• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANAK YATIM DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (KAJIAN TAFSIR MAUDHU’I) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANAK YATIM DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (KAJIAN TAFSIR MAUDHU’I) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

86

BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan pada analisis di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Kedudukan anak yatim pada masyarakat Arab sebelum Islam sangatlah

buruk, dimana pada saat itu anak yatim tidak mendapatkan hak-haknya,

bahkan mereka (orang-orang jahiliyah) tidak segan-segan mengambil semua

harta benda peninggalan kedua orangtuannya. Jika anak yatim tersebut

adalah perempuan, maka ia tidak akan mendapatkan harta warisan tersebut

karena sudah menjadi tradisi bahwa yang mendapatkan harta warisan hanya

anak laki-laki yang sudah besar (dewasa). Mereka selalu menindas yang

lemah sehingga anak yatim tidak mendapatkan perlindungan.

2. Secara garis besar anak yatim adalah anak yang ditinggal mati oleh ayahnya

sebelum baligh. Dalam syari’at Islam anak yatim mendapatkan posisi yang

tinggi sehingga kita diperintah untuk senantiasa menjaga dan

memeliharanya.

3. Diantara tuntunan Al-Qur’an terkait anak yatim yaitu memperhatikan

hak-hak anak yatim seperti hak-hak untuk mendapatkan perlakuan baik dan

medapatkan pendidikan moral yang layak. Dalam Islam kita diperintahkan

agar berbuat baik kepada anak yatim, menghormati serta memuliakannya.

(2)

87

sewenang-wenang, menghardiknya, tidak memberikan harta warisannya,

dan lain-lain.

B.Saran-saran

1. Bagi masyarakat harus senantiasa menyayangi anak yatim dengan

sebaik-baiknya kasih sayang, sebagaimana kamu menyayangi anak-anakmu karena

ia tumbuh kembang tanpa kasih sayang seorang ayah.

2. Bagi wali atau orang yang memelihara anak yatim jangan sekali-kali

menjadikannya sebagai perantara dalam rangka menambah harta kekayaan,

serta jangan berbuat kecurangan-kecurangan dalam mengelola harta anak

yatim.

3. Bagi wali atau orang yang mengasuh anak yatim didiklah mereka dengan

pendidikan yang baik, layak serta seimbang agar ia mampu bertahan

ditengah-tengah kehidupan ini.

4. Bagi lembaga-lembaga yang bertanggungjawab terhadap pendidikan,

kesehatan serta keselamatan anak yatim sangat diharapkan untuk

memberikan fasilitas serta bimbingan baik itu moral maupun spiritual yang

Referensi

Dokumen terkait

Pembinaan Kejujuran pada anak di Lembaga Panti Asuhan Anak Yatim dan Fakir Miskin ..... Pembinaan Disiplin pada anak di Lembaga Panti Asuhan

Pembinaan Kejujuran pada anak di Lembaga Panti Asuhan Anak Yatim dan Fakir Miskin Hikmatul Hayat Sumbergempol Tulungagung Kejujuran sangatlah penting ditanamkan pada

Allah swt mengutus seorang anak yatim yang mulia sebagai utusan-Nya dalam masyarakat tersebut, maka dari itu redaksi kata anak yatim masa periode Makkah adalah dalam bentuk

Berdasarkan hasil observasi di Panti Asuhan Al-Muslimun Kepatihan Tulungagung mempunyai strategi pembinaan perilaku keagamaan anak yatim yang bertujuan agar anak asuhnya

Selain adanya perintah dan anjuran untuk memelihara anak yatim dan hartanya dengan baik, Alquran juga menjelaskan mengenai larangan memakan harta anak yang berada

Dengan Hak Bebas Royalti Non-ekslusif ini Pusat Perpustakaan IAIN Tulungagung berhak menyimpan, alih media/format, mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base)/ merawat,

Dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur‟an, dengan gaya penuturan yang sejuk dan lembut serta gambaran masalah yang inspiratif ini, al-Qur‟an menyingkap rasa kesadaran manusia

Kertas kerja ini membincangkan tentang Zakat Fitrah dan kaitannya dengan anak yatim, serta syarat, hukum, dan waktu pembayarannya menurut perspektif