Transportasi Darat di Kota Pematang Siantar
(Studi Etnografi Transportasi Umum Roda Tiga Becak Motor Birmingham Small Arm’s)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Ilmu Sosial
Dalam Bidang Antropologi Oleh:
MAULANA SHIDDIQ GULTOM
110905020
DEPARTEMEN ANTROPOLOGI SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PERNYATAAN ORIGINALITAS
Transportasi Darat di Kota Pematang Siantar
(Studi Etnografi Transportasi Umum Roda Tiga Becak Motor Birmingham Small Arm’s )
SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti lain atau tidak seperti yang saya nyatakan disini, Saya bersedia diproses secara hukum dan siap menanggalkan gelar kesarjanaan saya.
Medan, 2016
ABSTRAK
Maulana Shiddiq Gultom, 2016. Judul Skripsi : Transportasi Darat di Kota Pematang Siantar (Studi Etnografi Transportasi Umum Roda Tiga Becak Motor Birmingham Small Arm’s ). Skripsi ini terdiri dari 5 (lima) Bab, 109 halaman, 4 gambar,10 foto, 9 tabel.
Penelitian ini mengkaji tentang Becak motor Birmingham Small Arms
(BSA) sebagai alat transportasi umum di Kota Pematang Siantar. Penelitian ini berlokasi di Kota Pematang Siantar Provinsi Sumatera Utara. Metode yang digunakan yaitu observasi selama dua bulan dan wawancara dengan para penarik becak, ketua BOM’S, serta dinas-dinas terkait. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana becak motor BSA dikatakan sebagai alat transportasi yang unik diantara tranportasi umum lainnya dan menjadi kendaraan ciri khas bagi Kota Pematang Siantar.
Sepeda motor BSA dahulunya digunakan sebagai kendaraan perang, namun kini berubah menjadi transportasi umum roda tiga. Pada tahun 1978 populasi becak motor BSA mencapai ribuan unit dan menjadikannya sebagai transportasi umum yang paling diminati masyarakat Pematang Siantar. Seiring perkembangan zaman keberadaan becak BSA perlahan mulai berkurang setiap tahunnya. Dalam mengantisipasi berkurangnya becak motor BSA, dibentuklah organisasi BOM’S yang bertujuan untuk mempertahankan keberadaan becak motor BSA di kota Pematang Siantar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan berkurangnya becak motor BSA. Munculnya angkutan umum roda empat menjadi penyebab mengapa becak motor BSA perlahan-lahan mulai kehilangan penumpang. Hal ini berdampak pada perekonomian dari masyarakat yang berprofesi sebagai abang becak.Saat ini becak motor BSA direncanakan sebagai salah satu benda cagar budaya dan kendaraan pariwisata di kota Pematang Siantar. Perencanaan ini merupakan langkah BOM’S untuk mempertahankan keberadaan becak motor BSA sebagai kendaraan ciri khas kota Pematang Siantar.
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat serta kasih dan karuniaNya saya dapat menyelesaikan skripsi saya yang berjudul “Transportasi Darat di Kota Pematang Siantar (Studi Etnografi Transportasi Umum Roda Tiga Becak Motor Birmingham Small Arm’s )”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana sosial dalam bidang Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam kesempatan ini, Penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada berbagai pihak yang membantu kelangsungan skripsi ini. Terima kasih terbesar saya persembahkan kepada kedua orang tua saya, Ayahanda Syawaluddin Gultom dan juga Ibunda tercinta Erna yang telah setulus hati membesarkan dan memberikan dukungan berupa moril dan materil kepada saya. Kepada abang saya Adam Zaki Gultom dan juga teruntuk adik saya Nurul Huda Wal’Aqila Gultom yang senantiasa selalu memberikan dukungan dalam penulisan skripsi saya.
Ucapan terima kasih banyak juga saya berikan Kepada Ibu Dra.Rytha Tambunan M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan juga dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan waktu, ilmu, dan juga masukan kepada saya mulai dari awal pemilihan judul skripsi hingga selesainya skripsi ini. Serta saya ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh dosen Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pilitik Universitas Sumatera Utara.
Terima kasih Saya ucapkan kepada para informan saya yang terlibat dalam penelitian ini antara lain: kepada Bapak Kusma Erizal Ginting, Bapak Syafi’i, Bapak Yatmianto, Bapak Erdmand, dan Bapak Ferdinand Pasaribu, yang telah memberikan waktu, informasi, ilmu, dan membagikan pengalamannya kepada saya.
Terima kasih juga kepada kerabat-kerabat Antropologi 2011 Juandi Sijabat, Muhammad Rifai, Bendry, Rama Sitha, Sri Mauliani, Agus riawan, Denny, yang telah memberikan banyak masukan dan dukungan kepada saya, dan juga teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang juga ikut memberikan motivasi dan dukungan kepada saya. Terima kasih juga kepada Alumni saya Aida Hasibuan.
Serta kepada teman-teman Vespa Opo Iki Siantar, Nano, Sukri, Heri, Ginting, Anggi, Sidik, Roby, Wiky yang senantiasa memberikan motivasi dan doa kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam mengerjakan skripsi ini hingga selesai, dan terima kasih telah membagikan ilmu dan pengalaman yang sangat berharga.
Medan, 2016
RIWAYAT HIDUP
Maulana Shiddiq Gultom lahir pada tanggal 22 Februari 1994 di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Syawaluddin Gultom dan Ibu Erna. Menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Yayasan Perguruan Sultan Agung Jalan. Surabaya Pematang Siantar pada tahun 2005, melanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 19 di Jalan. Merdeka Pematang Siantar tahun 2008, dan setelah tamat melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 di Jalan. Patuananggi Pematang Siantar ditahun 2011. Setelah tamat, penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Sumatera Utara Departemen Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Turut berpartisipasi dalam kegiatan nonformal diantaranya :
1. Ketua Acara JKAI (Jaringan Kekerabatan Antropologi Indonesia) di Medan tahun 2015.
2. Ketua Panitia Malam Keakraban KeMANGTEER Regional Medan Angkatan ke I di Desa Sei Nagalawan, Serdang Bedagai, Sumatera Utara tahun 2014.
3. Panitia Inisiasi Antropologi Sosial FISIP USU tahun 2013.
4. Panitia Seminar “Indonesia Menonton Senyap (The Look Of Silence)” dalam rangka Hari HAM Sedunia 10 Desember 2014
Pengalaman organisasi :
1. Anggota KeMANGTEER Regional Medan Divisi Eduktif tahun 2014-2015.
KATA PENGANTAR
Judul skripsi ini adalahTransportasi Darat di Kota Pematang Siantar (Studi Etnografi Transportasi Umum Roda Tiga Becak Motor Birmingham Small Arm’s ). Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memperoleh gelar sarjana pada bidang Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara.
skripsi ini membahas tentang becak motor BSA sebagai transportasi
umum yang unik di kota Pematang Siantar diantara transportasi lainnya. adapun
pembahasan yang terdapat didalam skripsi ini yaitu awal mula kegunaan motor
BSA sebagai kendaraan menjadi transportasi umum di kota Pematang Siantar.
menjelaskan penyebab berkurangnya becak motor BSA setiap tahunnya. Tidak
hanya digunakan sebagai transportasi umum saja, melainkan sebagai sumber
pendapatan bagi para penarik becak dan pengaruhnya terhadap perekonomian
abang becak. Serta perencanaan becak motor BSA yang akan diubah menjadi
cagar budaya dan kendaraan pariwisata resmi di kota Pematang Siantar.
Dalam skripsi ini penulis melihat becak motor BSA merupakan salah satu
icon yang dimiliki kota Pematang Siantar yang keberadaannya sudah ada selama
puluhan tahun. Saat ini keberadaan motor BSA bisa dikatakan hampir punah yang
ditandai dengan jumlahnya yang semakin turun dari tahun ke tahun. Penulis juga
melihat bagaimana peran pemerintah dan dinas-dinas terkait kota Pematang
Siantar dalam melindungi salah satu kendaaran bersejarah ini.
Dengan demikian skripsi ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
pengetahuan tentang eksistensi moda transportasi umum becak motor BSA. Serta
sebagai salah satu langkah untuk dapat mempertahankan keberadaan becak motor
BSA yang ada di Kota Pematang Siantar. Akhir kata, penulis berharap semoga
skripsi ini bermanfaat dalam bidang akademik maupun secara praktis.
Medan, 2016
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ORIGINALITAS ... i
ABSTRAK ... ii
1.5. Metode Penelitian ... 17
1.5.1. Observasi ... 18
1.5.2. Wawancara ... 18
1.6. Pengalaman Penelitian ... 19
BAB II. Gambaran Umum Kota Pematang Siantar ... 28
2.1. Kondisi Umum ... 28
2.2. Sejarah Kota Pematang Siantar ... 29
2.2.1. Zaman Kerajaan ... 29
2.2.2. Zaman Kolonial ... 30
2.3. Kota Pematang Siantar Secara Geografis ... 31
2.3. Kota Pematang Siantar Secara Administratif ... 31
2.4. Kota Pematang Siantar Secara Demografi ... 36
2.5. Kota pematang Siantar Secara Iklim ... 37
2.6. Kota Pematang Siantar Secara Kultural ... 38
2.7. Kota Pematang Siantar Secara Sosial ... 39
2.9. Sarana dan Prasarana Kota Pematang Siantar ... 39
2.9.1. Pendidikan ... 40
2.9.2. Kesehatan ... 41
2.9.3. Transportasi ... 41
2.9.4. Perdagangan dan Bisnis ... 42
BAB III. Becak MotorBirmingham Small Arms (BSA) di Kota Pematang Siantar ... 44
3.1. Sejarah Pabrikan Birmingham Small Arms (BSA) ... 44
3.2. Motor BSA Sebagai Kendaraan Perang ... 48
3.2.1. Periode Pertama ... 49
3.2.2. Periode Kedua ... 50
3.3. Sejarah Masuknya Motor BSA ke Kota pematang Siantar ... 52
3.3.2. Awal Mula Motor BSA Menjadi Transportasi Umum Roda Tiga ... 53
3.4. Terbentuknya BSA Owner Motorcycle Siantar (BOM’S) ... 72
3.4.1. Struktur Organisasi BOM’S ... 75
3.4.2. Visi dan Misi BOM’S ... 80
BAB IV. KeberadaanBecak Motor Birmingham Small Arms (BSA) Sebagai Transportasi Umum di Kota Pematang Siantar ... 80
4.1. Keunggulan Becak Motor BSA Diantara Transportasi Lain ... 80
4.1.1. Efisien Waktu ... 81
4.1.2. Kenyamanan ... 82
4.1.3. Transportasi 24 Jam ... 82
4.2. Penyebab Berkurangnya Becak Motor BSA di Kota Pematang Siantar ... 83
4.2.1. Munculnya Becak Motor Mesin Jepang ... 84
4.3. Pengaruh Becak Motor BSA Sebagai Sumber Pendapatan Para Penarik Becak ... 94
4.4. Aturan Pada Becak Motor BSA Dalam Hal Menaikkan Penumpang ... 98
4.5. Permasalahan Yang Dialami Para Penarik Becak Motor BSA ... 99
4.5.1. Tempat Pangkalan Becak ... 99
4.5.2. Rute/Trayek ... 100
4.6. Langkah-langkah BOM’S Untuk Mempertahankan Keberadaan Becak Motor BSA di Kota Pematang Siantar ... 100
4.6.1. EMTURAB’S (Empat Tuntutan Rakyat Becak Bikers Siantar) ... 101
4.6.2. Perencanaan Becak Motor BSA Akan Dijadikan Sebagai Benda Cagar Budaya ... 104
BAB V. PENUTUP ... 108
Kesimpulan ... 108 Saran ... 109
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Daftar kecamatan Kota Pematang Siantar ... 35
Tabel 1.2. Daftar jumlah penduduk berdasarkan luas wilayah antar kecamatan ... 36
Tabel 1.3. Daftar jumlah penduduk Kota Pematang Siantar berdasarkan jenis kelamin ... 37
Tabel 1.4. Daftar pertumbuhan suku-suku yang beradadi Pematang Siantar ... 38
Tabel 1.5. Jumlah Rumah Sakit di Kota Pematang Siantar ... 41
Tabel 1.6. Data Jumlah Angkutan Umum di Kota Pematang Siantar ... 42
Tabel 1.7. Tarif/Ongkos Becak Motor BSA Berdasarkan Jarak Tempuh ... 91
Tabel 1.8. Tarif/Ongkos Angkutan Kota (Mopen) Berdasarkan Status ... 92
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Peta Kota Pematang Siantar secara administratif ... 35
Gambar 1.2. Tentara Inggris saat melakukan penyerbuan ke Indonesia ... 49
Gambar 1.3. Para tentara Inggris saat melakukan latihan menembak diatas motor BSA M20 ... 51
Foto 1.4. Bapak Yatmianto (depan) yang berprofesi sebagai penarik becak ... 57
Foto 1.5. Jalan Diponegoro yang merupakan salah satu lokasi pangkalan becak . 63 Foto 1.6. Pelataran parkir RS Vita Insani yang dijadikan lokasi pangkalan Becak ... 64
Foto 1.7. Bapak Syafi’i salah satu informan dan pemilik bengkel leo ... 66
Foto 1.8. Salah satu pekerja bengkel leo sedang merakit motor BSA berjenis Sespan ... 68
Foto 1.9. Bentuk sepeda motor BSA jenis sespan ... 68
Foto 1.10. Becak motor BSA 350 cc ... 71
Gambar 1.11. Becak motor BSA 500 cc jenis M20 ... 71
Foto 1.12. Bapak Kusma Erizal Ginting Selaku President BSA Owner Motorcycle Siantar (BOM’S) ... 77
Foto 1.13. Becak Motor Bermesin Jepang ... 86