• Tidak ada hasil yang ditemukan

konsep perkembangan dan hubungannya deng

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "konsep perkembangan dan hubungannya deng"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

DITULIS UNTUK MEMENUHI TUGAS KULIAH

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

OLEH:

KELOMPOK : 2

ANGGOTA : PUSPA DWIYANI

:

150141478

RATRI INDRIYANI

:

150141479

GITA MARGARETTA

:

150141476

M.YANDRI

:

150141484

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

MUHAMMADIYAH BANGKABELITUNG

2015

MAKALAH

(2)

A.

PENDAHULUAN

1. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang telah kami rumuskan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan dan faktor apa saja yang dapat mempengaruhinya?

2. Ada berapakah macam-maacam perkembangan psiko-fsik pada siswa? 3. Apa yang di maksud hukum dalam perkembangan?

4. Apa art pentng perkembangan kognitf bagi siswa?

2. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui :

1. Perkembangan dan faktor yang dapat mempengaruhinya

2. Perkembangan psiko-fisik pada siswa

3. Hukum dalam perkembangan

(3)

B.PEMBAHASAN

DEFINISI PERKEMBANGAN & FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

1. Definisi Perkembangan

Perkembangan ( development ) adalah proses atau tahapan pertumbuhan kearah yang lebih maju. Pertumbuhan sendiri ( growth) berarti tahapan peningkatan sesuatau dalam hal jumlah, ukuran, dan arti pentingnya. Pertumbuhan juga dapat berarti sebuah tahapan perkembangan ( a stage of development ) ( McLeod, 1989 ).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 1991 ), “ perkembangan ” adalah perihal berkembang. Selanjutnya, kata “berkembang” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ini berarti terbuka atau membentang ; menjadi besar , luas, dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya. Dengan demikian, kata “berkembang” tidak saja meliputi aspek yang bersifat abstrak seperti pikiran dan pengetahuan, tetapi juga meliputi aspek yang bersifat konkret.

Dalam Dictionary of Psychology ( 1972) dan The Penguin Dictionary of Psychology ( 1988 ) arti perkembangan pada prinsipnya adalah tahapan – tahapan perubahan yang progresif yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan organism lainnya, tanpa membedakan aspek – aspek yang terdapat dalam diri organisme – organisme tersebut.

Selanjutnya, Dictionary of Psychology di atas secara lebih luas merinci pengertian perkembangan manusia sebagai berikut.

1. The progressive and continous change in the organism birth to death, perkembangan itu merupakan perubahan yang progresif dan terus – menerus dalam diri organisme sejak lahir hingga mati.

2. Growth, perkembangan itu berarti perubahan.

3. Change in the shape and integration of bodily parts into functional parts, perkembangan berarti perubahan dalam bentuk dan penyatuan bagian – bagian yang bersifat jasmaniah di dalam bagian – bagian yang fungsional.

(4)

Berdasarkan uraian di atas, penyusun menyimpulkan bahwa perkembangan adalah rentetan perubahan jasmani dan rohani manusia menuju kearah yang lebih maju dan sempurna.

Pertumbuhan berarti perubahan kuantitatif yang mengacu pada jumlah. Dengan kata lain, pertumbuhan berarti kenaikan dan penambahan ukuran yang berangsur – angsur seperti badan yang menjadi besar dan tegap, juga kaki dan tangan yang semakin panjang.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan

Untuk lebih jelasnya, berikut ini penyusun paparkan aliran – aliran yang berhubungan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan siswa.

1. Aliran Natiiism

Para ahli menganut aliran ini berkenyakinan bahwa perkembangan manusia itu di tentukan oleh pembawaannya, sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh apa – apa. Sebagai contoh, jika sepasang orang tua ahli musik, maka anak – anak yang mereka lahirkan akan menjadi pemusik pula. Harimau pun akan melahirkan harimau, tak akan pernah melahirkan domba. Jadi pembawaan dan bakat orangtua selalu berpengaruh mutlak terhadap perkembangan anak –anaknya.

2. Aliran Espiriiiism

Doktrin aliran empirisime yang amat mahsyur adalah “tabula rasa”, sebuah istilah bahasa latin yang berarti batu tulis kosong atau lembaran kosong (blank slate/blank tablet). Doktrin tabula rasa menekankan arti penting pengalaman, lingkungan, dan pendidikan dalam arti perkembangan manusia itu semata – mata bergantung pada lingkungan dan pengalaman pendidikannya, sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir dianggap tidak ada pengaruhnya. Dalam hal ini, para penganut empirisime menganggap setiap anak lahir seperti tabula rasa, dalam keadaan kosong, tak punya kemampuan dan bakat apa – apa.

(5)

3. Aliran Konimrgmnii

Aliran konvergensi (convergence) merupakan gabungan antara aliran empirisime dengan aliran nativisme. Aliran ini menggabungkan arti penting hereditas ( pembawaan ) dengan lingkuanga sebagai faktor – faktor yang berpengaruh dalam perkembangan manusia. Faktor pembawaan tidak berarti apa-apa jika tanpa faktor pengalaman. Demikian pula sebaliknya, faktor pengalaman tanpa faktor pembawaan tak akan mampu mengembangkan manusia yang sesuai dengan harapan.

Sebagai contoh. Seorang anak yang normal pasti memiliki bakat untuk berdiri tegak diatas kedua kakinya. Tetapi apabila anak tersebut tidak hidup dilingkungan masyarakat manusia, misalnya kalau dia dibuang ke tengah hutan belantara tinggal bersama hewan, maka bakat yang ia miliki secara turun-temurun dari orangtuanya itu, akan sulit diwujudkan. Jika anak tersebut diasuh oleh sekelompok serigala, tentu ia akan berjalan diatas kedua tangan dan kakinya. Dia akan merangkak seperti serigala pula. Jadi, bakat dan pembawaan dalam hal ini jelas tidak ada pengaruhnya apabila lingkuangan atau pengalaman tidak mengembangkannya.

Faktor yang mempengaruhi tinggi-rendahnya mutu hasil perkembangan siswa pada dasarnya terdiri atas dua macam.

1. Faktor Intern, yaitu yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri.

2. Faktor Eksternal, yaitu hal-hal yang datang atau ada diluar diri siswa yang meliputi lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut dengan lingkungan.

3. PERKEMBANGAN PSIKO-FISIK DAN HUKUM PERKEMBANGAN

1. Pmrkmsbangan Piiko-Fiiik Siiwa

1. Pmrkmsbangan Fiiik (Motor) Siiwa

Perkembangan fisik ditunjukkan dengan adanya perubahan kuatitatif pada struktur tulang –belulang, indeks tinggi dan berat badan.

(6)

2. Berat badan tinggi badan pada waktu lahir umumnya sekitar 3 – 4 Kg dan 0 – 60 Cm, masa kanak-kanak sekitar 12 – 1 Kg dan 90 – 120 Cm, pada awal masa remaja sekitar 30 – 40 Kg dan 140 – 160 Cm, selanjutnya kepesatan berubahan berkurang, bahkan menjadi mapan.

2. Pmrkmsbangan Bahaia Siiwa

Kemampuan berbahasalah yang membedakan manusia dengan hewan. Dengan bahasanyalah manusia.

1. Mengkodifikasikan, mencatat, dan menyimpan berbagai hasil pengalaman pengamatan (observasi) – nya berupa kesan dan tanggapan (persepsi), informasi, fakta, dan data, konsep atau pengertian (concept and ideas), dalil atau kaidah atau hokum (principles) sampai kepada bentuk ilmu pengetahuan.

2. Mentransformasikan dan mengolah bervagai bentuk informasu tersebut diatas melalui proses berfikir dan dengan mempergunakan kaidah-kaidah logika.

3. Mengkoordinasikan dan mengekspresikan cita-cita, sikap, penilaian dan penghayatan.

4. Mengkomunikasikan (menyimpan dan menerima) berbagi informasi, buah pikiran, opini, sikap, penilaian, aspirasi, kehendak, dan rencana kepada orang lain.

3. Pmrkmsbangan Kogniti Siiwa

Istilah cognitive berasal dari kata cognition yang berarti mengetahui. Dalam arti luas cognition (kognisi) ialah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan.

Seorang pakar terkemuka dalam disiplin psikologi kognotif dan psikologi anak, Jean Piaget yang mengklasifikasikan perkembangan kognitif anak menjadi empat tahapan yaitu :

Tabel 1

Tahapan Perkembangan Kognitif Anak

No. Tahap Perkemabangan Kognitif Usia Perkembangan Kognitif

1. Sensory-motor (Sensori-motor) 0 sampai 2 tahun

2. Preoperational (Preoperasional) 2 sampai 7 tahun

3. Concrete-operational (Konkret operasional) 7 sampai 11 tahun

(7)

4. Pmrkmsbangan Prilaku Soiial, Moralitai, dan Kmagasaan

1) Perkembangan Prilaku Sosial

Secara potensial (fitrah) manusia dilahirkan sebagai makhluk social (zoon politicon), kata Plato.

2).Perkembangan Moralitas

Secara individu menyadari bahwa ia merupakan bagian anggota dari kelompoknya, secepat itu pula individu menyadari bahwa terdapat aturan-aturan prilaku yang boleh, harus atau terlarang melakukannya. Proses penyadaran tersebut berangsur tumbuh melalui interaksi dengan lingkungannya dimna ia mungkin mendapat larangan, suruhan, pembenaran atau persetujuan, kecaman atau celaan, atau merasakan akibat – akibat tertentu yang mungkin menyenangkan atau memuaskan mungkin pula mengecewakan dari perbuatan – perbuatan yang dilakukannya.

3).Perkembangan Penghayatan Keagamaan

Dengan kehalusan perasaan (fungsi – fungsi efektifnya disertai kejernihan akal budi (fungsi – fungsi konatif)- nya, pada saat tertentu, seseorang setidak – tidaknya pasti mengalami, mempercayai, bahkan menyakini dan menerimanya tanpa keraguan ( mungkin pula masih dengan keraguan), bahwa diluar dirinya ada sesuatu kekuatan yang maha agung yang melebihi apa pun termasuk dirinya.

4.Hukus Pmrkmsbangan

Pengertian hukum dalam perkembangan sudah tentu berbeda dengan hukum dalam dunia peradilan atau peraturan konstitusional. Hukum dalam pembahasan ini berarti kaidah atau patokan mengenai terjadinya peristiwa tertentu.secara spesifik,hukum perkembangan dapat diartikan sebagai “kaidah atau patokan yang menyatakan kesamaan sifat dan hakikat dalam perkembangan”. Dapat juga dikatakan, hukum perkembangan adalah patokan generalisasi, mengenai sebab dan akibat terjadinya peristiwa perkembangan dalam diri manusia

1.

Hukus Konimrgmnii

(8)

proses pendidikan yang mereka alami. Seberapa jauh perbedaan pengaruh antara pembawaan dengan lingkungan, bergantung pada besar kecilnya efek lingkungan yang di alami siswa.

2. Hukus Pmrkmsbangan Dan Pmngmsbangan Diri

Pada anak balita, wujud pertahanan diri itu berupa tangisan ketika lapar, atau teriakan yang disertai pelemparan batu ketika mendapat gangguan hewan atau orang yang ada disekelilingnya. Dari usaha mempertahankan diri ini, berlanjut menjadi usaha untuk mengembangkan diri. Naluri pengembangan diri pada anak, antara lain memanifestasikan dalam bentuk bermain untuk mengetahui yang ada di sekelilingnya. Selanjutnya, pada anak –anak biasanya tampak keingintahuannya terhadap sesuatu itu berkali – kali. Alhasil, manusia berkembang karena adanya insting atau naluri pembawaan sejak lahir yang menuntutnya untuk bertahan dan mengembangkan diri di muka bumi ini.

3. Hukus Maia Pmka

Peka artinya mudah terangsang atau mudah menerima stimulus. Masa peka adalah masa yang tepat yang terdapat pada diri anak untuk mengermbangkan fungsi-fungsi tertentu, seperti fungsi mulut untuk berbicara dan membaca, fungsi tangan untuk menulis, dan sebagainya. Masa “ mudah dirangsang “ ini sangat menentukan cepat dan lambatnya siswa dalam menerima pelajaran. Artinya, jika seorang siswa belum sampai pada masa pekanya untuk mempelajari suatu materi pelajaran, materi pelajaran tersebut akan sangat sulit diserap dan diolah oleh system memorinya.

4. Hukus Kmpmrluan Bmlajar

Keperluan belajar bagi proses perkembangan, terutama perkembangan fungsi-fungsi psikis tak dapat kita ingkari, meskipun kebanyakan ahli tidak menyebutnya secara eksplisit. Bahkan, kemampuan berjalan yang secara lahiriah dapat diperkirakan akan muncul dengan sendirinya ternyata masih juga memerlukan belajar, meskipun sekedar mengfungsikan organ kaki anak yang sebenarnya berpotensi untuk bias berjalan sendiri itu.

5.

Hukus Kmiatuan Anggota Badan

(9)

kemampuan mendengar, melihat, berbicara, dan merasa. Selanjutnya kemampuan-kemampuan ini juga tdak terlepas dari perkembangan berpikir, bersikap, dan berperasaan.

6. Hukus Tmspo Pmrkmsbangan

Lambat atau cepatnya proses perkembangan seseorang tdak sama dengan orang lain. Dengan kata lain, setap orang memiliki tempo perkembangan masing-masing. Tempo-tempo perkembangan manusia umunya terbagi dalam kategori : cepat, sedang, dan lambat. Tempo perkembangan yang terlalu cepat atau terlalu lambvat biasanya menjukkan kelainan yang relatve sangat jarang terjadi.

7. Hukus Irasa Pmrkmsbangan

Disamping ada tempo, didalam perkembangan juga dikenal adanya irama atau naik-turunnya proses perkemabangan. Artnya, perkembangan manusia itu tdak tetap, terkadang naik terkadang turun. Pada suatu saat seorang anak mengalami perkembangan yangh tenang, sedangkan pada saat lain ia mengalami perkembangan yang menggoncangkan.

8. Hukus Rmkapitulaii

Hukum ini berasal dari teori rekapitulasi (recapitulatio theiry) yang berisi doktrin yang mengatakan bahwa perkembangan proses perkembangan individu manusia adalah sebuah mikrokosmik (dunia kehidupan kecil) yang mencerminkan evolusi kehidupan jenis makhluk hidup dari tngkat yang paling sederhana ke tngkat yang paling kompleks. Ada dua aspek yang digambarkan oleh teori ini, yakni aspek psikis dan aspek fsik ((eber, 1988).

5.PRINSIP PERKEMBANGAN

1. Bahwa perkembangan melibatkan perubahan. Tujuan perkembangan adalah realisasi diri atau pencapaian kemampuan bawaan. Sikap anak terhadap perubahan dipengaruhi oleh kesadaran akan perubahan tersebut, bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku anak, sikap social terhadap perubahan ini, bagaimanan mereka mempengaruhi penampilan anak, dan bagaimana mereka mempengaruhi

(10)

2. Perkembangan awal lebih krits dari pada perkembangan selanjutnya. Bahwa perkembangan awal lebih pentng dari pada perkembangan selanjutnya, karena dasar awal sangat dipengaruhi oleh proses belajar dan pengalaman. Apabila

perkembangan membahayakan penyesuaian pribadi dan sosial anak, ia dapat diubah sebelumnya menjadi pola kebiasaan.

3. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Perkembangan menekankan kenyataan bahwa perkembangan tmbul dari interaksi kematangan dan belajar dengan kematangan yang menetapkan batas dari perkembangan.

4. Pola perkembangan dapat diramalkan. Walaupun pola yang dapat diramalakan ini dapat diperlambat dan dipercepat oleh kondisi lingkungan di masa pra lahir dan pasca lahir.

5. Pola perkembangan mempunyai karakteristk yang dapat diramalkan. Yang pentng diantaranya adalah persamaan pola perkembangan bagi semua anak, perkembangan berlangsung dari tanggapan umum ke tanggapan spesifk, perkembangan terjadi secara berkesinambungan, berbagai bidang perkembangan dengan kecepatan yang berbeda, dan terdapat korelasi dalam perkembangan.

6. Terdapat perbedaan individu dalam berkembang. Bahwa terdapat perbedaan individu dalam perkembangan yang sebagian karena pengaruh bawaan dan sebagian karena kondisi lingkungan. Ini berlaku baik dalam perkembangan fsik maupun

psikologis. Kepentngan untuk mengetahui bahwa terdapat perbedaan individu dalam perkembangan adalah bahwa ia mennekankan pentngnya melath anak sesuai dengan kebutuhannya dan tdak mengharapkan perilaku yang sama pada semua anak.

7. Periode pola perkembangan. Periode perkembangan biasanya diebut periode pralahir, masa neonatus, masa bat, masa kanak-kanak, akhir masa kanak-kanak, dan masa puber. Dalam semua periode ini terdapat saat-saat keseimbangan dan

ketdakseimbangan, serta pola perilaku yang normal dan yang terbawa dari periode sebelumnya biasanya disebut perilaku “bermasalah”.

(11)

9. Setap bidang perkembangan mengandung bahaya dan potensial. Bahaya tersebut terjadi baik fsik maupun psikologis yang dapat mengubah pola perkembangan. 10. Kebahagiaan bervariasi pada berbagai periode perkembangan. Tahun pertama kehidupan biasanya paling bahagia dan masa puber biasanya yang paling tdak bahagia.

6. ARTI PENTING PERKEMBANGAN KOGNITIF BAGI PROSES

BELAJAR SISWA

Ranah psikologis siswa yang terpenting adalah ranah kognitif. Ranah kejiwaan yang berkedudukan pada otak ini, dalam perspektif psikologi kognitif adalah sumber sekaligus pengendali ranah-ranah kejiwaan lainnya, yakni ranah afektif, dan ranah psikomotor.

Tanpa ranah kognitif, sulit dibayangkan seorang siswa dapat berikir. Selanjutnya, tanpa kemampuan berfikir mustahil siswa tersebut dapat memahami da meyakini faidah materi-materi yang disajikan kepadanya. Tanpa berfikir pula sulit bagi siswa untuk menangkap pesan-pesan moral yang terkandung dalam materi pelajaranyang ia ikuti, termasuk pelajaran agama. Sedangkan fungsi afektif dan psikomotor seorang siswa dipandang sebagai buah-buah keberhasilan ataukegagalan perkembangan dan aktifitas fungsi kognitif.

1. Faidah Pmngmsbangan Ranah Kogniti Siiwa

1. Mengembangkan Kecakapan Kognitif

Upaya pengembangan fungsi ranah kognitif akan berdampak positif bukan hanya terhadap ranah kognitif sendiri, melainkan juga terhadap ranah afektif dan psiko-motor. Sekurang-kurangnya ada dua macam kecakapan kognitif siswa yang sangat perlu dikembangkan khususnya oleh guru yakni :

a) Strategi belajar memahami isi materi pelajaran

(12)

Tanpa pengembangan dua macam kecakapan kognitif ini, siswa sulit diharapkan mampu mengembangkan ranah afektif dan psikomotornya sendiri.

2. Mengembangkan Kecakapan Afektif

Keberhasilan pengembangan ranah kognitif tidak hanya akan mnghasilkan kecakapan kognitif, tetapi juga mnghasilkan kecakapan ranah afektif.

3. Mengembangkan Kecakapan Psikomotor

Kecakapan psikomotor ialah segala amal jasmaniah yang konkret dan mudah diamati baik kuantitasnya maupun kualitasnya, karena sifatnya yang terbuka. Namun di samping kecakapan psikomotor itu tidak terlepas dari kecakapan kognitif ia juga banyak terikat oleh kecakapan afektif. Jadi, kecakapan psikomotor siswa merupakan manifestasi wawasan pengetahuan dan kesadaran serta sikap mentalnya.

(13)

1. KESIMPULAN

1. Perkembangan adalah rentetan perubahan jasmani dan rohani manusia menuju kearah yang lebih maju dan sempurna.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan

Faktor Intern, yaitu yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri.

Faktor Eksternal, yaitu hal-hal yang dating atau ada diluar diri siswa yang meliputi lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut dengan lingkungan.

1. Perkembangan Psiko-Fisik Siswa

Perkembangan Fisik

Perkembangan Bahasa

Perkembangan Kognitif

Perkembangan Prilaku Sosial, Moralitas, dan Keagamaan

1. Hukum dalam pembahasan ini berarti kaidah atau patokan mengenai terjadinya peristiwa tertentu, seperti :

Hukum konvergensi

Hukum perkembangan dan pengembangan diri

Hukum masa peka

Hukum keperluan belajar

Hukum kesatuan anggota badan

Hukum tempo perkembangan

Hukum irama perkembangan

(14)

1. Ranah psikologis siswa yang terpenting adalah ranah kognitif. Ranah kejiwaan yang berkedudukan pada otak ini, dalam perspektif psikologi kognitif adalah sumber sekaligus pengendali ranah-ranah kejiwaan lainnya, yakni ranah afektif, dan ranah psikomotor.

2. SARAN

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya

Makmun, Abin Syamsuddin. 2004.

Psikologi Pendidikan

. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

http://mahaperpus.blogspot.com/2011/12/perkembangan-peserta-didik-hubungannya.html

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Intervensi yang dilakukan secara nonmedikamentosa: (1) Pemberian leaflet mengenai penjelasan penyakit hipertensi serta arthritis gout, menjelaskan pola makan sesuai

Seluruh analisa kualitatif terhadap kristal dan isolat menunjukkan hasil positif terhadap steviosida, sedangkan pada penetapan kadar steviosida dalam kristal secara

Di samping itu, hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sunyono (2003) menunjukkan bahwa pembelajaran kimia dengan eksperimen menggunakan bahan sehari -hari

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku Tahun 2014-2019 merupakan pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Strategis

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat segala rahmat dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir dengan judul “R

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KENDAL TAHUN ANGGARAN 2014. PAKET PEKERJAAN/PENGADAAN

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh laba akuntasi terhadap harga saham.Penelitian ini juga menguji pengaruh kebijakan deviden terhadap harga saham.Sampel dalam