Dalam :
Rapat Kerja Teknis Dana Transfer Daerah Untuk Pelayanan Adminduk Dan Mekanisme Pengisian Pejabat Yang
Menangani Urusan Administrasi Kependudukan Di Provinsi, Kabupaten/Kota
Jakarta, 30 November 2016
PENGARAHAN
DIREKTUR JENDERAL KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL
PENGARAHAN
DIREKTUR JENDERAL KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL
I DANA TRANSFER DAERAH UNTUK PELAYANANADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
2
1. Sumber dana pelaksanaan
administrasi kependudukan berasal dari APBN dan APBD, sebagaimana diatur
dalam :
a.Pasal 87 A Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013, yang intinya mengatur bahwa semua
program kegiatan administrasi kependudukan baik fisik maupun nonfisik dibiayai dari APBN ;
b.Pasal 282 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014, yang intinya mengatur urusan wajib pemerintahan yang diserahkan kepada daerah (Provinsi,
3
2. Pelaksanaan Pasal 87A UU Nomor 24 Tahun 2013, mulai 2014 s.d. 2016,
diwujudkan melalui anggaran
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
3.Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan penyelengaraan administrasi kependudukan Tahun 2016 sebesar Rp. 654.768.848.000, realisasi Per 1 November 2016 sebesar Rp. 432.687.588.221 (66,08%),
dengan demikian sampai saat ini masih terdapat dana sebesar Rp. 222.081.259.779 yang tersebar di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota. Target realisasi penyerapan anggaran
4. Mulai tahun 2017 anggaran pelaksanaan
administrasi kependudukan, yang berasal dari APBN diwujudkan dalam bentuk Dana Alokasi Khusus Nonfisik.
Perubahan ini didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:
4
a. Untuk membantu mendanai kegiatan khusus
yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional .
b. Agar anggaran pelaksanaan administrasi kependudukan yang berasal dari APBN
5. Penyusunan Dana Alokasi Khusus Nonfisik pelayanan administrasi kependudukan 2017, wajib diperhatikan
:
5 a. Petunjuk teknis merupakan pedoman dalam
penyusunan Dana Alokasi Khusus Nonfisik
untuk Provinsi dan Kabupaten/Kota yang disesuaikan dengan Standar Biaya Umum
daerah;
b. Dalam penyusunan program dan kegiatan, disesuaikan dengan menu program dalam petunjuk teknis Dana Alokasi Khusus Nonfisik (menu program tidak boleh dirubah, diprioritaskan untuk kegiatan antara lain pengadaan blanko, dan tinta, dll) dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah;
d. DAK bukan satu-satunya sumber pembiayaan untuk pelayanan administrasi kependudukan, namun harus ditunjang dengan APBD (yang tidak bisa dibiayai oleh DAK harus dialokasikan dalam APBD);
e. Pembahasan anggaran yang dialokasikan dalam Dana Alokasi Khusus Nonfisik disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Daerah;
f. Apabila saat ini ada daerah yang sudah menetapkan APBD, maka untuk DAK Nonfisik pelayanan administrasi kependudukan dapat dilakukan pembahasan pendahuluan dan selanjutnya akan dilakukan Perubahan Peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD.
II. STUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DAN MEKANISME PENGISIAN PEJABAT YANG MENANGANI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI PROVINSI, KABUPATEN/KOTA TINDAKLANJUT PERATURAN PEMERINTAH NO 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH.
7
1.Pasal 83 A UU Nomor 24 Tahun 2013, intinya mengatur bahwa Menteri Dalam Negeri diberikan kewenangan untuk mengangkat dan memberhentikan pejabat yang menangani Administrasi Kependudukan di provinsi, Kabupaten/Kota melalui usulan Gubernur dan Bupati/Walikota.
Sebagai tindaklanjut Pasal 83 A UU Nomor 24 Tahun 2013, telah diterbitkan Permendagri No. 76 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pejabat pada Unit Kerja yang Menangani Urusan Administrasi Kependudukan di Provinsi dan Kabupaten/Kota ( diundangkan tanggal 30 November 2015 )
Sampai dengan tanggal 29 November 2016, telah
3. Berdasarkan UU Nomor 24 Tahun 2013,dan UU Nomor 23 Tahun 2014, PP Nomor 37 Tahun 2007, PP Nomor 18 Tahun 2016, dalam rangka Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah yang menangani kependudukan dan pencatatan sipil wajib mempedomani :
8
a. Bentuk Perangkat Daerah yaitu Dinas ;
b. Nomenklatur Perangkat Daerah yaitu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,
sebagaimana amanat Pasal 27 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007;
d.
Stuktur
organisasi
Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil,
wajib seragam di seluruh Indonesia,
karena akan terkait dengan:
9
Nomenklatur jabatan eselonering yang
akan diangkat dan diberhentikan oleh
Menteri Dalam Negeri;
Kesamaan Tugas pokok dan Fungsi,
output dan Outcome;
Penetapan target kinerja eselonering
dan pencapaiannya;
Akuntabilitas penggunaan anggaran per
4. Untuk persiapan dan pelaksanaan
pembentukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta pengisian pejabat strukturalnya, telah diterbitkan :
10
a. Surat Mendagri kepada Gubernur, Bupati/Walikota Nomor 061/8890/Dukcapil Tanggal 23 Agustus 2016 Hal Nomenklatur Perangkat Daerah yang menangani Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil :
b. Surat Mendagri kepada Gubernur, Bupati/Walikota Nomor 470/3481/SJ dan Nomor 470/3480/SJ tanggal 14 September 2016 Hal Nomenklatur Perangkat Daerah yang menangani Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
c. Surat Mendagri kepada Gubernur, Bupati/Walikota Nomor 061/9934/Dukcapil tanggal 21 September 2016 Hal Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi dan Kabupaten/Kota;
5
.
Mekanisme Pengisian Jabatan Pejabat yang menangani urusan Dukcapil untuk Dinas Dukcapil tindak lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016:11
1) Pengangkatan kembali/dikukuhkan bagi pejabat yang sudah definitif:
12
a. Pejabat yang nama jabatan, tugas pokok dan fungsi masih sama atau sesuai dengan nama jabatan baru;
b. Pejabat yang nama jabatan mengalami perubahan tetapi tugas pokok dan fungsi masih sama dengan nama jabatan baru.
2 ) Ditetapkan / diangkat dalam jabatan :
a. Pejabat yang nama jabatannya baru (sebelumnya tidak ada dalam struktur organisasi yang lama);
b. Mengisi kekosongan jabatan karena
pejabat lama pensiun, meninggal dunia, tersangkut masalah hukum,
mengundurkan diri.
6. Pengisian jabatan berdasarkan Surat Mendagri kepada Gubernur, Bupati/Walikota Nomor 821.22/12205/Dukcapil tanggal 16 November 2016
Hal Mekanime Pengisian Jabatan Pejabat Tinggi Pratama, Administrator dan Pengawas pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Provinsi dan Kabupaten/Kota, hanya berlaku sekali yaitu pada masa transisi pengisian Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil berdasarkan tindaklanjut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016.
Selanjutnya setelah masa transisi, pengangkatan dan pemberhentian pejabat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dilaksanakan melalui mekanisme reguler berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 76 Tahun 2015.
Diharapkan
kepada
Saudara
untuk
memacu peningkatan kepemilikan akta
kelahiran tersebut melalui
pelayanan-pelayanan yang bersifat Reguler maupun
Pelayanan Keliling dengan jemput bola.
14
7. Gubernur, Bupati/Walikota segera
mengirimkan Peraturan Gubernur, Peraturan Bupati/Walikota tentang Perangkat Daerah yang struktur organisasinya sesuai dengan
Surat Menteri Dalam Negeri kepada
Gubernur, Bupati/Walikota Nomor
061/9934/Dukcapil tanggal 21 September 2016, berserta usulan Pejabat Dukcapil yang
sudah definitif yang akan diangkat
kembali/dikukuhkan dan akan
diangkat/ditetapkan dalam jabatan baru,
III.
SANKSI BAGI KABUPATEN/KOTA YANG
MELANGGAR
KETENTUAN
PEMBENTUKAN PERANGKAT DAERAH
DAN PENGISIAN PEJABAT DUKCAPIL
15
a. Pertama, akan diberikan Peringatan agar supaya Perda segera diperbaiki sesuai dengan ketentuan Pasal 27 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007, yaitu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
b. Kedua, apabila Peringatan tersebut tidak diindahkan oleh Bupati/Walikota, maka Peraturan Daerah tentang Nomenklatur tersebut akan dibatalkan oleh Pemerintah Pusat;
c. Ketiga, Kabupaten/Kota tersebut: tidak akan diberikan Dana Alokasi Khusus Pelayanan Kependudukan Dan Pencatatan Sipil, jaringan komunikasi data untuk pelayanan administrasi kependudukan akan diputus , tidak diberi blanko KTP elektronik.
2.
Bagi Kabupaten/Kota yang
struktur
organisasi Dinas Dukcapil tidak sesuai
dengan
struktur
organisasi
yang
ditentukan dalam Surat Mendagri
kepada
Gubernur,
Bupati/Walikota
Nomor 061/9934/Dukcapil tanggal 21
September
2016
Hal
Struktur
Organisasi Dinas Dukcapil Provinsi dan
Kabupaten/Kota,
maka
:
a. Pertama, akan diberikan peringatan untuk segera diperbaiki sesuai dengan Surat Mendagri kepada Gubernur, Bupati/Walikota Nomor 061/9934/Dukcapil tanggal 21 September 2016;
b. Kedua, Pejabat yang nomenklatur jabatannya tidak sesuai dengan struktur organisasi dalam Surat Mendagri kepada Gubernur, Bupati/Walikota Nomor 061/9934/Dukcapil tanggal 21 September 2016, tidak akan diangkat kembali/dikukuhkan oleh Menteri Dalam Negeri
c. Ketiga, Kabupaten/Kota tersebut: tidak akan diberikan Dana Alokasi Khusus Pelayanan Kependudukan Dan Pencatatan Sipil, jaringan komunikasi data untuk pelayanan administrasi kependudukan akan diputus , tidak diberi blanko ktp elektronik.
Terima
Terima
Kasih
Kasih
Atas
Atas
Perhatiannya