• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Penyapu Jalan Di Jalan Gatot Subroto Medan Tentang Sinar Matahari Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Kanker Ganas Kulit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Penyapu Jalan Di Jalan Gatot Subroto Medan Tentang Sinar Matahari Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Kanker Ganas Kulit"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Kulit

Sekitar 100 tahun yang lalu Rudolph Virchow seorang ahli patologi,

memahami peran kulit sebagai organ pelindung. Kulit adalah organ tubuh yang

terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 1,5m2 dengan berat kira-kira 15 persen berat badan. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cerminan kesehatan dan

kehidupan. Warna kulit berbeda beda, dari kulit yang berwarna terang(fair skin), pirang dan hitam, warna merah muda pada telapak kaki dan tangan bayi, serta warna hitam kecoklatan pada genitalia orang dewasa. Demikian pula kulit bervariasi mengenai lembut, tipis dan tebalnya. Kulit yang elastis dan longgar terdapat pada palpebra dan bibir sedangkan kulit yang tebal dan tegang terdapat di telapak kaki dan tangan dewasa dan kulit yang yang tipis terdapat pada muka, yang lembut pada leher dan badan, dan yang berambut kasar terdapat pada kepala(Rata, 2008).

Gambar 2.1 Lapisan-lapisan Kulit Sumber: Sherwood, 2001

(2)

Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu lapisan epidermis atau kutikel, lapisan dermis(korium, kutis vera) dan lapisan subkutis(hipodermis). Lapisan epidermis terdiri dari stratum korneum atau lapisan tandum merupakan lapisan yang paling luar dan terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng, stratum lusidum terdapat langsung dibawah lapisan korneum, stratum

granulosum merupakan 2 atau 3 lapis sel-sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti diantaranya, stratum spinosum dan stratum basale yang merupakan lapisan epidermis yang paling bawah. Lapisan dermis adalah lapisan dibawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada epidermis. Lapisan ini terdiri atas lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemen-elemen seluler dan folikel rambut. Lapisan subkutis adalah kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya(Rata, 2008).

2.2 Fisiologi Kulit

Kulit, yaitu organ terbesar di tubuh, tidak hanya berfungsi sebagai sawar mekanis antara lingkungan eksternal dan jaringan dibawahnya, tetapi secara dinamis juga terlibat dalam mekanisme pertahanan dan berbagai fungsi penting lain. Kulit dapat dengan mudah dilihat dan diraba dan menjamin kelangsungan hidup(Sherwood, 2001).

2.2.1 Fungsi Kulit

Fungsi kulit secara umum adalah:

1.Sebagai fungsi proteksi dimana kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik dan mekanis, misalnya tekanan gesekan dan tarikan. Gangguan kimiawi misalnya zat-zat kimia terutama yang bersifat iritan, contohnya karbol dan asam. Gangguan yang bersifat panas, misalnya radiasi dan sengatan sinar

(3)

2.Memiliki fungsi absorbsi yang artinya kulit memiliki sifat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat. Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan dan metabolisme.

3.Memiliki fungsi ekskresi yaitu kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau sisa metabolisme dalam tubuh berupa Nacl, urea,

asam urat, dan amonia.

4.Sebagai fungsi persepsi sebagaimana kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan-badan rufini. Terhadap dingin diperankan oleh badan-badan krause yang terletak di dermis. Sedangkan untuk rangsangan rabaan terdapat meissner yang berfungsi pada bagian dermis dan merkel ranvier pada bagian epidermis. Sedangkan terhadap tekanan diperankan oleh badan paccini di epidermis.

5.Sebagai fungsi pengatur suhu tubuh(termoregulasi) dimana kulit melakukan peranan ini dengan cara mengeluarkan keringat.

6.Memiliki fungsi pembentukan pigmen dimana sel pembentukan pigmen(melanosit) terletak di lapisan basal. Jumlah melanosit serta besarnya butiran pigmen menentukan warna kulit ras maupun individu. Melanosom dibentuk oleh badan golgi dengan bantuan enzim tirosinase, ion Cu dan oksigen. Pajanan terhadap sinar matahari mempengaruhi produksi melanosom.

7.Sebagai fungsi keratinisasi dimana salah satu sel di epidermis yaitu keratinosit melalui prosesnya memberi perlindungan kulit terhadap infeksi.

(4)

2.2.2 Fungsi Dari Melanin dan Melanosit

Epidermis mengandung empat jenis sel, yaitu melanosit, keratinosit,sel Langerhans, dan sel Granstein ditambah limfosit T transien yang tersebar di seluruh epidermis dan dermis. Fungsi Melanosit adalah menghasilkan pigmen coklat melanin, yang jumlahnya menentukan berbagai corak warna coklat dikulit

berbagai ras dimana melanin dihasilkan dari oksidasi tirosin. Selain ditentukan secara herediter, kandungan melanin juga dapat ditingkatkan secara singkat oleh pajanan ke berkas sinar ultraviolet dari matahari. Melanin tambahan ini yang penampakan luarnya menyebabkan timbulnya tan

atau warna kulit kecoklatan(Sherwood, 2001).

2.3 Kanker Ganas Kulit

Tubuh terdiri dari triliunan sel-sel hidup. Sel-sel tubuh tumbuh secara normal, membelah menjadi sel baru, dan mati secara teratur. Selama tahun-tahun awal kehidupan seseorang, sel-sel normal membelah lebih cepat untuk memungkinkan orang tumbuh dan berkembang. Setelah orang menjadi dewasa, kebanyakan sel membelah hanya untuk menggantikan sel yang rusak atau cedera. Kanker dimulai ketika sel-sel di bagian tubuh mulai tumbuh di luar kendali. Ada berbagai jenis kanker, tetapi semua memulai karena pertumbuhan sel yang abnormal(American Cancer Society, 2012).

Pertumbuhan sel kanker berbeda dari pertumbuhan sel normal. Jika sel mati, sel-sel kanker terus tumbuh dan membentuk sel-sel abnormal. Sel-sel kanker juga dapat menyerang jaringan lain dan tumbuh di luar kendali. Sel berubah menjadi sel-sel kanker dikarenakan kerusakan DNA. DNA yang ada di setiap sel berfungsi untuk mengontrol semua tindakan sel. Dalam sel normal, ketika DNA mengalami kerusakan, sel akan memperbaiki atau sel akan mati. Tapi di sel-sel

(5)

Semua sel-sel baru ini akan memiliki DNA yang rusak yang sama seperti sel rusak yang pertama(American Cancer Society, 2012).

Seseorang bisa mewarisi DNA yang rusak, tetapi kebanyakan kerusakan DNA disebabkan karena kesalahan ketika sel normal diproduksi atau karena pengaruh lingkungan,seperti karena asap rokok. Sel kanker bisa pindah ke bagian

bagian tubuh lain, dimana sel kanker akan mulai tumbuh dan membentuk tumor baru dan menempati jaringan yang normal. Proses ini disebut metastasis, ini terjadi ketika sel kanker pergi ke aliran darah atau jaringan limpoid tubuh kita(American Cancer Society, 2012).

Tumor kulit dapat dibagi menjadi :

2.3.1 Tumor prakanker

Prakanker berarti mempunyai kecenderungan berkembang menjadi kanker. Mengenali penyakit ini penting karena apabila dapat ditemukan dalam bentuk prakanker serta diobati adekuat akan memberikan penyembuhan yang memuaskan. Istilah ca in situ berarti bahwa kelainan tersebut telah memenuhi syarat sebagai kanker secara histopatologik saja, misalnya penyakit Bowen dan eritoplasia.

Beberapa tumor prakanker antara lain:

1.Keratosis Arsenik

(6)

Gambar 2.2 Keratosis arsenik pada telapak tangan Sumber : Wolff, 2009

2.Penyakit Bowen

Merupakan bentuk intraepidermal karsinoma sel skuamosa(Cox, 2006). Bentuknya bisa papula, plak atau hiperkeratonik. Penyakit ini paling sering disebabkan oleh infeksi HPV.

(7)

3.Eritroplasia of Queyrat

Merupakan salah satu penyakit Bowen yang langka dan aneh yang mengiritasi di mukosa genitalia(tidak disunat) dan mulut(Jeyakumar, 2006).

Gambar 2.4 Eritroplasia pada daerah langit-langit mulut. Sumber:Wolff, 2009

4.Keratosis aktinik( Keratosis Aktinik)

Berarti pertumbuhan keratotik (menebal,bersisik) yang disebabkan oleh paparan sinar matahari. Keratosis aktinik dapat berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa.

Gambar 2.5 Keratosis aktinik pada bagian belakang kepala

(8)

2.3.2 Tumor Ganas

Dilihat dari segi histopatologik, maka tumor ganas mempunyai struktur yang tidak teratur dengan diferensiasi sel dalam berbagai tingkatan pada kromatin, nukleus dan sitoplasma. Yang termasuk tumor ganas antara lain:

1. Karsinoma Sel Basal

Karsinoma sel basal (KSB) yang disebut juga basalioma adalah tumor ganas kulit yang paling sering ditemukan terutama pada kulit putih. KSB merupakan kanker yang paling umum pada manusia(Wolff, 2009). Beberapa sinonim dikenal antara lain: basal cell epithelioma(BCE), basalioma, ulkus rodens dan ulkus Jacobs(Rata, 2008).

1.1 Gejala Klinis

Tumor ini umumnya ditemukan di daerah berambut, bersifat invasif, jarang mengalami penyebaran(metastatis). Dapat merusak jaringan di sekitarnya malah dapat sampai ke tulang, serta cenderung untuk residitif lebih-lebih bila pengobatannya tidak adekuat(Rata, 2008). Perlahan-lahan berkembang, biasanya tanpa gejala. Bentuk klinis yang banyak ditemukan ialah:

1.1.1 Bentuk Nodular

(9)

Gambar 2.6 Karsinoma sel basal tipe nodular pada bagian hidung Sumber:Wolff, 2009

1.1.2 Bentuk Superfisial

Bentuk ini menyerupai penyakit Bowen, lupus eritematosus, psoriasis, atau dermatomikosis. Ditemukannya di badan serta umumnya multiple. Biasanya terdapat faktor-faktor etiologi berupa faktor terpapar zat arsen atau sindrom

nevoid basal sel karsinoma. Warnanya dapat hitam berbintik bintik atau homogen yang kadang-kadang menyerupai melanoma maligna.

(10)

1.1.3 Bentuk Kistik

Bentuk ini agak jarang ditemukan. Permukaannya licin, menonjol dipermukaan kulit berupa nodus dan nodulus. Pada perabaan keras, dan mudah digerakkan dari dasarnya. Telangiektasis dapat ditemukan pada tepi tumor.

Gambar 2.8 Karsinoma sel basal tipe kistik Sumber: Wolff, 2009

1.1.4 Bentuk morfea

Secara klinis menyerupai morfea akan tetapi ditemukan tanda-tanda berupa kelainan yang datar, berbatas tegas, tumbuhnya lambat berwarna kekuningan, pada perabaan pinggirnya keras.

(11)

1.2 Patogenesis

Tumor ini disangka berasal dari sel epidermal pluripotensial, atau dari epidermis/adneksanya. Faktor predisposisinya ialah faktor lingkungan dan genetik. Faktor lingkungan ialah radiasi, bahan kimia(misalnya Arsen), pekerjaan tertentu yang banyak terkena sinar matahari(misalnya: nelayan, petani) adanya

trauma(luka bakar) atau ulkus sikatriks. Faktor genetik ialah misalnya xeroderma pigmentosum, albinism(Rata, 2008). Dari sumber lain dikatakan patogenesisnya didahului dengan kolagen yang sering dijumpai pada kulit yang sedikit pigmennya dan mendapat sinar matahari yang berlebih sehingga nutrisi epidermis terganggu yang mana hal ini merupakan predileksi terjadinya suatu kelainan kulit. Melanin berfungsi sebagai alergi amorf yang dapat menyerap energi dan menghilangkan dalam bentuk panas. Jika energi masuk terlalu besar dapat merusak dan mematikan sel atau mengalami mutasi untuk selanjutnya menjadi sel kanker(Wolff, 2009).

1.3 Tata Laksana

Tujuan terapi pada pasien KSB yaitu untuk mengeradikasi sel tumor dengan kerusakan kosmetik yang minimal. Teknik dengan 3 siklus curettage dan

electrodesiccation tidak direkomendasikan untuk lesi di daerah kepala dan leher.Umumnya, setelah 4-6 minggu penyembuhan akan tampak jaringan parut hipertrofik yang luas dan lesi hipopigmentasi(Bader, 2008).

Radioterapi efektif dan terkadang cocok untuk individu dengan usia lebih dari 40 tahun, tetapi kekambuhan tumor setelah terapi radiasi lebih sulit diatasi serta dapat meningkatkan agresifitas sel-sel tumor. Terapi radiasi merupakan metode yang mahal untuk mengobati KSB dan hanya boleh digunakan jika pilihan terapi lainnya tidak cocok. Mohs surgery (tindakan membuang tumor diikuti

(12)

Metode ini cocok untuk tumor pada kelopak mata, lipatan nasolabialis, canthus, telinga luar, dan pelipis, untuk lesi yang kambuh, dan untuk tujuan kosmetik. Sebagian pasien KSB, umumnya akan mengalami kekambuhan sehingga diperlukan pemantauan untuk mendeteksi lesi baru atau lesi kambuh(Bader, 2008).

2.Karsinoma Sel Skuamosa

Karsinoma sel skuamosa adalah suatu proliferasi ganas dari keratinosit epidermis yang merupakan tipe sel epidermis yang paling banyak dan merupakan salah satu dari kanker kulit yang sering dijumpai setelah basalioma. Faktor predisposisi karsinoma sel skuamosa(KSS) antara lain radiasi sinar ultraviolet, bahan karsinogen,dan arsenic. Nama lain KSS adalah epitelioma sel skuamosa(prickle), karsinoma sel prickle, karsinoma epidermoid dan pavement epithelioma(Wolff, 2009).

Karsinoma sel skuamosa lebih sering dijumpai pada orang kulit putih dan lebih banyak dijumpai pada laki-laki dibanding wanita. Insiden KSS meninggi seiring dengan bertambahnya usia. Banyak faktor yang dapat menyebabkan pertumbuhan KSS pada kulit yaitu faktor sinar matahari, arsen, hidrokarbon, suhu, radiasi kronis. Karsinoma sel skuamosa pada umumnya terjadi pada usia 40-50 tahun dengan lokasi yang tersering adalah pada daerah wajah ,telinga, bibir bawah, punggung, tangan dan tungkai bawah(Wolff, 2009).

2.1 Gejala Klinis

Umur yang paling sering ialah 40-50 tahun dengan lokalisasi yang tersering di tungkai bawah dan secara umum ditemukan lebih banyak dan secara

(13)

bermetastatis. Sebaliknya tumor ini dapat pula tumbuh cepat, merusak jaringan disekitarnya dan bermetastatis jauh, umumnya melalui saluran getah bening(Rata, 2008). Secara histopatologik ditemukan:

2.1.1 Bentuk intraepidermal

Karsinoma sel skuamosa ini terbatas pada epidermis dan terjadi pada

berbagai lesi kulit yang telah ada sebelumnya seperti ditemukan pada keratosis solaris, kornu kutanea, keratosis arsenikal, penyakit bowen, eritroplasia dan epitelioma Jadassohn. Penyakit ini dapat menetap dalam jangka waktu lama ataupun menembus lapisan basal sampai ke dermis dan selanjutnya bermetastatis melalui saluran getah bening(Rata, 2008).

Gambar 2.10 Karsinoma sel skuamosa bentuk intraepidermal Sumber:Wolff, 2009

2.1.2 Bentuk invasif

(14)

Permukaannya mula-mula lembut kemudian berkembang menjadi papilomatosa. Ulserasi biasanya timbul didekat pusar dari tumor, dapat terjadi cepat atau lambat, berdiameter 1-2 cm. Permukaan tumor mungkin granular dan mudah berdarah, sedangkan pinggir ulkus biasanya meninggi dan mengeras dan dapat dijumpai krusta(Wolff, 2009).

Gambar 2.11 Karsinoma Sel Skuamosa bentuk invasif pada bibir. Sumber:Wolff , 2009

2.2 Patogenesis

Karsinoma sel skuamosa berasal dari sel epidermis yang mempunyai beberapa tingkat kematangan, dapat intraepidermal, dapat pula bersifat invasif dan bermetastatis jauh.

3. Melanoma Maligna

(15)

Melanoma maligna jarang ditemukan,merupakan 1-3% seluruh keganasan. Insiden pada wanita hampir sama dengan laki-laki dengan frekuensi tertinggi ditemukan pada umur 30-60 tahun,jarang pada anak(Rata, 2008).

3.1 Gejala klinis

Bentuk dini sangat sulit dibedakan dengan tumor lainnya. Karena

melanoma maligna merupakan penyakit yang fatal bila telah metastatis jauh, maka kemampuan untuk mengenali keganasan dini perlu diperdalam. Lokalisasi dilaporkan terbanyak di ekstremitas bawah, kemudian di daerah badan, kepala/leher, ekstremitas atas dan kuku. Melanoma maligna atas dasar perjalanan penyakit, gambaran klinis dan histogenesis dibagi sebagai berikut:

3.1.1 Bentuk Superfisial

Merupakan yang paling sering ditemukan(54% seluruh kasus). Umumnya kelainan berupa bercak dengan ukuran beberapa mm sampai beberapa cm dengan warna bervariasi(kehitaman, kecoklatan, putih, biru), tak teratur, berbatas tegas dengan sedikit penonjolan dipermukaan kulit(Wolff, 2009).

(16)

3.1.2 Bentuk nodular

Melanoma d’emblee ditemukan 32% seluruh kasus. Nodus yang ditemukan biasanya berwarna biru kehitaman serta mempunyai bentuk yang terbatas di epidermal dengan permukaan licin dan nodus yang menonjol di permukaan kulit dengan bentuk yang tidak teratur.

Gambar 2.13 Melanoma maligna bentuk nodula Sumber:Wolff, 2009

3.1.3 Bentuk eksofitik disertai ulserasi

Umumnya ditemukan di daerah telapak kaki.

3.2.Tanda-tanda melanoma malignan

Enam tanda melanoma malignan(ABCDE Rule) adalah:

1. Asimetri dalam bentuknya, setengah bagian tidak sama dengan bagian lainnya.

2. Border atau pinggirnya tidak rata

3.Warna tidak seragam,berbintik,ada warna coklat,hitam,abu-abu,merah,dan putih

(17)

5. Elevasi hampir selalu tampak dan irreguler.

6. Riwayat dari peningkatan ukuran lesi(Wolff, 2009).

3.3. Faktor resiko terjadinya melanoma

Ada yang bisa diubah ada yang tidak bisa diubah. Merokok dan paparan

sinar matahari merupakan faktor resiko yang bisa diubah atau dihindari, faktor usia ataupun adanya riwayat keluarga yang terkena melanoma merupakan salah satu faktor yang tidak bisa diubah. Peneliti telah menemukan beberapa faktor resiko yang bisa membuat seseorang lebih beresiko terkena melanoma antara lain: (American Cancer Society, 2012).

3.3.1 Paparan Sinar Ultraviolet

Radiasi Ultraviolet(UV) merupakan faktor risiko utama untuk kebanyakan melanoma. Orang yang mendapatkan banyak paparan cahaya matahari berada pada risiko lebih besar untuk kanker kulit, termasuk melanoma. Sinar UV dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Sinar UVA dapat menyebabkan beberapa kerusakan pada DNA dan dengan kerusakan kulit jangka panjang seperti keriput dan eritema.

2. Sinar UVB dapat menyebabkan kerusakan langsung ke DNA, dan merupakan sinar utama yang menyebabkan sunburns dan kanker kulit.

3. Sinar UVC sinar tidak bisa melalui atmosfer dan tidak menyebabkan terjadinya kanker ganas kulit.

3.3.2 Moles

Sebuah nevus (nama medis untuk mol) adalah tumor jinak(non-kanker) berpigmen. Moles biasanya tidak terdapat pada saat lahir tetapi mulai muncul

(18)

Displastik Nevi: Displastik Nevi(Nevi merupakan kumpulan dari banyak nevus) juga disebut atipikal nevi, sering terlihat sedikit seperti tahi lalat normal, tetapi juga terlihat sedikit seperti melanoma. Ukuran sering lebih besar dari tahi lalat lainnya dan memiliki bentuk atau warna abnormal. Sejumlah kecil dari displastik nevi dapat berkembang menjadi melanoma. Risiko menderita

melanoma seumur hidupnya mungkin lebih tinggi dari 10% bagi orang-orang yang memiliki banyak displastik nevi(kadang-kadang disebut sebagai sindrom nevus displastik). Displastik Nevi sering diturunkan ke anggota keluarga. Seseorang yang memiliki banyak diplastic nevi dan memiliki anggota keluarga yang menderita melanoma mempunyai resiko yang sangat tinggi juga dalam hidupnya untuk terkena melanoma tersebut.

3.3.3 Fair skin,Freckling,Light Hair

Resiko melanoma lebih dari 10 kali lebih tinggi pada orang kulit putih daripada orang Afrika atau Amerika. Rambut berwarna merah atau pirang,mata biru atau hijau atau luka bekas bakar akan meningkatkan resiko terjadinya melanoma.

3.3.4 Riwayat Keluarga

Dikatakan bahwa anda memiliki faktor resiko yang lebih besar untuk menderita melanoma jika satu atau lebih anggota keluarga atau kerabat anda menderita melanoma. Peningkatan resiko ini mungkin dikarenakan gaya hidup keluarga yang sering terpapar sinar matahari.

3.3.5 Immune Suppresion

(19)

3.3.6 Usia

Meskipun melanoma lebih sering terjadi pada orang tua,kanker jenis ini juga ditemukan pada orang yang lebih muda. Bahkan,melanoma adalah salah satu kanker yang paling umum pada orang usia kurang dari 30 tahun (terutama pada perempuan muda). Melanoma yang diwariskan dapat terjadi pada usia muda.

3.3.7 Jenis Kelamin

Di Amerika Serikat, pria memiliki tingkat melanoma yang lebih tinggi daripada wanita secara keseluruhan, meskipun ini bervariasi menurut usia. Sebelum usia 40 tahun, resiko lebih tinggi untuk perempuan, setelah usia 40 tahun resikonya lebih tinggi pada pria.

2.4 Sinar Ultraviolet

Sinar UV termasuk gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang 4nm-400nm(1nm adalah sepersejuta kali 1 milimeter).

Tabel 2.1 Spektrum gelombang elektromagnetik

Panjang gelombang (nm) Nama gelombang elektromagnetik

<0,01 Sinar gamma

0,001 – 4 Sinar X

4 – 400 Sinar ultraviolet

400 – 700 Sinar tampak

700 - 106 Sinar infrared ( inframerah )

106 - 1013 Gelombang komunikasi (TV/radio) (sumber: Pikatan, 1994)

(20)

Radiasi UV dari matahari terutama ada di UVA dan sedikit di UVB. Bagi manusia UVB dapat menimbulkan eritema, yaitu memerahnya kulit. Lebih hebat lagi jika dosisnya berlebihan, UVB dapat menimbulkan kanker kulit, katarak dan menurunnya daya tahan tubuh. Tetapi sinar UVB ini sebagian besar dapat dihambat sebelum sampai di permukaaan bumi. Penghambatnya adalah lapisan

ozon di stratosfer. Stratosfer adalah bagian atmosfir yang letaknya tepat diatas troposfer, tempat kita semua hidup. Akibatnya UVA yang banyak sampai di permukaan bumi. Terpapar UVA yang terlalu banyak dapat menimbulkan pigmentasi kulit seperti yang terjadi akibat berjemur terlalu lama di bawah sinar matahari. UVA juga dibutuhkan untuk mengolah pro-vitamin D yang ada di dalam kulit kita(Pikatan, 1994).

Tabel 2.2 Atmosfer bumi

Ketinggian (km) Nama Keterangan

0-10 Troposfir Suhu makin kecil jika kita naik

8-16 Tropopause Daerah peralihan

10-50 Stratosfir Suhu makin tinggi jika kita naik

50-80 Mesosfir Suhu kembali turun

80-200 Ionosfir (Termosfir) Lapisan pemantul gelombang radio,suhu naik lagi

(21)

2.4.1 Ozon

Menurut Pikatan, S di dalam Ozon di Atmosfir mengatakan Ozon adalah senyawa dari 3 atom oksigen (O3). Bandingkan dengan gas oksigen yang merupakan senyawa 2 atom oksigen (O2). Ozon adalah gas berwarna biru yang daya oksidasinya luar biasa. Secara alamiah ozon ada di mana-mana dalam

atmosfer. Di permukaan bumi konsentrasinya sekitar 0,02-0,03 ppm. Oleh sebab itu dalam industri, ozon sering digunakan sebagai penghilang bau dan rasa tengik senyawa hidrokarbon. Ozon juga merupakan disinfektan yang 5000 kali lebih cepat dan lebih disukai daripada klor, karena klor meninggalkan bau dan rasa yang tidak enak. Sifat interaksinya dengan sinar UV merupakan hal terpenting dalam fungsinya sebagai perisai bumi. Ozon mudah menyerap sinar UV, terutama diantara 240-280 nm, dan pecah menjadi 1 atom oksigen (O) dan 1 molekul gas oksigen (O2) :

O3 + UV O + O2

2.4.2 Radikal bebas

2.4.2.1 Definisi Radikal Bebas

Radikal bebas juga dikenal sebagai spesies oksigen reaktif (ROS). Senyawa ini terbentuk ketika molekul oksigen bergabung dengan molekul lain dan menghasilkan jumlah elektron ganjil. Molekul oksigen yang berpasangan akan stabil, namun oksigen dengan elektron yang tidak berpasangan adalah reaktif. Jadi radikal cenderung unutk mengambil bagian dalam reaksi kimia, mengambil elektron dari komponen yang vital dan meninggalkan nya sehingga

(22)

2.4.2.2 Reactive Oxygen Species (ROS)

Dalam biokimia, radikal bebas sering disebut juga reaktif oksigen spesies (ROS)karena radikal bebas biologis yang paling signifikan adalah

oxygen-centered. Terkena radikal bebas bisa menimbulkan reaksi samping yang tidak diinginkan yang mengakibatkan kerusakan sel. Banyak sel kanker dianggap

sebagai hasil reaksi antara radikal bebas dan DNA, yang mengakibatkan mutasi yang mempengaruhi siklus sel dan berpotensi menyebabkan keganasan. Kerusakan sel oleh radikal bebas telat dikaitkan dengan berbagai penyakit termasuk artritis, arteriosklerosis, penyakit alzheimer dan diabetes. Ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa ROS memainkan peran dalam sinyal transduksi sehingga cara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan(Chen, 2005).

2.5 Pencegahan

Berdasarkan American Cancer Society ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk dapat mengurangi resiko terkena melanoma:

2.5.1 Membatasi paparan sinar ultraviolet(UV)

Cara yang paling ampuh untuk menurukan resiko melanoma adalah melindungi diri dari paparan sinar UV. Lindungi diri anda dari sinar matahari ketika berada di luar ruangan bisa dengan membawa tabir surya, memakai topi dan membawa kacamata khusus. Ketika sinar matahari yang terkuat pada jam 10 pagi sampai jam 4 sore.

2.5.2 Lindungi kulit Anda dengan pakaian

(23)

28 Sebuah kain anyaman yang rapat melindungi lebih baik dari pakaian tenunan yang longgar. Kain kering umumnya lebih protektif dari kain yang basah.

2.5.3 Memakai Topi

Usahakan menggunakan topi yang berdiameter setidaknya 2-3 inchi yang bisa menutupi telinga, mata, dahi, hidung dan kulit kepala sehingga bisa mengurangi paparan sinar matahari. Sebuah topi naungan(yang terlihat seperti topi baseball dengan sekitar 7 inchi) juga baik. Sebuah topi bisbol dapat matahari sebelum ada beraktivitas, terutama saat sinar matahari terik(misalnya antara jam 10 pagi sampai 4 sore). Gunakan tabir surya spektrum luas dengan Sun

Protection Factor(SPF) 30 atau lebih tinggi untuk perlindungan dari sinar ultraviolet A dan ultraviolet B(UVB) radiasi (UVA). Oleskan 15 menit sebelum keluar rumah dan dianjurkan untuk melakukannya kembali setiap dua jam. Tabir surya dapat mengurangi paparan terhadap sinar UV dan mengurangi resiko melanoma. Namun tidak ada jaminan, dan jika anda terus terpapar sinar matahari dalam waktu yang cukup lama, anda beresiko terkena kanker kulit bahkan jika anda telah memakai tabir surya.

2.5.5 Memakai Kacamata Hitam

(24)

29 berarti kacamata memblokir setidaknya 99 persen dari sinar UV. Jika tidak ada label, jangan menganggap kacamata akan memberikan perlindungan apapun.

2.5.6 Hindari Tanning Bed dan Sunlamps

Gambar

Gambar 2.1 Lapisan-lapisan Kulit
Gambar 2.2 Keratosis arsenik pada telapak tangan
Gambar 2.10 Karsinoma sel skuamosa bentuk intraepidermal
Tabel 2.1 Spektrum gelombang elektromagnetik
+2

Referensi

Dokumen terkait

Mikrotremor di definisikan sebagai suatu getaran harmonik alami dari tanah yang dapat terjadi secara kontinyu, yang terjebak pada lapisan sedimen, kemudian

Universitas Negeri

Pada hari ini Senin Tanggal Satu bulan Oktober tahun Dua ribu dua belas, Kami yang bertanda tangan dibawah ini Panitia Pengadaan Barang/Jasa Anggaran BPIH Kantor Wilayah

Bangsa sapi brangus ini merupakan hasil persilangan yang mengandung darah Brahman 3/8 bagian dan Angus 5/8 bagian dengan warna bulunya hitam, tidak bertanduk dan mewarisi punuk

SLAMET WIBOWO, MM ALAMAT : KOMPLEK SEMARANG INDAH BLOK C III/1-3

Hasil analisa menunjukkan perbedaan yang bermakna rata-rata kadar glukosa kelompok kontrol (negatif dan positif) dengan kelompok dosis I, II dan III ekstrak etanol daun lidah

Salah satu bentuk partisipasi kongkrit kami dalam rangka membuka wawasan dan cakrawala dunia dalam penyampaian informasi yang bermanfaat, aktual, transparan dan dapat

2013. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah kualitatif dan yang menjadi fokus penelitian adalah pelaksanaan zakat hasil pertanian di Ngambakrejo yaitu