• Tidak ada hasil yang ditemukan

T0__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Perbandingan dari IPve IPv4 dan IPve IPv6 dengan Menggunakan Metode Translasi Protokol dengan OS Linux dan Windows 7 pada Router T0 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T0__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Perbandingan dari IPve IPv4 dan IPve IPv6 dengan Menggunakan Metode Translasi Protokol dengan OS Linux dan Windows 7 pada Router T0 BAB II"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, digunakan dua pustaka sebagai referensi yang digunakan dalam perancangan dan analisis, yaitu pustaka yang berkaitan dengan implementasi IPv6 dan implementasi MPLS.

Implementasi IPv6 dalam penelitian terdahulu berjudul implementasi Sistem Interkoneksi IPv6 dan IPv4 dengan Mikrotik router OS Versi 3.0 (Semen, 2010). Dalam penelitian ini yang dilakukan adalah melakukan proses komunikasi antara node IPv6 melalui jaringan IPv4 dengan menggunakan enkapsulasi pada paket header. Dengan menggunakan Mikrotik router OS versi 3.0, implementasi ini lebih mudah dilakukan. Sistem yang digunakan pada penelitian tersebut, dilakukan dengan verifikasi pengiriman paket berupa perintah ping dan traceroute. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan, sistem interkoneksi yang dibuat diimplementasikan agar dapat melakukan proses streaming video.

(2)

disbanding transmisi hanya dengan jaringan OSPF saja. MPLS juga memberikan trafik dan QoS yang memungkinkan pengiriman paket lebih efisien dan fleksibel. Pada penelitian tersebut menggunakan address IPv4 untuk dapat saling terhubung dan menjalankan MPLS. Sedangkan penelitian yang dilakukan adalah dengan menjalankan MPLS di atas jaringan tunneling antar IPv6 address melewati jaringan IPv4.

(3)

adalah format alamat IPv6 dan struktur protokol IPv6. Pembahasan inti dari buku ini adalah cara melakukan pengalamatan (addressing) dalam IPv6. Bagi administrator DNS, buku ini menjelaskan bagaimana melakukan konfigurasi-konfigurasi DNS berbasis IPv6. Hal lain yang juga dibahas adalah aspek keamanan. Mengingat dalam teknologi ini, dukungan keamanannya jauh lebih baik, terutama karena pengimplementasian IPSec secara absolut. Buku ini juga menyertakan contoh konfigurasi IPv6 untuk jaringan-jaringan dan server.[1]

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Mekanisme Transisi Translation

(4)

kemudian menggantikannya dengan header IPv6 hasil translasi. Cara kerjanya menyerupai NAT (Network Address Translation) dalam jaringan IPv4, hanya saja metode transisi ini mampu bekerja diantara jaringan IPv4 dan IPv6. Salah satu implementasi dari mekanisme transisi translasi adalah NAT-PT (Network Address Translation Port Translation) yang dispesifikasikan dalam RFC 2766.[2]

2.2.2. Bandwidth

Bandwidth adalah besaran yang menunjukkan seberapa banyak data yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network. Lebar pita atau kapasitas saluran informasi. Kemampuan maksimum dari suatu alat untuk menyalurkan informasi dalam satuan waktu detik.[3]

Dikenal juga dengan perbedaan atau interval, antara batas teratas dan terbawah dari suatu frekuensi gelombang transmisi dalam suatu kanal komunikasi. Satuan yang digunakan Hertz untuk sirkuit analog dan detik dalam satuan digital.[3]

(5)

melalui satu saluran komunikasi yang diukur dalam unit bit per second (bps) tanpa melibatkan gangguan.[3]

Istilah lebar jalur (bandwidth) sepatutnya tidak dikelirukan dengan istilah jalur (band), seperti pada telepon tanpa kabel, contohnya beroperasi pada jalur 800MHz. Lebar jalur ialah ruang yang digunakan pada jalur tersebut. Dalam komunikasi tanpa layar, ukuran atau lebar jalur salurannya memberi kesan kepada transmisi. Sejumlah data yang mengalir melalui satu saluran sempit mengambil masa yang lebih lama berbanding sejumlah data yang sama apabila mengalir menerusi satu saluran yang lebih lebar.[3]

2.2.3. Speed Test

(6)

2.2.4. Load Test

Dalam pengujian ini yaitu mengambil rata-rata dari 3 (tiga) file yang berbeda misalnya: file video, file gambar, file dokumen. Sehingga mendapatkan hasil rata-rata dari ketiga file tersebut dan kita bagi dengan 3 (tiga) sehingga mendapatkan hasil load test dari ketiga file tersebut.

2.2.5. Stress Test

Dalam pengujian ini menguji besar kecil atau naik turun ping dengan mentransfer data dengan ukuran yang lumayan besar tersebut dan mengamati berapa ms ping yang naik yang dapat di lihat command prompt.

2.2.6. Stability Test

(7)

2.2.7. Quality of Service (QoS)

ITU-T mendefinisikan kinerja jaringan yang dinyatakan dalam QoS. QoS merupakan istilah umum untuk menyatakan efek dari kinerja layanan secara keseluruhan dari sudut pandang user (Arif:2010). Ketika kita pertama kali mendengar kata QoS (Quality Of Service) kita pasti mengartikannya sebagai kualitas dari suatu pelayanan. Sebenarnya, Quality of Service (QOS) sangat popular dan menyimpan banyak istilah dan sangat sering dilihat dari perspektif yang berbeda yaitu dari segi jaringan (networking), pengembangan aplikasi (application development) dan lain sebagainya. Dari segi networking, QoS mengacu kepada kemampuan memberikan pelayanan berbeda kepada lalu lintas jaringan dengan kelas-kelas yang berbeda. Tujuan akhir dari QoS adalah memberikan network servis yang lebih baik dan terencana dengan dedicated bandwidth, jitter dan latency yang terkontrol dan meningkatkan loss karakteristik.[4]

(8)

menentukan tingkat kepuasan penggunaan suatu layanan. (Kamarullah : 2009).[4]

Quality of Service digunakan untuk

mengukur tingkat kualitas koneksi jaringan TCP/IP internet atau jaringan komputer. Terdapat 3 tingkat QoS yang umum dipakai, yaitu Best-effort service,

Integrated Service, dan differentiated

service.(Suhervan, 2010: 31-33).[4]

2.2.8. Protokol Jaringan

Referensi

Dokumen terkait

Belajar bagi siswa adalah proses mencari keterkaitan atau keterhubungan antara hal-hal yang baru dengan hal-hal yang sudah diketahui..

Gambar 3 menunjukkan baruasa dengan perlakuan substitusi tepung beras oleh tepung uwi serta baruasa dengan adanya penambahan tepung glukomanan memiliki kadar protein

Kerajaan Malaysia memiliki pentadbiran yang baik dalam pengurusan sektor pertanian Negara yang membantu memajukan sektor tersebut.negara kita juga berpeluang cerah untuk lebih

terlarut dalam air sangat mendukung untuk kegiatan respirasi larva. Peran aerasi sangat penting dalam menjaga kadar oksigen terlarut agar tetap optimal

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan serta memberikan gambaran tentang model pembelajaran

Karakter lintas budaya adalah karakter atau kepribadian yang harus dimiliki oleh individu agar dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan individu lain dari berbagai

Implementasi Metode Course Review Horay Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tengtang Materi Penjumlahan Pecahan (PTK Kelas IV SD Negeri

PENGARUH INTERNET TERHADAP BIDANG USAHA DAN BISNIS.. Bab