Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
KATA PENGANTAR
Penelitian tentang Kajian Sumberdaya yang Terkait dengan )nvestasi merupakan kerjasama antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Donggala dengan Pusat Studi Kebijakan Pembangunan dan Ekonomi
PSKPE Universitas Tadulako Tahun Anggaran .
Adapun kajian tentang Kajian Sumberdaya yang Terkait dengan )nvestasi menekankan pada sektor pertanian meliputi komoditas‐komoditas pada subsektor tanaman pangan, tanaman perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan.
Diharapkan hasil kajian ini dapat memberikan gambaran kepada Pemerintah Kabupaten Donggala, khususnya instansi‐instansi yang terkait tentang komoditas‐ komoditas unggulan yang memberikan peluang investasi di masa‐masa mendatang.
Selanjutnya untuk penyempurnaan hasil penelitian ini sangat diharapkan masukan dari berbagai pihak terutama instansi yang terkait dengan kajian ini.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah khususnya BAPPEDA Kabupaten Donggala yang telah memberikan kepercayaan kepada Pusat Studi Kebijakan Pembangunan dan Ekonomi Universitas Tadulako untuk melaksanakan penelitian ini.
Donggala, November
TIM PENYUSUN
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
. . Latar Belakang . . Maksud dan Tujuan
. . Manfaat
. . Sasaran
. . Output
BAB II METODE PENELITIAN
. .Desain Studi . .Tipe Studi
. .Teknik Pengumpulan Data . .Metode Analisis
a. Location Quotien LQ
b. Analytical (ierarchy Process A(P
c. Revealed Comparative Advantage RCA
d. )ndeks Konsentrasi Pasar )KP
e. Analisis SWOT
. .Beberapa Konsep Yang Terkait Dengan Penelitian
BAB III GAMBARAN UMUM
. .Gambaran Umum Kabupaten
. . . Geografis
. . . Demografi
. . . Sumberdaya Manusia
. . . Sumberdaya Alam
. . . Sumberdaya Fisik
. .Gambaran Umum Komoditas
. . . Pertanian Tanaman Pangan
. . . Perkebunan
. . . Peternakan
. . . Perikanan
. . . Kehutanan
. .Kondisi Makro Ekonomi
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
. . . Pertumbuhan Ekonomi
. . . )nflasi
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
. .(asil Perhitungan LQ Kabupaten Donggala Berdasarkan Sub sector . .Metode Analytical Hierarchy Process A(P
. . . Komoditi Unggulan Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Donggala
. . . Komoditi Unggulan Perkebunan Kabupaten Donggala
. . . Komoditi Unggulan Peternakan Kabupaten Donggala
. . . Komoditi Unggulan Perikanan Kabupaten Donggala
. . . Komoditi Unggulan Kehutanan Kabupaten Donggala
. .(asil Perhitungan Releaved Comparative Advantage RCA . .(asil Perhitungan )ndeks Konsentrasi Pasar )KP
. .Analisis SWOT
. .Pembahasan
. .Orientasi Pasar
. .Peluang )nvestasi
BAB V PENUTUP
. .Kesimpulan
. .Rekomendasi
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kabupaten Donggala menjadi salah satu kabupaten di Propinsi Sulawesi Tengah yang aktivitas perekonomian dan mata pencaharian sebagian besar masyarakatnya masih bertumpuh pada sektor pertanian secara luas. Sektor pertanian secara luas menjadi salah satu pilar utama yang memberikan kontribusi terbesar dalam menentukan kemajuan dan keberhasilan kabupaten tersebut.
Sektor pertanian secara luas tersebut terdiri atas sub sektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan serta sektor kehutanan dan perikanan menjadi penggerak utama (prime mover) perekonomian daerah di Kabupaten Donggala. Keberadaan komoditas unggulan pada masing‐masing sektor‐subsektor tersebut sangat menentukan perkembangan dan pertumbuhan dari masing‐masing sektor subsektor tersebut. Sehingga penentuan atau identifikasi komoditas unggulan mutlak dilaksanakan untuk menentukan fokus dan arah yang jelas dalam pengembangan dan pengelolaa komoditas unggulan pada sektor‐subsektor tersebut. Secara umum penentuan dan penilaian terhadap suatu komoditas menjadi komoditas unggulan daerah didasarkan pada keunggulan komparatif (comparative advantage), dan keunggulan kompetitif (competitive advantage) yang dimiliki dari masing‐masing komoditas‐komoditas tersebut.
Komoditas unggulan dari masing‐masing sektor‐subsektor memiliki peran strategis dan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan penciptaan lapangan kerja yang berimplkasi pada peningkatan pendapatan masyarakat dan meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat.
Komoitas unggulan diartikan sebagai komoditas yang memiliki keunggulan komparartif artinya komoditas yang dihasilkan dengan biaya produksi persatuan relatif rendah murah dengan demikian memiliki daya saing yang tinggi dalam pasar penjualan domestik dan ekspor .
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Otonomi daerah memberikan kesempatan dan peluang seluas‐luasnya bagi Kabupaten Donggala untuk mengembangkan dan memajukan daerah melalui pengembangan komoditas unggulan daerah tersebut, yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Otonomi daerah juga memberikan kewenangan yang penting bagi daerah dalam berperan penting dalam pengembangan daerahnya melalui berbagai strategi dan kebijakan yang berpijak pada potensi (endowment) yang dimiliki daerah tersebut.
Untuk itu diperlukan kajian tentang komoditas unggulan dari masing‐masing sub sektor, dengan harapan hasil ini akan dapat dipromosikan untuk menarik minat para investor yang berkeinginan untuk menanamkan modalnya pada berbagai komoditas tersebut.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi komoditas unggulan daerah yang berbasis sektor pertanian sub sektor perkebunan, peternakan , sektor perikanan dan sektor kehutanan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
. Menetapkan komoditas unggulan daerah di Kabupaten Donggala yang berasal dari sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan , sektor perikanan serta sektor kehutanan.
. Mengetahui faktor‐faktor yang menghambat dan mendukung pengembangan komoditas unggulan daerah di Kabupaten Donggala.
. Mengetahui orientasi dan jaringan pemasaran komoditas unggulan daerah di Kabupaten Donggala.
1.3. Manfaat
Manfaat yang ingin diperoleh dari kegiatan ini sebagai berikut:
. Sebagai referensi bagi pemerintah daerah Kabupaten Donggala dalam mengembangkan dan memajukan komoditas unggulan daerah.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 3
Donggala.
. Sebagai rujukan bagi masyarakat dalam pengembangan komoditas unggulan daerah sesuai dengan potensi wilayah masing‐masing di Kabupaten Donggala.
1.4. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah sebagai berikut:
. Tersusunnya hasil kajian komoditas unggulan di Kabupaten Donggala pada sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan , sektor perikanan serta sektor kehutanan.
. Tersusunnya rekomendasi bagi pemerintah daerah dan stakeholders lainnya di Kabupaten Donggala dalam pengembangan komoditas unggulan daerah.
1.5. Output
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1. Desain Studi
Dalam penyusunan kajian potensi sumberdaya yang terkait dengan inventasi adalah dengan membuat desain studi berupa outline pelaksanaan kegiatan serta instrumen‐instrumen penyusunan sebagai pegangan dalam melaksanakan kegiatan ini.
2.2. Tipe Studi
Berdasarkan tujuan studi untuk mengidentifikasi unggulan daerah yang berbasis pada sektor pertanian sub sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan , maka studi ini dilakukan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif akan menjelaskan dan menggambarkan tentang potensi komoditi yang terkait dengan berbagai variabel yakni nilai ekonomi daerah komoditi, faktor tenaga kerja, pangsa pasar, teknologi, faktor daya saing, dan keunggulan serta faktor kelembagaan.
2.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam kegiatan ini sebagai berikut : . Studi dokumentasi dokumentation research dengan maksud untuk
mendapatkan data sekunder dari sejumlah instansi terkait dan instansi lainnya yang bersentuhan dengan komoditas unggulan tersebut.
. Studi lapangan field research yakni studi lapangan ini dilakukan untuk
mendapatkan data primer dari sejumlah narasumber berkaitan dengan komoditas unggulan di Kabupaten Donggala.
2.4. Metode Analisis
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 5
A(P Relevated Comparative Advantage RCA , )ndeks Konsultasi Pasar dan analisis
SWOT.
a. Location Quotient (LQ).
Analisis LQ digunakan untuk menentukan sektor/sub sektor unggulan dan atau ekonomi basis dalam perekonomian wilayah sektor/subsektor unggulan yang berkembang dengan baik tentunya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan daerah secara optimal. Metode perhitungan LQ mengacu pada formula sebagai berikut :
Dimana :
Xr : Nilai Produksi sektor/ subsektor i pada daerah kabupaten Rvr : Total PDRB Kabupaten Donggala
Xn : Nilai Produksi Sektor/subsektor i pada Provinsi Sulawesi Tengah Rvn : Total PDRB Provinsi Sulawesi Tengah
Kriteria pengukuran nilai LQ sebagai berikut :
. LQ> , berarti tingkat spesialisasi sektor/subsektor tertentu pada tingkat daerah lebih besar dari sektor/subsektor yang sama pada tingkat daerah Provinsi
. LQ< , berarti tingkat spesialisasi sektor/subsektor tertentu pada tingkat daerah kabupaten lebih kecil dari sektor yang sama pada tingkat provinsi . LQ= , berarti tingkat spesialisasi sektor/subsektor yang sama pada tingkat
provinsi.
b. Analytical Hierarchy Process (AHP)
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
dalam bidang pertanian dengan menganalisis Comparison faktor nilai, yakni ekonomi dari faktor ketersediaan faktor tenaga kerja, skala produksi, pangsa pasar komoditi, faktor status teknologi, faktor skill tenaga kerja, faktor turunan produk olahan komoditi, faktor daya saing, faktor kelembagaan institusional .
c. Revealed Comparative Advantage (RCA)
Untuk menunjukkan tingkat keunggulan komparatif suatu komoditas ekspor dari Kabupaten Donggala dibandingkan dengan kuantitas yang sama di tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, maka digunakan formula Revealed Comparative Advantage RCA :
Dimana :
Xin : Nilai Ekspor komoditas dari daerah Kabupaten Donggala Xn : Nilai ekspor semua komoditas dari daerah Kabupaten Donggala Xi : Nilai ekspor komoditas i dari seluruh Provinsi Sulawesi tengah X : Nilai ekspor semua komoditas di Sulawesi tengah
Apabila nilai diperoleh kurang dari satu berarti bahwa komoditas ekspor tidak memiliki kompetitif. Angka RCA sama dengan satu mengindikasikan bahwa komoditas ekspor memiliki keunggulan komparatif yang sama dengan salah satu provinsi. Dan Angka RCA lebih dari satu memiliki makna bahwa komoditas ekspor memiliki keunggulan komparartif yang lebih tinggi dibandingkan dengan keunggulan komparatif ekspor komoditas yang sama di tingkat provinsi.
d. Indeks Konsentrasi Pasar (IKP)
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 7
penerimaan ekspor. Suatu komoditas dianggap rentan jika sangat tergantung atau terkonsentrasi kepada satu atau beberapa pasar tertentu, karena dengan adanya gangguan yang relatif kecil saja akan sangat mempengaruhi Volume maupun nilai ekspor. )KP dirumuskan sebagai berikut :
Dimana :
)KPi : )ndeks konsentrasi pasar komoditas Xij : kspor Komoditi ) ke negara ji
Xi : Total ekspor komoditi i
Koefisien tertinggi yang dapatdicapai adalah satu, berarti bahwa ekspor komoditi
i hanya tertuju ke satu negara tujuan. Semakin kecil nilai ekspor koefisien yang
diperoleh menunjukkan semakin banyak negara tujuan ekspor komoditi tersebut, yang berarti semakin baik.
e. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. )nstrumen ini menolong para perencana apa yang bias dicapai, dan hal‐hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Menurut Freddy Rangkuti , SWOT adalah identitas berbagai factor secara sistematis untuk merumusakan strategi pelayanan. Analisis ini berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan faktor internal.
2.5. Beberapa Konsep yang Terkait dengan Penelitian
Menurut Spencer dan Thomas Jokana T. Jayadenata, : , sumberdaya adalah setiap hasil, benda, atau sifat/keadaan yang dihargai bilamana produksinya, prosesnya dan penggunaannya dapat dipahami. Sumberdaya dapat dibagi menjadi Sumberdaya Alam Natural Resourches , dan Sumberdaya Manusia Human Resourches .
1. Sumberdaya Alam (Natural Resourches) Sumberdaya alam terdiri atas :
a. Sumberdaya alam yang abstrak, yakni hal‐hal yang tidak tampak tetapi dapat diukur, seperti lokasi keadaan tempat yang dapat dihubungkan dengan biaya dan jarak , tapak atau posisi site atau position yaitu keadaan tempat
yang dapat dihubungkan dengan beberapa unsure alam secara local, situasi keadaan tempat yang berhubungan dengan wilayah yang lebih luas , bentuk wilayah, jarak waktu hasil peredaraan bumi dan perputaran bumi, serta peredaraan bulan , dan sebagainya.
b. Sumberdaya alam yang nyata adalah:
Bentuk daratan landform yang merupakan pembicaraan dalam
geomorfologi, yaitu ilmu yang mempelajari permukaan bumi.
Air yang terdiri atas air laut, air permukaan dan air tanah atau air dasar. )klim, yang terdiri dari unsure‐unsur temperature, hujan, tekanan, angin, sinar matahari, penguapan, awan dan sebagainya.
Tubuh tanah soil yaitu batuan yang telah melapuk yang merupakan lapisan teratas dari kulit bumi.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 9
Mineral yaitu barang‐barang tambang yang diperlukan dalam berbagai kegiatan sosial ekonomi dan sering disebut sumber kemakmuran.
2. Sumberdaya Manusia (Human Resourches).
Yang dimaksud dengan manusia disini adalah kelompok manusia atau masyarakat. Sumberdaya manusia masyarakat itu terdiri atas :
a. Keadaan penduduk; jumlah penduduk, kepadatan penduduk, penyebaran penduduk, susunan atau struktur penduduk menurut umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, kesehatan, angkatan kerja, mata pencaharian, pendapatan dan sebagainya .
b. Proses penduduk
Suatu proses merupakan beberapa perubahan tertentu yang berurutan pada suatu jangka waktu. Proses penduduk dapat berlaku:
Secara alamiah, disebabkan oleh kelahiran dan kematian.
Secara buatan atau secara sosial yang disebabkan oleh migrasi, yaitu immigrasi dan emigrasi.
c. Lingkungan sosial penduduk
(al ini merupakan sebagian dari kebuadayaan penduduk. Lingkungan sosial penduduk terdiri atas :
Pola kendali pattern of control : agama, adat istiadat, tradisi, kebiasaan
dan sebagainya. Jadi seluruh masyarakat mulai dari tiap orang/pribadi diatur oleh pola kendali.
Pola kegiatan pattern activities
‐ Keadaan sosial; berkeluarga, kesehatan, pendidikan, berkreasi dan sebagainya.
‐ Kegiatan ekonomi; cara berproduksi, mata pencaharian, cara berkonsumsi, cara berhemat dan sebagainya. Dalam berproduksi manusia membutuhkan tenaga kerja, yang menurut Royen dan Bengtson adalah usaha fisik dan mental yang dilakukan dalam produksi barang dan jasa.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Pola bina atau pola kontraksi pattern of construction .
(al ini merupakan segala sesuatu yang dibangun dan dibuat oleh manusia, sehingga hasilnya tampak dan nyata. Pola bina ini dapat merupakan a prasarana jalan, bnagunan, rumah, irigasi, tanah pertanian dan sebagainya b sarana mesin, kendaraan, alat komunikasi kerja, alat elektronik, alat rumah tangga dan sebagainya.
Dari dua sumberdaya tersebut maka ada sumberdaya ketiga yaitu sumberdaya buatan. Sumberdaya buatan adalah semua yangh diciptakan oleh manusia di dalam ruang untuk proses kegiatan manusia dalam kegiatan ekonomi, sosial dan budaya.
Prasarana sosial ekonomi adalah berupa prsarana atau infrastruktur adalah berupa alat mungkin tempat yang paling utama dalam kegiatan sosial atau kegiatan ekonomi. Sarana adalah alat pembantu dalam prasarana itu. Prasarana dan sarananya adalah misalnya: pabrik dengan mesinnya, jalan dengan mobilnya, lemari dengan perabotnya, sawah dengan bajaknya, sungai dengan perahunya, kelas dengan papan tulisnya, rumah sakit dengan tempat tidurnya, took dengan etalasenya dan sebagainya. Jadi prasarana dapat dianggap sebagai factor potensial dalam mewujudkan masa depan dari perkembangan suatu wilayah perkotaan dan pedesaaan.
Bentuk, macam dan fungsi prasarana sebagai berikut:
. Menurut bentuknya prasarana dapat dibagi menjadi dua kelompok. a Berbentuk Ruang atau bangunan Space
b Berbentuk Jaringan network
. Macam prasarana
a Prasarana yang berbentuk ruang ada dua macam: Ruang tertutup
‐ Perlindungan yaitu rumah
‐ Pelayanan umum, yaitu prasarana kesehatan dan keamanan, misalnya balai pengobatan, rumah sakit, pos pemadam kebakaran dan sebagainya.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 11
‐ Kebudayaan pada umumnya, misalnya: bangunan pemerintah, bangunan sekolah, bioskop, museum, gedung perpustakaan dan sebagainya.
Rung Terbuka
‐ Kebudayaan, misalnya lapangan olahraga, kolam renang terbuka, taman, kampus universitas dan sebagainya.
‐ Kehidupan ekonomi mata pencaharian misalnya: sawah, kebun, kolam, hutan, pasar, pelabuhan dan sebagainya.
‐ Kehidupan sosial misalnya: kawasan rumah sakit, kawasan perumahan, tanah lapang untuk latihan, danau untuk rekreasi dan sebagainya.
Berbentuk jaringan ada empat macam:
‐ Sistim pengangkutan, misalnya jaringan jalan, jaringan rel kereta api, jaringan sungai untuk berlayar dan sebagainya.
‐ Utility umum public utility misalnya: jaringan pipa gas, jaringan
kawat listrik dan sebagainya.
‐ Sistem komunikasi perseorangan dari komunikasi massa, isalnya: jaringan kawat telepon, jaringan kawat/kabel telegram dan sebagainya.
‐ Sistem pelayanan dalam kehidupan sosial ekonomi, misalnya: irigasi dan pengairan, parit pelayaran dan sebagainya.
3. Pengertian Investasi
1) Prof. Dr. H.M. Vandervalk
)nvestasi merupakan bagian daripada atas benda dan jasa yang langsung ditujukan untuk penyediaan barang‐barang material dan immaterial yang berkemampuan untuk memberikan prestasi ekonomi pada masa mendatang. 2) R.T. Qiell
)nvestasi merupakan penambahan mesin‐mesin, alat‐alat, gedung‐gedung dan sebagainya dalam jangka waktu tertentu.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
3) Harrod
)nvestasi mengakibatkan terciptanya modal baru dan kenaikan pendapatan tidak mungkin dapat dipakai dalam waktu berikutnya apabila spending tidak diperbesar.
4) Prof. Dr. Nowar
)nvestasi adalah merupakan suatu alat untuk mempercepat pertambahan tingkat produksi Negara berkembang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa investasi adalah modal atau dana yang diinvestasikan yang akan menambah produksi, menaikkan pendapatan nasional, perluasan lapangan kerja dan memperbanyak lapangan kehidupan masyarakat.
)nvestasi menurut sifatnya dibedakan menjadi autonomous investment dan induced investament. Jika nilai investasi berubah sebagai akibat daripada adanya
penemuan‐penemuan baru disebut autonomous investment. Sedangkan induced investament adalah nilai investasi akan berubah sebagai akibat melengkapi produksi
yang ada Soediyono,
Menurut jenisnya investasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu investasi financial dan investasi riil. )nvestasi riil merupakan investasi terhadap barang‐barang tahan lama barang‐barang modal yang akan dipergunakan dalam proses produksi. Jadi investasi ini dibedakan menjadi tiga komponen:
)nvestasi tetap perusahaan bussines fixed investment
)nvestasi untuk perumahan residential construction
)nvestasi perubahan bersih net change investment
Sedangkan investasi financial merupakan investasi terhadap surat‐surat berharga, misalnya pembelian saham, obligasi, dan sebagainya Mangkusoebrata dan Algifan.
Ditinjau dari sumbernya, investasi berasal dari:
Dalam negeri berupa tabungan saving dan pencetakan uang.
Luar negeri berasal dari pinjaman kredit penanaman modal asing MPA dan sumbangan Malayu SP. (asibuan,
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 13
Dalam konteks pembangunan di )ndonesia penyelenggaran aktivitas pembangunan di biayai dari investasi pemerintah dan investasi swasta.
Komoditas unggulan diartikan sebagai komoditas yang memiliki keunggulan komparatif comparative advantage artinya komoditas yang dihasilkan dengan biaya
persatuan rendah murah dengan demikian memiliki daya saing yang tinggi dalam pasar penjualan yang luas domestic dan ekspor
4. Sektor Unggulan
. Sektor yang menghasilkan produksi yang mempunyai kontribusi besar terhadap nilai PDRB, misalnya pertanian % kontribusinya terhadap PDRB. . Sektor yang memberikan lapangan kerja yang besar dengan demikian akan
menciptakan pendapatan yang besar terhadap masyarakat.
. Sektor yang mempunyai tingkat keterkaitan yang kuat terhadap pengembangan sektor‐sektor lainnya baik kedepan foreward linkage
maupun kebelakang backward linkage .
. Sektor yang berpotensi menghasilkan ekspor non migas menghasilkan devisa misalnya sektor pariwisata walaupun kecil kontribusinya terhadap PDRB tetapi memiliki prospek untuk dikembangkan.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN
3.1.1. GEOGRAFI
Kabupaten Donggala dengan wilayah seluas 5.275,69 kilometer persegi,
terletak antara 0º, 30 Lintang Utara dan 2º, 20 Lintang Selatan serta 119º, 45
-121º, 45 Bujur Timur. Kabupaten Donggala terbagi menjadi 16 kecamatan dimana
kecamatan Rio Pakawa merupakan kecamatan terluas (872,16 km2) sedangkan
kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah kecamatan Banawa Tengah yang
hanya memiliki luas 74,64 km2.
Wilayah Kabupaten Donggala berbatasan langsung dengan Kabupaten Tolitoli
di sebelah Utara, Propinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten Sigi serta Kota Palu di
sebelah Selatan, kemudian Selat Makassar dan wilayah Propinsi Sulawesi Barat di
sebelah Barat, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong di sebelah Timur.
Sebagaimana dengan daerah-daerah lain di Indonesia, Kabupaten Donggala
memiliki dua musim, yaitu musim panas dan musim hujan. Musim panas terjadi
antara bulan April September, sedangkan musim hujan terjadi pada bulan Oktober
bulan Maret. Hasil pencatatan suhu udara pada Stasiun Udara Mutiara Palu Tahun
2009 bahwa suhu udara rata rata tertinggi terjadi pada bulan September (28,8
0C)
dan suhu udara terendah terjadi pada bulan Juli (26,7
0C). Sementara kelembaban
udara yang dicatat pada stasiun yang sama berkisar antara 69
80 persen.
Kelembaban udara rata-rata tertinggi terjadi pada bulan April yang mencapai 80
persen, sedangkan kelembaban udara rata-rata terendah terjadi pada bulan
September yaitu 69 persen. Sedangkan curah hujan tertinggi yang tercatat pada
Stasiun Mutiara Palu Tahun 2009 terjadi pada bulan Agustus 199,00 mm2, sedangkan
curah hujan terendah terjadi pada bulan Februari yaitu 12,8 mm2. Sementara itu
kecepatan angin rata-rata berkisar antara 2 4 knots. Sama dengan tahun sebelumnya,
pada Tahun 2009 arah angin terbanyak datang dari arah Utara sepanjang tahun.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 15
adalah Kecamatan Sojol Utara hanya memiliki 4 desa. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 3.1. berikut ini:
Tabel 3.1
Nama Kecamatan, Jumlah Desa/Kelurahan dan
Luas Wilayah di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan Desa/KelurahanBanyaknya Luas Wilayah(Km²)
1 Rio Pakava 14 872.16
2 Pinembani 6 402.61
3 Banawa 14 99.04
4 Banawa Selatan 15 430,67
5 Banawa Tengah 7 74.64
6 Labuan 6 126,01
7 Tanantovea 8 302.64
8 Sindue 12 177.20
9 Sindue Tombusabura 5 211.55
10 Sindue Tobata 5 211.92
11 Sirenja 13 286.94
12 Balaesang 10 314.23
13 Balaesang Tanjung 8 188.85
14 Damsol 13 732.76
15 Sojol 9 705.41
16 Sojol Utara 4 139.07
Jumlah 149 556,68
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2010
3.1.2. DEMOGRAFI
Menurut hasil Registrasi Penduduk Akhir Tahun 2010 diketahui jumlah
penduduk Kabupaten Donggala mencapai 2,79.756 jiwa, yang terdiri dari 143.579
jiwa penduduk laki-laki dan 136.177 jiwa penduduk perempuan. Seiring dengan
meningkatnya jumlah penduduk, maka tingkat kepadatan penduduk juga mengalami
peningkatan. Hingga akhir tahun 2010 kepadatan penduduk rata-rata mencapai 53
jiwa/km², dengan luas wilayah Kabupaten Donggala 5.275,69 km².
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
yang terjarang penduduknya yaitu sebanyak 15 jiwa/km². Untuk mengetahui
banyaknya jumlah penduduk dan kepadatan menurut kecamatan dapat dilihat pada
tabel 3.2. berikut ini :
Tabel 3.2.
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan
di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan WilayahLuas
(Km2)
Jumlah
Penduduk Kepadatan JumlahKK
Rata2 Penduduk
KK
1 Rio Pakava 872,16 22.153 25 5664 4
2 Pinembani 402,61 5.978 15 1494 4
3 Banawa 99,04 32.242 328 8118 4
4 Banawa Selatan 430,67 23.844 55 5902 4
5 Banawa Tengah 74,64 10.143 136 2473 4
6 Labuan 126,01 13.413 106 3519 4
7 Tanantovea 302,64 15.289 51 3808 4
8 Sindue 177,20 18.565 105 4595 4
9 Sindue Tombusabura 211,55 11.400 54 2923 4
10 Sindue Tobata 211,92 8.837 42 2289 4
11 Sirenja 286,94 20.348 71 4662 4
12 Balaesang 314,23 22.957 73 5546 4
13 Balaesang Tanjung 188,85 10.424 55 2409 4
14 Damsol 732,76 29.143 40 7020 4
15 Sojol 705,41 25.598 36 6570 4
16 Sojol Utara 139,07 9.422 68 2530 4
Jumlah 5275,70 279.756 53 69522 4
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2010
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin tidak jauh berbeda jumlah penduduk
laki-laki 143.579 jiwa (51,32%) dan jumlah penduduk perempuan136.1776
(48,68%). Persebaran penduduk tersebut menurut kecamatan seperti pada tabel di
bawah ini:
Tabel 3.3.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Menurut Kecamatan di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan Laki-laki Perempuan Rasio JenisKelamin
1 Rio Pakava 11.638 10.515 111
2 Pinembani 3.081 2.897 106
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 17
No Kecamatan Laki-laki Perempuan Rasio JenisKelamin
4 Banawa Selatan 12.338 11.306 107
5 Banawa Tengah 5.259 4.884 108
6 Labuan 6.951 6.462 108
7 Tanantovea 7.751 7.538 103
8 Sindue 9.393 9.172 102
9 Sindue Tombusabura 5.857 5.543 106
10 Sindue Tobata 4.565 4.272 107
11 Sirenja 10.340 10.008 103
12 Balaesang 11.682 11.275 104
13 Balaesang Tanjung 5.352 5.072 106
14 Damsol 14.945 14.198 105
15 Sojol 13.138 12.460 105
16 Sojol Utara 4.822 4.600 105
Jumlah 143.579 136.177 105
Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Distribusi jumlah penduduk menurut jenis kelamin seperti pada tabel di atas
terdistribusi lagi menurut kelompok umur, Hal ini penting karena dapat diketahui
jumlah angkatan kerja. Tabel lengkapnya disajikan pada tabel 3.4 berikut ini :
Tabel 3.4.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
di Kabupaten Donggala Tahun 2010
Kelompok
Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
0-4 16.978 16.147 33.125
5-9 18.585 17.435 16.020
10-14 15.931 15.024 30.955
15-19 12.336 11.599 23.935
20-24 10.470 10.153 20.624
25-29 11.201 11.546 22.747
30-34 11.446 11.078 22.524
35-39 11.008 10.566 21.574
40-44 9.583 8.616 18.199
45-49 7.263 6.857 14.120
50-54 6.006 5.510 11.516
55-59 4.314 3.582 7.896
60-64 3.318 3.020 6.338
65-69 2.271 2.047 4.318
70-74 1.454 1.444 2.898
75 + 1.414 1.552 2.966
Jumlah 143.579 136.177 279.756
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel di atas menggambarkan bahwa penduduk yang produktif atau angkatan
kerja dari 15 tahun s/d 64 tahun berjumlah 166473 jiwa (59,51%) dan jumlah beban
tanggungan 113283 jiwa (40,49%) yang terdiri dari umur 0-14 tahun berjumlah
100100 jiwa (88,36%) dan umur 65 tahun ke atas 10182 (11,64%).
3.1.3. SUMBER DAYA MANUSIA
a. Pendidikan
Penduduk Kabupaten Donggala tergolong penduduk muda, berarti pada
umumnya penduduknya masih berada pada usia sekolah (sekitar 40 persen). Dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana termaktub dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 maka dibutuhkan sarana dan prasarana pendidikan yang
memadai, terutama dalam rangka menyukseskan program wajib belajar pendidikan
dasar 9 tahun.
Pada Tahun 2010 jumlah sekolah Taman Kanak-kanak (TK) di Kabupaten
Donggala sebanyak 150 buah dengan murid sebanyak 4.059 orang, sedangkan jumlah
guru sebanyak 404.
Untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) terdapat 337 unit sekolah yang terdiri dari
294 unit sekolah negeri dan 43 unit sekolah swasta, dengan jumlah murid SD negeri
yang tercatat pada Tahun 2010 adalah 46.587 orang dengan jumlah guru 2.884.
Sedangkan untuk SD swasta jumlah murid SD 3.862 orang dengan jumlah guru 280.
Pada Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) terdapat 64 sekolah yang
terdiri dari SLTP/MTs Negeri sebanyak 59 buah dan SLTP/MTs swasta sebanyak 5
buah. Jumlah Murid sebanyak 12.171 orang, dengan jumlah Guru sebanyak 441.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 19
Tabel 3.5
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar
di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio
1 Rio Pakawa 23 7727 165 46,83
2 Pinembani 13 1331 69 19,29
3 Banawa 31 4947 346 14,30
4 Banawa Selatan 35 4545 279 16,29
5 Banawa Tengah 11 1569 70 22,41
6 Labuan 18 1953 157 12,44
7 Tanantovea 22 2180 222 9,82
8 Sindue 24 2886 367 7,86
9 Sindue Tombusabora 12 1783 103 17,31
10 Sindue Tobata 10 1568 93 16,86
11 Sirenja 25 3390 293 11,57
12 Balaesang 27 3870 367 10,54
13 Balaesang Tanjung 18 1974 138 14,30
14 Damsol 28 4728 165 28,65
15 Sojol 32 4666 170 27,45
16 Sojol Utara 8 1332 160 8,33
Jumlah 2010 337 50449 3164 15,94
2009 320 44750 1660 26,96
2008 310 42157 2571 16,40
2007 316 40696 2618 15,54
Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.1
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar
Di Kabupaten Donggala Tahun 2007-2010
Sekolah Murid Guru Rasio 337 3164 15.94 320 1660 26.96 310 2571 16.40 316 2618 15.54Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 19
Tabel 3.5
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar
di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio
1 Rio Pakawa 23 7727 165 46,83
2 Pinembani 13 1331 69 19,29
3 Banawa 31 4947 346 14,30
4 Banawa Selatan 35 4545 279 16,29
5 Banawa Tengah 11 1569 70 22,41
6 Labuan 18 1953 157 12,44
7 Tanantovea 22 2180 222 9,82
8 Sindue 24 2886 367 7,86
9 Sindue Tombusabora 12 1783 103 17,31
10 Sindue Tobata 10 1568 93 16,86
11 Sirenja 25 3390 293 11,57
12 Balaesang 27 3870 367 10,54
13 Balaesang Tanjung 18 1974 138 14,30
14 Damsol 28 4728 165 28,65
15 Sojol 32 4666 170 27,45
16 Sojol Utara 8 1332 160 8,33
Jumlah 2010 337 50449 3164 15,94
2009 320 44750 1660 26,96
2008 310 42157 2571 16,40
2007 316 40696 2618 15,54
Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.1
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar
Di Kabupaten Donggala Tahun 2007-2010
3164 44750 42157 2571 40696 26182007 2008 2009 2010
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 19
Tabel 3.5
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar
di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio
1 Rio Pakawa 23 7727 165 46,83
2 Pinembani 13 1331 69 19,29
3 Banawa 31 4947 346 14,30
4 Banawa Selatan 35 4545 279 16,29
5 Banawa Tengah 11 1569 70 22,41
6 Labuan 18 1953 157 12,44
7 Tanantovea 22 2180 222 9,82
8 Sindue 24 2886 367 7,86
9 Sindue Tombusabora 12 1783 103 17,31
10 Sindue Tobata 10 1568 93 16,86
11 Sirenja 25 3390 293 11,57
12 Balaesang 27 3870 367 10,54
13 Balaesang Tanjung 18 1974 138 14,30
14 Damsol 28 4728 165 28,65
15 Sojol 32 4666 170 27,45
16 Sojol Utara 8 1332 160 8,33
Jumlah 2010 337 50449 3164 15,94
2009 320 44750 1660 26,96
2008 310 42157 2571 16,40
2007 316 40696 2618 15,54
Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.1
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar
Di Kabupaten Donggala Tahun 2007-2010
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 3.6
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Pertama
di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan Sekolah Murid Guru Ratio
1 Rio Pakawa 2 893 14 63,79
2 Pinembani 2 159 7 22,71
3 Banawa 6 1366 63 21,68
4 Banawa Selatan 5 1017 22 46,23
5 Banawa Tengah 4 475 16 29,69
6 Labuan 2 318 35 9,09
7 Tanantovea 5 443 57 7,77
8 Sindue 5 1127 58 19,43
9 Sindue Tombusabora 3 603 16 37,69
10 Sindue Tobata 4 429 11 39,00
11 Sirenja 4 1089 43 25,33
12 Balaesang 4 1102 28 39,36
13 Balaesang Tanjung 4 550 18 30,56
14 Damsol 5 1104 30 36,80
15 Sojol 6 1084 17 63,76
16 Sojol Utara 3 412 6 68,67
Jumlah 2010 64 12171 441 27,60
2009 76 12616 1099 11,48
2008 71 11764 1097 10,72
2007 64 11113 976 11,39
Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.2
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Donggala Tahun 2007-2010
0 2000
Sekolah
Murid
Guru
Ratio
64 441 27.60 76 1099 11.48 71 1097 10.72 64 976 11.392007
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 3.6
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Pertama
di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan Sekolah Murid Guru Ratio
1 Rio Pakawa 2 893 14 63,79
2 Pinembani 2 159 7 22,71
3 Banawa 6 1366 63 21,68
4 Banawa Selatan 5 1017 22 46,23
5 Banawa Tengah 4 475 16 29,69
6 Labuan 2 318 35 9,09
7 Tanantovea 5 443 57 7,77
8 Sindue 5 1127 58 19,43
9 Sindue Tombusabora 3 603 16 37,69
10 Sindue Tobata 4 429 11 39,00
11 Sirenja 4 1089 43 25,33
12 Balaesang 4 1102 28 39,36
13 Balaesang Tanjung 4 550 18 30,56
14 Damsol 5 1104 30 36,80
15 Sojol 6 1084 17 63,76
16 Sojol Utara 3 412 6 68,67
Jumlah 2010 64 12171 441 27,60
2009 76 12616 1099 11,48
2008 71 11764 1097 10,72
2007 64 11113 976 11,39
Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.2
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Donggala Tahun 2007-2010
2000 4000 6000 8000 10000 12000 12171 441 27.60 1099 11.48 11764 1097 10.72 11113 976 11.39
2007
2008
2009
2010
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 3.6
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Pertama
di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan Sekolah Murid Guru Ratio
1 Rio Pakawa 2 893 14 63,79
2 Pinembani 2 159 7 22,71
3 Banawa 6 1366 63 21,68
4 Banawa Selatan 5 1017 22 46,23
5 Banawa Tengah 4 475 16 29,69
6 Labuan 2 318 35 9,09
7 Tanantovea 5 443 57 7,77
8 Sindue 5 1127 58 19,43
9 Sindue Tombusabora 3 603 16 37,69
10 Sindue Tobata 4 429 11 39,00
11 Sirenja 4 1089 43 25,33
12 Balaesang 4 1102 28 39,36
13 Balaesang Tanjung 4 550 18 30,56
14 Damsol 5 1104 30 36,80
15 Sojol 6 1084 17 63,76
16 Sojol Utara 3 412 6 68,67
Jumlah 2010 64 12171 441 27,60
2009 76 12616 1099 11,48
2008 71 11764 1097 10,72
2007 64 11113 976 11,39
Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.2
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Donggala Tahun 2007-2010
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 21
Tabel 3.7
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Atas
di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio
1 Rio Pakawa 1 340 12 28,33
2 Pinembani - -
-3 Banawa 1 452 32 14,13
4 Banawa Selatan - -
-5 Banawa Tengah 1 311 23 13,52
6 Labuan - -
-7 Tanantovea 1 66 19 3,47
8 Sindue 1 651 52 12,52
9 Sindue Tombusabora - -
-10 Sindue Tobata - -
-11 Sirenja 1 520 27 19,26
12 Balaesang 2 635 20 31,75
13 Balesang Tanjung 1 87 14 6,21
14 Damsol 2 889 24 37,04
15 Sojol 1 402 10 40,20
16 Sojol Utara - -
-Jumlah 2010 12 4353 233 18,68
2009 23 7933 378 20,99
2008 22 7124 378 18,85
2007 21 3834 325 11,80
Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.3
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Atas Di Kabupaten Donggala Tahun 2007-2010
Sekolah Murid Guru Rasio 12 233 18.68 23 378 20.99 22 378 18.85 21 325 11.80
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 21
Tabel 3.7
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Atas
di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio
1 Rio Pakawa 1 340 12 28,33
2 Pinembani - -
-3 Banawa 1 452 32 14,13
4 Banawa Selatan - -
-5 Banawa Tengah 1 311 23 13,52
6 Labuan - -
-7 Tanantovea 1 66 19 3,47
8 Sindue 1 651 52 12,52
9 Sindue Tombusabora - -
-10 Sindue Tobata - -
-11 Sirenja 1 520 27 19,26
12 Balaesang 2 635 20 31,75
13 Balesang Tanjung 1 87 14 6,21
14 Damsol 2 889 24 37,04
15 Sojol 1 402 10 40,20
16 Sojol Utara - -
-Jumlah 2010 12 4353 233 18,68
2009 23 7933 378 20,99
2008 22 7124 378 18,85
2007 21 3834 325 11,80
Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.3
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Atas Di Kabupaten Donggala Tahun 2007-2010
4353 233 18.68 378 20.99 378 18.85 3834 325 11.80
2007 2008 2009 2010
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 21
Tabel 3.7
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Atas
di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio
1 Rio Pakawa 1 340 12 28,33
2 Pinembani - -
-3 Banawa 1 452 32 14,13
4 Banawa Selatan - -
-5 Banawa Tengah 1 311 23 13,52
6 Labuan - -
-7 Tanantovea 1 66 19 3,47
8 Sindue 1 651 52 12,52
9 Sindue Tombusabora - -
-10 Sindue Tobata - -
-11 Sirenja 1 520 27 19,26
12 Balaesang 2 635 20 31,75
13 Balesang Tanjung 1 87 14 6,21
14 Damsol 2 889 24 37,04
15 Sojol 1 402 10 40,20
16 Sojol Utara - -
-Jumlah 2010 12 4353 233 18,68
2009 23 7933 378 20,99
2008 22 7124 378 18,85
2007 21 3834 325 11,80
Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.3
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Atas Di Kabupaten Donggala Tahun 2007-2010
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
b. Kesehatan
Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat
memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan merata. Upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat telah banyak dilakukan oleh pemerintah
antara lain dengan melakukan penyuluhan kesehatan, menambah tenaga kesehatan
dan penyediaan fasilitas kesehatan seperti puskesmas, posyandu, pos obat desa serta
penyediaan sarana air bersih.
Untuk memberikan pelayanan yang lebih merata, maka peranan puskesmas
semakin dirasakan manfaatnya. Pembangunan puskesmas dan puskesmas pembantu
terus dilakukan sehingga pada Tahun 2010 telah terdapat 14 Puskesmas dan 72
Puskesmas Pembantu.
Sehubungan dengan penambahan fasilitas tersebut juga diikuti oleh
penambahan tenaga kesehatan. Hingga Tahun 2010 telah ditempatkan 22 dokter
yang terdiri dari dokter umum 21, dan dokter gigi 1 orang, 74 orang perawat, dan
115 orang bidan.
Jenis penyakit yang masih banyak diderita oleh penduduk di daerah ini
umumnya masih didominasi oleh penyakit gangguan pernapasan, dan Lambung.
Untuk memberikan kemudahan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
khususnya pegawai negeri dan keluarganya, hingga Tahun 2010 pemerintah dengan
program ASKES telah berhasil melayani 18.836 peserta.
3.1.4. SUMBER DAYA ALAM
a. Energi
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 23
Tabel 3.8
Pembangkit Tenaga Listrik dan Pusat Tenaga Listrik
Menurut Unit PLN
Unit PLN Tenaga ListrikPembangkit
Tenaga Listrik Terpasang
(kw) Mampu(kw)
Beban Puncak
(kw)
PLTD Silae Diesel 106 212 77 470 63 710
PLTU PJPP PLTU 106 212 77 470 63 710
Donggala Sistem Palu 106 212 77 470 63 710
Labuan Sistem Palu 106 212 77 470 63 710
Toaya Sistem Palu 106 212 77 470 63 710
Tompe Sistem Palu 106 212 77 470 63 710
Kulawi Sistem Palu 106 212 77 470 63 710
Tambu Sistem Palu 106 212 77 470 63 710
Sabang Sistem Palu 106 212 77 470 63 710
Sistem Palu di luar PLTD Silae
Wuasa PLTD Wuasa 700 510 440
Bariri PLTD Bairi 100 100 53
Siboang PLTD Siboang 920 490 420
Jumlah 107 932 78 570 64 623
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
b. Mineral
Potensi kandungan mineral yang terdapat di wilayah Kabupaten Donggala
terbagi atas logam, non logam, dan geotermal. Ketiga jenis mineral tersebut tersebar
di beberapa kecamatan, dan saat ini sebagian besar sudah dalam tahap eksplorasi dan
eksploitasi oleh berbagai perusahaan lokal dan nasional. Secara lengkap gambaran
potensi mineral di Kabupaten Donggala tersaji pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.9
Potensi Sumber Daya Mineral Kabupaten Donggala Tahun 2010
NO SUMBERDAYAJENIS DEPOSIT LOKASI KETERANGAN
1 Emas 5.000 ha Kec. Balaesang
Tanjung (IUP) Tahap Eksplorasi PT.CMA
16.626 ha Kec. Labuan Kontrak Karya PT. PCM
10.008 ha Kec. Balaesang (IUP) Tahap Eksploitasi PT. AMA
4.289 ha Kec. Sirenja
11.000 ha Kec. Damsol (IUP) Tahap Eksplorasi PT.
ABM
6.229 ha Kec. Damsol (IUP) Tahap Eksplorasi PT.
TML
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
NO SUMBERDAYAJENIS DEPOSIT LOKASI KETERANGAN
Tengah RJP
42.229 ha Kec. Rio Pakava (IUP) Tahap Eksplorasi PT. RCA+PT. RJP+PT. GCP
2 Biji Besi 11.022 ha Kec. Sojol (IUP) Tahap Eksploitasi PT.
ATP, CV. MAP
3.005 ha Kec. Damsol (IUP) Tahap Eksploitasi PT. ATP
4.642 ha Kec. Sindue (IUP) Tahap Eksplorasi PD.
Kota P
1.142 ha Kec.
Tombusabora PT. Konst
5.953 ha Kec. Banawa
Tengah (IUP) Tahap Eksplorasi PT.DRK
3 Tembaga 4.623 ha Kec. Tanantovea (IUP) Tahap Eksplorasi PT.
WMN
4.966 ha Kec. Pinembani (IUP) Tahap Eksplorasi PT. BMS
4.966 ha Kec. Pinembani (IUP) Tahap Eksplorasi PT. BMS
4 Batu Bara 0,331 juta M3 Kec. Sindue s/d
Kec. Tobata Bahan Bakar Fosil SumberEnergi Panas
5 Gabro (gabbro) 1.000 ha Kec. Damsol
Lembah Mukti (IUP) Tahap Eksplorasi PT.BAS 4.966 ha Kec. Pinembani (IUP) Tahap Eksplorasi PT.
BMS
6 Granit 12,31 Milyar
M3 Kec. Sojol & SojolUtara 8,43 Milyar
M3 Kec. Balaesang 2,40 M3 Kec. Sirenja 7 Pasir Felspar
-Kwarsa 15,90 Juta M
3 Kec. Damsol
22,30 Juta M3 Kec. Balaesang 0,51 Juta M3 Kec. Sirenja 7 Pasir Felspar
-Kwarsa 15,90 Juta M
3 Kec. Damsol
22,30 Juta M3 Kec. Balaesang 0,51 Juta M3 Kec. Sirenja
9 Diorit & Andesit 30 ha Kec.Tanantovea
120 ha Kec. Labuan
500 ha Kec. Banawa
50 ha Kec. Sindue
25 ha Kec. Sin Tobata 40 ha Kec.Tombusabor
a
75 ha Kec. Sirenja
10 Lampung dan 5,10 Juta M3 Kec. Banawa
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 25
NO SUMBERDAYAJENIS DEPOSIT LOKASI KETERANGAN
0,60 Juta M3 Kec. Sirenja
11 Panas Bumi 48.000 ha Kec. Sindue s/d
Tobata 600 ha Kec. Balaesang
Sumber : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Donggala
3.1.5. SUMBER DAYA FISIK
a. Keadaan Jalan
Kabupaten Donggala pada Tahun 2010 memiliki ruas jalan yang di aspal
sepanjang 689 km yang terdiri dari jalan negara 287,82 km, dan jalan kabupaten
401,18 km.
Tabel 3.10
Panjang Jalan Menurut Keadaan
dan Pemerintahan yang Berwenang Mengelolanya
No Kondisi Negara Panjang Jalan (Km)Provinsi Kabupaten Jumlah
1. Permukaan Jalan
a. Diaspal 287, 82 - 401,18 689,00
b. Kerikil 2, 95 - 255,89 258,84
c. Tanah - 199,48 199,48
d. Tidak rinci - 162,01 162,01
Jumlah 290, 77 1 018,56 1 309,33
2. Kondisi Jalan
-a. Baik 274, 93 - 310,76 585,69
b. Sedang - 21,60 21,60
c. Rusak 12, 89 - 257,55 270,44
d. Rusak Berat 2, 95 - 236,63 239,58
e. Belum
Tembus - 192,02 192,02
jumlah 290, 77 - 1018, 56 1 309,33
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Gambar 3.4.
Persentase Kondisi Jalan di Kabupaten Donggala, 2010
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2010b. Angkutan Darat
Jumlah kendaraan yang wajib uji di Kabupaten Donggala pada Tahun 2010
sebanyak 1.529 kendaraan yang terdiri dari mobil bus umum 274, mobil barang
umum 968, kendaraan khusus bukan umum sebanyak 12 serta kereta gandeng
sebanyak 5 buah kendaraan.
Jumlah kecelakaan di wilayah kerja Polres Donggala selama Tahun 2010
tercatat sebanyak 99 kecelakaan, di mana korban yang meninggal 42 orang, luka
berat 31 orang, luka ringan 76 orang dengan total kerugian mencapai sekitar 423,8
juta rupiah.
c. Lembaga Keuangan
Saat ini baru enam kecamatan di Kabupaten Donggala yang terjangkau
pelayanan perbankan dari Bank nasional. Bank-bank tersebut diantaranya BRI, BNI,
BTN, Mandiri, Danamon, dan Bank Sulteng. Berikut disajikan jumlah bank menurut
status di Kabupaten Donggala:
Baik 45% Sedang
1%
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Gambar 3.4.
Persentase Kondisi Jalan di Kabupaten Donggala, 2010
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2010b. Angkutan Darat
Jumlah kendaraan yang wajib uji di Kabupaten Donggala pada Tahun 2010
sebanyak 1.529 kendaraan yang terdiri dari mobil bus umum 274, mobil barang
umum 968, kendaraan khusus bukan umum sebanyak 12 serta kereta gandeng
sebanyak 5 buah kendaraan.
Jumlah kecelakaan di wilayah kerja Polres Donggala selama Tahun 2010
tercatat sebanyak 99 kecelakaan, di mana korban yang meninggal 42 orang, luka
berat 31 orang, luka ringan 76 orang dengan total kerugian mencapai sekitar 423,8
juta rupiah.
c. Lembaga Keuangan
Saat ini baru enam kecamatan di Kabupaten Donggala yang terjangkau
pelayanan perbankan dari Bank nasional. Bank-bank tersebut diantaranya BRI, BNI,
BTN, Mandiri, Danamon, dan Bank Sulteng. Berikut disajikan jumlah bank menurut
status di Kabupaten Donggala:
Rusak 21%
Rusak Berat 18%
Belum Tembus 15% Other
33%
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Gambar 3.4.
Persentase Kondisi Jalan di Kabupaten Donggala, 2010
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2010b. Angkutan Darat
Jumlah kendaraan yang wajib uji di Kabupaten Donggala pada Tahun 2010
sebanyak 1.529 kendaraan yang terdiri dari mobil bus umum 274, mobil barang
umum 968, kendaraan khusus bukan umum sebanyak 12 serta kereta gandeng
sebanyak 5 buah kendaraan.
Jumlah kecelakaan di wilayah kerja Polres Donggala selama Tahun 2010
tercatat sebanyak 99 kecelakaan, di mana korban yang meninggal 42 orang, luka
berat 31 orang, luka ringan 76 orang dengan total kerugian mencapai sekitar 423,8
juta rupiah.
c. Lembaga Keuangan
Saat ini baru enam kecamatan di Kabupaten Donggala yang terjangkau
pelayanan perbankan dari Bank nasional. Bank-bank tersebut diantaranya BRI, BNI,
BTN, Mandiri, Danamon, dan Bank Sulteng. Berikut disajikan jumlah bank menurut
status di Kabupaten Donggala:
Rusak Berat 18%
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 27
Tabel 3.11
Jumlah Kantor Bank menurut Kecamatan, Nama Bank,
dan Status di Kabupaten Donggala
KECAMATAN NAMA BANK KC KCP KK UNITSTATUS JML
Rio Pakava PT. BRI (Persero) Tbk. - - - 1 1
Banawa PT. BNI (Persero) Tbk. - 1 - - 1
PT Bank Mandiri - 1 - - 1
Bank Sulteng - 1 - - 1
PT. BRI (Persero) Tbk. - - - 1 1
PT. Bank Danamon - - - -
-PT. BTN (Persero) - - 1 - 1
Sirenja PT. BRI (Persero) Tbk. - - - 1 1
Damsol PT. BRI (Persero) Tbk. - - - 1 1
Sojol PT. BRI (Persero) Tbk. - - - 1 1
Banawa Selatan PT BRI (persero) Tbk - - - 1 1
Total
- 3 1 6 10Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Perkembangan jumlah kantor bank di wilayah Kabupaten Donggala
berfluktuasi, dimana pada tahun 2006 jumlah 12 buah, kemudian pada tahun 2007
turun menjadi 10 buah dan selanjutnya tahun 2008 dan 2009 masing-masing 11 buah
dan turun menjadi 10 buah kantor bank pada tahun 2010. Indikasi ini meggambarkan
bahwa adanya penurunan perekonomian yang ditandai turunnya pertumbuhan
ekonomi pada tahun 2010 bila dibandingkan pada tahun sebelumnya.
3.2. GAMBARAN UMUM KOMODITAS
Pembangunan di bidang ekonomi yang dilakukan pemerintah dalam tahapan
pembangunan yang dilaksanakan diarahkan pada sektor industri dengan didukung
oleh sektor pertanian yang tangguh. Perkembangan di sektor pertanian menjadi lebih
penting lagi disebabkan jumlah penduduk yang berusaha di bidang pertanian masih
sangat besar. Sektor pertanian terdiri dari beberapa subsektor yaitu :
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
3.2.1. PERTANIAN TANAMAN PANGAN
a. Padi
Berdasarkan angka tetap (ATAP) Tahun 2010 BPS diketahui bahwa luas tanam
padi selama Tahun 2010 mencapai 22.918 ha yang terdiri dari 22.384 ha padi sawah
dan 534 ha padi ladang. Sementara itu pada periode yang sama terjadi panen seluas
23.723 ha yang terdiri dari padi sawah seluas 22.876 ha dan padi ladang mencapai
847 ha. Produktivitas tanaman padi pada Tahun 2010 sebesar 44,90 kuintal/ha
dengan produksi sebesar 106.505 ton.
Bila dilihat menurut bulan diketahui bahwa luas panen padi sawah terluas
pada bulan Mei yang mencapai 4.049 ha, sedangkan produksi terbesar pada bulan
April yakni sebesar 19.672 ton. Jumlah produksi pada Tahun 2010 sebanyak
104.192 ton. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel-tabel, sebagai berikut:
Tabel 3.12
Luas Tanam dan Luas Panen Padi dan Palawija
Di Kabupaten Donggala Tahun 2010
Jenis Tanaman TanamLuas
(Ha)
Luas Panen
(Ha) Produktifitas(Ku/Ha) Produksi(Ton)
Padi
• Padi Sawah
• Padi Ladang
22.918 22.384 534
23.723 22.876 847
44,90 45,55 27,31
106.505 104.192 2.313
Jagung 2.292 3.077 35,22 10.838
Kedelai 139 111 14,37 159
Kacang Tanah 599 515 16,23 838
Kacang Hijau 204 198 8,40 166
Ubi Kayu 439 531 210,20 11.162
Ubi Jalar 202 187 105,77 1.978
Jumlah 2010 26.793 28.342 46,45 131.646
2009 26.726 51,44 137.485
2008 28.474 44,31 126.174
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 29
Gambar 3.9.
Luas Panen, Hasil dan Produksi Tanaman Pangan
di Kabupaten Donggala Tahun 2008-2010
Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011Tabel 3.13
Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Padi Sawah
menurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010
Bulan Luas Panen(Ha) Produktifitas(Kw/Ha) Produksi(Ton)
Januari 239 51,47 1 230
Februari 40 51,47 206
Maret 2 274 51,47 11 704
April 3 822 51,47 19 672
Mei 4 049 46,38 18 779
Juni 1 211 46,38 5 617
Juli 460 46,38 2 133
Agustus 373 46,38 1 730
September 1 644 41,43 6 811
Oktober 3 368 41,43 13 954
November 2 790 41,43 11 559
Desember 2 606 41,43 10 797
Jumlah 22 876 45,55 104 192
Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011 2008 2009 2010 44.31 51.44 46.45 Produksi (Ton)
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 29
Gambar 3.9.
Luas Panen, Hasil dan Produksi Tanaman Pangan
di Kabupaten Donggala Tahun 2008-2010
Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011Tabel 3.13
Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Padi Sawah
menurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010
Bulan Luas Panen(Ha) Produktifitas(Kw/Ha) Produksi(Ton)
Januari 239 51,47 1 230
Februari 40 51,47 206
Maret 2 274 51,47 11 704
April 3 822 51,47 19 672
Mei 4 049 46,38 18 779
Juni 1 211 46,38 5 617
Juli 460 46,38 2 133
Agustus 373 46,38 1 730
September 1 644 41,43 6 811
Oktober 3 368 41,43 13 954
November 2 790 41,43 11 559
Desember 2 606 41,43 10 797
Jumlah 22 876 45,55 104 192
Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011 28.474
26,726 28,342
126.174
Produksi (Ton) Produktifitas (Ku/Ha) Luas Panen (Ha)
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 29
Gambar 3.9.
Luas Panen, Hasil dan Produksi Tanaman Pangan
di Kabupaten Donggala Tahun 2008-2010
Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011Tabel 3.13
Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Padi Sawah
menurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010
Bulan Luas Panen(Ha) Produktifitas(Kw/Ha) Produksi(Ton)
Januari 239 51,47 1 230
Februari 40 51,47 206
Maret 2 274 51,47 11 704
April 3 822 51,47 19 672
Mei 4 049 46,38 18 779
Juni 1 211 46,38 5 617
Juli 460 46,38 2 133
Agustus 373 46,38 1 730
September 1 644 41,43 6 811
Oktober 3 368 41,43 13 954
November 2 790 41,43 11 559
Desember 2 606 41,43 10 797
Jumlah 22 876 45,55 104 192
Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
126.174 137,485 131,646
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 3.14
Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Padi Ladang
menurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010
Bulan Luas Panen(Ha) Produktifitas(Kw/Ha) Produksi(Ton)
Januari 190 28,49 541
Februari - 28,49
-Maret 112 28,49 319
April 4 28,49 11
Mei 110 27,21 299
Juni 8 27,21 22
Juli 166 27,21 452
Agustus 8 27,21 22
September 8 25,97 21
Oktober 5 25,97 13
November 185 25,97 481
Desember 51 25,97 132
Jumlah 847 27,37 2 313
Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
b. Palawija
Luas tanam palawija pada Tahun 2010 untuk tanaman jagung sebesar 2.292
ha, tanaman kedelai sebesar 139 ha, tanaman kacang tanah sebesar 599 ha, tanaman
kacang hijau sebesar 204 ha, tanaman ubi kayu sebesar 439 dan tanaman ubi jalar
sebesar 202 ha.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 31
Tabel 3.15
Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Jagung
menurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010
Luas Panen
(Ha) Produktifitas(Kw/Ha) Produksi(Ton)
Januari 350 33,01 1 155
Februari 391 33,01 1 291
Maret 351 33,01 1 159
April 267 33,01 881
Mei 222 37,86 840
Juni 244 37,86 924
Juli 83 37,86 314
Agustus 281 37,86 1 064
September 145 36,14 524
Oktober 171 36,14 618
November 219 36,14 791
Desember 353 36,14 1 276
Jumlah 3 077 35,22 10 838
Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Tabel 3.16
Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tan