• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Kesadahan Ca 2+ dan Mg 2+ Pada Air Baku dan Air Resevoir Di PDAM Tirtanadi Instalasi Delituamedan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penentuan Kesadahan Ca 2+ dan Mg 2+ Pada Air Baku dan Air Resevoir Di PDAM Tirtanadi Instalasi Delituamedan"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Air

Jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan Siklus

Hidrologi. Dengan adanya penyinaran matahari , maka semua uap air yang ada di

permukaan bumi akan menguap dan membentuk uap air. Karena adanya angin,

maka uap air ini akan bersatu dan membentuk awan. Oleh angin awan ini akan

terbawa makin lama makin tinggi dimana temperatur diatas akan semakin rendah,

yang menyebabkan titik – titik air dan jatuh ke bumi sebagai hujan. Air hujan ini

sebagian mengalir ke dalam tanah, jika menjumpai lapisan rapat air maka

peresapan air akan berkurang , dan sebagian air akan mengalir di bagian atas

lapisan rapat air ini. Jika air ini keluar pada permukaan bumi , maka air ini disebut

mata air. Air permukaan yang mengalir di permukaan bumi, umumnya berbentuk

sungai – sungai dan jika melalui suatu tempat rendah (cekung ) maka air akan

berkumpul, membentuk suatu danau dan telaga, tetapi banyak diantaranya yang

mengalir ke laut kembali dan kemudian akan mengikuti siklus hidrologi ini .

Sumber – sumber air :

1. Air Laut

Air laut mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar

garam NaCl dalam air laut 3 % . Dengan keadaan ini, maka air laut tak

(2)

2. Air atmosfer,air meteorologik

Air atmosfer, air meteorologik Dalam keadaan murni sangat bersih, karena

dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran – kotoran

industry/debu tersebut. Air hujan memiliki sifat agresif terutama terhadap

pipa – pipa penyalur maupun bak – bak reservoir, sehingga hal ini akan

mempercepat terjadinya korosi. Juga air hujan ini memiliki sifat lunak,

sehingga boros akan pemakaian sabun.

3. Air permukaan

Air permukaan berasal dari air hujan yang mengalir di permukaan bumi.

Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama

pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang – batang kayu, daun – daun,

kotoran industri kota tersebut. beberapa pengotoran ini. Untuk masing

masing air permukaan ini. Jenis pengotorannya adalah merupakan kotoran

fisik, kimia, dan bakteriologi.

4. Air tanah

Ada dua macam air tanah yaitu :

a.Air tanah dangkal

Air tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan

tanah. Lumpur akan tertahan demikian pula dengan sebagian bakteri

sehingga air tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia

(garam dan unsur terlarut ) karena melalui lapisan tanah yang mempunyai

(3)

b. Air tanah dalam

Air tanah dalam terdapat setelah lapisan rapat air yang pertama.

Pengambilan air tanah dalam, tidak semudah pada air tanah yang

dangkal. Jika tekanan air tanah ini besar, maka air dapat menyembur

keluar dan dalam keadaan ini sumur ini disebut dengan sumur ‘artetis’.

Kualitas air tanah dalam umumnya lebih baik dari air dangkal. Jika

melalui tanah kapur, maka air itu akan menjadi sadah, karena

mengandung Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2. Jika melalui batuan granit,

maka air itu lunak dan agresif karena mengandung gas CO2 dan

Mn(HCO3). Untuk mengurangi kadar Fe yang menyebabkan korosi itu

harus diadakan pengolahan dengan jalan aerasi yaitu memberikan

kontak dengan udara sebanyak – banyaknya agar Fe(OH3) dan (OH4)

mengendapdan kemudian disaring. Air sadah tidak ekonomis dalam

penggunaannya karena terlalu boros dalam pemakaian sabun.

Hal ini disebabkan karena air sudah mengandung Ca2+ yang jika bereaksi

dengan C17H35COONa(sabun) akan terjadi endapan C17H35(COO2) Ca

yang menyebabkan tidak terbentuknya busa sabun. Setelah Ca habis

(4)

2.2.Proses Pengolahan Air

Ada beberapa proses pengolahan air dengan menggunakan bagian – bagian

dibawah ini :

1. Bendungan

Sumber air baku adalah air permukaan dari sungai Deli yang diambil

melalui bangunan yang panjang 25 meter (sesuai dengan lebar sungai)

dan tinggi lebih kurang 4 meter. Pada sisi kiri sekat berupa saluran

penyadap lebarnya 2 meter, dilengkapi dengan pintu pengatur ketinggian

air masuk ke intake.

2. Intake

Intake berfungsi untuk pengambilan air baku. Bangunan ini merupakan

saluran bercabang dua yang dilengkapi dengan bar screen (saringan kasa)

yang berfungsi untuk mencegah masuknya sampah-sampah berukuran

besar (> 10 cm) dan fine screen (saringan halus) yang berfungsi untuk

mencegah masuknya kotoran maupun sampah berukuran kecil (> 5

cm).Masing- masing saluran dilengkapi dengan pintu pengatur ketinggian

air (sluice gate) dan penggerak electromotor. Pemeriksaan maupun

pembersihan saringan dilakukan secara periodik dan manual untuk

menjaga kestabilan jumlah air masuk.

3. Raw Water Tank (RWT)

Bangunan Raw Water Tank (bak pengendap air baku) merupakan bangunan

yang dibangun setelah intake yang terdiri dari 2 unit atau 4 unitsel.Setiap

(5)

dengan buah inlet gate 2 buah outlet sluice gate dan pintu bilas 2 buah.Raw

Water Tank berfungsi sebagai tempat pengendapan partikel-partikel kasar

dan lumpur yang terbawa dari sungai dan sedimentasi (pengendapan

ilmiah).

4. Raw Water Pump (RWP)

Raw Water Pump(pompa air baku) berfungsi untuk memompa air dari

RWT ke spliter box tempat pembubuhan koagulan berupa alum,dengan

dosis normal rata-rata 20-25 gr/m3 air dan pendistribusian aie ke

masing-masing cleator yang terdiri dari 5 unit pompa air baku, kapasitas setiap

pompa 375 liter/detik dengan total head 15 meter memakai electromotor.

5. Cleator/Clarifier

Bangunan Cleator terdiri dari 4 unit dengan kapasitas masing-masing 350

detik/detik yang bervolume1.700 m3. Cleator berfungsi sebagai tempat

pemisahan antara flok yang bersifat sedimen dengan air bersih sebagai

effluent.Hasil Cleator dilengkapi dengan agiator-agiator sebagai pengaduk

lambat dan selanjutnya dialirkan ke filter.

Endapan flok-flok tersebut dibuang sesuai dengan tingkat ketebalannya

secara langsungotomatis.

a. Primary Reaction Zone

b. Secondary Reaction Zone

c. Return Reaction Zone

d. Clarifier Reaction Zone

e. Concentrator

(6)

alumunium sulfat (alum/tawas), ( Al2(SO4)3) H2O sehingga terjadi proses

koagulasi atau proses pencampuran koagulan dengan air baku dengan

cepat dan merata. Tawas harganya relativ lebih murah dibandingkan

dengan koagulan lain dipasar, tawas sudah cukup efektif digunakan pada

kondisi air baku sungai deli. Untuk menentukan dosis tawas yang tepat

dalam proses,terlebih dahulu dilakukan jar test di laboratorium,sehingga

diketahui dosis optimal tawas. Jika pendosisan terlalu rendah,maka

pembekuan flok akan terganggu ditandai proses keruh. Jika dosis tawas

berlebih justru akan merusak proses,disamping itu sisa Al3+ tersebut akan

bereaksi kembali sehingga terjadi flok flok yang mengganggu kualitas

air. Oleh karena itu pendosisan tawas perlu perhitungan yang tepat.

6. Filter

Dari cleator air dialirkan untuk menyaring kekeruhan (turbidity) berupa

flok-flok halus yang dari kotoran lain yang lolos dari cleator melalaui

pelekatan pada media filter yang berjumlah 24 unit jenis saringan pasir

cepat masing-masing bergerak menggunakan alat menggunakan motor

AC nominal daya sebesar 5 daya 5 KVAnya bergerak terus. Dimensi tiap

filter yaitu 5,00 m x 8,25 m x 6,25 m.Tinggi maksimum permukaan air

adalah 5,05 m dan tebal media filter 114 m dengan susunan lapisan.

7. Reservoir

Reservoir merupakan bangunan beton dibawah tanah berdimensi panjang

50m x -lebar 40m x tinggi 4m yang berfungsi untuk menampung air -

minum (air olahan) setelah melewati media filter dengan kapasitas total

(7)

distribusi distribusi di berbagai cabang. Air yang mengalir dari filter ke

reservoir dibubuhi chlor (post chlorinsi) guna membunuh bakteri yang

berbahaya dan untuk proses netralisasi dibubuhkan larutan kapur jenuh

atau soda ash.

8. Finish Water Pump ( FWP )

Finish Water Pump(pompa distribusi air bersih)berfungsi untuk

mendistribusikan air bersih dari reservoir utama di instalasi ke reservoir

distribusi cabang memlalui pipa transmisi berdiamater 1.000 mm dan

berdiamter 800mm.FWP terdiri dari 5 unit pompa dengan kapasitas

masing-masing 375 liter/detik total head 55m menggunakan motor AC .

9. Sludge Lagoon

Daur ulang merupakan cara yang tepat dan aman dalam mengatasi dan

meningkatkan kuulitas lingkungan.Prinsip ini telah mendorong

perusahaan sarana limbah berupa sludge lagoon.Lagoon ini berfungsi

sebagai media penampung air buangan bekas pencucian sistem

pengolahan dan kemudian air olahannya disalurkan kembali ke RWT

untuk proses kembali.

10.Monitoring system (SCADA)

Metode pengawasan selama proses pengolahan di masing masing unit oleh

petugas selain dilakukan secara langsung juga dilakukan dengan sistem-

media scada. Fasilitas ini dapat memperlihatkan secara langsung kondisi

proses pengolahan dari ruang tertentu baik terhadap kuantitas,kualitas

(8)

mempermudah pengawasan terhadap proses pengolahan air menurut

standard an ketentuan yang berlaku.

11.Laboratorium

Laboratorium mempunyai peranan yang penting didalam penunjangan

mutu produksi air minum yang dihasilkan. Laboratorium akan

menganalisa mutu dan menjaga serta mengantisipasi hal hal yang tak

diinginkan terhadap kualitas air baku maupun air hasil olahan selama

proses. Pemeriksaan kulits air dilakukan dalam periode waktu tertentu.

Beberapa indikator maupun parameter dalam pemeriksaan tetap yang

menjadikan suatu tersebut sebagai Peraturan Menteri Kesehatan RI

No.429/MENKES/PER/IV/2010, yang meliputi aspek kimiawi, fisika,

dan mikrobiologi. Secara umum hasil pemeriksaan terhadapair hasil

olahan berada dalam kulitas air minum (instruksi kerja PDAM Delitua).

2.3 Persyaratan Kualitas Air

Kualitas air dapat ditentukan dengan menggunakan parameter fisika dan kimia .

2.3.1 Parameter Fisika

Beberapa parameter fisik yang digunakan untuk menentukan kualitas air

meliputi suhu,kekeruhan,warna,daya hantar listrik,jumlah zat padat terlarut, rasa,

(9)

a.Bau

Air minum yang berbau, tidak disukai oleh masyarakat. Bau dapat memberi

petunjuk terhadap kualitas air, misalnya bau amis dapat disebabkan oleh

adanya alga dalam air tersebut. Menurut MENKESRI Nomor429 /MENKES

/PER/IV /2010, diketahui bahwa syarat air minum yangdapat dikomsumsi

tidak berbau.

b. Kekeruhan

Kekeruhan menggambarkan sifat optik air yang ditentukan berdarkan

banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan - bahan yang

dapat dalam air. Kekeruhan disebabkan oleh bahn organik anorganik yang

tersuspensi dan terlarut dalam air. Padatan tersuspensi berkolerasi positif

dengan kekeruhan. Semakin tinggi nilai tersuspesi maka kekeruahan

semakin tinggi.

c. Rasa

Air minum biasanya tidak memberikan rasa (tawar). Air yang berasa

menunjukkan ada nya zat yang berbahaya bagi kesehatan. Efek yang dapat

ditimbulkan terhadap kesehatn tergantung rasa.

d. Suhu

Suhu sebaiknya sejuk atau tidak panas, agar tidak terjadi pelarutan bahan

kimia yang dapat memabahayakan kesehatan, menghambat reaksi biokimia

didalam saluran pipa, mikroorganisme patogen tidak mudah berkembang

biak, dan bila diminum dapat menghilangkan dahaga. Pada umumnya suhu

dinyatakan dalam derjat celcius atau Fahrenheit. Berdasarkan keputusan

(10)

bahwa temperatur maksimum dalam air minum 3oC. Pengukuran suhu pada

air dapat menggunakan thermometer.

e. Warna

Air minum sebauknya tidak berwarna untuk alasan estetika dan untuk

mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroorganisme yang

berwarna , warna dapat menghambat penetrasi cahaya kedalam air. Warna

pada ait disebabkan oleh adanya partikel hasil pembusukan bahan organik.

Dalam penyediaan air minum , warna sangat dikaitkan dengan segi estetika ,

warna air dapat dijadikan sebagai petunjuk jenis pengolahan yang sesuai

(Effendi,2003)

2.3.2. Parameter Kimia

Beberapa parameter kimia yang digunakan untuk menentukan kualitas air

meliputi pH , kesadahan , besi, alumunium , zat organic , sulfat , nitrat ,

klorida , zink.

1) pH (derajat keasaman)

Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada

umumnya disebabkan gas Oksida yang larut dalam air terutama

karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada

penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH yang lebih kecil

6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat menyebabkan beberapa

senyawa kimia berubah menjadi racun yang sangat mengganggu

(11)

2) Kesadahan

Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan kesadahan

non karbonat (permanen). Kesadahan sementara akibat keberadaan

kalsium dan magnesium bikarbonat yang dihilangkan dengan

memanaskan air hingga mendidih atau menambahkan kapur dalam air.

Kesadahan nonkarbonat (permanen) disebabkan oleh sulfat dan

karbonat, chlorida dan nitrat dari magnesium dan kalsium, besi dan

alumunium. Konsentrasi kalsium dalam air minum yang lebih rendah

dari 75 mg/l dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh, sedangkan

konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l dapat menyebabkan

korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih kecil

magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan

tetapi dalam jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat menyebabkan rasa

mual.

3) Besi

Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan

menyebabkan rasa logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada

bahan yang terbuat dari logam . Besi merupakan salah satu unsur yang

merupakan hasil pelapukan batuan induk yang banyak ditemukan

diperairan umum. Batas maksimal yang terkandung didalam air adalah

(12)

4) Aluminium,

Batas maksimal yang terkandung didalam air menurut Peraturan Menteri

Kesehatan No 82 / 2001 yaitu 0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak

aluminium menyebabkan rasa yang tidak enak apabila dikonsumsi.

5) Zat organik,

Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara

makanan maupun sumber energi lainnya bagi flora dan fauna yang hidup

di perairan

6) Sulfat

Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak

air yang keras pada alat merebus air (panci / ketel)selain mengakibatkan

bau dan korosi pada pipa. Sering dihubungkan dengan penanganan dan

pengolahan air bekas.

7) Nitrat dan nitrit

Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman.

Nitrat dapat terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk

yang digunakan dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok

Nitrobacter. Jumlah Nitrat yang lebih besar dalam usus cenderung untuk

berubah menjadi Nitrit yang dapat bereaksi langsung dengan

hemoglobine dalam daerah membentuk methaemoglobine yang dapat

menghalang perjalanan oksigen didalam tubuh.

8) Klorida

Dalam konsentrasi yang tepat , tidak berbahaya bagi manusia. Chlorida

(13)

berlebihan dan berinteraksi dengan ion Na+ dapat menyebabkan rasa

asin dan korosi pada pipa air.

9) Zink atau Zn

Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l.

penyimpangan terhadap standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit,

sepet, dan rasa mual. Dalam jumlah kecil, Zink merupakan unsur yang

penting untuk metabolisme, karena kekurangan Zink dapat

menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak (Santoso.2010).

2.4. Metode titrasi EDTA

EDTA ditambahkan ke dalam larutan Ca 2+ dan calcon. Sebagai EDTA

membentuk kompleks kuat dengan Ca 2+ dari pada calcon perubahan solusi

dari merah muda ke warna biru calcon sendiri. Mg 2+ pertama diendapkan

dengan menambahkan NaOH, sehingga Ca 2+ ditambah Mg 2+ ditentukan

sesuai dengan prinsip-prinsip yang sama dalam sampel kedua dengan

eriochorome Black T pH = 10 prinsip yang sama seperti di metode 1 tetapi

dengan Glyoxalbis (2 hydroxyanil ) sebagai indikator lagi pada pH = 12,6

Setelah asam Ca2 + ditambahkan untuk melarutkan Mg endapan dan

menghancurkan indikator (Golterman,1978)

Etilendiamintetraasetat atau dikenal dengan EDTA ,merupakan senyawa

yang mudah larut dalam air, serta dapat diperoleh dalam keadaan murni.

Tetapi dalam penggunaannya, karena adanya sejumlah tidak tertentu dalam

(14)

HOOC CH2 CH2COOH

N CH2 CH2 N

HOOC CH2 CH2COOH

Gambar 2.1. Struktur EDTA

Berdasarkan struktur diatas bahwa molekul tersebut mengandung baik

donor elektron dan atom oksigen maupun donor atom nitrogen sehingga

dapat menghasilkan khelat bercincin sampai dengan enam secara serempak

(Khopkar.1990).

2.5.Kesadahan dan Kesadahan Total

Kesadahan yaitu pelunakan air dengan penghapusan ion – ion tertentu

yang ada dalam air dan dapat bereaksi dengan zat – zat lain hingga

distribusi air dan penggunaanya terganggu.Kesadahan dalam air terutama

disebabkan oleh ion- ion Ca2+ dan Mg 2+ juga oleh Mn2+ dan semua

kation yang bermuatan dua . Air yang kesadahannya tinggi biasanya

terdapat pada air tanah di daerah yang bersifat kapur , darimana Ca2+ dan

Mg2+ berasal (Sumesti,1982)

Kesadahan ada dua jenis, yaitu :

a. Kesadahan sementara

Adalah kesadahan yang disebabkan oleh adanya garam-garam bikarbonat,

(15)

Kesadahan sementara ini dapat / mudah dieliminir dengan pemanasan

(pendidihan), sehingga terbentuk encapan CaCO3 atau MgCO3.

Reaksinya:

Ca(HCO3)2 CO2(g) H2O(aq) + CaCO3

Mg(HCO3)2 CO2(g) H2O (aq) + MgCO3

b. Kesadahan tetap

Adalah kesadahan yang disebabkan oleh adanya garam - garam klorida ,

sulfat dan karbonat , misalnya CaSO4, MgSO4, CaCl2, MgCl2.

Kesadahan tetap dapat dikurangi dengan penambahan larutan soda - kapur

(terdiri dari larutan natrium karbonat dan magnesium hidroksida )

sehingga terbentuk endapan kalium karbonat ( padatan / endapan ) dan

magnesium hidroksida (padattan / endapan) dalam air.

Reaksinya:

CaCl2+ Na2CO3 CaCO3 + 2NaCl (aq)

CaSO4+ Na2CO3 CaCO3 + Na2SO4 (aq)

MgCl2+ Ca(OH)2 Mg(OH)2 + CaCl2 (aq)

MgSO4 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 + CaSO4 (aq)

(Paranita,2009)

Air sadah mengakibatkan konsumsi sabun lebih tinggi karena

adanya hubungan kimiawi antara ion kesadahan dengan molekul sabun

menyebabkan sifat detergen sabun hilang . Kelebihan ion Ca2+ serta ion

CO32- ( Salah satu ion alkalinity ) mengakibatkan terbentuknya kerak pada

(16)

Kerak ini akan mengurangi penampang basah pipa dan menyulitkan

pemanasan air dalam ketel.

Proses pelunakan melalui pengendapan adalah proses yang paling murah

dan sering digunakan , maka proses yang paling murah dan sering

digunakan , maka proses tersebut akan di uraikan dibawah ini sebagai

contoh untuk perencanaan maupun praktikum teknik penyehatan .

Prinsip proses pelunakan melalui pengendapan

Sebagai kation kesadahan , Ca2+ selalu berhubungan dengan anion yang

terlarut khususnya anion alkalinitas CO32, HCO3-, dan OH-.

Ca2+ dapat bereaksi dengan HCO3-,membentuk garam yang terlarut tanpa

terjadi kejenuhan.sebaliknya reaksi dengan CO32- akan membentuk garam

karbonat yang larut sampai batas kejenuhan dimana titik jenuh berubah

dengan nilai pH. Bila titik jenuh dilampauin , terjadi endapan garam

kalsiumkarbonat CaCO3 dan membuat kerak yang terlihat pada dinding

pipa atau dasar ketel. Namun pada proses pelunakan ini keadaan sedikit

jenuh,Karena dalam keadaan tidak jenuh terjadi reaksi yang

mengakibatkan karat terhadap pipa. Kerak yang tipis akibat keadaan

sedikit jenuh itu justru melindungin dinding dari kontak dengan air yang

tidak jenuh (agresif). Ion Mg2+ akan bereaksi dengan OH- membentuk

garam yang terlarut sampai batas kejenuhan dan mengendap sebagai Mg

(17)

Ion Ca2+ dan Mg2+ diendapkan sebagai CaCO3 dan Mg(OH)2 menurut

reaksi keseimbangan kimiawi sebagai berikut :

Mg2+ + 2 OH- Mg(OH)2 (1)

Ca2+ + CO32- CaCO3 (2)

CO32- berasal dari karbondioksida CO2 dan bikarbonat HCO3- yang sudah

terlarut dalam air sesuai dengan reaksi berikut :

CO2 + OH- HCO3- (3)

HCO3- + OH- CO32- + H2O (4)

Didalam praktek reaksi (1) dan (2) agak lambat . Untuk mempercepat

reaksi maka dosis bahan pelunak harus sedikit lebih banyak dari jumlah

yang diperhitungkan secara teoritis.

Bagaimana memilih sesuatu bahan kimia yang dapat menurunkan

kesadahan air yaitu menurunkan konsentrasi ion Ca2+ sekaligus Mg2+.

Hanya ion OH- ( hidroksil ). (1) ke kanan sehingga Mg(OH)2 .mengendap

(chatelier). Sumber ion OH- yang murah adalah Ca(OH)2(kalsium

hidroksida ). Air kapur biasanya CO2 dan HCO3- yang terlarut dalam air

cukup jumlahnya untuk membentuk CO32- melalui reaksi (3) dan (4) .

Kalau kadar kalium karbonat CO32- lebih mudah bergabung dengan Ca2+

sehingga diperlukan tambahan Ca(OH)2 untuk menetralkan larutan

(18)

Seperti larutan basa lain larutan Ca(OH)2 dengan pH tinggi dapat

mengabsorpsi CO2 udara menjadi karbonat CO32- (reaksi 3 dan reaksi 4 )

dan terjadi endapan CaCO3 . Botol dengan Ca(OH)2 harus ditutup dengan

baik dan bila terjadi endapan , larutan harus diganti.

Kesadahan Total

Kesadahan total yaitu jumlah ion ion Ca2+ dan Mg2+ yang dapat ditentukan

melalui titrasi dengan EDTA sebagai titran dan menggunakan indikator

yang peka terhadap semua kation tersebut .

Pripsip Analisa , Eriochrome Black T (Eriokrom Hitam T) adalah sejenis

indikator yang berwarna merah muda bila berada dalam larutan yang

mengandung ion kalsium dan ion magnesium dengan pH 10,0 . 0,1. Sejenis

molekul lain yaitu asam etilendiamintetraesetat dan garam – garam

natriumnya (EDTA) , dapat membuat pasangan kimiawi (celated complex)

dengan ion – ion kesadahan dan beberapa jenis ion lain. Pasangan tersebut

lebih kuat dari pada hubungan antara indikator dengan ion – ion kesadahan

oleh karena itu pada hubungan antara indikator dengan ion – ion

kesadahan oleh karena itu pada pH 10, larutan akan berubah menjadi biru

yaitu disaat jumlah molekul EDTA yang ditambahkan sebagai titran ,sama

(ekuivalen) dengan jumlah ion kesadahan dalam sampel dan molekul

(19)

Perubahan semakin jelas bila pH tinggi, namun pH yang tinggi dapat

menyebabkan ion –ion kesadahan dari larutan karena terjadi pengendapan

Mg(OH)2 dan CaCO3.Pada pH> 9 ,CaCO3, sudah mulai terbentuk sehingga

titrasi harus selesai dalam waktu 5 menit . Pembentukan Mg(OH)2 pada

sampel air dalam ( air sungai, air tanah ) belum terjadi pada pH 10

(Sumesti,1982).

2.6 Penurunan nilai kesadahan

Penghilanagan kesadahan dari air adalah hal yang penting .Keuntungannya

terutama terletak pada kebutuhan sabun dan turunnya biaya pemeliharaan

sambungan dan perlengkapan pipa . Apakah kesadahaan suatu persediaan

air harus dikurangin tergantung pada hubungan antara biaya pengolahan

dan kepuasaan para pelanggan. Dua metode dasar yang dipergunakan

untuk menghilangkan kesadaahan adalah proses kapur soda dan penukar

ion.

Ada beberapa cara untuk mengurangin tingkat kesadahan antara lain:

1.Penurunan nilai kesadahan dengan pengendapan

Jumlah kapur dan soda yang dibutuhkan untuk menghilngkan kesadaahan

tergantung pada mutu kimiawi air dan jumlah kesadahan yang ingin

dihilangkan bnayak air sadah yang mengandung konsentrasi sulfat ,

klorida dan nitrat rendah, karea itu kapur seringkali merupakan satu –

satunya bahan kimia yang dipergunakan untuk koagulasi kimiawi.Setelah

pengendapan dan rekarbonasi , air biasanya dialirkan melalui suatu filter

(20)

menggabungkan koagulasi kimia dengan penghilangan kesadahan dalam

suatu proses tunggal. Telah di buat rencana rencana khusus untuk

menggabungkan pencampuran ,flokulasi dan penjernihan didalam suatu

bangunan . Pengaturan yang umum dari perangkat – perangkat ini meliputi

suatu ruangan dalam pencampuran dan suatu ruangan luar untuk

penjernihan. Perangkat – perangkat ini relatif murah dan memberikan hasil

baik bila diopersikan dengan tepat. Proses kapur-soda mempunyai tiga

kelemahan yang jelas : terbentuk sejumlah besar lumpur , diperlukan hasil

yang baik dan pipa – pipa akan berkerak bila air tidak mengalami

rekarbonasi dengan baik.

2.Penurunan nilai kesadahan dengan pertukaran ion.

Suatu perangkat pertukaran ion mirip dengan suatu filter pasir yang

medium filternya berupa getah pertukaran ion – R dan bukannya pasir

.Getah dapat bersifat alamiah (zeolite) atau sintesis . Bila air sadah melalui

filter pertukaran ion tersebut , akan terjadi suatu pertukaran kation :

kalsium dan magnesium didalamair dipertukarkan dengan sodium didalam

getah itu. Garam - garam sodium yang terbentuk tidak menimbulkan

kesadahan. Bila sejumlah besar sodium didalam getah telah digantikan

oleh kalsium dan magnesium haruslah dilakukan regenerasi dengan larutan

sodium klorida.

Air yang melalui filter selama proses regenerasi haruslah dibuang ,karena

mengandung konsentrasi klorida yang tinggi. Perangkat pertukaran ion

(21)

filter biasanya kira- kira 6 gpm/ft2 (240 liter/menit/m2). proses pertukaran

ion menghasilakan air yang kesadahannya nol.Karena biasanya tidak ada

kebutuhan untuk mendapatkan air sedemikian lunaknya,maka hanya

sebagian saja dari air yang melalui pengolahan yang dilunakan. Bagian ini

kemudian dicampurkan dengan air yang tak dilunakkan untuk

mendapatkan mutu air yang diinginkan . Salah satu kelemahan dari metode

penghilangan kesadaahan ini adalah karena menghasilkan suatu

konsentrasi sodium yang mungkin berbahaya bagi orang yang sakit

jantung(Sutrisno, dan suciati,1987)

Standar kesadahan air meliputi

1. Standar kesadahan menurut WHO, 1984, bahwa :

a) Sangat lunak sama sekali tidak mengandung CaCO3;

b) Lunak mengandung 0-60 ppm CaCO3;

c) Agak sadah mengandung 60-120 ppm CaCO3;

d) Sadah mengandung 120-180 ppm CaCO3;

e) Sangat sadah 180 ppm ke atas.

2. Standar kesadahan menurut E. Merck, 1974, bahwa :

a) Sangat lunak antara 0-4 OD atau 0-71 ppm CaCO3;

b) Lunak antara 4-8 OD atau 71-142 ppm CaCO3;

c) Agak sadah antara 8-18 OD atau 142-320 ppm CaCO3;

d) Sadah 18-30 OD atau 320-534 ppm CaCO3;

(22)

3. Standar kesadahan menurut EPA, 1974, bahwa :

a) Sangat lunak sama sekali tidak mengandung CaCO3;

b) Lunak, antara 0-75 ppm CaCO3;

c) Agak sadah, antara 75-150 ppm CaCO3;

d) Sadah, 150-300 ppm CaCO3;

e) Sangat sadah 300 ppm ke atas CaCO3.(Reshty 2001).

Kesadahan merupakan salah satu sifat kimia yang dimiliki air. Kesadahan

air disebabkan adanya ion – ion Ca2+ dan Mg2+. Berdasarkan Standar

kesadahan menurut PERMENKES RI, 2010 batas maksimum kesadahan

air minum yang dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3. Bila melewati batas

maksimum maka harus diturunkan (pelunakan).

Dari data tersebut dapat dilihat jelas bahwa air yang dikatakan sadah

adalah air yang mengandung garam mineral khususnya CaCO3 sekitar

120-180 ppm menurut WHO, sedangkan menurut Merck air dikatakan

sadah jika mengandung 320-534 ppm atau sekitar 18-30 OD, menurut

EPA air yag dikatakan sadah jika mengandung CaCO3 sekitar 150-300

ppm, dan menurut PERMENKES RI, 2010 batas maksimum kesadahan air

minum yang dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3. Bila melewati batas

maksimum maka harus diturunkan (pelunakan) (Bakti Husada, 1995

dalam Resthy, 2011).

2.7. Faktor – faktor yang meningkatkan nilai kesadahan

Selain dari Ca2+ dan Mg2+ beberapa kation seperti Al3+,Fe3+dan Fe2+,Mn2+

(23)

sungai atau danau , konsentrasi ion – ion cukup rendah (konsentrasi

kurang dari beberapa mg/l) dan tidak mengganggu . Namun kadang –

kadang air tanah dan air buangan industri mengandung konsentrasi ion –

ion tersebut lebih dari beberapa mg / l dimana dalam kasus ini sesuatu

inhibitor harus digunakan untuk menghilangkan gangguan

tersebut.kekeruhan juga memngurangin jelasnya warna sehingga sampel

yang terlalu keruh harus disaring dahulu.

Pengendapan CaCO3 harus dicegah karena akan mengurangin kadar

kesadahan terlarut. Kalau kadar Ca2+ rendah , untuk mengurangin risiko

gangguan.

Pada analisa Ca2+ ini konsentrasi ion pengganggu yang masih

diperbolehkan adalah sebagai berikut : Cu2+,2mg /l :Fe2+(fero), 20mg/l :

Fe3+ (feri), 20mg/l:Mn2+(mangan),10 mg/l. Biasanya metoda titrasi EDTA

ini dapat dikerjakan tanpa kesulitan untuk sampel air sungai , danau dan

air kran, nammun untuk sampel air buangan industri perlu diketahui kadar

ortofosfat,Karena ortofosfat tersebut akan mengendapkan kalsium menjadi

kalsium fosfat, pada pH analisa ini . Dalam hal ini cara analisa lain seperti

AAS(atomic Absorption Spectrophotometry ) harus digunakan. Seperti

larutan basa lain larutan Ca(OH)2 dengan pH tinggi dapat mengabsorpsi

CO2 udara menjadi karbonat CO32- (reaksi 3 dan reaksi 4 ) dan terjadi

endapan CaCO3. Botol dengan Ca(OH)2 harus ditutup dengan baik dan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitaian atas pengelolaan barang/aset daerah pada Pemerintah Kabupaten Sampang tersebut diketahui hal-hal: (1) Secara umum, masih banyak Pengguna Barang

Led terdiri dari delapan buah yang disusun dengan secara common katoda, di mana led tersebut berfungsi sebagai indicator cahaya yang mengindikasikan pintu tersebut dalam keadaan

Hendro Gunawan, MA Pembina Utama Muda

RKA - PPKD 2.1 Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Pejabat Pengelola Keuangan Daerah. RKA - PPKD 3.1 Rincian Penerimaan

Pemerintah Kota Surabaya dalam melaksanakan pembangunan selalu diawali dengan proses perencanaan pembangunan seperti yang diamanatkan dalam Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004

Robot yang dibuat penulis ini bergerak berdasarkan sensor yang mendeteksi adanya benda atau halangan yang ada didepannya hingga mampu menghindar dari halanga n tersebut, dan

[r]

Dalam Penulisan ini penulis ingin membuat suatu alternatif baru tentang cara pengocokan dengan alat bantu Dadu Digital yang berbasis IC (Integrated Circuit) di dalam permainan