• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IKOR 1001873 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IKOR 1001873 Chapter3"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Khotibul Lutfi, 2014

HUBUNGAN ASUPAN GIZI DENGAN KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 SUKAGUMIWANG INDRAMAYU

Unipersitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini bertempat di SMA Negeri 1

Sukagumiwang yang bertalamat di Jl. By Pass Kertasemaya Km. 37 Kec.

Sukagumiwang Indramayu Telp. (0234) 7010240.

2. Populasi

Populasi dalam penelitian ini kepada siswa yang mengikuti

ekstrakurikuler olahraga di Sekolah Menengah Atas Negeri 1

Sukagumiwang yang terdiri dari 3 ekstrakurikuler olahraga yaitu: pencak

silat, basket, dan sepakbola. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

(Berdasarkan arsip ekstrakurikuler olahraga)

Siswa yang mengikuti Ekstrakurikuler Olahraga di SMAN 1 Sukagumiwang Tahun Ajaran 2013/2014

No Ekstrakurikuler Olahraga Jumlah Siswa

1 Pencak Silat 25

2 Sepakbola 23

3 Basket 20

Jumlah Total 68

Alasan pengambilan populasi pada ekstrakurikuler olahraga adalah

kondisi atau proses pembelajaran ekstrakurikuler olahraga bertujuan untuk

meningkatkan kualitas sehat jasmani siswa atau sebagai pembinaan untuk

bakat dan minat siswa agar menjadi atlet profesional. Siswa yang

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga ini kiranya sudah mengetahui

cara atau proses pelatihan untuk menjaga kesehatan atau meningkatkan

(2)

3. Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2012, hlm. 118). Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan teknik pengambilan sampling purposive. “Sampling

purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”

(Sugiyono, 2012, hlm. 124). Pertimbangan dalam menentukan sampel

pada penelitian ini yaitu siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler

olahraga yaitu siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga dua

kali dalam satu minggu. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah 45 orang siswa SMAN 1 Sukagumiwang yang mengikuti

ekstrakurikuler olahraga.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Keterangan:

X = Asupan Gizi Y = Kebugaran jasmani

r = hubungan asupan gizi dengan kebugaran jasmani

C. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan secara kuantitatif,

(3)

sebagai data yang kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik,

seperti yang dikatakan Sugiyono (2012, hlm. 13) bahwa: “metode ini

disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik”.

Pendekatan ini diterapkan karena pendekatan kuantitatif

memungkinkan pencatatan dan analisis data dalam bentuk angka atau

statistik.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini berfokus untuk melihat apakah terdapat hubungan yang

positif antara asupan gizi dengan kebugaran jasmani, maka untuk

menjawab rumusan masalah tersebut penulis melakukan penelitian

bersifat deskriptif korelasional. Nana Sudjana dan Ibrahim (2001, hlm.

77) menjelaskan metode penelitian deskriptif korelasional sebagai “studi

korelasi mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh

mana dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel

lain”.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen

(asupan gizi) dan variabel dependen (kebugaran jasmani).

2. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan penafsiran atau pengertian terhadap

judul, maka penulis memaparkan pembahasan yang diharapkan dapat

mengarah kepada penelitian yang efektif dan efisien. Oleh karena itu

penulis paparkan sebagai berikut:

a. Hubungan

Hubungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dimana

variabel bebas dalam penelitian yaitu “asupan gizi” berkorelasi

dengan variabel terikat yaitu “kebugaran jasmani”.

(4)

Gizi diartikan sebagai suatu proses organisme menggunakan

makanan yang dikonsumsi secara normal melalui pencernaan,

penerapan, transportasi, penyimpanan metabolisme dan pengeluaran

zat gizi untuk pempertahankan kehidupan, pertumbuhan, fungsi

normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga (Irianto, 2007,

hlm. 2). Asupan gizi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

jumlah (ukuran) dan keragaman zat gizi yang dikonsumsi sehari-hari

yang di ukur menggunakan metode food recall 24 jam selama dua

hari.

c. Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani adalah derajat sehat dinamis seseorang yang

merupakan kemampuan jasmani yang dasar untuk keberhasilan

pelaksanaan tugas yang harus dilaksanakan (Giriwijoyo, 2007, hlm.

43). Kebugaran Jasmani yang dimaksud dalam penelitian adalah

derajat sehat dinamis seseorang yang dapat melaksanakan tugas

dengan efisien tanpa lelah berlebih yang diukur menggunakan TKJI

(tes kebugaran jasmani indonesia).

d. Ekstrakurikuler Olahraga

Siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler olahraga adalah siswa

SMAN 1 Sukagumiwang Indramayu yang ikut serta dalam kegiatan

ekstrakurikuler olahraga yang terdapat disekolah tersebut.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat untuk mengukur dalam proses

penelitian. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 102) “Instrumen penelitian adalah

suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial

yang diamati. Jumlah instrumen yang digunakan tergantung pada variabel

yang akan diteliti”.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa

wawancara dan tes. Wawancara tidak tersetruktur adalah wawancara yang

bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

(5)

(Sugiyono, 2012, hlm. 197). Sedangkan tes, “tes merupakan suatu alat atau

prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam

suasana dengan cara lain dan aturan-aturan yang sudah ditentukan”

(Asukunto dalam Nurhasan dan Cholil, 2007, hlm. 3). Adapun instrumen

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Wawancara Data Demografis

Wawancara data demografis dalam penelitian ini berisi tentang

informasi nama, jenis kelamin, umur, tinggi badan dan berat badan, serta

kegiatan ekstrakurikuler olahraga yang diikuti.

2. Wawancara Asupan Gizi

Pertanyaan-pertanyaan dalam proses wawancara asupan gizi ini

berkenaan tentang keragaman makanan yang dikonsumsi, seberapa

banyak yang dikonsumsi, dan pemilihan makanan yang akan dikonsumsi

dengan menggunakan food recall 24 jam selama dua hari. Hal ini

didasari dengan pendapat Sanjur (dalam Supariasa dkk, 2012, hlm. 94)

yang mengungkapkan bahwa:

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minimal 2 kali recall 24 jam tanpa berturut-turut, dapat menghasilkan gamabaran asupan lebih optimal dan memberikan variasi yang lebih besar tentang intake harian individu.

Supariasa dkk (2012, hlm. 94) menambahkan bahwa:

Apabila pengukuran hanya dilakukan 1 kali (1 x 24 jam), maka data yang diperoleh kurang representatif untuk menggambarkan kebiasaan makanan individu. Oleh karena itu, recall 24 jam sebaiknya dilakukan berulang-ulang harinya tidak berturut-turut.

Untuk lebih jelasnya pertanyaan recall 24 jam bisa dilihat pada tabel

di bawah ini (tabel 3.2).

Tabel 3.2 Instrumen food recall 24 jam

(Supariasa dkk, 2012, hlm. 292)

Waktu makan Nama Masakan Bahan Makanan

(6)

URT g

Pagi/Jam

Siang/Jam

Malam/Jam

Langkah-langkah pelaksanaan food recall 24 jammenurut Supariasa dkk

(2012, hlm. 94-95):

 Petugas atau pewawancara menanyakan kembali dan mencatat semua makanan dan minuman yang dikonsumsi responden dalam ukuran

rumah tangga (URT) selama kurun waktu 24 jam yang lalu. Dalam

membantu reponden mengingat apa yang dimakan, perlu diberi

penjelasan waktu kegiatannya seperti waktu baru bangun, setelah

sembahyang, pulang dari sekolah/bekerja, sesudah tidur siang dan

sebagainya. Selain dari makanan utama, makanan kecil atau jajanan

juga dicatat. Termasuk makanan yang dimakan diluar rumah seperti di

restoran, di kantor, di rumah teman atau saudara. Untuk masyarakat

perkotaan konsumsi tablet yang mengandung vitamin dan mineral

juga dicatat serta adanya pemberian tablet besi atau kapsul vitamin A.

Petugas melakukan konversi dari URT ke dalam ukuran berat

(gram). Dalam menaksir/memperkirakan ke dalam ukuran berat

(gram) pewawancara menggunakan berbagai alat bantu seperti contoh

ukuran rumah tangga (piring, gelas, sendok, dan lain-lain) atau model

dari makanan (food model). Makanan yang dikonsumsi dapat dihitung

(7)

makanan yang akan dimakan berikut informasi tentang komposisi

makanan jadi.

 Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM).

 Membandingkan dengan Daftar Kecukupan Gizi yang dianjurkan (DKGA) atau Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk Indonesia.

3. Tes Kebugaran Jasmani

Tes kebugaran jasmani dalam penelitian ini menggunakan tes

kesegaran jasmani Indonesia untuk tingkat sekolah menengah atas dari

Nurhasan dan Cholil (2007, hlm. 120-123) dengan ketentuan nilai

validitas 0,72 dan nilai reliabilitas 0,92. Untuk butir-butir tesnya sebagai

berikut:

a. Lari cepat 60 meter.

Tujuan : Untuk mengukur kecepatan lari seseorang

Alat/fasilitas : 1) Lintasan lurus, rata, dan tidak licin, jarak antara

garis start dan finish 60 meter

2) Peluit

3) Stop watch

4) Bendera start dan tiang pancang

Pelaksanaan : subjek berdiri dibelakang garis strat dengan sikap

berdiri, aba-aba “ya” bersamaan stop watch

dijalankan subjek lari kedepan secepat mungkin

menempuh jarak 60 meter. Pada saat subjek

menyentuh/melewati garis finish stop watch

dihentikan, lalu catat perolehan waktunya. Untuk

lebih jelasnya mengenai pelaksanaan tes lari 60 meter

(8)

Gambar 3.1

Sikap Start Berdiri Pada Tes Lari Cepat

Kesempatan lari diulang bila : 1) Pelari mencuri strat

2) Pelari terganggu oleh pelari

lainnya

Skor : Skor dari hasil tes yaitu waktu yang dicapai oleh

pelari untuk menempuh jarak 60 meter. Waktu dicatat

sampai sepersepuluh detik. Jarak tempuh berdasarkan

kelompok umur dan jenis kelamin

Keterangan : Pencatatan waktu dalam satuan detik dengan satu

angka dibelakang koma.

Tabel 3.3 Penilaian Tes Lari Cepat Jarak 60 meter

16 - 19 tahun

Nilai

Putera Puteri

sd - 7.2" sd - 8.4" 5 7.3" - 8.3" 8.5" - 9.8" 4 8.4" - 9.6" 9.9" - 11.4" 3 9.7" - 11.0" 11.5" - 13.4" 2 11.1" - dst 13.5" - dst 1

(9)

Tujuan : Mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan

dan bahu

Alat/fasilitas : 1) Lantai yang rata dan bersih

2) Palang tunggal, yang tinggi rendahnya dapat

diatur sehingga subjek dapat bergantung

3) Stop watch

4) Formulir pencatatan hasil

Pelaksanaan : Subjek bergantung pada palang tunggal, sehingga

kepala, badan, dan tungkai lurus. Kedua tangan

dibuka selebar bahu dan keduanya lurus. Kemudian

subjek mengangkat tubuhnya, dengan

membengkokkan kedua lengan, sehingga dagu

menyentuh atau melewati palang tunggal, kemudian

kembali kesikap semula. Lakukan gerakan tersebut

secara berulang-ulang, tanpa istirahat selama 60

detik (lihat gambar 3.2).

Gambar 3.2

Sikap Badan Tes Angkat Tubuh

Penilian : Untuk penilaian tes ini bisa dilihat pada tabel

dibawah ini (tabel 3.4).

(10)

16 - 19 tahun

Nilai

Putera Puteri

19 keatas 41 keatas 5

14 - 18 22 - 40 4 9 - 13 10 - 21 3

5 - 8 3 - 9 2 0 - 4 0 - 2 1

c. Baring duduk 60 detik

Tujuan : Mengukur kukuatan dan daya tahan otot

Alat/fasilitas : 1) Lantai/lapangan rumput yang bersih

2) Stop watch

3) Formulir pencatatan hasil

4) Alat tulis

Pelaksanaan : Subjek berbaring diatas lantai/rumput. Kedua lutut

ditekuk 900. Kedua tangan dilipat dan diletakkan

dibelakang kepala dengan jari tangan saling

berkaitan dan kedua lengan menyentuh lantai. Salah

seorang teman subjek membantu memegang dan

menekan kedua pergelangan kaki, agar kaki subjek

tidak terangkat. Pada aba-aba “ya”. Subjek bergerak

mengambil sikap duduk, sehingga kedua sikunya

menyentuh paha, kemudian kembali kesikap semula.

Lakukan gerakan itu berulang-ulang cepat tanpa

istirahat dalam waktu 60 detik. Untuk lebih jelas

mengenai pelaksanaan tes baring duduk ini, dapat

(11)

Gambar 3.3

3) Kedua siku tidak menyentuh paha

Skor : Jumlah baring duduk yang dilakukan dengan benar

selama 60 detik. Setiap gerakan yang tidak benar

diberi angka 0 (nol).

Tabel 3.5 Penilaian Tes Baring Duduk

16 - 19 tahun

Alat/fasilitas :1) Dinding yang rata dan lantai yang rata dan cukup

luas

2) Papan berwarna gelap berukuran 30 x 150 cm,

berskala satuan ukuran sentimeter yang

digantungkan pada dinding, dengan ketinggian jarak

antara lantai dengan angka 0 (nol) pada papan skala

ukuran 150 cm.

(12)

4) Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis

Pelaksanaan : Subjek berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki,

papan dinding berada disamping tangan kiri atau

kanannya. Kemudian tangan yang berada dekat

dinding diangkat lurus keatas telapak tangan yang

berada dekat dinding diangkat lurus keatas telapak

tangan ditempelkan pada papan berskala, sehingga

meninggalkan bekas raihan jarinya. Kedua tangan

lurus berada disamping badan kemudian subjek

mengambil sikap awalan dengan membengkokkan

kedua lutut dan kedua tangan diayun kebelakang,

kemudian subjek meloncat setinggi mungkin sambil

menepuk papan berskala dengan tangan yang

terdekat dengan dinding, sehingga meninggalkan

bekas raihan pada papan berskala. Tanda ini

menampilkan raihan loncatan subjek tersebut.

Subjek diberi kesempatan sebanyak tiga kali

loncatan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada

gambar dibawah ini (gambar 3.4).

(13)

Sikap Tes Loncat Tegak

Skor : Ambil raihan yang tertinggi dari ketiga loncatan

tersebut, sebagai hasil tes loncat tegak. Hasil loncat

tegak diperoleh dengan cara hasil raihan tertinggi

dari salah satu loncatan tersebut dikurangi raihan

tanpa loncatan. Contoh: Ani tinggi raihan tanpa

e. Lari 1000 meter untuk putri dan 1200 meter untuk putra.

Tujuan : Mengukur daya tahan (cardio respiratory

endurence)

Alat/fasilitas : 1) Lapangan yang rata atau lintasan lari yang telah

diketahui panjangnya mudah untuk menentukan

jarak 1000 meter dan 1200 meter.

2) Bendera start dan tiang pancang

3) Peluit

4) Nomor dada

5) Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis

6) Tanda/garis untuk start dan finish

Pelaksanaan : Subjek berdiri dibelakang garis start. Pada aba-aba

(14)

siap lari. Pada aba-aba “ya” subjek lari menuju garis

finish, dengan menempuh jarak 1000 meter untuk

putri dan 1200 meter untuk putra. Bila ada subjek

mencuri start, maka subjek tersebut dapat

mengulangi tes tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar dibawah ini (gambar 3.5):

Gambar 3.5

Sikap Tes Lari 1000 meter (putri) dan 1200 meter (putra)

Skor : Hasil yang dicatat sebagai skor lari adalah waktu

yang dicapai dalam menempuh jarak yang sudah

ditentukan. Hasil dicatat sampai sepersepuluh detik.

Tabel 3.7 Penilaian Lari Jarak Jauh

16 - 19 tahun

Nilai

Putera Puteri

sd - 3’.06” sd - 3’.52” 5

3’.15” - 4’.25” 3’.63” - 4’.56” 4

4’.26” - 5’.12” 4’.57” - 5’.58” 3

5’.13” - 6’.33” 5’.59” - 7’.23” 2

6’.34” - keatas 7’.24 - keatas 1

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuisioner asupan gizi dan tes

(15)

pertama yang dilakukan adalah memeberi informasi kepada sampel bahwa

akan ada wawancara tentang asupan gizi dan melakukan tes kesegaran

jasmani kepada seluruh sampel. Kemudian peneliti melakukan wawancara

dengan para sampel dan memberikan tata cara melakukan tes kesegaran

jasmani.

Hasil wawancara asupan gizi ini berisikan tentang menu makanan, bahan

makanan, dan ukuran makanan yang dikonsumsi setiap harinya selama dua

hari. Standar penilaian dalam penelitian ini berdasarkan standar % Asupan

menurut Depkes RI tahun 1996 yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.8 Nilai Asupan Gizi (Anggraeni, 2012, hlm 81)

Diatas kebutuhan > 120%

Normal 90 - 119%

Defisit Ringan 80 - 89%

Defisit Sedang 70 - 79%

Defisit Berat < 70%

Pengumpulan data tes kebugaran jasmani Indonesia itu dengan cara

menjumlah nilai kelima butir tes yang sudah diterangkan diatas. Selanjutnya,

cocokkan hasil penjumlahan nilai tersebut dengan norma Tes Kesegaran

Jasmani Indonesia yang sudah tertera dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.9 Penilaian Kebugaran Jasmani

(Nurhasan dan Cholil, 2007, hlm. 128)

No Jumlah Nilai Klasifikasi

1 22 sampai 25 Baik Sekali

2 18 sampai 21 Baik

3 14 sampai 17 Sedang

4 10 sampai 13 Kurang

5 5 sampai 9 Kurang Sekali

(16)

Analisis data dan pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan

program SPSS versi 17 dengan level signifikansi 0,05 yaitu dengan

menggunakan analisis Korelasi untuk menentukan hipotesis apakah ada

hubungan yang positif antara asupan gizi dengan kebugaran jasmani dengan

tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif

Analisis penelitian ini menggunakan program microsoft exel.

2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data ini bertujuan untuk mengetahui data-data yang

sudah terkumpul itu berdistribusi normal atau tidak dan untuk

menentukan ke uji selanjutnya dengan hitungan statistik parametrik atau

non parametrik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan one sample

Kolmogorov Simirnov dengan menggunakan aplikasi SPSS 17 dengan

keputusan apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, maka

data tersebut tidak berdistribusi normal, dan sebaliknya apabila nilai

signifikansi > 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal.

3. Uji Korelasi

Berdasarkan hasil uji normalitas data, apabila data tersebut

berdistribusi normal maka perhitungan korelasi menggunakan analisis uji

parametrik dan apabila data tersebut tidak berdistribusi normal maka

perhitungan korelasi menggunakan analisis uji non parametrik. Jika data

berdistribusi normal peneliti akan melanjutkan perhitungan statistik

parametrik menggunakan rumus Pearson Korelasi Momen dan apabila

data tidak berdistribusi normal maka peneliti akan melanjutkan

perhitungan statistik non parametrik menggunakan Rank Spearman

korelasi. Kemudian hasil pengujian diinterprestasikan dengan kriteria

(17)

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

4. Uji Regresi

Uji ini untuk mengetahui seberapa besar hubungan antar variabel

yang telah diteliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat

bantu berupa SPSS 17.

H. Prosedur Penelitian

1. Persiapan

Menyusun serta konsultasi mengenai rancangan penelitian dengan

dosen pembimbing, baik dari pengumpulan materi maupun instrumen,

dan mengurus surat perizinan penelitian.

2. Tahap Pengumpulan Data

Mendata jumlah populasi yang akan dijadikan sampel,

selanjutnya mewawancara dan melakukan tes pada sampel serta

mengumpulkan hasil yang didapat.

3. Pengolahan Data

Melakukan pengolahan data dari hasil wawancara dan tes,

selanjutnya hasil pengolahan data dibuat penafsiran serta kesimpulan.

4. Tahap Pelaporan

Pada tahapan ini, kegiatan yang dilakukan yaitu: merumuskan

hasil penelitian, menyusun laporan dalam bentuk skripsi, dan laporan

skripsi diajukan kepada tim penguji.

I. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti terdapat keterbatasan, salah satunya yaitu

kurangnya fasilitas yang memadai dalam sekolah tersebut sehingga terdapat

kemungkinan bagi sampel kurang serius sehingga mempengaruhi penenilaian

saat mengikuti tes kebugaran jasmani. Selain itu, karena penelitian ini tidak

(18)

awal dalam ekstrakurikuler olahraga sehingga sampel masih banyak yang

Gambar

Tabel 3.1 Populasi Penelitian
Gambar 3.1 Sikap Start Berdiri Pada Tes Lari Cepat
Gambar 3.2 Sikap Badan Tes Angkat Tubuh
Tabel 3.5 Penilaian Tes Baring Duduk
+6

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.  Rizky

Gambar 1.1 Penilaian Reputasi perusahaan Sebagai GCG 6 Gambar 1.2 Citra PT.ASKES (persero) berdasarkan survey

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peranan sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku dalam intensi pembelian Samsung smart

 Membuat tanggapan tertulis tentang keunikan gagasan, corak ragam hias, bahan dasar dan teknik karya seni Tekstil nusantara.. Tes

ada 3% peserta askes yang memiliki anggapan bahwa citra dari perusahaan ini. masih dikatakan sangat

Pengumpulan data dilakukan melalui skala model likert, yang meliputi skala sikap terhadap Samsung smart TV, norma subjektif terhadap Samsung smart TV, persepsi

mengidentifikasi fungsi, bahan, alat, dan proses yang digunakan pada pembuatan karya rekayasa dari peraltan mekanik dan di wilayah setempat berdasarkan rasa ingin tahu dan

Selain itu penerapan media bantu pembelajaran software MatLab (Simulink) pada materi ajar gerbang logika dasar memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan