• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERDAYAAN DISIPLIN KERJA KEP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PEMBERDAYAAN DISIPLIN KERJA KEP"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 2012

90

PENGARUH PEMBERDAYAAN DISIPLIN KERJA

KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PADA SEKOLAH DASAR NEGERI

MANGASA KECAMATAN SOMBA OPU KABUPATEN GOWA

Marham Muhammadiyah

Abstrak

Jenis penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode kuantitatif populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru yakni 13 Orang dan 1 orang Kepala sekolah. Serta seluruh siswa yakni 140 orang dan teknik pengmabilan sampel pada guru dilakukan dengan cara Tehnik provosife samplingterhadap 14 guru sedangkan teknik penarian sampel untuk siswa digunakan dengan cara Teknik Random samplingBerdasar pada Arikunto yakni 10 % 140x10=14. Hasil penelitian ini akan dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif yang dipadukan dengan kuantitatif dalam tehnik deskriptif statistik Infrensial. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedisiplinan kepala SD Negeri Mangasa berkateori baik dengan melihat perilaku dalam menjalankan tugas sebagai pimpinan sekolah.Kepala sekolah SD Negeri Mangasa berperan sebagai motivator berada pada kategori sangat baik.Pengaruh pemberdayaan disiplin kerja kepala sekolah terhadap peningkatan kinerja guru diketahui dengan semakin ditingkatkan pemberdayaan disiplin kerja kepala sekolah dengan baik maka kinerja guru akan semakin meningkat.

(2)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 2012

91

I. Pendahuluan

Pendidikan merupakan upaya pembangunan potensi yang diberikan Tuhan kepada manusia, seperti pengembangan pikiran, penataan perilaku, pengaturan hubungan manusia dengan Tuhannya manusia dengan manusia serta hubungannya dengan alam ini. Tujuannya agar manusia mampu memelihara, mengembangkan, dan memanfaatkan potensi-potensi yang ada pada dirinya dengan baik.

(3)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 2012

92

yang sangat dominan dalam menentukan kualitas hasil pembelajaran.

Keberhasilan dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut tidak terlepas dari tugas dan peranan kepala sekolah namun mengingat situasi dan perkembangan dewasa ini, maka tugas dan tanggung jawab kepala sekolah juga mengalami perkembangan dan perubahan, baik dalam sifat maupun luasnya. Sebagai pemimpin pendidikan, kepala sekolah harus mampu menolong stafnya untuk memahami tujuan bersama yang akan dicapai.Ia harus memberi kesempatan kepada stafnya untuk saling bertukar pikiran/pendapat dan gagasan sebelummenetapkan

tujuan.“Rendahnyamutupendidikansekolahdisebabkan oleh jeleknyapengelolaan,bukan dari rendahnya kemampuan danrendahnya kinerja pegawai-pegawainya” (Rohiat,2000:50 ).

(4)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 2012

93

akan membuat guru bekerja dengan sungguh-sungguh atau setengah hati. Kenyataan menunjukkan bahwa semangat tidaknya guru, ketenangan dalam mengajar, sangat dipengaruhi juga oleh iklim organisasinya.

Kepala sekolah sebagai leading power, manager, motivator, supervisor, fasilitator, educator, dan guru sebagai pendidik dan pengajar serta iklim organisasi sebagai landasan planning, organizing, staffing, controlling, coordinating, recording dan budgetting, berbagai penemuan penelitian diungkapkan bahwa problematika tentang berbagai permasalahan tersebut menjadi faktor yang dominan dalam menentukan keberhasilan proses pendidikan, baik dalam proses mentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun dalam internalisasi moral, etika dan estetika.

Kepala sekolah merupakan pemimpin intitusi sekolah yang memiliki keahlian dari kebanyak orang atau suatu kekuasaan yang dimiliki oleh orang yang tidak dimiliki oleh kebanyakan

(5)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 2012

94

Bath yang dirujuk oleh De Roche (1985) menegaskan bahwa:

baik buruknya mengajar guru dan belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kedisiplinan kerja kepala sekolah. Sedangkan kedisiplinan kerja kepala sekolah jika tinjau dari tugas dan tanggung jawabnya, lebih di tekankan pada kompetensi manajerial dan kepemimpinan pendidikan (Blumberg, 1980 : 11).

Pemberdayaan disiplin kerja kepala sekolah merupakan hal yang sangat mutlak di lakukan dalam rangka peningkatan keninerja guru sebab kepala sekolah merupakan salah satu determinan pendidikan yang menjadi motivator dalam kedisiplinan dalam sekolah dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas pendidikan. II. Metode Penelitian

A. Jenis Peneltian.

(6)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 2012

95

B. Lokasi dan Obyek Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di SDN Mangasa Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa. Sedangkan objek penelitian yaitu guru, dan kepala sekolah.

C. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini digunakan dua variable yaitu Variabel bebas “independentvarieble” adalah variabel yang mempengaruhi dan mendahulukan variabel terikat. Sedangkan variabel terikat atau” dependent variable” adalah variabel yang dipengaruhi. Berdasarkan penjelasan di atas maka dalam penelitian ini ada dua variabel yang menjadi titik perhatian yaitu Sebagai variabel bebas adalah pemberdayaan disiplin kerja oleh kepala sekolah, variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja guru.

D.

Definisi Operasional Variabel

(7)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 2012

96

1. Pemberdayaan disiplin kerja kepala sekolah, merupakan efektifitas penerapan fungsi dan peranan kepala sekolah secara baik dan benar. Adapaun tolak ukur dalam pemberdayaan disiplina kerja adalah ketapatan dan efisien penerapan : leading power, manager, motivator, supervisor, fasilitator, educator

2. Kinerja guru merupakan tingkatan pekerjaan atau tugas sesorang yang berprofesi sebagai pendidik dalam menjalankan tugas dan kewajiban secara profesionalisme.

E. Populasi dan Sample

1. Populasi

(8)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 2012

97

Tabel III. 1 : Keadaan Populasi SD Negeri Mangasa Tahun

Ajaran 2011/2012

NO OBYEK

JENIS KELAMIN L P 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7 8 Kepala sekolah guru I II III IV V VI 1 6 17 7 9 19 14 12 -7 11 11 17 8 7 8 1 13 28 18 26 27 21 20

JUMLAH 85 65 154

Sumber Data: Kantor SD Negeri Mangasa, 2012 2. Sample

Suharsimi (2001 : 15) mengatakan, sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti) .

(9)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 2012

98

penelitian populasi atau populasi total bagi guru dan kepala sekolah.

Tabel III.2 : Keadaan Sampel

No Obyek Teknik sampling Total Sampel

1 Guru dan kepala sekolah

Tehnik provosife

samplingterhadap 14 14

2 Siswa

Teknik Random sampling

Berdasar pada Arikunto yakni 10 % 140x10=14

14

Jumlah 28

F.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penulisan ini, penulis menggunakan cara sebagai berikut :

(10)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 2012

99

2. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang

diperoleh melalui dokumen-dokumen.

3. Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal yaitu semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi.

4. Angket, yakni sejumlah pertanyaan tertulis yang dipergunakan untuk memperoleh data dari responden dalam bentuk laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya.

G. Teknik Analisis Data

Hasil penelitian ini akan dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif yang dipadukan dengan kuantitatif dalam tehnik deskriptif statistik Infrensial yang akan menggambarkan data yang terkumpul dengan cara penggambaran melalui tabel-tabel sederhana dan dalam sistem penggambaran persen serta menggunakan rumus regeresi sederhana, lalu kemudian disimpulkan dengan cara deskriptif kualitatif

(11)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 2012

100

%

100

x

N

f

p

Keterangan: P = Persentase f = Jumlah Frekuensi

n = Jumlah Responden.(Sudjono, 2000 : 76) b. Untuk rumusan masalah ketiga teknik analisis data

yang digunakan adalah analisis statistik inferensial dengan rumus regresi sederhana sebagai berikut: Rumus analisi Regresi sederhana, yakni sebagai berikut:

Ŷ = a + bx

a. =

(12)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 2012

101

Keterangan:

Ŷ = Subjek dalam variabel terikat yang diprediksikan.

X = Subjek dalam variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu.

a = Konstanta.

b = Angka arah atau koefisien regresi.(Suharsimi, 2011:264)

III.

HASIL PENELITIAN

A.

Kedisiplinan kerja kepala sekolah di SD Negeri

Mangasa Kecamatan Somba Opu Kabupaten

Gowa

Untuk

menghindari

adanya

kesalah

pahaman bagi para pembaca dan untuk lebih

mempermudah

penulis

dalam

pembahasan

selanjutnya, maka penulis perlu membatasi apa

yang dimaksud dengan Kedisiplinan kerja kepala

sekolah dalam skripsi ini. Dari berbagai tinjauan

teoritis tentang Kedisiplinan kerja kepala sekolah,

maka secara garis besarnya yang penulis maksud

dalam pembahasan ini adalah meliputi :

(13)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 2012

102

4. Berpakain yang rapi

5 Tidak merokok dalam kelas.

(Baego Ishak, 1987 : 192-193)

Kepala Sekolah sebagai pimpinan puncak pada organisasi Sekolah, dilihat dari status dan cara pengangkatannya tergolong pimpinan resmi (Formal) karena diangkat berdasarkan surat keputusan dari pejabat yang berwewenang. Kedudukannya sebagai pimpinan resmi itu sehingga dapat memainkan peranan dalam meningkatkan prestasi kerja sebagai pimpinan pendidikan pada sekolah yang telah diserahi pertanggung jawaban kepadanya.

Kemampuan peran kepala Sekolah dapat mempengaruhi kinerja guru di Sekolah. Kualitas pembelajaran diawali dengan peningkatan aktivitas dan kreativitas murid, peningkatan disiplin belajar, dan peningkatan motivasi belajar.

(14)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 2012

103

Dalam penelitian ini di maksudkan untuk menentukan hubungan variabel bebas (independent variable), pemberdayaan disiplin kerja kepala sekolah dan variable terikat (dependent variable), kinerja guru . Pengujian hipotesis dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut:

Pertama, membuat tabel penolong untuk menghitung korelasi product moment.

Tabel IV.14 : Rekapitulasi Product Moment tentang Hubungan pemberdayaan disiplin kerja kepala sekolahterhadap kinerja guru di SD Negeri Mangasa Kab. Gowa No.

Responden X Y X² Y² XY

1 – 31

ΣX ΣY ΣX² ΣY² ΣXY

(15)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 2012

104

denganrumus yang digunakan untuk mengitung koefisien korelasi product moment.

   

 

 

2 2 2 2

. . . . Y Y n X X n Y X XY n rxy            Diketahui:

n = 31 ΣX2 = 357823 (ΣX)2 = 29030544 ΣX = 5388 ΣY2 = 477361(ΣY)2 = 39050001 ΣY = 6249 ΣXY = 410316

Maka rxy yang diperoleh sebagai berikut:

   

 

 

2 2 2 2

. . . . Y Y n X X n Y X XY n rxy           

   



83

357823

29030544

.

83

477361

39050001

6249

.

5388

410316

31

xy r 570962 668765 386616   xy r 6 . 617931 386616  = 0.623
(16)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 2012

105

Ketiga, mencari besarnya sumbangan (kontribusi) variable X terhadap Y dengan rumus:

KD = r2 x 100% = 0,6232x 100% = 38,81% KD : nilai koefisiensi determinan r : nilai koefisiensi korelasi

Artinya pemberdayaan disiplin kerja kepala sekolah memberikan kontribusi terhadap kinerja guru sebesar 38,81% .

Keempat, setelah diketahui nilai rxy, selanjutnya dicari nilai thitung untuk pengujian hipotesis yang diajukan, yaitu dengan mengkonsultasikan pada tabel nilai t baik dalam taraf signifikansi (α) = 0,05 (5%) maupun taraf signifikasi (α) = 0,01 (1%) dengan mencari derajat kebebasan (d.k) = n – 1, yaitu 83 – 1 = 82. Ada pun nilai ttabel yang diperoleh, taraf 5% adalah 2,000 dan taraf 1% adalah 2,660. Kemudian melakukan uji signifikansi dengan memasukkan data yang diperoleh melalui korelasi product moment sebesar rxy = 0.62 ke dalam rumus:

2

1

2

r

n

r

t

hitung
(17)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 2012

106

2

)

623

,

0

(

1

2

83

623

,

0

hitung

t

782

,

0

607

,

5

= 7,17

Dari hasil uji perhitungan thitung di atas diketahui bahwa: thitung = 7,17 sehingga bila dikonsultaikan baik pada taraf 5% atau 1% diperoleh sebagai berikut:

thitung = 7,17 > ttabel = 2,000 (signifikansi 5%) thitung = 7,17 >ttabel = 2,660 (signifikansi `1%)

Ternyata thitung lebih besar daripada ttabel baik taraf 5% maupun 1% maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara pemberdayaan disiplin kerja kepala sekolah dengan kinerja guru.

B. Pembahasan

(18)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 2012

107

Pengaruh pemberdayaan disiplin kerja kepala sekolah terhadap peningkatan kinerja guru diketahui dengan uji hipotesis. Berdasarkan hasil perhitungan hipotesis dapat ditafsirkan H0 yang berbunyi pemberdayaan disiplin kerja kepala sekolah tidak memberi pengaruh secara siginifikan terhadap kinerja guru ditolak dan H1 yang berbunyi pemberdayaan disiplin kerja kepala sekolah memberi pengaruh secara siginifikan terhadap peningkatan kinerja guru diterima. V. Simpulan dan Saran

A. Simpulan

(19)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 2012

108

B. Saran-saran
(20)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 2012

109

DAFTAR PUSTAKA

Amatembun (1974Guru Profesional dan Implementasi

Kurikulum Cet. III; Jakarta: Quantum Teaching,

Arikunto, S, 1993Manajemen Pengajaran Secara

Manusiawi Jakarta: Rineka Cipta,

Danim, S, 2002,Inovasi Pendidikan dalam Upaya

Peningkatan Profesionalisme Tenaga

Kependidikan Cet. I; Bandung: Pustaka Setia,

Haditono 1984,

Interksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru. Cet. III; Jakarta: Rajawali

Hasan, M. Iqbal, 2002, P okok-pokok MAteri Statistik 2,

(Cet. I; Jakarta: PT. Bumi Aksara,

Hasibuan, M, 1997,Dasar-asar Manajemen Jakarta:

Rineka Cipta,

Husba, M, 2005,Aflikasi Fungsi-fungsi Manajemen

pada Lembaga Pendidikan Formal Cet. I;

Makassar: Pustaka Refleksi,

(21)

Jurnal Media Volume 1 No. 2. Edisi Juni 2012

110

Mulyasa, E., 2007,

Menjadi Kepala Madrasah Profesional: dalam Konteks Menyukseskan

MBS dan KBK

Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya,

Mardalis, 2004 Metode Penelitian; Suatu Pendekatan

Proposal (Cet. 7; Jakarta: Bumi Aksara

Nurdin, S.,

Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum Cet. III; Jakarta: Quantum Teaching,

2005

Republik Indonesia, 2006,

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan Jakarta: BSNP,

Sudijono, A. 2002.Pengantar Statistik Pendidikan, Ed.

I; Jakarta: RajaGrafindo Persada,

Rohiat, 2000Menjadi guru professional, Menciptakan

pembelajaran kreatif dan menyenangkan,

Gambar

Tabel III. 1  : Keadaan Populasi SD Negeri Mangasa Tahun
Tabel III.2 : Keadaan Sampel
tabel penolong

Referensi

Dokumen terkait

Tekanan pada tabung pompa Hydram terdistribusi rata tidak mengalami peningkatan diakibatkan oleh katup pengantar masih tertutup sehingga aliran ke tabung pompa Hydram

Menurut PPS Cilacap (2014), Bigeye Tuna (Thunnus obesus) termasuk jenis ikan pelagis besar yang hasil tangkapan terbanyak setelah ikan cakalang dari keseluruhan ikan

Pemantauan yang diadakan secara berkelanjutan akan membuat membuat pengambilan kebijakan pengelolaan lingkungan juga berkelanjutan, sehingga diperlukan penelitian

Indikator yang diamti dalam kegiatan upacara pembukaan adalah selalu bersikap siap saat mendengar instruksi berkumpul oleh Pratama, berpakaian rapi dan mengenakan

Dalam teknik data dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel dengan menggunakan teknik quota atau quota sampling, yaitu mengambil sampel dari suatu populasi

“Yang disebut imperialisme-modern ialah usaha meluaskan milik jajahan dengan tidak berbatas, seperti cita-cita demikian itu menjadi pendorong dalam masa ± 1880 sampai sekarang bagi

3. Hasil belajar yang berupa perubahan sikap dan tingkah laku. Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar memiliki cakupan makna yang lebih

Hasil penelitian eksplorasi dan inventarisasi pteridophyta yang telah dilakukan di Kawasan Lereng Bagian Timur Gunung Merapi Via Selo Boyolali,telah