• Tidak ada hasil yang ditemukan

S MRL 1204374 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S MRL 1204374 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Fachry Ramadhan Sjam Putra, 2016

ANALISIS DAYA DUKUNG PARIWISATA SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN PENGUNJUNG DI WANA WISATA GUNUNG GALUNGGUNG, KABUPATEN TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

ANALISIS DAYA DUKUNG PARIWISATA SEBAGAI DASAR

PENGELOLAAN PENGUNJUNG DI WANA WISATA GUNUNG

GALUNGGUNG, KABUPATEN TASIKMALAYA

Oleh:

Fachry Ramadhan Sjam Putra

1204374

Kawasan Wana Wisata Gunung Galunggung merupakan kawasan hutan lindung dengan luas 2.773,20 ha dengan ketinggian 2.167 meter diatas permukaan laut. Luas lahan yang dipergunakan untuk kegiatan wisata yaitu seluas 42 ha (puncak dan kawah). Dilihat dari data kunjungannya, jumlah arus kunjungan wisatawan ke kawasan ini tiap tahunnya terus meningkat namun daya dukung lingkungannya tetap (tidak ada peningkatan). Daya dukung pariwisata memiliki peranan yang penting dalam suatu kawasan wisata untuk mendukung kegiatan wisata agar dapat berlangsung dengan baik. Pihak pengelola sangat perlu mengetahui batasan daya tampung kawasan yang mereka kelola agar dapat menerima arus kunjungan wisatawan berdasarkan aktivitas, frekuensi, lama berkunjung, dan zonasi dari kawasan yang mereka kelola. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi fisik dan zonasi kawasan, menganalisis daya dukung kawasan, dan membuat konsep pengelolaan pengunjung di Wana Wisata Gunung Galunggung agar tidak melebihi daya dukung pariwisata (carrying capacity).. Metode analisis yang digunakan adalah metode zonasi, metode daya dukung pariwisata, dan metode konsep pengelolaan pengunjung. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan sampling dengan menyebarkan 100 kuesioner kepada wisatawan menggunakan skala likert dan garis kontinum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kawasan Wana Wisata Gunung Galunggung dibagi menjadi 3 zona (Core Zone, Buffer Zone, dan Service Zone) berdasarkan kondisi fisiknya. Berdasarkan daya dukung kawasan dihasilkan jumlah permintaan wisatawan dalam melakukan aktivitas wisata yang dapat ditampung secara maksimal dalam luas 42 ha yaitu dengan jumlah 30.996 orang/hari. Namun apabila dari segi kapasitas daya tampung kawasan dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan tahun 2015, maka akan menghasilkan jumlah wisatawan yang dapat ditampung dalam luas 1 ha yaitu sebanyak 82 orang dengan tetap ada kesempatan bagi objek wisata untuk pulih dalam kondisi ekologis yang nyaman. Dalam konsep pengelolaan pengunjung dihasilkan beberapa konsep yaitu, menambah jumlah petugas dan membuat himbauan untuk tidak melakukan tindakan vandalism, membuat atraksi wisata baru, menghitung jumlah wisatawan yang keluar masuk pada zona inti, dan membatasi lama kunjungan wisatawan.

(2)

Fachry Ramadhan Sjam Putra, 2016

ANALISIS DAYA DUKUNG PARIWISATA SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN PENGUNJUNG DI WANA WISATA GUNUNG GALUNGGUNG, KABUPATEN TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF TOURISM CARRYING CAPACITY AS A BASIC FOR VISITORS MANAGEMENT IN WANA WISATA GUNUNG

GALUNGGUNG, TASIKMALAYA DISTRICT.

Oleh:

Fachry Ramadhan Sjam Putra

1204374

Wana Wisata Gunung Galunggung is a protected forest area with an area of 2.773,20 ha with an altitude of 2,167 m above sea level. The land area used for tourist activities namely an area of 42 ha (peaka and craters). As seen from the number of visit, the current number of tourist visiting this area each year continues to increase, however the carrying capacity of the environment still no improvement. The tourism carrying capacity has an important role in a tourism area in order to support tourism activities that can take place properly. The management should have a knowledge about the limits of their carrying capacity area that they manage in order to receive the flow of tourists by the activity, the frequency, the duration of visit and the zoning of the areas. This study aimed to analyze the physical condition and the zoning, analyzing the carrying capacity of the area also make the concept of visitor management in Wana Wisata Gunung Galunggung will not exceed its tourism carrying capacity. The method of analysis used is the zoning method, the tourism carrying capacity method and the concept of visitor management method. The collecting data used in this study are interview technique and sampling technique by disributing 100 questionairres to the tourist using likert scale and continum line. The result showed that Kawasan Wana Wisata Gunung Galunggung divided into 3 zones according to its physical condition which are core zone, buffer zone and service zone. Based on the carrying capacity area generated by the number of tourist demand in conducting activity which can be accomodated to maximum with an area 42 ha, that is by the number of 30.996 people. However if the terms of the capacity of the area seen from the number of visitor in 2015, it will produce the number of visitor which can be accomodated with an area 1 ha as many as 82 people and still have opportunity for the tourism destination to recover the convenience of their ecology condition. In the concept of visitor management produce few concept such as increasing the number of officers and make an announcement that vandalism is forbidden, improving the new tourist attraction, counting the number of the tourist that enter the core zone also limiting the duration of visits of the tourists.

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI WISATAWAN DALAM MELAKUKAN WISATA HERITAGE DI KAWASAN.. BRAGA KOTA BANDUNG

Analisis Persepsi Wisatawan Terhadap Kualitas Fasilitas Dan Pelayanan Di Wana Wisata Air Panas Cibolang Pengalengan Kabupaten Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia |

Daya dukung pariwisata bertujuan untuk mengetahui daya tampung maksimum suatu kawasan wisata dalam menampung jumlah pengunjung yang datang ke kawasan wisata

Dengan mengkaji potensi kawasan, kondisi eksisting, dan rencana pengembangan Wana Wisata Penggaron, diharapkan dapat membantu dalam penataan zonasi fasilitas, supaya lebih

Rekomendasinya, untuk lebih memudahkan dalam memberitahukan informasi kepada pengunjung terkait kawasan, pengelola dapat membuat web resmi terkait kawasan Taman

Sayangnya ketenaran kawasan wisata belanja sepatu ini tidak didukung dengan kondisi dari para pengrajin sepatu saat ini, produk China yang menguasai pasar,

Bagaimana kondisi faktor internal Kawasan Wisata Bukit Unggul

oleh karena itu Wana Wisata Curug Malela yang dikatakan sebagai daya tarik. baru ini menjadi buah bibir dari wisatawan yang datang mengunjungi