• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Perubahan Kadar Gula Darah pada Olahraga Aerobik dan Anaerobik di Garista Fitness Centre

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Perubahan Kadar Gula Darah pada Olahraga Aerobik dan Anaerobik di Garista Fitness Centre"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut American Diabetic Association (ADA) tahun 2003, diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi akibat sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Prevalensi diabetes melitus di dunia menurut World Health Organisation (WHO) pada tahun 2000 mencapai 171 juta jiwa dan diperkirakan akan menjadi 366 juta jiwa pada tahun 2030 dan diprediksi menjadi penyebab kematian nomor tujuh di dunia (WHO, 2013). Diabetes merupakan penyakit kronis, yang terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin, atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan sehingga menyebabkan peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah (WHO, 2013).

Kadar gula darah adalah jumlah glukosa yang terdapat didalam darah. Kadar gula ini juga disebut dengan kadar gula plasma. Kadar gula darah ini diukur dengan satuan milimol per liter (mmol/L). Kadar gula darah normal berkisar antara 4-8 mmol/L (Campbell, 2008). Menurut Sherwood (2001) gula darah merupakan satuan terkecil dari karbohidrat yang telah dimetabolisme didalam tubuh dan berada didalam darah. Yang mempengaruhi kadar gula darah adalah : asupan makanan (karbohidrat), pemecahan lipid, glikogen, asam amino, insulin, dan olahraga.

Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan fisik yang dapat meningkatkan kesegaran jasmani, karena dalam olahraga melibatkan sistem muskuloskeletal dan banyak sistem lainnya. Nilai olahraga bukan hanya untuk memelihara tubuh yang sehat melainkan juga untuk menyembuhkan tubuh yang tidak sehat. Latihan-latihan olahraga yang teratur dapat dimanfaatkan untuk menurunkan berat badan yang berlebihan juga mempunyai efek langsung menurunkan tekanan darah.

Olahraga merupakan aktivitas fisik yang teratur dalam jangka waktu dan intensitas tertentu, yang bertujuan menjaga tubuh agar selalu dalam keadaan sehat dan bugar. Latihan fisik dilakukan oleh otot secara teratur, berulang dan berkesinambungan. Olahraga terdiri dari olahraga aerobik dan olahraga anaerobik (Flora, 2012).

(2)

Olahraga aerobik adalah aktivitas fisik yang menggunakan energi ATP dari hasil fosforilase glikogen dan asam lemak bebas. Proses metabolisme tergantung dari ketersediaan oksigen. Olahraga anaerobik adalah aktivitas fisik yang dalam proses metabolisme pembentukan energi tidak menggunakan oksigen. Energi dihasilkan dari pembentukan ATP melalui sumber energi yang tidak menggunakan oksigen. Energi dihasilkan dari pembentukan ATP melalui sumber energi yang berasal dari kreatin fosfat dan glikogen (Astrand dkk, 2003).

Aktivitas fisik pada umumnya merupakan gabungan dari sistem aerobik dan anaerobik, akan tetapi porsi kedua sistem tersebut berbeda pada setiap cabang olahraga. Untuk cabang olahraga yang menuntut aktivitas fisik dengan intensitas tinggi dan waktu relatif singkat, misal lari sprint 400 m, sistem energi predominannya adalah anaerobik. Sebaliknya, pada cabang olaraga yang menuntut aktivitas fisik dengan intensitas rendah dan berlangsung relatif lama, misal jogging 1600 m, sistem predominannya adalah aerobik. Hal ini dikarenakan energi yang dibentuk dari metabolisme aerobik dan anaerobik di dalam sel merupakan suatu proses pembentukan energi yang berkesinambungan untuk aktivitas fisik yang juga berkesinambungan (Astrand, 2003).

Aktivitas fisik baik aerobik maupun anaerobik dapat mengakibatkan perubahan hemodinamik tubuh. Aktivitas fisik tidak hanya melibatkan fungsi kardiovaskuler dan adaptasi muskular tetapi juga menimbulkan perubahan respon endokrin. Hormon-hormon ini terlibat dalam mobilisasi dan degradasi substrat untuk energi (Mooren, 2005) yang mengakibatkan perubahan kadar gula darah.

Hasil penelitian yang dilakukan Diabetes Prevention Program di Amerika Serikat pada tahun 2013 menunjukan bahwa jutaan orang berisiko tinggi dapat menunda atau menghindari diabetes tipe 2 dengan kehilangan berat badan melalui aktivitas fisik secara teratur dan diet. Peserta yang diintervensi gaya hidupnya yang mendapat latihan fisik dan konseling diet dapat menurunkan resiko diabetes sampai 58 persen. Temuan tersebut berlaku untuk semua etnis dan jenis kelamin. Sedangkan penelitian lain yang dilakukan oleh Sheri R. Colberg, dkk dalam jurnal diabetes mengatakan aktivitas fisik seperti berjalan kaki menurunkan kadar glukosa darah paling kecil (-25,0 ± 42,4 mg/dL) dibandingkan dengan olahraga tidak spesifik (-33,5 ± 50,0 mg/dL), berlari/jogging (−40.1 ± 55.1 mg/dL),

bersepeda (−42.4 ± 48.8 mg/dL), olahraga dengan alat (−35.9 ± 48.8 mg/dL), dan menari (−37.4 ± 45.3 mg/dL,P < 0.05).

(3)

Berdasarkan penelusuran literatur yang telah dilakukan, peneliti belum banyak menemukan hasil penelitian tentang perubahan gula darah pada olahraga jenis aerobik dan olahraga jenis anaerobik. Selain itu, penelitian mengenai hubungan olahraga aerobik dan anaerobik dengan kadar gula darah jarang dilakukan. Untuk itu peneliti tertarik melakukan penelitian ini agar dapat mengetahui apakah ada perbedaan perubahan gula darah pada peserta yang melakukan olahraga aerobik dan anaerobik.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: Apakah terdapat perbedaan perubahan kadar gula darah (KGD) pada kelompok peserta yang melakukan olahraga aerobik dengan kelompok peserta yang melakukan olahraga anaerobik di Garista Fitness Centre Medan.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan perubahan kadar gula darah (KGD) pada responden yang melakukan olahraga aerobik dengan responden yang melakukan olahraga anaerobik di Garista Fitness Centre.

1.3.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan Kadar gula darah (KGD) pada peserta yang melakukan olahraga (aerobik dan anaerobik).

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Peserta

Memberi informasi kepada responden penelitian tentang perbedaan olahraga aerobik dan anaerobik terhadap perubahan kadar gula darah (KGD).

(4)

1.4.2. Bagi Peneliti

Dapat mengembangkan kemampuan di bidang penelitian serta mengasah kemampuan analisis peneliti. Dan dapat meningkatkan pengetahuan perubahan Kadar gula darah (KGD) pada peserta yang melakukan olahraga aerobik dan anaerobik

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai kadar gula darah sewaktu pada dewasa obesitas dan non obesitas di Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Metode

Perbedaan Pengaruh Senam Aerobik Dan Yoga Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien DM Tipe II Di Poliklinik Khusus Penyakit Dalam RSUP M... Belum ada penelitian yang

Adanya pengaruh latihan fisik: senam aerobik terhadap penurunan kadar gula darah ini disebabkan karena senam aerobik merupakan suatu proses yang sistematis dengan

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan pengaruh senam aerobik dan yoga terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien DM Tipe II.. Penelitian ini dilakukan di

Perbedaan Pengaruh Senam Aerobik Dan Yoga Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien DM Tipe II Di Poliklinik Khusus Penyakit Dalam

PERUBAHAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN LANJUT USIA YANG DIINDUKSI DENGAN ANESTESI

Olahraga aerobik seperti senam dapat memperlambat proses kemunduran dan penurunan kapasitas tersebut selain itu juga dapat menurunkan kadar gula darah puasa,

Olahraga aerobik seperti senam dapat memperlambat proses kemunduran dan penurunan kapasitas tersebut selain itu juga dapat menurunkan kadar gula darah puasa,