• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Rancangan Fasilitas Kerja Akibat Panas Untuk Meningkatkan Produktivitas Di Pabrik Tahu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Rancangan Fasilitas Kerja Akibat Panas Untuk Meningkatkan Produktivitas Di Pabrik Tahu"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

(2)

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Ruang lingkup bidang usaha UD. Ponimin hanya bergerak dalam bidang produksi tahu. Adapun jenis tahu yang diproduksi oleh UD. Ponimin adalah tahu gembur. Tahu gembur yang dihasilkan oleh UD. Ponimin selalu dijaga kualitasnya agar menjaga kepuasan pelanggan. Hal ini dilakukan dengan cara menjaga kualitas dari bahan bahu tahu. UD. Ponimin telah memiliki hubungan kerja sama dengan UD. Alam Semesta dalam hal bahan baku yang berkualitas. Selain bahan baku yang berkualitas dari mitra kerja, UD. Ponimin juga menggunakan bahan tambahan lain yang berguna untuk menambah kualitas dari tahu gembur yang dihasilkan.

2.3. Lokasi Perusahaan

UD. Ponimin terletak di jalan Jalan Jawa Kecamatan Sari Rejo No. 29 A Medan Polonia Sumatera Utara. Sampai saat ini, UD. Ponimin masih belum memiliki cabang di tempat lain.

2.4. Daerah Pemasaran

(3)

2.5. Organisasi dan Manajemen

2.5.1. Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi yang digunakan oleh UD. Ponimin adalah struktur organisasi berbentuk garis, dimana merupakan tipe struktur organisasi yang digunakan dalam industri-industri kecil. Struktur organisasi berbentuk garis merupakan struktur organisasi yang paling sederhana dibandingkan dengan struktur organsisasi yang lain. Selain itu, struktur organisasi garis sangat mudah dimengerti oleh bawahan. Wewenang dan tanggung jawab juga tergambar dengan sangat jelas sekali pada struktur organisasi garis ini. Akan tetapi, struktur organisasi garis memiliki kekurangan, yaitu beban atasan sangat berat karena harus menanggung semua kewajiban, membatasi inisiatif bawahan karena bawahan hanya bergerak bila ada instruksi.

Adapun struktur organisasi UD. Ponimin dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Kepala Perusahaan

Operator Operator Operator Operator Operator

Gambar 2.1. Struktur Organisasi UD. Ponimin

2.5.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

(4)

1. Pimpinan/kepala perusahaan

Pimpinan perusahaan merupakan jabatan tertinggi, yang langsung dipegang oleh Bapak Ponimin sebagai pemilik perusahaan. Adapun tugas dan tanggung jawab kepala perusahaan adalah:

a. Memimpin perusahaan.

b. Melakukan pengawasan dengan mengadakan pemeriksaan terhadap seluruh kegiatan di perusahaan

c. Melakukan tinjauan langsung pada bagian pemasaran. d. Memberi tugas kepada operator.

e. Membayar upah atau gaji operator.

f. Mengendalikan semua usaha, kegiatan pekerjaan untuk mencapai tujuan. g. Memperhatikan, memelihara, dan mengawasi kelancaran administrasi,

pengamanan dan pelaksanaan tugas secara seimbang dan berhasil. h. Merngatur pembelian dan penjualan produk.

2. Operator

Adapun tugas dan tanggung jawab operator adalah:

a. Melaksanakan segala pekerjaan yang diberikan oleh kepala perusahaan. b. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan dalam proses produksi yang

(5)

2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

2.5.3.1.Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh UD. Ponimin adalah 10 orang. Setiap operator dapat melakukan pekerkaan yang ada di lantai produksi.

2.5.3.2.Jam Kerja

Jam kerja di UD. Ponimin untuk semua karyawan adalah sama. Adapun jadwal jam kerja setiap hari adalah sebagai berikut.

a. Jam kerja : 08.00 – 16.00 b. Jam istirahat : 12.00 – 13.00

2.5.4. Sistem Pengupahan

Adapun sistem pengupahan pada UD. Ponimin adalah sistem pengupahan harian, dimana gaji diterima setiap seminggu sekali pada hari Sabtu setelah proses produksi selesai berlangsung. Besarnya gaji/upah yang diberikan kepada operator di UD. Ponimin ini berbeda-beda tergantung pada lamanya operator bekerja di usaha tersebut. Semakin lama operator bekerja, maka semakin besar gaji yang akan diterima oleh operator tersebut. Selain itu, UD. Ponimin juga memberikan tunjangan THR yang akan diberikan pada setiap karyawan.

2.6. Proses Produksi

(6)

2.6.1. Standar Mutu Produk

Mutu merupakan faktor penting yang diterapkan di industri UD. Ponimin. Hal ini disebabkan mutu produk yang tidak berkualitas akan mengurangi kepuasan pelanggan. UD. Ponimin tidak memiliki standar mutu produk dari tahu yang dihasilkan. Akan tetapi, biasanya tahu yang dikategorikan baik adalah sebagai berikut.

1. Tingkat kepadatan

Semakin padat tahu yang dihasilkan, maka mutu produk akan semakin meningkat.

2. Adanya bau asam 3. Penampilan tahu 4. Cita rasa tahu

2.6.2. Bahan yang digunakan

Adapun bahan yang digunakan oleh UD. Ponimin terdiri dari tiga bagian besar, yaitu bahan baku, bahan penolong, dan bahan tambahan.

2.6.2.1.Bahan Baku

(7)

2.6.2.2.Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam memperlancar penyelesaian suatu produk dimana keberadaan bahan penolong ini tidak mengurangi nilai tambah produk yang dihasilkan tersebut, dan bahan penolong ini tidak terdapat pada produk akhir. Adapun bahan penolong yang digunakan oleh UD. Ponimin adalah minyak solar. Minyak solar digunakan dalam proses produksi tahu di UD. Ponimin pada proses penguapan.

2.6.2.3.Bahan Tambahan

Bahan tambahan merupakan bahan yang digunakan dalam proses produksi dan bercampur dengan bahan baku membentuk produk akhir. Bahan tambahan biasanya ditujukan untuk menambah kualitas produk yang dihasilkan. Adapun bahan tambahan yang digunakan adalah:

1. Air

Air merupakan bahan tambahan yang jumlahnya paling banyak digunakan dalam proses produksi tahu UD. Ponimin. Air ini digunakan pada setiap kegiatan kerja, mulai dari bahan baku hingga terbentuknya produk jadi (tahu). 2. Air cuka

(8)

2.6.3. Uraian Proses Produksi

Adapun uraian proses produksi tahu pada UD. Ponimin adalah sebagai berikut:

1. Proses perendaman kacang kedelai

Perendaman kacang kedelai merupakan proses pertama dalam proses produksi tahu di UD. Ponimin. Kacang kedelai yang telah dipasok dari UD. Alam Semesta langsung dikenakan proses perendaman dalam ember yang besar. Biasanya, proses perendaman kacang kedelai ini dilakukan pada pagi hari pukul 05.00 WIB sebelum menjalankan proses produksi selanjutnya.

2. Proses penggilingan kacang kedelai

Penggilingan kacang kedelai merupakan proses yang dilakukan setelah proses perendaman kacang kedelai. Proses penggilingan kacang kedelai ini ditujukan untuk mendapatkan sari kacang kedelai. Proses penggilingan kacang kedelai menggunakan bahan penolong air dan diproses dalam mesin penggiling. 3. Proses perebusan bubur kedelai

(9)

4. Proses penyaringan bubur kedelai

Setelah proses perebusan bubur kedelai, proses selanjutnya adalah proses penyaringan bubur kedelai. Hasil perebusan bubur kedelai kemudian disaring dengan menggunakan kain yang telah digantung pada lantai produksi. Hasil penyaringan akan ditampung dalam bak penampungan yang nantinya akan menjadi tahu setelah dilakukan proses pencetakan.

5. Proses pencampuran bahan tambahan

Proses pencampuran dilakukan setelah proses penyaringan selesai. Pada proses ini, bahan tambahan akan dicampur dan dituang sedikit demi sedikit sambil diaduk secara merata dalam bubur kedelai.

6. Proses pencetakan tahu

(10)

dimasukkan dalam sebuah wadah yang berisi air dingin. Selanjutnya tahu hasil produksi UD. Ponimin siap untuk dipasarkan.

2.7. Mesin dan Peralatan

2.7.1. Mesin Produksi

Adapun mesin yang digunakan untuk mendukung proses produksi tahu di UD. Ponimin adalah sebagai berikut:

1. Mesin Penggiling

Fungsi penggiling adalah untuk menggiling kedelai hasil rendaman. Jumlah mesin ini yang dimiliki UD. Ponimin hanyalah 1 unit.

2. Mesin blower

Fungsi mesin blower adalah untuk menghasilkan angin yang digunakan untuk menghembuskan api sebagai bahan bakar pemanas steam. Jumlah mesin

blower yang dimiliki oleh UD. Ponimin adalah 2 unit. 3. Genset

Fungsi genset pada UD. Ponimin adalah sebagai sumber tenaga listrik ketika listrik PLN padam. Jumlah genset yang dimiliki UD. Ponimin hanyalah 1 unit.

2.7.2. Peralatan (Equipment)

(11)

Tabel 3.1. Peralatan yang Digunakan

Nama Fungsi Jumlah

(unit)

Steam Untuk menghasilkan uap pada proses perebusan kacang

kedelai 1

Rantang Mengukur takaran kacang kedelai yang direndam 2

Ember Untuk merendam kacang kedelai 5

Kuali besar Untuk merebus kacang kedelai yang sudah direndam 2 Kain saring Sebagai alat penyaring bubur kedelai yang sudah direbus 2

Tong (bak

penampungan) Menampung hasil penyaringan bubur kedelai 2 Gerigen Untuk menempatkan tahu yang siap untuk dipasarkan 30

Pisau Untuk memotong hasil tahu dalam pencetakan 3 Lempengan

(kayu penggaris)

Penggaris dalam ukuran pemotongan tahu 3

Batu Alat penahan cetakan tahu 18

Pengaduk

kayu Mengaduk hasil rebusan bubur kedelai untuk diayak 2 Kuali kecil Membawa hasil ayakan bubur kedelai ke pencetakan 4 Sapu Mengeringkan air yang tergenam pada lantai produksi 1 Sepatu bot Untuk melindungi operator dari kecelakaan kerja (tergelincir

di lantai produksi) 11

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi UD. Ponimin
Tabel 3.1. Peralatan yang Digunakan

Referensi

Dokumen terkait