• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Protokol Pemenuhan Hak Pasien di Rumah Sakit Daerah Kabupaten Aceh Tamiang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Protokol Pemenuhan Hak Pasien di Rumah Sakit Daerah Kabupaten Aceh Tamiang"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

155

LAMPIRAN 1

INSTRUMEN PENELITIAN

155

(2)

Lampiran 1a PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN

Kepada Yth,

Sdr/Sdri ………….. Di Tempat

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan:

Nama : Fitri Elita

Nim : 147046016

Akan mengadakan penelitian dengan judul “Pengembangan Protokol Pemenuhan Hak Pasien di Rumah Sakit Kabupaten Aceh Tamiang”. Untuk maksud tersebut, peneliti memohon kesediaan saudara/saudari untuk berpartisipasi menjadi partisipan dalam penelitian ini.

Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan, kerahasiaan semua informasi akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas perhatian dan kesediaan saudara untuk berpartisipasi dalam penelitian ini saya ucapkan terima kasih.

Peneliti Fitri Elita

(3)

157

Lampiran 1b LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN

(Informed Consent)

Setelah memahami penjelasan tujuan penelitian dari saudara Fitri Elita, NIM: 147046016 mahasiswa program pascasarjana kekhususan administrasi keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, maka saya bersedia menjadi partisipan dalam penelitian yang akan dilakukan dengan judul “Pengembangan protokol pemenuhan hak pasien di Rumah Sakit Daerah Kabupaten Aceh Tamiang”.

Demikian persetujuan ini saya tandatangani dengan sukarela tanpa paksaan dari siapapun.

Karang Baru, 2016

Partisipan Peneliti

(……….) ( Fitri Elita )

(4)

Lampiran 1c BIODATA PARTISIPAN

Kode partisipan :

Umur :

Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2. perempuan

Status perkawinan : 1. Menikah 2. Belum menikah 3. Janda/duda

Pendidikan : 1. SD 2. SMP 3. SMU

4. D3 5. S1 6. Ners

Pekerjaan : 1. PNS 2. TNI/Polri 3. Wiraswasta/dll 4. Tenaga PDPK

Agama : 1. Islam 2. Kristen

Masa Kerja* : 1. < 5 tahun 2. > 5 tahun

Ket:

*: khusus untuk partisipan pegawai rumah sakit

(5)

159

Lampiran 1d Panduan In-depth interview

“Pengembangan Protokol Pemenuhan Hak Pasien di Rumah Sakit daerah Kabupaten Aceh Tamiang “

Pembukaan Saya mengucapkan terima kasih karena bapak/ibu sudah bersedia untuk meluangkan waktu untuk bertemu saya hari ini. Nama saya Fitri Elita Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan, saya akan mewawancarai bapak/ibu tentang pengalaman bapak/ibu mengenai pemenuhan hak pasien di rumah sakit Bapak/ibu. Untuk mengevaluasi keefektifan dari pemenuhan hak pasien di rumah sakit bapak/ibu dan informasi yang nantinya kita dapatkan menjadi masukan untuk perbaikan nantinya.

Wawancara ini kurang lebih berlangsung 1 jam. Saya akan merekam pembicaraan kita karena saya tidak menginginkan ada sesuatu yang terlewatkan dari komentar bapak/ibu. Disamping itu, saya juga akan membuat catatan selama wawancara berlangsung. Karena pembicaraan ini akan direkam, saya minta kesediaan bapak/ibu untuk berbicara dengan suara yang jelas, agar tidak ada komentar bapak/ibu yang terlewatkan.

Semua pembicaraan akan saya rahasiakan. Artinya, wawancara bapak/ibu hanya akan diketahui oleh anggota tim penelitian dan saya pastikan bahwa informasi yang bapak/ibu sampaikan tidak akan mengidentifikasi bapak/ibu sebagai partisipan penelitian. Mohon untuk bapak/ibu ingat, bahwa bapak/ibu boleh untuk tidak menceritakan sesuatu yang bapak/ibu tidak inginkan dan bapak/ibu dapat menghentikan wawancara kapan saja bapak/ibu inginkan.

Apakah ada yang ingin bapak/ibu tanyakan dari penjelasan saya tadi?

Apakah bapak/ibu bersedia untuk berpartisipasi dalam wawancara ini?

--- --- ---

Interviewee Saksi Tanggal

Pertanyaan 1. Menurut Bapak/ibu, apakah Rumah sakit daerah kabupaten Aceh Tamiang harus merumuskan protokol atau SPO pemenuhan hak pasien, mengapa?

2. Menurut anda, apa saja hak pasien yang harus dipenuhi oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang?.

(6)

3. Menurut anda, apa saja kendala yang dihadapi dalam pemenuhan hak pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang?.

4. Menurut anda, apa manfaat pemenuhan hak pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang?. Penutup Apakah ada lagi yang ingin bapak/ibu tambahkan?

Saya akan menganalisa informasi yang sudah bapak/ibu berikan dan saya akan membuat laporannya kurang dari satu bulan. Dan jika bapak/ibu tertarik saya akan memberikan hasil wawancara kita kepada bapak/ibu.

Terima kasih atas waktu yang telah bapak/ibu berikan kepada saya.

(7)

161

Lampiran 1e PANDUAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

TAHAP RECONNAISSANCE

PENGEMBANGAN PROTOKOL PEMENUHAN HAK PASIEN DI RUMAH SAKIT DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

Tanggal :……….

Tempat :……….

Jam Mulai :……….WIB

Jumlah Peserta :………

Pembukaan Memperkenalkan moderator, penerjemah dan pencatat.

Memperkenalkan topik penelitian:

Saya Fitri Elita mahasiswa program studi magister administrasi keperawatan, saya tertarik untuk mempelajari pemenuhan hak pasien di rumah sakit yang sedang saya geluti sekarang. Tujuan dari penelitian saya ini untuk menghasilkan protokol pemenuhan hak pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang. Saya akan meminta bapak/ibu untuk menjawab beberapa pertanyaan yang akan saya ajukan dan saya berharap bahwa jawaban Bapak/ibu akan memberikan sumbangan dalam peningkatan mutu rumah sakit. Diskusi kita akan berlangsung selama satu atau dua jam.

Semua pembicaraan akan saya rahasiakan. Artinya, wawancara bapak/ibu hanya akan diketahui oleh anggota tim penelitian dan saya pastikan bahwa informasi yang bapak/ibu sampaikan tidak akan mengidentifikasi bapak/ibu sebagai partisipan penelitian. Mohon untuk bapak/ibu ingat, bahwa bapak/ibu boleh untuk tidak menceritakan sesuatu yang bapak/ibu tidak inginkan dan bapak/ibu dapat menghentikan wawancara kapan saja bapak/ibu inginkan.

Apakah ada yang ingin bapak/ibu tanyakan dari

(8)

penjelasan saya tadi?

Apakah bapak/ibu bersedia untuk berpartisipasi dalam wawancara ini?

Pertanyaan 1. Menurut bapak ibu, apakah rumah sakit bapak ibu harus membuat protokol pemenuhan hak pasien, dapatkah bapak/ibu memberikan alasannya?

2. Menurut bapak/ibu coba ceritakan cara atau strategi apakah yang dapat dilakukan untuk merumuskan protokol pemenuhan hak pasien?

3. Menurut bapak/ibu apakah hak pasien yang harus dipenuhi oleh rumah sakit bapak/ibu? 4. Menurut bapak/ibu hal apa saja yang harus

dipersiapkan untuk mendukung penerapan protokol pemenuhan hak pasien?

5. Menurut bapak/ibu apa manfaatnya jika protokol pemenuhan hak pasien ini diterapkan di rumah sakit bapak/ibu?

Penutup Terima kasih atas waktu dan ide yang bapak/ibu berikan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih

(9)

163

Lampiran 1f PANDUAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) TAHAP REFLECTION

PENGEMBANGAN PROTOKOL PEMENUHAN HAK PASIEN DI RUMAH SAKIT DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

Tanggal :……….

Tempat :……….

Jam Mulai :……….WIB

Jumlah Peserta :………

Pembukaan Memperkenalkan moderator, penerjemah dan pencatat

Memperkenalkan topik penelitian:

Setelah dilakukan penelitian selama lebih kurang 2 bulan, maka hari ini kita akan membahas perkembangan hasil aplikasi protokol pemenuhan hak pasien yang telah dilaksanakan. Saya akan meminta bapak/ibu untuk menjawab beberapa pertanyaan yang akan saya ajukan dan saya berharap bahwa jawaban Bapak/ibu akan memberikan sumbangan dalam peningkatan mutu rumah sakit. Diskusi kita akan berlangsung selama satu atau dua jam.

Semua pembicaraan akan saya rahasiakan. Artinya, wawancara bapak/ibu hanya akan diketahui oleh anggota tim penelitian dan saya pastikan bahwa informasi yang bapak/ibu sampaikan tidak akan mengidentifikasi bapak/ibu sebagai partisipan penelitian. Mohon untuk bapak/ibu ingat, bahwa bapak/ibu boleh untuk tidak menceritakan sesuatu yang bapak/ibu tidak inginkan dan bapak/ibu dapat menghentikan wawancara kapan saja bapak/ibu inginkan.

Apakah ada yang ingin bapak/ibu tanyakan dari penjelasan saya tadi?

Apakah bapak/ibu bersedia untuk berpartisipasi dalam wawancara ini?.

Pertanyaan Pertama, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini:

(10)

1.Coba anda ceritakan, bagaimana persepsi anda setelah aplikasi protokol pemenuhan hak pasien yang telah dilaksanakan selama 2 bulan ini? 2.Menurut anda, apa manfaat yang diperoleh dari

penerapan protokol pemenuhan hak pasien yang telah dilaksanakan selama 2 bulan ini?

3.Menurut anda, apa kekurangan dalam melakukan aplikasi protokol pemenuhan hak pasien?

4.Menurut anda, apa kelebihan dari aplikasi protokol pemenuhan hak pasien?

5.Coba anda ceritakan, apa saja kendala dalam pengaplikasian protokol pemenuhan hak pasien? Penutup Apakah ada yang ingin bapak ibu tambahkan?

Terima kasih atas waktu dan ide yang bapak/ibu berikan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih

(11)

165

Lampiran 1g FIELD NOTE

Kode Partisipan:

Tempat Wawancara: Waktu Wawancara:

Mulai: Selesai: Suasana tempat saat akan dilakukan wawancara:

Gambaran partisipan saat dilakukan wawancara: a. Posisi:

b. Non verbal:

Gambaran respon partisipan selama wawancara berlangsung:

Gambaran suasana tempat selama wawancara berlangsung:

Respon partisipan saat terminasi:

(12)

Lampiran 1h PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth,

Sdr/Sdri ………….. Di Tempat

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan:

Nama : Fitri Elita

Nim : 147046016

Akan mengadakan penelitian dengan judul “Pengembangan Protokol Pemenuhan Hak Pasien di Rumah Sakit Kabupaten Aceh Tamiang”. Untuk maksud tersebut, peneliti memohon kesediaan saudara untuk berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini yaitu dengan bersedia melakukan pengisian kuesioner.

Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan, kerahasiaan semua informasi akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas perhatian dan kesediaan saudara untuk berpartisipasi dalam penelitian ini saya ucapkan terima kasih.

Peneliti Fitri Elita

(13)

167

Lampiran 1i LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(Informed Consent)

Setelah memahami penjelasan tujuan pengisian kuesioner dari saudara Fitri Elita, NIM: 147046016 mahasiswa program pascasarjana kekhususan administrasi keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, maka saya bersedia menjadi responden penelitian yang akan dilakukan dengan judul “Pengembangan protokol pemenuhan hak pasien di Rumah Sakit Daerah Kabupaten Aceh Tamiang”.

Demikian persetujuan ini saya tandatangani dengan sukarela tanpa paksaan dari siapapun.

Karang Baru, 2016

Partisipan Peneliti

(……….) ( Fitri Elita )

(14)

Lampiran 1j KUESIONER KEPUASAN PERAWAT

DALAM PEMENUHAN HAK PASIEN

PETUNJUK PENGISIAN

Dibawah ini terdapat pernyataan yang berkaitan dengan tingkat kepuasan saudara sebagai perawat. setiap pernyataan mempunyai empat kemungkinan jawaban, untuk itu saudara pilih salah satu jawaban yang paling mewakili dan sesuai dengan keadaan atau perasaan saudara secara jujur.

Caranya dengan memberi tanda (V) pada kolom yang sesuai dengan huruf yang saudara pilih. Huruf dibawah ini merupakan gambaran sikap saudara dan huruf tersebut identik dengan pernyataan sebagai berikut:

SP: Sangat puas P: Puas

TP: Tidak puas STP: sangat tidak puas

A. Karakteristik demografi Kode partisipan :

No Hal yang saya rasakan tentang: Rating scale

SP

2 Pemberian informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit 3 Pemberian informasi tentang hak pasien di

rumah sakit

4 Pemberian informasi tentang kewajiban pasien di rumah sakit

5 Pemberian layanan yang manusiawi 6 Pemberian layanan yang adil 7 Pemberian layanan yang jujur

8 Pemberian layanan tanpa diskriminasi

(15)

169

No Hal yang dirasakan Rating scale

SP P TP` STP

9 Layanan kesehatan yang sesuai dengan standar prosedur operasional

10 Layanan untuk pasien agar terhindar dari kerugian fisik

11 Layanan untuk pasien agar terhindar dari kerugian materi

12 Fasilitas pengaduan pelayanan di rumah sakit ini

16 Privasi/ kerahasiaan penyakit yang diderita pasien yang telah saya jelaskan

17 Informasi tata cara/prosedur tindakan medis yang telah saya jelaskan

18 Informasi tujuan tindakan medis yang telah saya jelaskan

19 Fasilitasi yang telah saya berikan bagi pasien agar memberikan persetujuan/ penolakan tindakan yang dilakukan

20 Fasilitasi pendampingan bagi keluarga pasien yang telah saya berikan

21 Kesempatan yang saya berikan kepada pasien untuk menjalankan ibadah sesuai agama

22 Keamanan pasien selama dalam perawatan 23 Keselamatan pasien selama dalam perawatan 24 Fasilitasi yang telah saya berikan kepada

pasien untuk memberikan usul/ saran/ perbaikan bagi Rumah Sakit ini

25 Fasilitasi yang telah saya berikan bagi pasien untuk menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai

26 Fasilitasi yang telah saya berikan bagi pasien untuk menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit

27 Fasilitasi yang telah saya berikan bagi pasien untuk mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit 28 Pemberian perencanaan pulang (discharge

planning) bagi pasien

(16)

Lampiran 1k KUESIONER KEPUASAN PASIEN

DALAM PEMENUHAN HAK PASIEN

PETUNJUK PENGISIAN

Dibawah ini terdapat pernyataan yang berkaitan dengan tingkat kepuasan saudara sebagai pasien. Setiap pernyataan mempunyai empat kemungkinan jawaban, untuk itu saudara pilih salah satu jawaban yang paling mewakili dan sesuai dengan keadaan atau perasaan saudara secara jujur.

Caranya dengan memberi tanda () pada kolom yang sesuai dengan huruf yang saudara pilih. Huruf dibawah ini merupakan gambaran sikap saudara dan huruf tersebut identik dengan pernyataan sebagai berikut:

SP : Sangat puas P : Puas

TP: tidak puas STP : sangat tidak puas A. Karakteristik demografi

Kode partisipan :

No Hal yang saya rasakan tentang: Dilakukan Tidak

Dilakukan 1 Sopan santun perawat

2 Pemberian informasi mengenai tata tertib/ peraturan yang berlaku di Rumah Sakit 3 Pemberian informasi tentang hak pasien di

rumah sakit

4 Pemberian informasi tentang kewajiban pasien di rumah sakit

5 Pemberian layanan yang manusiawi 6 Pemberian layanan yang adil 7 Pemberian layanan yang jujur

8 Pemberian layanan tanpa diskriminasi

9 Layanan kesehatan yang sesuai dengan standar prosedur operasional

10 Layanan untuk pasien agar terhindar dari kerugian fisik

(17)

171

No Hal yang saya rasakan tentang: Dilakukan Tidak

Dilakukan

12 Fasilitasi pengaduan pelayanan di rumah sakit ini

13 Fasilitasi untuk memilih dokter di Rumah Sakit

14 Fasilitasi untuk memilih kelas perawatan di Rumah Sakit

15 Fasilitasi konsultasi ke dokter lain 16 Privasi/ kerahasiaan penyakit saya

17 Informasi tata cara/ prosedur tindakan medis yang akan dilakukan kepada saya

18 Informasi tujuan tindakan medis yang akan dilakukan kepada saya

19 Fasilitasi bagi saya agar dapat memberikan persetujuan/ penolakan atas tindakan yang akan dilakukan

20 Fasilitasi pendampingan keluarga

21 Kesempatan untuk menjalankan ibadah sesuai agama saya

22 Keamanan saya selama dalam perawatan 23 Keselamatan saya selama dalam perawatan 24 Fasilitasi untuk memberi usul/ saran/

perbaikan atas Rumah Sakit

25 Fasilitasi untuk menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai

26 Fasilitasi untuk menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit

27 Fasilitasi untuk mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit

28 Pemberian perencanaan pulang(discharge

planning)

(18)

Lampiran 1l FORMAT OBSERVASI PROTOKOL PEMENUHAN HAK PASIEN

DI RUMAH SAKIT DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

Partisipan :

A Maintaining Belief 1 Mengucapkan salam

2 Memastikan identitas pasien 3 Melakukan kontrak dengan pasien 4 Memaparkan tujuan

5 Menciptakan suasana yang nyaman B Knowing

6 Menggali informasi dari pasien 7 Melakukan pengkajian

C Being With

8 Perawat menunjukkan dapat bekerjasama dengan klien

9 Memberikan informasi kepada pasien. D Doing for

10 Menanyakan kesediaan pasien. 11 Menjelaskan protocol secara rinci

12 Menjelaskan informasi tata tertib dan peraturan 13 Menjelaskan informasi hak dan kewajiban pasien 14 Menjelaskan hak memperoleh layanan yang

manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi 15 Menjelaskan hak memeproleh layanan yang

sesuai SPO

16 Menjelaskan hak memperoleh layanan yang efektif dan efisien

17 Menjelaskan hak mengajukan pengaduan

18 Menjelaskan hak untuk memilih dokter dan kelas perawatan

19 Menjelaskan hak meminta second opinion 20 Menjelaskan hak privasi

(19)

173

21 Menjelaskan hak mendapat informasi tentang penyakit

22 Menjelaskan hak persetujuan atau penolakan tindakan

23 Menjelaskan hak pendampingan keluarga 24 Menjelaskan hak untuk ibadah

25 Menjelaskan hak keamanan dan keselamatan 26 Menjelaskan hak untuk mengajukan saran

27 Menjelaskan hak untuk menolak pelayanan rohani

28 Menjelaskan hak menggugat RS

29 Menjelaskan hak untuk mengeluhkan pelayanan E Enabling

30 Memvalidasi semua informasi 31 Mengucapkan salam

(20)

Lampiran 1m LEMBAR OBSERVASI KUESIONER KINERJA PERAWAT

DALAM PEMENUHAN HAK PASIEN

PETUNJUK PENGISIAN

Berilah tanda (V) pada kolom yang sesuai dengan tindakan yang perawat lakukan di lembar observasi.

Observer: Observee: Tgl observasi:

No Hal yang observasi Dilakukan

Ya Tidak

1 Melayani dengan sopan santun

2 memberi informasi tata tertib dan peraturan di Rumah Sakit 3 memberikan informasi tentang hak pasien

4 memberikan informasi tentang kewajiban pasien 5 Melayani dengan manusiawi

6 Melayani dengan adil 7 Melayani dengan jujur 8 melayani tanpa diskriminasi

9 Melayani sesuai standar prosedur operasional 10 Melayani pasien agar terhindar dari kerugian fisik 11 Melayani pasien agar terhindar dari kerugian materi 12 memfasilitasi pengaduan pelayanan di rumah sakit 13 memfasilitasi untuk memilih dokter di Rumah Sakit

14 memfasilitasi untuk memilih kelas perawatan di Rumah Sakit 15 memfasilitasi konsultasi bagi pasien ke dokter lain

16 Menjaga privasi/ kerahasiaan penyakit pasien 17 Memberi informasi tata cara/prosedur tindakan medis 18 Memberi informasi tujuan tindakan medis

19 memfasilitasi pasien untuk memberikan persetujuan/ penolakan tindakan yang dilakukan

20 memfasilitasi pendampingan bagi keluarga pasien 21 Memberi kesempatan pasien menjalankan ibadah 22 Menjaga keamanan pasien

23 Menjaga keselamatan pasien

24 memfasilitasi pasien untuk memberi usul, saran, dan perbaikan atas Rumah Sakit

25 Memfasilitasi pasien untuk menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai

26 Memfasilitasi pasien untuk menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit

27 Memfasilitasi pasien untuk mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit 28 Memberikan perencanaan pulang

(21)

175

LAMPIRAN 2

BIODATA EXPERT

175

(22)

BIODATA EXPERT CONTENT VALIDIDITY

PANDUAN FGD, DAN PANDUAN IN-DEPTH INTERVIEW

1. Roymond H. Simamora., S.Kep., Ns., M.Kep

Staf Dosen Departemen Dasar dan Medikal Bedah Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

2. Liberta Lumbantoruan., S.Kp., M.Kep

Ketua Komite Keperawatan RSUP Haji Adam Malik Medan 3. Sabarina Sitepu, S.Kep., Ns., M.Kep

Case Manager RSUP Haji Adam Malik Medan.

(23)

177

BIODATA EXPERT CONTENT VALIDITY INDEX

LEMBAR OBSERVASI DAN KUESIONER

1. Roymond H. Simamora., S.Kep., Ns., M.Kep

Staf Dosen Departemen Dasar dan Medikal Bedah Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

2. Liberta Lumbantoruan., S.Kp., M.Kep

Ketua Komite Keperawatan RSUP Haji Adam Malik Medan 3. Sabarina Sitepu, S.Kep., Ns., M.Kep

Case Manager RSUP Haji Adam Malik Medan.

(24)

LAMPIRAN 3

IJIN PENELITIAN

178

(25)

179

(26)
(27)

181

(28)
(29)

183

(30)
(31)

185

(32)

LAMPIRAN 4

OUTCOME PENELITIAN

186

(33)

187

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH

TAMIANG

Jl. Kesehatan Kec. Karang Baru – 24476 Telp/Fax : 0641-332983 IGD : 0641 – 32115, e-mail : rs_tamiang@yahoo.co.id

(34)

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KABUPATEN ACEH TAMIANG

Jl. Kesehatan Kec. Karang Baru – 24476 Telp/Fax : 0641-332983 IGD : 0641 – 32115, e-mail : rs_tamiang@yahoo.co.id

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

NOMOR: TAHUN 2015 TENTANG

PEMBERIAN INFORMASI HAK DAN TANGGUNG JAWAB PASIEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, maka diperlukan penyelenggaraan Kebijakan Tentang Pemberian Informasi Hak dan Tanggung Jawab Pasien.

b. Bahwa agar pelayanan penyelenggaraan Kebijakan Tentang Pemberian Informasi Hak dan Tanggung Jawab Pasien dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang sebagai landasan bagi penyelenggaraan Kebijakan tentang Hak dan Tanggung Jawab Pasien dan Keluarga.

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.

(35)

189

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen tentang Rumah Sakit

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran

MEMUTUSKAN

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG KEBIJAKAN HAK DAN TANGGUNG JAWAB PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

Kesatu : Memberlakukan Kebijakan tentang Hak dan tanggung jawab pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang sebagaimana terlampir dalam keputusan ini

Kedua : Kebijakan Tentang Hak dan Tanggung Jawab Pasien ini dimaksudkan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang

Ketiga : Kebijakan Tentang Hak dan Tanggung Jawab Pasien ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ketentuan Direktur Rumah Sakit Keempat : Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam surat

keputusan ini akan diatur kemudian

Kelima : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini, akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya

(36)

Keenam : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Karang Baru Pada Tanggal : 2016 Direktur

RSUD Kabupaten Aceh Tamiang

IBNU AZIS, SKM

NIP. 19750625 199702 1 002

(37)

191

KATA PENGANTAR

Didalam penyelenggaraan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, maka perlu adanya panduan tentang Pemberian Informasi Hak dan Tanggung Jawab Pasien di Rumah Sakit. Panduan Pemberian Informasi Hak dan Tanggung Jawab Pasien diterapkan kepada semua petugas di Rumah Sakit.

Panduan ini merupakan buku panduan pelaksanaan tentang Pemberian Informasi Hak dan Tanggung Jawab Pasien di Rumah Sakit. Setiap Rumah Sakit didorong untuk meningkatkan pelayanan yang berkualitas untuk mempercepat proses penyembuhan pasien.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami mengajak semua yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang yang terkait dalam pelayanan di Rumah Sakit hendaknya mentaati ketentuan yang telah digariskan di dalam Pemberian Informasi Hak dan Tanggung Jawab Pasien di Rumah Sakit ini.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, semua pihak yang terlibat dan telah membantu terwujudnya Panduan Pemberian Informasi Hak dan Tanggung Jawab Pasien.

Karang Baru, 2016 Direktur

RSUD Kabupaten Aceh Tamiang

IBNU AZIS, SKM

NIP. 19740425 200212 2 001

(38)

KATA SAMBUTAN

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, Buku Panduan Pemberian Informasi Hak dan Tanggung Jawab Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang ini telah dapat tersusun.

Buku Panduan ini sebagai acuan pelaksanaan pelayanan Pemberian Informasi Hak dan Tanggung Jawab Pasien bagi semua petugas yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang dalam memberikan pelayanan di Rumah Sakit.

Dengan sudah diterimanya buku ini, Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang harus melaksanakan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Panduan Pemberian Informasi Hak dan Tanggung Jawab Pasien

Pada akhirnya penyelenggaraan Pemberian Informasi Hak dan Tanggung Jawab Pasien akan terselenggara dengan baik, bila para petugas Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang mempunyai motivasi serta kesadaran dan tanggung jawab dalam melaksanakan pelayanan di Rumah Sakit.

Karang Baru, 2016 Direktur

RSUD Kabupaten Aceh Tamiang

IBNU AZIS, SKM

NIP. 19740425 200212 2 002

(39)

193

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i Kata Sambutan ... ii DAFTAR ISI ... iii A.TUJUAN ... 1 B.DEFINISI ... 1 C.UNDANG-UNDANG HAK DAN TANGGUNG JAWAB PASIEN ... 1 D.INFORMED CONSENT ... 3 E.RUANG LINGKUP ... 5 F. TATA LAKSANA ... 5 G.DOKUMENTASI ... 6 DAFTAR PUSTAKA

(40)

PANDUAN PEMBERIAN INFORMASI HAK DAN TANGGUNG JAWAB/KEWAJIBAN PASIEN

A. TUJUAN

Sebagai proses pemberian informasi kepada pasien agar pasien memahami hak dan kewajibannya sebagai pasien dan bertindak berdasarkan haknya serta memahami tanggung jawab mereka dalam proses asuhan pengobatan/perawatan dengan bukti tertulis.

B. DEFINISI

1. Pengertian Hak Pasien

Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas.

Hak Pasien adalah suatu yang harus diperoleh oleh setiap pasien yang ada di Rumah Sakit maupun tempat pelayanan kesehatan lainnya yang diberikan oleh tenaga kesehatan.

2. Pengertian Kewajiban/Tanggung Jawab Pasien

Tanggung Jawab adalah kesadaran diri manusia terhadap semua tingkah laku dan perbuatan yang disengaja ataupun tidak disengaja.

C. UNDANG-UNDANG HAK DAN KEWAJIBAN/TANGGUNG JAWAB PASIEN

PASAL 32 UU NO. 44/2009 :

a) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit

b)Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiaban pasien

c) Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi d)Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standard prosedur

dan standard prosedur operasional

e) Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi

(41)

195

f) Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.

g) Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginan dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit

h) Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain (second opinion) yang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit

i) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya

j) Memperoleh informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternative tindakan, risiko komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan

k) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya

l) Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis

m)Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya

n) Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit

o)Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya

p)Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya

q)Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standard baik secara perdata ataupun pidana, dan

r) Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

PASAL 52 UU NO. 29/2004 :

Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai hak :

(42)

a) Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (3);

b)Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain;

c) Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis; d)Menolak tindakan medis;

e) Mendapatkan isi rekam medis;

PASAL 31 UU NO. 44/2009 :

Setiap pasien mempunyai Kewajiban/Tanggung Jawab :

a) Setiap pasien mempunyai kewajiban terhadap Rumah Sakit atas pelayanan yang diterimanya

b)Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban pasien diatur dengan Peraturan Menteri

PASAL 53 UU NO. 29/2004 :

Pasien dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai kewajiban :

a) Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya b)Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi

c) Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan, dan memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

D. INFORMED CONSENT

Kata consent berasal dari bahasa latin, consentio yang artinya persetujuan izin, menyetujui; atau pengertian yang lebih luas adalah memberi izin atau wewenang kepada seseorang untuk melakukan suatu informed consent (IC), dengan demikian suatu pernyataan setuju atau izin oleh pasien secara sadar, bebas dan rasional setelah memperoleh informasi yang dipahaminya dari tenaga kesehatan/dokter tentang penyakitnya. Harus di ingat bahwa yang terpenting adalah pemahaman oleh pasien.

(43)

197

Pengertian lain yaitu informed Consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien (orang tua / wali/ suami / orang yang berhak mewakilinya ) kepada tenaga kesehatan / dokter untuk dilakukan tindakan medis yang bertujuan untuk kesembuhan penyakit yang dideritanya. Informed consent berarti pernyataan kesediaan atau penolakan setelah mendapat informasi secukupnya.

Jay Katz mengemukakan falsafah dasar informed consent yaitu pada hakikatnya suatu keputusan pemberian pengobatan atas pasien harus terjadi secara kolaboratif (kerjasama) antara tenaga kesehatan/dokter dan pasien serta bukan semata-mata keputusan sepihak. Dengan demikian, informed consent mengandung 2 unsur utama, yakni sukarela (voluntariness) dan memahami (understanding).

Ada 2 bentuk Informed Consent, yaitu :

1. Tersirat atau dianggap telah diberikan (Implied Consent) a. Keadaan normal

b. Keadaan darurat

2. Dinyatakan (Expressed Consent) a. Lisan (Oral)

b. Tulisan (Written)

Implied Consent adalah persetujuan yang diberikan pasien secara tersirat, tanpa pernyataan tegas. Isyarat persetujuan ini ditangkap dokter dari sikap dan tindakan pasien. Umumnya tindakan dokter disini adalah tindakan yang biasa dilakukan atau sudah diketahui umum.

Implied Consent bentuk lain adalah bila pasien dalam keadaan gawat darurat (emergency) sedang dokter memerlukan tindakan segera, sementara pasien dalam keadaan tidak bisa memberikan persetujuan dan keluarganya pun tidak ditempat maka dokter dapat melakukan tindakan medik terbaik menurut dokter (Permenkes No. 585 tahun 1989, pasal 11). Jenis persetujuan ini disebut sebagai Presumed Consent, artinya bila pasien dalam keadaan sadar, dianggap akan menyetujui tindakan yang akan dilakukan dokter.

Expressed Consent adalah persetujuan yang dinyatakan secara lisan atau tulisan, bila yang akan dilakukan lebih dari prosedur pemeriksaan dan tindakan yang biasa.

(44)

Dalam keadaan demikian sebaiknya kepada pasien disampaikan terlebih dahulu tindakan apa yang akan dilakukan supaya tidak sampai terjadi salah pengertian.

1)Informasi

Dalam Permenkes No. 585 tahun 1989 tentang Informed Consent dinyatakan bahwa dokter harus menyampaikan informasi atau penjelasan kepada pasien/keluarga diminta atau tidak diminta, jadi informasi harus disampaikan. Informasi tersebut meliputi informasi mengenai apa (what) yang perlu disampaikan, kapan disampaikan (when), siapa yang harus menyampaikan (who), dan informasi yang mana (which) yang perlu disampaikan.

2)Persetujuan

The Medical Denfence Union dalam bukunya Medicolegal Issues in Clinical Practice, menyatakan bahwa ada 5 syarat yang harus dipenuhi untuk sahnya Informed Consent, yaitu :

a) Diberikan secara bebas

b)Diberikan oleh orang yang sanggup membuat perjanjian

c) Telah dijelaskan bentuk tindakan yang akan dilakukan sehingga pasien dapat memahami tindakan itu perlu dilakukan

d)Mengenai sesuatu hal yang khas

e) Tindakan itu juga dilakukan pada situasi yang sama 3)Penolakan

Seperti dikemukakan pada bagian awal, tidak selamanya pasien atau keluarga setuju dengan tindakan medic yang akan dilakukan dokter. Dalam situasi demikian kalangan dokter maupun kalangan kesehatan lainnya harus memahami bahwa pasien atau keluarga mempunyai hak menolak usul tindakan yang akan dilakukan, ini disebut sebagai Informed Refusal.

Tidak ada hak dokter yang dapat memaks pasien mengikuti anjuran, walaupun dokter menganggap penolakan bias berakibat gawat atau kematian pada pasien.

(45)

199

Bila dokter gagal dalam meyakinkan pasien pada alternative tindakan yang diperlukan, maka untuk keamanan dikemudian hari, sebaiknya dokter atau rumah sakit meminta pasien atau keluarga menandatangani surat penolakan terhadap anjuran tindakan medic yang diperlukan.

E.RUANG LINGKUP 1. Pasien

2. Keluarga Pasien 3. Unit Rawat Inap 4. Unit Gawat Darurat 5. Pimpinan RS

6. Staf Pelayanan Pasien (CS, Security) 7. Kepala Bidang Pelayanan Medis 8. Kepala Bidang Keperawatan

F. TATA LAKSANA

1. Ucapkan salam “Selamat Pagi Bapak/Ibu, maaf Pak/Bu, perkenalkan saya

(Nama, Perawat, Ruang) yang berdinas pada hari ini akan menjelaskan dan member informasi Hak dan Tanggung jawab pasien”

2. Perkenalkan diri dan jelaskan tugas serta peran petugas (Dokter, Perawat,

Bidan dan Pemberi Informasi)

3. Pastikan Identitas pasien “Maaf sebelumnya, ini dengan keluarga pasien atas

nama siapa? Setelah keluarga menjawab “Oo benar Ibu kami jelaskan kembali ya identitas pasien (Nama, Umur, Alamat)”

4. Ciptakan suasana yang nyaman (Ruangan Stasiun Perawat dan Ruang

Pemberian Informasi)

5. Petugas memberikan lembar informasi tertulis tentang hak dan tanggung jawab pasien yang sudah tersedia “Maaf Bapak/Ibu, ini ada lembaran informasi

tentang hak dan tanggung jawab pasien, silahkan dibaca dan dimengerti terlebih dahulu”.

(46)

6. Bila tidak ada yang ditanyakan kembali, pasien atau keluarga menandatangani lembar formulir informasi hak dan tanggung jawab pasien yang telah dijelaskan.

7. Ucapkan Salam “Terima Kasih”

G. DOKUMENTASI

(sesuai Pasal 32 UU No. 44 Tahun 2009)

1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit

2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiaban pasien

3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi 4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standard

prosedur dan standard prosedur operasional

5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi

6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.

7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginan dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit

8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain (second opinion) yang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit

9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya

10.Memperoleh informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternative tindakan, risiko komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan

11.Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya

12.Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis

(47)

201

13.Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya

14.Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit

15.Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya

16.Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya

17.Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standard baik secara perdata ataupun pidana, dan

18.Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standard pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Hal-hal yang menjadi kewajiban Pasien/Keluarga adalah :

1. Memberikan Informasi yang benar, jelas dan jujur tentang masalah kesehatannya

2. Mengetahui kewajibannya dan tanggung jawab pasien dan keluarga 3. Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti

4. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan

5. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan Rumah Sakit 6. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 7. Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

(48)

DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah, M. J., & Amir, A. (2012). Etika kedokteran dan hukum kesehatan. Jakarta: EGC.

Kementerian kesehatan. (2009). Undang-Undang No. 44 tentang rumah sakit. Jakarta: Depkes RI.

Komisi Akreditasi Rumah Sakit. (2012). Instrumen akreditasi rumah sakit standar akreditasi versi 2012. Jakarta: KARS.

(49)

203

RUM AH SAKIT UM UM DAERAH

KABUPATEN ACEH TAM IANG

Jl. Kesehatan Kec. Karang Baru – 24476 Telp/ Fax : 0641-332983

IGD : 0641 – 32115, e-mail : rs_tamiang@ yahoo.co.id

(50)

Daftar lsi

5

Kata Sambutan

6

Kata Pengantar

7

Latar Belakang Penyusunan Modul

8

Pendahuluan

10

Kerangka Acuan dan Jadwal

13

Metode

14

Jadwal

17

Materi

Panduan pemberian informasi hak dan tanggung

jawab/kewajiban pasien

18

ngaj ar i n per awat kit a t ent ang hak dan keaj iban pasi en

(51)

205

Salah satu pilar penting p eningkatan kualitas kesehatan bagi

masyarakat Indonesia adalah penjaminan kemampuan t enaga kesehat an dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang prima. Di berbagai lini

pelayanan kesehatan, h ak p asien menjadi p erhatian utama. M engingat

sistem pelayanan kesehatan yang kompleks, kemungkinan terjadinya kesalahan yang dapat mempengaruhi keselamatan pasien sangat besar.

Pendidikan dan p elatihan berkualitas bagi profesi kesehatan perlu

menjamin pencapaian kemampuan terkait hak pasien, karena mereka inilah penyedia pelayanan kesehatan untuk masa yang akan datang.

Pengembangan modul pelatihan pemberian informasi hak pasien di

rumah sakit perlu ditindaklanjuti dengan pengembang an kemampuan

t enaga kesehatan sehingga mampu m enjadi narasumber, fasilitator, dan

pemberi t eladan dalam p enerapan hak pasien di berbag ai lini pelayanan kesehatan, bagi profesi kesehatan masa depan. Hanya m elalui pendidikan,

pelatihan dan evaluasi hasil pembelajaran secara berkesinambungan,

seluruh kemampuan terkait hak pasien dapat dijamin pencapaiannya.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang

menyambut gembira tersusunnya M odul Pelatihan untuk pemb erian informasi hak pasien ini. M odul ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara

luas dalam mempersiapkan profesi kesehatan untuk terlibat dalam pendidikan dan pelatihan pemb erian informasi hak pasien. Penghargaan

dan apresiasi disampaikan pada Kolaborasi tim pokja Hak Pasien dan

Keluarga (HPK) Rumah Sakit Daerah Kabupat en Aceh Tamiang d an

p eneliti dari M agist er Administrasi Keperawatan Fakultas Keperawat an

USU yang telah m enginisiasi rangkaian diskusi dan perumusan materi yang dapat dimanfaatkan unt uk integrasi pengembangan modul pelatihan

pemberian info rmasi hak pasien. Langkah strategis ini mening katkan

(52)

ket erkaitan dan peran sert a bidang pendidikan dalam peningkat an kualitas

pelayanan kesehatan.

Ibnu Azis

Direktur Ru m a h Sak i t U m u m D aer ah Kab u p at e n A c eh Tam i a n g

(53)

207

Segala puji ke hadirat Allah SWT atas terwujudnya M odul Pelatihan

untuk Pelatih pemberian inform asi hak pasien ini. M odul ini m erupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh kegiatan Kolaborasi peneliti dari

Program M agister Administrasi Keperawatan Fakultas Keperawatan USU

dan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupat en Aceh Tam iang

Ide penyusunan buku modul ini mengemuka dari kebutuhan

bersam a unt uk m endapatkan bahan bacaan dan petunjuk pelaksanaan sebuah p elatihan untuk p elatih p e m b e r i a n i n f o r m a si h a k p a si e n .

Kegiatan ini menimbulkan keinginan m embakukan M odul Pelatihan untuk Pelatih p em berian info rmasi Hak p asien sehingga dapat dengan mudah

menjadi rujukan rum ah sakit yang ingin m elaksanakan pelatihan serupa di

ruangan masing-masing.

Proses p enyusunan dapat berlangsung berkat komitm en

narasumb er. Apresiasi setinggi-tingginya diberikan kepada semua pihak yang terlibat. M eskipun telah dibuat dengan proses yang cukup panjang

dan dilengkapi rujukan yang cukup ekst ensif, buku modul ini memerlukan

banyak masukan. Untuk itu selain b erharap buku modul ini dapat m enjadi

rujukan dan bahkan panduan yang dapat diterima, kami mengharapkan kritik dan saran membangun dari semua pihak. Atas kesediaan untuk

memanfaatkan keb eradaan buku modul ini kami menghaturkan banyak

terima kasih. Semoga budaya p emberian informasi hak pasien makin melekat pada pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh

Tamiang.

Halimah

Kabid Keperawatan dan Ketua Tim Pokja HPK Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang

(54)

Dalam beb erapa tahun terakhir, Hak Pasien d an

Keluarga m enjadi perhatian khusus dalam konteks pelayanan kesehatan di rumah sakit . Penerapan hak

pasien dan keluarga merupakan salah satu amanat dari

UU Perumahsakitan tahun 2009. Akreditasi rum ah sakit di Indonesia t elah mem asukkan penerapan hak p asien

dan keluarga di seluruh lini baik sistem, manajemen,

dan sumber daya manusia sebagai penilaian penting

dalam p enentuan standar mutu di rumah sakit. Selain pelayanan kesehatan di rumah sakit, masyarakat di

Indonesia juga m emp eroleh pelayanan kesehatan

primer di pusat kesehatan masyarakat, praktik pribadi dan setting pelayanan kesehatan primer yang lain.

Kolaborasi p endidikan antara peneliti dari program Magister

Adm,inistrasi Keperawatan FKEP USU dan tim pokja HPK RSUD Kabupaten Aceh

Tamiang telah berhasil membuat modul pelatihan untuk pelatih pemberian informasi hak pasien di rumah sakit. yang diikuti oleh tenag a kesehatan di

rumah sakit. Pelatihan untuk Perawat dalam pemberian informasi hak

pasien dalam kegiatan kolaborasi pendidikan diharapkan berperan p enting

dalam meningkatkan pemahaman staf t erhadap hak pasien dan

memperkenalkan cara mengintegrasikan konsep tersebut dalam

mengajarkannya ke t enaga kesehat an di rumah sakit . Pelatihan yang diselenggarakan tersebut berfokus pada perawat di rumah sakit.

Stret ching dulu ah sambil pelatihan pemberian informasi hak pasien

(55)

209

Penerapan konsep hak pasien melibatkan program

berkesinambungan untuk m emperbaiki sistem manajem en, budaya dan perilaku penyedia pelayanan kesehatan dan kesadaran pasien dan

keluarg anya. Profesi kesehatan saat ini adalah tenaga kesehatan masa depan. M engingat bahwa hak pasien m enjadi aspek penting dalam

peningkatan kualitas p elayanan kesehatan, dan bahwa sumber daya

manusia mem egang peranan m endasar dalam peningkatan kualitas tersebut, peng embangan kemampuan pemberian informasi hak pasien

dalam pendidikan perawat menjadi sangat strategis.

Sehubungan dengan hal tersebut, penerapan p emberian inform asi

hak pasien di seluruh lini layanan kesehatan dan pembekalan staf terkait perlu dipikirkan lebih lanjut. Dengan demikian, saat kebijakan dan regulasi

terkait pemberian inform asi hak pasien ditet apkan oleh Kementerian

Kesehatan, telah ada sejumlah t enaga kesehat an yang memahami konsep

h a k p a s i e n dan siap berpartisipasi dalam implem entasi dan pengembangan budaya penerapan hak pasien.

Dalam perjalanannya, diketahui pada layanan di rumah sakit belum

ada modul pelatihan serup a, yang berguna sebagai panduan pelatihan

tenaga kesehatan dalam pemberian informasi hak pasien. Dengan tujuan

sem akin memperluas penggunaan modul ini, agar kebermanfaatannya dirasakan di semua lini layanan kesehatan, terutama dalam upaya melatih

perawat, M odul Pelatihan untuk pem berian inform asi hak pasien ini pun

dibuat lebih umum, dan menyajikan ringkasan dengan beberapa ilustrasi untuk menyegarkan pembaca. Diharapkan modul ini menjadi pilihan utam a

panduan melakukan pelatihan p em berian inform asi hak pasien di seluruh lini layanan kesehatan di rumah sakit.

(56)

Konsep hak asasi manusia salah satunya adalah konsep tent ang hak

pasien, artinya hak pasien m erupakan bagian integral d ari hak asasi

manusia. Hak pasien berasal dari kerangka berfikir pasien, dan diterapkan di

seluruh pelayanan kesehatan. Konsep hak pasien dalam asuhan pasien

berhubungan d engan penerapan prinsip hak pasien dalam konteks asuhan

pasien. Prinsip-prinsip hak pasien yang berlaku untuk perawatan pasien

mencakup hak untuk standar kesehatan tertinggi, yang mencakup jaminan

positif dalam kesehatan, serta hak-hak sipil dan politik mulai dari hak pasien

untuk bebas dari perlakuan tidak manusiawi hingg a m emiliki keamanan diri.

Prinsip yang berkemb ang dari hak pasien dilatarbelakangi oleh seringnya

terjadi p elanggaran hak asasi pasien dalam pelayanan kesehatan (Cohen &

Ezer, 2013).

Pelanggaran hak p asien dilatarb elakangi oleh kuat tidaknya rasa

tanggung jawab dari pemberi p elayanan kesehatan. Terkait tentang

tanggung jawab dalam pem enuhan hak pasien di rumah sakit, pemb eri

pelayanan yang m empunyai tangggung jawab lebih besar ad alah perawat

dibandingkan d engan dokt er dan bidan (Ozdemir, Can, Ergonen, Hilal,

Onder, & M eral, 2009). M enurut M erakou, Vorgia, Papadatos, dan

Kremastinou (2001), pemberi pelayanan yang harus melindungi dan

menyamp aikan hak pasien di Rumah Sakit ad alah perawat, karena perawat

selalu ada di dekat pasien. Hal tersebut dikarenakan perawat b ertugas

memberi pelayanan kepada pasien selama 24 jam p enuh, sehingga

hubungan ant ara pasien dan perawat menjadi leb ih dekat. Oleh karena itu,

perawat dalam bertugas harus dapat m emenuhi dan m engimplementasikan

hak pasien (Ozdemir, Can, Ergonen, Hilal, Onder, & M eral, 2009). Untuk

(57)

211

mem enuhi dan m engimplementasikan hak pasien, dibutuhkan kesadaran

dari perawat meng enai hak yang dibutuhkan oleh pasien (Heidari,

Ahmadpour, & Boughlou, 2014).

Rumah sakit bertanggung jawab untuk memb erikan proses yang

mendukung hak pasien selama dalam pelayanan. Peraturan dan

Undang-undang yang ditelah ditetapkan oleh p em erint ah mengenai hak pasien

seb agai penerim a asuhan m engharuskan perawat memahami d an

menerima hak asasi pasien tersebut (KARS, 2012). Oleh karena itu, jika

rumah sakit tidak mem enuhi hak asasi pasien, akan memberikan dampak

hukum t ertentu bagi rumah sakit dan bagi perawat (Sudrajat, Irawaty, &

M ustikasari, 2013).

M engadopsi pernyataan tentang hak pasien bag i rumah sakit dari

Undang-undang atau pernyataan hak pasien (patients bill of rights) akan

memudahkan rumah sakit mengukur hak pasien secara umum, namun

masalah yang sangat serius adalah b agaimana mengimplem entasikan d an

menyesuaikan hak pasien dalam prakt ik pelayanan kesehatan di rum ah

sakit (Parsapoor, Bagheri, & Larijani, 2014). Hak p asien yang harus dipenuhi

oleh rumah sakit m enurut Undang-Undang No. 44 tahun 2009 pasal 32

adalah: 1) M emperoleh informasi m engenai tata tertib dan p eraturan yang

berlaku di Rumah Sakit, 2) memperoleh info rmasi tentang hak dan

kewajib an pasien, 3) memp eroleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan

tanpa diskriminasi, 4) m emperoleh layanan kesehatan yang b ermut u sesuai

dengan standar prosedur dan standar prosedur operasional, 5)

memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari

kerugian fisik dan materi, 6) m engajukan p engaduan atas kualitas

pelayanan yang didap atkan, 7) m emilih dokter d an kelas perawatan sesuai

dengan keinginan dan p eraturan yang berlaku di Rumah Sakit, 8) m emint a

konsultasi tentang penyakit yang diderita pasien kepad a dokter lain (second

opinion) yang mempunyai Surat Ijin Prakt ek (SIP) baik didalam m aupun di

(58)

luar Rumah Sakit, 9) m endapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang

diderita termasuk data-data m edis pasien, 10) mendapat informasi yang

meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan m edis,

alternatif tindakan, risiko komplikasi yang mung kin terjad i, dan prognosis

terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan, 11)

memberikan persetujuan atau menolak atas tind akan yang akan d ilakukan

oleh tenaga kesehatan terhadap p enyakit yang diderita pasien, 12)

didampingi keluarga d alam keadaan kritis, 13) m enjalankan ibadah sesuai

agama atau kepercayaan yang dianut selama hal itu tidak m engganggu

pasien lainnya, 14) m emp eroleh keam anan dan keselamatan diri pasien

selam a dalam perawatan di Rumah Sakit, 15) meng ajukan usul, saran,

perbaikan atas p erlakuan Rumah Sakit t erhadap diri pasien, 16) m enolak

pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agam a dan

kepercayaan yang dianut pasien, 17) menggugat dan/ atau menuntut

Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang

tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana, dan 18)

meng eluhkan pelayanan Rumah Sakit yang t idak sesuai dengan st andar

pelayanan m elalui m edia cetak dan elektronik sesuai dengan ketenetuan

peraturan perundang-undangan.

Tujuan hak asasi pasien merupakan suatu hal yang esensial untuk

mening kat kan asuhan pasien (M acDonald, Parsons, & Vent ers, 2013).

Pemb erian asuhan yang manusiawi dan bermoral akan memberikan

dampak terhadap kepuasan pasien. Kepuasan pasien m erupakan indikator

penting dari keefekt ifan, produktifitas, dan kualitas kinerja perawat, dan hal

tersebut memperlihat kan bahwa rumah sakit ko mpetitif dan memiliki daya

saing (Abedi, Azim ehr, Rostami, & M ohammadi, 2012). Fenom ena

perkembangan pemenuhan hak pasien dalam pelayanan kesehatan

terutama di rumah sakit hampir di seluruh dunia menjadi salah satu tolok

ukur yang sangat pent ing untuk menentukan kualitas rumah sakit.

(59)

213

TUJUAN

- M emberikan pem ahaman konsep h ak p asi en kepada p er aw at

di rumah sakit.

KARAKTERISTIK PESERTA

Peserta yang d apat mengikuti pelatihan ini adalah perawat di

rumah sakit.

SASARAN PEM BELAJARAN

Set elah m engikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu:

- m enjelaskan ko n sep hak p asi en.

- m engidentifikasi penerapan prinsip h a k p a si e n di rumah sakit.

LINGKUP BAHASAN

1. Apa itu hak dan kewajiban pasien?

2. Undang-undang hak dan kewajib an pasien

3. Alur pemberian informasi hak pasien

4. Inform ed consent

5. Tatalaksana

6. Ruang lingkup hak pasien

WAKTU DAN TEM PAT PELAKSANAAN

Disesuaikan dengan ruangan masing- masing.

(60)

M ETODE

- Ceramah

- Diskusi

- Prakt ik

SUM BER DAYA M ANUSIA

Ceramah dan overview topic diberikan oleh narasumb er sesuai dengan

kepakaran masing 0m asing pada topic terkait.

(61)

215

RUJUKAN UTAM A

Abedi, G., Azimehr., Rostami, F., & M ohamm adi, S. (2012). Applying a mod el

of patiet’s rights in The State Hospital, Sari, Iran. Internat ional

Journal of Collaborati ve Research on Internal Medcine and Public Health (IJCRIMPH), 4, 103- 110.

Cohen, J., & Ezer, T. (2013). Human rights in patient care: a theoretical and

practical framework. Health and Hum an Right s Journal, 15, (2).

Devroey, D., Deneyer, M ., Scheys, E., Van De Vijver, E., & Van Den Block, L.

(2013). The perception of patients’ rights among Belgian population.

(Ent Eur) Public Heath, 21, 109-117.

Heidari, A., Ahmadpour., & Boughlou, Z.G. (2014). Patients and nurses

awareness of patient’s rights a comparative study. Journal of Health,

Spirit ual Med Ethics, 1, 2- 8.

Kementerian kesehatan. (2009). Undang-Undang No. 44 t ent ang rumah

sakit. Jakarta: Depkes RI.

Komisi Akreditasi Rumah Sakit. (2012). Instrum en akreditasi rumah sakit

standar akredit asi versi 2012. Jakarta: KARS.

M acdonald, R., Parsons, A., & Vent ers, H.D. (2013). The triple aim s of

correctional health: patients safety, population health, and human

rights. Journal of Health Care for The Poor and Underserved, 24,

1226-1234.

Ozd emir, M .H., Can I, O., Ergonen, A.T., Hilal, A., Onder, M ., & M eral, D.

(2009). M idwives and nurses awareness of patients’ rights. Journal of

Midwifery, 25, (6), 756- 765.

Parsapoor, A., Bagheri, A., & Larijani, B. (2014). Patient’s rights charter in

Iran. Acta Medica Iranica, 52, 24-28.

Parsapoor, A., M ohammad, K., M alek, A.H., Ala’eddini, F.J., & Larijani, B.

(2012a). Necessity of observing patient s rights: a survey on the

(62)

attitudes of patients, nurses and physicians. Journal of Medical Ethics

and Hist ory of Medicine, 5. (2).

Parsapoor, A., M ohammad, K., M alek, A.H., Ala’eddini, F.J., & Larijani, B.

(2012b). Observance of patients rights: a survey on the views of

patients, nurses and physicians. Journal of Medical Ethics and Hist ory

of Medicine, 5. (5).

Saleh, H.A., & Khereld een, M .M . (2013). Physicians’ perception towards

patients’ rights in two goverm ental hospitals in M ecca, KSA.

International Journal of Pure and Applied Sciences and Technology, 17, 37-47.

Sudrajat, D.A., Irawaty, D., & M ustikasari. (2013). Pemenuhan hak pasien di

sebuah rumah sakit di Jakarta. Jurnal Keperawat an Indonesia, 12, (2).

SARANA PRASARANA

- Nurse station

- Referensi

- LCD

- ATK

- M ateri

- Format pendukung penerapan hak pasien

(63)

217

JADWAL KEGIATAN

Waktu M ateri M etode

10.00- 10.10 Pembukaan dan

overview pelatihan

10.10- 10.20 Topic 1 Ceramah interaktif (10 menit)

10.20- 10.30 Topic 2 Ceramah interaktif (10 menit)

10.30- 10.40 Topic 3 Ceramah interaktif (10 menit)

10.40- 10.50 Topic 4 Ceramah interaktif (10 menit)

10.50- 11.00 Topic 5 Ceramah interaktif (10 menit)

11.00- 11.10 Topic 6 Ceramah interaktif (10 menit)

11.10- 11.25 Diskusi dan Tanya jawab (15 menit)

10.25- 10.40 Role play (15 menit)

10.40- 10.50 Penutupan pelatihan

(64)

PANDUAN PEM BERIAN INFORM ASI HAK DAN TANGGUNG

JAWAB/ KEWAJIBAN PASIEN

A. TUJUAN

Sebagai proses pemberian informasi kepada pasien agar pasien

memahami hak dan kewajibannya sebag ai pasien dan bertindak b erdasarkan

haknya serta memahami tanggung jawab m ereka dalam proses asuhan

pengobatan/ perawatan deng an bukt i tertulis.

B. DEFINISI

1. Pengertian Hak Pasien

Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan

kebutuhan pribadinya sesuai d engan keadilan, mo ralitas dan legalitas.

Hak Pasien adalah suatu yang harus diperoleh oleh setiap pasien yang

ada di Rumah Sakit maupun tempat pelayanan kesehatan lainnya yang

diberikan oleh tenaga kesehatan.

2. Pengertian Kewajiban/ Tanggung Jawab Pasien

Tanggung Jawab ad alah kesadaran diri manusia terhadap semua

tingkah laku dan perbuatan yang diseng aja ataup un tidak disengaja.

C. UNDANG-UNDANG HAK DAN KEW AJIBAN/ TANGGUNG JAWAB PASIEN

PASAL 32 UU NO. 44/ 2009 :

a) M emperoleh informasi m engenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di

Rumah Sakit

b) M emperoleh informasi tent ang hak dan kewajiaban pasien

(65)

219

c) M emperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi

d) M emperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standard

prosedur dan standard prosedur operasional

e) M emperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari

kerugian fisik dan mat eri

f) M engajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.

g) M emilih dokt er dan kelas perawatan sesuai dengan keinginan dan

peraturan yang berlaku di Rumah Sakit

h) M eminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokt er lain

(second opinion) yang m empunyai Surat Ijin Prakt ek (SIP) baik di dalam

maupun di luar Rumah Sakit

i) M endap atkan privasi dan kerahasiaan p enyakit yang diderita termasuk

data-data m edisnya

j) M emperoleh informasi yang m eliputi diagnosis dan tata cara tindakan

medis, tujuan tindakan m edis, alternative tindakan, risiko ko mplikasi yang

mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan sert a

perkiraan biaya pengobatan

k) M emberikan p ersetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan

oleh tenaga kesehatan terhad ap penyakit yang dideritanya

l) Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis

m)M enjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya

selam a hal itu tidak mengganggu pasien lainnya

n) M emperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam p erawatan

di Rumah Sakit

o) M engajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit t erhadap

dirinya

p) M enolak p elayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan

kepercayaan yang dianutnya

(66)

q) M enggugat dan/ atau m enuntut Rumah Sakit ap abila Rumah Sakit diduga

memberikan pelayanan yang tidak sesuai deng an standard baik secara

perdata ataupun pidana, dan

r) M eng eluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan st andar

pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai d engan ket entuan

peraturan perundang -undangan

PASAL 52 UU NO. 29/ 2004 :

Pasien, dalam menerim a pelayanan pada praktik kedokteran, m empunyai hak :

a) M endap atkan p enjelasan secara lengkap tentang tindakan medis

seb agaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (3);

b) M eminta pendapat dokt er atau dokter gigi lain;

c) M endap atkan p elayanan sesuai dengan kebutuhan medis;

d) M enolak tindakan m edis;

e) M endap atkan isi rekam medis;

PASAL 31 UU NO. 44/ 2009 :

Setiap pasien mempunyai Kewajiban/ Tnggung Jawab :

a) Setiap pasien m empunyai kewajiban terhadap Rumah Sakit atas pelayanan

yang diterimanya

b) Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban pasien diatur dengan

Peraturan M ent eri

PASAL 53 UU NO. 29/ 2004 :

Pasien dalam m enerima p elayanan pada praktik kedo kteran, mempunyai

kewajiban :

a) M emberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah

kesehatannya

b) M ematuhi nasihat dan petunjuk dokt er at au dokter gigi

(67)

221

c) M ematuhi ketentuan yang b erlaku di sarana pelayanan kesehatan, dan

memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterim a.

D. IN FORMED CON SEN T

Kata consent b erasal dari b ahasa latin, consentio yang artinya persetujuan

izin, m enyetujui; atau pengertian yang lebih luas adalah m emberi izin atau

wewenang kepada seseorang untuk melakukan suatu informed consent (IC),

dengan demikian suatu pernyataan setuju at au izin oleh pasien secara sadar,

bebas dan rasional setelah m emperoleh inform asi yang dipahaminya dari t enaga

kesehatan/ dokter tentang penyakitnya. Harus di ingat bahwa yang terpenting

adalah pemahaman oleh pasien.

Peng ertian lain yaitu informed Consent adalah persetujuan yang diberikan

oleh pasien (orang tua/ wali/ suam i/ orang yang berhak m ewakilinya) kepada

tenaga kesehatan / dokter untuk dilakukan tindakan medis yang bertujuan untuk

kesembuhan penyakit yang dideritanya. Informed consent berarti pernyataan

kesediaan atau penolakan set elah m endapat informasi secukupnya.

Jay Katz meng emukakan falsafah dasar informed consent yaitu pada

hakikatnya suatu keputusan pemberian p engobatan atas pasien harus terjadi

secara kolaboratif (kerjasama) antara t enaga kesehatan/ dokt er dan pasien sert a

bukan semata-mata keputusan sepihak. Dengan demikian, inform ed consent

meng andung 2 unsur utam a, yakni sukarela (voluntariness) dan m em ahami

(understanding).

Ada 2 bentuk Inform ed Consent, yaitu :

1. Tersirat atau dianggap telah diberikan (Implied Consent)

a. Keadaan normal

b. Keadaan darurat

2. Dinyat akan (Expressed Consent)

a. Lisan (Oral)

b. Tulisan (Written)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menerapkan Sistem pengambilan keputusan menggunakan metode SAW yang hasilnya disajikan berupa grafik sangat membantu seorang Administrasi untuk menentukan

[r]

Bahan bakar yang digunakan dalam pengujian yaitu biodiesel biji canola. Mesin uji yang digunakan untuk mendapatkan unjuk kerja mesin

Beberapa tipe kota terkait dengan ukuran kota, jumlah dan kepadatan penduduk, kece- patan pertumbuhan, kondisi geografis wilayah, menjadi dasar dari perkembangan

[r]

Hasil penelitian ultrastruktur pollen anggrek pada genus Dendrobium memiliki banyak persamaan antar spesies, yaitu 1) Unit pollen untuk semua spesies yaitu dalam

agar berbuat baik kepada anak yatim, menghormati serta memuliakannya. Dan dilarang berbuat yang semena-mena terhadapnya seperti

untuk mahasiswa desain komunikasi visual, yang cerdas secara visual-spatial, selayaknya. mendahulukan ways of knowing yang sesuai dengan karakteristik