam Medik 2. Pelayanan Farmasi 24 jam
3. Pelayanan Laboratorium klinik 24 jam 4. Pelayanan Fisioterapi
5. Pelayanan Radiologi 24 jam 6. Pelayanan Gizi 24 jam
7. Pelayanan Bimbingan Rohani Islam III. Pelayanan penunjang Lain
1. Pelayanan Administrasi
2. Pelayanan Rukti Jenazah 24 jam 3. Pelayanan Akte Kelahiran
4. Pelayanan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana 5. Pelayanan Customer Service
6. Pelayanan Pengamanan Rumah Sakit 7. Pelayanan Transportasi Rumah Sakit 8. Pelayanan Linen dan Binatu
9. Pelayanan K3 dan Sanitasi 10. Pelayanan Pemasaran dan Relasi 11. Pelayanan Diklat
12. Pelayanan Parkir 24 jam
Dilihat dari pelayanannya untuk bisa menjadi rumah sakit tipe B, masih kurang pada beberapa pelayanan.
Untuk pelayanan keperawatan dan kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan.
Pelayanan penunjang klinik terdiri dari perawatan intensif, pelayanan darah, gizi, farmasi, sterilisasi instrumen atau sterilisasi alat-alat dan rekam medik.
Pelayanan penunjang non klinik terdiri dari laundry, jasa boga, teknik dan pemeliharaan fasilitas, pengelolaan limbah, gedung, ambulance,komunikasi, pemulasaran jenazah, pemadam kebakaran, pengelolaan gas medik dan penampungan air bersih.
Oleh sebab itu Rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul harus memenuhi syarat-syarat standar pelayanan rumah sakit tipe B sebagaimana yang telah dijelaskan diatas.
Selain pelayanan yang telah dijelaskan diatas Rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul perlu juga memperhatikan kemampuan SDM dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Adapun cara meningkatkan kemampuan SDM sebagai berikut:
1. Memberikan reward dan punishment kepada setiap petugas
2. Memberikan kesejahteraan yang baik kepada petugas. Contoh: gaji, fasilitas aruransi kesehatan dan insentif atau bonus
3. Promosi jabatan dengan penilaian. 4. Training kepada SDM
5. Refreshing karyawan
Rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul harus melakukan indikator dan pemantauan layanan kesehatan. Sistem pemantauan merupakan subsistem yang sangat penting dari jaminan mutu layanan kesehatan. Adapaun ciri-ciri pemantauan yang efektif antara lain: 1. Pemantauan hanya dilakukan terhadap indikator kunci yang mengukur aspek mutu
organisasi yang terpenting, hanya mengumpulkan data yang mudah diinterprestasikan karena data yang memerlukan waktu analisi lama hanya menambah beban petugas kesehatan dan kemungkinan besar tidak menghasilkan informasi yang bermanfaat
2. Menghasilkan umpan balik yang tepat waktu sehingga dapat melakukan penyesuaina kinerja pekerjaan , petugas kesehtan memerlukan umpan balik yang tepat waktu
3. Kegiatan pemantauan yang dilakukan harus dapat menjawab pertanyaan mengapa harus dilakukan pemantauan, apa yang harus dipantau, dimana dan kapan yang harus dilakukan pemantauan, dan bagaimana pemantauan harus dilakukan.
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN
Rumah sakit umum tipe B harus mempunyai fasilitas dan beberapa pelayanan medik paling sedikit 4 pelayanan medik spesialis dasar, antara lain : Pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak, bedah, obsgyn . 4 pelayana spesialis penunjuang medik antara lain: terdiri dari pelayanan anestesiologi, radiologi, rehabilitasi medik dan patologi klinik. 8 pelayanan medik spesialis medik lainnya meliputi mata, THT, saraf, jantung dan pembuluh darah, kulit dan kelamin, kedokteran jiwa, paru, orthopedi, urologi, bedar saraf, bedah plastik dan kedokteran forensik. dan 2 pelayanan medik sub spesialis dasar antara lain bedah, penyakit dalam, kesehatan anak dan obsgyn.
B. SARAN