• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBANGUN BISNIS USAHA BIMBINGAN BELAJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MEMBANGUN BISNIS USAHA BIMBINGAN BELAJAR"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MEMBANGUN BISNIS USAHA BIMBINGAN BELAJAR BAHASA JEPANG

Muhammad Dena Firdaus

Fakultas Sastra, Universitas Komputer Indonesia email: denamuhammad08@gmail.com

Abstract

An Entrepreneur is needed because with the Entrepreneur can create jobs without waiting for the government's job program and one of his methods is to create employment opportunities in education of business such as Japanese Language Tutoring, which may be rare in some places. it can be a great business opportunity because besides being able to earn a promising income, it can also help reduce the number of unemployed in Indonesia. Then to choose a place to do business that is choosing a strategic place or affordable to the place. Then the target of students starting from the elementary to the general public and the cost to follow the course is adjusted to the level and comparison with the place of Japanese Language Tutoring in another place.

Keywords:Entrepreneur, Japanese Language Tutoring, Education of Business.

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Di Indonesia sangat sedikit yang menjadi Entrepreneur dikarenakan pola pikir orang Indonesia yang masih berpikir bahwa setelah mengenyam pendidikan masih bergantung menjadi karyawan atau pegawai negeri dan tidak banyak yang berpikir untuk menciptakan lapangan kerja. Lalu lapangan kerja di Indonesia yang tidak sebanding dengan pemburu pekerjaan yang notabene kebanyakan berpendidikan. Karena itu masih banyaknya pengangguran yang bertitel berpendidikan atau sarjana muda pengangguran. Karena penyebab tersebut jumlah Entrepreneur di Indonesia baru mencapai 1,65% dari total populasi penduduk di Indonesia dan target standar untuk perekonomian menjadi maju minimal membutuhkan 2% Entrepreneur dari populasi penduduk suatu negara tersebut.

Maka dari itu seorang Entrepreneur harus cerdas, berani dan memiliki insting dalam mengambil keputusan dalam melakukan usaha supaya bisa berjalan dengan lancar. Seorang Entrepreneur juga sebenarnya bisa memulai bisnis tanpa modal tetapi dengan skill yang kita miliki. Dengan skill yang kita miliki, kita bisa mengerahkan kemampuan tersebut yang bisa menjadi modal untuk membuka bisnis.

Sebagai langkah awal para Entrepreneur juga harus pandai dalam membaca peluang yang ada, supaya bisa bersaing secara sehat dengan para Entrepreneur yang lain supaya tidak bergantung dengan program lapangan kerja yang disediakan di Indonesia. Juga memperbanyak rekan atau relasi agar mempermudah dalam menjalankan bisnis yang akan direncanakan tersebut.

Salah satu bisnis yang diawali modal yang sedikit tetapi dengan skill yaitu berbisnis dalam Bimbingan Belajar. Banyaknya Bimbingan Belajar yang sudah menjamur di Indonesia, membuat seorang Entrepreneur harus berpikir keras dengan menciptakan ide yang brilian dalam berbisnis Bimbingan Belajar. Supaya bisa tertarik untuk khalayak atau masyarakat umum. Juga metode belajar yang harus berbeda dibandingkan dengan metode belajar yang lain supaya lebih menyenangkan dan para pembelajar pun puas dengan pelayanan dari pengajar.

(2)

Bahasa Jepang yang unik dan cukup rumit apabila belajar dengan otodidak, maka dengan Bimbingan Belajar Bahasa Jepang bisa mempermudah dalam belajar Bahasa Jepang dengan suasana yang nuansa ala Jepang yang membuat belajar Bahasa Jepang menjadi optimal.

Dengan adanya penjelasan bisnis diatas, penulis ingin membahas untuk menjadi seorang Entrepreneur yang sukses dengan membuka peluang usaha yang bertema tentang topik yang sesuai dengan jurusan sang penulis yang menjadi suatu karya tulis ilmiah yang berjudul “MEMBANGUN BISNIS USAHA BIMBINGAN BELAJAR BAHASA JEPANG”. Dengan membuat karya tulis ilmiah tersebut, para Entrepreneur bisa mempelajari usaha seperti Bimbingan Belajar yang menjadi peluang untuk meraih kesuksesan dalam berbisnis.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan Masalah pada Karya Tulis Ilmiah antara lain sebagai berikut: 1. Mengapa harus menjadi seorang Entrepreneur yang sukses?

2. Apa saja faktor-faktor bagi para Entrepreneur untuk memulai suatu usaha atau bisnis? 3. Apa yang harus dilakukan oleh para Entrepreneur agar bisnisnya maju di bidang

Pendidikan seperti membuka usaha Bimbingan Belajar Bahasa Jepang?

4. Pengaruh atau dampak apakah bagi negara Indonesia apabila seorang Entrepreneur membuka usaha di bidang Pendidikan seperti usaha Bimbingan Belajar Bahasa Jepang? 1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan Karya Tulis Ilmiah tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Untuk menjadi motivasi bagi para Entrepreneur yang ingin memulai usaha tetapi ide masih belum terpikirkan, dengan adanya ide yaitu membuka usaha Bimbingan Belajar Bahasa Jepang. Bisa dikembangkan kembali oleh para Entrepreneur.

2. Untuk perekonomian Indonesia menjadi lebih maju dan sejahtera. Dengan banyaknya Entrepreneur yang menciptakan lapangan kerja, bisa mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Indonesia.

3. Memberikan ide-ide dalam berbisnis di bidang Pendidikan seperti membuka bisnis Bimbingan Belajar Bahasa Jepang yang dapat mempermudah para Entrepreneur untuk memulai usaha tersebut.

4. Memberikan semangat bagi para Entrepreneur untuk selalu berjuang dan pantang menyerah apabila menghadapi rintangan dalam berbisnis Pendidikan seperti berbisnis usaha Bimbingan Belajar Bahasa Jepang.

1.4 Manfaat

Manfaat dari pembuatan Karya Tulis Ilmiah tersebut antara lain:

1. Menjadi referensi bagi para Entrepreneur untuk memulai suatu bisnis di bidang Pendidikan seperti membuka usaha Bimbingan Belajar Bahasa Jepang

2. Mendapatkan peningkatan kemampuan untuk menjadi seorang Entrepreneur yang sukses di bidang Pendidikan.

3. Memberikan pengetahuan baik bagi para Entrepreneur dan khalayak atau masyarakat umum tentang menciptakan usaha agar bisa sukses dan maju.

1.5 Definisi Istilah

(3)

Ciri-ciri dan sifat seorang Entrepreneur sebagai berikut:

1. Memiliki rasa percaya diri seperti optimisme, keyakinan yang tinggi. 2. Berorientasi dengan tugas dan hasil seperti kerja keras, tekad yang kuat. 3. Berani ambil risiko seperti suka pada tantangan yang akan dihadapinya.

4. Mempunyai jiwa kepemimpinan seperti menerima saran dan kritik sebagai pembelajaran. 5. Berpikir untuk masa yang akan datang seperti cara pikirnya yang berpikir dalam jangka

waktu panjang.

6. Mempunyai sifat kejujuran dalam melakukan pekerjaan.

Kemampuan seorang Entrepreneur antara lain sebagai berikut: 1. Mempunyai pengetahuan yang luas

2. Mempunyai daya bayang yang tinggi untuk menciptakan suatu kreasi yang jarang terpikirkan oleh orang lain.

3. Mempunyai pengetahuan di bidang seperti teknik, pemasaran ataupun administasi dll. 4. Mempunyai ide yang brilian.

5. Mempunyai pemikiran dalam jangka waktu yang Panjang.

6. Mempunyai komunikasi dengan perbendaharaan kata yang baik terhadap relasi dan orang-orang yang ada disekitarnya.

7. Mempunyai kemampuan untuk prediksi masa yang akan dating.

Kemudian kompetensi seorang Entrepreneur sebagai berikut:

1. Mengetahui aktivitas bisnis yang akan dilakukan. 2. Mengetahui dasar pengelolaan bisnis.

3. Mempunyai sikap yang berwibawa. 4. Mempunyai modal yang cukup.

5. Mempunyai kompetensi di bidang keuangan. 6. Mempunyai cara untuk bersaing secara sehat. 7. Mempunyai kemampuan mengatur waktu.

8. Mempunyai kemampuan untuk mengendalikan perusahaan. 9. Mempunyai kemampuan prediksi pangsa pasar.

10. Mempunyai potensi mengembangkan kemitraan antarperusahaan.

Kemudian skill yang harus dimiliki seorang Entrepreneur sebagai berikut:

1. Skill dalam melakukan tugas khusus.

2. Skill dalam berkomunikasi dengan baik kepada orang lain. 3. Skill dalam keterampilan berbisnis.

4. Skill dalam menciptakan keunggulan dalam berbisnis. 5. Skill dalam menganalisis suatu permasalahan.

6. Skill dalam memecahkan suatu permasalahan.

7. Skill dalam meminimalisir ancaman terhadap perusahaan 8. Skill dalam menetapkan tujuan perusahaan.

(4)

2. METODE

Metode yang digunakan dalam berbisnis usaha Bimbingan Belajar Bahasa Jepang yaitu dengan melakukan survey berupa penulisan beberapa soal yang akan diwawancarai ke beberapa target secara acak kepada siswa/i dari kalangan SD sampai SMA juga mahasiswa/i dan masyarakat umum. Target jumlah orang dari berbagai kalangan untuk wawancara sebagai berikut:

- Kalangan SD :5 orang - Kalangan SMP :5 orang - Kalangan SMA :5 orang - Mahasiswa/i :5 orang - Masyarakat Umum :5 orang

Target tersebut berguna untuk melihat pengetahuan atau wawasan tentang Jepang dan apakah berminat atau tidaknya dalam belajar Bahasa Jepang. Pembicaraan yang dibahas kepada siswa dan siswi juga mahasiswa dan masyarakat umum antara lain sebagai berikut:

1. Apa yang diketahui tentang Negara Jepang? 2. Apakah pernah belajar Bahasa Jepang?

3. Apakah berminat dalam belajar dalam hal seperti huruf dan budaya negara Jepang? 4. Apakah Tujuan belajar Bahasa Jepang?

5. Apakah lebih nyaman dengan belajar otodidak, privat atau di tempat Bimbingan Belajar Bahasa Jepang?

6. Apa yang diharapkan dari belajar Bahasa Jepang?

7. Seandainya sudah bisa Bahasa Jepang, apa yang akan dilakukan untuk kedepannya? Lalu untuk menarik dalam belajar Bahasa Jepang di tempat bimbel yaitu dengan memberitahukan bahwa dengan belajar di tempat Bimbingan belajar itu sangat menyenangkan karena di dekorasi dengan suasana nuansa ala Jepang dan belajar huruf juga bisa dipraktekkan langsung kepada pengajar karena ada pengajar yang berasal dari negara Jepang nya langsung. Lalu belajar di tempat Bimbingan Belajar Bahasa Jepang biasanya ada promosi-promosi khusus bagi pendaftar dan ada juga info-info mengenai event-event dengan nuansa ala Jepang dan kerjasama dengan perusahaan yang ada di Jepang supaya yang sudah belajar di tempat Bimbingan Belajar Bahasa Jepang bisa diterapkan atau dipraktekkan secara langsung seperti magang ataupun lainnya. Juga ada info beasiswa bagi mahasiswa/i yang mau melanjutkan kuliah di Jepang. Semua informasi yang tertera diatas tersebut ada di tempat Bimbingan Belajar Bahasa Jepang.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk hasil dan pembahasan dari wawancara kepada beberapa siswa/i serta mahasiswa/i dan masyarakat umum sebagai berikut:

1. Apa yang diketahui tentang Negara Jepang?

- Siswa/i: Secara garis besar Siswa/i dari kalangan SD sampai SMA, beberapa ada yang tahu tentang negara Jepang yaitu negara Jepang memiliki 4 musim yaitu musim panas, musim dingin, musim semi, dan musim gugur, lalu di Jepang juga ada festival-festival disetiap bulannya dan itu menjadi tradisi turun-temurun selama bertahun-tahun, lalu mengetahui makanan khas Jepang seperti Mie ramen, soba, sushi. Tetapi ada yang tidak tahu sama sekali tentang negara Jepang dari beberapa siswa/i kalangan tingkat SD. - Mahasiswa/i: Secara garis besar Mahasiswa/i dari hasil yang diwawancarai hampir

(5)

Gunung yang terkenal di Jepang yaitu Gunung Fuji. Juga Ibukota negara Jepang yaitu Tokyo.

- Masyarakat Umum: Secara garis besar untuk Masyarakat Umum tentang pengetahuan negara Jepang itu ada yang mengetahui dan tidak. Untuk tentang negara Jepang menurut Masyarakat Umum yang mengetahui tentang negara Jepang ada beberapa jawabannya hampir sama seperti Siswa/I dan Mahasiswa/i.

2. Apakah pernah belajar Bahasa Jepang?

- Siswa/i: Secara garis besar Siswa/i dari kalangan SD sampai SMA, untuk dari kalangan SD rata-rata belum pernah belajar Bahasa Jepang sama sekali, tetapi ada 1 yang belajar Bahasa Jepang. Lalu dari kalangan SMP sampai SMA rata-rata ada yang pernah belajar Bahasa Jepang karena ada mata pelajaran Bahasa Asing selain Bahasa Inggris yaitu Bahasa Jepang dan ada kegiatan Ekstrakurikuler Bahasa Jepang yang mengajarkan Bahasa Jepang serta budaya-budaya Jepang, tetapi ada juga yang tidak pernah belajar Bahasa Jepang karena tidak ada mata pelajaran Bahasa Jepang di sekolahnya.

- Mahasiswa/i: Secara garis besar Mahasiswa/i dari hasil yang diwawancarai ada yang pernah belajar Bahasa Jepang ketika waktu masih di sekolah, ada yang masih ingat tentang kosakata Bahasa Jepang karena menyukai Bahasa Jepang. Tetapi ada juga yang sudah lupa semua karena tidak menyukai dengan Bahasa Jepang atau sulit dipelajari karena harus menghafal banyak huruf Jepang.

- Masyarakat Umum: Secara garis besar untuk Masyarakat Umum rata-rata tidak pernah belajar Bahasa Jepang. Tetapi ada 1 orang yang pernah belajar Bahasa Jepang karena menyukai hal-hal yang berkaitan dengan Jepang seperti Drama Jepang, Anime Jepang, Cosplay, event-event Jepang dan lain-lain.

3. Apakah berminat dalam belajar dalam hal seperti huruf dan budaya negara Jepang? - Siswa/i: Secara garis besar Siswa/i dari kalangan SD sampai SMA, untuk kalangan SD

ada yang berminat karena ingin belajar Bahasa Asing selain Bahasa Inggris dan ada juga yang penasaran dengan huruf Bahasa Jepang. Lalu dari kalangan SMP sampai SMA ada yang berminat untuk belajar Bahasa Jepang bagi yang belum pernah belajar Bahasa Jepang juga ada yang mau belajar budaya negara Jepang seperti mengadakan event bernuansa Jepang yang menghadirkan Guest Star dan Costplay ala Jepang. - Mahasiswa/i: Secara garis besar Mahasiswa/i dari hasil yang diwawancarai ada yang

berminat dan tidak. Bagi yang berminat karena ingin memperdalam ilmu Bahasa Jepang juga belajar tentang budaya negara Jepang dari sikap dan tata karma orang Jepang kemudian belajar untuk membuat event besar bernuansa Jepang yang bisa membuat nama Kampus menjadi terkenal. Sementara bagi yang tidak berminat belajar Bahasa Jepang karena rumit mempelajari Bahasa jepang serta tidak memiliki kemauan dan niat yang tinggi dalam belajar Bahasa Jepang.

- Masyarakat Umum: Secara garis besar untuk Masyarakat Umum yang diwawancarai ada yang berminat dan tidak. Bagi yang berminat karena untuk mengisi waktu luang dengan belajar Bahasa Jepang, sehingga waktu tidak terbuang dengan sia-sia. Untuk yang tidak berminat dikarenakan kesibukan yang padat membuat tidak ada waktu untuk belajar Bahasa Jepang.

4. Apakah Tujuan belajar Bahasa Jepang?

(6)

kalangan SMP sampai SMA juga tujuannya hampir sama seperti diatas dan bagi kalangan SMA belajar Bahasa Jepang berguna untuk bekal apabila ingin langsung kerja atau melanjutkan studi di Jepang yang menjadi nilai tambah bagi siswa/i.

- Mahasiswa/i: Secara garis besar Mahasiswa/i dari hasil yang diwawancarai bagi yang mau belajar Bahasa Jepang mempunyai tujuan yaitu mempunyai nilai tambah apabila telah lulus dari Perguruan Tinggi dan untuk melamar kerja sangat berpotensial apabila mempunyai skill dalam berbahasa asing selain Bahasa Inggris. Lalu juga untuk melanjutkan studi S2 ke Jepang maka harus bisa Berbahasa Jepang.

- Masyarakat Umum: Secara garis besar untuk Masyarakat Umum, tujuan belajar Bahasa Jepang bagi yang mau belajar yaitu menambah skill dalam berbahasa asing selain Bahasa Inggris. Juga bagi kalangan yang sudah berkeluarga, Bahasa Jepang bisa diterapkan sehari-hari dan juga bisa diajarkan kepada anaknya apabila anaknya ingin cepat bisa Bahasa Jepang.

5. Apakah lebih nyaman dengan belajar otodidak, privat atau di tempat Bimbingan Belajar Bahasa Jepang?

- Siswa/i: Secara garis besar Siswa/i dari kalangan SD sampai SMA, rata-rata lebih nyaman belajar di tempat Bimbingan Belajar Bahasa Jepang karena akan menambah pertemanan dan bisa latihan percakapan dengan teman-teman diruangan supaya terbiasa dengan penggunaan Bahasa Jepang juga dibimbing oleh pengajar baik dari lokal dan Orang Jepang. Juga ada acara-acara ala Jepang di tempat Bimbingan Belajar Bahasa Jepang untuk memperkenalkan budaya Jepang, lalu harapan dari kalangan SD sampai SMA yaitu memperbanyak tempat Bimbingan Belajar Bahasa Jepang karena masih sedikit yang menyediakan tempat Bimbingan Belajar Bahasa Jepang. Lalu ada juga yang ingin belajar privat karena ingin cepat dalam belajar Bahasa Jepang meski dengan harga yang lebih mahal dibandingkan belajar di Bimbingan Belajar Bahasa Jepang - Mahasiswa/i: Secara garis besar Mahasiswa/i dari hasil yang diwawancarai ada yang

lebih nyaman belajar otodidak dan tempat Bimbingan Belajar Bahasa Jepang. Untuk lebih nyaman belajar otodidak karena tidak suka dengan kebisingan atau lebih suka sendiri dalam belajar hal yang baru seperti belajar Bahasa Jepang. Untuk yang lebih suka di tempat Bimbingan Belajar Bahasa Jepang karena selain menambah pertemanan dari berbagai kalangan, juga terbiasa dengan penggunaan Bahasa Jepang dan dibimbing oleh para pengajar di tempat Bimbingan Belajar. Lalu untuk mahasiswa yang ingin melanjutkan studi ke Jepang biasanya diberikan info-info secara detail agar mempermudah studi ke Jepang. Lalu ada juga yang ingin belajar Bahasa dengan privat karena bisa lebih fokus dan cepat dalam pembelajarannya, juga karena ingin segera ke Jepang dalam waktu dekat, jadi belajar Bahasa Jepangnya dengan mendatangkan pengajar dan harganya lebih mahal dibandingkan belajar di Bimbingan Belajar Bahasa Jepang.

- Masyarakat Umum: Secara garis besar untuk Masyarakat Umum, rata-rata belajar privat karena bisa fokus dalam belajar Bahasa Jepang meskipun dengan bayaran yang mahal juga karena sibuk dalam urusan dan punya waktu senggang hanya beberapa jam dirumah, jadi digunakan waktu tersebut untuk belajar Bahasa Jepang dengan privat.

6. Apa yang diharapkan dari belajar Bahasa Jepang?

(7)

Bahasa Inggris juga bisa memberikan harapan atau angan-angan yang tinggi untuk bisa pergi ke negara Jepang.

- Mahasiswa/i: Secara garis besar Mahasiswa/i dari hasil yang diwawancarai, yang diharapkan dari Mahasiswa/i yaitu bisa meningkatkan kepercayaan diri dalam kegiatan yang berkaitan dengan negara Jepang. Lalu bisa meningkatkan skill dalam berbahasa asing lalu mempunyai peluang besar untuk bisa pergi ke negara Jepang. juga bisa menjadi pengajar di suatu tempat Bimbingan Belajar apabila dibutuhkan.

- Masyarakat Umum: Secara garis besar untuk Masyarakat Umum yang diharapkan dari belajar Bahasa Jepang yaitu bisa meningkatkan kepercayaan diri. Lalu bisa memberikan peluang yang tinggi untuk bisa pergi ke negara Jepang apabila sudah mahir Bahasa Jepang dan disana bisa bekerja atau belajar kembali untuk menimba ilmu yang lebih banyak di negara Jepang.

7. Seandainya sudah bisa Bahasa Jepang, apa yang akan dilakukan untuk kedepannya? - Siswa/i: Secara garis besar Siswa/i dari kalangan SD sampai SMA, seandainya sudah

bisa Bahasa Jepang, mereka ingin berprestasi disekolahnya seperti adanya perlombaan puisi dengan Bahasa Jepang, lalu ada kompetisi speech contest atau kontes pidato yang dapat memacu untuk menjadi yang terbaik dan harapan paling tinggi yaitu bisa berkompetisi perlombaan Bahasa Jepang kancah Internasional di Jepang yang diikuti oleh negara-negara dan mewakili negara Indonesia.

- Mahasiswa/i: Secara garis besar Mahasiswa/i dari hasil yang diwawancarai, seandainya sudah bisa Bahasa Jepang, hampir sama yang dilakukan oleh kalangan SD sampai SMA yaitu bisa bersaing di kancah Internasional demi membawa nama baik Indonesia di mata dunia. Juga bisa bersaing dalam melamar kerja di Perusahaan manapun karena mempunyai skill dalam berbahasa asing yaitu Bahasa Jepang.

- Masyarakat Umum: Secara garis besar dari Masyarakat Umum, seandainya sudah bisa Bahasa Jepang, ada yang ingin mengajarinya kepada anaknya dan rekan-rekannya untuk belajar Bahasa Jepang. Lalu bagi yang ingin magang atau kerja di Jepang, bisa menjadi nilai tambah dalam proses seleksi keberangkatan ke negara Jepang supaya ada peningkatan kesejahteraan dalam hidup.

4. KESIMPULAN

Kesimpulan dari pembuatan Karya Tulis Ilmiah dengan judul Membuka Bisnis Usaha Bimbingan Belajar adalah bahwa untuk menjadi Entrepreneur itu tidaklah mudah, karena banyak rintangan dan cobaan. Untuk meminimalisir hal tersebut, seorang Entrepreneur harus mempunyai ilmu pengetahuan yang tinggi dan memperbanyak pengalaman dengan ilmu apapun yang penting bersifat positif. Penulis lalu mengambil contoh ide untuk membuka usaha yaitu bisnis usaha Bimbingan Belajar Bahasa Jepang atau Japanese Language Tutoring yang dimana peminatnya sebenarnya cukup banyak. Mulai dari kalangan tingkat SD sampai SMA, Mahasiswa/i dan masyarakat umum yang masih akan haus ilmu pendidikan yaitu belajar Bahasa asing.(Kang & Maciejewski, 2000)

(8)

5. REFERENSI

[1]Honig, B. (2004). Entrepreneurship education: toward a model of contingency-based business planning. Academy of Management Learning & Education, 3(3)(3), 258–273.

https://doi.org/10.5465/AMLE.2004.14242112

[2]Kang, Y.-S., & Maciejewski, A. A. (2000). A Student Model of Technical Japanese Reading Proficiency for an Intelligent Tutoring System. CALICO Journal, 18(1), 9–40.

https://doi.org/10.1558/cj.v18i1.9-40

[3]Klein, P. G. (2008). Strategic entrepreneurship. Strategic Entrepreneurship Journal, 2(3), 175– 190. https://doi.org/10.4135/9781452229805.n587

Referensi

Dokumen terkait

PEKERJAAN

Setelah dilakukan pengendalian terhadap risiko (existing risk) didapatkan penurunan resiko yaitu kategori dapat di terima (acceptable) sebanyak 10 risiko (62,5%), priority 3

Paragraf memiliki definisi yang bermacam-macam, mulai dari yang sederhana hingga yang cukup rumit.Para ahli bahasa merumuskan paragraf itu dengan teknik yang

Hasil penelitian Tossige-Gomes (2014) menyebutkan peningkatan jumlah absolut neutrofil dan monosit, kecuali limfosit, berpendapat bahwa beberapa leukositosis diamati

[r]

Oktober 1976: Menteri Kehakiman Indonesia, Mochtar Kosumaatmadja, menyatakan bahwa Indonesia telah siap mengadakan negosiasi mengenai batas dasar laut untuk menutup Celah Timor

Mengenai hal tersebut penulis mengajukan ide untuk merancang aplikasi yang berjudul ‘E-Cash Untuk Pembayaran E-Ticketing Pertandingan Klub Sepak Bola Persib