• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Latar Belakang Keluarga Terhadap Motivasi Wirausaha Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Latar Belakang Keluarga Terhadap Motivasi Wirausaha Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap lulusan perguruan tinggi pasti berharap untuk bisa mengaplikasikan ilmu yang

didapat di bangku perkuliahan melalui suatu profesi yang sesuai dengan pengetahuan dan

skill yang dimiliki. Namun seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, yang saat ini sudah mencapai lebih dari 200 juta jiwa angka pengangguran berada pada kisaran

5,81 persen dari tenaga kerja yang masuk kategori sebagai pengangguran terbuka BPS

(Badan Pusat Statistik) (Sumber:

Masyarakat di Indonesia banyak yang berpandangan bahwa menjadi PNS (Pegawai

Negeri Sipil) itu dapat menjamin kesejahteraan dan keberlangsungan hidup sampai di hari

tua. Minat masyarakat untuk menjadi abdi Negara kian memuncak, terbukti sebanyak 2,6 jt

orang mendaftar menjadi calon PNS di tahun 2014 sementara pemerintah hanya membuka

lowongan untuk 100 ribu formasi Aparatur Negara (Sumber:

diakses pada 29 Januari 2016).

Tantangan yang lain yang dihadapi oleh para lulusan universitas di Indonesia adalah

dengan diberlakukannya MEA (Masyarakat Ekionomi Asean). MEA bisa menjadi ancaman

untuk mereka yang belum siap menghadapi perubahan. Karena MEA mencakup pasar bebas

seluruh masyarakat di ASEAN. Jadi generasi muda Indonesia harus bisa berkecimpung di

dunia internasional, bukan hanya di tanah air.

Dilihat dari tantangan yang ada akan lebih sulit untuk para lulusan menjadi pegawai

swasta maupun negeri karena lapangan pekerjaan yang sedikit dibandingkan dengan pencari

(2)

di bangku kuliah melalui pembekalan pendidikan kewirausahaan dan bisnis keluarga. Pada

akhirnya pilihan yang diambil para lulusan pun yaitu dengan membuka usaha sendiri atau

biasa disebut wirausahawan.

Kewirausahaan yang sering dikenal dengan sebutan entrepreneurship berasal dari bahasa Prancis yang diterjemahkan secara harafiah adalah perantara. Secara lebih luas

menurut Sutanto (2002 : 10) kewirausahaan didefenisikan sebagai proses penciptaan sesuatu

yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul

resiko finansial, psikologi, dan sosial yang menyertainya serta menerima balas jasa moneter

dan kepuasan pribadi.

Pendidikan kewirausahaan perlu diberikan sejak anak duduk di bangku sekolah

sekolah dasar oleh karena hakekat entrepreneur dapat melatih anak lebih mandiri, jeli melihat peluang, sehingga mempunyai daya cipta yang lebih tinggi. Di negara-negara maju

khususnya negara barat telah berkembang micro-enterpreneur dan pada saat resesi salah satu contoh di negara Amerika semangat kewirausahaan dipacu sekali dan di negara berkembang

misalnya Taiwan dan Korea sangat luar biasa perkembangannya.

Seorang wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki jiwa wirausaha dan

mengaplikasikan hakekat kewirausahaan dalam hidupnya. Menurut Schumpeter (dalam

Soetadi 2011 : 5) yang dapat digolongkan sebagai seorang wirausaha adalah seorang

inovator, sebagai individu yang mempunyai kenalurian untuk melihat benda materi

sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar mempunyai semangat, kemampuan, dan

pikiran untuk menaklukkan cara berpikir lamban dan malas.

Jumlah pengusaha atau wirausaha di Indonesia lebih sedikit dibandingkan negara lain

di Asia Tenggara (ASEAN). Singapura masih terdepan mencetak pengusaha di negara

(3)

penduduk), Malaysia 5%, Thailand 3% sedangkan di Indonesia yang jumlah penduduknya

besar hanya 1,65% (Sumber:

Saat ini, pertumbuhan lapangan kerja lambat dan arus modal dari luar negri rendah.

Fakta ini menuntut para lulusan perguruan tinggi membekali diri dengan ilmu untuk

menciptakan lapangan kerja. Ilmu yang dimaksud adalah ilmu kewirausahaan. Dengan ilmu

kewirausahaan ini tercipta mindset di dalam diri para lulusan perguruan tinggi untuk tidak hanya berorientasi pada mencari kerja saja, tetapi menyadarkan bahwa ada pilihan menarik

lainnya selain mencari pekerjaan, yaitu menciptakan lapangan kerja. Dalam kurun waktu

yang sama, pilihan menciptakan lapangan pekerjaan terbukti menghasilkan pendapatan yang

lebih besar dari pada pilihan karir, mencari kerja, atau menjadi karyawan. Tentu saja hal ini

bisa tercapai apabila mahasiswa dibekali dengan pengetahuan, wawasan, ketrampilan, pola

pikir, strategi, dan taktik yang mumpuni yaitu kewirausahaan yang cerdas (smart entrepreneurship), bukan hanya kerja keras semata.

Banyak faktor yang menyebabkan mengapa jumlah wirausahawan di Indonesia lebih

rendah, seperti kurangnya pengetahuan mengenai kewirausahaan, tidak memiliki sikap dan

kepribadian seperti seorang wirausaha, kurangnya kepercayaan diri untuk memulai usaha

baru, tidak adanya dorongan dari lingkungan keluarga, serta kurangnya motivasi untuk

menjadi wirausahawan. Karena faktor-faktor tersebut banyak mahasiswa yang setelah lulus

dari perguruan tinggi lebih memilih mencari kerja menjadi karyawan atau bekerja pada orang

lain. Sementara itu, jumlah lapangan kerja yang ditawarkan di Indonesia tidak cukup untuk

menampung semua para pencari kerja yang menyebabkan banyak lulusan perguruan tinggi

menjadi pengangguran.

Masyarakat biasanya mempercayai mitos-mitos yang berkembang tentang

kewirausahaan. Banyak yang berpendapat bahwa wirausahawan itu karena adanya faktor

(4)

seperti anak atau pun cucu dari wirausahawan. Walaupun pada kenyataan yang kita dapatkan

di masyarakat, jika orang tuanya adalah seorang wirausahawan belum tentu anaknya pun

mengikuti jejak orang tua nya juga untuk menjadi seorang wirausahawan. Banyak juga dari

mereka juga yang memilih untuk mencari pekerjaan atau biasa disebut sebagai pegawai.

Menurut Soerjono (2004 : 23) Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang

yang masih memiliki hubungan darah dan bersatu. Keluarga didefenisikan sebagai

sekumpulan orang yang tinggal di suatu rumah yang masih mempunyai hubungan darah

karena perkawinan, kelahiran, adopsi, dan lain sebagainya. Keluarga terdiri dari ayah, ibu,

dan anak-anak yang belum menikah disebut keluarga batih.

Faktor keluarga terutama orang tua berperan sebagai pengarah bagi masa depan

anaknya, sehingga secara tidak langsung orang tua juga dapat mempengaruhi minat terhadap

pekerjaan bagi anak di masa yang akan datang, termasuk dalam hal berwirausaha. Kondisi

orang tua sebagai keadaan yang ada dalam faktor keluarga dapat menjadi figur bagi

pemilihan karier anak juga sekaligus dapat dijadikan sebagai pembimbing untuk menumbuh

kembangkan minatnya terhadap suatu pekerjaan.

Lingkungan keluarga terutama dorongan dari orang tua yang ingin anaknya menjadi

wirausahawan sukses nantinya, secara tidak langsung mempengaruhi keinginan anak untuk

berwirausaha. Orang tua juga dapat menjadi pembimbing untuk mengembangkan minat anak

menjadi wirausahawan. Bukan berarti orang tua harus seorang wirausahawan juga untuk

menjadikan anaknya menjadi wirausahawan nantinya.

Motivasi menurut Sumadi Suryabrata (dalam Djali, 2011 : 101) motivasi merupakan

keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas

tertentu guna pencapaian suatu tujuan tertentu.

Persoalan motivasi ini, dapat juga dikatakan dengan persoalan minat. Minat

(5)

sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau

kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan

membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan

kepentingan sendiri. Hal ini menunjukan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa

seseorang kepada seseorang.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah salah satu fakultas

yang banyak menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang

ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang berorientasi pasar. Visinya adalah

menjadikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang unggul dan mampu memenuhi kebutuhan

pasar dalam persaingan global. Dengan seiring berjalannya waktu, sudah banyak lulusan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara khususnya Program Studi

Manajemen Ekstensi ini yang menjadi wirausahawan yang sukses.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Latar Belakang Keluarga terhadap Motivasi Wirausaha Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang maka perumusan masalah yang dijadikan objek

penelitian sebagai berikut :

1. “Apakah pendidikan kewirausahaan berpengaruh terhadap motivasi wirausaha

(6)

2. “Apakah latar belakang keluarga berpengaruh terhadap motivasi wirausaha

mahasiswa manajemen ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU?”

3. “Apakah pendidikan kewirausahaan dan latar belakang keluarga berpengaruh

terhadap motivasi wirausaha mahasiswa manajemen ekstensi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis USU.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh pendidikan

kewirausahaan terhadap motivasi wirausaha mahasiswa manajemen ekstensi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh latar belakang

keluarga terhadap motivasi wirausaha mahasiswa manajemen ekstensi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis USU.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh pendidikan

kewirausahaan dan latar belakang keluarga terhadap motivasi wirausaha

mahasiswa manajemen ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat member manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Universitas Sumatera Utara

Sebagai informasi dan bahan masukan bagi universitas untuk dijadikan acuan bagi

peningkatan pendidikan kewirausahaan.

2. Bagi peneliti

Sebagai sumber pengetahuan dan memperluas wawasan mengenai pengaruh

pendidikan kewiausahaan dan latar belakang keluarga terhadap motivasi

(7)

3. Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti dengan objek yang sama

yakni pengaruh pendidikan kewiausahaan dan latar belakang keluarga terhadap

motivasi berwirausaha pada mahasiswa.

4. Bagi Masyarakat Luas

Penelitian ini dapat digunakan sebagai wacana dan menambah waawasan

mengenai pengaruh pendidikan kewirausahaan dan latar belakang keluarga

Referensi

Dokumen terkait

pekerjaan lapangan serta bersedia bekerja dengan target

Pada hari ini, Kamis, tanggal Enam, bulan September, tahun dua ribu dua belas, Kami selaku Panitia Pengadaan Barang / Jasa telah mengadakan Pemberian Penjelasan Dokumen

Selanjutnya Pokja ULP akan mengadakan penilaian/evaluasi administrasi dan teknis terhadap surat penawaran yang memenuhi syarat/lengkap pada saat pembukaan penawaran, dan

[r]

[r]

(1) Dalam hal Pemerintah Daerah belum dapat menyediakan rumah negara dan perlengkapannya serta kendaraan dinas jabatan bagi Pimpinan DPRD sebagaimana

Panitia Pengadaan Langsung

dibidang administrasi pembangunan, pengendalian dan Eavaluasi Pembangunan yang dilaksanakan serta pembinaan usaha jasa pembangunan dalam wilayah Provinsi