• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Daun Tumbuhan Pirdot (Saurauia vulcani Korth.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Daun Tumbuhan Pirdot (Saurauia vulcani Korth.)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pirdot (Saurauia vulcani Korth.) merupakan tumbuhan yang menggugurkan daunnya setiap tahun. Daun tumbuhan pirdot memiliki dua sisi yang berbeda, bagian atas berwarna hijau dan bagian bawah berwarna coklat pucat, tepi daun bergerigi, permukaan daun muda banyak memiliki bulu sesudah dewasa tidak berbulu, helai daun tebal dan kaku, bunga berbentuk cawan terletak pada ketiak daun, daun-daun pelindung membulat telur sampai lonjong meruncing, memiliki lima tangkai kepala putik (Miquel,1859).

Pirdot adalah salah satu tumbuhan liar di hutan Sumatera Utara. Berdasarkan data empiris rebusan daun pirdot oleh masyarakat sekitar Tigarunggu, Kabupaten Simalungun, dipercaya memiliki khasiat untuk menyembuhkan luka dan juga penyakit gula (diabetes militus)dengan cara merebus daun tumbuhan pirdot ini.Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya (Roking, 2007) telah meneliti ekstrak metanol dan fraksi etil asetat dari daun tumbuhan pirdot diuji dengan metode DPPH menggunakan spektrofotometer UV-Vis, dan dari hasil tersebut didapatkan daya antioksidan dengan nilai IC50 ekstrak metanol sebesar 10,52 μg/ml dan fraksi etil asetat sebesar 10,85

μg/ml.

Selain itu tumbuhan spesies Saurauia yang terdapat di Indonesia yaitu

Saurauia cauliflora yang dikenal masyarakat Jawa Barat dengan nama kileho telah

diteliti untuk mengetahui efek anti depresan. Tumbuhan ini biasanya digunakan sebagai pakan hewan primata dan belum banyak diteliti khasiatnya. Hasil yang didapatkan menunjukkan ekstrak metanol daun S.caulifloramemiliki efek antidepresan yang diduga karena adanya senyawa polifenol dan steroid (Tumangger,1999).

(2)

2

Flavonoida merupakan salah satu golongan fenolik alam yang terbesar. Menurut perkiraan, kira-kira 2% dari seluruh karbon yang difotosintesis oleh tumbuhan diubah menjadi flavonoida atau senyawa yang berkaitan erat dengannya (Markham, 1988).

Flavonoida terdapat dalam semua tumbuhan berpembuluh tetapi beberapa kelas lebih tersebar daripada yang lainnya: flavon dan flavonol terdapat semesta, sedangkan isoflavon dan biflavonoid hanya terdapat pada beberapa suku tumbuhan (Harborne,1987).

Flavonoid adalah kelas yang tersebar luas di daun, biji, kulit kayu dan bunga tanaman, lebih dari 4.000 flavonoid telah diidentifikasi sampai saat ini. Pada tumbuhan, senyawa ini mampu memberikan perlindungan terhadap radiasi ultraviolet (Williams,2000).

Penelitian terdahulu terhadap daun tumbuhan pirdot ini, mengatakan bahwa tanaman ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat Sumatera Utara sejak dulu sebagai pengobatan luka. Daun pirdot mengandung senyawa-senyawa berupa steroid, flavonoid, saponin, tannin, triterpen, dan juga memiliki daya antioksidan (Roking,2007).

Penelitian selanjutnya mengatakan bahwa tumbuhan pirdottelah digunakan untukmengobati diabetes mellitus secara tradisional dan secara empiris memberikan hasil yang memuaskan. Dimana dalam uji ini, ekstrak etanol daun pirdot menunjukkan hasil yang baik sebagai efek antidiabetes yang dilakukan pada tikus jantan putih dengan metode induksi aloksan yang ditandai adanya penurunan yang signifikan dari kadar glukosa darah selama sepuluh hari (Sitorus,2015).

Dari uji pendahuluan yang peneliti lakukan, yaitu dengan uji senyawa flavonoida dengan pereaksi FeCl3 5%menunjukkan bahwa ekstrak metanol dan etil asetat daun tumbuhan pirdot (S.vulcani Korth.) mengandung senyawa flavonoida.

(3)

3

Dari uraian diatas dan beberapa literatur penelitian yang telah dilakukan terhadap daun tumbuhan pirdot maka peneliti tertarik untuk meneliti daun pirdot yang merupakan salah satu genus Saurauia, khususnya mengenai senyawa flavonoida yang terkandung dalam tumbuhan ini.

1.2 Permasalahan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah menentukan golongan flavonoida apa yang terkandung dalam daun tumbuhan pirdot.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui golongan senyawa flavonoida yang terkandung dalam daun tumbuhan pirdot.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumber informasi ilmiah pada bidang Kimia Bahan Alam Hayati khususnya mengenai golongan senyawa flavonoida yang terkandung dalam daun tumbuhan pirdot.

1.5 Lokasi Penelitian

1. Tempat pengambilan sampel

Sampel yang digunakan diperoleh dari Desa Dolog Huluan, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.

2. Tempat melakukan penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Pasca Sarjana Kimia, FMIPA-USU, Medan

3. Lokasi Identifikasi Senyawa Hasil Isolasi

AnalisisSpektrofotometer UV-Visible, Spektrofotometer Inframerah (FT-IR), dan Spektrometer Resonansi Magnetik Inti Proton (1H-NMR)dilakukan di Pusat Penelitian Kimia-LIPI,kawasan PUSPITEK Serpong, Tangerang.

(4)

4

1.6 Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, isolasi senyawa flavonoida dilakukan terhadap daun tumbuhan pirdot berupa serbuk halus yang kering sebanyak 2400 g. Tahap awal yaitu dilakukan uji skrining fitokimia untuk senyawa flavonoida dari ektrak metanol dan etil asetat dengan menggunakan pereaksi FeCl3 5%.

Kemudian serbuk daun tumbuhan pirdot dimaserasi dengan metanol lalu dipekatkan dengan rotarievaporator dan diuapkan hingga semua pelarut metanol menguap. Lalu dilakukan pemisahan tanin dengan cara melarutkan ekstrak pekat metanol dengan etil asetat, dan disaring. Filtrat kemudian dipekatkan dengan rotarievaporator dan diuapkan hingga semua pelarut etil asetat menguap. Kemudian ekstrak pekat etil asetat dilarutkan dengan metanol dan dipartisi secara berulang-ulang dengan n-heksana dimana terbentuk dua lapisan. Lapisan metanol (lapisan bawah) dipisahkan dari lapisan n-heksana (lapisan atas), lalu dipekatkan kembali dengan rotarievaporator dan diuapkan sehingga diperoleh ekstrak pekat lapisan metanol. Kemudian dihidrolisa dengan HCl 6% dan dipanaskan sambil diaduk selama ± 1 jam, didinginkan dan disaring. Filtrat yang diperoleh dipartisi dengan kloroform. Lapisan kloroform diuapkan lalu dikromatografi lapis tipis untuk menentukan eluen yang akan digunakan pada kromatografi kolom.

Selanjutnya dikromatografi kolom dengan fasa diam silika gel dan fasa gerak merupakan campuran pelarut n-heksana:etil asetat dari perbandingan (90:10 v/v) sampai (60:40 v/v) untuk memisahkan fraksi-fraksi yang terkandung dalam lapisan kloroform tersebut. Kemudian fraksi-fraksi yang diperoleh dianalisis kromatografi lapis tipis preparatif. Hasil analisis preparatif diuapkan, dimurnikan lalu ditimbang berat hasilnya dan dianalisa senyawa hasil isolasi dengan menggunakan alat SpektrofotometerUV-Visible, Spektrofotometer FT-IR, dan Spektrometer 1H-NMR.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

SATUAN KERJA : KECAMATAN SLEMAN TAHUN ANGGARAN : 2016. No Kegiatan Volume

Belanja Honorarium PNS, Belanja Honorarium Non PNS, Belanja Jasa Dekorasi, Belanja Jasa Publikasi, Belanja Transportasi dan Akomodasi, Belanja Cetak dan Jilid, Belanja

[r]

Urusan Pemerintahan : 1.20 URUSAN WAJIB OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN 1.03 URUSAN WAJIB PEKERJAAN

Dengan demikian klausul- klausul dan ketentuan lain yang tidak diubah dinyatakan masih berlaku dan mengikat dalam proses pelelangan ini. Demikian Addendum ini dibuat

[r]

Penulis juga akan memecahkan suatu contoh kasus yang akan di buat suatu program dengan bahasa D serta diagram alur atau flowchart dari proses pengeksekusian dari