• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran serta Upaya Orang Tua dan Guru dal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran serta Upaya Orang Tua dan Guru dal"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Peran serta Upaya Orang Tua dan Guru dalam Mengawasi

Penggunaan

Game

pada Anak SD

Penulis:

mereka. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui tentang game

beserta jenis-jenisnya, dampak positif dan negatif game, serta peran orang tua dan guru dalam mengawasi penggunaan game pada anak. Sehingga, dapat diperoleh solusi dalam mengontrol penggunaan game pada anak.

Kata Kunci: game, peran, orang tua, guru, solusi

Abstract

Game is one of the interesting gadget application. It is not only played by kids but also

adults. Game nowadays is one of people needs. The aim of this article is to

acknowledge reader about game and its genres, the good and bad influence of game

itself, also the parents and teachers role in controlling using game for kids. So that, we

can obtain the solution controlling the use of game for kids.

Keyword: Game, role, parent, teacher, solution

I.

Pendahuluan

(2)

Saat ini, sudah jarang anak-anak yang bermain permainan tradisional. Mereka beralih pada permainan yang ada pada gadget (game) yang dirasa lebih praktis. Adanya gadget membuat anak-anak dapat menikmati sensasi bermain dengan cara yang mudah. Gadget merupakan alat elektronik yang memiliki fungsi untuk memudahkan manusia dalam mendapatkan informasi maupun hiburan. Meski bermain gadget sangat menyenangkan, namun jika penggunanya anak-anak usia 7-12 tahun (Anak SD), patutnya mendapatkan pengawasan dari orang tua dan guru.

Pembatasan penggunaan gadget berhak dilakukan para orang tua dan guru demi perkembangan pribadi anak. Peran orang tua dan guru sebagai pelindung, pengawas, dan panutan bagi anak sangatlah penting. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat. Pada hal ini kedudukan orang tua dan guru adalah sebagai sosok utama yang bertugas sebagai pembimbing bagi perkembangan pribadi anak, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah. Karena anak yang tumbuh dan berkembang dengan baik nantinya akan menjadi bagian dari masyarakat. Mereka akan bermanfaat bagi banyak orang, serta menjadi bagian dari pribadi yang membangun bangsa menjadi lebih baik.

II.

Metode Literatur

Metode yang digunakan penulis adalah metode literatur. Penulis mengambil data-data dari buku dan jurnal untuk mendukung pembuatan artikel ilmiah ini.

III.

Hasil dan Pembahasan

A. Game

Game merupakan salah satu aplikasi yang terdapat dalam gadget. Game

berasal dari bahasa Inggris yang artinya permainan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia permainan artinya sesuatu yang digunakan untuk bermain (barang atau sesuatu yang dimainkan). Sedangkan, menurut kamus

Cambridge, game memiliki arti aktivitas hiburan atau olahraga, khususnya

(3)

Seiring berkembangnya zaman, game juga mengalami peningkatan, baik dari segi tampilan maupun jenis permainannya. Berikut beberapa jenis game.

1. Fighting Game merupakan game yang mengutamakan pertarungan

antara dua karakter atau lebih.

2. Shooter Game merupakan game yang mengutamakan aksi baku tembak

senjata.

3. Adventure Game merupakan game yang mengutamakan petualangan

satu karakter utama pada suatu alur cerita.

4. Strategy Game merupakan game yang mengutamakan strategi dalam

menyelesaikan misi atau permainan tersebut.

5. Racing Game merupakan game yang memiliki konten balapan mobil,

motor, maupun jenis kendaraan lain.

6. Education Game merupakan game yang memiliki konten pendidikan

yang biasanya menjadi bahan pembelajaran sekolah.

7. Simulation Game merupakan game yang menggambarkan situasi

seolah-olah berada di dunia nyata.

8. Sport Game merupakan game yang bertema berbagai jenis olahraga

seperti, sepak bola, tenis, bulu tangkis, dan lain-lain.

B. Dampak Positif dan Negatif Game

Dengan berkembangnya jenis game, anak SD lebih leluasa memilih

game yang akan dimainkan. Sehingga, mau tidak mau game-game tersebut

akan memberikan dampak pada mereka.

1. Dampak Positif

a. Banyaknya hal yang dapat diakses, membuat anak menjadi lebih imajinatif karena melihat banyak hal dari berbagai sudut pandang yang disajikan.

b. Game dapat melatih daya ingat dan kecerdasan anak.

c. Game dapat melatih dan mengembangkan kemampuan membaca,

matematika, dan pemecahan masalah.

2. Dampak Negatif

(4)

b. Menurunnya kemampuan motorik pada anak seperti memegang pensil dan menulis. Karena game pada gadget, tidak membutuhkan

kemampuan menulis untuk memainkannya.

c. Anak yang sibuk dengan game akan mengabaikan sekitarnya, sehingga kemampuan bersosialisasi akan menurun.

d. Bermain gadget (game) dengan waktu yang lama akan membuat anak kecanduan, dan malas melakukan hal lainnya.

e. Hal-hal yang disajikan dalam game, dapat mempengaruhi perilaku anak. Karena anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat dalam kesehariannya.

C. Peran Orang Tua dan Guru

Game merupakan sarana hiburan bagi anak SD. Mereka bermain game

untuk melepas kejenuhan setelah belajar di sekolah. Mengingat dampak yang ditimbulkan oleh game, tidak semua game yang dimainkan berdampak positif bagi anak SD. Di sinilah peran orang tua dan guru sangat penting untuk mengarahkan anak SD dalam menyaring game yang memberikan dampak positif untuk mereka.

1. Peran Orang Tua

Orang tua sangat berperan penting dalam perkembangan anak di lingkungan keluarga. Peran orang tua antara lain:

a. Orang tua sebagai pelindung

Orang tua selalu menjadi pelindung utama anak-anak mereka. Sebagai orang tua, mereka akan maju lebih dulu jika anak-anaknya disakiti oleh orang lain. Begitu juga dengan game. Mereka akan bersikap tegas jika moral dan mental anak–anak mereka rusak karena game yang mereka mainkan.

b. Orang tua sebagai pengawas

(5)

c. Orang tua sebagai panutan

Orang tua merupakan contoh bagi anak–anak mereka di rumah. Jika orang tua berperilaku baik, maka anak-anak akan belajar untuk berperilaku baik. Begitu pula sebaliknya. Mereka mengarahkan dan membimbing anak-anak mereka untuk memilih game yang baik.

2. Peran Guru

Anak SD menghabiskan sebagian besar waktu mereka di sekolah. Karena itulah, selain orang tua, guru juga berperan penting dalam perkembangan anak. Peran guru antara lain:

a. Guru sebagai pelindung

Saat di sekolah, guru bertindak sebagai orang tua kedua bagi murid-muridnya. Guru tidak hanya bertanggung jawab untuk mengisi pengetahuan mereka. Tapi, guru juga harus mendidik sikap dan perilaku mereka.

b. Guru sebagai pengawas

Sekolah biasanya membuat peratuan untuk membatasi penggunaan gadget. Tugas setiap guru adalah mengawasi anak didiknya mematuhi peraturan sekolah.

c. Guru sebagai panutan

Seperti halnya orang tua, guru juga merupakan contoh di sekolah. Guru merupakan orang yang berpengaruh terhadap pola pemikiran anak didiknya. Sehingga, guru adalah orang yang tepat dalam mendidik, mengarahkan, dan membimbing anak-anak didiknya untuk memilah game yang bermanfaat.

D. Upaya Pengontrolan Orang Tua dan Guru terhadap Game pada Anak

Solusi yang dapat dijalankan oleh orang tua dan guru dalama upaya

pengontrolan game pada anak, yakni:

1. Memilihkan game yang baik untuk anak

Orang tua dan guru perlu memberikan game yang mendidik dan tidak merugikan anak-anak secara mental dan psikologis. Misalnya

(6)

2. Memberi durasi saat bermain game

Orang tua sebaiknya membatasi durasi bermain gadget pada anak. Misalnya anak hanya boleh bermain selama 2 jam per hari.

3. Mengenalkan permainan tradisional

Mengenalkan permainan tradisional dapat melatih gerak motorik anak. Selain itu, permainan tradisional membuat mereka bersosialisasi dengan baik, karena permainan ini dilakukan bersama banyak teman.

4. Mangajak beraktivitas tanpa menggunakan gadget

Orang tua perlu mengajak anak-anak untuk melakukan aktivitas yang tidak

bergantung pada gadget seperti berolahraga, berkebun, membaca buku, dan

lain-lain. Hal itu dapat membuat anak-anak menjadi lebih energik, sehat, dan

ceria karena melakukan hal-hal menyenangkan bersama orang tua.

5. Membiasakan berkomunikasi dengan anak

Mengajak mereka mengkomunikasikan perasaan dan pikirannya membuat

anak merasa diperhatikan, dihargai, dan disayangi. Selalu dengarkan pendapat

dan tanyakan perasaan mereka. Dengan begitu akan ada rasa aman dan rasa

percaya terhadap orang tua. Sehingga, anak akan mudah dibimbing dan tidak

merasa kesepian. Hal ini akan memudahkan orang tua untuk mengarahkan

anak pada hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi mereka.

IV.

Kesimpulan

Kesimpulan dari artikel ilmiah ini, yakni:

1. Bermain merupakan bagian dari aktivitas yang menyenangkan dan kebutuhan yang sudah melekat pada diri setiap anak.

2. Terdapat bermacam-macam game yang dapat dimainkan oleh anak.

3. Terdapat dampak positif dan negatif dari game yang dimainkan anak-anak.

(7)

5. Upaya pengontrolan yang dapat dilakukan orang tua dan guru, yakni memilihkan game yang baik untuk anak, memberi durasi saat bermain game, mengenalkan permainan tradisional, mangajak beraktivitas tanpa menggunakan gadget, dan membiasakan berkomunikasi dengan anak.

V.

Saran

(8)

Daftar Pustaka

Cambridge Advance Learner’s Dictionary. 5th ed. Cambridge University Press: Cambridge,

United Kingdom.

Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa

Edisi keempat. Jakarta: Gramedia.

Firdaus, Bayu. 2015. Dampak Penggunaan Smartphone Terhadap Interaksi Sosial Di

Kalangan Mahasiswa Jurusan Sosiologi Agama. Fakultas Ushuluddin dan

Pemikiran Islam. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Fakultas Ushuluddin Dan Pemikiran Islam.

Overmars, M. 2003. Tutorial: Three Dimensional Games, Lecture notes in

computer science. Utrecht University.

Phan, MH. 2011. Video Gaming Trends: Violent Action/Adventure Games are Most Popular. Wichita State University: SoftwareUsability Research Laboratory.

Simpson, J dan Weiner, E. The Oxford English Dictionary. 14th ed. Oxford University press: Oxford, United Kingdom.

Tedjasaputra, Maykes .2007.Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta Grasindo.

Trinika, Yulia. 2015. Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Psikososial

anak Usia Prasekolah (3-6 tahun). Pontianak: Universitas Tanjungpura, Fakultas

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu manajemen perawatan pada pasien DM yang mengalami depresi adalah dengan melibatkan dukungan sosial, dukungan sosial dapat diperoleh dari

[r]

Redenominasi mata uang adalah suatu proses dimana suatu unit baru dari uang6. menggantikan unit yang lama dengan suatu

Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke pasar Kumbasari dengan cara berpromosi. Merancang video promosi Pasar Kumbasari sebagai destinasi wisata di Denpasar

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti telah sering menemukan bahwa ilmu pasti, khususnya Matematika dan berbagai cabang ilmu Matematika lainnya sangat banyak

Pola penanaman dimana dg menerapkan 2 atau lebih jenis tanaman dimana tanaman ke-2 ditanam menjelang tanaman ke-1 dipanen. Penanaman menurut kontur (contour

a) Petugas loket penerimaan melakukan pemeriksaan persyaratan, pemindaian dokumen persyaratan dan mengeluarkan Tanda Bukti Penerimaan kepada pemohon yang telah

Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara adalah riwayat kanker payudara pada keluarga, menopause lama, penggunaan ERT, merokok, dan konsumsi